Dosen Pengampuh :
Benhart Nainggolan, SE, M.Si
Penulis:
- Hizkia Manullang (22130002)
- Dinda Nur Shaibah (22130036)
- Risky Ramadhan Pulungan (22130056)
Sangat disadari bahwa makalah ini masih banyak kekurangan dan jauh dari
sempurna. Oleh sebab itu, diharapkan para pembaca dapat memberi saran dan
kritik yang membangun demi kesempurnaan makalah ini. Akhir kata semoga
makalah ini dapat memberikan manfaat khususnya bagi kita semua.
Tim Penyusun
Kelompok 7
DAFTAR ISI
JUDUL
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI........................................................................................................................................3
BAB 1...................................................................................................................................................5
PENDAHULUAN................................................................................................................................5
A. LATAR BELAKANG....................................................................................................................5
B. RUMUSAN MASALAH.................................................................................................................6
C. TUJUAN..........................................................................................................................................6
BAB II..................................................................................................................................................7
PEMBAHASAN...................................................................................................................................7
A. PENGERTIAN DESAIN BARANG DAN JASA.........................................................................7
B. PEMILIHAN BARANG DAN JASA............................................................................................8
1. Pilihan Strategi Produk Menunjang Keunggulan Bersaing.....................................................8
2. Siklus Hidup Produk dan Strategi.............................................................................................8
3. Analisis Produk Berdasarkan Nilai............................................................................................9
C. MENCIPTAKAN PRUDUK BARU..............................................................................................9
D. PENGEMBANGAN PRODUK...................................................................................................10
1. Sistem Pengembangan Produk.............................................................................................10
2. Penyebaran Fungsi Kualitas (QFD).....................................................................................10
3. Mengorganisasikan Pengembangan Produk...........................................................................11
4. Manufakturabilitas dan Perekayasaan Nilai...........................................................................12
E. PELUNCURAN DESAIN PRODUK...........................................................................................13
1. Desain Yang Baik...................................................................................................................13
2. Desain Modular......................................................................................................................13
3. Desain Berbantu Komputer (CAD) dan Manufakturing Berbantu Komputer (CAM). . .14
4. Teknologi Realitas Visual......................................................................................................15
5. Analisis Nilai..........................................................................................................................16
6. Keberlanjutan dan Penilaian Siklus Hidup (LCA).............................................................16
F. RANGKAIAN KESATUAN PENGEMBANGAN PRODUK...................................................16
1. Membeli Teknologi Dengan Mengakuisisi Perusahaan......................................................17
2. Ventura Bersama...................................................................................................................17
3. Aliansi.....................................................................................................................................17
G. . PENDEFINISIAN PRODUK.....................................................................................................18
H.MANAJEMEN PERSEDIAAN TRADISIONAL.......................................................................18
1. Biaya Persediaan...................................................................................................................19
2. Alasan Tradisional Untuk Memiliki Persediaan.................................................................19
3. Kuantitas Pesanan ekonomis (EOQ): Model Persedian Tradisional.................................19
I. MANAJEMEN PERSEDIAAN JIT.............................................................................................20
1. Karateristik Dasar JIT..........................................................................................................20
2. Biaya Persiapan Dan Penyipanan : Pendekatan JIT..........................................................21
3. Diskon dan Kenaikan Harga : Pembelian JIT versus Menyimpan Persediaan................21
4. Keterbatasan JIT...................................................................................................................22
BAB III...............................................................................................................................................22
PENUTUP..........................................................................................................................................22
A. KESIMPULAN..........................................................................................................................22
B. SARAN.......................................................................................................................................23
BAB 1
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG
Di era globalisasi saat ini, kondisi perekonomian dan persaingan pasar yang
semakin ketat menuntut masyarakat ataupun pemilik usaha untuk mampu
memanfaatkan segala sumber daya yang dimiliki secara optimal, termasuk
berusaha menciptakan produk baru dimana pemilik usaha harus mampu untuk
mempengaruhi konsumen agar konsumen tertarik dengan adanya suatu produk dan
jasa yang baru,apalagi ditambah dengan desain produk nya yang menarik dan unik
sehingga konsumen akan loyal dengan produk tersebut.
Suatu persaingan yang kompetitif akan memicu pemilik usaha untuk senantiasa
berfikir kreatif dan inovatif agar usahanya unggul dan menjadi berbeda, agar dapat
bertahan dalam kondisi persaingan yang semakin kompetitif, pemilik usaha harus
dapat menerapkan strategi yang tepat untuk menciptakkan produk yang sesuai
dengan keinginan dan kebutuhan konsumen. Hal ini perlu dilakukan agar produk
pemilik usaha tidak tertinggal dalam persaingan suatu dan produksi dan operasi
adalah unsur penting dalam sebuah perusahaan. Kelangsungan hidup mati suatu
perusahaan terdapat pada produksi dan operasinya.
Maka dari itu kami membuat makalah dengan berjudul "Desain Produk Dan Jasa
Serta Manajemen Persediaan”. Desain Produk Dan Jasa juga merupakan salah satu
kegiatan yang menciptakan hasil produksi akan semakin meningkat. Bagaimana
tidak? Desain Produk Dan Jasa bertumpu pada desain dan kemasan pada produk
yang kita lakukan sekanang ini, semakin indah desain yang kita ciptakan maka
akan semakin banyak peminat konsumen. Terdapat banyak pilihan dalam
pemilihan, penetapan, dan perancangan produk. barang dan jasa yang ditawarkan
perusahaan kepada konsumen.
Pada dunia pemasaran persaingan merupakan hal yang lumrah dan wajar. Maka
dari itu berbagai usaha dilakukan dalam upaya memenangkan persaingan ini. Salah
satu diantaranya adalah membuat desain kemasan produk yang menarik sehingga
dapat mengundang konsumen untuk membeli produk yang dipasarkan. Menurut
Christine Suharto Cenadi, daya tarik suatu produk tidak dapat terlepas dari
kemasannya. Kemasan merupakan "pemicu" karena ia langsung berhadapan
dengan konsumen. Karena itu kemasan harus dapat mempengaruhi konsumen
untuk memberikan respon positif.
B. RUMUSAN MASALAH
1. Apa itu desain barang dan jasa?
5. Apa saja hal yang diperlukan untuk peluncuran desain suatu produk?
C. TUJUAN
Menurut Kotler (2000:428) Jasa ialah setiap tindakan atau unjuk kerja yang
ditawarkanoleh salah satu pihak ke pihak lain yang secara prinsip tidak berwujud
dan menyebabkan perpindahan kepemilikan apapun. Produksinya bisa dan bisa
juga tidak terikat pada suatu produk
Menurut Zeithaml dan Bitner dalam Hurriyati (2005:28) Jasa pada dasarnya
adalah seluruh aktivitas ekonomi dengan output selain produk dalam pengertian
fisik, dikonsumsi dan diproduksi pada saat bersamaan, memberikan nilai tambah
dan secara prinsip tidak berwujud (intangible) bagi pembeli pertamanya.
B. PEMILIHAN BARANG DAN JASA
Banyak pilihan yang ada dalam pemilihan, penetapan, dan desain produk.
Pemilihan produk adalah proses pemilihan produk atau jasa untuk dapat
disajikan pada konsumen. Keputusan produk merupakan asas bagi strategi
organisasi dan memilki dampak yang luas pada seluruh fungsi operasi.
a. Fase perkenalan, produk pada fase ini teknik produksi yang digunakan
masih sedang disesuaikan dengan pasar. Kondisi ini memungkinkan adanya
pengeluaran lain untuk penelitian, pengembangan produk, modifikasi dan
perbaikan proses, dan pengembangan pemasok.
b. Fase Pertumbuhan, dalam fase ini desain produk telah mulai stabil dan
diperlukan peramalan kebutuhan kapasitas yang efektif. Penambahan
kapasitas yang sudah ada mungkin diperlukan untuk memenuhi permintaan
konsumen.
c. Fase Kematangan, pada saat sebuah produk dewasa, pesaing mulai
bermunculan. Produksi dalam jumlah besar dan inovatif sangat sesuai pada
fase ini. Pengendalian biaya yang lebih baik untuk meningkatkan
keuntungan.
d. Fase Penurunan, produk yang hampir mati biasanya produk yang buruk
bagi investasi sumber daya dan kemampuan manajerial. Untuk itu, produk
yang sudah hampir mati ini perlu dihentikan produksinya.
Dapat diperhatikan bahwa tidak selamanya produk yang dibuat akan berhasil di
pasaran. Mungkin untuk mendapatkan produk yang berhasil diperlukan adanya
seleksi dan desain produk hingga ratusan kali. Manajer operasi dan organisasinya
harus dapat menerima resiko dan kegagalan sambil tetap mempertahankan
usahanya.
D. PENGEMBANGAN PRODUK
Pengembangan produk adalah upaya perusahaan untuk senantiasa menciptakan
produk- produk baru, serta memperbaiki atau memodifikasi produk-produk
lamanya, agar dapat selalu memenuhi tuntutan pasar dan selera konsumen.
2. Desain Modular
Produk-produk yang didesain dalam komponen-komponen yang mudah
tersegmentasi disebut sebagai desain modular (modular design). Desain
modular menawarkan fleksibilitas, baik bagi produksi maupun bagi pemasaran.
Manajer operasi menilai modularitas sangat membantu karena menyebabkan
pengembangan, produksi, dan perubahan selanjutnya bagi produk menjadi
lebih mudah. Bagian pemasaran mungkin menyukai modularitas karena dapat
menambah fleksibilitas dalam cara pemuaian pelanggan. Misalnya, pada
umumnya semua high-fidelity sound system diproduksi dan dijual dengan cara
ini.
Kustomisasi yang diberikan oleh modularitas memungkinkan pelanggan
untuk menggabungkan dan mencocokkannya dengan selera mereka sendiri. Hal
ini juga menjadi pendekatan yang diambil oleh Harley Davidson, di mana
relatif sedikit dari mesin, sasis, tangki gas, dan sistem suspensi yang berbeda
digabungkan untuk memproduksi sepeda banyak perusahaan manufaktur
mobil, dengan menggabungkan modul-modul yang ada, tidak akan dapat
membuat dua mobil yang serupa. Konsep modularitas ini diterapkan oleh
banyak industri, dari perusahaan manufaktur badan pesawat hingga restoran
cepat saji. Airbus menggunakan modul sayap yang sama pada beberapa
pesawat, sama seperti McDonald's dan Burger King menggunakan modul-
modul yang relatif sedikit (keju, selada, roti, saus, acar daging, kentang, dsb.)
untuk membuat ragam paket makanan.
5. Analisis Nilai
Meskipun perekayasaan nilai memfokuskan pada desain praproduksi dan
isu-isu manufaktur analisis nilai, sebuah teknik yang terkait, memiliki andil
selama proses produksi, ketika jelas bahwa sebuah produk sukses. Analisis
nilai (value analysis) memberikan peningkatan yang mengarahkan, baik kepada
produk yang lebih baik maupun produk yang lebih ekonomis atau produk
dengan dampak lingkungan yang lebih sedikit. Teknik-teknik dan keuntungan
dari analisis nilai ini sama dengan perekayasaan nilai, meskipun perubahan
minor dalam implementasi mungkin dibutuhkan karena analisis nilai memiliki
andil ketika produk sedang diproduksi.
2. Ventura Bersama
Vetura bersama (joint venture) seperti ini adalah suatu gabungan kepemilikan,
biasanya hanya antara dua perusahaan untuk membuat suatu entitas baru.
Kepemilikan bisa jadi 50-50, atau satu pemilik dapat menerima bagian yang
lebih besar untuk memastikan pengendalian yang lebih ketat Ventura bersama
biasanya cocok untuk mengekploitasi peluang produk yang spesifik yang
mungkin tidak terpusat dalam misi perusahaan. Ventura bersama biasanya lebih
berhasil ketika risiko telah diketahui dan dapat dibagi rata.
3. Aliansi
Ketika produk baru menjadi pusat dari suatu misi, namun sumber daya
penting dibutuhkan dan terdapat risiko yang cukup besar,aliansi bisa jadi
merupakan strategi yang baik untuk pengembangan produk. Aliansi (alliances)
terutama menguntungkan ketika produk yang akan dikembangkan juga memiliki
teknologi yang sedang bergejolak.
Aliansi adalah kesepakatan yang saling menguntungkan tanpa
ketergantungan tetap konsisten dengan strategi yang mendukung misi masing-
masing pihak. Aliansi (alliances) adalah perjanjian kerja sama yang menjadikan
perusahaan tetap bebas, tetapi menggunakan kekuatan tambahan untuk
mencapai strategi yang sesuai dengan misi individu mereka. Walaupun
demikian, aliansi lebih sulit dicapai dan dipertahankan daripada joint ventures
karena adanya ambiguitas yang dikaitkan dengan mereka.
Peningkatan, perpindahan, akuisisi, ventura bersama, dan aliansi adalah
seluruh strategi untuk mempercepat pengembangan produk. Selain itu, strategi-
stretegi tersebut biasanya mengurangi risiko yang terkait dengan pengembangan
produk serta meningkatkan sumber daya manusia dan modal yang tersedia.
G. . PENDEFINISIAN PRODUK
Ketika barang atau jasa baru dipilih untuk diperkenalkan, mereka harus
didefinisikan pertama, barang atau jasa yang baik didefinisikan dalam hal
fungsinya yaitu, apa yang dapat dilakukannya. Produk kemudian didesain, dan
perusahaan menentukan bagaimana fungsi-fungsi tersebut dicapai Manajemen
biasanya memiliki beberapa opsi tentang bagaimana suatu produk akan mencapai
tujuan fungsionalnya. Misalnya ketika sebuah jam weker diproduksi,aspek
desain seperti warna, ukuran atau penempaan tombol dapat memberikan
perbedaan subtansial dalam kemudahan manufaktur kualitas, dan penerimaan
pasar.
Spesifikasi rumit bagi sebuah produk diperlukan untuk memastikan produksi
berjalan efisien. Peralatan, tata letak, dan sumber daya manusia tidak dapat
ditentukan hingga produk didefinisikan, didesain, dan didokumentasikan oleh
karena itu, setiap perusahaan membutuhkan dokumen untuk mendefisinisikan
produk-produknya. Ini berlaku bagi semua hal mulai dari daging isian
roti,keju,komputer hingga prosedur medis. Terkait dengan keju, spesifikasi
tertulis umumnya ada. Tentu saja terdapat spesifikasi tertulis atau tingkatan
standar yang memberikan definisi bagi banyak produk. Misalnya, keju monterey
jack memiliki deskripsi tertulis yang memberikan spesifikasi karakteristik
penting untuk setiap tingkat departemen agrikultur Hal yang serupa.mcdonald's
corp. Memiliki 60 spesifikasi kentang yang akan diolah menjadi kentang goreng.
Sebagian besar item yang diproduksi serta komponen-
komponennya,didefinisikan dalam sebuah gambar, biasanya disebut sebagai
gambar perekayasaan. Suatu gambar perekayasaan (engineering drawing)
menunjukkan dimensi toleransi,material, dan hasil akhir sebuah komponen.
Gambar perekayasaan akan menjadi sebuah item dalam sebuah tagihan material
Tagihan material (bill of material-bom) mengurutkan hierarki komponen,
deskripsinya, dan jumlah masing-masing yang dibutuhkan untuk membuat satu
unit produk.
1. Biaya Persediaan
Jika persediaan berupa bahan baku atau barang yang dibeli dari sumber luar,
maka biaya yang terkait dengan persediaan tersebut disebut biaya pemesanan
dan biaya penyimpanan, jika bahan baku atau barang diproduksi secara internal,
maka biayanya disebut biaya persiapan dan biaya penyimpanan.
Biaya pemesanan adalah biaya-biaya untuk menempatkan dan menerima
pesanan.Contohnya mencakup biaya pemrosesan pesanan (biaya administrasi
dan dokumen), biaya asuransi untuk pengiriman, dan biaya pembongkaran.
Biaya persiapan atau penyetelan adalah biaya-biaya untuk menyiapkan
peralatan dan fasilitas sehingga dapat digunakan untuk memproduksi produk
atau komponen tertentu. Contohnya adalah upah pekerja bagian produksi yang
tidak terpakai, biaya fasilitas produksi yang tidak terpakai (penghasilan yang
hilang), dan biaya uji coba produksi (tenaga kerja, bahan baku dan overhead).
Biaya penyimpanan adalah biaya-biaya yang menyimpan persediaan
contohnya adalah asuransi, pajak persediaan, keusangan, biaya peluang dari
dana yang terikat dalam persediaan, biaya penanganan, dan ruang penyimpanan
persediaan.
2. Alasan Tradisional Untuk Memiliki Persediaan
Memaksimalkan laba mensyaratkan perlunya meminimalkan biaya yang
berkaitan dengan persediaan.Namun, meminimalkan biaya penyimpanan
mendukung pemesanan atau produksi dalam jumlah kecil, sedangkan
meminimalkan biaya pemesanan mendukung pemesanan dalam jumlah besar
dan jarang (meminimalkan biaya persiapan mendukung operasi produksi dalam
waktu yang lama dan jarang).Jadi, meminimalkan biaya penyimpanan
mendorong jumlah persediaannya sedikit atau bahkan tidak ada.Sementara itu,
meminimalkan biaya pemesanan atau biaya persiapan mendorong jumlah
persediaan yang besar. Kebutuhan unuk menyeimbangkan dua kelompok biaya
tersebut agar total biaya penyimpanan dan pemesanan dapat di minimalkan
adalah salah satu alas an perusahaan memilih untuk menyimpan persediaan.
Masalah ketidakpastian permintaan adalah alasan utama kedua untuk
memiliki persediaan.Persediaan komponen dan bahan mentah sering dipandang
perlu karena ketidakpastian pasokan. Jadi, persediaan penyangga untuk
komponen dan bahan baku diperlukan untuk menjaga aliran produksi bila terjadi
keterlambatan pengiriman atau berhentinya pengiriman (pemogokan, cuaca
yang buruk, dan kebangkrutan adalah contoh-contoh kejadian tidak pasti yang
dapat menyebabkan terputusnya pasokan).
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Strategi produk yang efektif membutuhkan pemilihan, pendesainan, dan
pendefiniasian sebuah produk dan kemudian mentransisikan produk tersebut
ke dalam proses produksi. Hanya ketika strategi ini dijalankan dengan
efektif maka fungsi produksi dapat berkontribusi dengan maksimal bagi
perusahaan. Manajer operasi harus membangun system pengembangan
produk yang memiliki kemampuan untuk membayangkan, mendesain, dan
memproduksi produk yang akan menghasilkan keunggulan kompetitif bagi
perusahaan. Ketika produk berpindah dalam siklus hidupnya (perkenalan,
pertumbuhan, kematangan dan penurunan), opsi yang harus dikejar manaejr
operasi berubah. Baik produk manufaktur maupun jasa memiliki sejumlah
teknik yang tersedia untuk membantu kinerja kegiatan ini dengan efektif.
Desain produk adalah proses menciptakan produk baru yang akan dijual
oleh perusahaan untuk pelanggannya. Sebuah konsep yang sangat luas, pada
dasarnya generasi dan pengembangan ide-ide yang efektif dan efisien
melalui proses yang mengarah ke produk-produk baru. Rancangan produk
adalah proses menciptakan ide produk dan menindaklanjuti sampai produk
diperkenalkan ke pasar. Selain itu, perusahaan harus memiliki strategi
cadangan apabila produk gagal dalam pemasarannya.
Desain jasa merupakan tantangan, karena umumnya mempunyai
karakteristik yang unik. Satu alasan kenapa produktivitas dalam jasa begitu
rendah adalah karena baik desain dan pengantaran produk jasa memasukkan
adanya interaksi pelanggan Pelanggan dapat berpartisipasi dalam desain
jasa. Rancangan jasa adalah rancangan yang bukan sesuatu dapat digenggam
dalam satu tangan, dan merupakan "barang-barang" yang tidak tahan lama
serta tidak dapat disimpan. Jasa yang tidak dinikmati hari ini tidak dapat
disimpan sebagai persediaan dan ditambahkan pada jasa yang dinkmati
besok. Dalam jasa pelayanan yang diberikan merupakan produk”nya.
B. SARAN
Berdasarkan dari pembahasan diatas, maka penulis mengemukakan saran
bahwa penerapan Desain Produk Barang Dan Jasa Serta Manajemen
Persediaan yang baik harus dilaksanakan secara efektif, karena akan
menunjang keberhasilan perusahaan tersebut.
DAFTAR PUSTAKA
http://aboutstudy12.blogspot.com/2017/09/manajemen-operasional-i-
desain-produk.html
https://www.pelajaran.co.id/2017/21/pengertian-jasa-menurut-ahli-
karakteristik-klasifikasi-dan-jenis-jasa-terlengkap.html
https://www.studocu.com/id/document/universitas-muhammadiyah-
malang/manajemen-operasional/makalah-desain-barang-dan-jasa/
34915663
http://prianttaruh.blogspot.nl/2016/01/makalah-manajemen-persediaan-inventory.html
http://makalahlaporanterbaru1.blogspot.co.id/2012/08/makalah-manajemen-
persediaan.html