Anda di halaman 1dari 3

E.

Anggaran Parsial (Partial Budgets)


Analisis masing-masing cabang usahatani akan sangat bermanfaat dan membantu
perencanaan anggaran. Hal ini menunjukkan secara jelas berapa kontribusi pendapatan dari
masing-masing cabang usahatani pada pendapatan total usahatani secara keseluruhan. Dengan
analisis tersebut petani sebagai manajer dapat mengambil keputusan untuk memilih cabang
usahatani mana yang perlu dikembangkan, dikurangi atau bahkan tidak diusahakan lagi agar
tidak menderita kerugian.
Anggaran parsial sangat sederhana, mudah dimengerti, mudah penyusunannya, biasa
digunakan untuk melihat keuntungan dengan sedikit perubahan yang dilakukan, serta tidak
memerlukan informasi yang tidak dipengaruhi oleh perubahan yang sedang diamati. Ada
beberapa macam anggaran parsial antara lain:
1) Anggaran keuntungan parsial
2) Anggaran marjin kotor
3) Anggaran arus uang tunai parsial
4) Anggaran parametrik

Secara umum anggaran parsial mempertimbangkan empat komponen sebagai berikut.


1) Tambahan pengeluaran atau pengeluaran baru.
2) Penerimaan yang hilang.
3) Pengeluaran yang dihemat atau tidak jadi dikeluarkan.
4) Penerimaan tambahan atau penerimaan baru

Selisih antara (1+2) dengan (3+4) menunjukkan apakah perubahan yang direncanakan
menguntungkan. Jika (3+4) lebih kecil dari (1+2) maka perubahan yang direncanakan akan
meningkatkan pendapatan usahatani sehingga layak untuk diterapkan.
Anggaran parsial juga untuk mempertimbangkan apakah perlu penggunaan input baru,
menambah cabang usahatani baru, cara baru, dan sebagainya.

Anggaran Parsial Pembelian Mesin Perontok Gabah Seharga Rp. 900.000


No Keterangan Jumlah

Perubahan yang dilihat = pembelian mesin perontok


1.
gabah untuk menghemat tenaga dan dapat disewakan

2. Tanggal/tahun = 5 Januari 2006


Kerugian:
a. Biaya tambahan:
(1) Penyusutan 1/10 × Rp. 900.000 Rp. 90.000
(2) Bunga Bank 5% × Rp. 900.000 Rp. 45.000
3.
(3) Perawatan -
b. Penghasilan yang hilang -
c. Kerugian total Rp. 135.000
Keuntungan:
4. a. Biaya yang dihemat:
(1) Sewa tenaga 7 HKO @ Rp. 14.000 Rp. 98.000
(2) Alat disewakan 33 HKO @ Rp. 14.000 Rp. 462.000
b. Keuntungan total Rp. 560.000

5. Keuntungan tambahan Rp. 560.000 – Rp. 135.000 Rp. 425.000


Pertimbangan:
a. Meningkatkan ketepatan waktu kerja
b. Mengurangi risiko keterlambatan perontokan gabah
6. karena tenaga kerja langka
c. Memerlukan pinjaman Rp. 900.000
d. Petani harus menambah jam kerja
Catatan:
a. Perhitungan per musim tanam (setahun 2 musim
7. dan alat/mesin dipakai 10 musim tanam)
b. Bunga bank 5% per musim atau 10% per tahun

1. Anggaran keuntungan parsial


Anggaran keuntungan parsial digunakan untuk melihat suatu perubahan metode produksi
dengan kriteria keuntungan atau penghasilan bersih. Untuk hal-hal tertentu yang tidak dapat
diukur dengan keuntungan rupiah, dicatat sebagai bahan pertimbangan.

2. Anggaran marjin kotor


Penyusunan anggaran marjin kotor sangat mudah dan sederhana sehingga mudah
diterapkan. Anggaran marjin kotor ini mempunyai kelemahan antara lain:
a. Keuntungan dapat meningkat dengan cara memperluas cabang usahatani yang memberikan
marjin batas tinggi per kesatuan luas atau dengan cara mengurangi yang memberikan marjin
batas rendah.
b. Anggaran mutlak yang linear tehadap biaya variabel dan pendapatan kotor.

3. Anggaran arus uang tunai parsial


Anggaran arus uang tunai digunakan untuk melihat perubahan arus uang tunai akibat
perubahan yang diusulkan. Tujuannya untuk melihat kelayakan suatu usulan yang mencakup
beberapa tahun (jangka panjang).

4. Anggaran parametrik
Anggaran parametrik disusun atas dasar ramalan tentang berbagai macam ketidakpastian
dan harga yang akan datang, menggunakan nilai tengah, nilai sebaran peluang, koefisien, dan
sebagainya. Anggaran ini memperhatikan ketidakpastian. Sesuatu yang tidak pasti dinyatakan
sebagai koefisien. Jika yang tidak pasti hanya satu (satu koefisien) disebut dengan break-even
budgeting, sedangkan jika yang tidak pasti lebih dari satu disebut parametric budgeting.

a. Break-even budgeting (anggaran impas)


Dalam hal ini anggaran disusun untuk menetapkan nilai koefisien yang telah ditetapkan
sehingga keuntungan sama dengan kerugian atau impas.
Kelebihan anggaran ini adalah a) dapat melihat dengan mudah apakah suatu rencana
menguntungkan, b) perencana dengan cepat dapat merekomendasi, dan c) dapat melihat apakah
bermanfaat.

b. Parametric budgeting (anggaran parametrik)


Anggaran parametrik disusun karena ketidakpastian lebih dari satu. Pemberian nilai dan
arti koefisien merupakan suatu keputusan tersendiri dimana beragam alternatif dalam
memberikan nilai koefisien merupakan beberapa alternatif perencanaan.

4. Anggaran interprise
Anggaran interprise adalah anggaran yang dapat digunakan untuk memperkirakan
pengeluaran dan pendapatan suatu cabang usahatani per kesatuan produksi atau per unit.

Anda mungkin juga menyukai