Anda di halaman 1dari 12

STUDI KELAYAKAN BISNIS

SATE AYAM MADUR


Disusun oleh :
MARDIYAH (220123945)
KELAS 7 MA2

18/12/2023

PROGRAM STUDI MANAJEMEN


INSTITUT TEKNOLOGI DAN BISNIS WIDYA GAMA LUMAJANG
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, berkat limpahan
karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tugas laporan studi kelayakan bisnis yang
berjudul “ Sate Ayam Madura ” untuk memenuhi tugas mata kuliah Studi Kelayakan
Bisnis.
Saya selaku penulis penugasan tersebut mengucapkan terima kasih kepada Bapak Moh.
Hudi Setyobakti, S.E., M.M selaku dosen pengampu mata kuliah studi kelayakan bisnis
yang telah memberikan tugas ini sehingga dapat menambah pengetahuan dan wawasan
sesuai dengan bidang yang saya tekuni.

Saya sadar dalam penulisan tugas ini banyak terdapat kekurangan. Akan tetapi saya
yakin bahwa tugas ini dapat bermanfaat untuk para pembaca.
Daftar isi
Cover ....................................................................................................
Kata pengantar ......................................................................................
Daftar isi ...............................................................................................
BAB I IKHTISAR
A. LATAR BELAKANG ..............................................................
B. OBYEK ....................................................................................
C. NAMA USAHA .......................................................................
D. WAKTU PELAKSANAAN .....................................................
BAB II ASPEK PASAR .......................................................................
BAB III ASPEK TEKNIS ....................................................................
BAB IV ASPEK MANAJEMEN .........................................................
BAB V ASPEK HUKUM ....................................................................
BAB VI ASPEK KEUANGAN ...........................................................
BAB VII ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN .............................
BAB VIII PENUTUP
A. KESIMPULAN DAN SARAN ................................................
BAB I IKHTISAR
A. LATAR BELAKANG

Penjual sate Madura dimulai pada awal abad ke-20 zaman kolonial penjajahan
Belanda awalnya dilakukan oleh kaum perempuan dengan cara meletakan papan
kayu yang berisi peralatan masak sate diatas kepala, kemudian setelah
kemerdekaan penjualan sate turut dilakukan oleh kalangan pria Madura yang
ingin mangadu nasib di kota-kota besar di Indonesia dengan menggunakan
rombong berbentuk perahu, hal itu sebagai simbol sebagai identitas sate dari
Madura dan agar selalu ingat tanah kelahiran ketika sukses.

Sate Madura dapat ditemukan hampir di semua daerah khususnya di kota besar
seperti Medan, Jakarta, Bandung, dan Surabaya. Sedangkan di Madura sendiri
sate susah dicari karena orang madura tidak terbiasa menjual sate Pulau Madura
sendiri.

Tidak dipungkiri kuliner Indonesia sangat beragam. Hampir di setiap daerah


plosok Indonesia memiliki kuliner khas yang ada pada daerah tersebut dan
hanya ada di tempat tersebut seperti contoh nasi gudeg dari Yogyakarta,
Rendang dari Minang Sumatra Barat, Pempek dari Palembang, dan lain
sebagainya.

Namun tak dipungkiri pula ada 1 kuliner umum ini seperti bakso, nasi goreng,
dll. Oleh karena itu, saya berinisiatif membuka usaha kuliner yang mana usaha
kuliner yang saya akan realisasikan ini merupakan kuliner umum yang hampir
semua orang pun di plosok Indonesia mengetahuinya, yaitu sate yang saya beri
nama “ WARUNG SATE MADURA “ dinamakan demikian karena olahan
kuliner yang satu ini dari pulau Madura dan pengelolanya pun merupakan
penduduk asli Madura yang merantau ke luar pulau Madura yaitu tepatnya di
kota Lumajang, pasirian, dan juga karena olahan daging sate dengan potongan
daging yang pas serta rasa yang begitu menyatu dengan bumbu kacang sehingga
membuat pecinta kuliner yang satu ini khususnya di Kota Lumajang,pasirian
dapat menikmati makanan khas cita rasa dari pulau madura.

Dalam pembuatan “ WARUNG SATE MADURA “ ini bahan olahan satenya


semua dibuat dengan bahan yang halal dan aman di komsumsi. Kecuali bagi
konsumen yang mempunyai penyakit khusus seperti alergi terhadap daging
ayam atau kambing, dan penderita hipertensi untuk mengonsumsi daging
kambing.

B. OBYEK
Saya memilih usaha ini karena proses pembuatannya mudah dan sederhana, dan
juga karena usaha ini termasuk usaha yang turun-menurun dari orang tua yang
awalnya menjadi karyawan warung sate saat ini bisa mendirikan usaha warung
sate sendiri, termasuk saudara-saudara yang lain.

Usaha sate ayam madura memiliki peluang yang cukup tinggi dan menjanjikan,
karena sate madura memiliki rasa yang khas dan menarik banyak orang
Dalam menjalankan usaha sate madura, beberapa langkah yang perlu
diperhatikan meliputi:
=>Pemilihan Bahan Baku: Untuk membuat sate madura yang nikmat,
memerlukan bahan baku seperti daging ayam, tusuk sate, nasi putih, bawang
putih, bawang merah, cabe rawit merah, jeruk nipis , kacang tanah, kecap manis,
kemiri, gula merah, air kaldu, minyak sayur, garam, cabai rawit, cabai merah,
dan bumbu lainnya.
=>Mesin dan Peralatan: Dalam menjalankan usaha sate madura, Anda akan
membutuhkan beberapa peralatan penting seperti gerobak sate, kompor dan gas
LPG, mesin pemasak nasi, wajan, mesin panggang sate, panik , pengangkat
makanan, peniris makanan, pisau, wadah, dan lainnya.
=>Untuk meningkatkan peluang usaha sate madura, Anda perlu melakukan
promosi dan strategi penjualan yang tepat
=>Pastikan sate, lontong, dan bumbunya terbuat dari bahan berkualitas dan
terjaga kesegarannya
Selain itu, berikan pelayanan yang maksimal dan jaga cita rasa sate ayam dan
sajikan dengan menarik.

C. NAMA USAHA

Nama usaha dari bisnis yang di kelola adalah warung sate ayam Madura “ Cak
Lawi”

D. WAKTU PELAKSANAAN

Aspek waktu Keterangan


Observasi 1 bulan Dalam waktu 1 bulan ini kegiatan
yang dilakukan adalah observasi ke
lokasi untuk penelitian dalam
mengidentifikasi pesaing yang ada
Perencanaan 1 bulan Dalam jangka 1 bulan ini kegiatan
yang dilakukan adalah dengan
merencanakan semua kebutuhan
dalam usaha, baik dari peralatan,
strategi pemasaran dan modal yang
akan dikeluarkan dalam membuka
usaha sate ayam madura.
Pelaksanaan 3 bulan Kegiatan yang dilakukan selama
kurang lebih 3 bulan ini yaitu waktu
pelaksanaan dalam membuka usaha
sate ayam madura ini, dan untuk
membalikan modal utama dalam
usaha sate ayam madura tersebut
adalah selama waktu 3 bulan
tersebut.
Penjualan jangka Tahunan Kegiatan yang dilakukan adalah
panjang menjual sate ayam madura sesuai
dengan perencanaan yang matang
dan pelaksanaannya yang sudah
berjalan dengan lancar, dan usaha
sate ayam madura berjalan dengan
jangka panjang dan dapat
memberikan omset yang diinginkan.

BAB II ASPEK PASAR


Analisis Pemasaran

 Rencana penjualan adalah sebanyak 1000 tusuk perhari dan nasi 3kg
perhari
 Sasaran konsumen warung sate ayam madura ini adalah semua kalangan
masyarakat
 Dalam system pemasaran saya melakukan pemasaran dengan cara
marketing mix yang meliputi:
1. Produk
Dalam upaya mempermudah dan mempercepat pemasaran
produk ini diupayakan selalu berkembang, tanpa mengurangi
rasa dan kualitas produk itu sendiri, saya berusaha untuk
meraih kepercayaan dari konsumen terlebih dahulu.

2. Price
Harga dalam strategi pemasaran, harga adalah nilai jual yang
digunakan untuk suatu barang. Dan untuk itu harga yang saya
jadikan patokan merupakan harga yang dapat terjangkau oleh
masyarakat tanpa mengurangi keuntungan yang saya dapatkan
nanti.

3. Place
Untuk tempat penjualan usaha produk sate ini, karena masih
dalam bentuk warung yang biasa mangkal di pinggir jalan
maka tempatnya berada di sekitar daerah tempat tinggal saya .

4. Promotion
Promosi adalah cara mengkomunikasikan barang-barang atau
jasa yang akan ditawarkan supaya konsumen mengenal dan
mau membeli, promosi menggunakan cara :
a. Melalui teman-teman
b. Dari mulut ke mulut
c. Dari media sosial seperti facebook, whatsApp dan
Instagram .
Dengan cara tersebut saya harapkan dapat mendatangkan pembeli yang banyak.
Analisis SWOT

Perkembangan dunia usaha saat ini mengalami kemajuan cukup pesat, namun
tingkat persaingan juga cukup ketat, disamping itu banyak bermunculan
berbagai macam jenis produk baru, yang mempunyai satu tujuan yang sama
yaitu keinginan untuk bisa menghasilkan produk yang bermutu dan dapat
memberikan rasa kepuasan bagi pelanggan atau konsumen serta memperoleh
keuntungan yang besar. Analisis disini diperlukan untuk menentukan apakah
usaha yang dilakukan sekarang cukup layak dari segi bisnis dalam arti bisa
dipasarkan secara luas namun bisa diterima masyarakat sekitar oleh karena itu
saya mencoba menganalisis pemasaran “ WARUNG SATE MADURA “ sesuai
SWOT, sedangkan ANALISA SWOT adalah suatu audit pemasaran yang rutin
dan menyeluruh dalam suatu langkah yang terstruktur dapat memberi suatu
perusahaan pengetahuan akan bisnis, trend di pasar, dan dimana perusahaan
pesaing memberikan sebuah nilai tambahan.

a. Strengths ( kekuatan )
Dalam usaha produk WARUNG SATE MADURA ini
memiliki strengths (kekuatan) antara lain :
1. Harga jual sate relative stabil, sehingga resiko kerugian
sangat kecil
2. Daging yang fresh (segar) dan bagus
3. Ukuran potongan daging bentuk dadu dan cukup besar
4. Rasa bumbu kacang dicampur kecap manis yang dapat
memanjakan lidah konsumen
5. Sate merupakan makanan siap saji dan banyak orang/
masyarakat menginginkan makanan instan tanpa
mengolahnya terlebih dahulu.

b. Weakness ( kelemahan )
Dalam usaha produk WARUNG SATE MADURA ini
memiliki weakness (kelemahan) antara lain :
1. Banyaknya usaha kuliner yang menggunakan bahan dasar
daging sehingga membuat konsumen kebingungan dalam
memilih makanan.
2. Sate menggunakan bahan dasar daging yang bisa saja
kualitasnya menurun jika dalam pengeolahan dan
penyimpanannya.

c. Opportunities ( peluang )
Dalam usaha produk WARUNG SATE MADURA ini
memiliki opportunities (peluang) antara lain :
1. Pengolahan produk sate yang cukup mudah
2. Banyak orang yang menyukai kuliner satu ini
3. Memberikan keuntungan yang besar

d. Threats ( ancaman )
Dalam usaha produk WARUNG SATE MADURA ini juga
memiliki threats (ancaman ) antara lain :
1. Produk sate ini sangat mudah di tiru.
2. Banyak pesaing yang memberikan atau menawarkan
harga dengan yang lebih murah.
Analisis Resiko
Dalam sebuah usaha tentu memiliki resiko yang memang perlu dihadapi oleh
setiap pelaku usaha, supaya bisa berkembang dan menjadi lebih baik.
Resiko yang terdapat dalam usaha WARUNG SATE MADURA ini diantaranya
adalah harga daging yang digunakan sebagai bahan dasar pembuatan sate ini
tidak menentu atau tidak stabil dan banyaknya pengusaha sate yang telah ada.
Untuk mengatasi harga daging yang tidak menentu atau tidak stabil ini dengan
mengurangi porsinya atau ukuran potongan daging agak dikecilkan sedikit saja
dengan harga yang tetap. Sedangkan resiko pesaing bisa dilakukan dengan
mencari tempat usaha yang memang belum ada penjual sate sehingga dapat
mengurangi pesaing yang ada, selain itu juga membuat rasa sate yang berbeda
dengan pedagang yang lain bisa mengurangi pesaing.
BAB III ASPEK TEKNIS
Analisis lokasi usaha
Lokasi usaha yang dijalani ini yaitu berada di desa pasirian di area tepi jalan raya. Dan
lokasi ini sangat strategis karena berada di pusat keramaian sehingga keberadaan usaha
ini sangat mudah dijumpai oleh konsumen.

Analisis penjualan usaha


Sate ayam madura ini menjalankan usahanya dengan sebuah penjadwalan agar kegiatan
usaha berlangsung dengan lancar, penjadwalan usaha ini meliputi hari kerja dan jam
kerja. Usaha ini beroperasi setiap hari dan libur ketika pemilik memilih untuk libur
dikarenakan ada kegiatan lainnya, sedangkan jam kerja dimulai dari pukul 07.00 sampai
pukul 22.00 WIB.

Analisis Proses produksi :


1. Pembelian daging ayam
2. Pembuatan sate :
Daging ayam => pemisahan daging dari tulang => pengirisan daging menjadi
bentuk dadu (kecil-kecil) => penusukan daging => pembekuan daging mentah
3. Penjualan :
Sate mentah => pemanggangan sate => pembumbuan sate => pembungkusan
sate
4. Ketersediaan bahan : bahan selalu tersedia karena kerjasama dengan
pemotongan ayam
5. Bahan baku utama : daging ayam
6. Bahan baku penunjang : kacang, kemiri, cabe besar, cabe kecil, garam, beras,
kertas minyak, tusuk sate, bawang putih, bawang merah dan arang.

Analisis jadwal penjualan

No Hari Jam Kegiatan Penanggung


jawab
1 Setiap hari 07.00 – Membuat Semua anggota
08.00 bumbu
kacang
2 Setiap hari 08.00 – Membuat Semua anggota
10.30 sate
3 Setiap hari 12.00 – Istirahat Semua anggota
15.00
4 Setiap hari 15.00 – Menanak nasi Semua anggota
16.00
5 Setiap hari 16.00 – Jualan Semua anggota
22.00

BAB IV ASPEK MANAJEMEN


Dalam aspek manajemen umkm warung sate madura tersebut ada pengorganisasian
dimana umkm tersebut sudah melakukan pengorganisasian dengan melakukan
pembagian tugas dalam memproduksi sate dan juga dalam pelayanan untuk menangani
pembeli, ada pelaksanaan dimana sudah menjalankan usaha atau beroperasi sejak lama.
Aspek manajemen sumber daya manusia dalam umkm ini, pimpinan sekaligus chef
yang dimana pemimpin usaha ini juga termasuk chefnya yang mengelola produksi
makanan.

BAB V ASPEK HUKUM

Berdasarkan aspek hukum, usaha ini termasuk usaha mikro kecil menengah (umkm) dan
izin yang didapatkan adalah izin dari pemilik toko tanu jaya (toko bangunan) dengan
perjanjian bayar uang sewa yang sudah termasuk dengan biaya pembayaran listrik dan
juga dimana umkm tersebut sudah mendaftarkan usahanya di PERIZINAN
BERUSAHA BERBASIS RISIKO dan mendapatkan perizinan berusaha dengan jenis
NIB ( Nomor Induk Berusaha) dan Legalitas dalam berusaha.

BAB VI ASPEK KEUANGAN

Sumber dana
Sumber dana yang di dapat oleh umkm warung sate madura tersebut adalah dengan
modal sendiri dalam menjalankan usahanya.
 Biaya investasi
Pembuatan gerobak = Rp. 2.000.000
Perlengkapan lainnya = Rp. 1.500.000
Pembelian bahan baku = Rp. 417.000/hari
Total investasi = Rp. 3.917.000
 Pemasukan
Penjualan sate ;
Sate ayam = 90 porsi x 10.000 =Rp. 900.000/hari
Sate kambing = 10 porsi x 15.000 =Rp. 150.000/hari
Total penjualan = Rp. 1.050.000 /hari
Jika pemasukan dalam 1 bulan maka sebesar,
Rp. 1.050.000 x 30 = Rp. 31.500.000
 Pengeluaran
Biaya tetap ;
Uang listrik = Rp. 50.000/bulan
Uang sampah = Rp. 15.000/bulan
Total biaya tetap = Rp. 65.000,
 Biaya variabel
Daging ayam = 10kg x Rp. 32.000 x 30hari = Rp. 9.600.000
Daging kambing = 1kg x Rp.35.000 x 30hari = Rp. 1.050.000
Bumbu kacang = Rp. 25.000/kg x 30hari = Rp. 750.000
Kecap = Rp. 17.000 x 3 = Rp. 51.000
Arang kayu = Rp. 6.000/kg x 3 = Rp. 18.000
Tusuk sate = Rp. 10.000/pcs x 3 = Rp. 30.000
Daun pisang = Rp. 4.000/ikat x 3 = Rp. 12.000
Total biaya variabel = Rp. 11.511.000
 Total pengeluaran
= Biaya tetap + biaya variabel
= Rp. 65.000 + Rp. 11.511.000
= Rp. 11.576.000
 Keuntungan
= pemasukan – pengeluaran
= Rp. 31.500.000 – Rp. 11.576.000
= Rp. 19. 924.000
 Revenue cost rasio
= total pemasukan : pengeluaran
= Rp. 31.500.000 : Rp. 11.576.000
= 2,72
 Payback period
= total investasi : keuntungan (Rp. 19.924.000 x 12)
= Rp. 3.917.000 : Rp. 239.088.000
= 0,016 tahun = 1 bulan

BAB VII ASPEK SOSIAL DAN LINGKUNGAN

Aspek sosial
Berbicara mengenai usaha sate ayam tentunya bukan sebuah hal yang
baru didengar. Sate merupakan salah satu makanan yang sudah akrab
dengan lidah orang Indonesia. Sate ayam madura disajikan dengan
bumbu kacang atau bumbu kecap, dan diolah dengan cara dibakar.
Dan hampir di seluruh Indonesia terdapat restoran atau pedagang
kaki lima menyuguhkan hidangan sate ayam.

Dengan mempertimbangkan aspek sosialnya, usaha ini mungkin


kurang terlalu banyak memberikan manfaat sosial bagi masyarakat
karena menimbang usaha ini bergerak dalam bidang perniagaan atau
menyediakan jasa makanan maka hanya sedikit kontribusinya untuk
masyarakat. Namun jika dilihat peluang usaha ini kami rasa memiliki
sedikit kontribusi bagi masyarakat apabila usaha ini berkembang
dalam jangka panjang atau lebih dikatakan berkembang pesat
menjadi sebuah restoran besar.

Aspek lingkungan
Usaha ini mungkin memiliki dampak negatif kepada masyarakat
sekitar warung tempat jual sate ayam madura, dampak negatif dari
usaha ini adalah seperti asap dari pembakaran sate ayam yang
menyebar luas sehingga bisa berpontensi mencemari lingkungan .
BAB VIII PENUTUP

A. Kesimpulan
Sate merupakan makanan khas indonesia yang terbuat dari olahan daging dan di
masak dengan cara dipanggang menggunakan arang kayu dan disajikan dengan
bumbu kacang ditambah dengan kecap manis.

demikian karena olahan kuliner yang satu ini dari pulau Madura dan
pengelolanya pun merupakan penduduk asli Madura yang merantau ke luar
pulau Madura yaitu tepatnya di kota Lumajang, pasirian, dan juga karena olahan
daging sate dengan potongan daging yang pas serta rasa yang begitu menyatu
dengan bumbu kacang sehingga membuat pecinta kuliner yang satu ini
khususnya di Kota Lumajang,pasirian dapat menikmati makanan khas cita rasa
dari pulau madura

B. Saran
Produk saya mengutamakan kepada unsur kesehatan yang terkandung di
dalamnya dan juga mengutamakan cita rasa yang khas juga.

Demikian juga dalam penyusunan proposal Business Plan ini memiliki


kekurangan dalam penulisannya maka saya mohon maaf apabila terdapat
kesalahan
Sekian terimakasih .

Anda mungkin juga menyukai