1.1 Pengantar
Kebebasan berfikir sudah sewajarnya di terapkan dalam seorang Mahasiswa, karena
kemerdekaan sendiri lahir tampa bersyarat yang di buat oleh manusia yang merdeka maka
ketika kita membuat ideologi kelompok taupun bernegara tentunya harus bisa
memerdekaan manusia yang berefek pada masyarakat adil makmur.
A Bakir Ihsan menjelaskan pada bukunya “Etika dan Logika Berpolitik” bahwa politik
harus menerapkan santun dalam berekspresi dan santun dalam berkompetisi, indikator
kesantunan adalah kesediaan untuk mematuhi aturan demi kepentingan publik. Inilah salah
satu agenda yang belum tercermin secara utuh dalam ranah kehidupan politik kita.
Persaingan antarelite politik sering berakhir pada kehampaan tegur sapa sebagai ekspresi
dari ketidaksiapan mengakui kemenangan lawan dan mengakui kekalahan diri sendri.
Kesantunan politik mengajarkan kita untuk bersikap objektif terhadap siapapun dengan
segala kekurangan dan kelebihannya. Tampaknya fenomena ini belum sepenuhnya hadir di
republikk ini. 1
Cerminan tersebut melihatkan kita bahwa kondisi publik memang butuh pedoman
manajemen dalam pengeloaan segala bentuk keorganisasian guna terciptanya struktural
yang baik dalam proses pelaksanaan.
1.2 Filsafat Manajemen
Manajemen berasal dari bahasa Inggis “Management” yang berasal dari kata dasar
“manage”. Definisi Manage menurut “Kamus Oxford” Memimpin atau membuat keputusan
di perusahaan ataupun organisasi. Dan definisi Management menurut “Kamus Oxford” pula
yaitu pengendalian dan pembuatan keputusan di perusahaan ataupun di organisasi 2. Dan
Muklis Kanto, S.E, M.S, Ph.D. menjelaskan pada bukunya “Filsafat Manajemen” Manajemen
sendiri diartikan sebagai seni yan ilmu perencanaan pengorganisasian, penyusunan,
pengarahan dan pengawasan, sesuai apa yang dia adopsi dari teorinya Drs. Oey Liang Lee 3.
Pada intinya manajemen di ciptakan atas dasar keterbutuhan manusia dalam
mengelola dalam bentuk apapun sebagai upaya dalam mencapai tujuan yang berjalan
secara efektif dan efisien.
Dapat disimpulkan bahwa manajemen adalah proses perencanaan,
pengorganisasian, pengendalian dan pengontrolan sumber daya manusia untuk mencapai
tujuan dengan efektif dan efisien.
Fungsi Manajemen
1. Perencanaan (Planning)
1
A. Bakir Ihsan, Etika dan Logika Berpolitik (Bandung: PT. Remaja Rosdakarya, 2010), pengantar hal vii
2
Angus Stevenson “Oxford Dictionary of English” (Inggris: Oxford University Press, 2005)
3
Muklis Kanto, S.E, M.S, Ph.D, “Filsafat Manajemen” (Bandung: Celebes Media Perkasa, 2017)
Perencanaan (planning) adalah 1) pemilihan atau penetapan tujuan-tujuan
organisasi, 2) penentuan strategi, kebijaksanaan, proyek, program, prosedur,
metoda, sistem, anggaran dan standar yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan.
2. Pengorganisasian (organizing)
Pengorganisasian (organizing) adalah 1) penentuan sumber daya-sumber daya dan
kegiatan-kegiatan yang dibutuhkan untuk mencapai tujuan organisasi, 2)
perancangan dan pengembangan suatu organisasi atau kelompok kerja yang akan
dapat membawa hal-hal tersebut ke arah tujuan, 3) penugasan tanggung jawab
tertentu dan 4) pendelegasian wewenang yang diperlukan kepada individu-individu
untuk melaksanakan tugas-tugasnya.
3. Penyusunan Personalia (Staffing)
Adalah penarikan (recruitment), latihan dan pengembangan, serta penempatan dan
pemberian orientasi para karyawan dalam lingkungan kerja yang menguntungkan
dan produktif.
4. Pengarahan (Leading)
Fungsi pengarahan secara sederhana adalah untuk membuat atau mendapatkan
para karyawan melakukan apa yang diinginkan dan harus mereka lakukan.
5. Pengawasan (Controlling)
Adalah penemuan dan penerapan cara dan peralatan untuk menjamin bahwa
rencana telah dilaksanakan sesuai dengan yang diharapkan.
1. Elemen Ideas mempunyai tugas menciptakan gagasan yang akan di jalankan organisasi,
dan memiliki fungsi lanjutan yaitu menganalisis masalah dengan cara mengumpulkan
informasi, mencari dan memastikan penyebab dan mencari solusi alternatif terbaik, lalu
fungsi selanjutnya yaitu menjalankan fungsi perencanaan untuk merencanakan suatu
tindakan yang akan di ambil atau di jalankan. Aktivitasnya yaitu :
- Forecasting , yaitu memperkirakan hasil dari setiap tindakan.
- Set objectives, yaitu menentukan hasil yang di inginkan.
- Develop strategies ,yaitu menetapkan bagaimana dan kapan untuk mencapai tujuan.
- Program, yaitu menetapkan urutan prioritas dan waktu dalam langkah-langkah yang
diambil.
- Budget, yaitu mengalokasikan sumber daya/ biaya.
- Set procedures yaitu mengatur bagaimana metode yang digunakan untuk pencapaian
tujuan.
- Develop policies, yaitu mengembangkan kebijakan membuat keputusan pada masalah
yang berulang.
2. Elemen selanjutnya adalah things yang memiliki tugas untuk di mengelola rincian urusan
pelaksanaan. Fungsi lanjutan dari elemen ini adalah membuat keputusan dan membuat
kesimpulan serta penilaian. Elemen things ini akan melahirkan fungsi manajemen yaitu
organizing yang akan mengatur hubungan pekerjaan untuk pencapaian tujuan yang
efektif. Aktivitasnya adalah :
- Establish organization structure yaitu membuat bagan organisasi
- Delinate relationships yaitu, menentukan jalur penghubung untuk mempermudah
koordinasi.
- Create position description yaitu menentukan ruang lingkup, hubungan, tanggung
jawab dan wewenang.
- Establish position qualifications yaitu mendefinisikan kualifikasi untuk orang di setiap
posisi.
b. Direct yang berarti mengarahkan bawahannya untuk bertindak sesuai dengan tujuan
yang di inginkan organisasi. Direct memiliki aktivitas yaitu :
- Delegate ,yaitu menetapkan tanggung jawab dan akuntabilitas yang tepat untuk hasil.
- Motivate yaitu, membujuk dan menginspirasi orang untuk mengambil tindakan yang
diinginkan.
- Coordinate yaitu, menghubungkan usaha dalam kombinasi yang paling efektif.
- Manage Differences yaitu, mendorong pemikiran independen dan menyelasaikan
konflik.
- Manage Change yaitu, meningkatkan kreatifitas dan inovasi dalam mencapai tujuan.
c. Control yang berarti mengawasi atau memastikan setiap tindakan yang di lakukan
sesuai dengan rencana untuk mencapai tujuan. Aktivitasnya adalah :
- Establish reporting system yaitu, menentukan data penting yang dibutuhkan,
bagaimana dan kapan dibutuhkannya.
- Develop performance standards yaitu, mengatur kondisi yang akan terjadi ketika tugas
utama dilakukan dengan baik.
- Measure result yaitu, memastikan sejauh mana penyimpangan terjadi dari tujuan dan
standar yang sudah ditetapkan.
- Take corrective action yaitu menyesuaikan rencana perencanaan untuk mencapai
standar dan mengulang kembali.
- Reward yaitu penghargaan berupa pujian dan gaji untuk karyawan.
4
Marihot Tua Efendi Hariandja, “Manajemen Sumber Daya Manusia” ” (Jakarta : Grasindo, 2002)
5
H. Koontz & O’Donnel
6
Edwin B. Flippo
7
Gary Dessler
8
Bohlarander dan Snell
Handoko mengemukakan Manajemen sumber daya manusia adalah penarikan,
seleksi pengembangan, pemeliharaan, dan penggunaan sumber daya manusia untuk
mrncapai titik tujuan-tujuan individu maupun organisasi. 9
Menurut hasibuan (2000:10) manajemen SDM adalah ilmu dan seni mengatur
hubungan dan peranan tenaga kerja agar efektif dan efisien membantu terwujudnya tujuan
perusahaan karyawan dan masyarakat. Maka dari itu manajemen SDM harus bisa menjamin
tenaga kerja yang di milikinya menunjukan kinerjanya10.
Dapat disimpulkan bahwa manajemen sumber daya manusia merupakan bagian dari
manajemen keorganisasian yang menekankan pada unsur sumber daya manusia dengan
mengelola sumber daya manusia dengan baik agar diperoleh tenaga kerja yang tepat sesuai
pekerjaannya sehingga mampu bekerja secara optimal demi tercapainya tujuan.
Untuk menjamin tenaga kerja yang kita miliki menunjukkan performancenya, maka
ada beberapa aspek dalam sdm yaitu ability to work dan willingness to work.
1. Ability to Work (kemampuan untuk bekerja) Dalam menemukan karyawan yang memiliki
kemampuan dalam bekerja maka perusahaan melakukan beberapa langkah, yaitu:
a. Procurement of people
Usaha untuk memperoleh sejumlah tenaga kerja yang dibutuhkan perusahaan, terutama
yang berhubungan dengan penentuan kebutuhan tenaga kerja, maka diperlukan :
Recruitment : Proses penarikan sumber daya manusia yang memiliki kualifikasi dan
kemampuan yang unggul untuk mengisi posisi yang ada pada organisasi guna
mencapai tujuan organisasinya.
9
Handoko
10
Hasibuan (2000:10)
Selection : Suatu kegiatan pemilihan dan penentuan pelamar yang diterima atau
ditolak untuk menjadi karyawan perusahaan itu. Seleksi ini didasarkan kepada
spesifikasi tertentu dari setiap perusahaan bersangkutan
Placement : Penempatan karyawan yang telah lulus seleksi pada jabatan atau
pekerjaan tertentu yang membutuhkan dan mendelegasiakan wewenangnya.
Orientation : Aktivitas sumber daya manusia yang memperkenalkan karyawan baru
kepada organisasi dan kepada tugas-tugas yang harus dikerjakan, atasan, dan
kelompok kerja
b. Development of people
Usaha untuk meningkatkan keahlian/keterampilan karyawan agar dapat melakukan
tugasnya dengan baik. Tingkat keterampilan ini dapat dicapai melalui pendidikan dan
pelatihan yang diberikan perusahaan untuk karyawan, baik yang baru masuk ataupun
yang sudah lama bekerja di perusahaan tersebut. Aktivitas ini penting dan akan terus
berkembang karena adanya perubahan teknologi, penyesuaian dan meningkatnya
kesulitan tugas manajer, maka diperlukan :
Education : Merupakan proses pembentukan kemampuan dasar yang fundamental,
baik menyangkut daya fikir (daya intelektual) maupun daya emosional (perasaan)
yang diarahkan kepada tabiat manusia dan kepada sesamanya.
Training : Suatu usaha yang terencana untuk memfasilitasi pembelajaran tentang
pekerjaan yang berkaitan dengan pengetahuan, keahlian dan perilaku mengenai
karyawan.
Promotion : Penghargaan dengan kenaikan jabatan dalam suatu organisasi yang
diikuti dengan kewajiban, hak, status, dan penghasilan yang lebih besar.