Anda di halaman 1dari 53

LAPORAN

PRAKTIK PENGELOLAAN EKOWISATA

PENGELOLAAN EKOWISATA DI OBJEK WISATA CIBULAN


KABUPATEN KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT

ANNISA NUR HANIFAH


HANIFA NOORKHISA RAMZIAH
RIDO YULIONO

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
LAPORAN
PRAKTIK PENGELOLAAN EKOWISATA

PENGELOLAAN EKOWISATA DI OBJEK WISATA CIBULAN


KABUPATEN KUNINGAN PROVINSI JAWA BARAT

ANNISA NUR HANIFAH


HANIFA NOORKHISA RAMZIAH
RIDO YULIONO

Laporan Praktik Pengelolaan Ekowisata


sebagai salah satu syarat untuk melaksanakan PKL-TA
pada Program Studi Ekowisata
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2020
Judul Laporan : Pengelolaan Ekowisata di Objek Wisata Cibulan
Kabupaten Kuningan Provinsi Jawa Barat
Nama Mahasiswa/ NIM : Annisa Nur Hanifah/J3B118026
Hanifa Noorkhisa Ramziah/J3B118037
Rido Yuliono/J3B118039
Program Studi : Ekowisata

Diketahui Oleh, Disetujui Oleh,

Bedi Mulyana, S.Hut., M.Par., MMCAP Occy Bonanza, SP., MT


Ketua Program Studi Dosen Pembimbing

Tanggal Pengesahan : Bogor, 31 Januari 2021


PRAKATA

Puji serta syukur atas kehadirat Tuhan YME karena berkat rahmat dan
limpahan-Nya penulis dapat menyelesaikan laporan Praktik Pengelolaan
Ekowisata (PPE) pada tahun 2020 yang berjudul “Praktik Pengelolaan Ekowisata
di Objek Wisata Cibulan” dengan baik. Laporan ini merupakan rangkaian akhir dari
Praktik Umum Ekowisata yang diselenggarakan selama 10 hari pada tanggal 5
Agustus – 15 Agustus 2020 di Objek Wisata Cibuan, kabupaten kuningan, Provinsi
Jawa Barat dengan metode Daring. Penyusunan laporan ini melibatkan banyak pihak
yang membantu kelancaran, mulai dari pengambilan data hingga tersusun nya
laporan ini secara lengkap. Oleh karena itu, tim penyusun menyampaikan ucapan
terima kasih kepada:
1. Tuhan YME yang telah memberi rahmat dan karunia-Nya sehingga penulis
dapat menyelesaikan laporan Praktik Umum Ekowisata
2. Ibu Dyah Prabandari, SP, M.Si selaku ketua pelaksana Praktik Pengelolaan
Ekowisata
3. Ibu Occy Bonanza, SP., MT selaku dosen pembimbing yang membantu penulis
menyelesaikan Laporan Praktik Pengelolaan Ekowisata ini
4. Pengelola Objek Wisata Cibulan yang telah memberikan berbagai informasi
mengenai kawasan wisata yang terdapat di Objek Wisata Cibulan
5. Teman-teman seperjuangan yang telah bekerjasama dalam penyelenggaraan
Praktik Pengelolaan Ekowisata sehingga terlaksananya laporan ini
6. Teman-teman seangkatan di Ekowisata 55 yang telah memberikan semangat
7. Orang tua dan saudara yang telah memberikan doa serta dukungan sehingga
penulis termotivasi dalam menyelesaikan laporan.
Semoga Praktik Pengelolaan Ekowisata Tahun 2020 dapat memberikan
wawasan bagi pembaca, Khususnya Keluarga Besar Program Studi Ekowisata
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor, institusi dan khalayak umum. Mohon maaf
apabila terdapat penulisan kata yang kurang tepat dan penulis berharap agar pembaca
dapat memberikan kritik dan saran yang membangun demi perbaikan di masa depan.

Bogor, Agustus 2020

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL iv
DAFTAR LAMPIRAN v
I. PENDAHULUAN 1
A. Latar Belakang 1
B. Tujuan 1
C. Manfaat 1
II. TINJAUAN PUSTAKA 3
A. Pengelolaan Sumberdaya Wisata 3
B. Pengelolaan Program Wisata 4
C. Pengelolaan Fasilitas Wisata 4
D. Pengelolaan Parkir 4
E. Pengelolaan Tiket 5
F. Pengelolaan Pengunjung 6
G. Pengelolaan Sumberdaya Manusia 6
H. Pengelolaan Promosi dan Pemasaran 7
III. KONDISI UMUM 8
A. Letak dan Luas Kawasan 8
B. Sejarah Kawasan 8
C. Kondisi Fisik 9
D. Kondisi Biotik 9
E. Potensi Wisata 10
I. Kondisi Pengelola 11
J. Aksesibilitas 11
IV. METODE PRAKTIK 12
A. Waktu dan Tempat 12
B. Alat dan Bahan 12
C. Jenis dan Metode Pengambilan Data 12
V. HASIL DAN PEMBAHASAN 13
A. Pengelolaan Sumberdaya Wisata 13
B. Pengelolaan Program/Paket Wisata 16
C. Pengelolaan Fasilitas Wisata 17
D. Pengelolaan Pakir 25
E. Pengelolaan Tiket 27
F. Pengelolaan Pengunjung 28
G. Pengelolaan Sumberdaya Manusia 30
H. Pengelolaan Promosi dan Pemasaran 33
VI. PERENCANAAN/PENGEMBANGAN PENGELOLAAN 35
A. Pengelolaan Sumberdaya Wisata 35
B. Pengelolaan Program/Paket Wisata 35
C. Pengelolaan Fasilitas Wisata 36
D. Pengelolaan Parkir 37
E. Pengelolaan Tiket 37
F. Pengelolaan Pengunjung 38
G. Pengelolaan Sumberdaya Manusia 38
H. Pengelolaan Promosi Dan Pemasaran 38
VII. SIMPULAN DAN SARAN 40
A. Kesimpulan 40
B. Saran 41
DAFTAR PUSTAKA 42
LAMPIRAN 43
DAFTAR TABEL

No Halaman
1 Alat dan Bahan 12
2 Kondisi Fasilitas di Objek Wisata Cibulan 17
3 Perencanaan Pengelolaan Program Wisata Cibulan 36

DAFTAR GAMBAR

No Halaman

1 Kolam yang dipenuhi Ikan Dewa 13


2 Petilasan Prabu Siliwangi 14
3 Wahana Kolam Renang Anak 14
4 Wahana Sepeda Air 15
5 Loket 18
6 Penitipan Helm 19
7 Kantin 19
8 Papan Informasi 20
9 Washtafel 21
10 Toilet 21
11 Kamar Bilas 22
12 Tempat Sampah 22
13 Spot Foto 23
14 Musholah 23
15 Gazebo 24
16 Taman Kelinci 24
17 Area Parkir Objek Wisata Cibulan 26
18 Pengelolaan Tiket 27
19 Struktur Organisasi Objek Wisata Cibulan 32
DAFTAR LAMPIRAN

No Halaman

1 Kolam Pemandian Cibulan 43


2 Gazebo 43
3 Prasasti Peresmian Objek Wisata Cibulan 43
4 Warung 43
5 Spot Foto 43
6 Tempat Sampah 43
7 Toilet 44
8 Taman Kelinci 44
9 Taman Kelinci 44
10 Gazebo 44
11 Musholla 44
12 Tujuh Sumur Kramat 44
13 Kamar Bilas 44
14 Kolam Pemandian 44
15 Tempat Sampah 45
16 Tempat Parkir 45
17 Toko Souvenir 45
18 Pintu Masuk 45
1

I. PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Pariwisata merupakan sektor usaha yang memberikan dampak ekonomi yang


baik untuk Negara dan masyarakat sekitar, pembangunan Objek pariwisata
merupakan salah satu cara untuk meningkatkan perekonomian masyarakat, Objek
wisata merupaka kawasan yang memberikan dampak bagi masyarakat sekitar, bukan
hanya dampak positif saja namun dampak buruk pun dapat terjadi pada masyarakat
sekitar. Untuk menciptakan Objek yang baik dengan meminimalisasi dampak negatif
bagi masyarakat sekitar tentunya harus dilakukan pengelolaan. Pengelolaan yang
dilakuakan diantaranya pengelolaan pengunjung, kondisi biotik dan kondisi fisik dll.
Kawasan wisata Cibulan merupakan kawasan wisata alam, Objek wisata
Cibulan memiliki sumberdaya wisata seperti kolam dengan air yang dingin dan
jernih, ikan yang berukuran besar dan tumbuhan yang membuat kawasan tetap asri.
Objek wisata Cibulan sudah ada sejak tahun 1939, Objek wisata Cibulan sebelumnya
dikelola langsung oeh desa dan sekarang objek wisata Cibulan dikelola oleh swasta
dibawah pengawasan desa. Objek Wisata Cibulan menerapkan pengelolaan kawasan
agar Objek Wisata Cibulan tidak memberikan dampak negatif untuk masyarakat
sekitar dan tetap menjaga kelestarian alam sekitar.

B. Tujuan

Praktik pengelolaan ekowisata di Objek Wisata Cibulan tentunya memiliki


tujuan yang ingin dicapai dari kegiatan tersebut dijelaskan sebagai berikut:
1. Mengetahui pengelolaan sumberdaya wisata di Objek Wisata Cibulan
2. Mengetahui pengelolaan program wisata di Objek Wisata Cibulan
3. Mengetahui pengelolaan fasilitas wisata di Objek Wisata Cibulan
4. Mengetahui pengelolaan kebersihan dan MCK di Objek Wisata Cibulan
5. Mengetahui pengelolaan parkir di Objek Wisata Cibulan
6. Mengetahui pengelolaan tiket di Objek Wisata Cibulan
7. Mengetahui pengelolaan pengunjung di Objek Wisata Cibulan
8. Mengetahui sumberdaya manusia di Objek Wisata Cibulan
9. Mengetahui pengelolaan promosi dan pemasaran di Objek Wisata Cibulan
10. Membuat perencanaan atau pengembangan terkait pengelolaan Objek Wisata
Cibulan

C. Manfaat

Manfaat yang dapat diambil dari kegiatan Praktik Pengelolaan Ekowisata dapat
dirasakan dari banyak hal. Adapun manfaat dari kegiatan Praktik Pengelolaan
Ekowisata tersebut adalah sebagai berikut:
1. Mampu mempelajari ekowisata di lapangan secara langsung
2. Dapat menerapkan dan mengaplikasikan ilmu yang telah didapatkan selama
perkuliahan
3. Menjadi bahan masukan dan evaluasi bagi pihak pengelola Objek Wisata
Cibulan dalam pengelolaan ekowisata.
3

II. TINJAUAN PUSTAKA

A. Pengelolaan Sumberdaya Wisata

Sumberdaya kepariwisataan (tourism resources) atau sering disebut juga modal


dan potensi pariwisata adalah sesuatu yang dapat dikembangkan menjadi atraksi
wisata di suatu daerah atau tempat tertentu. Modal dan potensi kepariwisataan dapat
dikembangkan menjadi atraksi wisata di tempat terdapat modal dan potensi tersebut
ditemukan atau in-situ ataupun secara ex-situ, yaitu di luar tempat asli.
Kelestarian obyek adalah usaha manusia untuk menjadikan obyek tetap seperti
keadaannya semula, tidak berubah, bertahan atau kekal (KBBI 2012). Dalam
kegiatan pariwisata, pada dasarnya kelestarian obyek harus dilakukan oleh kedua
belah yaitu pengelola dan pengunjung. Pengelola dalam mengembangkan usaha
pariwisatanya harus dan sebaiknya memperhatikan keberlangsungan obyek yang
dimanfaatkan yaitu dengan penggunaan secara bijaksana, memperhatikan daya
dukung obyek, kualitas lingkungan, prinsip pencegahan dan pembagian keuntungan
baik yang bersifat material atau non-material (Bell, 2008).
Pada Undang Undang Nomor 32 tahun 2009 tentang Perlindungan dan
Pengelolaan Lingkungan Hidup juga dijelaskan lebih mendalam mengenai
pelestarian obyek. Dalam daya dukung dan daya tampung lingkungan hidup maka
pengelola harus memperhatikan a) keberlanjutan proses dan fungsi lingkungan
hidup; b) keberlanjutan produktivitas lingkungan hidup; c) keselamatan, mutu hidup
dan kesejahteraan masyarakat. Kelestarian obyek meliputi pada pencegahan,
penanggulangan dan pemulihan obyek dari kerusakan yang memungkinkan dapat
terjadi.
Sumberdaya kepariwisataan yang menarik untuk mampu mendatangkan
wisatawan ada tiga yaitu (1) modal dan potensi alam; (2) modal dan potensi sejarah;
dan (3) modal dan potensi manusia. Modal dan potensi alam, yang dimaksud dengan
alam disini adalah alam fisik, fauna dan flora. Atraksi wisata ketiga-tiganya selalu
bersama-sama dan bahkan biasanya juga bersama modal dan potensi kebudayaan dan
manusia, tetapi sudah tentu ada modal dan potensi yang menonjol. Modal dan
potensi kebudayaan, yang diartikan secara luas bukan kebudayaan yang tinggi saja,
akan tetapi juga meliputi adat-istiadat dan segala kebiasaan yang hidup di tengah-
tengah masyarakat.
Modal dan potensi kebudayaan ini dapat diklasifikasikan sebagai menjadi (a)
kebudayaan warisan (tourist heritage) yang semua berwujud artifak, yang bisa
terdapat secara in-situ dan ex-situ; dan (b) kebudayaan hidup yang berupa
kebudayaan tradisional dan kebudayaan kontemporer. Kebudayaan tradisional
sebagian berupa artifact dan sebagian lagi dapat berupa act seperti adat kebiasaan,
kesenian dan kerajinan tradisional dan begitu juga dengan kebudayaan kontemporer.
B. Pengelolaan Program Wisata

Paket wisata (package tour) menurut Yoeti (1997), paket wisata merupakan
suatu perjalanan wisata yang direncanakan dan diselenggarakan oleh suatu travel
agent atau biro perjalanan atas resiko dan tanggung jawab sendiri baik acara, lama
waktu wisata dan tempat yang akan dikunjungi, akomodasi, transportasi, serta
makanan dan minuman telah ditentukan oleh biro perjalanan dalam suatu harga yang
telah ditentukan jumlahnya.
Program dan paket wisata tidak hanya dikelola atau disiapkan oleh biro
perjalanan wisata, namun sebagai pengelola destinasi juga dapat menyusun paket
yang ditawarkan langsung kepada pengunjung ataupun melalui biro perjalanan
wisata ataupun Agen perjalanan wisata. Kepuasan pengunjung dalam menikmati
sumberdaya yang ada di destinasi, secara umum akan meningkat karena adanya
layanan khusus yang memandi pengunjung menikmati sumberdaya.

C. Pengelolaan Fasilitas Wisata

Fasilitas dalam lingkup wisata adalah sumber daya buatan manusia yang
diperuntukkan untuk menunjang kegiatan wisatawan yang dapat memudahkan dan
memperlancar pelaksanaan aktivitas (Fred & Bovy, 1998). Dalam pengembangan
Obyek wisata dibutuhkan adanya fasilitas fisik yang berfungsi sebagai pelengkap
untuk menunjang memenuhi berbagai kebutuhan wisatawan. Menurut Bukart dan
Medlik (1974), fasilitas bukanlah merupakan faktor utama yang menstimulasi
kedatangan wisatawan, tetapi ketiadaan fasilitas menghalangi wisatawan dalam
menikmati atraksi wisata. Fungsi fasilitas haruslah bersifat melayani dan
mempermudah kegiatan dan aktivitas wisatawan.
Keberadaan fasilitas pengelolaan berfungsi sebagai pendukung implementasi
kegiatan pengelolaan wisata alam. Beberapa standar fasilitas pengelolaan destinasi
wisata alam yang biasa ditemukan diantaranya bangunan kantor (terletak di luar
kawasan), pondok kerja (terletak di luar, tepi dan dalam kawasan), pos jaga (terletak
di lokasilokasi strategis) dan jalan patroli (untuk pengamanan kawasan). Untuk
destinasi wisata lainnya, umumnya fasilitas pengelolaan terdapat di dalam kompleks
kawasan/area destinasi. Kemudian untuk fasilitas rekreasi dan wisata yang dapat
ditemukan di suatu destinasi wisata diantaranya yaitu tempat parkir, gerbang masuk,
jalan masuk, jalan setapak, papan petunjuk/ papan interpretasi, tempat berkemah
(camping ground), tempat piknik dan rekreasi, shelter, menara pengamatan, kios
makanan dan warung, MCK, tempat duduk dan tempat sampah.

D. Pengelolaan Parkir

Parkir adalah keadaan tidak bergerak suatu kendaraan yang bersifat sementara
karena ditinggalkan oleh pengemudinya. Setiap pengendara kendaraan bermotor
memiliki kecendrungan untuk mencari tempat untuk memarkir kendaraannya sedekat
5

mungkin dengan tempat kegiatan atau aktivitasnya. Pembangunan sejumlah gedung


atau tempattempat kegiatan umum sering kali tidak menyediakan areal parkir yang
cukup sehingga berakibat penggunaan sebagian lebar badan jalan untuk parkir
kendaraan (Warpani 1990).
Menurut Pedoman Perencanaan dan Pengoperesian Fasilitas Parkir,
Direktorat Jenderal Perhubungan Darat 1998 parkir adalah keadaan tidak bergerak
suatu kendaraan yang bersifat sementara. Termasuk dalam pengertian parkir adalah
setiap kendaraan yang berhenti pada tempat- tempat tertentu baik yang dinyatakan
dengan rambu ataupun tidak, serta tidak semata-mata untuk kepentingan menaikkan
dan menurunkan orang atau barang. PP No.43 tahun 1993 menjelaskan definisi
parkir adalah suatu keadaan dimana kendaraan tidak bergerak dalam jangka waktu
tertentu atau tidak bersifat sementara.

E. Pengelolaan Tiket

Pengelolaan menurut Nugroho (2009), yaitu sebuah istilah yang dipakai di


dalam istilah ilmu manajemen. Secara etimologi berasal dari kata (tomanage) dan
biasanya merujuk pada proses mengurus atau menangani sesuatu untuk mencapai
tujuan tertentu. Pengertian Tiket menurut Kamus Besar Bahasa Indonesia adalah
sebuah karcis. Karcis adalah surat kecil atau secarik kertas khusus sebagai tanda
telah membayar sesuatu agar memperoleh admisi dari suatu lokasi atau event
tertentu.
Tiket adalah media atau alat yang sering digunakan oleh suatu perusahaan
tertentu sebagai pengganti uang langsung. Tiket juga merupakan sebuah dokumen
perjalanan yang dikeluarkan yang berisi rute, tanggal, harga serta peraturan kawasan.
Tiket yang dibuat biasanya terbuat dari kertas dengan tujuan menunjukkan suatu
nilai. Pada sebuah tiket terdiri dari item-item tertentu seperti nomer tiket dan
peraturan yang berlaku.
Retribusi wisata menurut Sunarto (2005) yaitu pungutan yang dikenakan pada
pengunjung dan pedagang, biasanya oleh pemerintah daerah sebagai pembayaran
atas kunjugan yang dilakukan serta penggunaan atau pemakaian tempat wisata oleh
pengunjung atau pedagang. Retribusi pariwisata adalah retribusi yang dipungut dari
lokasi pariwisata atas penggunaan fasilitas pariwisata dan pemberian izin
penempatan pedagang oleh Pemerintah Kabupaten atau Kota. Retribusi pariwisata
menurut Undang-undang No. 34 Tahun 2000 tentang Pajak dan Retribusi Daerah
serta Peraturan Pemerintah No. 66 Tahun 2001 tentang Retribusi Daerah, termasuk
ke dalam kelompok retribusi jasa umum. Retribusi jasa umum ini tidak bersifat
komersial, sehingga retribusi ini merupakan pelayanan yang disediakan Pemerinah
Daerah untuk tujuan kepentingan umum.
F. Pengelolaan Pengunjung

Pengunjung adalah seorang atau kelompok yang melakukan serangkaian


kegiatan jasa namun dalam jasa tergantung pada jumlah pendapatan, pendidikan,
kebutuhan dan kebiasaan. Pengelolaan pengunjung diarahkan untuk mempengaruhi
pergerakan pengunjung, memenuhi kebutuhan pengunjung, mendorong penyebaran
kunjungan secara merata dan memberikan pengalaman wisata yang terbaik.
Penerapan pengelolaan pengunjung hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan obyek
wisata dan wisatawan. Pengelolaan pengunjung, pada dasarnya bertujuan untuk:
1. Menjamin keselamatan pengunjung dari sumberdaya
2. Menjadi keselamatan sumberdaya dari pengunjung, dan
3. Menjamin keselamatan pengunjung dari pengunjung lain.
Tujuan kedua, yaitu menjamin keselamatan sumberdaya dari pengunjung,
diulas secara khusus pada pengelolaan sumberdaya. Sementara tujuan pertama dan
ketiga menjadi aspek utama yang diulas dalam pengelolaan pengunjung. Pengelolaan
pengunjung dapat dikelompokkan dalam empat aspek, yaitu:
1. Pengelolaan penyebaran pengunjung
2. Pelayanan informasi
3. Pelayanan interpretasi
4. Pengelolaan keselamatan pengunjung

G. Pengelolaan Sumberdaya Manusia

Pengelolaan atau manajemen sumberdaya manusia dapat diartikan


penggerakan, pengorganisasian dan pengarahan usaha manusia untuk memanfaatkan
secara efektif material dan fasilitas untuk mencapai suatu tujuan (Irawan, 1997).
Selain itu menurut Desseler (2015), pengertian manajemen sumberdaya manusia
adalah suatu proses untuk memperoleh, melatih, menilai, dan mengompensasi
karyawan dan untuk mengurus relasi tenaga kerja, kesehatan dan keselamatan, serta
hal-hal yang berhubungan dengan keadilan.
Secara umum penggunaan sumber daya manusia (SDM) dalam pariwisata
dapat mencakup dalam berbagai bidang baik perencanaan, pengorganisasian,
pelaksanaan dan pengawasan. Kegiatan yang dilakukan terkait dengan administrasi,
produksi, pemasaran dan finansial. Untuk itu, penggunaan SDM dalam suatu institusi
atau perusahaan bukan hanya dibutuhkan dalam bentuk pemikiran saja namun juga
dibutuhkan dalam aspek pengaplikasian dari buah pikir yang telah ditentukan. Hal ini
selaras dengan pengertian dari Undang-undang No. 13 Tahun 2003 tentang
Ketenagakerjaan yang mengatakan bahwa tenaga kerja adalah setiap orang yang
mampu melakukan pekerjaan gunamenghasilkan barang dan/atau jasa baik untuk
memenuhi kebutuhan sendiri maupun untuk masyarakat.
7

H. Pengelolaan Promosi dan Pemasaran

Promosi merupakan upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk


baik berupa barang atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk membeli
atau mengkonsumsinya. Adanya promosi produsen atau distributor mengharapkan
kenaikannya angka penjualan. Pengeloaan promosi perlu dilakukan agar tercapainya
sebuah penawaran yang efektif dan efesien. Pemasaran merupakan suatu sistem total
dari kegiatan bisnis yang dirancang untuk merencanakan, menentukan harga,
promosi dan mendistribusikan barang-barang yang dapat memuaskan keinginan dan
mencapai pasar sasaran serta tujuan perusahaan.
Proses pemasaran terdapat ilmu dan seni dalam menciptakan dan
menyampaikan nilai-nilai untuk memuaskan kebutuhan pasar yang dituju (target
market) untuk mendapatkan laba / profit. Dalam pemasaran mencari tahu semua
kebutuhan dan keinginan pasar yang belum terpenuhi. Dengan pemasaran dapat
diketahui segmen pasar yang perlu dilayani. Dalam proses ini produk, baik barang
atau jasa masih belum ada atau berwujud, karena dalam proses inilah tahap
pembentukan awal tentang produk apa yang akan dipasarkan. Pemasaran lebih
menekankan cara membuat pelanggan atau customer menjadi puas.
III. KONDISI UMUM

A. Letak dan Luas Kawasan

Taman Nasional Gunung Ciremai merupakan sebuah kawasan konservasi yang


terletak di sebagian wilayah Kabupaten Kuningan dan sebagian di wilayah
Kabupaten Majalengka. Terdapat banyak sekali objek wisata yang termasuk kedalam
kawasan Taman Nasional Gunung Ciremai, salah satunya adalah Objek Wisata
Cibulan. Objek Wisata Cibulan merupakan salah satu objek wisata yang menyajikan
sebuah atraksi wisata berupa pemandian air dingin yang berada di kawasan Taman
Nasional Gunung Ciremai yang berlokasi di Desa Manis Kidul, Jalaksana Kabupaten
Kuningan 45554. Luas Kawasan Objek Wisata Cibulan memiliki luas keseluruhan
sekitar 5 hektar, sebanyak 2,5 sudah digunakan oleh pengelola Objek wisata menjadi
lahan untuk fasilitas – fasilitas pendukung lainnya, sisa lahan yang belum
dipergunakan masih diolah oleh pengelola Objek Wisata Cibulan untuk memberikan
lahan kepada masyarakat setempat yang ingin membudidayakan ikan air tawar.

B. Sejarah Kawasan

Objek Wisata Cibulan adalah objek wisata yang di resmikan pada tanggal 27
Agustus 1939 dengan nama awal “Cibulan Jaya” dan diresmikan oleh bupati
Kuningan pada masa itu bernama R.A.A Mohammad Achmad. Objek wisata Cibulan
merupakan salah satu objek wisata tertua yang terdapat di Kabupaten Kuningan.
Kata Cibulan berasal dari kata “Cai” dan “Katimbulan” yang artinya air yang
muncul atau dapat diartikan sebuah titik mata air. Terdapat beberapa versi asal mula
sumber air Cibulan. Versi pertama menurut cerita masyarakat sekitar, sumber air
Cibulan berasal dari cerita Putri Buyut Manis yang terkenal dengan kecantikannya
dan kemudian dipinang oleh Putra Buyut Talaga, tetapi Putri Buyut Manis sudah
memiliki kekasih pilihannya pada saat itu sehingga membuatnya pergi dan
menghilang untuk menghindari pinangan dari Putra Buyut Talaga. Pada lokasi
menghilangnya Putri Buyut Manis, kemudian timbulah sumber – sumber mata air
hingga saat ini.
Versi selanjutnya menceritakan tentang penyebaran agama islam disekitaran
Cirebon-Kuningan. Ketika para wali sampai menyebarkan agama Islam di daerah
Cibulan para wali menemukan sumber mata air yang kemudian dijadikan sebagai
tempat peristirahatan, lalu para wali pun membuat sebuah kolam dan disimpannya
beberapa ikan kancra bodas. Versi ketiga menyebutkan bahwa Cibulan disebut
sebagai tempat patilasan Prabu Siliwangi di sekitar patilasan terdapat sumur-sumur
kecil yang dikenal dengan sebutan “Sumur Tujuh” yang terdiri dari Sumur Kejayaan,
Sumur Kemulyaan, Sumur Pangabulan, Sumur Cisadane, Sumur Kemudaan, Sumur
Keselamatan dan Sumur Cirancana. Di posisi tengah ketujuh sumur tersebut
digunakan oleh Prabu Siliwangi sebagai tempat bersemedi, digunakan keperluan
9

membasuh muka ketika mensucikan diri. Menurut versi cerita ini ikan dewa atau
ikan kancra bodas merupakan jelmaan dari para pengawal Prabu Siliwangi yang
membangkang sehingga berubah menjadi seekor ikan.

C. Kondisi Fisik

1. Topografi
Objek wisata Cibulan merupakan objek wisata alam yang terletak di Desa
Manis Kidul, Jalaksana, Kuningan, Jawa Barat dan berjarak sekitar 5 Km dari pusat
Kota Kuningan serta 30 Km dari Kota Cirebon. Objek Wisata Cibulan merupakan
area datataran tinggi yang terletak di Gunung Ciremai, berada pada ketinggian 500-
1500 meter dari permukaan laut. Objek Wisata Cibulan memiliki luas sekitar 5ha
yang sudah dimanfaatkan produktif sebesar 3 ha.
2. Iklim dan Curah Hujan
Objek Wisata Cibulan memiliki curah hujan rata-rata 2500 mm/tahun. suhu
udara di area objek wisata Cibulan berkisar antara 260 sampai 290 derajat celcius,
sehingga tergolong sejuk dengan tumbuhan-tumbuhan yang masih banyak disekitar
objek wisata Cibulan, yang memuat asri objek wisata Cibulan merupakan area yang
berbukit-bukit dengan kemiringan mencapai 600 sehingga pesawahan sebagai lahan
utama penghidupan penduduk harus dibuat bertingkat.
3. Tanah dan Hidrologi
Objek Wisata Cibulan memiliki tanah yang subur sehingga banyak tumbuhan
di sekitarnya, tumbuhan yang ada di objek wisata Cibulan merupakan tumbuhan
besar sehingga membuat sejuk sekitar kawasan. air yang ada di sekitar objek wisata
Cibulan sangat jernih dan sejuk karena memang masih alami dan bahkan Cibulan
memiliki mata air yang cukup deras sehingg air yang ada di kolam ketika di ganti
akan cepat penuh dengan sendirinya.

D. Kondisi Biotik

1. Flora
Objek Wisata Cibulan merupakan kawasan wisata yang masih asri
lingkunganya, karena kawasan Cibulan masih banyak tumbuhan-tumbuhan besar,
tumbuhan tersebut diantaranya, pohon kelapa (cocos nucifera), pohon beringin (ficus
benjamina), dan pohon trembesi (samanea saman). Pohon-pohon yang ada di wisata
Cibulan sudah berusia puluhan tahun sehingga batangnya pun terlihat besar dan
tumbuhan tersebut dapat menjadi tempat berteduh wisatawan.
2. Fauna
Objek Wisata Cibulan merupakan kawasan yang sangat terkenal dengan ikan
berukuran besar yang ada di kolam Cibulan, ikan yang ada di kolam Cibulan
merupakan ikan Kancra yang masih dalam golongan Tor sp atau nama latin ikan
tersebut yatu Tor Soro, ikan Kancra di kolam Cibulan memiliki ukuran yang sangat
besar dan terdapat dalam jumlah yang banyak di kolam Cibulan.

E. Potensi Wisata

Potensi wisata di Objek Wisata Cibulan beragam, mulai dari potensi wisata
yang alami hingga buatan. Berikut merupakan potensi-potensi wisata yang terdapat
di Objek Wisata Cibulan.
1. Kolam Pemandian dan Ikan Dewa
Kolam pemandian di Objek Wisata Cibulan terdiri dari dua kolam. Kolam
pertama berukuran 35×15 meter persegi dengan kedalaman sekitar 2 meter,
sedangkan kolam kedua berukuran 45×15 meter persegi yang dibagi menjadi dua
bagian. Setiap kolamnya dihuni oleh puluhan ikan yang berwarna abu-abu kehitaman
dan disebut sebagai kancra bodas atau ikan dewa (Cyprinus Carpico). Ukurannya
berbagai macam mulai dari yang panjangnya 20 cm hingga 1 meter. Ikan Dewa
adalah sejenis ikan yang dikeramatkan oleh penduduk di sekitar wilayah Desa Manis
Kidul karena dipercaya mempunyai keistimewaan tertentu, jumlah ikan dewa
tersebut tidak pernah bertambah atau pun berkurang dan jika kolamnya akan
dibersihkan ikan itu akan menghilang, namun akan kembali jika kolam tersebut telah
selesai dibersihkan. Meski semua kolam itu dihuni puluhan ikan kancra bodas atau
ikan dewa, kolam-kolam di Cibulan dibuka sebagai kolam pemandian umum.
2. Situs Patilasan Prabu Siliwangi dan Sumur Tujuh
Situs Petilasan Prabu Siliwangi yang merupakan tempat bersemedinya Prabu
Siliwangi, Raja Pajajaran dan terdapat tujuh sumber mata air. Tujuh mata air ini
terdiri dari kolam-kolam yang masing-masing mempunyai nama tersendiri yaitu
Sumur Satu Kejayaan, Sumur Dua Kemulyaan, Sumur Tiga Pengabulan, Sumur
Empat Cirencana, Sumur Lima Cisadane, Sumur Enam Kemudahan, Sumur Tujuh
Keselamatan. Sumur tersebut dipergunakan oleh Prabu Siliwangi untuk keperluan
membasuh muka dikala beliau akan mensucikan diri dan bersemedi. Menurut
kepercayaan masyarakat setempat, keseluruhan sumur-sumur tersebut merupakan
suatu rangkaian satu sama lain, agar kita menempuh bahtera hidup mengalami
kejayaan, kemulyaan, keselamatan, awet muda, dan segala rencana atau cita-cita bisa
segera dikabulkan. Sumur Tujuh dan Situs Petilasan Prabu Siliwangi ini sering
dikunjungi orang untuk berziarah.
3. Upacara Kawin Cai
Budaya upacara kawin cai merupakan warisan leluhur masyarakat setempat sebagai
wujud syukur atas karunia mata air yang tidak pernah kering sepanjang tahun.
Sehingga mampu mengairi lahan persawahan hingga ke lima desa lainnya. Selain
sebagai wujud syukur atas karunia mata air yang tidak pernah kering, kawin cai juga
11

merupakan salah satu ungkapan rasa syukur atas keberhasilan usaha bercocok tanam
masyarakat Cibulan. Upacara yang rutin dihelat tiap tahun ini berupa ritual
mencampurkan air dari sumur tujuh dan air yang ada di Balong Dalem. Ritual ini
sudah dilakukan oleh nenek moyang masyarakat Babakanmulya. Waktunya adalah
setiap malam Jumat Kliwon Bulan Syaban. Sebelumnya, masyarakat terlebih dahulu
menggelar beragam kesenian tradisional dan pasar malam yang memperjualbelikan
beragam hasil bumi. Tradisi ini dinilai sangat unik, sehingga tidak sedikit wisatawan
yang sengaja datang untuk ikut menyaksikan.

I. Kondisi Pengelola

Latar Belakang terbentuknya objek Wisata Cibulan pada awalnya dikelola oleh
masyarakat desa setempat yang kemudian diambil alih oleh seorang wirausaha
bernama H. Didi Sutardi. Daya tarik wisata alam yang berpeluang untuk
dikembangkan membuat pengelola semakin berambisi mengembangkan objek wisata
Cibulan. Objek wisata Cibulan telah menandatangani MoU dengan desa setempat
dalam rangka kerjasama membangun dan mensejahterakan masyarakat. Sejak
diambil alihnya Objek Wisata Cibulan oleh H. Didi Sutardi hingga saat ini, Cibulan
sudah mampu menyumbangkan dana kepada desa mencapai 2 Milyar Rupiah.

J. Aksesibilitas

Objek Wisata Cibulan dapat diakses dari Kuningan maupun Cirebon


menggunakan kendaraan pribadi dan kendaraan umum. Pengunjung dapat
menggunakan angkutan umum elf apabila dari Cirebon, sedangkan dari Kuningan
pengunjung dapat menggunakan angkutan kota jurusan Cirendang-Cilimus ataupun
elf. Kondisi jalan umumnya beraspal dan baik, dapat dilalui oleh kendaraan roda dua
maupun roda empat.
IV. METODE PRAKTIK

A. Waktu dan Tempat

Kegiatan Praktik Pengelolaan Ekowisata dilaksanakan pada tanggal 5-15


Agustus 2020. Kegiatan Praktik Pengelolaan Ekowisata dilakukan di rumah masing-
masing penulis.

B. Alat dan Bahan

Kegiatan Praktik Pengelolaan Ekowisata di Objek Wisata Cibulan


memerlukan alat dan bahan. Bahan yang digunakan untuk Praktik Pengelolaan
Ekowisata berfungsi untuk membantu dalam pengambilan data. Berikut ini
merupakan alat yang digunakan selama melakukan kegiatan sebagai penunjang
praktikum.
Tabel 1 Alat dan Bahan
No. Nama Alat Tujuan
1. Laptop Untuk menyusun laporan
2. Buku panduan Untuk pedoman penyusunan laporan
3. Internet Untuk mencari data

C. Jenis dan Metode Pengambilan Data

Praktik Pengelolaan Ekowisata di Objek Wisata Cibulan dilaksanakan dengan


menggunakan jenis dan metode pengumpulan data yang dilakukan dengan cara
pengumpulan data sekunder. Proses pengambilan data yang dibutuhkan selama untuk
menunjang keberhasilan pelaksanaan dan tujuan Praktik Pengelolaan Ekowisata
dilaksanakan melalui metode studi pustaka atau literatur dengan menelusuri data
sekunder berupa arsip ataupun informasi yang lainnya dari pengelola di kawasan /
obyek wisata.
13

V. HASIL DAN PEMBAHASAN

A. Pengelolaan Sumberdaya Wisata

1. Sumberdaya Wisata
Sumberdaya wisata adalah sesuatu yang dapat dikembangkan menjadi atraksi
wisata di suatu daerah atau tempat tertentu. Objek Wisata Cibulan memiliki beragam
atraksi wisata baik alami, budaya, maupun buatan. Atraksi wisata di Objek Wisata
Cibulan terdiri dari kolam ikan dewa, terapi ikan, sumur tujuh dan petilasan Prabu
Siliwangi, kolam renang anak, dan wahana permainan.
a. Kolam Ikan Dewa
Kolam ikan dewa merupakan atraksi wisata yang menjadi ikon dari Objek
Wisata Cibulan. Kolam ikan dewa dihuni oleh puluhan ikan yang berwarna abu-abu
kehitaman dan berukuran besar yang disebut sebagai Kancra Bodas atau Ikan Dewa
(Cyprinus Carpico). Penduduk sekitar wilayah Desa Manis Kidul mengeramatkan
dan mempercayai bahwa ikan dewa ini memiliki keistimewaan tertentu. Ikan dewa
yang ada di dalam kolam Cibulan ini konon katanya merupakan prajurit-prajurit yang
membangkang atau tidak setia pada zaman dahulu saat pemerintahan Prabu
Siliwangi. Prabu Siliwangi kemudian mengutuk para prajurit pembangkang itu
sehinggan menjadi ikan. Meskipun kolam ini menjadi kolam pemandian umum,
tetapi pengunjung tidak diperbolehkan untuk mengambil ikan ini. Masyarakat sekitar
mempercayai bahwa apabila ada yang berani mengganggu ikan-ikan tersebut maka
akan mendapatkan kesialan.

Gambar 1 Kolam yang dipenuhi Ikan Dewa


Sumber: media.guideku.com, 2018
b. Sumur Tujuh dan Petilasan Prabu Siliwangi
Sumur tujuh dan petilasan Prabu Siliwangi merupakan situs yang sudah
diresmikan sejak zaman Hindia Belanda yaitu pada 27 Agustus 1939. Sumur tujuh
memiliki tujuh sumur dengan nama yang berbeda-beda yaitu Sumur Kejayaan,
Sumur Kemulyaan, Sumur Pengabulan, Sumur Cirencana, Sumur Cisadane, Sumur
Kemudahan, Sumur Keselamatan. Konon katanya sumur tersebut dulunya
dipergunakan oleh Prabu Siliwangi untuk keperluan membasuh muka dikala beliau
akan mensucikan diri dan bersemedi. Pengunjung dapat membasuh muka ataupun
membawa pulang air dari sumur tujuh karena air ini dianggap air suci. Petilasan
Prabu Siliwangi, berbentuk bangunan berukuran 8 meter x 2 meter yang di dalamnya
tersimpan semacam bebatuan. Pengunjung biasanya memanjatkan doa di Petilasan
Prabu Siliwangi sebagai bagian dari ritual mengunjungi persinggahan Prabu
Siliwangi.

Gambar 2 Petilasan Prabu Siliwangi


Sumber: Ayocerita2.wordpress.com, 2015
c. Kolam Renang Anak
Kolam renang anak merupakan atraksi wisata buatan yang terdapat di Objek
Wisata Cibulan. Kolam renang anak berbeda dengan kolam ikan dewa karena pada
kolam ini tidak terdapat ikan dewa. Kolam renang anak memiliki kedalaman sekitar
60-90 cm. Kolam renang anak ini memiliki berbagai wahana water park seperti
seluncuran dan water bucket.

Gambar 3 Wahana Kolam Renang Anak


Sumber: Soundsern.com, 2019
15

d. Wahana Permainan
Wahana permainan merupakan atraksi buatan yang terdapat di Objek Wisata
Cibulan. Wahana permainan di Objek Wisata Cibulan terdiri dari taman kelinci,
flying fox, sepeda air, sepeda gantung, panahan, dan spot foto. Pengunjung dapat
mengunjungi spot foto dan taman kelinci secara gratis, sedangkan wahana flying fox,
sepeda air, sepeda gantung, dan panahan dikenakan biaya. Wahana panahan
dikenakan biaya Rp10.000 untuk lima anak panah dan wahana sepeda gantung,
sepeda air, flying fox dikenakan biaya sebesar Rp20.000 untuk masing-masing
wahana.

Gambar 4 Wahana Sepeda Air


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
2. Planning
Perencanaan pengelolaan dilakukan sebagai upaya pengoptimalisasian potensi-
potensi sumberdaya wisata di Objek Wisata Cibulan. Perencanaan pengelolaan
sumberdaya wisata yang dilakukan pihak pengelola diantaranya adalah dengan
membuat atraksi wisata yang sedang trend contohnya adalah spot foto. Hal tersebut
dilakukan untuk mempertahankan kunjungan pengunjung ke Objek Wisata Cibulan,
agar terdapat hal baru yang dapat membuat pengunjung tertarik untuk mengunjungi
Objek Wisata Cibulan.
3. Organizing
Pengorganisasian pengelolaan dilakukan sesuai dengan struktur organisasi
pengelola. Pengorganisasian pengelolaan sumberdaya wisata dipimpin oleh direktur
utama, diawasi oleh manajer, dan dilaksanakan oleh pegawai kebersihan & life
guard. Pegawai kebersihan melakukan tugasnya yang bertanggung jawab atas
kebersihan atraksi wisata. Life guard melakukan tugasnya yang bertanggung jawab
atas keselamatan pengunjung di setiap atraksi wisata.
4. Actuating
Pelaksanaan pengelolaan sumberdaya wisata di Objek Wisata Cibulan
dilakukan dengan menerapkan tujuh unsur sapta pesona yaitu aman, tertib, bersih,
sejuk, indah, ramah tamah, dan kenangan. Setiap atraksi wisata di Objek Wisata
Cibulan dijaga oleh pegawai life guard yang bertanggung jawab atas atraksi wisata.
Atraksi wisata kolam Ikan Dewa dikuras dengan jangka waktu dua minggu sekali.
Kolam Ikan Dewa yang sudah dikuras akan diisi kembali dengan air dari mata air
sekitar kolam, biasanya air kolam Ikan Dewa akan kembali penuh setelah tiga jam.
Ikan Dewa di Objek Wisata Cibulan diberikan pakan tiga kali dalam seminggu. Ikan
Dewa diberi pakan apel merah, setiap pemberian pakan menghabiskan 5 kg apel
merah.
5. Controlling
Pengawasan sumber daya wisata di Objek Wisata Cibulan dilakukan dengan
pembagian tugas kepada para pegawai life guard. Setiap sumber daya wisata diawasi
oleh life guard untuk menjaga sumber daya wisata dari kerusakan dan menjaga
keselamatan pengunjung saat di sumber daya wisata.
6. Evaluating
Evaluasi pengelolaan sumberdaya wisata di Objek Wisata Cibulan dilakukan
dalam kurun waktu satu minggu sekali. Evaluasi dilaksanakan setiap hari Sabtu
sebelum jam buka, di lahan parkir Objek Wisata Cibulan. Evaluasi tersebut dipimpin
langsung oleh Direktur Utama Objek Wisata Cibulan. Selain itu terdapat evaluasi
tahunan yang dilakukan untuk mengevaluasi kegiatan pengelolaan selama kurun
waktu satu tahun.

B. Pengelolaan Program/Paket Wisata

Program wisata adalah suatu komponen penting dalam meningkatkan minat


pengunjung untuk datang ke suatu destinasi wisata. Program wisata juga dapat
dijadikan sebuah alternatif bagi pengunjung yang ingin melakukan aktivitasnya di
sebuah destinasi wisata.
1. Planning
Pengelolaan program atau paket wisata Objek Wisata Cibulan ditentukan oleh
pengelola, program/paket wisata yang ada di objek wisata Cibulan yaitu memberikan
harga khusus di hari hari tertentu dengan include kesempatan mengikuti lomba dan
mendapat makan dan minum. Program tersebut diadakan pada hari-hari tertentu
seperti pada peringatan 17 agustus, libur hari raya dan tahun baru.
2. Organizing
Program wisata pada objek wisata Cibulan diselenggarakan oleh pengelola, dan
dipantau langsung oleh direktur objek wisata cibulan. Pengelola mempersiapkan
minimal satu hari sebelum pelaksanaan program berlangsung, seperti perlombaan
pada peringatan 17 agustus pengelola menyiapkan alat dan bahan yang akan
digunakan saat perlombaan. Pengelola akan menyiapkan keperluan tersebut setelah
tidak ada lagi pengunjung di hari tersebut. Hal tersebut pun sama halnya ketika
momen liburan hari raya dan tahun baru.
17

3. Actuating
Program dilaksanakan pada hari-hari tertentu oleh pengelola. Pengelola akan
dibagi saat pelaksanaan program tersebut. Sebagian pengelola akan menjaga pintu
masuk untuk pembelian tiket masuk, dan sebagian memandu kegiatan tersebut.
Dalam pelaksanaan program, pengelola kawasan akan dibagi tanggung jawab seperti
ada yang menjadi MC, menjadi photographer, dan koordinator lapangan yang
mengatur peserta lomba. Untuk harga tiket masuk yaitu sama Rp 22.500 namun yang
membedakan pengunjung bisa menikmati kawasan, mengikuti perlombaan dan akan
mendapatkan makanan.
4. Controlling
Controlling dilakukan oleh direktur kawasan dengan melihat jumlah penjualan
tiket di hari libur tersebut, jika memang penjualan tiket lebih banyak maka dapat
dikatakan pengelolaan program tersebut sukses, jika penjualan tiket kurang baik
maka dapat dikatakan pengelolaan program kurang baik. Penilaian program pun
dilihat dari respon pengunjung pada kawasan yang bisa di sampaikan melalui kontak
kawasan atau akun media sosial kawasan wisata cibulan.
5. Evaluating
Evaluasi dilakukan oleh direktur objek wisata Cibulan pada pegawai objek wisata
Cibulan, evaluasi dilakukan terhadap kinerja saat pelaksanaan program. Evaluasi
dilakukan pada pegawai yang menjaga loket, memandu acara dll.

C. Pengelolaan Fasilitas Wisata

1. Fasilitas Wisata
Fasilitas adalah daya dukung utama untuk menunjang suatu aktivitas yang
dilakukan pengunjung di sebuah destinasi wisata. Kelengkapan dan keberadaan
fasilitas sangat mempengaruhi kepuasaan pengunjung saat berkunjung ke sebuah
destinasi wisata. Pengembangan dan peningkatan fasilitas di Objek Wisata Cibulan
akan selalu dilakukan oleh pengelola guna menunjang kepuasan pengunjung atau
wisatawan, hal tersebut meliputi evaluasi dan inventarisasi fasilitas wisata yang
terdapat di Objek Wisata Cibulan. Berikut merupakan inventarisasi fasilitas wisata
yang terdapat di Objek Wisata Cibulan.
Tabel 2 Kondisi Fasilitas di Objek Wisata Cibulan
No Fasilitas Keterangan
1 Loket tiket Kondisi baik, berfungsi
2 Penitipan Helm Kondisi baik, Berfungsi
3 Warung Kondisi baik, Berfungsi
4 Papan Informasi Kondisi baik, Berfungsi
5 Wastafel Kondisi baik, Berfungsi
6 Toilet Kondisi baik, Berfungsi
7 Kamar Bilas Kondisi baik, Berfungsi
8 Tempat sampah Kondisi baik, Berfungsi
9 Terapi ikan Kondisi baik, Berfungsi
Tabel Lanjutan.
No Fasilitas Keterangan
10 Spot Foto Kondisi baik, Berfungsi
11 Mushola Kondisi baik, Berfungsi
12 Gazebo Kondisi baik, Berfungsi
13 Taman Kelinci Kondisi cukup baik, Berfungsi

a. Loket Tiket
Loket tiket merupakan fasilitas yang terdapat di Objek Wisata Cibulan. Loket
tiket berfungsi untuk tempat pengelola menjual tiket kepada pengunjung atau
wisatawan. Loket tiket yang terdapat di Objek Wisata Cibulan berjumlah dua buah.
Loket tiket pertama berlokasi di depan sebelum memasuki area parkir, sedangkan
loket tiket kedua berada didekat pintu masuk. Pada loket tiket kedua pengunjung atau
wisatawan akan dicek terlebih dahulu suhu tubuh serta dilanjutkan untuk pengecekan
tiket yang telah dibeli pada loket tiket pertama.

Gambar 5 Loket
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
b. Penitipan Helm
Fasilitas Penitipan helm merupakan fasilitas yang terdapat di Objek Wisata
Cibulan. Penitipan helm ini dikenakan biaya sebesar Rp. 5.000,00 per motor.
Fasilitas penitipan helm ini bertujuan untuk memudahkan para pengunjung atau
wisatawan agar tidak merasa khawatir dengan helm yang dibawa, selain itu agar
meminimalisir kehilangan. Sistem penitipan helm pengunjung yaitu dengan cara
memberikan nomor pada helm dan motor agar tidak tertukar. Fasilitas penitipan helm
ini berada disekitaran area parkir pengunjung.
19

Gambar 6 Penitipan Helm


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020

c. Kantin
Warung atau Kantin adalah salah satu fasilitas yang terdapat di Objek Wisata
Cibulan. Warung yang terdapat di Objek Wisata Cibulan menjual berbagaimacam
jenis cemilan hingga cenderamata. Lokasi warung terbagi menjadi dua lokasi, pada
lokasi pertama warung terletak diantara area parkir dan lokasi warung kedua terletak
di dalam kawasan Objek Wisata Cibulan. Total warung yang tersedia di Objek
Wisata Cibulan kurang lebih sebanyak 15 warung dengan setiap lapaknya memiliki
luas 3x4 m. Warung tersebut dikelola oleh masyarakat sekitar tetapi tetap dalam
pengawasan pengelola Objek Wisata Cibulan.

Gambar 7 Kantin
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
d. Papan Informasi
Fasilitas selanjutnya adalah Papan Informasi. Papan informasi yang terdapat di
Objek Wisata Cibulan berfungsi untuk memberikan informasi mengenai tata tertib
yang berlaku pada kawasan tersebut. Papan Informasi tersebut dapat ditemukan pada
titik-titik tertentu di Objek Wisata Cibulan seperti pada tembok di tempat patilasan
dan tower kayu. Papan Informasi ini berukuran cukup besar sehingga dapat
memudahkan pengunjung untuk membaca isi informasi dari papan informasi
tersebut. Papan infromasi tersebut berjumlah dua. Kondisi papan informasi tersebut
baik, dikarenakan papan tersebut masih jelas terbaca dan penempatannya sangat
strategis.

Gambar 8 Papan Informasi


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
e. Wastafel
Fasilitas wastafel merupakan fasilitas yang wajib ada ketika masa pandemi, hal
ini mengacu kepada protokol kesehatan yang mengharuskan para pengunjung untuk
selalu menjaga kebersihan tangan agar terhindar dari virus. Wastafel yang terdapat di
Objek Wisata Cibulan ditempatkan dibeberapa titik yang sering dilewati oleh
pengunjung seperti dekat pintu masuk, area parkir, gazebo dan toilet. Kondisi
wastafel sangat baik dan terlihat baru, dikarenakan terdapat alat pelengkap seperti
sabun cuci tangan yang berfungsi untuk membersihkan tangan dari segala macam
bakteri dan virus. Pengelola menghimbau agar pengunjung yang datang bisa selalu
menjaga kebersihan terutama tangan.
21

Gambar 9 Washtafel
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
f. Toilet
Fasilitas toilet merupakan salah satu fasilitas yang terdapat di Objek Wisata
Cibulan. Fasilitas toilet yang terdapat di Objek Wisata Cibulan memiliki kondisi
yang baik, dikarenakan toilet memiliki fungsi sebagaimana mestinya. Toilet tersebut
memiliki luas sekitar 30m2. Pihak pengelola mengadakan kegiataan monitoring dan
pemeliharaan fasilitas toilet setiap harinya oleh staff kebersihan.

Gambar 10 Toilet
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
g. Kamar Bilas
Kamar Bilas merupakan salah satu fasilitas yang terdapat di Objek Wisata
Cibulan. Kamar Bilas yang tersedia di Obje Wisata Cibulan berfungsi untuk
pengunjung yang ingin membilas setelah selesai berenang. Terdapat 1 petak kamar
bilas yang mampu menampung beberapa orang. Kamar bilas ini terletak disebelah
toilet/MCK. Kondisi kamar bilas baik, dikarenakan masih dapat digunakan sesuai
dengan fungsinya.

Gambar 11 Kamar Bilas


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
h. Tempat sampah
Tempat sampah merupakan fasilitas yang terdapat di Objek Wisata Cibulan.
Terdapat beberapa macam jenis tempat sampah. Tempat sampah yang tersedia di
Objek Wisata Cibulan berbahan dasar plastik. Tempat sampah digunakan agar
pengunjung yang datang tidak membuang sampah disembarang tempat, sehingga
pengelola berupaya agar tempat sampah dapat di simpan dibeberapa titik yang
mudah dijangkau oleh pengunjung. Pengelola selalu mengadakan pembersihan
sampah setiap harinya.

Gambar 12 Tempat Sampah


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
23

i. Spot Foto
Spot foto yang terdapat di Objek Wisata Cibulan merupakan salah satu fasilitas
yang ramai-ramai digunakan oleh pengunjung. Objek Wisata Cibulan memiliki
beberapa spot foto dan memiliki ciri yang berbeda. Spot foto yang tersedia ada yang
tidak dikenakan biaya dan ada juga yang dikenakan biaya apabila pengunjung ingin
menggunakan jasa fotografer. Kondisi spot foto yang tersedia di Objek Wisata
Cibulan baik, dikarenakan spot foto masih dapat digunakan sesuai dengan fungsinya.

Gambar 13 Spot Foto


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
j. Mushola
Mushola yang terdapat di Objek Wisata Cibulan terletak di belakang area
lokasi Objek Wisata Cibulan. Mushola memiliki kondisi baik, dikarenakan alat
pendukung fasilitas seperti mukena dan sajadah masih terawat. Mushola ini berfungsi
agar pengunjung yang beragama muslim dapat melakukan ibadah dengan nyaman.
Mushola yang terdapat di Objek Wisata Cibulan berjumlah satu buah. Pengelola
selalu mengadakan monitoring dan pengecekan fasilitas mushola setiap harinya.

Gambar 14 Musholah
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
k. Gazebo
Gazebo yang terdapat di Objek Wisata berfungsi agar pengunjung dapat
bersantai dan beristirahat dengan nyaman. Jumlah gazebo yang terdapat di Objek
Wisata Cibulan sebanyak 2 gazebo berukuran besar. Gazebo tersebut memiliki
bentuk dan ukuran yang berbeda. Gazebo pertama memiliki kondisi yang tidak
terawat, sehingga tidak ada pengunjung yang menggunakan gazebo tersebut. Gazebo
kedua terletak didekat kolam renang, kondisi gazebo tersebut baik, dikarenakan
kondisinya yang terawat dan digunakan sesuai dengan fungsinya. Pengelola selalu
mengadakan monitoring dan pengecekan fasilitas gazebo setiap harinya.

Gambar 15 Gazebo
Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
l. Taman Kelinci
Taman Kelinci merupakan salah satu fasilitas pendukung yang terdapat di
Objek Wisata Cibulan. Taman kelinci ini menyediakan beberapa ekor kelinci sebagai
objek utamanya. Pengunjung dapat memberi makan kelinci yang dibeli langsung
dengan harga Rp.10.000,00. Taman kelinci ini memiliki kondisi yang cukup baik,
dikarenakan kondisi taman kelinci terlihat seperti tidak terawat dan hanya
menyisakan beberapa ekor kelinci saja.

Gambar 16 Taman Kelinci


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
2. Planning
Pengelolaan fasilitas yang terdapat di Objek Wisata Cibulan bertujuan agar
fasilitas yang ada dapat digunakan dengan nyaman dan aman oleh seluruh
pengunjung. Selain itu agaar kegiatan wisata dapat berjalan dengan lancar
dibutuhkannya fasilitas yang mendukung kegiatan wisata tersebut seperti contohnya
gazebo, tempat duduk, penyewaan ban, dan lain-lain.
3. Organizing
Pengelolaan fasilitas pada Objek Wisata Cibulan, terdapat beberapa fasilitas
yang memang dikelola langsung oleh pengelola ada juga yang tidak dikelola oleh
pengelola tetapi dalam pengawasan pengelola contohnya adalah deretan warung yang
25

terdapat di dekat tempat parkir merupakan warung milik warga sekitar yang sudah
mendapatkan izin untuk berjualan di sekitaran Objek Wisata Cibulan.
4. Actuating
Pengelolaan fasilitas pada Objek Wisata Cibulan memiliki kondisi yang baik
dikarenakan selalu dilakukan pembersihan dan penjagaan fasilitas secara rutin.
Pengelola bertugas untuk membersihkan dan merawat seluruh fasilitas yang ada di
Objek Wisata Cibulan.
5. Controlling
Pengawasan yang dilakukan oleh pihak pengelola kepada fasilitas yang
terdapat di Objek Wisata Cibulan yaitu dengan cara membagikan tugas-tugas pada
setiap divisi seperti contohnya divisi kebersihan. Pengecekan kinerja dilakukan
dalam waktu satu minggu sekali.
6. Evaluating

evaluasi mengenai pengelolaan fasilitas yang terdapat di kawasan Objek


Wisata Cibulan cukup baik, hal ini dapat dilihat dari kondisi fasilitas yang masih
terawat dan masih dapat digunakan sesuai dengan fungsinya. Kegiatan evaluasi
dilakukan pengawasan dan perawatan mengenai fasilitas yang terdapat di Objek
Wisata Cibulan. Pengawasan ini dilakukan oleh direktur Objek Wisata Cibulan.

D. Pengelolaan Pakir

Area parkir merupakan sebuah fasilitas yang sangat dibutuhkan dalam suatu
kawasan wisata. Fasilitas tersebut dibutuhkan agar wisatawan dapat memarkirkan
kendaraannya ketika berkunjung ke suatu kawasan wisata. Pengelolaan parkir yang
baik pun dibutuhkan agar menunjang keamanan kendaraan, keselamatan, kelancaran
lalu lintas, dan untuk mengatur ketersediaan lahan parkir.
1. Planning
Perencanaan pengelolaan tempat parkir di Objek Wisata Cibulan terbagi
menjadi dua tempat parkir berdasarkan jenis kendarannya, yaitu tempat parkir mobil
dan motor. Tempat parkir mobil di Objek Wisata Cibulan dapat menampung hingga
54 mobil dan 100 motor. Perencanaan pengelolaan parkir yang dilakukan meliputi
strategi-strategi pengelolaan untuk menjaga keamanan lahan parkir.
2. Organizing
Pengorganisasian pengelolaan tempat parkir berada di bawah tanggung jawab
pegawai parkir & security. Pegawai parkir yang terlibat dibagi di beberapa titik dan
melakukan tugas yang berbeda-beda. Pegawai parkir yang berada di depan lahan
parkir bertugas untuk memberikan tiket parkir dan menerima biaya parkir dari
kendaraan yang masuk. Pegawai parkir yang berada di area parkir mobil bertugas
untuk menjaga kendaraan dan mengarahkan kendaraan pengunjung yang ingin
masuk ataupun keluar dari area parkir. Pegawai parkir yang berada di area parkir
motor bertugas mengatur dan mengarahkan kendaraan pengunjung untuk parkir,
menjaga kendaraan, serta menjaga helm-helm yang diletakkan pengunjung di rak
helm.
3. Actuating
Pelaksanaan pengelolaan parkir dilakukan dengan adanya tarif parkir untuk
kendaraan pengunjung yang dikenakan sebesar Rp3.000 untuk motor, Rp5.000 untuk
mobil, dan Rp15.000 untuk bus. Biaya parkir dibayar saat kendaraan pengunjung
memasuki lahan parkir. Dalam pelaksanaan pengelolaan parkir, dilakukan penjagaan
dan pengaturan kendaraan di area parkir. Selain itu, pengelola Objek Wisata Cibulan
meningkatkan upaya keamanan parkir dengan pengadaan rak di wilayah parkir
motor. Rak tersebut digunakan untuk pengunjung meletakkan helm nya dan rak
tersebut dijaga oleh seorang pegawai. Hal tersebut dilakukan untuk meminimalisir
kemungkinan hilangnya helm pengunjung yang dapat mengurangi kepuasan
pengunjung terhadap Objek Wisata Cibulan.

Gambar 17 Area Parkir Objek Wisata Cibulan


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
4. Controlling
Pengawasan parkir dilakukan oleh pegawai parkir pada setiap hari.
Pengawasan parkir dilakukan dengan penyisiran lokasi parkir pada waktu-waktu
tertentu, sehingga pegawai parkir tidak hanya berdiam di satu titik untuk menjaga
kendaraan. Pegawai parkir akan berkeliling lokasi parkir untuk mengawasi
kendaraan di area parkir.
5. Evaluation
Evaluasi pengelolaan parkir dilakukan dengan adanya evaluasi rutin yang
dipimpin langsung oleh Direktur Utama Objek Wisata Cibulan pada setiap hari Sabtu
sebelum kunjungan dibuka. Evaluasi tersebut mencakup evaluasi keberlangsungan
pengelolaan parkir selama satu minggu. Apabila ada evaluasi negatif yang
mengurangi kepuasan pengunjung terhadap area parkir, maka pihak pengelola akan
merencanakan upaya-upaya untuk memperbaiki hasil evaluasi tersebut.
27

E. Pengelolaan Tiket

Biaya pembelian tiket masuk terbagi tiga macam dan dibagi berdasarkan waktu
kunjungan. Pengunjung dengan ketadatangan di hari Senin-Jum’at (weekday)
dikenakan biaya sebesar Rp15.000 untuk anak-anak dan Rp17.000 untuk dewasa,
kedatangan di hari Sabtu dan Minggu (weekend) dikenakan biaya sebesar Rp18.000
untuk anak-anak dan Rp20.000 untuk dewasa, dan kedatangan di hari idul fitri
dikenakan biaya sebesar Rp20.000. Jenis tiket yang digunakan di Objek Wisata
Cibulan adalah tiket paper manual. Pengunjung yang datang dengan rombongan
dapat mereservasi tiket dengan menghubungi kontak yang tertera di website Objek
Wisata Cibulan dan melakukan pembayaran dengan metode transfer.

Gambar 18 Pengelolaan Tiket


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
1. Planning
Pengelolaan bagian tiket terbagi menjadi beberapa macam sesuai dengan waktu
kunjungan wisatawan. Misal pada hari biasa, hari weekend dan hari libur idul fitri.
Pengelolaan ini bertujuan agar tidak terjadinya penumpukan pengunjung saat high
season.
2. Organizing
Pegawai yang bertugas untuk menerima uang dan memberikan tiket kepada
para pengunjung, dan orang kedua bertugas untuk mengawasi pengunjung yang
memasuki kawasan Objek Wisata Cibulan maka terbagi menjadi dua point untuk
tiketing pada gerbang awal dan pintu masuk Objek Wisata.
3. Actuating
Pegawai tiketing yang bekerja memiliki jam kerja sesuai dengan jam
operasional Objek Wisata Cibulan. Jam operasional Objek Wisata Cibulan yaitu
pukul 08.00 – 18.00 WIB. Setiap pegawai tiketing harus mematuhi peraturan dan
SOP yang berlaku demi kelancaran seluruh rangkaian tugas yang dimiliki. Pegawai
tiketing wajib untuk datang secara tepat waktu untuk menghindari adanya antrian
pengunjung.
4. Controlling
Pengawasan yang dilakukan dibagian tiketing bertujuan untuk menjaga
keamanan dan keamanan, maksudnya pengawasan pengunjung yang dilakukan oleh
salah satu pegawai yang menjaga dibagian tiketing memiliki tugas seperti itu.
Pengawasan tersebut dilakukan untuk meminimalisir terjadinya pelanggaran yang
dilakukan oleh pengunjung seperti membawa pengunjung lain secara sembunyi-
sembunyi atau masuk jalur lain agar terhindar dari petugas tiketing
5. Evaluating
Kegiatan pengelolaan tiket di Objek Wisata Cibulan memiliki kondisi yang
baik. Hal ini dapat dilihat dari cara pengelola meminimalisir pelanggaran.
Dilakukannya pengecekan ulang tiket sebelum masuk ke kawasan Objek Wisata
Cibulan juga merupakan salah satu upaya meminimalisir pelanggaran.

F. Pengelolaan Pengunjung

Pengunjung adalah seorang atau kelompok yang melakukan serangkaian


kegiatan jasa namun dalam jasa tergantung pada jumlah pendapatan, pendidikan,
kebutuhan dan kebiasaan. Pengelolaan pengunjung diarahkan untuk mempengaruhi
pergerakan pengunjung, memenuhi kebutuhan pengunjung, mendorong penyebaran
kunjungan secara merata dan memberikan pengalaman wisata yang terbaik.
Penerapan pengelolaan pengunjung hendaknya disesuaikan dengan kebutuhan
obyek wisata dan wisatawan. Pengelolaan pengunjung, pada dasarnya bertujuan
untuk:
 Menjamin keselamatan pengunjung dari sumberdaya
 Menjadi keselamatan sumberdaya dari pengunjung, dan
 Menjamin keselamatan pengunjung dari pengunjung lain.
1. Planning
Perencanana pengelolaan pengunjung pada objek wisata Cibulan
dikelompokkan dalam empat aspek, yaitu:
a. Pengelolaan penyebaran pengunjung
b. Pelayanan informasi
c. Pelayanan interpretasi
d. Pengelolaan keselamatan pengunjung
2. Organizing
Pengelolaan pengunjung dilakukan oleh pengelola kawasan wisata Cibulan,
peraturan kawasan di buat oleh pengelola kawasan objek wisata Cibulan yang
dipimpin oleh direktur kawasan dengan mempertimbangkan peraturan daerah
setempat. Bentuk pengelolaan berupa aturan dan pembatasan pengunjung.
29

3. Actuating
Pengelolaan dilaksanakan oleh pengelola objek wisata Cibulan, pengelolaan
terdiri dari pengelolaan penyebaran pengunjung, pelayanan informasi, pelayanan
interpretasi, pengelolaan keselamatan pengunjung.
a. Pengelolaan penyebaran pengunjung
Pengelolaan penyebaran pengunjung dilakukan oleh pengelola objek wisata
Cibulan, penyebaran pengunjung dilakukan dengan cara penyebaran daya tarik
kawasan, seperti kolam renang yang dibagi menjadi 3 kolam dengan pembatas
menggunakan pagar besi atau alumunium, taman satwa dan tempat makan lesehan.
Kolam renang dibagi menjadi 3 dengan tingkatan kedalaman 80 cm, 120cm dan 160
cm, hal tersebut agar pengunjung tidak menumpuk pada 1 area kolam, namun akan
tersebar ke kolam-kolam lain dengan penyesuaian tinggi badan pengunjung dan
kemampuan dalam berenang. Taman satwa merupaan area satwa yang ada di objek
wisata cibulan, walaupun satwa yang ada pada kawasan masih sedikit namun area ini
menjadi daya tarik bagi pengunjung objek wisata cibulan, pengunjung memberi
makan kelinci ikan dan satwa lainya pada area tersebut. Tepat makan lesehan
menjadi daya tarik kawasan wisata karena tempat makan tersbut menyajikan menu
yang khas yaitu ikan bakar, yang mana pengunjung bisa melihat ikan yang masih
hidup di kolam renang, biasanya tempat lesehan ini menjadi daya tarik wisata
keluarga, setelah berenang dan memberi makan satwa pengunjung biasanya makan
bersama di tempat makan lesehan tersebut dengan menu yang khas.
b. Pelayanan informasi
Pelayanan informasi disampaikan oleh pengelola kawasa melalui media
digital dan manual, informasi yang disampaikan melalui media digital, disampaikan
melalui istagram kawasan dan pemerintah kabupaten kuningan. Informasi yang
disampaikan secara manual dilakukan dengan cara mencetak lembar informasi dan
disampaikan melalui papan informasi kawasan, yang terletak di depan pintu masuk
kawasan dan disebarkan di sekitar kawasan.
c. Pelayanan interpretasi
Pelayanan interpretasi dilakukan oleh pengelola kawasan, pelayanan
interpretasi disampaikan dalam bentuk lisan melalui pengeras suara dan melalui
papan interpretasi.
d. Pengelolaan keselamatan pengunjung
Pengelolaan keselamatan pengunjung diatur dalam peraturan pemerintah,
kawasan diwajibkan agar aman untuk dikunjungi. Pengelolaan keselamatan
pengunjung dilakukan oleh pengelola kawasan objekwisata Cibulan yang dipimpin
oleh direktur kawasan, pengelolaan keselamatan dalam bentuk aturan yang
dijelaskan pada papan interpretasi kawasan, pengelolaan keselamatan juga dilakukan
di pintu masuk saat pandemic covid-19 dengan melakukan pengecekan suhu dan
penggunaan masker.
4. Controlling
Controlling pengelolaan pengunjung dilakukan oleh direktur kawasan,
dengan penerapan papan interpretasi dan aturan, serta melalui speaker pengelola
kawasan. Controling dilakukan oleh pengelola yang sesekali keliling kawasan untuk
memastikan pengunjung aman. Penilaian tersebut dilakukan dari respon pengunjung
di kawasan, jika terdapat kecelakaan kawasan, pengunjung yang melanggar aturan
dapat dikatakan pengelolaan kurang baik
5. Evaluating
Pengelolaan pengunjung kawasan objek wisata Cibulan sudah cukup baik,
namun masih terdapat kekurangan atau celah yang membuat pengunjung melanggar
aturan yang sudah dijelaskan melalui papan interpretasi dan pengeras suara.
Pengunjung pun masih tidak menjaga jarak saat melakukan kegiatan di kawasan pada
momen pandemic covid-19, untuk penyebaran bengunjung sudah cukup efektif
sehingga pengunjung tidak berkumpul pada satu area saja.

G. Pengelolaan Sumberdaya Manusia

Pengelolaan sumberdaya manusia adalah proses perencanaan, pengembangan,


dan pengimplementasi tenaga kerja dalam suatu organisasi atau perusahaan.
Pengelolaan sumberdaya manusia perlu dilakukan dalam suatu kawasan wisata.
Fungsi dari pengelolaan sumberdaya manusia ini adalah untuk menjaring tenaga
kerja yang profesional, dapat berkerja sama, dan mampu menjalani tugas serta
tanggung jawab yang akan diberikan. Adanya penjaringan pengelolaan sumberdaya
manusia yang baik dan benar akan berpengaruh terhadap pelayanan yang diberikan
kepada pengunjung wisata.
1. Planning
Sebagai destinasi wisata yang dikelola oleh masyarakat, sumberdaya manusia
di Objek Wisata Cibulan berasal dari masyarakat sekitar yang memiliki kompetensi
untuk turut mengelola Kawasan Objek Wisata Cibulan. Pengelolaan Objek Wisata
Cibulan memiliki struktur organisasi pengelolaan sejak 2010. Struktur organisasi
pengelolaan tersebut terdiri dari 23 pegawai dengan struktur organisasi yang
dipimpin oleh direktur utama Objek Wisata Cibulan, dilanjut oleh bendahara dan
sekretaris, manajer, supervisor, divisi sarana prasarana, divisi kesehatan, kasir,
informasi dan IT, loket, porter, parkir security, kebersihan dan life guard.
2. Organizing
Pengorganisasian pengelolaan sumberdaya manusia di Objek Wisata Cibulan
dilakukan berdasarkan struktur organisasi yang berlaku. Pengelolaan sumberdaya
manusia dipimpin oleh seorang direktur utama yang dibantu oleh pegawai bidang.
Pengorganisasian pengelolaan pegawai dilakukan dengan pembagian tanggung
jawab, sehingga masing-masing pegawai memiliki tanggung jawab yang berebda
untuk memaksimalkan kinerjanya.
3. Actuating
Pelaksanaan pengelolaan sumberdaya manusia dilakukan dengan pengawasan
kinerja masing-masing pegawai yang diawasi oleh manajer. Pengelolaan Objek
31

Wisata Cibulan melakukan pergantian sumberdaya manusia secara tentatif, pekerja


tidak terikat kontrak dan pekerja tidak menjadi pegawai tetap namun hal tersebut
berjalan saja. Durasi jam kerja pegawai perharinya yaitu selama 8 jam, dengan jam
kerja mulai pukul 08.00 hingga 16.00 wib. Pegawai bekerja setiap hari dari hari
Senin hingga hari Minggu. Dalam pelaksanaannya, masing-masing pegawai
memiliki tugas pokok dan fungsi sebagai berikut.
a. Direktur Utama
Tugas dan tanggung Direktur Utama Objek Wisata Cibulan adalah sebagai
berikut:
1) Merencanakan program tahunan
2) Evaluasi program tahunan
3) Mengawasi dan menganalisa kinerja karyawan sesuai dengan program
b. Manajer
Tugas dan tanggung jawab manajer di Objek Wisata Cibulan adalah sebagai
berikut:
1) Merencanakan program tahunan
2) Evaluasi program tahunan
3) Melaksanakan program tahunan
4) Mengawasi dan menganalisa kinerja karyawan sesuai dengan program.
c. Bendahara
Tugas dan tanggung jawab seorang bendahara di Objek Wisata Cibulan adalah
sebagai berikut:
1) Membuat laporan harian, bulanan, dan tahunan
2) Menyetorkan hasil pendapatan ke rekening
3) Mengawasi kinerja karyawan
4) Merekomendasikan kenaikan gaji
d. Sekretaris
Tugas dan tanggung jawab seorang sekretaris di Objek Wisata Cibulan adalah
sebagai berikut:
1) Mengurus surat-surat
2) Menyiapkan dokumen
3) Menyimpan dokumen
e. Seluruh Tenaga Kerja
Tugas keseluruhan tenaga kerja yang ada di Objek Wisata Cibulan, yaitu:
1) Menjaga serta melaksanakan kebersihan lingkungan secara rutin
2) Melaksanakan pengamanan serta kenyamanan kepada pengunjung
3) Melaksanakan pengamanan beserta potensinya dengan ikut menjaga alam
4) Merehabilitasi kerusakan yang ditimbulkan akibat pelaksanaan kegiatan
usahanya
5) Membuat dan menyampaikan laporan pada setiap kegiatan sehingga dapat
dipertanggung jawabakan
6) Menyampaikan laporan administrasi serta kegiatan bulanan dan tahunan
kepada instansi terkait Membuat dan memasang pada tempat semestinya
serta memperbaiki secara rutin bila terjadi kerusakan penjualan tiket
merupakan pendapatan dari Objek Wisata Cibulan.

Gambar 19 Struktur Organisasi Objek Wisata Cibulan


Sumber: Dokumentasi Pribadi, 2020
4. Controlling
Pelaksanaan sumber daya manusia dilakukan dengan pengawasan kinerja
masing-masing pegawai yang diawasi oleh manajer. Pengawasan tersebut terkait
dengan hasil kinerja pegawai. Manajer akan melaporkan hasil pengawasan kepada
direktur utama yang nantinya akan dievaluasi oleh direktur utama.
5. Evaluation
Evaluasi pengelolaan sumberdaya manusia di Objek Wisata Cibulan dilakukan
setiap hari Sabtu pagi hari sebelum kunjungn dibuka dan dipimpin langsung oleh
Direktur Utama Objek Wisata Cibulan. Evaluasi tersebut dilakukan di area parkir.
Evaluasi dilakukan untuk melihat hasil kinerja pegawai dalam setiap minggunya dan
untuk mengetahui serta memperbaiki kesalahan yang terjadi sebagai upaya
peningkatan pelayanan kepada pengunjung. Pegawai yang memberikan kinerja
sangat baik untuk memajukan Objek Wisata Cibulan akan diberikan reward atau
bonus berupa uang. Apabila pegawai melakukan kesalahan yang merugikan
pengelola Objek Wisata Cibulan, maka pegawai tersebut akan diberikan surat
peringatan. Namun jika tingkat kesalahan yang dilakukan termasuk kesalahan fatal,
maka pegawai akan dikeluarkan dan pihak pengelola akan melakukan pergantian
pegawai.
33

H. Pengelolaan Promosi dan Pemasaran

1. Planning
Perencanaan Promosi merupakan sebuah proses ataupun rangkaian dalam
penyusunan rencana pada media promosi dan pemasaran. Sejauh ini Objek Wisata
Cibulan melakukan pengelolaan promosi dan pemasaran melalui siaran televisi,
mulut ke mulut, serta brosur dan kartu nama. Pada saat ini manusia tidak bisa lepas
dari gadget dan internet yang dapat memudahkan segala macam jenis informasi
beredar dikalangan masyarakat. Penyusunan perencanaan Promosi dan Pemasaran
dalam segi promosi melalui website dan sosial media adalah salah satu jalan terbaik
pada era digital, dikarenakan website dan media sosial dapat lebih banyak
menjangkau orang-orang yang belum tentu dapat dijangkau bila melalui mulut ke
mulut bahkan brosur dan kartu nama.
2. Organizing
Organisasi pengelolaan promosi dan pemasaran dilakukan oleh pengelola
kawasan atau pegawai kawasan yang bertugas memasarkan dan mempromosikan
kawasan kepada masyarakat luas, dengan diawasi oleh direktur kawasan. Promosi
juga bisasanya dilakukna oleh akun resmi pemerintahan kabupaten kuningan ataupun
provinsi jawa barat
3. Actuating

Promosi dan pemasaran kawasan dilakukan oleh pengelola kawasan melalui


media digital dan media cetak, promosi menggunakan media digital yaitu dengan
memanfaatkan aplikasi instagram, facebook, whatsapp dan website. Pengelola akan
yang bekerja di bidang pemasaran kawasan akan membuat video promosi atau flayer
yang kemudian diposting melalui akun resmi kawasan, bahkan promosi kawasan pun
dibantu oleh akun pemerintah kabupaten kuningan dan pemerintah provinsi jawa
barat melalui akun instagram dan website resminya. Promosi dan pemasaran yang
dilakukan menggunakan media cetak dilakukan oleh pengelola kawasan dengan
urutan yaitu bembuatan dan pencetakan flayer, kemudian ditempelkan di sekitar
kawasan bahkan dipasarkan di daerah jabodetabek yang merupakan daerah industri.

4. Controlling
Controlling pengelolaan pemasaran dilakukan oleh direktur dengan melihat
berapa banyak viewers dan like postingan pada akun kawasan, banyak nya pengikut
di media instagram. Controlling media cetak dilakukan dengan memperhatikan
daerah penyebaran media pemasaran. Divisi pemasaran akan melaporkan terkait
media yang disampaikan kepada masyarakat terkait promosi wisata cibulan
5. Evaluating

Promosi dan pemasaran kawasan sudah baik karena kawasan selalu ramai
dikunjungi, baik dikunjungi oleh masyarakat daerah kuningan dan sekitarnya
ataupun masyarakat kota-kota besar, biasanya di hari libur kawasan wisata Cibulan
dipenuhi oleh wisatawan luar kota bahkan luar provinsi, kawasan merupakan objek
wisata yang terkenal dan masuk kedalam 10 besar di Indonesia menurut direktur
kawasan saat rapat pimpinan kawasan seindonesia
35

VI. PERENCANAAN/PENGEMBANGAN PENGELOLAAN

A. Pengelolaan Sumberdaya Wisata

Objek Wisata Cibulan saat ini memiliki beberapa sumberdaya wisata seperti
kolam pemandian ikan dewa, terapi ikan, pemandian air hangat, sumur tujuh
petilasan Prabu Siliwangi, spot foto, taman kelinci, dan beberapa wahana air.
Pengelola Objek Wisata Cibulan hingga saat ini terus mengembangkan sumberdaya
wisatanya dengan membuat atraksi wisata baru, namun pengembangan sumberdaya
wisata yang dilakukan semakin menghilangkan identitas Objek Wisata Cibulan yang
identik dengan kolam pemandian ikan dewa dan sumur tujuh petilasan Prabu
Siliwangi serta kelestariannya terancam. Penambahan atraksi wisata secara terus
menerus juga membuat berkurangnya ruang untuk pengunjung, sehingga ketika
jumlah pengunjung sedang tinggi dapat menimbulkan kepadatan pengunjung yang
membuat kenyamanan pengunjung berkurang. Pengelola dapat memfokuskan
pengembangannya pada pemeliharaan sumberdaya wisata yang sudah ada agar
kelestarian sumberdaya wisata tetap terjaga.

B. Pengelolaan Program/Paket Wisata

Objek Wisata Cibulan merupakan objek wisata alam yang ada di Kabupaten
Kuningan Jawa Barat. Objek Wisata Cibulan memiliki program wisata yaitu paket
wisata include makan dan program wisata memperingati hari kemerdekaan. Program
paket wisata include makan belum berjalan baik karena pengelola masih belum
gencar memasarkan program tersebut dan program tersebut hanya berupa paket tiket
masuk dan makan siang di lokasi, kemudian program peringatan hari kemerdekaan
merupakan program wisata yang dilakukan pada tgl 17-18 agustus dengan diadakan
lomba-lomba di Objek Wisata Cibulan. Program tersebut hanya dilakukan di hari-
hari tertentu saja sehingga ketika memiliki kekurangan baik dari informasi yang di
dapat oleh pengunjung dan potensi banyaknya pengunjung di program kemerdekaan
tersebut sehingga membuat pengunjung tidak menikmati program tersebut karena
terlalu banyak peserta di dua hari tersebut.
Program wisata merupakan perencanaan kegiatan wisata yang dibuat oleh
pengelola untuk pengunjung objek wisata Cibulan, program tersebut dibuat agar
pengunjung objek wisata Cibulan dapat menikmati objek wisata yang disediakan.
Perencanaan program wisata hemat, program wisata hemat merupakan program
wisata yang yang direncanakan agar pengunjung menikmati semua sumberdaya
wisata yang ada di objek wisata Cibulan. Program wisata hemat dibandrol dengan
harga Rp 75.000/orang, pengunjung akan mendapatkan kesempatan berenang dengan
ikan dewa, berfoto di spot foto menarik, berkesempatan memberi makan kelinci,
berkesempatan menaiki wahana air, makan siang di area lesehan dan pengunjung
berkesempatan mengunjungi patilasan leluhur di Cibulan tanpa biaya tambahan lagi.
Berikut itinerary dari perencanaan program wisata yang dibuat.
Tabel 3 Perencanaan Pengelolaan Program Wisata Cibulan
No Kegiatan Waktu Lokasi
1 Berfoto 09.00-09.30 Spot foto
2 Memberi makan kelinci 09.30-10.00 Rumah kelinci
3 Bermain wahana air 10.00-10.30 Wahana air
4 Berenang dengan ikan dewa 10.30-12.00 Kolam
5 Makan siang di lesehan 12.00-13.00 Area lesehan
5 Ziarah patilasan leluhur 13.00-13.30 Patilasan leluhur

Program tersebut dapat dilakukan oleh perorangan ataupun kelompok, program


tersebut dapat dilakukan di waktu yang sudah ditentukan, pengunjung yang
mengikuti program wisata tersebut diperbolahkan menikmati kembali daya tari objek
wisata Cibulan sehingga pengunjung tidak diharuskan untuk meninggalkan objek
wisata Cibulan setelah selesai mengikuti program tersebut. Program wisata tersebut
dilaksanakan setiap hari dan pengunjung yang ingin mengikuti program tersebut
dapat mendaftar minimal 1 hari sebelum pelaksanaan program.

C. Pengelolaan Fasilitas Wisata

Fasilitas merupakan bangunan yang menjadi pendukung kegiatan wisata di


objek wisata Cibulan, fasilitas di objek wisata Cibulan cukup lengkap untuk
membuat pengunjung nyaman melakukan kegiatan wisata di objek wisata Cibulan,
perencanaan fasilitas di Objek Wisata Cibulan yaitu dengan program perawatan
pembaharuan dan pengadaan.
Program perawatan merupakan cara untuk merawat fasilitas yang ada di objek
wisata Cibulan agar tetap dalam keadaan baik dan bisa dinikmati oleh pengunjung,
program perawatan dilakukan setiap waktu yang dilakukan oleh semua orang yang
menggunakan fasilitas yang ada di objek wisata Cibulan, baik pengunjung ataupun
pengelola, perawatan tersebut meliputi menjaga kebersihan lingkungan, tidak
melakukan vandalism dan pengrusakan fasilitas, kemudian perawatan mingguan
yang dilakukan oleh pengelola dilakuka pada hari sabtu setelah selesai kegiatan
wisata, atau pada pukul 4 sore setelah semua pengunjung pulang, perawatan ini
dilakukan oleh pengelola dibagian kebersihan, pegawai membersihkan dan
melakukan pengecekan seluruh fasilitas yang ada di objek wisata agar tetap dalam
keadaan baik. Sehingga tetap dapat dinikmati oleh pengunjung.
Program pembaharuan merupakan perencanaan fasilitas agar tetap dalam
kondisi yang baik, program pembaharuan ini dilakukan dalam jangka waktu satu
tahun sekali, pembaharuan tersebut meliputi perbaikan fasilitas dan pengecatan
fasilitas, hal ini agar fasilitas yang ada di objek wisata Cibulan tetap dalam kondisi
baik dan dapat dinikmati pengunjung. Program ini dilakukan di akhir tahun tepatnya
dibulan desember sehingga di awal tahun objek wisata Cibulan terlihat seperti baru,
37

sehingga meningkatkan minat pengunjung. Pembaruan dilakukan pada fasilitas,


kamar ganti, wc, kantin, gazebo, spot foto dll.
Program pengadaan merupakan perencanaan fasilitas yang belum ada di objek
wisata, fasilitas yang dibutuhkan oleh pengunjung namun belum disediakan oleh
pengelola, pengadaan ini dilakukan pada waktu tertentu atau tentative sehingga dapat
dilakukan secara mendadak, fasilitas yang belum ada dan dibutuhkan oleh
pengunjung diantaranya adalah fasilitas jalur disabilitas, karena lokasi yang sejuk
dan segar objek wisata Cibulan ini berpotensi diminati oleh pengunjung disabilitas
sehingga perlu penggadaan fasilitas untuk pengunjung disabilitas agar pengunjung
disabilitas pun dapat menikmati keindahan alam di objek wisata Cibulan.

D. Pengelolaan Parkir

Perencanan parkir merupakan sebuah proses ataupun rangkaian dalam


penyusunan rencana pada lahan parkir di suatu destinasi wisata. Lahan parkir yang
terdapat di Objek Wisata Cibulan dapat menampung sebanyak 54 mobil dan 100
motor. Penyusnan perencanaan lahan parkir pada Objek Wisata Cibulan yaitu dengan
cara menambah kembali lahan parkir agar terlihat semakin luas dan dapat
menampung lebih banyak lagi kendaraan baik kendaraan roda dua maupun roda
empat.

E. Pengelolaan Tiket

Perencanaan tiket merupakan sebuah proses ataupun rangkaian dalam


penyusunan rencana tiketing disebuah destinasi wisata. Objek wisata Cibulan
memiliki proses pengolahan tiket secara manual yang masih mengandalkan
sumberdaya manusia, serta pembelian tiket hanya dapat dilakukan secara offline.
Pada zaman serba digital ini tidak dapat dipungkiri manusia sudah tidak bisa lepas
dari gadget dan internet. Maka dari itu dalam penyusanan perencanaan tiket di Objek
Wisata Cibulan diperlukannya penggunaan e-tiket atau electronic ticket yang
sistemnya sudah menggunakan sistem komputerisasi. Prosesnya saat pengunjung
akan masuk ke dalam Objek Wisata Cibulan petugas menghitung jumlah pengunjung
secara perorangan maupun rombongan lalu kemudian petugas menginput jumlah
pengunjung kedalam komputer tersebut, setelah itu tiket masuk akan muncul sesuai
dengan jumlah pengunjung yang memesan. Perencanaan ini bertujuan untuk
meminimalisir kesalahan dalam penghitungan jumlah pengunjung terutama
pengunjung dalam jumlah banyak (rombongan) serta dapat mempermudah
pengunjung dalam pembelian tiket.
Perencanaan lain adalah pembuatan website atau program pembelian tiket
secara online. Dalam kondisi New Normal seperti ini pemerintah menegaskan bahwa
suatu objek wisata harus membatasi jumlah pengunjung yang datang ke destinasi
tersebut. Objek Wisata Cibulan menerapkan pembatasan pengunjung dari 500-1000
pengunjung saja. Penerapan perencanaan seperti pembuatan website atau program
pembelian tiket secara online akan memudahkan pengunjung terutama pengunjung
dari luar Kabupaten Kuningan untuk mendapatkan tiket sesuai waktu yang
diinginkan oleh calon pengunjung dan meminimalisir kehabisan tiket masuk pada
saat high season.

F. Pengelolaan Pengunjung

Perencanaan pengelolaan pengunjung merupakan upaya pengelolla agar


pengunjung terhidar dari bahaya sumberdaya, sumberdaya dari pengunjung dan
pengunjung dari pengunjung lain. Perencanaan pengelolaan pengunjung objek wisata
Cibulan yaitu pengunjung anak-anak dilarang berenang di kolam yang dalam secara
sendiri tanpa pantauan orang dewasa, hal tersebut agar terhindar dari kecelakaan saat
melakukan kegiatan wisata. Pengunjung yang datang ke objek wisata Cibulan harus
dipertimbangkan jumlah perharinya karena jika terlalu banyak pengunjung diwaktu
bersamaan akan menimbulkan ketidak nyamanan bagi pengunjung, pengunjung yang
datang harus di tes suhu badan untuk memastika bahwa pengunjung terhindar dari
virus korona yang dapat menular ke pengunjung lain, pengung seharusnya
diwajibkan menggunakan masker dan menjaga jarak sebagai antisipasi penyebaran
virus korona, namun hal tersebut masih belum dilakukan secara disiplin atau ketat
oleh pengelola objek wisata Cibulan sehingga membuat pengunjung resah akan
pengunjung yang tidak mematuhi protocol kesehatan, pengunjung yang melanggar
protocol kesehatan harus diberikan sanksi agar tidak mengulangi perbuatannya lagi
dan menjadi contoh bagi pengunjung lainnya.

G. Pengelolaan Sumberdaya Manusia

Pengelola Objek Wisata Cibulan merupakan warga-warga yang tinggal di


Objek Wisata Cibulan. Pengelolaan Sumberdaya Manusia di Objek Wisata Cibulan
perlu adanya pengembangan agar pengelolaan objek wisata semakin baik. Struktur
kepengelolaan Objek Wisata Cibulan dapat dikembangkan dengan menambahkan
divisi baru seperti divisi promosi dan penjualan serta divisi riset dan pengembangan
Objek Wisata Cibulan. Selain itu perlu adanya pelatihan-pelatihan untuk
pengembangan keahlian tenaga kerja.

H. Pengelolaan Promosi Dan Pemasaran

Perencanaan Promosi merupakan sebuah proses ataupun rangkaian dalam


penyusunan rencana pada media promosi dan pemasaran. Sejauh ini Objek Wisata
Cibulan melakukan pengelolaan promosi dan pemasaran melalui siaran televisi,
mulut ke mulut, serta brosur dan kartu nama. Pada saat ini manusia tidak bisa lepas
dari gadget dan internet yang dapat memudahkan segala macam jenis informasi
beredar dikalangan masyarakat. Penyusunan perencanaan Promosi dan Pemasaran
dalam segi promosi melalui website dan sosial media adalah salah satu jalan terbaik
39

pada era digital, dikarenakan website dan media sosial dapat lebih banyak
menjangkau orang-orang yang belum tentu dapat dijangkau bila melalui mulut ke
mulut bahkan brosur dan kartu nama.
VII. SIMPULAN DAN SARAN

A. Kesimpulan

Objek wisata Cibulan merupakan objek wisata yang terletak di kabupaten


kuningan, jawa barat. Objek wisata Cibulan memiliki:
1. Pengelolaan sumberdaya wisata Objek Wisata Cibulan dikelola dengan
menerapkan tujuh unsur sapta pesona yaitu aman, tertib, bersih, sejuk, indah,
ramah tamah, dan kenangan. Pengelolaan tersebut cukup baik sehingga
sumberdaya masih dapat dinikmati oleh pengunjung.
2. Pengelolaan program wisata objek wisata Cibulan dilakukan dengan
memberikan potongan harga pada hari-hari tertentu seperti libur hari raya
ataupun libur panjang kepada para pengunjung ataupun wisatawan
pengelolaan program tersebut sudah cukup baik karena meningkatkan jumlah
pengunjung dan mendapat respon positif dari pengunjung objek wisata
Cibulan.
3. Pengelolaan fasilitas wisata di objek wisata Cibulan dilakukan dengan cara
Pengembangan dan peningkatan fasilitas di Objek Wisata Cibulan akan selalu
dilakukan oleh pengelola guna menunjang kepuasan pengunjung atau
wisatawan, hal tersebut meliputi evaluasi dan inventarisasi fasilitas wisata
yang terdapat di Objek Wisata Cibulan, pengelolaan fasilitas sudah baik
sehingga fasilitas yang disediakan oleh pengelola masih dapat dinikmati oleh
pengunjung secara nyaman dan aman.
4. Pengelolaan parkir objek wisata Cibulan dilakukan dengan cara dibagi
menjadi dua tempat parkir berdasarkan jenis kendarannya, yaitu tempat parkir
mobil dan motor. Tempat parkir mobil di Objek Wisata Cibulan dapat
menampung hingga 54 mobil dan 100 motor. Pengunjung dikenakan biaya
sebesar Rp3.000 untuk motor, Rp5.000 untuk mobil, dan Rp15.000 untuk
bus. Biaya parkir dibayar saat di loket tiket masuk Objek Wisata Cibulan,
sehingga pengelolaan parkir terbagi menjadi bagian tiket parkir dan
keamanan parkir.
5. Pengelolaan tiket objek wisata Cibulan menggunakan tiket paper manual.
Pengunjung yang datang dengan rombongan dapat mereservasi tiket dengan
menghubungi kontak yang tertera di website Objek Wisata Cibulan dan
melakukan pembayaran dengan metode transfer.
6. Pengelolaan pengunjung objek wisata Cibulan sudah baik dengan banyaknya
sumberdaya wisata di objek wisata Cibulan memuat pengunjung tidak
menumpuk pada satu lokasi saja sehingga pengunjung dapan menikmati
aktivitas wisatanya, pengelolaan pengunjung pun meminimalisir dampak
negative dari sumberdaya pada pengunjung, pengunjung pada sumberdaya
dan pengunjung pada pengunjung lainya.
41

7. Pengelolaan sumberdaya manusia dilakukan dengan melakukan evaluasi yang


dilakukan setiap satu minggu sekali sehingga membuat kinerja semakin baik
dan perekrutan pegawai dilakukan ketika dibutuhkan saja dengan sumberdaya
manusia yang diambil dari desa sekitar objek wisata Cibulan.
8. Pengelolaan promosi yang cukup baik promosi objek wisata Cibulan
dilakukan secara manual dan digital seperti menggunakan social media

B. Saran

Saran kepada pengelola untuk meningkatkan pengelolaan dapat diberikan


oleh pihak lain agar tujuan pengelolaan dapat tercapai. Saran untuk pengelola
diantaranya:
1. Pihak pengelola perlu meningkatkan kualitas pelayanan terhadap pengunjung
dalam hal kejelasan informasi, keramah tamahan, kebersihan, dan kenyamanan
serta keamanan
2. Mengoptimalkan untuk pemanfaatan sumberdaya wisata yang terdapat di Bumi
Perkemahan Palutungan, dan membuat paket-paket wisata yang menarik
sebagai upaya meningkatkan daya tarik pengunjung.
3. Meningkatkan kualitas promosi objek wisata dan program-program wisata
yang tersedia dengan media digital.
4. Meningkatkan kualitas dan himbauan untuk menjaga fasilitas wisata agar
berfungsi optimal dalam menunjang kenyamanan para pengunjung untuk
berwisata.
5. Penambahan sumberdaya wisata di objek wisata Cibulan yang belum produktif
agar tidak terjadi kepadatan pengunjung
6. Pengelola lebih memperhatikan keamanan dan perlindungan kepada para
pengunjung yang sedang melakukan aktifitas wisata, seperti dibuatnya papan
informasi yang berisikan menganai keselamatan.
DAFTAR PUSTAKA

A.Yoeti. (1997).Perencanaan dan Pengembangan Pariwisata.Jakarta: PT Pradnya


Paramita
Avenzora, R. 2008. Ekoturisme Teori dan Praktek. Banda Aceh: BRR NAD dan
Nias.
Djodjohadikusumo S. 1991. Dasar Teori Dalam Ekonomi Umum Buku 1. Jakarta:
Yayasan Obor.
Isnan W. 2015. Teknik Perhitungan Tarif Masuk Kawasan Wisata Alam. Info Teknis
EBONI XII(1) : 65-74.
Kotler P. 1999. Manajemen Pemasaran Jilid 1. Jakarta: Penerbit Erlangga.
Soekadijo RG. 1996. Anatomi Pariwisata, Memahami Pariwisata Sebagai Systemic
Linkage. Jakarta: PT Gramedia Pustaka Utama.
Sukirno S. 2010. Mikro Ekonomi: Teori Pengantar. Edisi Ketiga. Jakarta: PT Raja
Grafindo Persada.
Suyitno. 2001. Perencanaan Wisata. Yogyakarta: Penerbit Kanisius.
Undang-Undang Nomor 2 Tahun 1992 tentang Usaha Perasuransian
Undang-Undang Nomor 10 Tahun 2009 tentang Kepariwisataan.
Warpani, Suwardjoko. 1990. Merencanakan Sistem Perangkutan. Bandung : Penerbit
ITB.
43

LAMPIRAN

Lampiran 1 Kolam Pemandian Cibulan Lampiran 2 Gazebo

Lampiran 3 Prasasti Peresmian Objek Wisata Cibulan Lampiran 4 Warung

Lampiran 5 Spot Foto Lampiran 6 Tempat Sampah


Lampiran 7 Toilet Lampiran 8 Taman Kelinci

Lampiran 9 Taman Kelinci Lampiran 10 Gazebo

Lampiran 11 Musholla Lampiran 12 Tujuh Sumur Kramat

Lampiran 13 Kamar Bilas Lampiran 14 Kolam Pemandian


45

Lampiran 15 Tempat Sampah Lampiran 16Tempat Parkir

Lampiran 17 Toko Souvenir Lampiran 18 Pintu Masuk

Anda mungkin juga menyukai