Oleh :
Pretty Elisabeth Siahaan
A14104102
Kota Bogor merupakan salah satu daerah Propinsi Jawa Barat yang kaya
akan keanekaragaman objek wisata, baik wisata alam, budaya maupun sejarah.
Industri pariwisata merupakan sektor yang dianggap sejalan dengan Visi Kota
Bogor, yaitu "Kota Jasa yang Nyaman dengan Masyarakat Madani dan
Pemerintahan Amanah". Restoran merupakan salah satu usaha sarana pendukung
industri pariwisata di Kota Bogor, sekaligus sebagai penyedia kebutuhan pangan.
Perkembangan jumlah restoran di Kota Bogor cukup pesat, dimana hingga
pada tahun 2006 terdapat 248 usaha restoran dengan peningkatan sebesar 11,71
persen dibandingkan tahun sebelumnya. Pertumbuhan restoran di Kota Bogor
berdampak baik pada perekonomian Kota Bogor, dengan kontribusi subsektor
restoran sebesar 5,34 persen terhadap total PDRB Kota Bogor.
Restoran Rice Bowl Botani Square merupakan usaha restoran yang pada
umumnya dikembangkan di pusat-pusat perbelanjaan (mall). Restoran ini
merupakan pionir dari konsep oriental semi fastfood and family restaurant.
Adanya pengenalan akan konsep baru ini tentu saja membutuhkan serangkaian
strategi pengembangan usaha yang tepat. Strategi yang tepat akan membantu
Restoran Rice Bowl Botani Square untuk tetap eksis dan unggul dalam
lingkungan persaingan industri yang dihadapinya.
Tujuan penelitian ini adalah mengkaji strategi usaha yang telah dilakukan
oleh Restoran Rice Bowl Botani Square, menganalisis faktor eksternal dan
internal Restoran Rice Bowl Botani Square, dan mengkaji alternatif strategi yang
paling sesuai bagi restoran untuk mengembangkan usahanya.
Penelitian ini dilakukan pada Restoran Rice Bowl Botani Square, Bogor.
Penelitian dilakukan selama tiga bulan yaitu pada bulan Februari hingga April
2008. Pemilihan objek penelitian dilakukan secara sengaja (purposive), dengan
pertimbangan bahwa Restoran Rice Bowl Botani Square merupakan pionir
oriental semi fastfood restaurant di Indonesia, dan merupakan satu-satunya
restoran cabang yang berada di Kota Bogor hingga saat ini.
Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data primer dan
sekunder. Data primer berupa wawancara mendalam (indepth interview) secara
langsung kepada pihak manajemen Restoran Rice. Data sekunder diperoleh dari
Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor dan Jawa Barat, dari Dinas Informasi
Kepariwisataan dan Kebudayaan Kotamadya Bogor, literatur serta media terkait.
Metode analisis dan pengolahan data yang digunakan dalam penelitian ini
adalah analisis deskriptif berupa analisis lingkungan umum dan industri
perusahaan. Selain itu dilakukan analisis tiga tahap formulasi strategi, yaitu tahap
masukan melalui Matriks Internal Factor Evaluation (IFE) dan External Factor
Evaluation (EFE), tahap pencocokan melalui analisis matriks IE (Internal
External) dan analisis SWOT (Strength, Weakness, Opportunity, Threat), serta
tahap keputusan melalui analisis QSPM (Quantitative Strategic Planning Matrix).
Rice Bowl berpedoman pada visi, misi dan nilai yang telah ditetapkan.
Visi restoran ini adalah “Menjadi Restoran Keluarga yang Terkenal dan Terbaik
11
di Indonesia”, dan misinya adalah “Rice Bowl mempunyai komitmen untuk
menyajikan masakan dengan kualitas dan citarasa tinggi, mutu pelayanan yang
memuaskan dan lingkungan yang menyenangkan”. Nilai-nilai perusahaan juga
sangat dipegang teguh oleh seluruh tim manajemen dan karyawan restoran, yaitu :
(1) Sense of belonging (rasa memiliki); (2) Sense of Responsible (rasa tanggung
jawab); (3) Openness (keterbukaan); (4) Team work (kerjasama); (5) Human
relation (supel dan familiar); (5) Trust (dapat dipercaya).
Analisis lingkungan eksternal menghasilkan sejumlah faktor peluang dan
ancaman. Faktor peluang yang dimiliki oleh Restoran Rice Bowl Botani Square
adalah Visit West Java Year 2008, keamanan lingkungan Kota Bogor, pangsa
pasar semakin luas, perubahan gaya hidup masyarakat, event dan exhibition di
Botani Square, peningkatan pendapatan daerah dan daya beli masyarakat dan
perkembangan kemajuan dan inovasi teknologi. Faktor ancaman yang dihadapi
adalah isu flu burung, kenaikan harga bahan makanan, kelangkaan bahan bakar
minyak tanah dan gas elpiji, tingkat inflasi yang berfluktuasi, persaingan dalam
industri restoran tinggi, hambatan masuk industri sangat kecil, produk substitusi
tersedia sangat banyak, dan kekuatan tawar menawar konsumen sangat tinggi.
Analisis lingkungan internal menghasilkan sejumlah faktor kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan. Faktor kekuatan yang dimiliki Restoran
Rice Bowl Botani Square adalah nilai perusahaan dan konsep oriental semi
fastfood, Standar Operasional Perusahaan (SOP) yang jelas dan terarah, budaya
dan moto kerja yang unik, SDM yang berkualitas dan terlatih, keunggulan merk,
variasi menu unggulan oriental dari Hongkong Executive Chef, lokasi restoran
strategis dan mudah dijangkau, strategi penetapan harga, metode pengelolaan
barang dan bahan baku yang berkualitas dan keterjaminan modal dan sumber
keuangan. Faktor kelemahan restoran adalah belum melakukan pengamatan dan
kajian lingkungan usaha secara optimal, belum memiliki sertifikasi halal MUI,
kegiatan promosi keluar kurang gencar dilakukan, keterbatasan kreativitas dan
kemampuan inovasi produk, pencapaian target pendapatan yang belum stabil,
layanan distribusi produk masih kurang dan pengelolaan situs website belum
optimal.
Berdasarkan total nilai tertimbang pada matriks EFE sebesar 2,545 dan
matriks IFE sebesar 2,770 diperoleh gambaran posisi perusahaan saat ini dalam
pemetaan matriks IE. Restoran berada pada sel V, yaitu tahap hold and maintain
(jaga dan pertahankan), dengan alternatif strategi penetrasi pasar dan
pengembangan produk.
Analisis SWOT menghasilkan delapan buah strategi yang diurutkan
prioritas pelaksanaannya dengan analisis QSPM. Urutan prioritas strategi yang
dilaksanakan adalah menjaga kualitas produk makanan dan layanan konsumen
(TAS = 5,979), melakukan evaluasi dan kajian kemampuan restoran dalam
menghadapi persaingan (TAS =5,313), mengoptimalkan kegiatan promosi melalui
iklan, media, website (TAS = 5,256), mensponsori event dan exhibition di Botani
Square (TAS = 5,159), menyediakan layanan pesan antar dan paket menu khusus
(TAS = 5,042), membuka outlet baru di pusat perbelanjaan lain di Kota Bogor
(TAS = 4,553), mempertahankan strategi penetapan harga (TAS = 4,306) dan
menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk menjaga kualitas bahan baku
(TAS = 4,148).
12
Judul Skripsi : Analisis Strategi Pengembangan Usaha Restoran Rice Bowl
Botani Square (Studi Kasus pada Restoran Rice Bowl Botani
Square, Bogor)
Nama : Pretty Elisabeth Siahaan
NRP : A14104102
Menyetujui,
Dosen Pembimbing
Mengetahui,
Tanggal lulus :
13
ANALISIS STRATEGI PENGEMBANGAN USAHA
RESTORAN RICE BOWL
(Studi Kasus pada Restoran Rice Bowl Botani Square, Bogor)
Oleh :
Pretty Elisabeth Siahaan
A14104102
Skripsi
Sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Pertanian pada
Fakultas Pertanian
Institut Pertanian Bogor
14
PERNYATAAN
15
RIWAYAT HIDUP
anak pertama dari tiga bersaudara dari pasangan Bapak Luhut Siahaan dan Ibu
Risma Simanjuntak.
Assisi Medan pada tahun 1991 dan lulus pada tahun 1992. Kemudian melanjutkan
pendidikan di Sekolah Dasar Swasta Katolik Assisi Medan pada tahun 1992 dan
lulus pada tahun 1998. Pada tahun 1998, penulis melanjutkan pendidikan ke
Sekolah Lanjutan Tingkat Pertama Swasta Katolik Assisi Medan dan lulus pada
Negeri I Medan pada tahun 2001 dan lulus pada tahun 2004. Penulis diterima
Institut Pertanian Bogor pada tahun 2004 melalui jalur Seleksi Penerimaan
Selama kuliah, penulis aktif dalam kegiatan organisasi intra kampus pada
berbagai kepanitiaan, yaitu Festival Seni pada tahun 2006 dan 2007 serta seksi
16
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur ke hadirat Tuhan Yang Maha Kuasa atas kasih,
Pertanian Bogor.
penulis akan pesatnya pertumbuhan usaha restoran di Kota Bogor sebagai salah
persaingan yang semakin tinggi ini mendorong setiap usaha restoran untuk
penulisan skripsi ini. Besar harapan penulis, kiranya penelitian ini dapat
memberikan manfaat bagi semua pihak yang terlibat maupun bagi para pembaca.
Penulis
17
UCAPAN TERIMA KASIH
Puji syukur kepada Allah Bapa Yang Terkasih atas kasih setia dan
proses penulisan skripsi ini. Penulis menyadari bahwa selama penulisan skripsi
tidak lepas dari kerjasama, doa, dukungan dan bantuan dari banyak pihak. Oleh
karena itu, pada kesempatan ini penulis mengucapkan terima kasih pada :
1. Orangtuaku tercinta, Bapak Luhut Siahaan dan Ibu Risma Simanjuntak, atas
diberikan kepada penulis. Karya tulis ini adalah persembahan dan wujud
4. Ir. Popong Nurhayati, MM, selaku dosen penguji utama yang telah memberi
5. Ir. Narni Farmayanti, M.Sc, selaku dosen penguji komisi pendidikan yang
6. Ir. Joko Purwono, MS, selaku dosen pembimbing akademik atas arahan dan
7. Pihak manajemen Restoran Rice Bowl Botani Square yang telah bersedia
memberi ijin dan bantuan bagi penulis dalam proses penyelesaian skripsi ini.
Mbak Dian, Mas Fery, atas bantuan dan informasi yang diberikan.
18
9. Seluruh keluarga besar Siahaan dan Simanjuntak, yang senantiasa mendukung
10. Julyan Marolop Sianipar, atas segala dukungan, kasih dan kesabaran yang
11. Didit, Sonti, Yohan, Angel, Hariyanto, Erika, Sri, Tri, Rio, Wastin, Jojo,
Putra, Azis, Agustinus dan seluruh Komkes angkatan 41, yang senantiasa
12. Intan, Nung, Nyez, Tere, Widi, Fanny, Uci, Sastrow dan Rani, terimakasih
13. Mela, Agus, Sri WL, Lika dan Venty, teman-teman seperjuangan dibawah
14. Ipunk, Vernov, Jane, Irna, Loci, Nova, Acuy, Nunu, Evan, Yoga, Rudi, Gerry,
Yudhi, Duta, Dina, Krishna, Mita, Nunik, Aliy, dan seluruh mahasiswa
selama perkuliahan.
15. Komisi Kesenian PMK IPB angkatan 39, 40, 42,43 dan 44, atas kekeluargaan
16. Civitas Akademika PMK IPB dan Pengurus Kelompok Pra Alumni PMK IPB,
17. Seluruh pihak yang telah mendukung dan berdoa bagi penulis, yang tidak
19
DAFTAR ISI
Halaman
DAFTAR TABEL .................................................................................... ix
DAFTAR GAMBAR ............................................................................... xi
DAFTAR LAMPIRAN ........................................................................... xii
I. PENDAHULUAN
1.1. Latar Belakang ............................................................................. 1
1.2. Perumusan Masalah ..................................................................... 6
1.3. Tujuan dan Kegunaan Penelitian ................................................. 9
1.4. Ruang Lingkup Penelitian ........................................................... 9
20
4.3.2.3. Tahap Keputusan .................................................. 43
LAMPIRAN-LAMPIRAN ....................................................................... 99
21
DAFTAR TABEL
No. Halaman
16. Daftar Peluang dan Ancaman Restoran Rice Botani Square .............. 79
22
17. Daftar Kekuatan dan Kelemahan Restoran Rice Botani Square ........ 82
23
DAFTAR GAMBAR
No. Halaman
24
DAFTAR LAMPIRAN
No. Halaman
3. Rata-Rata Nilai Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal ....... 102
4. Rata-Rata Nilai Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal .......... 103
25
BAB I
PENDAHULUAN
Kota Bogor merupakan salah satu daerah Propinsi Jawa Barat yang kaya
akan keanekaragaman objek wisata, baik wisata alam, budaya maupun sejarah.
Potensi pariwisata kota Bogor didukung oleh letaknya yang berada diantara
asing maupun lokal. Selain itu, Bogor merupakan jalur favorit wisatawan yaitu
Jalur Puncak dengan banyak tempat wisata seperti Kebun Raya, Taman Safari,
Gunung Mas dan Taman Bunga. Kota Bogor juga berfungsi sebagai pusat
bangunan bersejarah.
upaya pengembangan dan fungsi pariwisata Kota Bogor. Pemerintah Kota Bogor
dianggap sejalan dengan Visi Kota Bogor, yaitu "Kota Jasa yang Nyaman dengan
Bogor diwujudkan dengan adanya “Visit West Java 2008”, yang merupakan upaya
pemerintah untuk mempromosikan Jawa Barat, termasuk Kota Bogor, kepada para
26
wisatawan. Pelaksanaan kegiatan ini mengacu pada upaya pemerintah Indonesia
kunjungan wisatawan pada 1997-1999. Pada tahun 2000 mulai terjadi pemulihan,
27
Pada tahun 2003, penurunan kembali terjadi akibat adanya tragedi bom
Bali pada Oktober 2003. Dampak bencana ini berpengaruh terhadap penurunan
daerah tujuan wisata utama di Indonesia. Bencana alam dan seringnya terjadi
Bogor. Akan tetapi dampaknya tidak terlalu besar karena Kota Bogor merupakan
salah satu daerah yang aman dari bencana. Penurunan ini lebih disebabkan oleh
dibagi menjadi lima bidang pokok, yaitu hotel dan restoran, tour and travel,
(Suhardjo, 1989).
28
Ketersediaan sarana, prasarana dan faktor pendukung lainnya bagi
terjadi pada tahun 2002 sebesar 49,07 persen. Pada tahun 2002 kondisi
lingkungan bisnis Indonesia mulai dianggap pulih dan terjamin setelah terjadinya
krisis moneter pada tahun 1997. Peningkatan terus terjadi dan hingga tahun 2006
pada perekonomian Kota Bogor. Hal ini terlihat dari kontribusi subsektor restoran
pada PDRB Kota Bogor Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2002-2006 (Tabel 3).
2,78 persen per tahun pada tahun 2002 hingga 2006. Walaupun demikian, perlu
cenderung menurun meski dalam persentase rendah. Dimana pada tahun 2002,
subsektor restoran berkontribusi sebesar 6,06 persen bagi PDRB Kota Bogor,
29
Tabel 3. Kontribusi Subsektor Restoran pada Produk Domestik Regional
Bruto (PDRB) Kota Bogor Atas Dasar Harga Konstan Tahun
2002-2006
Tahun Subsektor Restoran Pertumbuhan Total PDRB Kota Kontribusi
(Juta Rupiah) (%) Bogor (Juta Terhadap Total
Rupiah) PDRB (%)
2002 180.877,72 - 2.986.837,37 6,06
2003 185.911,96 2,78 3.168.185,54 5,87
2004 191.160,27 2,82 3.361.438,93 5,69
2005 196.288,04 2,68 3.567.231,21 5,50
2006 201.850,01 2,83 3.782.273,72 5,34
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor, 2007
modernisasi pada suatu daerah. Mall sebagai pusat perbelanjaan dengan konsep
one stop shopping memerlukan restoran sebagai salah satu komponen utamanya.
kebutuhan barang dan jasa seperti rekreasi, pakaian, makanan, barang elektronik
beragam dan bervariasi. Saat ini restoran dengan menu asing, seperti
pesat. Daya tarik restoran dengan menu asing adalah suasana dan atmosfer yang
Restoran Rice Bowl, Botani Square merupakan salah satu restoran yang
30
dalam menawarkan konsep atau ide baru. Strategi yang tepat akan menjadi
kekuatan Rice Bowl, Botani Square untuk memenangkan persaingan dalam bisnis
Restoran Rice Bowl Botani Square berdiri pada bulan Agustus 2006, dan
saat ini terdapat 22 gerai Rice Bowl yang tersebar di wilayah Jakarta, Tangerang,
ini dikelola oleh PT. Batara Aulia Sejahtera dengan format bisnis waralaba
Saat ini, Restoran Rice Bowl belum memiliki sertifikasi halal akan
penyajian menu yang ditawarkan. Porsi makanan Chinnese Food pada umumnya
terlalu banyak seringkali membatasi konsumen untuk memesan lebih dari satu
jenis makanan dan cepat merasa kenyang. Harga Chinnese Food yang cenderung
mahal juga membatasi konsumen dalam melakukan pembelian. Karena itu Rice
Bowl berusaha menawarkan menu makanan oriental dengan porsi yang pas, baik
31
Restoran Rice Bowl saat ini dihadapkan pada lingkungan persaingan yang
sulit. Pesaing-pesaing Rice Bowl merupakan restoran di luar Botani Square dan
yang berada di dalam Botani Square. Saat ini Restoran Rice Bowl mengalami
restoran dengan beragam variasi makanan yang ditawarkan di Botani Square. Hal
ini menyebabkan kompetisi yang semakin ketat dalam merebut hati konsumen.
pengunjung Restoran Rice Bowl Botani Square mengalami penurunan. Pada bulan
persen. Penurunan yang cukup besar di awal tahun 2008 merupakan bukti
semakin beratnya persaingan yang dihadapi oleh Rice Bowl dengan semakin
beragamnya jenis restoran yang ada di Botani Square. Pihak manajemen harus
2
Hasil pengamatan langsung di Botani Square pada tanggal 28 Februari 2008.
32
mampu memanfaatkan lingkungan eksternal dan internalnya untuk melakukan
Botani Square belum mampu mencapai target return of investment (ROI) yang
yang tepat sesuai dengan tujuan, Rice Bowl Botani Square harus mengetahui
kekuatan dan kelemahan, peluang dan ancaman serta pola reaksi perusahaan
33
2. Faktor-faktor internal dan eksternal apa saja yang mempengaruhi restoran
3. Alternatif strategi apa saja yang paling sesuai bagi perusahaan untuk
mengembangkan usahanya ?
1. Mengkaji strategi usaha yang telah dilakukan oleh Restoran Rice Bowl
Botani Square
Square
mengembangkan usahanya.
pengembangan restoran
usaha yang dilakukan oleh Restoran Rice Bowl Botani Square Bogor sebagai
salah satu restoran oriental semi fastfood di Kota Bogor. Analisis dilakukan
kekuatan, kelemahan, peluang dan ancaman usaha Restoran Rice Bowl Botani
Square.
34
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Restoran termasuk dalam industri jasa boga yang merupakan industri yang
adalah suatu tempat atau bangunan yang dikelola secara komersil yang
Keputusan Menteri Parpostel No. KM. 95/ KH.103/ MPDT – 87, definisi restoran
adalah suatu jenis usaha yang permanen, dilengkapi dengan peralatan dan
makanan dan minuman saja, namun juga jasa pelayanan pada para
listening (musik)
transaksi.
35
Restoran yang baik harus memiliki proporsi yang seimbang dalam
Makanan yang disajikan kepada tamu dalam keadaan segar dan sistem
pelengkapan berkualitas tinggi dan higienis, cita rasa makanan baik dan
konsumen. Oleh sebab itu restoran harus mudah terlihat, mudah dijumpai,
memiliki daya tarik dengan pemilihan warna atau ornamen khusus serta
kursi dan meja yang berkualitas baik, dan table set up yang lengkap.
36
5. Good Pleasant & Courteous Service (G-5)
jumlahnya (kuantitas) saja, namun juga dari semakin bervariasinya jenis restoran
yang muncul saat ini. Setiap restoran berusaha menawarkan sesuatu yang baru
2. Fast Food, yaitu restoran cepat saji dengan keterbatasan menu, ruang dan
3. Cafetaria, yaitu restoran yang terdapat dalam gedung kantor atau pusat
5. Etnic, yaitu restoran yang menyajikan makanan dari daerah yang spesifik.
37
6. Buffet, yaitu restoran dengan konsep self service, dimana pengunjung bisa
makan sepuasnya apa yang disajikan. Namun untuk bir, wine dan liquor
7. Coffee Shop, yaitu restoran yang biasanya berada di perkantoran dan pusat
8. Snack bar, yaitu restoran yang hanya menyajikan makanan ringan yang
memiliki konsep eat in (makan di tempat) dan take out (dibawa pulang).
10. Speciality Restaurant, yaitu restoran yang letaknya jauh dari keramaian,
bagaimana sistem dan cara penyajian makanan dan minuman pada konsumen.
Model layanan yang diterapkan oleh tiap restoran berbeda-beda tergantung pada :
2. Jenis makanan yang akan ditawarkan serta harga yang akan ditetapkan
38
1. Table Service, merupakan sebuah sistem penyajian pelayanan makanan di atas
meja yang disajikan oleh waiter atau waitress. Penyajian table service dapat
makanan datang dari dapur, diletakkan diatas platter yang besar dan
dioperasikan dari tamu yang satu ke tamu yang lainnya. Selain itu, platter
makanan tersebut.
Rang (waiter) serta menggunakan alat bantu, yakni gueridon atau meja
39
e. Counter Service, merupakan suatu teknik pelayanan dengan penyajian
2. Self Service (Buffet Service), yaitu suatu sistem pelayanan dimana pengunjung
pelayan.
3. Carry Out Service (Take Out Service), satu sistem pelayanan dimana
Kata “oriental” berasal dari bahasa Latin yaitu “oriens” yang artinya east
(timur). Oriental food berarti makanan atau menu makanan yang berasal dari
daerah timur (Asia). Kawasan oriental terbagi atas Asia Tenggara (ASEAN), Asia
Tengah (India dan Timur Tengah) serta Asia Timur (Cina, Jepang, Korea).
Namun dalam perkembangan industri boga, oriental food lebih identik dengan
Singapura). Penyajian oriental food biasanya langsung pada menu utama (tanpa
makanan pembuka atau penutup). Berbeda dengan kontinental food yang disajikan
lengkap mulai appetizer (makanan pembuka), main dish (makanan utama) dan
40
Oriental food dapat diklasifikasikan menjadi lima kelompok berdasarkan
karena biasanya diolah dengan metode kukus, rebus ataupun setengah matang.
Masakan Jepang baik dikonsumsi oleh orang yang sedang melakukan diet.
Japanese food yang paling sering dikonsumsi adalah noodle (mie), sushi,
citarasa Asia Timur dan Asia Tenggara (Melayu), sehingga sering disebut
4. Vietnam Cuisine, merupakan kombinasi antara citarasa Asia dan Perancis. Sup
5. Chinese Cuisine, merupakan masakan yang berasal dari negara Cina, dapat
3
http://www.orientalfood.com/ dalam Artikel “Food and Culture”, diakses pada
tanggal 4 Maret 2008
41
a. Beijing Cuisine ( Northern Chinese Food), merupakan masakan bangsa
Mongolia dan Henan yang kaya akan gandum, roti dan daging bebek
minyak dan kaya akan bahan masakan seperti daging, ikan, tumbuhan.
analisa profitabilitas, matriks IFE dan matriks EFE. Sedangkan analisis kualitatif
berupa analisa pelaksanaan pola waralaba, dampak pola waralaba dan perumusan
strategi yang dipilih adalah strategi kombinasi, yaitu penggabungan strategi W-O
menunjukkan bahwa Restoran Larisa berada pada pertemuan antara isu strategis
42
kekuatan dan peluang. Pada kondisi ini peneliti merekomendasikan strategi
kapasitas produksi, pengembangan produk dan pasar. Dalam penelitian ini tidak
digunakan matriks IE dan QSPM sehingga tidak dapat diketahui secara mendalam
posisi internal dan eksternal restoran, serta prioritas strategi yang akan dipilih
Bisnis Kecil pada Rumah Makan Saung Kiray” mengemukakan bahwa rumah
keterbatasan jumlah karyawan (SDM) serta sistem pengelolaan usaha yang masih
struktur organisasinya masih abstrak dan belum jelas, serta sistem pencatatan
IFE, EFE, IE, SWOT dan QSPM. Melalui analisis faktor eksternal dan internal
yang digambarkan dalam matriks IE, terlihat bahwa posisi usaha ini berada pada
tahap hold and maintain dengan strategi alternatif berupa strategi penetrasi dan
strategis.
43
perumusan strategi dengan metode SWOT. Dalam penelitian ini dilakukan
pengujian kuesioner bagi para konsumen untuk mengetahui apa yang diinginkan
menganalisa faktor eksternal dan internal serta posisi perusahaan dengan metode
kualitas pelayanan pada konsumen; (2) meningkatkan nilai tambah dan kualitas
Secara umum, penelitian ini memiliki tujuan yang hampir sama dengan
strategi yang tepat bagi pengembangan usaha restoran. Perbedaan penelitian ini
dengan penelitian terdahulu adalah lokasi dan konsep restoran yang menjadi objek
penelitian. Dalam hal ini restoran yang menjadi objek penelitian adalah Restoran
Rice Bowl yang memiliki konsep oriental semi fastfood. Selain itu lokasi restoran
yang berada di dalam sebuah pusat perbelanjaan terbesar di kota Bogor, yaitu
44
No Judul Penelitian Tujuan Metode dan Alat Analisis
1. Lidia Evaluasi Pelaksanaan Pola Waralaba dan 1. Mempelajari mekanisme dan (a) Analisa kuantitatif, berupa analisa profitabilitas,
(2001) Strategi Pengembangan Usaha Makanan mengevaluasi pelaksanaan pola waralaba matriks IFE dan matriks EFE, (b) Analisa kualitatif,
Siap Saji (Fastfood) di CV X pada usaha makanan siap saji berupa analisa pelaksanaan pola waralaba, dampak
2. Mengidentifikasi faktor internal dan pola waralaba dan perumusan strategi alternatif
eksternal dengan metode SWOT
3. Merumuskan strategi pengembangan
usaha makanan siap saji CV X
2. Desiranita Strategi Pengembangan Bisnis Kecil 1.Menganalisis faktor eksternal dan Identifikasi faktor internal dan eksternal, analisis
(2004) pada Rumah Makan Saung Kiray internal yang mempengaruhi matriks IFE dan EFE, matriks IE, matriks SWOT,
2.Memilih strategi pengembangan yang dan QSPM
sesuai dengan kondisi rumah makan
Saung Kiray
3. Luna (2005) Analisis Strategi Pemasaran Restoran Merumuskan strategi pemasaran bagi 1. Brainstorming melalui Focus Group Discussion
dengan Metode SWOT (Studi Kasus Rstoran Raffles dalam rangka (FGD) untuk menentukan atribut penilaian restoran
Restoran Raffles, Megamendung Bogor) mempertahankan dan meningkatkan oleh konsumen
posisinya agar dapat bersaing dengan 2. Matriks IFE, EFE dan SWOT
jasa boga lainnya
4. Fahrurozhi Strategi Pengembangan Usaha Industri Merumuskan alternatif strategi Analisis matriks IE dan matriks SWOT serta analisis
(2006) Kecil Tape Bondowoso di Kabupaten pengembangan yang sesuai bagi industri prioritas strategi dengan Analytical Hierarcy Process
Bondowoso kecil Tape Bondowoso (AHP)
20
BAB III
KERANGKA PEMIKIRAN
Strategi berasal dari bahasa Yunani yaitu “strategos” yang berasal dari
kata “stratos” yang berarti militer dan “ag” yang berarti memimpin. Kata strategi
Istilah strategi dalam bidang manajemen pertama kali diperkenalkan oleh Drucker
(1955) yang didefinisikan sebagai semua keputusan pada sasaran bisnis dan pada
jangkauan masa depan yang jauh (visi), dan ditetapkan sebagai keputusan
21
memungkinkan organisasi berinteraksi secara efektif (misi), dalam usaha
dengan jangka waktu yang panjang untuk keberhasilan secara menyeluruh dari
karakteristik, yaitu :
lebih sistematik, logis dan rasional untuk pilihan strategis (David, 2006).
22
3.1.3. Proses Manajemen Strategis
strategi. Pada kenyataannya, proses yang berjalan tidak akan memiliki alur kaku
yang dilakukan perusahaan maka semakin baik pula daya saing perusahaan di
dalam industri.
Melakukan
Audit Eksternal Umpan Balik
Mem-
buat Mene- Merumu Mela Melaksanaka Meng
Per- Tapkan skan, ksana n Strategi ukur
nyata Tujuan Menge- kan Isu-Isu dan
an Jangka valuasi, Isu- Pemasaran, Meng
Visi Panjang dan Isu Keuangan, evalu
& Memilih Mana Akuntansi, asi
Misi Strategi jemen Litbang, SIM Kiner
ja
Melakukan
Audit Internal
23
3.1.4. Formulasi Strategi
aktivitas yang berhubungan dengan pencapaian tujuan atau disebut juga tahapan
Visi adalah suatu pandangan yang jauh tentang perusahaan dan tujuan
perusahaan dan apa yang harus dilakukan untuk mencapai tujuan tersebut
(Dirgantoro, 2001). Pernyataan visi menjawab pertanyaan “Apa yang ingin kita
misi perusahaan.
membedakan suatu bisnis dari usaha lain yang serupa. Pernyataan misi menjawab
pertanyaan “Apa bisnis kita?”. Misi dijadikan sebagai standar dan pedoman dalam
24
3.1.4.2. Analisis Lingkungan Eksternal
yang berada atau berasal dari luar perusahaan. Komponen tersebut berada di luar
1. Lingkungan Umum
dan hukum, ekonomi, sosial dan teknologi. Faktor-faktor ini dipengaruhi oleh
25
2. Lingkungan Industri
yang memiliki implikasi relatif lebih spesifik dan langsung terhadap operasional
Pengganti/Substitusi
(Ancaman Substitusi)
1. Pesaing-pesaing industri
26
a. Perkembangan industri, yang akan mempengaruhi tingkat persaingan
oleh hambatan memasuki industri dan reaksi dari perusahaan yang sudah ada.
d. Biaya beralih ke pemasok (switching costs), yaitu biaya satu kali (one time
f. Biaya tak menguntungkan terlepas dari skala, yaitu beberapa faktor di luar
27
penguasaan yang menguntungkan atas bahan baku, lokasi, subsidi
yang lebih murah, biaya peralihan kepada produk pengganti rendah dan
baik dan harga yang murah. Kekuatan tawar menawar pembeli akan
yang dimiliki oleh perusahaan. Kedua faktor intern ini pasti dimiliki oleh tiap
28
Menurut David (2004), bidang fungsional yang menjadi variabel dalam
pengendalian/kontrol.
analisis peluang.
tarik perusahaan. Hal ini apat dilihat dari rasio keuangan perusahaan yang
menjadi barang atau jasa, mencakup lima fungsi dasar yaitu proses, kapasitas,
29
3.1.4.4. Matriks Internal-External (IE)
External Factor Evaluation (EFE) dan Internal Factor Evaluation (IFE). Matriks
IE sangat baik digunakan untuk merumuskan alternatif strategi karena tiap divisi
Matriks IE merupakan gabungan matriks EFE dan IFE yang terdiri dari
sembilan macam sel yang memperlihatkan kombinasi total nilai terbobot dari
matriks EFE dan IFE. Matriks IE dibagi menjadi tiga daerah utama yang memiliki
pelihara (hold and maintain) serta panen atau divestasi (harvest or divest).
Analisis SWOT didasarkan pada logika yang dapat memaksimalkan kekuatan dan
menyediakan kerangka yang baik dalam menggambarkan strategi, posisi dan arah
perusahaan.
30
Kekuatan merupakan keunggulan yang dimiliki perusahaan yang dapat
membuka peluang yang lebih luas bagi perusahaan untuk upaya pengembangan.
perusahaan. Sesuatu yang menjadi peluang bagi sebuah perusahaan dapat menjadi
Planning Matrix (QSPM) merupakan suatu alat untuk melakukan evaluasi pilihan
alternatif secara objektif, menetapkan daya tarik relatif dari tindakan alternatif
yang layak dan memutuskan strategi mana yang terbaik. Matriks QSPM mampu
keputusan.
yaitu : (1) strategi dapat diperiksa secara berurutan atau bersamaan; (2) tidak ada
batas jumlah strategi yang dapat diperiksa atau dievaluasi; (3) membutuhkan
31
3.2. Kerangka Pemikiran Operasional
Square dihadapkan pada berbagai masalah baik internal maupun ekternal yang
berdampak pada biaya produksi dan penerimaan penjualan. Akan tetapi, restoran
ini juga memiliki peluang dan keunggulan yang dapat digunakan untuk
menghadapi masalah yang ada. Oleh karena itu, perlu dilakukan penyusunan
strategi dan tindakan nyata untuk menghadapi situasi tersebut dengan alat analisis
misi dan tujuan Restoran Rice Bowl. Pengenalan akan visi, misi dan tujuan
dihadapi restoran saat ini, kemudian dilakukan analisis lingkungan eksternal dan
internal yang dimiliki oleh restoran dalam mencapai tujuannya. Analisis eksternal
sumberdaya manusia.
akan dijabarkan dalam matriks EFE dan IFE. Total skor kedua matriks tersebut
32
dengan menggunakan analisis SWOT akan diperoleh alternatif-alternatif strategi
paling tepat bagi Restoran Rice Bowl yang sesuai dengan kondisi internal
33
Manajemen Restoran Rice Bowl
Botani Square Bogor
Analisis Analisis
Lingkungan Lingkungan
Eksternal Internal
34
BAB IV
METODE PENELITIAN
bahwa Restoran Rice Bowl merupakan pionir oriental semi fastfood restaurant di
tentang status subjek penelitian yang berkenaan dengan suatu fase spesifik atau
khas dari keseluruhan personalitas. Tujuan metode ini adalah untuk memberikan
Penelitian ini menggunakan data primer dan data sekunder. Data primer
manajemen Restoran Rice Bowl. Responden yang dipilih adalah store manager,
secara mendalam. Selain itu, informasi diperoleh dari pihak luar yang memahami
dan Kebudayaan Kota Bogor serta Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia.
35
Data sekunder diperoleh dari berbagai media, perusahaan dan instansi
terkait. Sumber data sekunder dalam penelitian ini diperoleh dari Dinas Informasi
Daerah Kota Bogor, Badan Pusat Statistik (BPS) Kota Bogor dan BPS Jawa
Barat. Perolehan data sekunder juga didapatkan dari media internet dan artikel
penelitian.
kebijakan yang sesuai dengan kebutuhan Restoran Rice Bowl. Analisis ini
diperoleh dari matriks IFE, matriks EFE serta matriks IE. Sedangkan untuk
proses pemilihan keputusan strategis yang paling tepat akan digunakan metode
36
4.3.1. Analisis Deskriptif
Kerangka tiga tahap formulasi strategi terdiri dari tahap masukan (input),
tahap pencocokan dan tahap keputusan. Analisis tiga tahap formulasi strategi yang
digunakan dalam penelitian ini meliputi analisis lingkungan eksternal dan internal
(IFE dan EFE), analisis matriks IE, analisis SWOT dan analisis QSPM.
ringkas analisis ini disajikan dalam Matriks External Factor Evaluation (EFE).
dimiliki oleh perusahaan. Analisis ini akan disajikan dalam matriks Internal
37
serta peluang dan ancaman yang dihadapi perusahaan. Dalam penyajian dalam
matriks, faktor yang bersifat positif (kekuatan dan peluang) ditulis sebelum faktor
38
Bobot tiap faktor diperoleh dengan menentukan nilai tiap faktor terhadap
total nilai faktor. Bobot yang diberikan pada tiap faktor berada pada kisaran 0,0
(tidak penting) hingga 1,0 (paling penting). Faktor-faktor yang memiliki pengaruh
besar pada perusahaan diberikan bobot yang tinggi, tanpa mempedulikan apakah
faktor tersebut kelemahan atau kekuatan serta peluang atau ancaman. Jumlah
seluruh bobot yang diberikan pada tiap faktor harus sama dengan 1,0.
efektif strategi perusahaan saat ini dalam merespon faktor strategis yang ada
diperoleh dari perkalian bobot dengan rating (peringkat) setiap faktor. Nilai
39
Tabel 9. Matriks Internal Factor Evaluation (IFE)
Faktor-Faktor Bobot Rating Nilai tertimbang
Internal Kunci (a) (b) (c) = (a) x (b)
Kekuatan
1 ........................... ....... ....... ..............
2 ........................... ....... ....... ..............
3 ........................... ....... ....... ..............
Kelemahan
1 ........................... ....... ....... ..............
2 ........................... ....... ....... ..............
3 ........................... ....... ....... ..............
Jumlah 1,0 ..............
Sumber : David, 2006
Total nilai tertimbang pada matriks IFE dan EFE akan berada pada kisaran
1,0 (terendah) hingga 4,0 (tertinggi), dengan nilai rata-rata 2,5. Semakin tinggi
total nilai tertimbang perusahaan pada matriks IFE atau EFE mengindikasikan
perusahaan merespon kekuatan dan kelemahan (faktor internal) atau peluang dan
ancaman (faktor eksternal) dengan sangat baik pula, begitu pula sebaliknya.
4.3.2.2.Tahap Pencocokan
40
informasi yang didapatkan pada tahap input. Alat analisis yang digunakan dalam
penelitian ini untuk tahap pencocokan adalah Matriks Internal External (IE) dan
Matriks IE didasari pada dua dimensi yaitu total nilai tertimbang IFE dan total
nilai tertimbang EFE. Total nilai tertimbang IFE ditempatkan pada sumbu x dan
Gambar 4. Matriks IE
Sumber : David, 2006
berbeda, yaitu :
a. Divisi pada sel I, II, IV dapat melaksanakan strategi growth and build
41
b. Divisi pada sel III, V, VII dapat melaksanakan strategi hold and maintain
(jaga dan pertahankan). Strategi yang umum diterapkan adalah penetrasi pasar
c. Divisi pada sel VI, VIII, IX dapat melaksanakan strategi harvest or divest
42
Gambar 5. Matriks SWOT
STHRENGTHS (S) WEAKNESSES (W)
Tuliskan kekuatan Tuliskan kelemahan
OPPORTUNITIES (O) STRATEGI S-O STRATEGI W-O
Tuliskan peluang Gunakan kekuatan untuk Atasi kelemahan dengan
memanfaatkan peluang memanfaatkan peluang
THREATS (T) STRATEGI S-T STRATEGI W-T
Tuliskan ancaman Gunakan kekuatan untuk Minimalkan kelemahan
menghindari ancaman dan hindari ancaman
Sumber : David, 2006
4.3.2.3.Tahap Keputusan
menetapkan alternatif strategi mana yang paling baik atau yang menjadi prioritas
2. Memberikan bobot untuk tiap faktor internal dan eksternal yang sama
43
4. Menentukan nilai daya tarik relatif (Attractiveness Score – AS) untuk tiap
5. Menghitung total nilai daya tarik (Total Attractive Score – TAS) melalui
alternatif strategi terpilih. Strategi dengan nilai TAS yang tertinggi adalah
44
BAB V
bidang restoran yang mengelola Restoran Rice Bowl. Restoran Rice Bowl berada
dibawah naungan PT Rice Bowl Indonesia (PT RBI) yang berdiri pada tahun
2002, dan merupakan usaha restoran milik lokal yang dikembangkan dengan
sistem pengelolaan owner (ditangani langsung oleh pusat). Hingga saat ini
Bowl yang dikelola secara waralaba dimulai pada tahun 2004 dengan jumlah
sembilan gerai hingga saat ini, sedangkan sisanya dikelola langsung oleh PT RBI
(owner).
semi fastfood. Konsep ini diadopsi dari sebuah restoran oriental di Amerika
Serikat, yaitu Panda Express yang telah sukses memiliki 500 outlet. Minat
munculnya konsep oriental semi fastfood di Indonesia. Ide inilah yang mendorong
RBI.
cabang Bogor yang dikelola secara langsung oleh PT RBI. Restoran ini didirikan
45
pada bulan Agustus 2006, bersamaan dengan didirikannya Botani Square.
Restoran ini dipimpin oleh seorang store manager yang bernama Bapak Irpan
Dodi.
Square bertanggung jawab penuh pada PT RBI. Pihak manajemen Rice Bowl
perusahaannya dengan adanya persetujuan dari pusat dan sesuai dengan standar
Rice Bowl berpedoman pada visi dan misi yang telah ditetapkan dalam
menentukan arah dan tujuan kegiatan bisnis perusahaan. Visi restoran ini adalah
dengan kualitas dan citarasa tinggi, mutu pelayanan yang memuaskan dan
oleh seluruh tim manajemen dan karyawan restoran, yaitu : (1) Sense of belonging
(rasa memiliki); (2) Sense of Responsible (rasa tanggung jawab); (3) Openness
(keterbukaan); (4) Team work (kerjasama); (5) Human relation (supel dan
dikarenakan adanya komitmen tinggi pada visi, misi dan nilai-nilai perusahaan.
Ketekunan dan kerja keras telah membawa Rice Bowl menjadi salah satu bisnis
46
restoran yang paling menguntungkan di Indonesia. Pada tahun 2006, PT. RBI
semi fastfood. Nama Rice Bowl memiliki arti „mangkuk nasi‟ yang membawa
pesan yang jelas pada konsumen, bahwa Restoran Rice Bowl merupakan restoran
keluarga yang mayoritas menunya adalah masakan oriental dan dapat dipesan
semifastfood tersebut, dimana mall dan restoran saat ini telah menjadi gaya hidup
Konsep oriental semi fastfood ala Rice Bowl berbeda dengan makanan
sehingga makanan masih dalam keadaan baru matang dan fresh. Selain itu
penyajian makanan dilakukan dalam waktu kurang dari 20 menit. Konsep oriental
semi fastfood ini juga menyajikan makanan yang lebih sehat daripada American
fastfood (junk food) pada umumnya, karena rendah lemak dan kalori serta
47
5.4. Lokasi dan Letak Perusahaan
di Kota Bogor yaitu Botani Square. Botani Square terletak di Baranangsiang, yang
merupakan pusat kota Bogor sekaligus pintu masuk kota Bogor. Restoran Rice
yaitu restoran dengan luas tempat sebesar 300 m2. Ruangan ini memiliki kapasitas
tinggi, yaitu sekitar 15-20 menit per meja. Restoran ini memiliki konsep open
kitchen sehingga seluruh kegiatan karyawan dapat dilihat oleh pelanggan, dan
restaurant dengan konsep simple modern, sederhana dan santai. Ruangan restoran
ini sangat terbuka, tidak memiliki pintu masuk maupun dinding pembatas. Hal ini
Fasilitas yang dimiliki restoran antara lain wastafel, hand dryer, dan fan
(kipas angin). Dekorasi ruangan juga ditampilkan dengan sederhana, yaitu lampu
hias serta dinding bagian depan dan belakang yang bergambarkan menu masakan
Rice Bowl. Konsep dekorasi yang minimalis ini cukup menggambarkan identitas
48
5.5. Struktur Organisasi Perusahaan
orang karyawan yang terlatih. Bagan Struktur Organisasi Restoran Rice Bowl
Namun pada hari libur atau akhir pekan, setiap karyawan dapat melakukan
jobdesk lain bila dibutuhkan. Adapun susunan jobdesk karyawan Restoran Rice
1. Store Manager
Botani Square
Menggantikan tugas dan tanggung jawab store manager bila sedang tidak
ada di tempat
keuangan restoran
Melakukan input data pemesanan dan penerimaan barang dan bahan baku
3. Captain
49
Mengatur jadwal kerja (shift) karyawan
4. Chasier Pantry
Membuat laporan kas harian serta melakukan input data pengelauaran dan
pemasukan harian
5. Greeter
6. Waiter/ss
7. Chief Cook
8. Cook
9. BBQ
10. Butcher
50
11. Cook Helper
konsumen
13. Dishwasher
dilakukan sepenuhnya oleh store manager, dan hak training calon karyawan
Restoran Rice Bowl Botani Square mulai buka pada pukul 08.00 WIB
sampai dengan pukul 22.00 WIB setiap hari Senin hingga Minggu. Jam kerja
karyawan dibagi atas tiga shift, yaitu shift I dimulai pukul 08.00 WIB sampai
51
14.00, shift II dimulai pukul 11.00 sampai 17.00 dan shift III dimulai pukul 16.00
WIB sampai 22.00 WIB. Setiap karyawan diwajibkan datang maksimal 20 menit
sebelum shift-nya dimulai. Karyawan diwajibkan tiba dalam kondisi siap untuk
bekerja.
menetapkan dan menjalankan tata tertib karyawan. Setiap karyawan wajib hadir
tepat waktu, dan bila terlambat akan dikenakan denda tergantung waktu
keterlambatan. Selain itu, setiap karyawan memperoleh hari libur (day off) satu
kali dalam seminggu dari hari Senin sampai Jumat. Setiap karyawan operasional
wajib masuk dan bekerja pada hari Minggu atau libur nasional. Peraturan ini
ditetapkan mengingat jumlah pengunjung lebih banyak pada hari Minggu dan hari
Restoran Rice Bowl Botani Square memiliki moto yang menjadi panduan
bagi karyawan dalam bekerja. Moto “CERIA” yang dimiliki ini terdiri dari lima
teladan sikap karyawan dalam bekerja, yaitu : 1) Cepat, yaitu bergerak cepat
customer dan membantu tim; 5) Aku Senyum, yaitu selalu tersenyum dengan
Budaya kerja yang diterapkan Restoran Rice Bowl Botani Square adalah
disiplin diri, disiplin waktu dan disiplin prosedur kerja. Kualitas yang dijaga
52
(pelayanan) mencakup eleman people (manusia), process (proses) dan product
area kerja.
Prosedur (SOP) yang jelas dan terarah. Adanya SOP membantu pihak manajemen
dan karyawan untuk mencapai visi dan misinya. SOP berisi seluruh standar
prosedur yang harus dilakukan karyawan, baik tentang kualitas barang dan bahan
porsi menu.
Selama kurun waktu dua tahun berdirinya Restoran Rice Bowl Botani
pengembangan yang selama ini dilakukan oleh restoran hingga saat ini masih
sangat terbatas.
Restoran Rice Bowl Botani Square menyadari potensi pasar yang ada di
Kota Bogor. Potensi pasar yang semakin besar serta didukung dengan adanya
53
membuka outlet restoran di Bogor Trade Mall pada tahun 2002. Akan tetapi,
pengelolaan yang kurang baik serta kurangnya daya tarik BTM sebagai pusat
Pihak manajemen Restoran Rice Bowl Botani Square hingga saat ini
Botani Square saja. Strategi yang dilakukan adalah strategi promosi harga melalui
paket menu murah, serta strategi promosi iklan melalui penyebaran leaflet bagi
54
BAB VI
ANALISIS LINGKUNGAN PERUSAHAAN
perusahaan, untuk dapat mengantisipasi adanya ancaman dari luar perusahaan dan
dan internal yang ada di sekitarnya. Hasil analisis penelitian ini menggambarkan
lingkungan tersebut.
yang sangat penting. Dalam Instruksi Presiden No. 13 Tahun 1976, disebutkan
strategis pada tata ruang nasional. Peran Jabotabek adalah sebagai Megacity
55
industri, pariwisata dengan skala pelayanan internasional dan regional (Badan
di kota Bogor, pemerintah menetapkan peraturan izin usaha dan retribusi. Pasal 12
dimana tarif yang dikenakan pada konsumen sebesar 10 persen dari total pesanan.
lingkungan politik dan hukum yang aman bagi usaha restoran. Keamanan dan
restoran.
ditunjukkan dengan adanya Visit West Java Year 2008. Kegiatan ini merupakan
salah satu upaya pemerintah untuk mempromosikan Jawa Barat, termasuk Kota
Bogor sebagai daerah wisata bertaraf internasional. Tentu saja untuk mencapai
56
879.138 jiwa dengan kepadatan penduduk 7,419 jiwa/km2. Pertumbuhan
bangsa Sunda. Namun saat ini, keanekaragaman suku bangsa penduduk Kota
Bogor semakin meningkat. Hal ini didukung oleh letak Kota Bogor yang dekat
Bogor saat ini sangat pesat, berbagai macam fasilitas umum semakin banyak
semakin meningkat.
Cara hidup masyarakat Kota Bogor saat ini sudah sangat modern dan
praktis. Minat masyarakat Bogor terhadap mall sebagai pusat perbelanjaan one
stop shopping saat ini semakin tinggi. Masyarakat lebih menyukai segala sesuatu
yang praktis dan mall dipandang mampu memenuhi berbagai macam kebutuhan
dengan hanya mendatangi satu tempat saja. Perubahan gaya hidup masyarakat
kota Bogor merupakan peluang usaha bagi Restoran Rice Bowl Botani Square.
Animo masyarakat Kota Bogor terhadap event dan exhibition yang sering
diadakan di Botani Square sangat tinggi, terutama bila terdapat penampilan artis
maupun tokoh terkenal. Event dan exhibition yang diadakan di Botani Square
57
sangat beranekaragam, baik untuk kalangan anak-anak, dewasa maupun umum.
Peningkatan jumlah pengunjung yang dapat mencapai tiga kali lipat merupakan
Isu flu burung yang masih marak hingga saat ini juga menjadi salah satu
ancaman usaha restoran di Kota Bogor. Walaupun hampir seluruh restoran sudah
cenderung lebih besar sehingga menghindari konsumsi unggas. Dampak isu flu
restoran.
3) Lingkungan Ekonomi
atas dasar harga konstan tahun 2000. Tabel 13 menunjukkan bahwa pada periode
2003-2006 laju pertumbuhan PDRB per kapita Kota Bogor rata-rata mengalami
masyarakat kota Bogor ini menunjukkan daya beli masyarakat yang semakin
meningkat pula.
Tabel 13. Perkembangan dan Laju Pertumbuhan PDRB per Kapita Kota
Bogor Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2000 (2003-2006)
Tahun PDRB PDRB Per Kapita Laju Pertumbuhan
(Jutaan Rupiah) (Rp) PDRB per Kapita (%)
2003 3.168.185,54 3.860.313 2,02
2004 3.361.438,93 4.042.275 4,71
2005 3.567.231,21 4.171.786 3,20
2006 3.782.273,71 4.307.152 3,24
Rata-Rata 3,29
Sumber : Badan Pusat Statistik Kota Bogor, 2007
58
Peningkatan pendapatan masyarakat kota Bogor mendorong pertumbuhan
usaha restoran di Kota Bogor. Sektor perdagangan, hotel dan restoran merupakan
kota Bogor (Tabel 14). Berdasarkan harga berlaku maupun harga konstan,
subsektor restoran mampu memberikan kontribusi rata-rata 5,3 persen per tahun
Tabel 14. PDRB Kota Bogor Menurut Lapangan Usaha Atas Dasar Harga
Berlaku dan Harga Konstan Tahun 2005-2006 (dalam Jutaan
Rupiah)
No Sektor Pendapatan Harga Berlaku Harga Konstan
2005 2006 2005 2006
1. Pertanian 17.822,53 19.149,26 12.716,02 11.723,85
2. Industri Pengolahan 1.461.302,82 1.751.094,22 1.002.371,58 1.059.336,89
Kenaikan harga bahan makanan yang meningkat tajam sejak Desember hingga
Kondisi ini merupakan salah satu ancaman yang dihadapi usaha restoran hingga
59
saat ini, mengingat bahan makanan sebagai bahan baku usaha mereka sangat
kenaikan harga yang dapat menjadi ancaman usaha restoran. Pada Desember
2007, harga elpiji tabung 50 kg dan elpiji curah sebesar 5.852 rupiah per kg.
Kenaikan harga terjadi pada bulan Januari 2008, dimana harga elpiji tabung 50 kg
menjadi 9.131 rupiah per kg dan elpiji curah sebesar 8.928 rupiah per kg. Tentu
saja kenaikan harga elpiji yang mencapai 54 persen ini sangat berdampak pada
berkembang usaha restoran. Pada triwulan pertama 2008 ini, tekanan inflasi di
meningkat tajam pada Desember hingga Januari serta kenaikan harga minyak
Pada bulan Maret 2008, tingkat inflasi mencapai 0,95 persen. Walaupun
nilai ini lebih kecil daripada angka inflasi pada Januari sebesar 1,77 persen,
namun angka tersebut jauh diatas rata-rata tingkat inflasi yang biasanya terjadi di
bulan Maret. Biasanya pada bulan Maret, tingkat inflasi mulai menurun dengan
dimulainya masa panen beras. Namun tahun ini dampak penurunan harga beras
tidak cukup kuat untuk menekan dampak kenaikan harga bahan makanan lainnya.
3
Harian Kompas, 7 April 2008 halaman 27, Kolom Metropolitan. Penurunan Harga
Elpiji 50 Kg Dipertanyakan”.
60
Tingginya tingkat inflasi ini merupakan salah satu ancaman bagi usaha restoran,
karena akan mengurangi daya beli masyarakat terhadap produk yang ditawarkan 4.
4) Lingkungan Teknologi
pengembangan usaha restoran. Saat ini, restoran tidak hanya berfungsi sebagai
tempat makan, namun juga sebagai tempat berkumpul atau “nongkrong”. Karena
teknologi yang umumnya dipakai dalam restoran antara lain internet hotspot,
4
Harian Kompas, 7 April 2008 halaman 10, Kolom Bisnis dan Keuangan. “Analisis
Danareksa : Suku Bunga Tidak Harus Naik “.
61
6.1.2. Lingkungan Industri
dijelaskan oleh Model Lima Kekuatan Porter melalui kombinasi lima kekuatan,
menawar pembeli.
Hingga tahun 2006 terdapat 248 buah usaha restoran dalam berbagai
bentuk pengelolaan di Kota Bogor. Di Botani Square sendiri, jumlah cafe dan
restoran terus meningkat. Cafe, restoran serta usaha makanan yang berada di
dalam Botani Square adalah pesaing utama Restoran Rice Bowl. Jumlah ini
usaha restoran semakin tinggi. Kondisi ini merupakan ancaman bagi Restoran
Rice Bowl Botani Square yang akan mempengaruhi jumlah konsumen restoran.
masuk dengan mudah tanpa hambatan yang berarti dan reaksi yang kurang dari
restoran yang telah ada. Kemunculan pendatang baru menjadi ancaman bagi usaha
62
Untuk industri restoran di kota Bogor dapat dianalisis sebagai berikut :
kota Bogor. Hal ini didukung sejumlah kebijakan dan program Pemerintah
d. Biaya beralih pembeli tidak ada, karena konsumen bebas untuk pindah dan
restoran ini adalah restoran tradisional dan restoran dengan masakan khas
Indonesia. Produk pengganti dalam lingkungan usaha restoran ini adalah Restoran
Solaria dan Mister Baso. Selain itu produk substitusi dapat berupa restoran
63
4) Kekuatan Tawar Menawar Pemasok
dari dua sumber, yaitu PT Frozen Food Pahala dan pasar tradisional di kota
Bogor. Kekuatan tawar menawar pemasok tinggi, karena Restoran Rice Bowl
Botani Square tidak pernah berganti ke pemasok lain untuk menjaga kualitas
bahan baku.
restoran yang tersedia di kota Bogor sangat banyak, penawaran tinggi, biaya
beralih ke restoran lain juga rendah. Konsumen bebas memilih restoran yang
Bapak Irpan Dodi sebagai store manager. Seluruh karyawan memiliki tingkat
pendidikan lulusan SMU dengan umur rata-rata 21-30 tahun. Restoran ini sangat
mengutamakan karyawan yang loyal serta terlatih. Karena itu, faktor utama yang
64
Tabel 15. Jumlah Karyawan Restoran Rice Bowl Botani Square
Berdasarkan Jabatan Fungsional Tahun 2008
1. Sumber internal, yaitu karyawan berasal dari dalam perusahaan sendiri berupa
alih tugas (tour of duty) atau alih tempat tugas (tour of area). Sumber internal
merupakan PT RBI atau Restoran Rice Bowl lainnya. Karyawan yang berasal
dari sumber internal biasanya tidak perlu mengalami masa training lagi atau
Rice Bowl Botani Square. Karyawan yang direkrut dengan sistem ini akan
mengikuti training class di kantor pusat selama satu hingga dua minggu,
65
Upah karyawan (selain bidang managerial) adalah sebesar 973.000
dibayarkan sesuai kehadiran. Upah karyawan terdiri dari gaji pokok, tunjangan
makan, tunjangan transpor dan tunjangan jabatan (untuk jabatan tertentu). Selain
itu setelah masa kerja selama tiga bulan, karyawan akan mendapatkan tunjangan
sebesar satu juta rupiah. Karyawan dengan masa kerja diatas satu tahun juga
Bowl sudah cukup baik. Setiap karyawan memiliki tugas masing-masing tanpa
ada tumpang tindih pekerjaan. Namun pada waktu-waktu sibuk, seperti akhir
pekan dan hari libur, biasanya para karyawan dapat melakukan banyak pekerjaan
sesuai kebutuhan. Manajemen Restoran Rice Bowl Botani Square juga memiliki
yang semakin ketat. Karena itu dibutuhkan adanya strategi khusus untuk
pemasaran diputuskan oleh PT RBI dan store manager. Hal ini kurang efektif
66
6.2.2. Pemasaran
Produk (product)
pesanannya dalam waktu singkat namun dalam keadaan fresh (baru matang). Saat
ini Rice Bowl merupakan salah satu restoran dengan citra merk yang unggul.
Menu yang ditawarkan oleh Restoran Rice Bowl terdiri dari tiga jenis,
penyajiannya, yaitu : 1) Ala rice bowl, yaitu nasi dan lauk dihidangkan dalam satu
mangkuk; 2) Ala BBQ, yaitu daging ayam atau bebek panggang; dan 3) Ala Sapo,
yaitu makanan dimasak dan disajikan langsung dalam wadah yang terbuat dari
tanah liat. Menu oriental yang ditawarkan di restoran ini merupakan menu-menu
tahun.
Menu andalan restoran ini adalah BBQ, bebek dan seafood. Menu andalan ini
merupakan ciri khas dari Restoran Rice Bolw di seluruh Indonesia. Selain itu,
terdapat pula menu favourites, yaitu menu yang paling banyak dipesan oelh
pengunjung dan jenisnya pasti berbeda untuk tiap outlet. Menu favourites di
oriental. Untuk makanan yang dibawa pulang (take away), kemasan menggunakan
lunch box yang terbuat dari bahan plastik yang memiliki daya tahan baik dan
67
water resistant. Kemasan take away dilengkapi label restoran dan nama menu
pesanan. Restoran ini juga memberikan jaminan produk bagi konsumen, dimana
catering untuk rapat dan pesta ulangtahun. Untuk waktu tertentu selain akhir
pekan dan hari libur, restoran juga menyedikan tempat untuk penyelenggaraan
Restoran Rice Bowl Botani Square belum memiliki sertifikasi halal dari
MUI sebagai jaminan kehalalan produknya. Menurut pihak manajemen, hal ini
“Tidak Mengandung Babi” pada bagian depan. Selain itu, konsep open kitchen
Harga (price)
Harga produk yang ditawarkan ditentukan oleh PT RBI dan berlaku umum
di seluruh outlet Restoran Rice Bowl di seluruh Indonesia. Akan tetapi, setiap
outlet dapat menetapkan kebijakan harga tertentu untuk produk tertentu sesuai
Konsumen akan dikenakan pajak sebesar 10 persen dari total harga pesanan.
68
Penetapan harga yang dilakukan Restoran Rice Bowl adalah penetapan
harga psikologis. Hal ini merupakan strategi yang dilakukan untuk mempengaruhi
pikiran konsumen bahwa harga produk tidak terlalu mahal. Menurut pihak
manajemen, harga menu oriental yang ditawarkan di Rice Bowl tergolong lebih
murah diantara restoran sejenis. Strategi harga ini menjadi kekuatan bersaing
ini, PT RBI akan meramalkan kondisi perekonomian untuk satu tahun ke depan,
sehingga harga yang ditetapkan akan mampu memberi keuntungan pada jangka
waktu tertentu. Perubahan harga akan dilakukan setiap periode satu tahun bila
diperlukan.
Promosi (promotion)
Restoran Rice Bowl Botani Square hingga saat ini belum melakukan
strategi khusus untuk mempromosikan restoran. Sejak awal berdiri pada tahun
2006, restoran ini mengaku tidak kesulitan dalam menarik perhatian konsumen.
Hal ini merupakan keuntungan dari letaknya yang berada di pusat perbelanjaan
terbesar di kota Bogor, sehingga tidak dibutuhkan promosi yang terlalu besar.
Kegiatan promosi yang aktif dilakukan hingga saat ini adalah penyebaran
leaflet bagi para pengunjung di depan pintu masuk Botani Square. Restoran juga
menawarkan potongan harga (diskon) pada menu atau paket makanan tertentu.
Salah satunya adalah Program Red Spot bekerjasama dengan Telkomsel, dimana
message service (sms) promo yang diterima. Promo ini berlaku untuk seluruh
69
Restoran Rice Bowl Botani Square saat ini juga memberikan menu Paket
Sensasi, yaitu menyediakan menu makanan perorangan dengan harga 6969 rupiah
(belum termasuk pajak). Potongan harga juga diberikan bagi para pemegang kartu
anggota Restoran Rice Bowl sebesar 15 persen. Promosi harga yang ditawarkan
hingga saat ini cenderung masih bergantung pada PT RBI. Restoran ini belum
pemasangan spanduk atau billboard, serta pemasangan iklan pada surat kabar,
Distribusi (place)
langsung pada konsumen. Pesanan dine in maupun take away diambil langsung
delivery service, akan tetapi layanan ini hanya dilakukan jika ada pesanan pada
waktu dan jarak tertentu. Jangkauan wilayah delivery service berada di sekitar
wilayah Baranangsiang saja. Akan tetapi layanan delivery service ini belum benar-
benar dimantapkan, dan hanya dilakukan jika ada konsumen yang meminta.
dengan serius. Padahal saat ini kebutuhan layanan di luar restoran sangat tinggi,
70
yang sangat strategis dan mudah dijangkau menjadi kekuatan restoran dalam
melakukan distribusinya.
bahan baku. Bahan baku utama, seperti daging bebek, saus dan bumbu oriental
diperoleh dari PT. Frozen Food Pahala yang juga merupakan sister company dari
PT RBI. Bahan baku lainnya, seperti daging ayam, telur, sayuran, es krim dan
melalui PT Frozen Food Pahala dan pasar tradisional di kota Bogor. PT Frozen
Food Pahala adalah pemasok bahan baku utama bagi selururuh outlet Rice Bowl
di Indonesia. Bahan baku utama adalah bahan baku yang menjadi ciri khas
Restoran Rice Bowl, sehingga kualitas dan standarnya harus benar-benar terjaga.
Bahan baku utama antara lain daging bebek, saus dan rempah-rempah oriental
khas Rice Bowl (condiment). Pemesanan bahan baku utama dilakukan dua kali
Botani Square.
dilakukan melalui seorang pemasok lokal setiap hari. Untuk es krim dipesan dua
Pemesanan dilakukan dengan metode inventory fast assets control (IFAC), yaitu
71
kuantitas yang dipesan ditentukan berdasarkan jumlah bahan baku yang habis
pada hari sebelumnya. Seluruh bahan baku yang dipesan akan dimasukkan dalam
Bahan baku yang datang dari supplier akan melalui proses sortir, yaitu
pemilahan bahan baku sesuai ketentuan yang berlaku. Pemeriksaan ini bertujuan
untuk memastikan bahwa pesanan yang datang telah sesuai dengan standar
first out (FIFO). Bahan baku dan barang yang datang terlebih dahulu harus
diproses paling awal. Penyimpanan barang dan bahan baku juga disesuaikan
dengan jenis, bentuk dan fungsinya masing-masing. Metode ini disebut decoy
system. Barang dan bahan baku yang kadaluarsa, tidak layak pakai karena salah
meminimalisir kontribusi negatif terhadap pencapaian food cost yang ada. Proses
Bahan baku daging, seafood, saus maupun bumbu dapur setengah jadi
akan disimpan dalam freezer dengan suhu penyimpanan -17 sampai -23oC
(pembekuan). Sementara bahan lain seperti sayuran, buah dan telur disimpan
disimpan dalam box dengan suhu ruangan 25oC. Untuk es krim disimpan dalam
ice bin, dan es batu diproduksi secara kontinu dengan alat khusus ice maker.
72
Bahan baku yang disimpan dalam freezer dan chiller memiliki masa
tenggang (holding time). Rata-rata holding time bahan baku yang disimpan di
freezer adalah 6 bulan, sedangkan bahan baku di chiller hanya bertahan 48 jam.
Untuk daging ayam dan bebek di freezer memiliki holding time hanya 7 hari, dan
secara holding time rata-rata bahan baku lain di Rice Bowl adalah 20-40 menit.
Seluruh bahan baku yang disimpan akan diberi label nama dan tanggal
kedatangan. Untuk bahan baku yang telah dibuka atau dithawing harus disertakan
tanggal kadaluarsanya.
makanan siap saji yang dalam keadaan fresh. Artinya seluruh bahan masakan
tersebut hanya akan dimasak setelah ada pesanan konsumen. Sebelum beroperasi
setiap hari, karyawan melakukan persiapan penjualan yang dilakukan pada malam
sebelumnya.
b. Proses soaking, yaitu proses perendaman peralatan makan dan minum dengan
air hangat setelah dibersihkan dan dicuci. Proses ini dilakukan selama 8-12
fresh/lunak agar siap diolah menjadi makanan, dengan cara menaikkan suhu
sesuai waktu yang ditentukan. Jumlah bahan beku yang dithawing diprediksi
73
untuk mencukupi kebutuhan keesokan harinya. Proses thawing dilakukan
d. Proses dusting, yaitu pelapisan daging dan seafood dengan tepung tapioka.
e. Proses parting dan boneless, yaitu proses pemotongan atau pembagian bahan
baku yang disesuaikan dengan jenis potongan yang akan diproses. Boneless
adalah pemotongan daging bebek dan ayam tanpa tulang. Hasil akhir proses
f. Proses saute, yaitu proses memasak bahan baku dalam kuali teflon dengan
g. Proses duck and chicken roaster, yaitu memanggang daging bebek dan ayam.
h. Proses topping, yaitu bahan jadi, potongan daging matang, kacang tanah
i. Proses garnish, yaitu potongan beberapa jenis bahan baku yang dibentuk
Proses produksi yang dilakukan Restoran Rice Bowl Botani Square sangat
terjamin keamanan dan kebersihannya. Hal ini diatur dalam SOP perusahaan yang
Pelayanan Konsumen
meja kosong yang tersedia sesuai jumlah konsumen. Kemudian pemesanan akan
dilayani oleh waiter/ss dengan layanan table service. Waiter/ss akan menuju kasir
dan menunjukkan bill pesanan. Bon pesanan terdiri dari tiga rangkap, yaitu untuk
74
menggunakan metode first order first served. Bill (tagihan) akan diantarkan
misalnya kesalahan taking order atau konsumen menunggu terlalu lama, akan
6.2.4. Keuangan
Restoran Rice Bowl Botani Square memiliki kondisi keuangan yang baik.
Sebagai restoran yang dikelola dengan sistem owner, modal pendirian usaha
sepenuhnya ditanggung oleh PT RBI. Modal usaha awal untuk restoran tipe
independent ini sebesar 900 juta rupiah. Hal ini sangat menguntungkan karena
PT RBI memegang hak penuh untuk keberadaan dana Restoran Rice Bowl
Botani Square. Pihak manajemen restoran ini hanya bertanggung jawab untuk
keuangan setiap bulan pada PT RBI. Laporan keuangan yang disampaikan terdiri
Laporan Kas Harian adalah form data transaksi penjualan harian yang
telah diinput oleh kasir. Laporan ini dilengkapi dengan slip setoran sales
75
pembayaran dengan uang tunai. Laporan ini dikerjakan oleh kasir dibantu
oleh captain.
Petty Cash adalah pencatatan jumlah uang receh (uang logam) yang
dimiliki oleh restoran. Laporan Kas Kecil adalah form transaksi pembelian
bahan baku maupun kebutuhan restoran yang harus disertai dengan bukti
Saat ini Restoran Rice Bowl Botani Square memiliki return of investment
(ROI) yang cukup tinggi. Restoran ini telah mencapai break even point (BEP),
dengan rata-rata peningkatan ROI adalah 18 persen per tahun. Namun tingkat
pendapatan per bulan cenderung berfluktuasi dan tidak stabil. Menurut pihak
15 persen untuk tahun ini. Pencapaian target pendapatan yang belum stabil ini
Sebagai restoran yang dikelola dengan sistem owner, Restoran Rice Bowl
pengeluaran ditanggung oleh PT RBI, sehingga restoran ini cukup leluasa dalam
mengembangkan usahanya tanpa takut akan terkendala masalah uang. Hal inilah
oleh PT RBI untuk melakukan pengembangan usaha Restoran Rice Bowl di Kota
76
Bogor. Dalam hal ini, pihak manajemen Restoran Rice Bowl Botani Square
Kota Bogor. Akan tetapi, hingga saat ini belum ada upaya yang kontinu untuk
dan tidak berproduksi lagi. Karena kegagalan ini, pihak manajemen sangat
hingga saat ini, pihak manajemen belum melakukan pengamatan dan kajian
lingkungan usaha di Kota Bogor secara optimal. Hal ini menjadi kelemahan
dalam hidup manusia. Manusia dapat mengakses segala sesuatu dan memenuhi
Restoran Rice Bowl Botani Square memiliki website yang berfungsi untuk
memberikan informasi secara cepat pada konsumen. Website ini dapat diakses
melalui situs www.ricebowl.com. Akan tetapi, situs ini belum dikelola dengan
baik oleh, banyak menu yang kosong dan informasi tidak tersedia. Dengan
demikian, website ini belum dapat memberikan manfaat yang optimal bagi
77
BAB VII
FORMULASI STRATEGI
melalui analisis visi misi perusahaan serta lingkungan eksternal dan internal
eksternal dan internal perusahaan akan menghasilkan strategi pokok yang perlu
Keluarga yang Terkenal dan Terbaik di Indonesia”, dan misinya adalah “Rice
menyenangkan”.
oleh seluruh tim manajemen dan karyawan restoran, yaitu : (1) Sense of belonging
(rasa memiliki); (2) Sense of Responsible (rasa tanggung jawab); (3) Openness
(keterbukaan); (4) Team work (kerjasama); (5) Human relation (supel dan
familiar); (5) Trust (dapat dipercaya). Kemampuan Restoran Rice Bowl dalam
78
menggerakkan usahanya dikarenakan adanya komitmen tinggi pada visi, misi dan
nilai-nilai perusahaan.
yang keberadaannya tidak dapat dikendalikan. Restoran Rice Bowl Botani Square
harus mampu memanfaatkan peluang yang ada serta selalu siap untuk
Tabel 16. Daftar Peluang dan Ancaman Restoran Rice Botani Square
Faktor Eksternal Peluang Ancaman
1. Lingkungan Politik dan Visit West Java Year 2008
Hukum Keamanan lingkungan Kota
Bogor
2. Lingkungan Sosial, Pangsa pasar makin luas Isu flu burung yang
Budaya, Demografi Perubahan gaya hidup masih marak hingga
masyarakat saat ini
Event dan exhibition di Botani
Square
3. Lingkungan Ekonomi Peningkatan pendapatan Kenaikan harga bahan
daerah dan daya beli makanan
masyarakat Kelangkaan bahan
bakar minyak tanah dan
gas elpiji
Tingkat inflasi yang
berfluktuasi
4. Lingkungan Teknologi Perkembangan kemajuan dan
inovasi teknologi
79
a. Peluang (Opportunities)
O1 Visit West Java Year 2008. Kegiatan ini merupakan kesempatan bagi
Square.
80
O7 Perkembangan kemajuan dan inovasi teknologi. Perkembangan
b. Ancaman (Threats)
T1 Isu flu burung yang masih marak hingga saat ini. Isu flu burung
mengkonsumsi unggas.
mengembangkan usahanya.
81
T7 Produk substitusi tersedia sangat banyak. Produk substitusi bagi
faktor internal yang menjadi kekuatan dan kelemahan Restoran Rice Bowl Botani
Square.
Tabel 17. Daftar Kekuatan dan Kelemahan Restoran Rice Botani Square
Faktor Internal Kekuatan Kelemahan
1. Manajemen dan SDM Nilai perusahaan dan
konsep oriental semi
fastfood
SOP yang jelas dan terarah
Budaya dan moto kerja
yang unik
SDM yang berkualitas dan
terlatih
2. Pemasaran Keunggulan merk Belum memiliki
Variasi menu unggulan sertifikasi halal MUI
oriental dari Hongkong Kegiatan promosi keluar
Oriental Chef kurang gencar dilakukan
Lokasi restoran strategis dan Layanan distribusi produk
mudah dijangkau masih kurang
Strategi penetapan harga
3. Produksi dan Operasi Sistem pengelolaan barang
dan bahan baku yang
berkualitas
4. Keuangan Keterjaminan modal dan Pencapaian target
sumber keuangan pendapatan yang belum
stabil
5. Litbang Keterbatasan kreativitas &
kemampuan inovasi
produk
Belum melakukan
pengamatan dan kajian
lingkungan usaha secara
optimal
6. Teknologi Pengelolaan situs website
belum optimal
82
c. Kekuatan (Strenghts)
S3 Budaya dan moto kerja yang unik. Budaya kerja DQSC dan moto
fastfood. Hingga saat ini Rice Bowl memiliki citra merk yang unggul
83
S8 Strategi penetapan harga. Penetapan harga produk secara psikologis
mengembangkan usahanya.
d. Kelemahan (Weakness)
secara optimal.
produknya.
84
mencapai target. Akibatnya pencapaian target pendapatan seringkali
Pada Restoran Rice Bowl Botani Square, penilaian dilakukan oleh tiga
orang responden, yaitu Store Manager, Assistant Store Manager dan Captain.
kondisi internal dan eksternal perusahaan, selain itu ketiganya merupakan pihak
yang berwenang dan bertanggung jawab dalam pelaksanaan kebijakan dan strategi.
a. Matriks EFE
nilai tertimbang sebesar 2,545. Peluang utama dalam lingkungan usaha restoran ini
ditunjukkan oleh faktor peluang dengan nilai tertimbang terbesar, yaitu event dan
85
ancaman utama ditunjukkan oleh faktor ancaman dengan nilai tertimbang terkecil,
yaitu kelangkaan bahan bakar minyak dan gas elpiji dengan nilai 0,112.
b. Matriks IFE
tertimbang sebesar 2,770. Total nilai tertimbang IFE ini mengindikasikan bahwa
Kekuatan utama dari restoran ini adalah lokaasi restoran yang strategis dan mudah
86
utama restoran adalah pencapaian target pendapatan yang belum stabil, dengan
Matriks IE didasarkan pada nilai tertimbang yang diperoleh pada matriks EFE dan
IFE. Nilai tertimbang sebesar 2,545 diperoleh dari matriks EFE adalah, sedangkan
matriks IFE menghasilkan nilai tertimbang sebesar 2,770. Melalui nilai tertimbang
87
dalam matriks EFE dan IFE, maka dapat digambarkan posisi perusahaan dalam
Pada analisis matriks IE Restoran Rice Bowl Botani Square (Gambar 6),
posisi perusahaan terletak pada sel V (hold and maintain). Sel V menggambarkan
Posisi Restoran Rice Bowl Botani Square dalam tahap hold and maintain
Strategi yang sebaiknya diterapkan restoran pada posisi ini adalah strategi penetrasi
pangsa pasar untuk produk atau jasa melalui upaya pemasaran yang lebih besar.
memperbaiki atau memodifikasi produk atau jasa saat ini (David, 2006).
intensif, artinya dibutuhkan usaha yang intensif dan kontinu untuk unggul dalam
88
bersifat umum. Karena itu dilakukan analisis Matriks SWOT untuk mendapatkan
eksternal dan internal Restoran Rice Bowl Botani Square. Analisis Matriks SWOT
empat sel, yaitu Strategi S-O, Strategi S-T, Strategi W-O dan Strategi W-T.
Strategi S-O
1) Strategi SO-1, yaitu membuka outlet baru di pusat perbelanjaan lain di kota
Bogor. Kualitas SDM dan keterjaminan modal dan keuangan menjadi kekuatan
bagi restoran untuk memperluas pangsa pasarnya. Strategi ini didukung oleh
2) Strategi SO-2, yaitu mensponsori event atau exhibition di Botani Square. Event
dan exhibition yang sering diadakan di Botani Square merupakan peluang besar
bagi Restoran Rice Bowl untuk menarik konsumen lebih banyak. Mensponsori
event atau exhibition di Botani Square merupakan salah satu strategi untuk
Strategi W-O
1) Strategi WO-1, yaitu menyediakan layanan pesan antar dan paket menu khusus.
Strategi ini bertujuan untuk menjangkau pangsa pasar yang lebih luas dan lebih
praktis. Penyediaan paket menu khusus juga sebagai salah satu upaya
89
diversifikasi produk, misalnya paket untuk anak-anak atau paket hari raya
tertentu.
dan website. Strategi ini merupakan upaya promosi yang sebaiknya dilakukan
lebih intensif oleh Restoran Rice Bowl Botani Square. Misalnya dengan
Strategi S-T
harga yang tepat bagi konsumen. Dimana strategi ini mempengaruhi pikiran
dan pendapat konsumen bahwa harga produk Rice Bowl tidak tergolong mahal.
2) Strategi ST-2, yaitu menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk menjaga
kualitas bahan baku. Restoran Rice Bowl saat ini telah memiliki pemasok yang
barang dan bahan baku yang digunakan merupakan faktor kunci kualitas
produk yang dihasilkan oleh Rice Bowl. Strategi ini mampu menjamin
loyalitas konsumen kepada Rice Bowl. Produk yang bermutu dan pelayanan
yang memuaskan akan membuat konsumen merasa nyaman dan aman dengan
suasana restoran.
90
Gambar 7. Analisis SWOT Restoran Rice Bowl Botani Square
91
Strategi W-T
evaluasi dan kajian yang dilakukan, diharapkan pihak manajemen akan mampu
tindakan yang layak. Teknik ini secara objektif mengindikasikan alternatif strategi
Penilaian dilakukan oleh tiga orang responden yang memiliki pengaruh terbesar
dalam perusahaan dalam pengambilan keputusan. Hasil total TAS dari setiap
92
Berdasarkan hasil analisis QSPM pada Tabel 21, terlihat bahwa strategi
yang menjadi prioritas untuk dilakukan saat ini adalah menjaga kualitas produk
makanan dan layanan konsumen dengan total TAS tertinggi sebesar 5,897. Urutan
prioritas strategi pengembangan Restoran Rice Bowl Botani Square adalah sebagai
berikut :
5,256)
5. Menyediakan layanan pesan antar dan paket menu khusus (TAS = 5,042)
6. Membuka outlet baru di pusat perbelanjaan lain di kota Bogor (TAS = 4,553)
8. Menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk menjaga kualitas bahan baku
(TAS = 4,148).
93
BAB VIII
KESIMPULAN DAN SARAN
8.1. Kesimpulan
strategi promosi harga melalui paket menu murah. Selain itu dilakukan
2. Faktor peluang yang dimiliki oleh Restoran Rice Bowl Botani Square
adalah Visit West Java Year 2008, keamanan lingkungan Kota Bogor,
94
moto kerja yang unik, SDM yang berkualitas dan terlatih, keunggulan
saat ini dalam pemetaan matriks IE. Restoran berada pada sel V, yaitu
95
(TAS = 5,042), membuka outlet baru di pusat perbelanjaan lain di kota
8.2. Saran
hingga saat ini. Strategi ini mampu mengatasi salah satu kelemahan
Rice Bowl Botani Square kreatif dalam menciptakan paket menu atau
yang dapat diciptakan antara lain paket khusus anak-anak (kids menu),
paket hemat dengan beragam jenis menu serta paket khusus hari raya.
96
DAFTAR PUSTAKA
Badan Pusat Statistik. 2007. Kota Bogor dalam Angka 2007. Bogor. Jawa Barat
Firbani, Rizki. 2006. Analisis Strategi Pemasaran Restoran Waralaba Lokal (Studi
Kasus Restoran Ayam Bakar Wong Solo Cabang Bogor). Skripsi. Jurusan
Ilmu-ilmu Sosial Ekonomi Pertanian. Fakultas Pertanian. Institut
Pertanian Bogor.
Glueck, F.W and Jauch, R.L. 1992. Strategic Management and Business Policy.
MC. Graw-Hill Inc.
Kinnair, T.C. dan I.R. Taylor. 1991. Mrketing Research an Applied Approach.
McGraw – Hill International Edition.
Kotler, Philip and John Bowen, James Makens. 1999. Pemasaran Perhotelan dan
Kepariwisataan. Versi Bahasa Indonesia. Edisi Kedua. PT Prenhallindo.
Jakarta.
Luna, Prima. 2005. Analisis Strategi Pemasaran Restoran dengan Metode SWOT
(Studi Kasus Restoran Raffles, Megamendung, Bogor). Skripsi.
Departemen Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian.
Institut Pertanian Bogor.
97
Mukhtar. 2004. Perlunya Standar Lingkup dan Permasalahan Pelayanan Sebuah
Restoran Hotel. Jurnal. Program Studi Pariwisata. Fakultas Sastra.
Universitas Sumatera Utara.
PB, Triton. 2007. Manajemen Strategis : Terapan Perusahaan dan Bisnis. Tugu
Publisher. Yogyakarta.
Robbins, Stephen P dan Mary Coulter. 2005. Manajemen. Edisi Indonesia. PT.
INDEKS Kelompok Gramedia. Jakarta
Siahaan, Marihot P. 2006. Pajak Daerah dan Retribusi Daerah. Rajawali Pers.
Jakarta.
Steiner, George A. and Miner, John B. 1997. Kebijakan dan Strategi Manajemen.
(Terjemahan) Edisi Kedua. Penerbit Erlangga. Jakarta.
Sulastiyono, Agus. 1999. Seri Manajemen Usaha Jasa Sarana Pariwisata dan
Akomodasi : Manajemen Penyelenggaran Hotel. Edisi Pertama. Penerbit
Alfabeta. Bandung.
98
99
Lampiran 1. Struktur Organisasi Restoran Rice Bowl Botani Square, Bogor
Tahun 2006 - 2008
President Director
Managing Director
-------------------------------------------------------------------------------------------
Restoran Rice Bowl
Botani Square Regional Manager
Store Manager
Cook
Cashier/Pantry
BBQ
Greeter
Butcher
Waiter/
Waitress
Cook Helper
Food Checker
Dishwasher
Trainee
100
Lampiran 2. Daftar Menu Restoran Rice Bowl Botani Square, Bogor Tahun
2008
101
VEGETABLES
1. Sauted Baby Cabbage with Oyster Sauce/Garlic 19.900
2. Sauted Baby Cabbage with Beef/Shrimp 32.900
3. Sauted Green Kale with Oyster Sauce/Garlic 18.900
4. Sauted Brocolli with Beef 31.900
5. Sauted Brocolli with Black Mushroom 29.900
6. Sauted Baby French Bean with Beef 31.900
7. Sauted Brocolli with Beef Mushroom 31.900
8. Sauted Baby French Bean with Shredded Crispy Duck 31.900
9. Sauted Toge with Garlic 17.900
10. Sauted Toge with Shredded Crispy Duck 19.900
11. Sauted Kangkung with Garlic 17.900
12. Sauted Kangkung with Beef 31.900
HOME-MADE / HONGKONG NOODLE
1. Hk Sauce / Fried Chicken Noodle 23.900
2. Singapore / Hainanese Chicken Noodle 23.900
3. BBQ Chicken Noodle 23.900
4. Kung Pao Chicken Noodle 24.900
5. Black Pepper Beef Noodle 26.900
6. Beef Brisket Noodle 26.900
7. Roasted Duck Noodle 33.900
TOFU
1. Salted Pepper Tofu 16.900
2. Japanese Tofu 25.900
(with Kung Pao/Home-Made/Black Pepper Sauce)
3. Braised Japanese Tofu 25.900
BEVERAGE
1. Mineral Water 4.900
2. Kuan Yin Tea (Hot/Cold) 6.900
3. Ice Lemon/Ice Lemon Tea 9.900
4. Fresh Melon/Watermelon Juice 12.900
5. Fresh Guava/Strawberry/Star Fruit Juice 13.900
6. Sago Melon 13.900
7. Avocado with Pearl 13.900
8. Fresh Avocado 13.900
9. Ice Cappucino 14.900
10. Orange Blend Float 14.900
DESSERT
1. Red Bean Ice Bowl 7.900
2. Apple/Jackfruit Pie Ala Mode 14.900
3. Shanghai Ice 16.900
NEW PRODUCT
FAVOURITES
1. Crispy Fried Chicken 29.900 53.900
SAPO SPECIAL
1. Seafood & Bean Curd in Clay Pot 31.900
2. Chicken & Bean Curd in Clay Pot 31.900
3. Buttered Chicken & Mushroom in Clay Pot 31.900
4. Beef with Hongkong Sauce in Clay Pot 33.900
5. Shrimp Roll in Clay Pot 33.900
* Harga belum termasuk pajak
* Harga dapat berubah sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan
* Hanya berlaku untuk store tertentu
102
Lampiran 3. Rata-Rata Nilai Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal
103
Lampiran 4. Rata-Rata Nilai Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal
104
Lampiran 5. Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Eksternal
1. PELUANG
A = Visit West Java Year 2008
B = Keamanan lingkungan Kota Bogor
C = Pangsa pasar semakin luas
D = Perubahan gaya hidup masyarakat
E = Event dan exhibition di Botani Square
F = Peningkatan pendapatan daerah dan daya beli masyarakat
G = Perkembangan kemajuan dan inovasi teknologi
2. ANCAMAN
H = Isu flu burung
I = Kenaikan harga bahan makanan
J = Kelangkaan bahan bakar minyak tanah dan gas elpiji
K = Tingkat inflasi yang berfluktuasi
L = Persaingan dalam industri restoran tinggi
M = Hambatan masuk industri sangat kecil
N = Produk substitusi tersedia sangat banyak
O = Kekuatan tawar menawar konsumen sangat tinggi
105
Pakar 2 (Assistant Store Manager)
Pakar 3 (Captain)
106
Lampiran 6. Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis Internal
1. Kekuatan
A = Nilai perusahaan dan konsep oriental semi fastfood
B = SOP yang jelas dan terarah
C = Budaya dan moto kerja yang unik
D = SDM yang berkualitas dan terlatih
E = Keunggulan merk
F = Variasi menu unggulan oriental dari Hongkong Oriental Chef
G = Lokasi restoran strategis dan mudah dijangkau
H = Strategi penetapan harga
I = Sistem pengelolaan barang dan bahan baku yang berkualitas
J = Keterjaminan modal dan sumber keuangan
2. Kelemahan
K = Belum adanya divisi riset pemasaran dan litbang
L = Belum memiliki sertifikasi halal dari MUI
M = Kegiatan promosi keluar kurang gencar dilakukan
N = Layanan distribusi produk masih kurang
O = Tingkat pendapatan yang berfluktuasi
P = Keterbatasan kreativitas dan inovasi produk
Q = Pengelolaan website belum optimal
107
Pakar 2 (Assistant Store Manager)
Pakar 3 (Captain)
108
Lampiran 7. Tabel Rata-Rata Attractive Scoreness Responden
ST 1 ST 2 ST 3 ST 4 ST 5 ST 6 ST 7 ST 8
Faktor Strategis R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt R1 R2 R3 Rt
PELUANG
Visit West Java Year 2008
2 2 4 3.333 3 2 4 3 2 2 1 1.667 4 4 4 4 2 1 1 1.333 1 1 1 1 4 2 1 2.333 3 4 3 3.333
Kemanan lingkungan Kota Bogor
1 3 4 2.667 1 2 - 1 1 1 - 0.667 1 1 - 0.667 1 1 - 0.667 1 1 - 0.667 1 1 - 0.667 1 4 - 1.667
Pangsa pasar semakin luas
3 3 2 2.667 3 1 4 2.667 2 3 3 2.667 3 3 4 3.333 4 2 1 2.333 1 3 1 1.667 4 4 2 3.333 3 4 3 3.333
Perubahan gaya hidup
masyarakat
3 3 - 2 3 1 4 2.667 3 3 3 3 3 3 2 2.667 3 1 2 2 1 1 1 1 3 3 2 2.667 3 4 3 3.333
Event dan exhibition di Botani
Square
1 1 2 1.333 4 2 4 3.333 3 1 3 2.333 4 4 2 3.333 3 2 2 2.333 1 1 1 1 4 3 1 2.667 4 4 3 3.667
Peningkatan pendapatan daerah
daerah dan daya beli masyarakat
109
Hambatan masuk industri sangat
kecil
1 1 3 1.667 1 1 1 1 1 2 1 1.333 1 1 2 1.333 1 3 3 2.333 1 3 3 2.333 1 4 4 3 1 2 2 1.667
Produk substitusi tersedia sangat
banyak
3 3 4 3.333 3 3 3 3 4 3 2 3 3 3 3 3 3 2 1 2 4 2 2 2.667 3 3 3 3 3 2 3 2.667
Kekuatan tawar menawar
konsumen sangat tinggi
3 1 4 2.667 4 4 4 4 4 4 3 3.667 4 4 4 4 4 2 3 3 4 2 2 2.667 4 3 2 3 4 3 3 3.333
KEKUATAN
Nilai perusahaan dan konsep
oriental semi fastfood
1 3 1 1.667 3 2 1 2 1 3 4 2.667 3 3 2 2.667 1 1 3 1.667 4 4 3 3.667 4 3 4 3.667 1 2 4 2.333
SOP yang jelas dan terarah
1 2 1 1.333 3 3 2 2.667 1 3 3 2.333 3 3 1 2.333 1 2 1 1.333 4 4 4 4 4 4 4 4 1 1 1 1
Budaya dan moto kerja yang unik
KELEMAHAN
Belum melakukan pengamatan
dan kajian lingkungan usaha
secara optimal 2 3 3 2.667 1 3 2 2 1 3 3 2.333 1 1 2 1.333 1 2 1 1.333 1 1 1 1 4 4 4 4 3 3 4 3.333
Belum memiliki sertifikat halal dari
MUI 2 2 1 1.667 2 3 2 2.333 2 1 2 1.667 2 2 1 1.667 2 1 1 1.333 2 3 4 3 4 2 4 3.333 2 4 2 2.667
110
Kegiatan promosi keluar kurang
gencar dilakukan
3 2 2 2.333 4 4 4 4 3 4 4 3.667 3 3 3 3 3 1 1 1.667 2 1 1 1.333 4 1 2 2.333 2 3 4 3
Layanan distribusi produk masih
kurang
2 4 4 3.333 3 3 2 2.667 2 4 4 3.333 2 2 4 2.667 2 1 1 1.333 1 3 2 2 2 3 3 2.667 1 4 4 3
Pencapaian target pendapatan
yang belum stabil
2 1 - 1 2 4 - 2 2 4 - 2 2 2 - 1.333 2 4 - 2 1 3 - 1.333 2 3 - 1.667 1 4 - 1.667
Keterbatasan dalam kreativitas
dan inovasi produk
3 1 1 1.667 4 3 1 2.667 2 2 2 2 2 2 2 2 3 3 3 3 2 3 3 2.667 4 4 4 4 3 2 2 2.333
Pengelolaan situs website belum
optimal
1 1 1 1 1 1 1 1 1 2 3 2.333 1 1 4 2 1 2 1 1.333 1 1 1 1 3 2 2 2.333 1 2 2 1.667
111
Lampiran 8. Quantitative Strategic Planning Matrix (QSPM) Restoran Rice Bowl Botani Square
ST 1 ST 2 ST 3 ST 4 ST 5 ST 6 ST 7 ST 8
No Faktor Strategis Bobot AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS AS TAS
PELUANG
Visit West Java Year 2008
1 0,062 3,333 0,207 3,000 0,186 1,667 0,103 4,000 0,248 1,333 0,083 1,000 0,062 2,333 0,145 3,333 0,207
Keamanan lingkungan Kota Bogor
2 0,055 2,667 0,147 1,000 0,055 0,667 0,037 0,667 0,037 0,667 0,037 0,667 0,037 0,667 0,037 1,667 0,092
Pangsa pasar semakin luas
3 0,065 2,667 0,173 2,667 0,173 2,667 0,173 3,333 0,217 2,333 0,152 1,667 0,108 3,333 0,217 3,333 0,217
Perubahan gaya hidup
4 masyarakat 0,072 2,000 0,144 2,667 0,192 3,000 0,216 2,667 0,192 2,000 0,144 1,000 0,072 2,667 0,192 3,333 0,240
Event dan exhibition di Botani
Square
5 0,080 1,333 0,107 3,333 0,267 2,333 0,187 3,333 0,267 2,333 0,187 1,000 0,080 2,667 0,213 3,667 0,293
Peningkatan pendapatan daerah
daerah dan daya beli masyarakat
6 0,062 2,667 0,165 2,667 0,165 2,667 0,165 2,667 0,165 3,333 0,207 1,000 0,062 3,000 0,186 3,000 0,186
Perkembangan kemajuan dan
inovasi teknologi
7 0,053 1,667 0,088 2,333 0,124 3,000 0,159 3,333 0,177 1,333 0,071 1,667 0,088 3,000 0,159 3,000 0,159
ANCAMAN
1 Isu flu burung 0,081 1,333 0,108 2,667 0,216 1,667 0,135 3,333 0,270 2,000 0,162 4,000 0,324 4,000 0,324 2,667 0,216
2 Kenaikan harga bahan makanan 0,062 2,667 0,165 3,333 0,207 2,333 0,145 1,667 0,103 3,000 0,186 1,000 0,062 2,000 0,124 1,667 0,103
Kelangkaan bahan bakar minyak
dan gas elpiji 0,093 0,093 0,168 0,056 0,149 0,056 0,093 0,075
3 0,056 1,667 1,667 3,000 1,000 2,667 1,000 1,667 1,333
4 Tingkat inflasi yang berfluktuasi 0,060 2,333 0,140 1,667 0,100 1,333 0,080 1,000 0,06 3,000 0,180 2,000 0,120 1,667 0,100 2,000 0,120
Persaingan dalam industri restoran
tinggi 0,270 0,189 0,243 0,324 0,270 0,324 0,297 0,324
5 0,081 3,333 2,333 3,000 4,000 3,333 4,000 3,667 4,000
Hambatan masuk industri sangat
kecil 0,105 0,063 0,084 0,084 0,147 0,147 0,189 0,105
6 0,063 1,667 1,000 1,333 1,333 2,333 2,333 3,000 1,667
Produk substitusi tersedia sangat
banyak
7 0,069 3,333 0,230 3,000 0,207 3,000 0,207 3,000 0,207 2,000 0,138 2,667 0,184 3,000 0,207 2,667 0,184
Kekuatan tawar menawar
konsumen sangat tinggi
8 0,079 2,667 0,211 4,000 0,316 3,667 0,290 4,000 0,316 3,000 0,237 2,667 0,211 3,000 0,237 3,333 0,263
110
KEKUATAN
Nilai perusahaan dan konsep
1 oriental semi fastfood 0,047 1,667 0,078 2,000 0,094 2,667 0,125 2,667 0,125 1,667 0,078 3,667 0,172 3,667 0,172 2,333 0,110
SOP yang jelas dan terarah
2 0,049 1,333 0,065 2,667 0,131 2,333 0,114 2,333 0,114 1,333 0,065 4,000 0,196 4,000 0,196 1,000 0,049
3 Budaya dan moto kerja yang unik 0,058 2,333 0,135 3,333 0,193 1,667 0,097 2,333 0,135 1,333 0,077 1,667 0,097 4,000 0,232 2,333 0,135
4 SDM yang berkualitas dan terlatih 0,047 3,000 0,141 2,333 0,110 2,667 0,125 3,000 0,141 2,000 0,094 2,667 0,125 4,000 0,188 2,000 0,094
5 Keunggulan merk 0,054 3,000 0,162 3,333 0,180 2,333 0,126 4,000 0,216 2,000 0,108 2,000 0,108 3,333 0,18 3,667 0,198
Variasi menu unggulan oriental dari
Hongkong Oriental Chef 0,097 0,116 0,193 0,213 0,135 0,135 0,232 0,155
6 0,058 1,667 2,000 3,333 3,667 2,333 2,333 4,000 2,667
Lokasi restoran strategis dan
mudah dijangkau 0,163 0,163 0,244 0,244 0,122 0,142 0,203 0,183
7 0,061 2,667 2,667 4,000 4,000 2,000 2,333 3,333 3,000
8 Strategi penetapan harga 0,066 2,333 0,154 3,000 0,198 3,000 0,198 2,333 0,154 3,667 0,242 1,333 0,088 3,000 0,198 3,000 0,198
Sistem pengolahan barang dan
baku yang berkualitas
9 0,050 2,333 0,117 3,000 0,150 2,667 0,133 1,667 0,083 2,667 0,133 4,000 0,200 4,000 0,200 1,667 0,083
Keterjaminan modal dan sumber
10 keuangan 0,062 3,333 0,207 3,333 0,207 3,000 0,186 3,333 0,207 2,333 0,145 2,333 0,145 2,333 0,145 3,000 0,186
KELEMAHAN
Belum melakukan pengamatan dan
kajian lingkungan usaha secara
1 optimal 0,063 2,667 0,168 2,000 0,126 2,333 0,147 1,333 0,084 1,333 0,084 1,000 0,063 4,000 0,252 3,333 0,210
Belum memiliki sertifikat halal dari
MUI
2 0,073 1,667 0,122 2,333 0,170 1,667 0,122 1,667 0,122 1,333 0,097 3,000 0,219 3,333 0,243 2,667 0,195
Kegiatan promosi keluar kurang
gencar dilakukan 0,147 0,252 0,231 0,189 0,105 0,084 0,147 0,189
3 0,063 2,333 4,000 3,667 3,000 1,667 1,333 2,333 3,000
Layanan distribusi produk masih
kurang 0,220 0,176 0,220 0,176 0,088 0,132 0,176 0,198
4 0,066 3,333 2,667 3,333 2,667 1,333 2,000 2,667 3,000
Pencapaian target pendapatan
yang belum stabil
5 0,054 1,000 0,054 2,000 0,108 2,000 0,108 1,333 0,072 2,000 0,108 1,333 0,072 1,667 0,090 1,667 0,090
Keterbatasan dalam kreativitas dan
inovasi produk 0,103 0,165 0,124 0,124 0,186 0,165 0,248 0,145
6 0,062 1,667 2,667 2,000 2,000 3,000 2,667 4,000 2,333
Pengelolaan situs website belum
optimal 0,067 0,067 0,156 0,134 0,089 0,067 0,156 0,112
7 0,067 1,000 1,000 2,333 2,000 1,333 1,000 2,333 1,667
4,553 5,159 5,042 5,256 4,306 4,148 5,979 5,313
111
Lampiran 9. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Bobot dan Rating Faktor Strategis
Internal dan Eksternal Restoran Rice Bowl Botani Square
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Pekerjaan/Jabatan :
Diharapkan Bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif dan benar adanya,
karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga sangat
dibutuhkan data yang valid dan akurat.
Peneliti
Pretty Elisabeth Siahaan
A14104102
PENENTUAN BOBOT
110
Tujuan :
Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor-faktor internal maupun eksternal
Restoran Rice Bowl, yaitu dengan cara pemberian bobot terhadap seberapa besar faktor
tersebut dapat mempengaruhi atau membentuk keberhasilan usaha pengembangan Restoran
Rice Bowl Botani Square.
Petunjuk Umum :
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden
3. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh responden (tidak menunda) untuk
menghindari jawaban yang tidak konsisten
4. Responden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang tercantum dalam
kuesioner ini, memiliki pandangan yang berbeda dengan respinden lainnya atau dengan
peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan yang kuat.
Petunjuk Khusus :
1. Bobot mengindikasikan tingkat kepentingan relatif dari setiap faktor terhadap
keberhasilan perusahaan dalam bisnis restoran. Penentuan bobot merupakan pandangan
masing-masing responden terhadap faktor strategis internal dan eksternal perusahaan.
2. Alternatif pemberian bobot terhadap faktor-faktor eksternal dan internal yang tersedia
untuk restoran ini adalah :
1 = Jika indikator horizontal kurang penting daripada indikator vertikal
2 = Jika indikator horizontal sama penting daripada indikator vertikal
3 = Jika indikator horizontal lebih penting daripada indikator vertikal
(indikator horizontal adalah indikator yang terdapat pada kolom vertikal, dan sebaliknya)
Misalnya : Jika faktor ”pangsa pasar semakin luas” (C) pada kolom vertikal lebih penting
daripada faktor ”keamanan lingkungan Kota Bogor” (B) pada baris horizontal,
maka diberikan bobot sebesar 3.
a. Identifikasi Bobot Faktor Strategis Eksternal
Faktor Eksternal A B C D E F G H I J K L M N O Total
A
B
C
D
E
F
G
H
111
I
J
K
L
M
N
O
Total
PELUANG ANCAMAN
(A) Visit West Java Year 2008 (H) Isu flu burung
(B) Keamanan lingkungan Kota Bogor ( I) Kenaikan harga bahan makanan
(C) Pangsa pasar semakin luas (J) Kelangkaan bahan bakar minyak tanah
(D) Perubahan gaya hidup masyarakat dan gas elpiji
(E) Event dan exhibition di Botani Square (K) Tingkat inflasi yang berfluktuasi
(F) Peningkatan pendapatan daerah dan daya (L) Persaingan dalam industri restoran tinggi
beli masyarakat (M) Hambatan masuk industri sangat kecil
(G)Perkembangan kemajuan dan inovasi (N) Produk substitusi tersedia sangat banyak
teknologi (O) Kekuatan tawar menawar konsumen
sangat tinggi
A B C D E F G H I J K L M N O P Q Total
A
B
C
D
E
F
G
H
I
J
K
L
M
N
O
P
Q
Total
KEKUATAN KELEMAHAN
(A) Nilai perusahaan dan konsep oriental semi (K) Belum melakukan pengamatan dan
fastfood kajian lingkungan usaha secara
(B) SOP yang jelas dan terarah optimal
(C) Budaya dan moto kerja yang unik (L) Belum memiliki sertifikasi halal dari
(D) SDM yang berkualitas dan terlatih MUI
(E) Keunggulan merk (M) Kegiatan promosi keluar kurang
(F)Variasi menu unggulan oriental dari gencar dilakukan
Hongkong Oriental Chef (N) Layanan distribusi produk masih
(G)Lokasi restoran strategis dan mudah kurang
dijangkau (O) Pencapaian target pendapatan yang
(H) Strategi penetapan harga belum stabil
(I) Sistem pengelolaan barang dan bahan (P) Keterbatasan kreativitas dan inovasi
112
baku yang berkualitas produk
(J)Keterjaminan modal dan sumber keuangan (Q) Pengelolaan situs website belum
optimal
Tujuan :
Mendapatkan penilaian para responden mengenai faktor-faktor strategis internal maupun
ekternal yaitu dengan cara pemberian rating (peringkat) terhadap seberapa besar faktor
mempengaruhi atau membentuk keberhasilan pengembangan Restoran Rice Bowl Botani
Square. Penilaian rating dilakukan untuk melihat seberapa besar respon perusahaan terhadap
faktor strategis eksternal perusahaan.
Petunjuk Umum :
1. Pengisian kuesioner dilakukan secara tertulis oleh responden
2. Jawaban merupakan pendapat pribadi dari masing-masing responden
3. Pengisian kuesioner dilakukan secara langsung oleh responden (tidak menunda) untuk
menghindari jawaban yang tidak konsisten
4. Responden berhak untuk menambahkan atau mengurangi hal-hal yang tercantum
dalam kuesioner ini, memiliki pandangan yang berbeda dengan respinden lainnya atau
dengan peneliti. Hal ini dibenarkan jika dilengkapi dengan alasan yang kuat.
Pertanyaan :
113
Menurut Bapak/Ibu, bagaimana faktor-faktor peluan dan ancaman eksternal dibawah ini
mempengaruhi perusahaan?
Pertanyaan :
Menurut Bapak/Ibu, bagaimana faktor-faktor kekuatan dan kelemahan internal dibawah ini
mempengaruhi perusahaan?
114
Faktor Strategis Internal Rating
KEKUATAN
1. Visi, misi dan nilai perusahaan
2. SOP yang jelas dan terarah
3. Budaya dan moto kerja yang unik
4. SDM yang berkualitas dan terlatih
5. Keunggulan merk
6. Variasi menu unggulan oriental dari Hongkong
Oriental Chef
7. Lokasi restoran strategis dan mudah dijangkau
8. Strategi penetapan harga
9. Sistem pengelolaan barang dan bahan baku yang
berkualitas
10. Keterjaminan modal dan sumber keuangan
KELEMAHAN
1. Belum adanya divisi riset pemasaran dan litbang
2. Belum memiliki sertifikasi halal dari MUI
3. Kegiatan promosi keluar kurang gencar
dilakukan
4. Layanan distribusi produk masih kurang
5. Tingkat pendapatan yang berfluktuatif
6. Keterbatasan kreativitas dan inovasi produk
7. Pengelolaan website belum optimal
115
Lampiran 10. Kuesioner Penelitian untuk Penilaian Attractiveness Score (AS)
Alternatif Strategi Pengembangan Restoran Rice Bowl Botani Square
KUESIONER PENELITIAN
PENENTUAN ATTRACTIVENESS SCORE ALTERNATIF STRATEGI
PENGEMBANGAN RESTORAN RICE BOWL BOTANI SQUARE
IDENTITAS RESPONDEN
Nama :
Pekerjaan/Jabatan :
Diharapkan Bapak/Ibu dapat mengisi kuesioner ini secara lengkap, objektif dan benar adanya,
karena kuesioner ini digunakan untuk penelitian skripsi dengan tujuan ilmiah sehingga sangat
dibutuhkan data yang valid dan akurat.
Peneliti
Pretty Elisabeth Siahaan
A14104102
116
KUESIONER PENELITIAN PENENTUAN STRATEGI TERPILIH DENGAN
QUANTITATIVE STRATEGIC PLANNING MATRIX (QSPM)
Tujuan :
QSPM menentukan daya tarik relatif dari berbagai strategi berdasarkan seberapa jauh faktor
keberhasilan kunci internal dan eksternal dimanfaatkan atau diperbaiki. QSPM secara objektif
akan mengindikasikan alternatif strategi mana yang terbaik untuk dilakukan.
Alternatif Strategi :
Strategi 1 : Membuka outlet baru di pusat perbelanjaan lain di kota Bogor
Strategi 2 : Mensponsori event atau exhibition di Botani Square
Strategi 3 : Menyediakan layanan pesan antar dan paket menu khusus
Strategi 4 : Mengoptimalkan kegiatan promosi melalui iklan, media dan website
Strategi 5 : Mempertahankan strategi penetapan harga
Strategi 6 : Menjaga hubungan baik dengan pemasok untuk menjaga kualitas bahan baku
Strategi 7 : Menjaga kualitas produk makanan dan pelayanan konsumen
Strategi 8 : Melakukan evaluasi dan kajian kemampuan restoran dalam menghadapi
persaingan
Petunjuk Pengisian :
Tentukan Attractive Score (AS) atau daya tarik masing-masing faktor internal (kekuatan dan
kelemahan) serta faktor eksternal (peluang dan ancaman) untuk masing-masing alternatif
strategi pengembangan sebagaimana disebut diatas. Mengajukan pertanyaan, apakah faktor
sukses kritis ini mempengaruhi pilihan strategi yang dibuat. Jika jawabannya ”tidak”, maka
kolom AS tidak perlu diisi.
117
4. Perubahan gaya hidup masyarakat
5. Event dan exhibition di Botani Square
6. Peningkatan pendapatan daerah daerah
dan daya beli masyarakat
7. Perkembangan kemajuan dan inovasi
teknologi
ANCAMAN
1. Isu flu burung
2. Kenaikan harga bahan makanan
3. Kelangkaan bahan bakar minyak dan
gas elpiji
4. Tingkat inflaasi yang berfluktuasi
5. Persaingan dalam industri restoran tinggi
6. Hambatan masuk industri sangat kecil
7. Produk substitusi tersedia sangat banyak
8. Kekuatan tawar menawar konsumen
sangat tinggi
KEKUATAN
1. Nilai perusahaan dan konsep oriental
semi fastfood
2. SOP yang jelas dan terarah
3. Budaya dan moto kerja yang unik
4. SDM yang berkualitas dan terlatih
5. Keunggulan merk
6. Variasi menu unggulan oriental dari
Hongkong Oriental Chef
7. Lokasi restoran strategis dan mudah
dijangkau
8. Strategi penetapan harga
9. Sistem pengolahan barang dan baku yang
berkualitas
10. Keterjaminan modal dan sumber
keuangan
KELEMAHAN
1. Belum adanya divisi riset pemasaran dan
litbang
2. Belum memiliki sertifikat halal dari MUI
3. Kegiatan promosi keluar kurang gencar
dilakukan
4. Layanan distribusi produk masih kurang
5. Pencapaian target pendapatan yang
belum stabil
6. Keterbatasan dalam kreativitas dan
inovasi produk
7. Pengelolaan situs website belum optimal
118
Lampiran 11. Outlet Restoran Rice Bowl Botani Square
a. Ruang Makan
119
Bagian Beverage (Minuman)
120