KEBERAGAMAN
2. Tingkat Keragaman
Keberagaman level permukaan, dapat mengarah kepada stereotype dan asumsi pekerja
dalam menilai orang lain. Seiring seseorang mengenal satu sama lain, mereka semakin
kurang peduli akan perbedaan demografis karena mereka menyadari akan karakteristik yang
lebih penting, misalnya keragaman level dalam.
3. Diskriminasi
Manajemen keragaman yang efektif ini berarti juga berusaha mengeliminasi diskriminasi
yang tidak adil. Mendiskriminasi artinya memperhatikan perbedaan satu dengan yang lain
yang sebenarnya tidak terlalu buruk. Diskriminasi ini biasanya dipengaruhi oleh stereotype
mengenai kelompok masyarakat, dan ini sering kali berbahaya bagi organisasi dan pekerja.
Diskriminasi dapat berujung pada konsekuensi negative serius bagi pemberi kerja, yaitu
menurunnya produktivitas dan perilaku kewargaan, konflik negative, meningkatnya
perputaran pekerja, membuat calon pekerja yang memenuhi syarat mengundurkan diri dari
perekrutan awal dan promosi.
Keragaman tempat kerja dapat merujuk pada karakteristik apa pun yang dapat
menyebabkan seseorang berbeda dari yang lainnya.
2. Karakteristik Biografis
o Umur
Pekerja yang lebih tua memiliki kelebihan berupa pengalaman, penilaian, etika
kerja yang lebih baik, dan komitmen yang lebih tinggi terhadap perusahaan. Namun
pekerja yang lebih tua cenderung sulit menerima teknologi baru dan kurang fleksibel
karena keterbatasan usianya.
o Jenis Kelamin
Hingga saat ini masih terjadi diskriminasi gender dalam menempati posisi
tertentu dalam perusahaan. Padahal jika dilihat, sebenarnya perempuan memiliki
kinerja yang lebih baik daripada laki-laki.
o Ras dan Etnis
Ras dan etnis minoritas masih mendapat perlakuan diskriminatif di lingkungan
pekerjaannya. Hal ini harus diselesaikan, jika tidak dapat menimbulkan peningkatan
perputaran pekerja yang nantinya membahayakan kinerja organisasi.
o Disabilitas
Para pekerja yang menyandang disabilitas seharusnya diberikan fasilitas yang sesuai
menurut Americans with Disabilities Act (ADA). Karena sebenarnya pekerja yang
mengalami disabilitas juga dapat menunjukkan kinerja yang tinggi dalam
pekerjannya.
o Karakteristik Biografis Lainnya
Masa Kerja
Masa kerja merupakan variable yang dapat menjelaskan perputaran kerja.
Semakin lama seseorang bekerja pada suatu pekerjaan, semakin kecil
kemungkinan seseorang itu akan keluar. Riset menyatakan bahwa perilaku di
masa lalu adalah prediktor terbaik perilaku di masa depan.
Agama
Hukum federal Amerika Serikat melarang pemberi kerja yang
mendiskriminasikan pekerja berdasarkan agama, dengan sangat sedikit
pengecualian. Riset menunjukkan bahwa pelamar kerja muslim di Amerika
Serikat melakukan wawancara yang lebih singkat dan lebih negative secara
interpersonal dibanding dengan pelamar yang tidak menggunakan pakaian
dengan identitas muslim. Agama dapat menjadi isu di suatu pekerjaan ketika
kepercayaan tersebut melarang ataupun mendorong perilaku tertentu
Orientasi Seksual dan Identitas Gender
Pemerintah federal telah melarang diskriminasi pekerja berdasarkan
orientasi seksual, Equal Employment Opportunity Commision (EEOC) yaitu
agen federal yang bertanggung jawab untuk mendorong hukum diskriminasi
pekerjaan, menyatakan bahwa stereotip atas individu lesbian, gay, dan
biseksual mewakili diskriminasi jenis kelamin yang dilindungi dalam undang-
undang hak sipil tahun 1964. Dalam ketiadaan legislasi federal pun, banyak
oganisasi yang telah mengimplementasikan kebijakan dan prosedur yang
melindungi pekerja atas dasar orientasi seksual.
Pada identitas jenis kelamin, perusahaan telah menempatkan kebijakan
untuk mengelola bagaimana memperlakukan pekerja yang disebut
transgender. Tahun 2001 hanya delapan perusahaan dalam fortune 500 yang
memiiki kebijakan transgender lalu 2013 jumlahnya meningkat menjadi
setengah dari total keseluruhan. Oleh karena itu seiring berjalanya waktu
orientasi seksual dan identitas jeniskelamin tetap menjadi perbedaan individu
yang menerima perlakuan berbeda menurut hukum dan diterima cukup
berbeda pula dalam organisasi yang berbeda.
Identitas Budaya
Pekerja memilih identitas budayanya, mereka juga memilih seberapa dekat
mereka mengobservasi norma budaya tersebut. Norma budaya tentunya
mempengaruhi tempat kerja yang terkadang dapat menimbulkan perpecahan.
Tentunya organisasi harus beradaptasi. Sebuah perusahaan yang sensitive
terhadap identitas budaya pekerjanya harus melihat keluar untuk
mengakomodasi mayoritas pekerjanya dan dapat menciptakan pendekatan
individu atas praktik dan norma.
3.Kemampuan
Kemampuan Intelektual
Kemampuan fisik
Manajemen Keragaman (diversity management) yakni strategi yang mendorong setiap orang
lebih sadar dan sensitive pada kebutuhan dan peradaban lainnya.