PROPOSAL
Diusulkan oleh:
(Ketua) : Heni Dwi Jayanti (161310925)
Tahun Angkatan 2016/2017
UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH
PONTIANAK
2018
i
ii
DAFTAR ISI
iii
RINGKASAN
iv
1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Alasan kami menjual bitterballen adalah karena jarangnya bahkan belum
ada orang yang menjual bitterballen dipasaran dan masyarakat banyak belum
tahu apa itu Bitterballen, sehingga peluang pemasaran kue ini cukup besar dan
diminati oleh masyarakat pecinta kuliner.
Banyaknya inovasi yang mengikuti pengkembangan jaman, menjadi
salah satu persaingan bisnis yang mengharuskan kami dapat melakukan
inovasi pada produk untuk mengembangkan usaha. Dalam menyikapi hal ini
sebuah pengembangan usaha pastinya membutuhkan biaya yang cukup besar
dan masalah ini tidak dapat kami hindari.
Adanya Kompetisi Bisnis Mahasiswa Indonesia (KBMI) adalah peluang
besar bagi kami untuk mendapatkan sumber pendanaan dalam jumlah yang
besar untuk melakukan pengembangan bisnis kami. Dengan dana yang kami
terima kami berharap dapat mempunyai tempat usaha yang mendukung, dan
bisa memasarkan Bitterballen lebih luas.
B. Permasalahan
Masih jarangnya penjual yang memproduksi bitterballen sehingga kami
perlu melakukan pemasaran yang lebih ektra agar bitterballen dapat dikenal
oleh orang banyak, tak hanya sampai disitu dalam penjualan kami perlu
mencari tempat yang strategis agar dapat dijangkau oleh konsumen. Dari
pemaparan permasalahan yang kami angkat yaitu “Pengembangan dan
peningkatan volume penjualan pada jajanan pinggir jalan Miss Bitterballen.
Luaran dan Manfaat kegiatan
a. Luaran yang diharapkan.
Berdasarkan uraian yang telah dipaparkan sebelumnya luaran yang kami
harapkan dari produk ini adalah :
1. Dapat mengembangkan usaha dengan menyewa tempat usaha untuk
meningkatkan durasi penjualan dan mencegah resiko tidak berjualan
karena cuaca.
2. Menciptakan inovasi yang baru agar produk yang kami jual dapat
mengikuti persaingan dipasaran.
3. Memperkenalkan jajanan pinggir jalan yang beraneka ragam kepada
masyarakat agar dapat meningkatkan pendapatan bagi pengusaha
lokal.
b. Manfaat kegiatan
Manfaat yang diperoleh dari hasil kegiatan ini adalah :
1. Dapat menciptakan lapangan pekerjaan bagi mahasiswa.
2. Dapat meningkatkan pendapatan untuk daerah.
3. Memberikan ide bagi mahasiswa yang ingin berwirausaha dibidang
makanan dan minuman.
2
BAB II
PELAKSANAAN KBMI
c. Proses Akhir
Isi adonan yang sudah jadi dengan daging ayam, lalu baluri dengan
telur dan tepung roti hingga rata. Kemudian siapkan wajan yang sudah
diberi minyak dan panaskan, masukan Bitterballen goreng hingga
berwarna kuning keemasan, angkat dan hidangan dengan saos sambal.
2. Pelayanan Pelanggan
a. Target Pasar
Target pasar produk kami adalah masyarakat umum dari semua kalangan
mahasiswa, anak sekolah, pekerja kantoran, reseller kue yang akan
memasarkan kembali produk kami.
b. Kepuasan pelangan
Produk yang kami berikan sangat menjaga kualitas dengan komposisi bahan
yang alami sehingga memberi cita rasa yang membuat pelanggan merasa puas
dengan produk yang kami jual.
c. Kualitas Pelayanan
Harga produk sangat terjangkau dikalangan masyarakat umum. Kami juga
memberikan bonus pada pembelian dalam jumlah yang banyak dan kami juga
memberikan layanan gratis ongkos kirim dengan minimal pembelian tertentu.
3. Pemasaran
a. Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Konsumen menginginkan dengan mudah untuk membeli Bitterballen, tanpa
adanya kendala tutup dikarenakan cuaca dan durasi berjualan yang lebih lama.
b. Memenuhi Kebutuhan dan Keinginan Pelanggan
Kami ingin berjualan dengan tempat usaha yang mendukung sehingga
memudahkan konsumen untuk membeli Bitterballen tanpa adanya hambatan
karena cuaca dan dapat berjualan dengan durasi waktu yang panjang.
c. Strategi Pemasaran
1. Segmentasi
Semua kalangan masyarakat umum dari anak sekolah, mahasiswa,
pegawai kantor dan Reseller kue yang memasarkan kembali produk kami.
2. Targeting
Banyaknya daya tarik konsumen untuk mengonsumsi jajanan sehat dan
dengan harga yang terjangkau sehingga Miss Bitterballen menjadi salah
satu kebutuhan konsumen.
3. Positioning
Memperkenalkan kepada masyarakat, bahwa Miss Bitterballen adalah
jajanan enak, sehat dan dengan harga terjangkau yang pertama kalo ada di
Pontianak
d. Taktik Pemasaran
1. Diferensiasi
Bitterballen adalah jajanan yang belum banyak dikenal masyarakat karena
ini adalah makanan yang diadopsi dari Negeri Belanda yang telah kami
4
4. Keuangan
1. Kondisi keuangan usaha Miss Bitterballen dapat dilihat dari perhitungan
berikut :
a. Peralatan dan Investasi
Justifikasi Harga Satuan Jumlah Harga
Komponen Pemakaian Kuantitas (Rp) (Rp)
Kompor Gas Produksi 1 500,000 500,000
Pisau Produksi 2 10,000 20,000
Baskom Produksi 5 20,000 100,000
Serok, Penyaring Produksi 1 150,000 150,000
lampu Produksi 1 200,000 200,000
Panci kramik Produksi 1 1,200,000 1,200,000
Tabung Gas Produksi 1 150,000 150,000
Centong Produksi 2 8,000 16,000
Gerobak Produksi 1 3,500,000 3,500,000
SUB TOTAL (Rp) 5,836,000
b. Biaya Operasional
Biaya Tetap
Justufikasi Jumlah
Komponen Pemakaian Kuantitas Harga Satuan Harga
Biaya Sewa Produksi 1 tahun 700,000 8400000
ATK Produksi 1 set 50,000 600000
Biaya Operasional Produksi 1 tahun 250,000 3000000
Biaya Air dan
Listrik Produksi 1 Tahun 100,000 1200000
Biaya Promosi Produksi 1 tahun 150,000 150000
Biaya Penyusutan Produksi 1 tahun 5,820,000 x 20% 1167200
SUB TOTAL (Rp) 14517200
Biaya Variabel
Justifikasi Harga Satuan
Komponen Pemakaian Kuantitas (Rp) Jumlah (Rp)
Tepung Kentang Produksi 12 11,000 132,000
Tepung Terigu Produksi 10 8,000 80,000
Minyak Goreng Produksi 10 12,000 120,000
Wortel Produksi 8 10,000 80,000
Daun Bawang Produksi 4 20,000 80,000
Bawang Putih Produksi 2 28,000 56,000
Susu Produksi 6 20,000 120,000
Mentega Produksi 8 15,000 120,000
Garam Produksi 2 14,000 28,000
Gula Produksi 1 11,000 11,000
Dada Ayam Produksi 12 50,000 600,000
6
= 263,23% (263%)
= 1728porsi
= Rp. 20,986,382
BEP tercapai pada saat omzet penjualan sebesar 1.748 porsi atau Rp. 20,986,382,-
dengan menggunakan pendekatan usaha ini dinyatakan layak.
2. Memelihara efektifitas dan efisiensi biaya operasional
Tahun Biaya Operasional % Naik / Turun
2015 Rp 37,320,000 -
2016 Rp 37,652,917 0.9%
2017 Rp 38,651,667 2.6%
3. Pertumbuhan kemampuan menghasilkan laba bisnis
Tahun Laba Bisnis % Naik / Turun
2015 Rp 40,440,000 -
2016 Rp 41,187,083 1.8%
2017 Rp 43,428,333 5.2%
5. Manajemen Bisnis
a. Pola pengelolaan bisnis dan pembagian tugas anggota tim
Sebuah usaha perlu melakukan sebuah perencanaan manajemen bisnis yang
baik, agar dalam proses berjalannya usaha bisnis akan lebih terkontrol,
menciptakan dan menghasilkan target bisnis yang diinginkan agar sebuah
usaha tidak sembarangan dan lebih siap dalam menghadapi kendala yang akan
terjadi.
b. Keterlibatan anggota tim kerja dalam kontribusi pada bisnis
Salah satu keberhasilan dari suatu terletak pada tim yang ada di dalamnya,
dalam suatu tim dapat bersama menyatukan visi dan misi untuk memanajemen
usaha agar bisa maju dan mencapai tujuan bersama. Semakin kompak tim
yang mendukung semakin besar pula peluang sukses yang dimiliki. Oleh
karena itu dibutuhkan kerja sama antar anggota. Berikut ini struktur organisasi
beserta tugas yang dilaksanakan oleh anggota :
8
Manager
Keuangan Marketing
Tugas dan wewenang :
1. Manajer (Heni Dwi Jayanti)
a. Mengkoordinir dan mengawasi segala kegiatan usaha
b. Bertanggung jawab untuk merencanakan program kerja
c. Menentukan kapasitas, keperluan bahan, dan proses produksi.
d. Bertanggung jawab mengenai pengurusan dan pemilikan usaha.
2. Keuangan ( Geralda Volupia Adlin)
a. Mengatur seluruh aktivitas keuangan
b. Membuat laporan keuangan
c. Bertanggung jawab atas keluar masuknya kas.
3. Marketing (Sukainah)
a. Merancang dan melakukan kegiatan pemasaran
b. Melakukan promosi langsung dan media sosial
c. Melakukan riset pasar
c. Kepuasan anggota tim
Dengan adanya keberhasilan dari kerja sama tim yang telah dibangun, muncul
apresiasi dalam bentuk penghargaan agar anggota tim tetap termotivasi dan
merasa didukung meski dalam bentuk hal yang sederhana.
d. Rencana pengembangan usaha
1. Kami akan selalu menjaga produk kami dengan tetap menjaga cita rasa
sehingga konsumen tidak kecewa.
2. Untuk tetap aman dikonsumsi dan menjaga usaha kami tetap legal kami akan
mengajukan permohonan ijin PIRT pada Dinas Kesehatan Kota Pontianak
dan MUI Propinsi Kaliman Barat untuk mendapatkan sertifikat halal serta
mengajukan permohonan kepada BPOM Propinsi Kalimantan Barat untuk
mendapatkan ijin edar.
3. Dengan adanya perijinan yang telah diberikan oleh Instansi terkait
memudahkan kami untuk menjalin kerjasama dengan dengan pihak swalayan
dan pihak fresh mart.
4. Promosi kedepannya akan dilakukan dengan lebih intensif lagi yaitu
membuat web dan media sosial dan beberapa aplikasi belanja online, dengan
demikian pemasaran diharapkan kedepannya bisa menembus pasar, bahkan
bisa menembus hingga luar Kota Pontianak.
9
BAB III
KONDISI KEUANGAN SAAT INI
Anggaran Biaya
No Jenis Pengeluaran Biaya (Rp)
1 Biaya Tetap 33.960.000
Pembelian Kompor Gas,Pisau,Baskom
Wajan, set Penyaring,lampu, Kuali Anti
Lengket, Tabung Gas, Biaya Promosi,
Biaya Sewa tempat, Biaya Perjalanan
Biaya Air dan Listrik, Biaya ATK.
2 Biaya Variabel
Pembelian Tepung Kentang, Tepung
Terigu, Minyak Goreng, Wortel, Daun 2.040.000
Bawang, Bawang Putih, Susu, Mentega,
Garam, Gula, Dada Ayam, Telur Ayam
Stearofom, Kertas Minyak, Gas, Kantong
Plastik, Saus Sambal, Tepung Roti
Sabun Cuci Piring.
Jumlah 36.000.000
11
Semua data yang saya isikan dan tercantum dalam biodata ini adalah benar dan
dapat dipertanggungjawabkan secara hukum. Apabila di kemudian hari ternyata
dijumpai ketidaksesuaian dengan kenyataan, saya sanggup menerima
sanksi.Demikian biodata ini saya buat dengan sebenarnya untuk memenuhi salah
12
13
14
15
B. Riwayat Pendidikan
S-1 S-2
Nama Perguruan Tinggi Universitas Universitas
S--3-3
Muhammadiyah Tanjungpura
Pontianak. Pontianak.
Bidang Ilmu Ilmu Manajemen Ilmu Manajemen
Tahun Masuk-Lulus 2002 2005
JudulSkripsi/Tesis/Disertasi Analisi Bauran Pemasar Analisis tingkat
Kain tenun Sambas Pada pengembalian
KUB Melati Barsama investasi dan risiko
Kabupaten Sambas. pada saham
Perbankkan dan
Nama Pembimbing/Promotor Muiszuddin SE., M.Si Lembaga
Dr. Keuangan
Hariyono, MM
Devi Yasmin, SE., MM padaAsmayadi,
Evi PT. BursaSE.,
Efek
Jakarta.
MM
16
C. Pengalaman Penelitian
No. Tahun JudulPenelitian Pendanaan
Sumber* Jml (Juta
Rp)
2011 Sistem Self Assesment Dalam Kopertis 11 3
Peningkatan Penerimaan Pajak Pada
1
Kantor Pelayanan Pajak Pontianak.
2012 Peningkatan Investasi Sektor Direktorat 9
Pertanian Terhadap Kinerja Sektor
2 Jenderal
Pertanian Di Kalimantan Barat. Pendidikan
Tinggi
Kementrian
Pendidikan dan
3 2013 Peningkatan Peluang Investasi Kebudayaan RI.
Direktorat 12.5
Wilayah Perbatsan Kalimantan Jenderal
Barat Pendidikan
Tinggi
Kementrian
Pendidikan dan
4 2015 Model Perilaku Pengambilan Kebudayaan
Universitas RI 6
Keputusan Investasi Pada Aset Muhammadiyah
Finansial Pontianak
Lampiran 3. Dokumentasi
Proses produksi Miss Bitterballen (Keroket Belanda)
20
Kerja sama Miss Bitterballen pada Ojek Online “Gojek dan Grab”
23