SUSTAINABLE MANUFACTURING
Perencanaan dan Pengembangan Bisnis Berkelanjutan UMKM Mie Ayam
Disusun Oleh :
TAHUN 2019
KATA PENGANTAR
Assalamu’alaikum, Wr.Wb.
Puji syukur ke hadirat Allah SWT atas segala rahmat serta hidayah-Nya,
sehingga penyusun dapat menyelesaikan makalah yang berjudul “Perencanaan
dan Pengembangan Bisnis Berkelanjutan UMKM Mie Ayam” untuk subjek
MATA KULIAH SUSTAINABLE MANUFACTURING.
Wassalamu’alaikum, Wr.Wb
Penulis
ii
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
iii
BAB IV PEMBAHASAN
BAB V PENUTUP
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
bisnis dipinggir jalan seperti jualan mie ayam pun juga membutuhkan
perencanaan dan strategi bisnis berkelanjutan. Bisnis seperti ini lebih
membutuhkan perencanaan dan strategi bisnis agar usaha tidak hanya begitu
begitu saja tetapi, bisa berkembang, memiliki tempat atau warung sendiri bahkan
hingga di berbagai cabang. Bukan hanya itu, pengembangan bisnis
berkelanjutan juga sangat diperlukan saat ini. Karena banyak dari pengusaha
yang dalam mengembangkan usahanya kurang memperhatikan lingkungan
sekitarnya. Dan menyebabkan lingkungan sekitar menjadi rusak. Pengembangan
bisnis berkelanjutan ini akan mengurangi kerusakan terhadap lingkungan sekitar.
Selain itu pengembangan bisnis berkelanjutan juga akan membantu UMKM
dalam menghadapi persaing bisnisnya jika UMKM tersebut dapat melaksanakan
pengembangan bisnis berkelanjutan ini dengan baik.
Dalam makalah ini akan dibahas bagaimana perencanaan dan
pengembangan bisnis berkelanjutan dalam bisnis kecil mie ayam dan
pengembangan bisnis mie ayam tersebut.
2
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
3
atau investor.Miniplan juga dapat berfungsi sebagai pondasi utama untuk
menyusun rencana jangka panjang nantinya.
2) Rencana kerja
Rencana kerja merupakan alat yang dipergunakan untuk menjalankan
bisnis anda. Oleh sebab itu rencana ini harus panjang dan detail namun minim
presentasi. Dengan rencana kerja maka anda dapat meningkatkan keterbukaan
dan informalitas yang lebih tinggi. Suatu rencana kerja yang ketat yang
ditujuakan untuk ruang internal mungkin dapat menghilangkan beberapa
komponen penting yang ditujukan untuk sesorang diluar perusahaan. Anda
mungkin tidak memasukkan resume para eksekutif kunci misalkan saja rencana
kerja.
3) Rencana presentasi
Jika anda ingin membuat rencana bisnis dengan tekanan yang rendah
pada impresi dan dapat menarik perhatian pada tampilannya. Maka rencana
presentasi sangat cocok untuk dilakukan. Rencana ini cocok untuk ditujukan
pada Investor, Bankir atau pihak lain diluar perusahaan. Hampir seluruh
informasi dalam rencana presentasi akan sama dengan rencana kerja walaupun
di susun berbeda.Rencana presentasi ini biasanya tidak digunakan sebagai
pegingat tapi hanya digunakan sebagai pengantar saja.
4) Rencana elektronik
Hampir seluruh rencana bisnis di buat di komputer atau sejenisnya
kemudian dicetak atau di sajikan dalam bentuk hard copy. Namun saat ini tidak
menutup kemungkinan seluruh informasi bisnis tersebut dapat dikirim secara
elektronik. Rencana elektronik ini dapat bermanfaat untuk presentasi kepada
banyak orang melalui proyektor.
4
2.2.1 Karakteristik Bisnis Berkelanjutan
Usaha Mikro, Kecil dan Menengah selalu menarik untuk dikaji, bukan
hanya dari aspek ketahanan, aspek pembiayaan, perolehan pinjaman atau dari
aspek manajerial usaha. Pada era globalisasi khususnya dengan adanya
integrasi ekonomi di Asia Tenggara, yaitu penyatuan ekonomi (Economic Union)
yang menjadikan Asia Tenggara menjadi suatu komunitas perekonomian dengan
basis produksi tunggal membuat UMKM harus mampu mempertahankan
eksistensinya ditengah gempuran ekonomi global.
Dalam hal ini, UMKM ditutut untuk mampu bersaing dan menciptakan
produk yang dapat diterima tidak hanya oleh konsumen dalam negeri (Indonesia)
tetapi juga konsumen di Asia Tenggara. Usaha mikro, kecil dan menengah
(UMKM) selalu hadir karena memang diperlukan. UMKM ini selalu pula dapat
membuktikan ketahanannya, terutama ketika bangsa kita dilanda badai krisis
ekonomi (sejak Juli 1997).
5
Di Indonesia, definisi UMKM diatur berdasarkan Undang-Undang Republik
Indonesia Nomor 20 Tahun 2008 tentang Usaha Mikro, Kecil, dan Menengah.
Definisi menurut UU No. 20 Tahun 2008 tersebut adalah:
1) Usaha Mikro adalah usaha produktif milik orang perorangan dan/atau badan
usaha perorangan yang memenuhi kriteria Usaha Mikro sebagaimana diatur
dalam Undang-Undang ini.
2) Usaha Kecil adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau bukan cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dari usaha menengah
atau usaha besar yang memenuhi kriteria Usaha Kecil sebagaimana
dimaksud dalam Undang-undang.
3) Usaha Menengah adalah usaha ekonomi produktif yang berdiri sendiri, yang
dilakukan oleh orang perseorangan atau badan usaha yang bukan merupakan
anak perusahaan atau cabang perusahaan yang dimiliki, dikuasai, atau
menjadi bagian baik langsung maupun tidak langsung dengan Usaha Kecil
atau usaha besar dengan jumlah kekayaan bersih atau hasil penjualan
tahunan sebagaimana diatur dalam Undang-undang.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
Jenis data yang digunakan dalam makalah ini adalah data kualitatif. Data
kualitatif adalah data yang berisi informasi dalam bentuk kalimat atau kata, bukan
dalam bentuk angka dan berisi tentang karakteristik. Menurut Noeng Muhadjir
(1996:2) dalam bukunya Metodologi penelitian Kualitatif, Data Kualitatif : “Data
yang disajikan dalam bentik kata verbal bukan dalam bentuk angka”. Dimana
dalam laporan ini tersaji dalam bentuk kalimat.
Sumber data yang digunakan dalam pembuatan laporan ini adalah sumber
data primer. Data primer adalah data yang dikumpulkan sendiri oleh perorangan
atau suatu organisasi secara langsung dikumpulkan dari objek yang diteliti dan
untuk kepentingan studi yang bersangkutan yang dapat berupa interview atau
observasi dengan data tersebut. Data diambil langsung dari Bapak Suhartono
selaku owner Pecel terkait dengan transaksi observasi terhadap suatu benda
secara fisik, kejadian atau kegiatan dan hasil penelitian.
7
3.3 Metode Pengumpulan Data
3.3.2 Observasi
Sugiyono (2013:145) mengemukakan bahwa, observasi merupakan suatu
proses yang kompleks, suatu proses yang tersusun dari berbagai proses biologis
dan psikologis. Dua di antara yang terpenting adalah proses-proses pengamatan
dan ingatan. Dalam metode penelitian ini menggunakan metode pengumpulan
data melalui pengelihatan langsung atau peninjauan secara cermat dan langsung
di lapangan atau lokasi penelitian observasi yang dilakukan secara intensif
dengan cara terjun langsung di lokasi jualan dan rumah pemilik usaha.
8
BAB IV
PEMBAHASAN
Makanan ini berasal dari tiongkok, namun di tiongkok tidak akan ditemukan
mie ayam yang serupa dengan yang ada di Indonesia. Meskipun mie ini bukan
asli dari indonesia tapi nyatanya kini mie ayam seakan sudah menjadi makanan
tradisional indonesia. Makanan ini sudah tersebar di seluruh indonesia terutama
di daerah jawa. Penjual mi ayam di Indonesia yang populer berasal dari
Wonogiri.
Bisnis mie ayam saat ini memang cukup menjajikan, namun semakin
menjajikan sebuah usaha maka persaingannya pun akan semakin kuat. Untuk itu
diperlukan perencanaan dan berbagai macam ide agar usaha mie ayam yang
digeluti dapat berbeda dari usaha mie ayam lainnya. Sehingga dapat menggait
minat beli para pembeli.
Beberapa Perencanaan bisnis mie ayam yang dapat dilakukan antara lain :
1) Analisis Pasar
Masyarakat di zaman modern ini baik dari kalangan anak – anak hingga
dewasa adalah makanan yang enak, banyak, dan murah. Mie ayam ini dapat
menjadi salah satu alternatif makanan murah dan bikin kenyang. Pangsa pasar
dari makanan ini pun bisa dimakan oleh anak – anak hingga orang dewasa.
9
2) Penentuan Lokasi
Lokasi yang dipilih harus wilayah yang strategis, seperti di dekat kampus,
di kawasan wisata dll.
3) Brand Image
10
Biaya Variabel
Mi (3 kg x Rp9.000,0/kg x 30 hari) Rp 810.000
Ayam (1 ekor x Rp 20.000,-/ekor x 30 hari) Rp 600.000
Sawi dan bumbu (Rp 10.000,-/hari x 30 hari) Rp 300.000
Kecap (Rp 8.000,-/3 hari x 10 hari) Rp 80.000
Gas (Rp 13.000,-/3 hari x 10 hari) Rp 130.000
Listrik, kebersihan, dan keamanan Rp 60.000
Total biaya variabel Rp 1.980.000
Total biaya operasional Rp 2.521.600
c. Penerimaan per Bulan
Penjualan mi ayam
(30 mangkuk x Rp 5.000,-/mangkuk x 30 hari) Rp 4.500.000,-
d. Keuntungan per Bulan
Keuntungan = Total penerimaan – total biaya operasional
= Rp 4.500.000,- – Rp 2.521.600,-
= Rp 1.978.400,-
e. Revenue Cost Ratio (R/C)
R/C = Total penerimaan : total biaya operasional
= Rp 4.500.000,- : Rp 2.521.600,-
= 1,78
f. Pay Back Period
Pay back period = (Total biaya investasi : keuntungan) x 1 bulan
= (Rp 5.100.000,- : Rp 1.978.400,-) x 1 bulan
= 2,6 bulan
11
BAB V
PENUTUP
5.1 Kesimpulan
UMKM sebagai tulang punggung perekonomian Indonesia telah
terbukti mampu menjaga stabilitas ekonomi disaat krisis terjadi. UMKM
seperti usaha Mie Ayam dapat semakin berkembang jika perencaan yang
dibuat sudah matang dan menerapkan pengembangan bisnis
berkelanjutan. Karena pengembangan bisnis berkelanjutan jika
dimanfaatkan dengan baik maka akan dapat meningkatkan cita rasa dan
penghasilan usaha.
5.2 Saran
Pengusaha UMKM bisa membuka fikirannya terhadap sesuatu hal
yang baru, bisa memanfaatkan hasil alam untuk menghasilkan produk yang
lebih berkualitas serta pengusaha UMKM harus mampu merencanakan
usaha yang digelutinya dengan baik
12
DAFTAR PUSTAKA
https://docplayer.info/60585255-Perencanaan-bisnis-usaha-rumah-makan-mie-
ayam-sehat-berdasarkan-aspek-produk.html
https://docplayer.info/60585255-Perencanaan-bisnis-usaha-rumah-makan-mie-
ayam-sehat-berdasarkan-aspek-produk.html
https://www.arthanugraha.com/memikirkan-bisnis-yang-berkelanjutan-
sustainable-business/
https://www.wartaekonomi.co.id/read195588/bagaimana-seharusnya-pengusaha-
buat-bisnis-yang-berkelanjutan.htm
13