Anda di halaman 1dari 9

Nama : Melda Trifu Sari

NIM : 1910522016

Mata Kuliah : Perilaku Organisasi M1

1. Meringkas bab “Dasar-Dasar Struktur Organisasi” buku “Perilaku Organisasi” oleh Stephen P.
Robbins, (Sembarang Edisi).

2. Berdasarkan fungsi dan proses manajemen, apakah pekerjaan manajer (manager)?

3. Apakah pekerjaan ke-2 manajer (manager)?

4. Apakah pengertian mengorganisasi (organizing)?

5. Apakah pengertian struktur organisasi?

6. Berikan satu contoh struktur organisasi?

7. Apakah pengertian desain organisasi?

8. Jelaskan enam unsur penting (six key elements) dalam struktur organisasi?

9. Gambarkan dan jelaskan tiga jenis struktur organisasi atau desain organisasi? Tiapnya berikan
contoh.

Penyelesaian :

1. Ringkasan bab “Dasar-Dasar Struktur Organisasi”

Struktur organisasi adalah Bagaimana pekerjaan dibagi-bagi dikelompokkan dan


dikoordinasikan secara formal. Dalam struktur ada hirarki, kewenangan, dan alur penyampaiani
nformasi.

Tujuan pengorganisasian:

 Membagi pekerjaan yang dikerjakan menjadi tugas departemen yang spesifik.


Membebankan tugas dan tanggungjawab yang berhubungan dengan tugas individual.
 Koordinasi tugas organisasi yang berbeda.
 Mengelompokkan pekerjaan menjadi satu unit.
 Membangun hubungan diantara individual, kelompok dan departemen.
 Membangun garis wewenang formal.
 Alokasidan deploys sumber daya organisasional.

Desain organisasi merupakan proses yang melibatkan keputusan tentang enam komponen
penting:

1) Spesialisasi Pekerjaan: Sejauh mana tugas-tugas dalam organisasi dibagi bagi kedalam
beberapa pekerjaan tersendiri.Spesialisasi yang berlebihan dapat mengakibatkan tindakan
manusia yang tidak ekonomis seperti kebosanan, kelelahan, kualitas yang jelek,
meningkatnya ketidakhadiran, tingginya tingkat perputaran.
2) Departementalisasi: Dasar yang dipakai untuk mengelompokkan pekerjaan secara
bersama-sama. Departementalisasi dikelompokkan menjadi lima tipe, yaitu:
 Functional: pengelompokkan pekerjaan berdasarkan fungsi yang dilakukan.
Keuntungan:
a) Efisiensi dengan cara menempatkan bersama spesialisasi dan orang dengan
keahlian, pengetahuan, dan orientasi.
b) Koordinasi antar area fungsional.
c) Pendalaman spesialisasi.
Kerugian:
a) Komunikasi lintas area fungsional.
b) Terbatasnya sudut pandang organisasi.
 Product: pengelompokkan oleh lini produk. Misal dalam suatu perusahaan
memproduksi beberapa barang maka departemen produksi dibagi lagi berdasarkan
jenis barang, departemen produksi pasta gigi, sabun, shampoo.
Keuntungan:
a) Membantu menspesialisasikan produk dan jasa tertentu.
b) Manajer menjadi lebih ahli pada industry mereka.
c) Lebih dekat ke pelanggan.
Kerugian:
a) Duplikasi fungsi.
b) Pandangan terbatas terhadap tujuan organisasi.
 Geographical: pengelompokkan berdasarkan wilayah geografis. Misal cabang
perusahaan yang berada di jawa timur dan jawa barat.
Kelebihan:
a) Lebih efektif dan efisien menangani masalah regional yang timbul.
b) Melayani kebutuhan geografis yang unik lebih baik.
Kekurangan:
a) Duplikasi fungsi.
b) Dapat menimbulkan perasaan terisolasi dari area geografis lainnya.
 Process: pengelompokkan pekerjaan berdasarkan produk atau arus pelanggan.
Departemen pendistribusian barang, pemilahan barang produksi.
Kelebihan:
a) Arus aktivitas lebih efisien
Kekurangan:
b) Hanya dapat digunakan pada tipe produk tertentu
 Customer: pengelompokkan pekerjaan berdasarkan jenis pelanggan dan
kebutuhannya. Misal bagian promosi, customer service.
Kelebihan:
a) Kebutuhan pelanggan dan permasalahan dapat dipenuhi oleh spesialis.
Kekurangan:
a) Duplikasi fungsi.
b) Pandangan terbatas terhadap tujuan organisasi.
3) Rantai komando: :Garis wewenang yang tanpa putus yang membentang dari puncak
organisasi ke eselon paling bawah dan menjelaskan siapa bertanggungjawab kepada
siapa. Wewenang: Hak yang melekat dalam sebuah posisi manajerial untuk memberikan
perintah dan untuk berharap bahwa perintah tersebut dipatuhi. KesatuanKomando:
Gagasan bahwa seorang bawahan harus memiliki satu atasan saja yang kepadanya ia
bertanggungjawab secara langsung.
4) Rentang Kendali: Jumlah bawahan yang dapat diserahkan oleh seorang manajer secara
efisien dan efektif. Rentang kendali dipengauhi oleh:
 Keahlian dan kemampuan manajer
 Ø Karakteristik karyawan
 Ø Karakteristik pekerjaan yang dikerjakan
 Ø Keserupaan tugas
 Ø Kerumitan tugas
 Ø Kedekatan fisik dengan bawahan
 Ø Standarisasi tugas
5) Sentralisasi: Sejauh mana tingkat pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik
di dalam organisasi. Pengorganisasian dimana manajer puncak membuat semua
keputusan dan karyawan level rendah hanya menunaikan tugas yang diberikan. Faktor
yang menyebabkan perusahaan tersentralisasi:
 Lingkungan kerja lebih stabil
 Manajer level bawah kurang mampu atau berpengalaman dalam membuat
keputusan dibandingankan manajer level atas.
 Manajer level bawah tidak mau memberikan suara dalam pembuatan keputusan.
 Keputusan biasanya relative minor
 Organisasi cenderung menghadapi krisis atau beresiko atas kegagalan
perusahaan.
 Organisasinya besar.
 Implementasi efektif dari strategi perusahaan bergantung pada manajer yang
bersikukuh tentang apa yang sedang terjadi.
 Desentralisasi: Pengorganisasian dimana pembuatan keputusan didorong kepada
siapa yang paling dekat pada tindakan (manajer departemen).
 Faktor yang menyebabkan perusahaan terdesentralisasi:
 Lingkungan kerja lebih kompleks, tidak pasti.
 Manajer level bawah mampu dan berpengalaman dalam membuat keputusan.
 Manajer level bawah ingin bersuara dalam pembuatan keputusan.
 Keputusannya signifikan
 Kultur perusahaan terbuka untuk memungkinkan para manajer bersuara tentang
apa yang sedang terjadi.
 Perusahaan tersebar secara geografis
 Implementasi efektif dan strategi perusahaan bergantung pada manajer yang
terlibat danf leksible dalam membuat keputusan
Employee Empowerment: meningkatkan pembuatan keputusan oleh karyawan.
6) Formalization: tingkat dimana pekerjaan dalam organisasi di standarisasi dan kadar
dimana perilaku di arahkan oleh peraturan dan prosedur. Formalisasi tinggi terhadap
pekerjaan menawarkan sedikit kebijakan terhadap apa yang dikerjakan. Formalisasi
rendah berarti sedikit penekanan terhadap bagaimana pekerjaan tersebut harus dilakukan.

Desain Organisasi

Desain organisasi tradisional:

 Struktur simpel: departementalisasi rendah, rentang pengendalian yang luas,


wewenang tersentralisasi pada satu orang, sedikitnya formalisasi.
 Struktur Fungsional: departemensalisasi berdasarkan fungsi.
 Struktur Divisional: terdiri dari unit atau divisi yang terpisah dengan otonomi terbatas
di bawah koordinasi dan kendali perusahaan induk.

Desain Organisasi Kontemporer:

 Struktur Tim: seluruh organisasi dibuat bekerja secara kelompok atau mengatur
sendiri dengan memberi wewenang kepada pekerja “pemberdayaan pekerja”
 Struktur Matriks dan Proyek: Pakar dari berbagai departemen fungsional bekerja
sama dalam proyek yang dipimpin oleh seorang manajer proyek. Rantai komando
ganda= memiliki dua manajer, manajer bidang fungsional dan manajer proyek
 Organisasi tanpa batas. Dsain organisasi fleksible dan tidak terstruktur yang berniat
memupus batasan eksternal antara organisasi dengan pelanggan dan pemasok.
Menghilangkan batasan internal (horizontal): menghapuskan rantai komando,
memiliki rentang kontrol yang tidak terbatas, menggunakan penugasan tim daripada
departemen. Menghilangkan batasan eksternal: menggunakan organisasi maya,
jaringan, dan struktur organisasi modular agar lebih dekat dengan pemegang saham.

Tantangan Desain Organisasi Masa Kini


 Menjaga agar pekerja saling terhubung
 Membangun organisasi pembelajar
 Mengelola permasalahan struktur global

Organisasi Pembelajar

Organisasi yang telah mengembangkan kapasitas untuk secara kontinu belajar,


beradaptasi, dan berubah hingga karyawan menerapkan pengetahuan manajemen mereka.
Karekteristik dari organisasi pembelajar adalah:

 Tim terbuka berdasarkan pada desain organisasi yang memberikan wewenang kepada
para pekerja
 Secara luas dan terbuka dalam berbagai informasi
 Pemimpin yang membagikan visi organisasi, berperan sebagai fasilitator, pendukung dan
pendorong
 Budaya berbagai nilai yang kuat, kepercayaan, keterbukaan, dan rasa bagian dari
kelompok.

2. Berdasarkan fungsi dan proses manajemen, maka pekerjaan manajer (manager) adalah
manajemen.
3. Pekerjaan kedua manager ialah mengorganisasi (Organizing).
4. Menurut Schermerhorn (1996:218), Pengorganisasian adalah proses mengatur orang-
orang dan sumber daya lainnya untuk bekerja ke arah tujuan bersama. Dalam
pengorganisasian, penyusunan struktur organisasi merupakan hal yang sangat penting
agar setiap orang yang berada dalam organisasi tersebut mengetahui dengan jelas tugas
atau pekerjaan, tanggung jawab, hak dan wewenang mereka.
5. Struktur organisasi ialah kerangka kerja formal yang dengan kerangka kerja itu tugas-
tugas pekerjaan (job tasks) dibagi-bagi, dikelompokkan, dan dikoordinasikan.
6. Contoh Struktur organisasi ialah :
7. Desain organisasi ialah pengembangan atau pengubahan struktur organisasi
(organizational design is developing or changing an organization’s structure) .
8. Ada enam unsur penting (six key elements) dalam struktur organisasi, yaitu:
 Spesialisasi Kerja (Work Specialization) atau Pembagian Kerja (Division of
Labor) ialah sejauh mana tugas-tugas (tasks) dalam organisasi dibagi-bagi
menjadi sejumlah pekerjaan (jobs) tersendiri. Artinya setiap orang karyawan
diberi tugas khusus (specifict task) yang berulang-ulang. Misalnya pekerjaan
manufakturing, pemasaran, keuangan, sumberdaya manusia, penelitian dan
pengembangan.
 Departementalisasi (Departmentalization)
ialah dasar yang digunakan untuk mengelompokkan sejumlah pekerjaan (job)
menjadi satu kelompok atau satu grup. Ada lima bentuk umum
departementalisasi, yaitu :
a). Departementalisasi fungsional, ialah mengelompokkan pekerjaan
(groups jobs) berdasarkan fungsi organisasi. Misalnya departemen
manufakturing, departemen pemasaran, departemen keuangan,
departemen sumberdaya manusia.
b) Departementalisasi produk, ialah mengelompokkan pekerjaan (groups
jobs) berdasarkan lini produk (product line). Misalnya departemen
perabot, departemen kerupuk ubi, departemen buah pisang, dan
departemen buah jeruk.
c) Departementalisasi geografis, ialah mengelompokkan pekerjaan (groups
jobs) berdasarkan wilayah (territory) atau geografi (geography).
Misalnya departemen wilayah Sumatera Barat, departemen wilayah
Riau, dan departemen wilayah Jambi.
d) Departementalisasi proses, ialah mengelompokkan pekerjaan (groups
jobs) berdasarkan arus pemrosesan produk. Misalnya departemen
pemotongan, departemen perakitan, dan departemen pencatan,
depatemen pergudangan, dan departemen pendistribusian.
e) Departementalisasi pelanggan (customer), ialah mengelompokkan
pekerjaan (groups jobs) berdasarkan kelompok pelanggan (common
customers). Misalnya departemen pelanggan ritel, departemen
pelanggan pedagang besar, departemen pelanggan pemerintah, dan
depatemen luar negeri.
 Rantai Komando (Chain of Command)
ialah garis wewenang yang membentang dari tingkatan atas organisasi hingga tingkatan
paling bawah dan menjelaskan siapa melapor kepada siapa.
Dalam rantai komando terdapat tiga konsep lain, yaitu :
a). Wewenang (Authority). Artinya hak-hak yang melekat pada suatu posisi
manajerial yang memberitahu orang apa yang harus dilakukan dan
mengharapkan orang itu melakukannya.
b). Tanggung Jawab. Artinya kewajiban melaksanakan tugas apa saja yang
dibebankan.
c). Kesatuan Komando. Artinya prinsip manajemen yang menyatakan bahwa tiap-
tiap orang harus melapor ke satu manajer saja.
 Rentang Kendali (Span of Control)
 Rentang kendali (span of control) ialah jumlah karyawan yang dapat dikelola/
dimanajemen (manage) oleh seorang manajer secara efisien dan efektif. Kecenderungan
adalah ke arah rentang kendali yang lebih luas.
 Sentralisasi dan Desentralisasi
Sentralisasi ialah sejauh mana pengambilan keputusan terkonsentrasi pada satu titik
dalam organisasi. Apabila manajemen puncak mengambil keputusan penting organisasi
dengan sedikit atau tanpa masukan dari para karyawan tingkat bawah, maka organisasi
itu disebut tersentralisasi.
 Formalisasi (Formalization) atau Norma Hukum
ialah sejauh mana pekerjaan (jobs) dalam organisasi itu terstandarisasi dan sejauh mana
perilaku karyawan dibimbing oleh peraturan (rules). Manajer mengatur organisasi dengan
peraturan (rules). Sinonim: Manajemen, Atur, Urus, Kelola, Tata Contoh: peraturan
disiplin pegawai dan peraturan tugas pegawai.

Anda mungkin juga menyukai