TENTANG
MOTIVASI DALAM MANAJEMEN
DOSEN PEMBIMBING
Khairul
1
KATA PENGANTAR
Rasa syukur selalu dipanjatkan kepada Tuhan Yang Maha Kuasa Allah SWT dan
tidak pernah lupa dan bosan-bosannya kita semua bersholawat kepada Junjungan Umat
Nabi Akhir Zaman Nabi Muhammad SAW, karena berkat karuniaNya kami penulis dari
Kelompok 7 dapat menyusun makalah ini dengan baik dan selesai tepat pada waktunya.
Makalah ini diberi judul “Motivasi Dalam Manajemen”.
Penyusunan makalah ini bertujuan untuk memenuhi tugas kuliah dari Dosen
Mata Kuliah Azas-azas Manajemen. Selain itu, makalah ini juga bertujuan untuk
memberikan tambahan wawasan bagi kami penulis dari kelompok 7 dan bagi para
pembaca. Khususnya dalam hal upaya peningkatan sumber daya manusia tentang
Motivasi Dalam Manajemen.
Kami selaku penulis dari kelompok 7 tidak lupa untuk mengucapkan terima
kasih kepada Bapak Dosen Khairul yang mendukung penulisan makalah ini.
Terakhir, penulis dari kelompok 7 menyadari bahwa makalah ini masih jauh
dari kesempurnaan. Maka dari itu penulis dari kelompok 7 membutuhkan kritik dan
saran yang bisa membangun kemampuan kami, agar kedepannya bisa menulis makalah
dengan lebih baik lagi. Semoga makalah ini bermanfaat bagi penulis dari kelompok 7
serta para pembaca.
2
DAFTAR ISI
HALAMAN .................................................................................................................................... 1
JUDUL .......................................................................................................................................... 1
KATA PENGANTAR ..................................................................................................................... 2
DAFTAR ISI .................................................................................................................................. 3
PENDAHULUAN .......................................................................................................................... 4
A. Latar Belakang ................................................................................................................. 4
B. Rumusan masalah ........................................................................................................... 4
C. Tujuan .............................................................................................................................. 4
PEMBAHASAN ............................................................................................................................. 5
A. Pengertian Motivasi ......................................................................................................... 5
Pengertian Motivasi Menurut Para Ahli ......................................................................... 5
B. Tekhnik motivasi ............................................................................................................. 6
C. Teori Motivasi .................................................................................................................. 8
A. TEORI MOTIVASI ABRAHAM MASLOW (1943-1970) ...................................... 8
B. TEORI MOTIVASI HERZBERG (1966) ................................................................ 9
C. TEORI MOTIVASI DOUGLAS McGREGOR ........................................................ 10
D. TEORI MOTIVASI VROOM (1964) ...................................................................... 10
E. Achievement Theory Teori achievement Mc Clelland (1961) ............................... 11
F. Clayton Alderfer ERG ............................................................................................ 11
PENUTUP ..................................................................................................................................... 12
DAFTAR PUSTAKA ...................................................................................................................... 13
3
MAKALAH "MOTIVASI DALAM MANAJEMEN"
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Di tinjau dari segi pentingnya manusia dalam organisasi, fungsi penggerakan ini merupakan
fungsi terpenting. Begitu juga dengan fungsi administrasi dan manajemen karena
pelaksanaan fungsi ini menjadikan manusia sebagai objek langsungnya. Tidak
mengherankan apabila dalam pertumbuhan ilmu administrasi, istilah yang berbeda-beda
adalah istilah yang dipergunakan untuk fungsi ini. Perubahan-perubahan istilah yang
digunakan itu adalah suatu hal yang sangat logis apabila diingat bahwa dengan
perkembangan ilmu administrasi yang amat pesat itu, pandangan terhadap manusia yang
berorganisasi serta peranannya di dalam organisasi semakin dipahami. Untuk masa sekarang
istilah yang paling tepat dipergunakan untuk menunjukan fungsi organik administrasi dan
manajemen yang langsung menyangkut manusia-manusia di dalam organisasi adalah istilah
motivating “penggerak”
B. Rumusan masalah
1. Apa yang disebut dengan motivating ?
2. Tekhnik apa saja yang digunakan dalam motivating ?
3. Sebutkan teori motivating !
C. Tujuan
Tujuan daripada penulisan makalah ini, agar mengetahui lebih jelas mengenai tekhnik dan
juga teori penggerakan (motivasi).
4
PEMBAHASAN
A. Pengertian Motivasi
Sebelum menjelaskan motivasi, akan lebih baiknya menjelaskan “motiv” terlebih dahulu,
karena kata “motiv” muncul terlebih dahulu sebelum kata “motivasi”. Kedua hal tersebut
merupakan daya upaya yang mendorong seseorang untuk melakukan sesuatu. Motiv dapat
diartikan sebagai suatu kondisi internal (kesiapan, dan kesiagaan). Yang berawal dari kata
“motiv” itu, maka motivasi dapat diartikan sebagai daya penggerak yang telah aktif pada
saat-saat tertentu terutama apabila kebutuhan untuk mencapai tujuan sangat dirasakan
mendesak.
Dari uraian diatas dapat di sipulkan bahwa motivasi secara etimologi adalah dorongan atau
daya penggerak yang ada daya penggerak yang berada dalam diri seseorang untuk
melakukan suatu tindakan untuk mencapai sebuah tujuan.
5
keadaan tersebut (Motiving Behavior), dan tujuan dari tingkah laku tersebut (Goal or
Endsof Such Behavior).
Menurut Fredrick J. Mc Donal, memberikan sebuah pernyataan yaitu motivasi adalah
perubahan energi pada diri dari seseorang yang ditantai dengan perasaan dan juga
reaksi untuk mencapai sebuah tujuan.
Berdasarkan pengertian diatas dapat disimpulkan bahwa motivasi dapat dipandang
sebagai fungsi, berarti motivasi berfungsi sebagai daya penggerak dari dalam individu
untuk melakukan aktivitas tertentu dalam mencapai tujuan. Motivasi dipandang dari
segi proses, berarti motivasi dapat dirangsang oleh faktor luar, untuk menimbulkan
motivasi dalam diri siswa yang melalui proses rangsangan belajar sehingga dapat
mencapai tujuan yang di kehendaki. Motivasi dipandang dari segi tujuan, berarti
motivasi merupakan sasaran stimulus yang akan dicapai. Jika seorang mempunyai
keinginan untuk belajar suatu hal, maka dia akan termotivasi untuk mencapainya. Jadi
Penggerakan (motivating) dapat didefinisikan sebagai keseluruhan proses pemberian
dorongan kerja kepada para bawahan sedemikian rupa sehingga mereka mau bekerja
dengan ikhlas demi tercapainya tujuan organisasi dengan efisiensi dan ekonomis.
Motivating sangat penting bagi suatu organisasi, karena motivasi merupakan kegiatan
untuk mengakibatkan, menyalurkan, dan memelihara perilaku manusia. Kemampuan
manajer untuk memotivasi, mempengaruhi, mengarahkan dan berkomunikasi dengan
para bawahannya akan menentukan efektifitas manajer yaitu manajer harus dapat
memotivasi bawahannya agara pelaksanaan kegiatan dan kepuasan kerja mereka
meningkat.
B. Tekhnik motivasi
6
• Pengawasan secara ketat.
• Perilaku pekerja diarahkan dengan insentif dan ancaman hukuman
• Tugas dibuat dalam operasi-operasi yang sederhana dan mudah dipelajari.
3. IMPLICIT BARGAINING
• Berangkat dari kesadaran adanya kelemahan dan kelebihan dari kedua pendekatan
sebelumnya.
• Merupakan kombinasi pendekatan tradisional dan pendekatan human relations.
• Dalam pendekatan ini selain adanya aturan formal menyangkut pekerja juga adanya
perjanjian yang tidak tertulis antara pekerja dan pihak pimpinan mengenai hal-hal
apa yang menjadi tugas dan yang harus dikerjakan oleh pekerja.
4. KOMPETISI
Asumsi dari pendekatan ini sederhana saja, yaitu bahwasanya dengan menciptakan
situasi persaingan diharapkan motivasi kerja akan bertambah besar.
Dalam menciptakan situasi persaingan digunakan Insentif.
Insentif : Faktor-faktor eksternal yang oleh individu dipandang dapat memenuhi atau
memuaskan kebutuhan-kebutuhan yang dirasakannya.
5. MOTIVASI INTERNAL
Self-Motivation, Self-Management
7
Dalam pendekatan ini motivasi pekerja diupayakan bangkit dari dalam diri pekerja
sendiri (Kesadaran).
Pendekatan ini relatif lebih sulit, namun lebih effektif jika mampu dilakukan.
Proses pembelajaran dan Effektivitas peran atasan sangat menentukan keberhasilan
pendekatan ini.
Selain itu organisasi agar dapat berjalan baik, maka organisasi itu perlu melakukan
teknik-teknik seperti ini :
1. Jelaskan tujuan organisasi kepada setiap anggota organisasi.
2. Usahakan agar setiap orang menyadari, memahami, serta menerima baik tujuan
tersebut.
3. Jelaskan filsafat yang dianut pimpinan organisasi dalam menjalankan kegiatan-
kegiatan organisasi.
4. Jelaskan kebijakan yang ditempuh oleh pimpinan organisasi dalam usaha pencapaian
tujuan.
5. Usahakan setiap orang mengerti struktur organisasi.
6. Jelaskan peranan apa yang diharapkan pimpinan organisasi untuk dijalankan setiap
orang.
7. Tekan kan pentingnya kerja sama dalam melaksanakan kegiatan-kegiatan yang
diperlukan.
8. Perlakukan setiap bawahan sebagai manusia dengan penuh pengertian.
9. Berikan penghargaan serta pujian kepada karyawan yang cakap dan teguran serta
bimbingan kepada orang-orang yang kurang mampu bekerja.
10.Yakinkan setiap orang bahwa dengan bekerja baik dalam organisasi tujuan pribadi
orang-orang tersebut akan tercapai semaksimal mungkin.
C. Teori Motivasi
Motivasi merupakan satu penggerak dari dalam hati seseorang untuk melakukan atau
mencapai sesuatu tujuan. Motivasi juga bisa dikatakan sebagai rencana atau keinginan untuk
menuju kesuksesan dan menghindari kegagalan hidup. Dengan kata lain motivasi adalah
sebuah proses untuk tercapainya suatu tujuan. Seseorang yang mempunyai motivasi berarti
ia telah mempunyai kekuatan untuk memperoleh kesuksesan dalam kehidupan.
8
piramid, orang memulai dorongan dari tingkatan terbawah. Lima tingkat kebutuhan
itu dikenal dengan sebutan Hirarki Kebutuhan Maslow, dimulai dari kebutuhan
biologis dasar sampai motif psikologis yang lebih kompleks, yang hanya akan penting
setelah kebutuhan dasar terpenuhi. Kebutuhan pada suatu peringkat paling tidak harus
terpenuhi sebagian sebelum kebutuhan pada peringkat berikutnya menjadi penentu
tindakan yang penting.
• Kebutuhan fisiologis (rasa lapar, rasa haus, dan sebagainya)
• Kebutuhan rasa aman (merasa aman dan terlindung, jauh dari bahaya)
• Kebutuhan akan rasa cinta dan rasa memiliki (berafiliasi dengan orang lain,
diterima, memiliki)
• Kebutuhan akan penghargaan (berprestasi, berkompetensi, dan mendapatkan
dukungan serta pengakuan)
• Kebutuhan aktualisasi diri (kebutuhan kognitif : mengetahui, memahami, dan
menjelajahi; kebutuhan estetik : keserasian, keteraturan, dan keindahan;
kebutuhan aktualisasi diri : mendapatkan kepuasan diri dan menyadari
potensinya)
Bila makanan dan rasa aman sulit diperoleh, pemenuhan kebutuhan tersebut
akan mendominasi tindakan seseorang dan motif-motif yang lebih tinggi akan
menjadi kurang signifikan. Orang hanya akan mempunyai waktu dan energi
untuk menekuni minat estetika dan intelektual, jika kebutuhan dasarnya sudah
dapat dipenuhi dengan mudah. Karya seni dan karya ilmiah tidak akan tumbuh
subur dalam masyarakat yang anggotanya masih harus bersusah payah mencari
makan, perlindungan, dan rasa aman.
9
a. karyawan secara inheren tertanam dalam dirinya tidak menyukai kerja
b. karyawan tidak menyukai kerja mereka harus diawasi atau diancam dengan
hukuman untuk mencapai tujuan.
c. Karyawan akan menghindari tanggung jawab.
d. Kebanyakan karyawan menaruh keamanan diatas semua factor yang dikaitkan
dengan kerja.
Kontras dengan pandangan negative ini mengenai kodrat manusia ada empat teori Y :
a. karyawan dapat memandang kerjasama dengan sewajarnya seperti istirahat dan
bermain.
b. Orang akan menjalankan pengarahan diri dan pengawasan diri jika mereka
komit pada sasaran.
c. Rata-rata orang akan menerima tanggung jawab.
d. Kemampuan untuk mengambil keputusan inovatif.
10
• Need for Power (dorongan untuk mengatur)
PENUTUP
11
Dari penjelasan diatas dapat ditarik kesimpulan bahwa penggerakan motivating
merupakan suatu usaha untuk menggerakan anggota atau kelompok yang berkeinginan dan
berusaha mencapai target yang ingin dicapai dan juga memenuhi kebutuhan individunya.
Motivasi itu sangatlah penting sekali dalam dunia organisasi khususnya manajemennya,
karena melalui motivasi para organisator dapat mengoptimalkan potensi dan kemampuam
yang ada dan mungkin ada dalam dirinya demi tercapainya tujuan baik itu dari organisasinya
ataupun tujuan individu itu sendiri. Karena dengan motivasi kita akan terdorong untuk
memenuhi kebutuhan akan prestasi, kebutuhan akan kekuasaan, dan kebutuhan afiliasi
seperti yang di katakan David Mc. Clelland
Setiap pimpinan organisasi harus benar-benar mampu dalam menggunakan tekhnik
motivasi sehingga efisiensi kerja anggota akan maksimal.
DAFTAR PUSTAKA
1. www.google.com
12
2. http://makalahtugasmu.blogspot.com/2015/09/makalah-motivasi-dalam-
manajemen.html?m=1
13