Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan karunia-
Nya penulis dapat meneylesaikan laporan Praktik Pengelolaan Ekowisata (PPE)
dengan judul “Pengelolaan Ekowisata di Kampung Batu Malakasari
Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat”. Laporan
Praktik Pengelolaan Ekowisata (PPE) yang disusun ini merupakan persyaratan
akademik yang wajib dipenuhi sebagai syarat untuk melanjutkan Praktik Kerja
Lapangan (PKL).
Laporan Praktik Pengelolaan Ekowisata (PPE) berisi mengenai latar
belakang, tujuan, kondisi umum, metode, hasil dan pembahasan, serta simpulan dan
saran. Penyusunan laporan Praktik Pengelolaan Ekowisata (PPE) ini melibatkan
banyak pihak dalam penyusunannya sehingga terselesaikan dengan baik. Penulis
mengucapkan terima kasih kepada seluruh pihak yang membantu proses
penyusunan laporan ini yang dengan pihak-pihak sebagai berikut.
1. Allah SWT atas rahmat-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan laporan
dengan baik sesuai arahan.
2. Orang tua penulis yang memberikan banyak dukungan berupa motivasi, doa,
dan finansial sehingga laporan terselesaikan.
3. Ibu Dyah Prabandari, SP., M.Si. sebagai dosen pembimbing dan
penanggungjawab Praktik Pengelolaan Ekowisata (PPE) yang telah
memberikan bimbingan, arahan, saran, dan perhatiannya untuk
terselesaikannya laporan ini dengan baik.
4. Bapak Bedi Mulyana, S.Hut., M.Par., MMCAP. Sebagai Ketua Program
Studi Ekowisata Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor yang telah
mendukung kegiatan Praktik Pengelolaan Ekowisata (PPE) dan penyelesaian
laporan Praktik Pengelolaan Ekowisata (PPE)
Terima kasih yang sebesar-besarnya penulis ucapkan kepada seluruh pihak
yang telah membantu dalam penyusunan laporan. Laporan Praktik Pengelolaan
Ekowisata (PPE) ini dituls berdasarkan data aktual yang diperoleh berdasarkan hasil
studi literatur. Harapan penulis dengan terselesaikannya laporan ini yaitu semoga
dapat memberikan manfaat bagi pembaca mengenai Kampung Batu Malakasari
Kecamatan Baleendah Kabupaten Bandung Provinsi Jawa Barat.
Penyusun
DAFTAR ISI
DAFTAR TABEL 7
DAFTAR GAMBAR 8
I. PENDAHULUAN 9
A. Latar Belakang 9
B. Tujuan 10
C. Manfaat 10
I. TINJAUAN PUSTAKA 11
A. Pengelolaan 11
B. Pengelolaan Sumberdaya Wisata 11
C. Pengelolaan Program Wisata 11
D. Pengelolaan Fasilitas Wisata 12
E. Pengelolaan Parkir 13
F. Pengelolaan Tiket 14
G. Pengelolaan Pengunjung 15
H. Pengelolaan Sumberdaya Manusia 16
I. Pengelolaan Promosi dan Pemasaran 17
II. KONDISI UMUM LOKASI 19
A. Letak dan Luas Kawasan Kampung Batu Malakasari 19
B. Sejarah Kawasan Kampung Batu Malakasari 19
C. Kondisi Fisik Kampung Batu Malakasari 20
D. Kondisi Biotik Kampung Batu Malakasari 20
E. Potensi Wisata 21
F. Kondisi Pengelola 22
G. Aksesibilitas 22
A. Waktu dan Tempat 23
B. Alat Dan Bahan 23
C. Jenis dan Metode Pengambilan Data 23
IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 24
A. Pengelolaan Sumberdaya Wisata 24
B. Pengelolaan Program Wisata 27
C. Pengelolaan Fasilitas Wisata 29
D. Pengelolaan Parkir 30
E. Pengelolaan Tiket 30
F. Pengelolaan Pengunjung 34
G. Pengelolaan Sumberdaya Manusia 35
H. Pengelolaan Promosi dan Pemasaran 37
V. PERENCANAAN/ PENGEMBANGAN PENGELOLAAN 40
A. Perencanaan Pengelolaan Sumberdaya Wisata 40
B. Pengelolaan Program Wisata 40
C. Pengelolaan Fasilitas Wisata 40
D. Pengelolaan Parkir 41
E. Pengelolaan Tiket 41
F. Pengelolaan Pengunjung 42
G. Perencanaan Pengelolaan Sumberdaya Manusia 42
H. Perencanaan Pengelolaan Promosi dan Pemasaran 44
VI. SIMPULAN DAN SARAN 46
A. Simpulan 46
B. Saran 47
DAFTAR PUSTAKA 48
DAFTAR TABEL
Tabel Halaman
1 Program Wisata di Kampung Batu Malakasari 27
DAFTAR GAMBAR
Gambar Halaman
1 Peta Lokasi Kampung Batu Malakasari 19
2 Water Park 21
3 Outbound dan Mini Zoo 22
4 Logo Kampung Batu Malakasari 38
I. PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
A. Pengelolaan
Bagian paling utama dari suatu pengelolaan adalah perencanaan karena tanpa
adanya perencanaan akan sulit membangun dasar dari suatu tujuan. Perencanaan
sebagai salah satu fungsi manajemen mempunyai beberapa pengertian yaitu
pemilihan dan penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, langkah,
kebijaksanaan, program, proyek, metode dan standar yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan. Perngertian lainnya yaitu penetapan secara sistematis
pengetahuan tepat guna untuk mengontrol dan mengarahkan kecenderungan
perubahan menuju kepada tujuan yang telah ditetapkan. Hal lainnya yang perlu
diperhatikan adalah pengorganisasian (organizing) untuk dapat meninjau lebih jelas
bagian pekerjaan dari seseorang yang terlibat dalam pengelolaan, pelaksanaan
(actuating) untuk dapat memastikan teknis dan system yang digunakan dalam
pengelolaan, pengawasan (controlling) untuk memastikan seluruh pekerjaan sesuai
dengan tangung jawabnya, dan penganggaran (budgeting) untuk mengetahui biaya
masuk dan keluar.
Tiket menurut Anggraini (2008) merupakan suatu dokumen perjalan yang
dikeluarkan oleh suatu perusahaan yang berisi rute, tanggal, data penumpang yang
digunakan untuk melakukan suatu perjalanan. Menurut operasinya jenis tiket yang
dikeluarkan oleh perusahaan ada tiket domestik dan internasional. Tiket domestik
merupakan tiket yang berlaku di dalam negeri, sedangkan tiket internasional
berlaku di luar negeri. Menurut bentuknya jenis tiket terbagi dua yaitu tiket manual
dan e-ticket. Tiket manual dibuat dalam bentuk buku, yang berisi peraturan-
peraturan dan barang-barang apa saja yang tidak boleh dibawa, sedangkan e-ticket
dibuat menggunakan sistem komputer dan hanya berupa selembar tiket dan lebih
mudah dibawa. Kesimpulan dari pengelolaan tiket yaitu serangkaian proses untuk
mengatur suatu dokumen sebagai bukti perjalanan dengan berbagai data yang
dibutuhkan di dalam dokumen tersebut.
G. Pengelolaan Pengunjung
Bagian paling utama dari suatu pengelolaan adalah perencanaan karena tanpa
adanya perencanaan akan sulit membangun dasar dari suatu tujuan. Perencanaan
sebagai salah satu fungsi manajemen mempunyai beberapa pengertian yaitu
pemilihan dan penetapan tujuan organisasi dan penentuan strategi, langkah,
kebijaksanaan, program, proyek, metode dan standar yang dibutuhkan untuk
mencapai tujuan. Perngertian lainnya yaitu penetapan secara sistematis
pengetahuan tepat guna untuk mengontrol dan mengarahkan kecenderungan
perubahan menuju kepada tujuan yang telah ditetapkan.
Menurut Heindjrachman R tahun 1990 promosi adalah salah satu bagian dari
marketing mix yang besar peranannya. Promosi merupakan suatu ungkapan dalam
arti luas tentang kegiatan-kegiatan yang secara aktif dilakukan oleh perusahaan
(penjual) untuk mendorong konsumen untuk membeli produk yang ditawarkan.
Promosi adalah arus informasi atau persuasi satu arah yang dibuat untuk
mengarahkan seseorang atau organisasi kepada tindakan yang menciptakan
pertukaran dalam pemasaran. Bagian yang tajam dari instrumen pemasaran adalah
pesan yang dikomunikasikan kepada calon pembeli melalui berbagai unsur yang
terdapat dalam program promosi. Dalam promosi dikenal istilah bauran promosi.
Bauran promosi terdiri dari lima unsur, yakni: periklanan (advertising), personal
selling, publisitas (publicity), promosi penjualan dan penjualan langsung (direct
marketing).
Menurut Pandji A tahun 1997 pemasaran menurut American Marketing
Association adalah proses perencanaan dan pelaksanaan rencana penetapan harga,
promosi, dan distribusi ide-ide, barang-barang dan jasa untuk menciptakan
pertukaran yang memuasakan tujuan-tujuan individual dan organisasi. Demi
tercapainya tujuan perusahaan, masing-masing perusahaan perlu menyadari faktor-
faktor yang menentukan keberhasilan dan kegagalan dalam perjalanannya terhadap
persaingan bisnis. Faktor-faktor tersebut bisa bersumber dari dalam perusahaan
(intern) ataupun dari luar perusahaan (extern). Dalam menyusun strategi pemasaran
hendaknya memperhatikan lingkungan pemasaran. Lingkungan internal meliputi
sumber daya yang dimiliki oleh masing-masing perusahaan baik dari kemampuan
sumber daya manusia, peralatan mesin, kebijakan perusahaan dan sebagainya.
Lingkungan eksternal mencakup kondisi konsumen, kebijakan pemerintah,
persaingan antar perusahaan. Lingkungan-lingkungan tersebut secara berangsur
akan selalu mengalami perubahan, sehingga perusahaan harus dapat mengambil
sikap dari setiap perubahan pada elemen lingkungannya. Menyikapi perubahan
lingkungan dengan tepat dan bijak, maka akan membawa perusahaan pada titik
dimana perusahaan mampu merealisasikan tujuannya, apabila perusahaan salah
menyikapi maka akan membawa perusahaan pada kegagalan dan ketidak
berhasilan. Sikap perusahaan inilah yang biasa disebut dengan strategi, strategi itu
merupakan satu kesatuan rencana yang komprehensif dan terpadu yang
menghubungkan internal perusahaan dengan situasi lingkungan eksternal agar
tujuan perusahaan dapat tercapai. Kesimpulannya adalah pengeleloan promosi dan
pemasaran adalah suatu rangkaian proses yang mengatur jalannya promosi dan
pemasaran yang akan dilakukan dan promosi dan pemasaran yang sedang
dilakukan.
III. KONDISI UMUM LOKASI
Kondisi fisik suatu kawasan wisata dijelaskan secara rinci meliputi tiga hal
yaitu topografi, iklim serta tanah dan hidrologi. Kondisi fisik Kawasan Wisata
Kampung Batu Malakasari memiliki ciri khas tersendiri sesuai dengan gejala alam
yang ada.
1. Topografi
Kawasan Wisata Kampung Batu Malakasari berada di lahan pesawahan
masyarakat setempat dan telah mendapatkan izin dari masyarakat tersebut sejak
tahun 2002 silam. Kawasan ini juga berada pada ketinggian 1.725 meter di atas
permukaan laut. Kawasan Wisata Kampung Batu Malakasari mempunyai luas 5 Ha
atau 50.000 m2. Kawasan in memiliki berbagai macam wahana yaitu dengan obyek
utamanya danau dan bukit batu. Selain itu, ada juga rumah saung sunda, water
park¸outbound, mini zoo dan area bermain anak-anak. Karakteristik topografi
Kawasan Wisata Kampung Batu Malakasari yaitu sedikit bergelombang. Suhu
udara berkisar 19 sampai dengan 25 derajat celcius.
2. Iklim
Kawasan Wisata Kampung Batu Malakasari berada di dekat pegunungan batu
yang terletak dekat dengan pusat kota Bandung oleh karena itu termasuk kedalam
iklim tropis serta dipengaruhi oleh iklim pegunungan yang lembap dan sejuk
dengan suhu rata-rata 19 sampai dengan 25 derajat celcius. Curah hujan rata-rata
200.4 mm dan jumlah hari hujan rata-rata 21.3 hari per bulan.
3. Tanah dan Hidrologi
Tanah yang terdapat di Kawasan Wisata Kampung Batu Malakasari berupa
tanah yang berwarna coklat yang sedikit berpasir. Butiran tanahnya pun
menggumpal dan menyatu dengan akar tanaman yang ada. Hidrologi Kawasan
Wisata Kampung Batu Malakasari berasal dari aliran air tanah yang mengalir ke
sungai Citarum.
Kondisi biotik di Kampung Batu Malakasari tersusun atas berbagai jenis flora
dan fauna. Kampung Batu Malakasari ditanami flora berupa pepohonan buah
seperti buah nangka, manga dan jambu. Kampung Batu Malakasari juga ditanami
pepohonan berupa palem-paleman serta berbagai jenis tanaman hias seperti bunga
sepatu dan bunga bakung merah serta tanaman penutup tanah seperti rumput dan
tanaman bawah. Perairan yang terdapat di Kampung Batu Malakasari ditumbuhi
tanaman air seperti eceng gondok.
Fauna yang terdapat di Kampung Batu Malakasari mayoritas merupakan
satwa peliharaan yang dilestarikan serta di ternakkan di Kampung Batu Malakasari
seperti domba, kelinci, marmut, rusa dan berbagai jenis burung. Adapun satwa liar
seperti tupai dan burung gereja yang selalu ada di dahan pepohonan Kampung Batu
Malakasari.
E. Potensi Wisata
F. Kondisi Pengelola
G. Aksesibilitas
Setiap program wisata memiliki tujuan yang asama yaitu untuk edukasi serta
hiburan. Setiap program wisata disusun dengan berbagai kegiatan yang berbeda-
beda sesuai dengan tema masing-masing program. Setiap kelompok peserta
didampingi oleh pemandu dari pihak Kampung Batu Malakasari yang bertugas
untuk mengarahkan setiap kegiatan dan menjadikan suasana menjadi menarik.
Setiap program wisata harus dilaksanakan dengan berkelompok minimal 20 orang
per kelompok. Setiap program wisata ditawarkan dengan harga yang berbeda
karena disesuaikan dengan kegiatan wisata yang akan diikuti oleh peserta.
Planning. Fungsi perencanaan adalah untuk menyusun tujuan serta langkah-
langkah yang akan diambil saat melakukan pengeolaan terhadap sumberdaya
wisata. Tujuan dari pengelolaan program wisata di Kampung Batu Malakasari
adalah untuk memberikan pengalaman terbaik bagi wisatawan dengan
menyuguhkan berbagai atraksi wisata yang ada secara mudah dengan fasilitas
tambahan. Perencanaan pengelolaan program wisata yang ke depannya ingin
dilakukan oleh pengelola adalah membuat daftar program wisata secara terperinci
dalam bentuk brosur maupun pamflet yang akan disebarluaskan melalui platform
online. Hal tersebut diharapkan dapat memudahkan pengunjung untuk mengetahui
dan membeli paket wisata yang diinginkan. Selain itu, pengelola juga memberikan
pelayanan yang terbaik kepada wisatawan yang telah membeli/mereservasi
program wisata.
Organizing. Fungsi pengorganisasian adalah untuk mengumpulkan
penggerak yang akan merealisasikan fungsi perencanaan. Proses realisasi rencana
dalam program wisata memerlukan penggerak dalam pengelolaan yang baik untuk
menjamin kualitas dan kuantitas kegiatan program wisata agar berjalan dengan
baik. Pengorganisasian pengelola dalam melaksanakan perencanaan program
wisata di koordinasi oleh staff pada bidang penelitian dan pengembangan Kampung
Batu Malakasari. Pelaksanaan pengelolaan progrsm wisata dilaksanakan oleh
berbagai pihak pengelola yaitu pemandu yang akan bertugas memandu setiap
kelompok peserta pada program, pengelola bagian penelitian dan pengembangan
dan juga pengelola pada bagian marketing.
Actuating. Fungsi pelaksanaan adalah proses penggerakan dari rencana yang
sudah dibuat sebelumnya. Pelaksanaan dari perencanaan program wisata dilakukan
seiring dengan meningkatnya permintaan terhadap program wisata berupa program
edukasi terhadap anak sesuai dengan permintaan pengunjung. Pelaksanaan
memberikan pelayanan yang terbaik kepada konsumen pun selalu diberikan
pengelola setiap terdapat pengunjung yang melakukan reservasi pada program
wisata tersebut.
Controlling. Fungsi pengawasan adalah untuk mengawasi proses pengerjaan
tugas yang sedang berlangsung dan memastikan bahwa pekerjaan tersebut
dilakukan dengan benar. Pengelola bidang program wisata melakukan pengawasan
agar kegiatan berjalan dengan baik dan sesuai dengan jadwal yang telah ditentukan.
Pengawasan tersebut juga dilakukan untuk menghindari kesalahan dan kerusakan
maupun kerusuhan dari pengunjung yang melakukan kegiatan program wisata
tersebut. Selain itu pengawasan tersebut bertujuan agar dapat memperbaiki secara
langsung kesalahan maupun kerusakan yang terjadi selama kegiatan program
wisata tersebut berlangsung.
Fasilitas wisata merupakan penunjang dari setiap atraksi wisata yang ada
untuk memberikan kepuasan kepada wisatawan. Fasilitas hadir untuk memenuhi
kebutuhan dan keinginan wisatawan pada saat melakukan kunjungan. Terdapat
berbagai macam fasilitas yang ada di Kampung Batu Malakasari diantaranya adalah
toilet, kantin/restoran, lahan parkir, tempat sampah dan berbagai macam fasilitas
lainnya. Fasilitas yang tersedia harus dikelola dengan baik agar dapat berfungsi
dengan maksimal dan dapat memenuhi kepuasan pengunjung akan destinasi wisata
Kampung Batu Malakasari.
Planning. Fungsi perencanaan adalah untuk menyusun tujuan serta langkah-
langkah yang akan diambil saat melakukan pengeolaan terhadap sumberdaya
wisata. Perencanaan yang dilakukan oleh pihak pengelola terhadap fasilitas yang
ada di Kampung Batu Malakasari terbagi ke dalam tiga tahap, yaitu pemeriksaan,
perbaikan dan penambahan. Kegiatan pemerikasaan biasanya dilakukan dengan
cara memeriksa setiap fasilitas yang ada, dan jika terdapat fasilitas yang mengalami
kerusakan, maka pengelola akan melakukan perbaikan terhadap fasilitas tersebut.
Perbaikan terhadap fasilitas tersebut dilakukan agar fasilitas tersebut dapat
berfungsi dengan baik. Perencanaan yang akan dilakukan oleh pengelola terhadap
fasilitas yaitu berupa pembersihan toilet secara berkala, penambahan wastafel dan
penambahan fasilitas berupa papan interpretasi maupun papan petunjuk arah yang
telah memudar warnanya hingga menjadi rusak.
Organizing. Fungsi pengorganisasian adalah untuk mengumpulkan
penggerak yang akan merealisasikan fungsi perencanaan. Pengorganisasian
tersebut terdiri dari pengelola dan staff sebagai pelaksana dari rencana yang sudah
ditentukan. pengelola bertanggung jawab untuk mengarahkan staff lain dalam
memeriksa maupun memperbaiki fasilitas secara rutin. Standar operasional
prosedur yang telah ditetapkan oleh pengelola harus dikerjakan dengan baik oleh
staff. Setiap kerusakan fasilitas harus segera diperbaiki oleh pengelola.
Actuating. Fungsi pelaksanaan adalah proses penggerakan dari rencana yang
sudah dibuat sebelumnya. Staff yang bertugas pada bagian ini melakukan pekerjaan
sesuai dengan arahan yang diberikan oleh pengelola dan sesuai dengan perencanaan
yang telah ditentukan. Hal ini dapat dilihat dari sedang dilakukannya perbaikan
kebersihan terhadap setiap fasilitas yang ada di Kampung Batu Malakasari, seperti
toilet yang selalu dibersihkan setiap hari. Pengecekan fasilitas dapat berupa
pengecekan kran air, listrik, dan semua fasilitas yang ada di destinasi ini yang
dilakukan rutin setiap hari. Staff yang bertugas akan langsung menangani perbaikan
jika terjadi kerusakan terhadap fasilitas. Apabila terjadi kerusakan yang cukup
berat, staff akan mengkoordinasikannya kepada pengelola dan akan ditindalanjuti
oleh ahli mesin yang bertugas.
Controlling. Fungsi pengawasan adalah untuk mengawasi proses pengerjaan
tugas yang sedang berlangsung dan memastikan bahwa pekerjaan tersebut
dilakukan dengan benar. Pengawasan terhadap staff pada bagian fasilitas dilakukan
oleh pengelola yaitu manager. Pengawasan dilakukan setiap hari untuk melihat
kinerja dari staff untuk mencapai tujuan dan target dalam pengelolaan fasilitas.
D. Pengelolaan Parkir
E. Pengelolaan Tiket
F. Pengelolaan Pengunjung
Keberadaan sebuah obyek wisata tidak dapat terlepas dari sebuah branding
atau promosi yang dilakukan oleh perusahaan itu sendiri. Tujuan utamanya adalah
untuk mendapatkan banyak kunjungan pengunjung atau wisatawan. Promosi
merupakan upaya untuk memberikan atau menawarkan produk baik berupa barang
maupun jasa dengan tujuan untuk menarik calon konsumen. Adanya promosi
tentunya mengharapkan kenaikan angka penjualan barang atau jasa yang
ditawarkan. Pemasaran adalah suatu sistem total dari kegiatan bisnis yang
dirancang untuk merencanakan, menentukan harga, promosi serta tujuan
perusahaan.
Kampung Batu Malakasari mulai merintis menjadi tempat wisata pada tahun
2002 sampai dikenal seperti sekarang. Pada awalnya Kampung Batu Malakasari
tidak menargetkan atau mengharapkanakan menjadi besar dan sampai dikenal
seperti saat ini. Tahun demi tahun mulai merenovasi bagian-bagian lokasi yang
harus diperbaiki tanpa mengubah aslinya.
Logo Kampung Batu Malakasari saat ini menggunakan gambar gunung yang
melambangkan pemandangan utama dari wisata Kampung Batu Malakasari adalah
pegunungan batu. Terdapat pula tulisan ‘Kampung Batu Malakasari” untuk
melambangkan bahwa nama tempat wisata tersebut adalah Kampung Batu
Malakasari. Tentunya dengan nama tersebut calon konsumen merasa tertarik dan
ingin mengetahui secara langsung lokasi wisata tersebut.
D. Pengelolaan Parkir
Manager
Sie. Kebersihan,
Perawatan dan
Keindahan
Sie.
Pengembangan
Fasilitas dan
SDA
Sie.
Pengembangan
Usaha dan
kenangan
A. Simpulan
B. Saran
Akbar, F., & Arief, A. M. R. (2017). Pengelolaan Fasilitas Di Museum Sang Nila
Utama Provinsi Riau (Doctoral dissertation, Riau University).
Alfiah, S., Andriani, J., Lesmana, R., Sunardi, N., & Furyanah, A. (2019).
Manajemen Pengelolaan Desa Wisata Pada Desa Cimanggu, Kecamatan
Cisalak, Kabupaten Subang, Privinsi Jawa Barat (Studi Kasus pada Curug
Paok dan Bukit Pasir Jaka). Jurnal Abdi Masyarakat Humanis, 1(1).
Bagiyarsa, Y. C., Anwariningsih, S. H., & Retnoningsih, D. (2012). Sistem
Informasi Area Parkir di Universitas Sahid Surakarta. JURNAL GAUNG
INFORMATIKA, 5(1).
Bawono, I. R. (2007). Manajemen Strategik Sektor Publik: Langkah Tepat Menuju
Good Governance. Dosen Fakultas Ekonomi UNSOED Purwokerto.
Brahmanto, E. (2015). Magnet Paket Wisata Dalam Menarik Kunjungan
Wisatawan Asing Berkunjung Ke Yogyakarta. Media Wisata, 13(2).
Brahmanto, E., & Hamzah, F. (2017). Strategi Pengembangan Kampung Batu
Malakasari sebagai Daya Tarik Wisata Minat Khusus. Media Wisata, 15(2).
Fiatiano, E. (2004). Perencanaan Paket Wisata atau Tur. Jurnal Masyarakat,
Kebudayaan dan Politik, 22.
Hidayatullah, R., Yuliana, Y., & Ferdian, F. (2017). Pengelolaan Fasilitas Atraksi
Wisata Di Pantai Arta Indah Kabupaten Padang Pariaman. E-Journal Home
Economic and Tourism, 15(2).
Heindjrachman. 1990. Dasar-Dasar Ekonomi Perusahaan. Yogyakarta (ID): UPP
AMP YKPN. Hal:79
Irine, N. (2016). PROSEDUR RESERVASI TIKET PESAWAT DOMESTIK
SRIWIJAYA AIR DI PT SKY MANARI WISATA TOUR DAN TRAVEL
PALEMBANG (Doctoral dissertation, Politeknik Negeri Sriwijaya).
Limawandoyo EA, Augustinus S. 2013. Pengelolaan dan pengembangan sumber
daya manusia pada PT. Aneka Sejahtera Engineering. Jurnal Manajemen
Bisnis Petra. 1(2). Surabaya (ID) : Universitas Kristen Petra
Pandji A. 1997. Management Bisnis, Jakarta (ID): Rineke Cipta. Hal:215
Purmada, D. K., & Hakim, L. (2016). Pengelolaan desa wisata dalam perspektif
community based tourism (studi kasus pada Desa Wisata Gubugklakah,
Kecamatan Poncokusumo, Kabupaten Malang). Jurnal Administrasi
Bisnis, 32(2), 15-22.
Sastra, Z. S. (2016). Pengelolaan Fasilitas Objek Wisata Aka Barayun Lembah
Harau Berbasis Masyarakat di Kabupaten Lima Puluh Kota (Doctoral
dissertation, Riau University)
Sidiq, S. S., & Huda, A. (2015). Pengelolaan Fasilitas Objek Wisata Cagar Budaya
Makam Raja Kecik Di Desa Buantan Besar Kabupaten Siak (Doctoral
dissertation, Riau University).
Wafa, R. S. N. (2017). Analisis Tingkat Kepuasan Para Pengunjung Objek Wisata
Dreamland Kecamatan Ajibarang Kabupaten Banyumas (Doctoral
dissertation, IAIN Purwokerto).