Analisis lingkungan eksternal mengacu terhadap kondisi yang berada di luar kendali
perusahaan namun berpengaruh pada perkembangan perusahaan. Tujuan dari
analisis lingkungan eksternal ini dilakukan untuk memanfaatkan faktor-faktor peluang
yang terdapat pada perusahaan serta untuk mengatasi ancaman-ancaman yang
dihadapi oleh perusahaan. Analisis eksternal pada penelitian ini menggunakan analisis
lingkungan umum (politik, ekonomi, sosial, dan teknologi) dan analisis lingkungan
industri.
Lingkungan Umum
2. Lingkungan Ekonomi
Pada umumnya kondisi ekonomi memiliki pengaruh secara tidak langsung
terhadap perkembangan suatu pelaku usaha yang terdapat pada suatu daerah
tertentu. Kondisi ekonomi yang cenderung stabil dan menunjukan
pertumbuhan ke arah positif maka kondisi tersebut dapat mendukung
kelancaran usaha yang berkembang di suatu daerah tertentu serta dapat pula
mendorong tumbuhnya kelompok-kelompok usaha yang baru. Namun jika
cenderung negatif maka dapat terjadi sebaliknya, dimana kondisi ini dapat
menghambat kelancaran suatu usaha bahkan dapat melumpuhkan kelompok
usaha tertentu. Salah satunya ketidakstabilan kondisi perekonomian
memberikan pengaruh terhadap kecenderungan iklim usaha yang tidak
menentu. Contohnya, kenaikan harga BBM, hal ini yang menjadi kekhawatiran
pihak Rasio Coffee karena dengan kenaikan harga BBM secara otomatis harga
bahan baku dipasar pun mengalami peningkatan. Adanya kenaikan TDL juga
mempengaruhi kondisi lingkungan eksternal Rasio Coffee. Hal ini dikarenakan
Rasio Coffee menggunakan listrik sebagai komponen penting dalam
penjualannya. Kondisi ini mempersulit pihak Rasio Coffee untuk melakukan
penetapan harga pada penjualan produknya. Pihak yang berperan dalam
penetapan harga produk di Rasio Coffee sendiri, yaitu General Manager yang
dikelola oleh owner. Meningkatnya daya beli masyarakat merupakan salah
satu bukti membaiknya perekonomian Indonesia. Produk yang dihasilkan
dapat diserap oleh konsumen karena daya beli masyarakat yang cenderung
meningkat.
3. Lingkungan Sosial
4. Lingkungan Teknologi
Lingkungan Industri
Kota Pontianak merupakan salah satu kota yang terkenal dengan wisata
kulinernya. Seiring perkembangan zaman banyak masyarakat yang lebih
menyukai bertemu dengan rekan bisnis atau berkumpul dengan teman dan
keluarga di suatu restoran, kafe, maupun coffee shop. Peluang tersebut
mempengaruhi semakin banyaknya usaha-usaha baru yang bergerak
dibidang kuliner disertai dengan minimnya hambatan masuk para
pendatang baru.
Rasio Coffee memiliki 13 karyawan yang terdiri atas satu satu General
Manager, satu HRD manager, satu Operasional Manager, satu Finance
Manager, satu Marketing Manager, dua Kasir, 4 Barista, dan 2 Delivery. Seluruh
karyawan ini berada dibawah pimpinan Owner. Perekrutan karyawan tidak
dilakukan setiap bulan tetapi dilakukan apabila ada posisi yang membutuhkan
karyawan. Hubungan karyawan dengan seluruh pihak perusahaan terjalin
dengan baik. Coffee shop ini memiliki kriteria dalam perekrutan karyawannya.
Kriteria karyawan yang dipilih oleh pihak Rasio Coffee adalah jujur, loyalitas
yang tinggi terhadap perusahaan, dan mau bekerja keras. Seluruh karyawan
wajib memberikan pelayanan yang ramah kepada konsumen yang datang.
Dalam perusahaan sangat memperhatikan Manajemen SDM, keterampilan dan
motivasi kerja, serta produktivitas. Bentuk motivasi yang diberikan oleh
manajer kepada karyawan biasanya memberikan masukan positif dan meeting
setiap minggu untuk lebih saling mengenal. Pembagian kerja di Rasio Coffee
belum jelas hal ini dilihat dari adanya double job dalam perusahaan.
Ketidakjelasan ini ditunjukan dimana Operasional Manager yang ada juga dapat
menjadi Barista.
2. Pemasaran
Agar dapat bersaing dengan persaingan bisnis yang kompetitif perusahaan
harus memiliki penguasaan dalam sistem pemasaran yang handal. Dalam
pemasarannya usaha De Koffie-Pot terkait dengan enam bauran pemasaran,
yaitu product, price, promotion, process, people, dan physic.
a. Product (Produk)
b. Price (Harga)
c. Promotion (Promosi)
d. Process
e. People
f. Physic