Anda di halaman 1dari 4

QUIZ KE-1

Manajemen Operasional

Identifikasi misi dan strategi dari perusahaan tempat Anda bekerja atau lainnya. Manifestasi dari 10
keputusan strategis manajemen operasi dalam perusahaan tersebut seperti apa? Yaitu, bagaimana masing-
masing dari 10 keputusan tersebut tercapai?
 
1. Perancangan Produk & Jasa
Perancangan produk dan jasa adalah proses identifikasi atau pemilihan produk dan jasa untuk dapat
disajikan kepada pelanggan. Untuk memaksimalkan potensi keberhasilan sebuah perusahaan unggulan
akan memfokuskan hanya pada beberapa produk dan konsentrasi pada produk dan jasa tersebut.
Dalam perancangan produk dan jasa, manajemen harus secara seksama membaca harapan-harapan dari
konsumen dengan mempertahankan pelanggan melalui peningkatan kepuasan pelanggan dan loyalitas
konsumen. Selain itu pengambilan keputusan produk adalah dengan mengembangkan dan menerapkan
sebuah strategi produk yang dapat memenuhi permintaan pasar dengan keunggulan bersaing, karena
kesuksesan sebuah perusahaan tergantung pada kemampuan untuk mengidentifikasi kebutuhan pelanggan,
untuk kemudian secara tepat menciptakan produk atau jasa yang dapat memenuhi kebutuhan tersebut.

2. Pengelolaan kualitas
Kualitas merupakan kemampuan suatu produk atau jasa untuk memenuhi kebutuhan pelanggannya.
Terdapat tiga pendekatan dalam hal ini, yang pertama kualitas berbasis pengguna dimana kualitas
tergantung kepada audiensnya. Pendekatan ini biasanya digunakan oleh orang pemasaran dan pelanggan.
Yang kedua, kualitas berbasis manufaktur yang biasanya diterapkan oleh manajer produksi. Dalam
pendekatan ini kualitas suatu barang berarti pemenuhan standar dan membuat produk dengan benar sejak
awal. Yang ketiga adalah kualitas itu berbasis produk yang memandang bahwa kualitas sebagai variabel
yang presisi dan dapat dihitung.
Perusahaan dengan kualitas terbaik lima kali lebih produktif di bandingkan dengan kualitas yang paling
rendah. Kualitas yang rendah berpengaruh terhadap organisasi secara keseluruhan. Namun dalam hal ini
yang terpenting adalah membangun sebuah organisasi yang dapat mencapai kualitas dan mempengaruhi
organisasi secara keseluruhan

3. Perancangan proses dan kapasitas


Perencanaan adalah salah satu fungsi manajemen yang paling pokok dan sangat luas dalam dunia
manufaktur, meliputi perkiraan dan perhitungan mengenai kegiatan yang akan dilaksanakan di waktu
mendatang dan mengikuti suatu urutan tertentu.
Perencanaan proses merupakan sebuah pendekatan organisasi untuk mengubah sumber daya menjadi
barang dan jasa. Tujuan strategi proses adalah untuk menemukan suatu cara memproduksi barang dan jasa
yang memenuhi persyaratan pelanggan dan spesifikasi produk yang berada dalam batasan biaya dan
manajerial lain.
Terdapat empat macam perencanaan proses berdasarkan fokusnya, antara lain :
1. Fokus pada proses
2. Fokus berulang
3. Fokus pada produk
4. Fokus kustomisasi massal
 
4. Strategi lokasi
trategi pemilihan lokasi bisnis yang strategis harus diperhatikan. Dalam strategi pemasaran, pemilihan
lokasi usaha merupakan salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemasaran usaha. Semakin
banyak strategi dalam memilih lokasi bisnis maka semakin tinggi tingkat penjualan yang akan
mempengaruhi keberhasilan bisnis tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika lokasi bisnis yang dipilih tidak
strategis, maka penjualan tidak akan bagus. Strategi pemilihan lokasi bisnis yang strategis menjadi hal
yang harus diperhatikan sebelum dibuka. Dalam strategi pemasaran, pemilihan lokasi usaha merupakan
salah satu faktor yang mempengaruhi keberhasilan pemasaran usaha. Semakin banyak strategi dalam
memilih lokasi bisnis maka semakin tinggi tingkat penjualan yang akan mempengaruhi keberhasilan bisnis
tersebut. Begitu pula sebaliknya, jika lokasi bisnis yang dipilih tidak strategis, maka penjualan tidak akan
bagus.
 
5. Strategi tata letak
Tata letak adalah suatu keputusan penting yang menentukan efisiensi operasi secara jangka panjang. Tata
letak memiliki banyak dampak strategis karena tata letak menentukan daya saing perusahaan dalam hal
kapasitas, proses, fleksibelitas, biaya, kualitas lingkungan kerja, kontak dengan pelanggan dan citra
perusahaan. Tata letak yang efektif akan dapat menunjang pelaksanaan strategi bisnis yang telah ditetapkan
perusahaan apakah diferensiasi, low cost atau respon yang cepat. Hal yang harus dipertimbangkan dalam
menentukan desain tata letak adalah

 Utilisasi ruang, peralatan, dan orang yang lebih tinggi


 Aliran informasi, barang atau orang yang lebih baik
 Modal karyawan yang lebih baik, juga kondisi lingkungan kerja yang lebih aman
 Interaksi dengan pelanggan/klien yang lebih baik
 Fleksibilitas

Untuk mendapatkan fleksibilitas dalam tata letak, para manager melatih silang karyawan, merawat
peralatan, menjaga investasi tetap rendah, menempatkan sel kerja berdekatan, dan menggunakan peralatan
kecil yg mudah dipindahkan.

6. Sumber daya manusia dan rancangan pekerjaan


Sumber Daya Manusia adalah proses dan upaya untuk merekrut, mengembangkan, memotivasi, dam
melakukan evaluasi secara menyeluruh yang dibutuhkan perusahaan dalam mencapai tujuan. Dalam
mencapai tujuan perusahaan SDM harus mempunyai strategi. Strategi sumber daya manusia adalah suatu
perencanaan mengenai cara bagaimana kualitas SDM mampu berkembang ke arah yang lebih baik dan
meningkat kemampuan kerjanya. Serta memiliki loyalitas yang baik terhadap perusahaan. Tujuan strategi
SDM adalah untuk mengelola tenaga kerja dan merancang pekerjaan sehingga orang-orang dapat
diberdayakan secara efektif dan efesien.
Dalam mengelola SDM kita juga harus memikirkan tentang perencanaan tenaga kerja, apa sih perencanaan
tenaga kerja itu? Jadi, Perancanaan tenaga kerja adalah cara menentukan kebijakan karyawan yang
berkaitan dengan stabilitas tenaga kerja, jadwal kerja, dan aturan kerja. Stabilitas  tenaga kerja terdapat dua
kebijakan yakni yang pertama ikuti permintaan dengan tepat dan yang kedua menjaga jumlah karyawan
konstan. Lalu jadwal kerja, pada saat ini masyarakat atau perusahaan melakukan kebijakan flextime, yang
memiliki arti mengizinkan karyawan untuk menentukan jadwal mereka masing-masing. Misal, dengan
dating terlambat karena alasan tertentu tetapi harus diberitahukan terlebih dahulu. Kebijakan ini untukk
memberikan otonomi dan kebebasan yang lebih banyak pada sisi karyawan.
Yang selanjutnya adalah aturan kerja banyak perusahaan memiliki pengolongan kerja dan peraturan kerja
ketat yang menyatakan siapa yang dapat mengerjakan apa, kapan mereka dapat mengerjakannya, dan
dalam kondisi seperti apa mereka dapat mengerjakannya. Aturan kerja membtasi flesibelitas karyawan
dalam pekerjaan yayng akan mengurangi flesebilitas fungsi operasi.

7. Manajemen rantai pasokan (supply chain management)


Dalam Industri Manufakturing, Kegiatan Utamanya adalah mengkonversikan berbagai bahan mentah serta
bahan-bahan pendukungnya menjadi barang jadi dan mendistribusikannya kepada pelanggan. Dengan
menjalankannya kegiatan tersebut, maka apa yang disebut dengan Supply Chain atau Rantai Pasokan pada
dasarnya telah terbentuk. Namun bagi sebuah perusahaan manufakturing, kegiatan Supply chain atau
Rantai Pasokan ini perlu dijalankan dengan efektif dan efisien sehingga diperlukan Manajemen yang
Profesional dalam pelaksanaannya. Manajemen tersebut biasanya disebut dengan Manajemen Rantai
Pasokan atau Supply Chain Management yang sering disingkat dengan singkatan SCM.
Jika didefinisikan secara lengkap, maka Supply Chain Management (SCM) atau Manajemen Rantai
Pasokan adalah serangkaian kegiatan yang meliputi Koordinasi, penjadwalan dan pengendalian terhadap
pengadaan, produksi, persediaan dan pengiriman produk ataupun layanan jasa kepada pelanggan yang
mencakup administasi harian, operasi, logistik dan pengolahan informasi mulai dari pelanggan hingga ke
pemasok.
Sedangkan untuk definisi lainnya yang lebih sederhana, Supply Chain Management atau Manajemen
Rantai Pasokan adalah Mekanisme yang menghubungkan semua pihak yang bersangkutan dan kegiatan
yang terlibat dalam mengkonversikan bahan mentah menjadi barang jadi. Pihak yang bersangkutan
ataupun kegiatan yang dimaksud tersebut bertanggung jawab untuk memberikan barang-barang jadi hasil
produksi kepada pelanggan pada waktu dan tempat yang tepat dengan cara yang paling efisien.
Jadi pada dasarnya, Supply Chain Management atau Manajemen Rantai Pasokan merupakan cabang
manajemen yang melibatkan Pemasok, Pabrik atau Manufakturer, penyedia logistik dan tentunya yang
paling adalah pelanggan.
 
8. Persediaan, perencanaan, kebutuhan bahan baku, dan JIT (just in time)
Bahan baku adalah barang-barang yang dibeli dari pemasok dan akan digunakan atau diolah menjadi
sebuah produk jadi yang bernilai tambah melewati beberapa bentuk proses produksi yang dilakukan oleh
sebuah perusahaan. Bahan baku berfungsi sebagai bentuk persediaan yang dilakuka oleh perusahaan untuk
memenuhi kebutuhan permintaan konsumen dengan jumlah yang sudah ditentukan sebelumnya.
Proses produksi membutuhkan bahan baku untuk diolah dan dijadikan sebuah produk yang bernilai tambah
untuk dijual kekonsumen dan menghasilkan keuntungan. Bahan baku sering disebut sebagai Raw Material
yang memiliki arti sama yaitu sebagai barang utama untuk membuat produk.
Konsep dasar dari JIT adalah memproduksi produk yang diperlukan, pada waktu yang tepat atau yang
dibutuhkan oleh pelanggan, dalam jumlah yang sesuai dengan pelanggan, pada setiap proses dalam sistem
produksi, dengan cara yang paling ekonomis atau paling efisien melalui eliminasi pemborosan dan
perbaikan terus menerus menurut Sofyan (2013).
Eliminasi pemborosan merupakan jantung dari just in time. Dengan mengeliminasi pemborosan, maka
perusahaan akan menghasilkan produk yang lebih baik dengan biaya yang lebih rendah. Berdasarkan
uraian diatas maka indikator just in time yang dimunculkan adalah biaya produksi yang rendah, tingkat
produktivitas yang lebih tinggi, hubungan antara pelanggan dengan pemasok.
 
9. Penjadwalan jangka menengah dan jangka pendek
Dalam sebuah perusahaan dengan sistem manajemen yang baik perlu mengadakan sebuah penjadwalan
guna mengatur segala sesuatu yang berkenaan dengan proses produksi agar target waktu tercapai dengan
efektif dan efisien. Sebagai manajer produksi yang mengatur segala sesuatunya dalam proses produksi
perlu mengadakannya sebuah perencanaan dan eksekusi atas rancangan sistem tersebut dengan baik. Apa
itu penjadwalan jangka pendek ? dan apa pentingnya penjadwalan jangka pendek bagi perusahaan ? di sini
saya akan menjelaskan penjadwalan jangka pendek dan pentingnya penjadwalan jangka pendek bagi
perusahaan.
Penjadwalan jangka pendek adalah penerjemahan keputusan kapasitas, perencanaan agregat, serta jadwal
induk ke dalam urutan pekerjaan dan pekerjaan tertentu atas karyawan, material, dan permesinan (untuk
memenuhi permintaan karyawan dan peralatan tertentu dalam basis harian atau jam).
10. Perawatan (maintenance)
Pemeliharaan atau perawatan (maintenance) adalah serangkaian aktivitas untuk menjaga fasilitas dan
peralatan agar senantiasa dalam keadaan siap pakai untuk melaksanakan produksi secara efektif dan efisien
sesuai dengan jadwal yang telah ditetapkan dan berdasarkan standar (fungsional dan kualitas).
Istilah pemeliharaan berasal dari bahasa Yunani yaitu terein yang artinya merawat, menjaga, dan
memelihara. Pemeliharaan merupakan sistem yang terdiri dari beberapa elemen berupa fasilitas (machine),
penggantian komponen atau sparepart (material), biaya pemeliharaan (money), perencanaan kegiatan
pemeliharaan (method) dan eksekutor pemeliharaan (man).

Anda mungkin juga menyukai