Anda di halaman 1dari 12

BUSINESS PLAN

SINAR FURNITURE

Oleh :

Sanny Amarta 43115120151

Universitas Mercubuana Jakarta


BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar Belakang

Dalam usaha Sinar Furniture ini merupakan suatu produk mebel berbahan dasar kayu jati
model mebel yang diadopsi dari Jepara. Produk mebel yang akan di produksi oleh Sinar
Furniture antara lain Kusen Pintu, Kusen Jendela, Pintu, Jendela, Kursi (sofa), Kursi Biasa, Meja
Ruangtamu, Meja Makan, Almari Pajang (Bifed), Almari Biasa.

Dengan kehalusan tekstur dan keindahan warna kayunya, Jati digolongkan sebagai kayu
mewah. Oleh karena karakternya itu, kusen kayu jati sangat banyak diminati, karena memiliki
kualitas yang berkelas.

Kayu jati merupakan kayu kelas satu karena kekuatan, keawetan dan keindahannya.
Secara teknis, kayu jati memiliki kelas kekuatan I dan kelas keawetan I. Kayu ini sangat tahan
terhadap serangan rayap. Kayu teras jati berwarna coklat muda, coklat kelabu hingga coklat
merah tua. Kayu gubal, di bagian luar, berwarna putih dan kelabu kekuningan.

Meskipun keras dan kuat, kayu jati mudah dipotong dan dikerjakan, sehingga disukai
untuk membuat kusen pintu dan ukir-ukiran. Kayu yang diampelas halus memiliki permukaan
yang licin dan seperti berminyak. Pola-pola lingkaran tahun pada kayu teras nampak jelas,
sehingga menghasilkan gambaran yang indah

1.2 Tujuan dan Manfaat

Tujuan usaha Sinar Furniture yaitu :

1. Menyajikan produk mebel berbahan dasar kayu jati yang lebih bervariasi dan unik.
2. Menarik minat bagi masyarakat ekononi menengah ke atas terutama pecinta furniture
etnik.
Manfaat usaha Sinar Furniture yaitu :

1. Dapat menambah pengalaman dalam mengembangkan usaha.


2. Mendapatkan keuntungan yang menggiurkan.
3. Mendapatkan penghasilan lebih dari membuka usaha Sinar Furniture.

1.3 Gambaran Umum Usaha

1. Nama Perusahaan
Sinar Furniture

2. Bidang Usaha
Penjualan properti rumah berbahan kayu jati

3. Alamat Perusahaan
Jl. Kaliabang Tengah Ruko Sriwedari P5 No.1-2 Medan Satria, Bekasi

4. Pendiri Perusahaan
Sanny Amarta
5. Badan Usaha
Jenis badan usaha perusahaan ini adalah Perusahaan Perorangan dimana modal dimiliki oleh
satu orang dengan satu orang bertindak sebagai penanggung jawab dan telah memiliki izin
usaha

6. Visi dan Misi


Visi : Menjadi penyedia mebel jati yang unik dan berkualitas terbesar di Indonesia
Misi : Menyediakan produk mebel selengkap mungkin, meningkatkan pelayanan untuk
pelanggan, membuka cabang di berbagai kota besar lainnya.
BAB II

OPERASIONAL

2.1 Ruang Lingkup Bisnis

Sinar Furniture merupakan suatu bidang usaha yang menggunakan sebuah konsep unique
furniture pada interior ruangannya untuk promosi produk dan menarik minat para pelanggan
terhadap produk yang ditawarkan. Untuk penyajian pada setiap produk mebel kita membuat
produk model standard (biasa) dan model yang unik maupun sesuai keinginan pelanggan.

Untuk proses pembuatan produk mebel semua kita lakukan di tempat produksi yang tidak jauh
dari tempat pemasaran. Bahan produksi yang setengah jadi maupun yang belum jadi semua kita
dapat dari suplyer. Kayu jati dan alat-alat pertukangan kita langsung dari suplyer agar supaya
suatu usaha menjadi lebih mudah dalam kerja sama dengan beberapa suplyer yang sudah ada dan
sudah di kenal baik.

2.2 Stake Holder, Manajemen Bisnis, Modal Usaha dan Lokasi

Usaha Sinar Furniture merupakan suatu usaha yang di kelola oleh beberapa orang dimana
semua pengelolaan serta monitoring proses dari pembukaan toko hingga toko itu berdiri, serta
mencari suplyer-suplyer yang bersedia memasok barang-barangnya Sinar Furniture baik kayu
jati sebagai bahan utama dan juga alat-alat pertukangan. Di samping pengelolaan dan
monitoring, manajeman toko juga dipegang oleh salah satu pemilik usaha. Pemilik usaha di
bantu oleh tiga buah karyawan dimana masing-masing karyawan serba bisa dalam menguasai
bidang usaha Teak Furniture baik dalam desain model produk dan pembuatan produk.

Bentuk badan usaha merupakan badan usaha milik pribadi. Usaha Sinar Furniture
membuka toko di Bekasi dimana tempat itu terdapat banyak penduduk perantauan yang
mayoritas masih memegang teguh adat, sehingga terdapat banyak para pecinta furniture etnik.

Usaha segmen pasar yang dipilih dalam usaha ini adalah dari kalangan bawah hingga
menengah ke atas karena ingin ikut meramaikan usaha furniture (mebel) di Indonesia dan ingin
ikut bersaing dengan kompetitor-kompetitor yang sudah lama ada.
BAB III

PEMASARAN

3.1 Promosi

Agar produk laku keras dipasaran, maka dilakukan pemasaran produk. Namun bila tidak
mengerti cara memasarkannya berarti bisa menghambat produk. Masyarakat tidak mengenal apa
yang telah diproduksi. Untuk itu disini akan dijelaskan cara pemasaran mebel ini antara lain :

a. Membuat iklan mengenai mebel yang di produksi Sinar Furniture.

b. Memberikan penjelasan tentang produk yang dibuat agar masyarakat memahaminya.

c. Memberi diskon sebagai langkah awal promosi.

d. Mengadakan promosi produk di daerah–daerah, instansi pemerintah, instansi swasta, dll.

e. Menyediakan situs belanja secara online agar mudah diakses olah masyarakat.

3.2 Harga

Gambaran harga jual dari Jepara Jati Mebel :

a. Almari Pajang (Bifed) Rp 2.000.000 – Rp 6.000.000

b. Almari Biasa Rp 2.000.000 – Rp 5.000.000

c. Kursi Sofa Rp 2.700.000 – Rp 8.000.000

d. Kursi Biasa Rp 1.600.000 – Rp 3.500.000

e. Meja Makan Rp 2.200.000 – Rp 5.500.000

f. Pintu Rp 1.400.000 – Rp 3.800.000

g. Kusen Pintu Rp 225.000 – Rp 600.000

h. Kusen jendela Rp 200.000 – Rp 1.500.000


BAB IV

ANALISIS SWOT

4.1 Strength (Kekuatan)

 Kualitas kayu jati no 1, kuat, awet dan indah.

 Model dan bentuk mebel yang unik serta menyesuaikan pesanan pelanggan, sehingga
pelanggan tertarik untuk berbelanja.

 Pelayanan yang memuaskan.

 Tempat strategis dan Halaman parkis yang luas.

4.2 Weakness (Kelemahan)

 Belum dikenal secara luas.

 Masih tergantung terhadap supplier sehingga sulit menentukan harga jual.

 Membutuhkan modal yang banyak.

4.3 Opportunity (Peluang)

 Semakin banyak dibangun perumahan sehingga meningkatnya permintaan mebel.

 Kurangnya penyedia mebel yang memproduksi furniture sesuai keinginan pelanggan.

 Usaha seperti ini belum menjamur di Bekasi.

4.4 Threath (Ancaman)

 Penolakan untuk melakukan transaksi eksporter.

 Munculnya pesaing baru yang mendirikan bisnis seperti ini.


BAB V

MANAJEMEN TENAGA KERJA PERUSAHAAN

5.1 Struktur Organisasi

Di dalam suatu bisnis usaha diperlukan struktur organisasi yang jelas, sehingga dapat
mengatur pekerjaan dari para tenaga kerja agar sesuai dengan bidang tugas yang dikerjakannya.
Maka diharapkan dengan adanya struktur organisasi yang jelas dapat menunjang bisnis yang
akan dihasilkan. Berikut ini struktur organisasi dari Teak Furniture :

Jabatan Jumlah Personil Pendidikan Minimum

Manajer 1 S1 Manajemen

Kasir 1 SMA/SMK Accounting

Desainer 1 SMA/SMK Teknik Furniture

Tukang kayu 3 SMA/SMK Teknik Furniture

Pemilik Usaha

Manajer

Kasir Desainer Tukang Kayu

5.2 Analisis Jabatan


Untuk menjelaskan masing-masing jabatan dalam struktur organisasi, maka diperlukan
suatu uraian pekerjaan sebagai berikut :

a. Nama Jabatan : Pemilik Usaha

Hubungan Organisasi : Dengan karyawan

Ringkasan Pekerjaan : Pemilik Usaha adalah pengendali dan pembuat keputusan


tertinggi yang menyangkut kelangsungan hidup
perusahaan.

Tanggungjawab :

 Membuat perencanaan, strategi, dan kebijakan yang menyangkut operasional


perusahaan
 Menyusun anggaran perusahan dan program kerja
 Menjamin operasional perusahaan secara hukum
 Melakukan kontrol secara keseluruhan atas operasional perusahaan
 Memegang kendali atas keputusan penting bersifat umum atau berkaitan dengan
masalah regulasi dan finansial
 Bertanggung jawab dalam memajukan usaha
 Menetapkan standar gaji yang diterima oleh pegawai
 Memutuskan perberhentian dan promosi jabatan di perusahaan

b. Nama Jabatan : Manajer

Hubungan Organisasi : bertanggung jawab kepada pemilik usaha

Ringkasan Pekerjaan : bertugas memimpin dan menangani hal – hal yang


berkaitan dengan operasional perusahaan baik internal
maupun eksternal

Tanggungjawab :

 Bertanggung jawab terhadap hal – hal yang menyangkut keuangan perusahaan


baik operasional sehari – hari ataupun kebutuhan yang bersifat tidak terjadwal
 Memanage dan menganalisis laporan keuangan harian, mingguan dan per periode
akuntansi
 Melatih, mengembangkan dan mengkoordinir karyawan agar dapat memenuhi
standar perusahaa dalam beroperasi dan melayani pelanggan
 Memastikan semua prosedur dan standar serta kebijakan perusahaan telah
dikomunikasi secara efektif kepada seluruh karyawan serta dijaga dan diikuti
secara konsisten
 Bertanggung jawab atas seluruh aliran dana dalam perusahaan
 Berwenang mengatasi masalah yang berhubungan dengan penggunaan dana

c. Nama Jabatan : Kasir

Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada manajer

Ringkasan Pekerjaan : Bertanggung jawab terhadap transaksi keuangan sehari –


hari

d. Nama Jabatan : Desainer

Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada manajer

Ringkasan Pekerjaan : Bertugas untuk mendesain produk furniture yang akan


dibuat oleh tukang kayu

e. Nama Pekerjaan : Tukang kayu

Hubungan Organisasi : Bertanggung jawab kepada manajer

Ringkasan Pekerjaan : Membuat produk furniture yang telah dirancang oleh


desainer maupun sesuai dengan permintaan pelanggan.
BAB VI

KEUANGAN

6.1 Permodalan Usaha

Dalam segi permodalan usaha, semua permodalan merupakan modal yang dimiliki oleh
Sinar Furniture sebesar Rp3.000.000.000,- sehingga dapat memenuhi semua pengeluaran yang
dibutuhkan. Dimana perincian pembukaan usaha sbb :

No Pengeluaran Nominal
.

1. Peralatan dan Perlengkapan Rp 5.000.000,-

2. Bahan baku awal (kayu jati) 100 kubik @ 10.000.000 Rp 1.000.000.000,-

3. Sewa tempat usaha/tahun Rp 20.000.000,-

4. Gaji karyawan 10 orang Rp 10.000.000,-

5. Biaya lain – lain Rp 6.000.000,-

Total Rp 1.041.000.000,-

6.2 BEP

Proyeksi keuangan Sinar Furniture akan didasarkan pada beberapa asumsi berikut ini :

Rata – rata penjualan produk Jepara Jati Mebel selama 1 bulan adalah sebagai berikut :

No Penjualan Mebel Harga Jumlah


.

1. Almari Pajang (Bifed) (3 buah/bulan) Rp 6.000.000,- Rp 18.000.000,-

2. Almari Biasa (3 buah/bulan) Rp 5.000.000,- Rp 15.000.000,-

3. Kursi Sofa (1 buah/bulan) Rp 8.000.000,- Rp 8.000.000,-

4. Kursi Biasa ( 8 buah/bulan) Rp 3.500.000,- Rp 28.000.000,-

5. Meja makan (3 buah/bulan) Rp 5.500.000,- Rp 16.500.000,-

6. Pintu ( 8 buah/bulan) Rp 3.800.000,- Rp 30.400.000,-


7. Kusen Pintu (12 buah/bulan) Rp 600.000,- Rp 7.200.000,-

8. Kusen jendela + Jendela (10 buah/bulan) Rp 1.500.000,- Rp 15.000.000,-

Total Pendapatan/bulan Rp 138.100.000,-


BAB VII
ASPEK HUKUM DAN LEGALITAS

Badan Hukum Organisasi


Setelah mempertimbangkan skala usaha dan juga tujuan pendirian organisasi maka
diputuskan bahwa bentuk badan hukum yang paling sesuai untuk organisasi yang akan didirikan
ini adalah Perusahaan Perorangan (Po).

Jenis-Jenis Perijinan yang Diperlukan


Untuk mendapatkan legalitas usaha, maka organisasi harus mendapatkan perizinan dalam
melakukan operasinya. Prosedur pendirian Perusahaan Peroranganadalah sebagai berikut :
1. SIU (Surat Izin Usaha)
Pengurusan surat izin usaha ini dilakukan di Balai Kota Bekasi.
2. SITU (Surat Izin Tempat Usaha)
Pengurusan surat izin usaha ini dilakukan di Balai Kota Bekasi.
3. NPWP (Nomor Pokok Wajib Pajak)
Pengurusan surat izin usaha ini dilakukan dikantor Pajak.

Anda mungkin juga menyukai