PENDAHULUAN
A. latar belakang
manajemen adalah suatu proses tertentu yang terdiri atas perencanaan, pengorganisasian, penggerakan,
dan pengawasan, yang dilakukan untuk menentukan dan mencapai tujuan-tujuan yang telah ditetapkan
dengan menggunakan manusia/orang- orang dan sumber daya lainnya (marlina, 2015).
Dalam Standar Nasional Indonesia bakso ikan dapat didefinisikan sebagai produk makanan berbentuk
bulatan atau lain, yang diperoleh dari campuran daging ikan (kadar daging atau ikan tidak kurang dari
50%) dan pati atau serealia dengan atau tanpa penambahan bahan tambahan makanan yang diijinkan.
Bakso adalah jenis makanan yang berupa bola-bola yang terbuat dari daging dan tepung. Makanan ini
biasanya di sajikan dengan kuahdan mie. Bahan-bahan yang di butuhkan dalam pembuatan bakso adalah
daging, bahan perekat bumbu dan es batu atau air es. Biasanya jenis bakso di masyarakat pada
umumnya di ikuti dengan nama jenis bahan seperti bakso ayam, bakso ikan, dan bakso sapi atau bakso
daging (Wibowo, 2009).
Tujuan dari praktek lapang manajemen bisnis perikanan adalah untuk mengetahui tingkat pengusahaan
dan aspek-aspek manajemen yang ada di dalam organisasi suatu usaha.
Manfaat dari praktek lapang manajemen bisnis perikanan agar mahasiswa dapat mengetahui tingkat
pengusahaan dan aspek-aspek manajemen yang ada di dalam organisasi suatu usaha.
BAB II. TINJAUAN PUSTAKA
Istilah manajemen mengacu pada kata “to manage” yang berarti mengatur, mengurus dan mengelola,
jadi dapat di simpulkan bahwa pengertian manajemen yaitu manajemen sebagai suatu seni
membutuhkan tiga unsur yaitu pandangan, pengetahuan teknis dan komunikasi. Meskipun banyak aspek
manajemen yang telah menjadi ilmiah, akan tetapi masih banyak unsur-unsur manajemen yang tetap
merupakan kiat tersendiri bagi seorang manajer, misalnya menyangkut perilaku hubungan antar manusia
atau kemampuan interpersonal (Sampurno, 2009).
Secara etimologis kata manajemen berasal dari bahasa Perancis Kuno ménagement, yang berarti seni
melaksanakan dan mengatur. Sedangkan secara terminologis para pakar mendefinisikan manajemen
secara beragam, diantaranya:
Follet yang dikutip oleh (Wijayanti, 2008) mengartikan manajemen sebagai seni dalam menyelesaikan
pekerjaan melalui orang lain. Manajemen adalah proses perencanaan, pengorganisasian, pengarahan,
dan pengawasan usaha-usaha para anggota organisasi dan penggunaan sumber daya-sumber daya
manusia organisasi lainnya agar mencapai tujuan organisasi yang telah ditetapkan.
Manajemen adalah sebagai usaha mencapai suatu tujuan tertentu melalui kegiatan orang lain. Dengan
demikian manajer mengadakan koordinasi atas sejumlah aktivitas orang lain yang meliputi perencanaan,
pengorganisasian, penempatan, pengarahan, dan pengendalian (marlina, 2015)
Sumber daya manusia merupakan suatu hal yang sangat penting dalam sebuah organisasi, karena
tercapainya suatu tujuan baik itu tujuan jangka panjang maupun jangka pendek di tentukan oleh sumber
daya manusia yang ada dalam organisasi itu sendiri. Karena pentingnya sumber daya manusia dalam
sebuah organisasi, maka setiap organisasi / perusahaan berusaha untuk mendapatkan sumber daya
manusia yang berkualitas dan produktif untuk untuk menjalankan sebuah perusahaan. Proses seleksi
dikatakan sebagai tahap awal yang menentukan bagi organisasi untuk memperoleh calon pegawai yang
mempunyai kemampuan yang handal dan professional. Seleksi merupakan proses pemilihan orang-orang
yang memiliki kualifikasi yang di butuhkan untuk mengisi lowongan pekerjaan di sebuah organisasi
(Rambi dkk., 2015).
Berbagai istilah yang dipakai untuk menunjukkan manajemen sumber daya manusia antara lain yaitu
manajemen sumber daya manusia (MSDM), manajemen sumber daya insani, manajemen personalia,
manajemen kepegawaian, manajemen perburuhan, manajemen tenaga kerja, administrasi personalia
(kepegawaian), dan hubungan industrial. Manajemen sumber daya manusia timbul sebagai masalah
baru pada tahun 1960-an, sebelum itu kurang lebih pada tahun 1940-an yang mendominasi adalah
manajemen personalia. Antara keduanya jelas terdapat perbedaan di dalam ruang lingkup dan
tingkatnya. Manajemen sumber daya manusia mencakup masalah-masalah yang berkaitan dengan
pembinaan, penggunaan, dan perlindungan sumber daya manusia; sedangkan manajemen personalia
lebih banyak berkaitan dengan sumber daya manusia yang berada dalam perusahaan-perusahaan, yang
umum dikenal dengan sektor modern itu. Tugas manajemen personalia adalah mempelajari dan
mengembangkan cara-cara agar manusia dapat secara efektif diintegrasikan ke dalam berbagai
organisasi guna mencapai tujuannya (Gomes, 2008).
Manajemen sumber daya manusia merupakan salah satu bidang dari manajemen umum yang meliputi
segi-segi perencanaan, pengorganisasian, pelaksanaan, dan pengendalian. Karena sumber daya manusia
dianggap semakin penting peranannya dalam pencapaian tujuan, maka berbagai pengalaman dan hasil
penelitian dalam bidang sumber daya manusia (SDM) dikumpulkan secara sistematis dalam apa yang
disebut dengan manajemen sumber daya manusia. Istilah “manajemen“ mempunyai arti sebagai
kumpulan pengetahuan tentang bagaimana harusnya mengelola sumber daya manusia ( Rival, 2009).
Sistem produksi dalam perusahaan merupakan faktor utama dari kegiatan operasi perusahaan. Sistem
produksi merupakan sebagai alat yang kita gunakan untuk menguba masukan sumberdaya guna
menciptakan barang dan jasa yang berguna sebagai keluaran. Di dalam sebuah perusahaan memerlukan
sistem pengawasan produksi terdiri dari jaringan prosedur untuk mengawasi order produksi yang
dikeluarkan agar terjadi koordinasi antara penjualan, penyediaan barang jadi, fasilitas pabrik dan
penyediaan tenaga kerja guna memenuhi order tersebut. Dalam perusahaan, terdapat fungsi yang
berhubungan dengan pengawasan produksi, dimana masing-masing fungsi tersebut terkait satu dengan
yang lainnya. Diantara sekian banyak fungsi yang dimiliki perusahaan, Fungsi produksi bertanggung
jawab atas perbuatan perintah produksi bagi fungsi-fungsi yang ada dibawanya dan akan terkait dalam
pelangsanaan proses produksi guna memenuhi permintaan dari fungsi penjualan (Edison dan Yuniar,
2009).
Problematika produksi didalam suatu perusahaan merupakan problem yang sangat penting bagi
perusahaan. Karena masalah tersebut sangat berpengaruh terhadap keuntungan yang diperoleh oleh
perusahaan. Apabila proses produksi berjalan lancar, maka dengan secara otomatis akan meningkatkan
peluang perusahaan untuk mengimplementasikan tujuan perusahaan, dan apabila proses produksi tidak
berjalan lancar maka akan sulit rasanya bagi perusahaan untuk bisa mengimplementasikan tujuannya.
Faktor utama yang menjadi hambatan dalam proses produksi adalah dengan keterbatasan sumber daya
yang dimiliki oleh perusahaan (Surya, 2016).
Persaingan bisnis tidak hanya terbatas dalam persaingan sesama perusahaan domestik, melainkan telah
menjadi persaingan perusahaan perusahaan internasional, sehingga setiap perusahaan dituntut
membuat rencana yang matang pada semua aspek perusahaan, tidak terkecuali yang berkaitan dengan
kebijakan keuangan perusahaan. Karena, kepercayaan investor ataupun kreditur terletak pada
bagaimana perusahaan mampu untuk menjaga tingkat liquiditas dan profitabilitasnya. Kebijakan
manajemen dalam mencari sumber dana dan mengatur pembelanjaan perusahaan merupakan salah
satu fungsi manajer keuangan. Dalam menjalankan fungsi tersebut, manajer keuangan selalu dihadapkan
pada dua masalah utama. Pertama, bagaimana keputusan pembelanjaan yang harus diambil dari
berbagai alternatif yang ada, sehingga akan diperoleh dana dengan cara yang paling efisien untuk
membiayai investasi perusahaan. Dalam hal ini manajer keuangan atau perusahaan perlu
mempertimbangkan alternatif sumber dana dari pasar modal guna mengurangi ketergantungan
pendanaan melalui pinjaman perbankan. Melalui pasar modal, dengan memenuhi syarat syarat yang
telah ditentukan. Kedua, penentuan metode yang digunakan dalam melakukan investasi, agar dana
tersebut dapat dimanfaatkan secara maksimal (Romadhoni dan Hadi Sunaryo, 2013).
Kinerja keuangan melihat pada laporan keuangan yang dimiliki perusahaan/badan usaha yang
bersangkutan dan itu tercermin dari informasi yang diperoleh pada balance sheet (neraca), income
statement (laporan laba rugi), dan cash flow statement (laporan arus kas) serta hal-hal lain yang turut
mendukung sebagai penguat penilaian financial performance tersebut. Penilaian kinerja keuangan
merupakan hal yang penting bagi semua pihak yang memiliki kepentingan terhadap perusahaan. Bagi
perusahaan yang gopublic, kinerja keuangan merupakan penilaian yang menjadi tolak ukur para investor
dalam menentukan transaksi jual beli saham. Para investor menganggap bahwa rasio-rasio keuangan
yang dapat diperoleh dari laporan keuangan dianggap menjadi salah satu cara yang fleskibel dan
sederhana namun mampu memberikan jawaban mengenai kondisi perusahaan tersebut. Menjaga dan
meningkatkan kinerja keuangan menjadi keharusan bagi perusahaan untuk mempertahankan eksistensi
saham perusahaan agar tetap diminati oleh investor (Fahmi, 2012).
Pemasaran adalah proses sosial yang didalamnya individu dan kelompok mendapatkan apa yang mereka
butuhkan dan inginkan dengan menciptakan, menawarkan, dan secara bebas mempertukarkan produksi
yang bernilai dengan pihak lain. Perkembangan kegiatan pemasaran yang semakin meningkat menuntut
setiap perusahaan untuk memenangkan persaingan. Hal ini membuat perusahaan menetapkan berbagai
langkah dan strategi bisnis dalam berbagai kegiatan pemasaran yang dilakukan. Hal tersebut bertujuan
untuk mendapatkan keuntungan bagi perusahaan dan untuk memperoleh pelanggan sebanyak
banyaknya pada umumnya dengan cara dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan konsumen (Widayati,
2012).
BAB III. METODE PRAKTIKUM
Praktek lapang Manajemen Bisnis Perikanan dilaksanakan pada hari Sabtu, Tanggal 9 Desember 2017,
Pukul 13:30 WIT. Bertempat di Jln. Kakaktua No 17, Kecamatan Benu Benua, Kota Kendari, Sulawesi
Tenggara.
Alat dan bahan yang digunakan pada praktek lapang manajemen bisnis perikanan dapat di lihat pada
tabel berikut :
C. Cara Kerja
Adapun prosedur kerja praktek lapang manajemen bisnis perikanan adalah sebagai berikut:
- Menyiapkan alat dan bahan yang akan digunakan dalam proses wawancara
- Dokumentasi
BAB IV. HASIL DAN PEMBAHASAN
A. Hasil
1. Identitas Responden
Adapun identitas responden atau pemilik usaha bakso ikan cahaya nur yaitu sebagai berikut :
- Jabatan :-
d) Produksi Sampingan :-
e) Lokasi :-
KETUA
HJ.NURHAYATI
SEKRETARIS BENDAHARA
ANGGOTA
4. KIKI RESTIANA
5. LAODE JIWA
h) Kemitraan :-
- Tetap : 8 Orang
- Harian :-
- Keluarga/Saudara : 4 Orang
3. Karakteristik usaha
Adapun karakteristik usaha pada perusahaan bakso ikan cahaya nur yaitu :
a) Planning (perencanaan)
- Tidak
4. Target sasaran
- Di sekolah-sekolah
- Penjual di pasar
- Oleh-oleh
- Rumah makan
b) Organizing (pengorganisasian)
- Baik
4. Lain-lain
c) Actuacting (pengarahan)
3. Lain-lain
d) Controlling (pengontrolan)
1. Bagaimana rencana pengembangan tiga tahun ke depan (Bila mungkin mohon dijelaskan secra lebih
teknis dan kuantitatif)
- Ada rencana untuk membuat produk tambahan seperti membuat nughet dan produk-produk lain
2. Pihak mana saja yang diharapkan dapat mendukung/memfasilitasi terhadap upaya prengembangan
tersebut, Misalnya pemerintah, perbankan, produsen atau pihak lainnya
- Produksi
- Teknologi
• Ikan mahal
• Online
- Kebijakan pmerintah
Adapun aspek manajemen sumberdaya manusia pada perusahaan bakso ikan cahaya nur dapat dilihat
sebagai berikut:
2 Mencari dan Merekrut Kariawan Pelamar langsung datang sendiri dengan menawarkan diri kepada
pemilik perusahaan
3 Melatih dan Mengembangkan Kariawan Satu kali di perlihatkan cara membulat-bulat dan cara
peking
5 Vasilitas Keamanan dan Kenyamanan kariawan (Sebutkan Jenis Vasilitasnya) Kamar mandi dan
minuman
NO PERIHAL JUMLAH
2 JUMLAH KARYAWAN
a) Laki-Laki Dewasa
b) Perempuan Dewasa
c) Anak-Anak
2
- 200 kg
- Mengalami kenaikan
c) Jika naik, berapa jumlah produksi perusahaan berdasarkan daya tampng yang ada ?
200 kg
Kekurangan tenaga kerja Tidak Karena jika ada yang sakit/berhalangan ada pengganti dari keluarga
perusahaan
- Rata-rata jumlah barang tidak laku atau rusak (return Perhari/ minggu/ bulan/ Siklus produks= Tidak
ada
h) Bagaimana penggunaan barang return (tidak laku) sesudanya berakhir proses produksi
b) Perencanaan lokasi
Di rumah sendiri
Saling membantu
1.500.000
Pesta / acara
1 hari produksi ikan yang di gunakan 100 kg saat sudah di bersihkan jadi 50 kg
Pengertian manajemen keuangan adalah segala kegiatan atau aktifitas perusahaan yang berhubungan
dengan bagaimana cara memperoleh pendanaan modal kerja, menggunakan atau mengalokasikan dana
dan mengelola asset yang dimiliki untuk mencapai tujuan utama perusahaan.
- Apabila tidak menggunakan kredit bank, Apa sebabnya : pemilik mampu menyediakan sarana dan
produksi sendiri
1 Planning atau perencanaan keuangan, meliputi perencanaan arus kas dan rugi laba -
2 Budgeting atau anggaran, Perencanaan, penerimaan dan pengalokasian anggaran biaya secara efisien
dan memaksimalkan dana yang dimiliki 1 kali produksi 1.500.000/hari
3 Controlling atau pengendalian keuangan, melakukan evaluasi serta perbaikanatas keuangan dan
system keuangan perushaan Kontrol
4 Auditing atau pemeriksaan keuangan, melakukan audit internal atas keuangan perusahaan yang da
agar sesuai dengan kaidah standar akuntansi dan tidak terjadi penyimpangan
5 Reporting atau pelaporan keuangan, menyediakan laporan informasi tentang kondisi keuangan
erushaan dan anlisis rasio laporan keuangan
8 Persaingan pasar -
a) Darikeseluruha hasil produksi berapa persen yang dijual kepasaran persiklus produksi = 100 %
b) Kemana saja daerah pemasarannya dan apa alasan memilih daerah tersebut
- Sekolah-sekolah
- Penjual di pasar
- Rumah makan
- Masyarakat
- Langsung di pasar/konsumen = -
g) Dimana memperoleh informasi harga? Harga di sepakati langsung dari pihak perusahaan dan
pembeli
B. Pembahasan
Berdasarkan hasil wawancara yang telah di lakukan di perusahaan Bakso Ikan Cahaya Nur di peroleh
bahwa perusaan ini memiliki 8 orang tenaga kerja yang di mana karyawannya ada yang dari keluarga
langsung dan ada yang datang sendiri menawarkan diri untuk bekerja di perusahaan tersebut.
Perusahaan tersebut berdiri dari tahun 2007 hingga sekarang yang beralamat di Jln. Kakaktua No. 17 kec.
Benu benua, Kota Kendari, Sulawesi Tenggara.
Modal usaha yang di gunakan untuk membangun usaha ini merupakan modal pribadi. Dalam melatih
dan mengembangkan karyawannya pemilik perusahaan memperlihatkan 1 kali cara membulat-bulatkan
dan cara peking bakso ikan. Para karyawan di perusahaan ini di beri pembagian tugas pada masing-
masing orang. Kompensasi yang di dapat karyawan di perusahaan tersebut yaitu naik umroh 2 tahun
sekali, gaji yang di terima para karyawan dalam sehari Rp. 65.000 khusus yang di perusahaan dan Rp.
75.000 khusus yang mengantarkan pesanan. Rencana pengembangan 3 tahun kedepan yaitu ingin
menghasilkan produk-produk lain seperti membuat nughet dan produk lainnya, Biasanya dari pihak
pemerintah yang di harapkan dapat mendukung/memfasilitasi terhadap upaya pengembangan tersebut.
Perusahaan ini mendapat pembinaan dari dinas perikanan dan ilmu kelautan. Dalam 1 bulan para
karyawan mendapat 3 kali libur dan setiap harinya mereka di beri waktu 1 jam untuk beristrahat. Dalam
pembuatan bakso ikan ini ikan yang di gunakan tidak di tentukan jenisnya tergantung ikan yang murah
apa ikan itu yang di ambil untuk bahan pembuatan bakso ikan. Jumlah produksi yang dalam satu hari
maksimal 100kg/hari jika ikan mahal dan 200kg/ hari jika ikan murah. Sampai sekarang produksi
tersebut mengalami kenaikan, kapasitas lahan usahanya yang maksimal menghasilkan produksi seebesar
200kg, tetapi jumlah produksi saat ini hanya 100kg di karenakan faktor penyebabnya yaitu harga ikan
yang mahal. Dalam 1 kali produksi biaya yang di keluarkan sebesar Rp.1.500.000. Rata-rata jumlah
barang persiklus produksi mencapai 300 bungkus dalam 100kg dan 600 bungkus jika memproduksi
200kg/hari. Harga per unit bakso ikan 10.000/ bungkus . target sasaran untuk menjual bakso ikan ini
adalah masyarakat, di sekolah-sekolah, penjual di pasar, rumah makan, dan bisa menjadi ole-ole.
BAB V. SIMPULAN DAN SARAN
A. Simpulan
Wawancara yang dilakukan di perusahaan bakso ikan cahaya nur dapat di simpulakan bahwa aspek
manajemen yang terdapat didalam perusahaan bakso ikan cahaya nur tersebut yaitu :
1) Aspek manajemen usaha seperti, perencanaan, Organizing, Actuacting, Controlling, dan rencana
pengembangan usaha.
2) Aspek manajemen sumberdaya manusia Seperti, merencanakan kebutuhan staf, mencari dan
merekrut karyawan, melatih dan mengembangkan karyawan, menetapkan kompensasi.
3) Aspek manajemen produksi seperti, jumlah produksi, kapasitas produksi, kendala saat melakukan
produksi dan produktivitas per siklus produksi.
4) Aspek manajemen keuangan seperti, perencanaan keuangan, anggaran/perencanaan penerimaan,
pengendalian keuangan, pemeriksaan keuangan dan pelaporan keuangan.
5) Aspek manajemen pemasaran seperti menganalisis kekuatan dan kelemahan produk, penentuan
harga pasar, menentukan harga produk, monitoring kemajuan pemasaran, perluasan daerah pemasaran
dan persaingan pasar.
b. Saran
Saran saya pada praktek selanjutnya yaitu sebaiknya pada saat membuat laporan harus sama-sama
mengerjakannya agar apa yang tidak di mengerti bisa bertanya kepada teman.
DAFTAR PUSTAKA
Edison dan yuniar. 2009. Evaluasi Atas Sistem Produksi Dalam Hubungannya Dengan Efektifitas Operasi.
Jurnal Ilmiah Ranggagading. Vol. 9 (2) : 92-96.
Gomes, Faustino Cardoso. 2008. Manajemen Sumber Daya Manusia, Penerbit Andi, Yogyakarta.
Marlina, L. 2015. Manajemen Sumber Daya Manusia (Sdm) Dalam pendidikan. Universitas Islam Negeri
(UIN) Raden Fatah Palembang No 15. Hal 123-139.
Rambi, Rainer. Victor P.K. Lengkong. Rotinsulu Jopie Jorie. 2015. Pengaruh Praktek-Praktek Manajemen
Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja Pegawai Pada Pt. Pln (Persero) Wilayah Sulutenggo. Jurnal
Berkala Ilmiah Efisiensi. Vol. 15. (05) : 622-634.
Rival, Veithzal. M. B. A. 2009. Manajemen Sumber Daya Manusia Untuk Perusahaan Dari Teori Kepraktek.
Jakarta : Raja Grafindo Persada.
Romadhoni dan Hadi Sunaryo. 2013. Pengaruh Struktur Modal Terhadap Kinerja Keuangan Perusahaan
Manufaktur Sektor Makanan Dan Minuman Yang Terdaftar Di Bursa Efek Indonesia Tahun 2013-2016.
Jurnal Riset Manajemen. Fakultas Ekonomi Unisma. 219-232.
Surya, Hp Putra. 2016. Manajemen Produksi Tas Home Industry Villatas Jaya Banjarwaru, Cilacap, Jawa
Tengah. [Skripsi]. Jurusan Ekonomi Syari’ah Fakultas Ekonomi Dan Bisnis Islam Institut Agama Islam
Negeri (Iain). Purwokerto.
Wibowo, singgih. 2009. Membuat bakso sehat dan enak. Jakarta : penebar swadaya. Jakarta.
Widayati, Dwi. 2012. Pengaruh Kualitas Produk Dan Harga Terhadap Keputusan Pembelian Produk
Tupperware Di Yogyakarta. Jurnal Manajemen. Vol. 2. (2) : 65-74.
Wijayanti, Irine Diana Sari, Manajemen, Yogyakarta: Mitra Cendikia Press, 2008.