NAMA 1
NAMA 2
JULIANA NURUL SIIQ PUTRI NURJAMAN
NAMA 4
NAMA 5
Disetujui oleh
Pembimbing
__________________
Nama lengkap dan gelar
Diketahui oleh
Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanaahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga Laporan Praktik Pengelolaan Ekowisata dengan
judul “Pengelolaan Desa Wisata Sermo di Kabupaten Kulon Progo Daerah
Istimewa Yogyakarta” ini berhasil diselesaikan. Praktik ini dilakukan dengan
melibatkan banyak pihak yang membantu kelancaran praktik dan penyusunan
laporan. Ucapan terima kasih ini penyusun sampaikan kepada :
1. Ibu Kania Sofiantina Rahayu, S.I.Kom., M.Par., MTHM selaku Ketua
Program Studi Ekowisata 2023.
2. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ekowisata yang telah memberikan
ilmu pada setiap mata kuliah sebagai bekal pelaksanaan Praktik Pengelolaan
Ekowisata.
3. Pengelola Desa Wisata Sermo yang telah memberikan bimbingan, ilmu dan
informasi selama berada di lapang.
4. Orang tua dari penulis yang telah memberikan dukungan lahir dan batin
dalam pelaksanaan Praktik Pengelolaan Ekowisata.
5. Teman-teman ekowisata 58 yang telah menemani, membantu dan
6. memberikan semangat selama melaksanakan Praktik Pengelolaan Ekowisata
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bagi
kemajuan ilmu pengetahuan.
Penulis
DAFTAR ISI
DAFTAR GAMBAR
3 Sapta Pesona 16
4 Joglo 26
5 Kantor Bendungan 27
6 Kantor SAR 27
7 Pos Tiket 28
8 Waduk Sermo 28
9 Jalan Masuk 29
10 Papan Interpretasi 30
11 Warung Makan 30
12 Toilet 31
13 Rumah Janur 32
14 Menara Bendungan 32
15 Area Parkir 34
16 Retribusi Parkir 35
17 Pengelolaan Parkir 36
18 Tiket (a) Manual (b) Print 37
19 Tiketing (a) Cash (b) QR 38
20 Leaflet Desa Wisata Sermo (a)Tampak depan (b) Tambak Belakang 43
DAFTAR LAMPIRAN
1 Lampiran 1 Yyyyyyyyyyyy Yyyyyyyyyyyyyyyy
21 Lampiran 2 XXXXXXXXXXXXXX
I
13
II PENDAHULUAN
II.2 Tujuan
Tujuan kegiatan untuk mempelajari pengelolaan pada untuk-unsur
perencanaan (planning), organisasi (organizing), pelaksanaan (actuating), dan
evaluasi (evaluating) yang terdiri dari:
1. Pengelolaan sumberdaya wisata
2. Pengelolaan program wisata
3. Pengelolaan fasilitas wisata
4. Pengelolaan kebersihan dan MCK
5. Pengelolaan parkir
6. Pengelolaan tiket
7. Pengelolaan pengunjung
8. Pengelolaan sumberdaya manusia
9. Pengelolaan promosi dan pemasaran
10. Pengelolaan masyarakat sekitar
II.3 Manfaat
Kegiatan Praktik Pengelolaan Ekowisata ini memiliki beberapa manfaat.
Manfaat yang di dapatkan dari terlaksanannya kegitan Praktik Pengelolaan
Ekowisata adalah sebagai berikut.
1. Menambah ilmu pengetahuan mengenai pengelolaan yang dilakukan di Desa
Wisata Sermo.
2. Memberikan pengetahuan serta informasi kepada pembaca mengenai kegiatan
pengelolaan Desa Wisata Sermo.
3. Memberikan informasi kepada pengelola mengenai hal yang dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi pengelolaan.
4. Mampu membantu dalam penyelesaian masalah pengelolaan yang dilakukan
dalam bentuk saran.
15
III.2 Aksesibilitas
Desa Wisata Sermo terletak di Padukuhan Sermolor dan Padukuhan Soko,
Hargowillis, Kokap, Kulon Progo, D.I Yogyakarta. Aksesbilitas menuju Desa
Wisata Sermo dapat ditempuh melalui dua arah yaitu arah timur dan barat. Akses
jalan menuju Desa Wisata Sermo arah timur dapat ditempuh dari Kota Jogja,
Magelang dan Wates. Akses dari arah barat dapat ditempuh dari Purwerejo dan
Wates. Aksesbilitas menuju Desa Wisata Sermo dapat ditempuh dengan
transportasi pribadi. Akses menuju Desa Wisata Sermo cukup berliku dan
menanjak, Jalan yang ditempuh hanya dapat dilalui oleh dua mobil.
pohon didaerah Desa Wisata Sermo seperti Pohon Tusam (Pinus), Pohon Jati
(Tectona grandis) dan Pisang (Musa). Dilihat dari struktur tanah kawasan yang
bersifat padat dan berpasir. Ekosistem Desa Wisata Sermo memiliki beberapa
jenis satwa liar yang ditemukan mulai dari jenis mamalia, Aves, reptil hingga
pisces. Untuk jenis mamalia sendiri terdapat Tupai (Scandentia sp), Bajing
(Sciuridae sp) dan Kelelawar (Chiroptera sp), satwa dari jenis Aves terdapat
Burung Gereja (Passeridae sp), Burung Camar (Laridae sp). Fauna jenis Reptil
terdapat Kadal Pohon (Lacertilia sp).
IV METODE PRAKTIK
IV.2 Alat
Alat adalah sesuatu atau benda yang digunakan untuk melakukan praktikum
dan mengolah data, sedangkang bahan adalah segala sesuatu yang nantinya akan
diolah menjadi data. Kegiatan Praktik Pengelolaan Ekowisata memerlukan alat
dan bahan untuk menjalankan paraktikum secara efektif. Adapun alat yang
digunakan dalam kegiatan Praktik Pengelolaan ekowisata adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Keterangan
1. Alat Tulis Mencatat data
2. Laptop Menginput data dan membuat laporan
3. Hand Phone Mengambil gambar dan dokumentasi
4. Buku Panduan Panduan untuk membuat laporan
5. Jurnal Harian Mencatat kgiatan keseharian selama praktik
6. Kuesioner Panduan wawancara
relasi antara Waduk Sermo dan Desa Wisata Sermo melalui pengembangan dan
pemberdayaan potensi wisata yang berlangsung di Waduk Sermo dan sekitar.
Planning, atau perencanaan adalah suatu proses yang direncanakan ataupun
disusun dengan tujuan untuk mencapai suatu keinginan yang sudah direncanakan.
Perencanaan yang dilakukan pengelolaan Waduk Sermo berupa perencanaan
mengenai Pengembangan Wisata dan Protokol keselamatan, Pengelola sudah
merencanakan tentang Tiket masuk yang lebih terstruktur berupa dapat mengatur
sirkulasi pengunjung dengan efisien dan tidak tercampur dengan warga lokal,
Kebersihan yang ads di dalam ataupun di luar kawasan Waduk Sermo dengan
menjalin kerja sama melalui pengelola Desa Wisata Sermo, Fasilitas berupa
kebersihan toilet dan banyaknya toilet harus ditingkatkan, papan interpretasi dan
papan keselamatan/peringatan harus merata tersebar pada desa-desa Wisata sekitar
Waduk Sermo, Posko keamanan dari Tim SAR dan Polisi air harus ditambah dan juga
patroli yang dilakukan menyisir Waduk Sermo lebih efektif jika dilakukan secara rutin
dan terdapat seorang yang berjaga di dermaga sehingga dapat menambah kesan puas
pengunjung mengenai keamanan, keselamatan, kenyamanan pengunjung di Waduk
Sermo.
Evaluating, adalah kegiatan dalam menilai suatu proses atau hasil kinerja yang
telah dilaksanakan berdasarkan standar atau tolak ukur yang sudah dibuat mengenai
perkembangan dan perbaikan yang dibutuhkan untuk kedepannya. Kegiatan yang
sudah dilaksanakan mengenai kebersihan, kenyamanan, dan keamanan telah
memenuhi standar mengenai kelayakan dan kualitas yang terjamin dalam memberikan
hasil kegiatan tersebut kepada pengunjung. Kendala pengelola mengenai Waduk
Sermo adalah pada tiket dikarenakan masih kurang tertatanya sistem tiket kepada
calon pengunjung mengenai sirkulasi yang menjadikan warga sekitar dan calon
pengunjung berbaur tidak ada perbedaan yang menyebabkan calon pengunjung lolos
dengan tidak membayar tiket.
Pengembangan
21
Sermo karena dalam prosesnya Bakpia omahan mencakup dalam hal pembuatan
dan penjualan yang nantinya akan diberikan kepada pengunjung sebagai atraksi
dan produk itu juga bisa menjadi oleh-oleh yang ada di Desa Wisata Sermo.
Evaluating, Pengelolaan Bakpia omahan menjadi suatu pondasi baru dalam
keberlangsungan wisata Desa Sermo karena Desa Wisata Sermo telah berhasil
menghasilkan suatu daya tarik wisata yang mengarah kepada Wisata kuliner yang
dapat menjadi suatu hal yang menarik bagi pengunjung. Proses perkembangan bakpia
omahan bagi pengelola Desa Wisata Sermo sangat bagus dan mendapat respon positif
dari pengunjung karena Bakpia omahan mengutamakan kebersihan dan kesehatan
bahan yang dipakai dan varian rasa yang enak dan juga unik. Pengembangan Bakpia
omahan yang pesat mungkin akan menjadikan Bakpia omahan sebagai simbol atau ciri
khas di Desa Wisata Sermo.
Pengembangan, Pengelola Desa Wisata Sermo memiliki rancangan
pengembangan untuk kedepannya mengenai Bakpia omahan berupa promosi yang luas
dengan memanfaatkan media sosial ataupun konten yang dapat menghasilkan bakpia
omahan sebagai produk bakpia yang terkenal di pasaran. Pembuatan kios baru yang
strategis karena produksi bakpia omahan ini berada pada rumah warga yang memiliki
aksebilitas yang cukup sulit oleh karena itu pembuatan kios seperti berada di perkotaan
ataupun jalan yang selalu di lalui pengunjung dapat mempengaruhi kenaikan penjualan
dan promosi pada bakpia omahan dan juga sebagai daya tarik wisata kuliner yang ada di
Desa Sermo.
dan dapat dijual kepada wisatawan. Sumberdaya tersebut diolah sehingga menjadi
program yang dapat dijual seperti contohnya waduk sermo memiliki potensi
menjadi wisata perairan sehingga dibuatkan dramaga untuk perahu dan membuat
tarif sebesar Rp. 10.000 per-orang untuk berkeliling waduk selama 25 menit.
Sumberdaya waduk tersebut menjadi contoh bagi sumberdaya lainnya untuk
menyerupai perencanaan program wisata sehingga terjadinya kegiatan wisata di
Desa Wisata Sermo.
Organizing, Program wisata yang ada pada Desa Wisata Sermo dinaungi
oleh pengelola desa wisata dalam divisi organisasi program wisata. Organisasi
program wisata ini dibentuk oleh ketua desa wisata dengan tujuan dapat membuat
dan mengatur program wisata yang ada pada Desa Wisata Sermo. Divisi program
wisata meiliki 3 tenaga kerja di dalamnya termasuk ketue divisi program wisata.
Divisi program wisata telah membuat banyak paket wisata yang dapat dijual
sehingga terjadinya kegiatan wisata pada Desa Wisata Sermo. Divisi program
wisata juga mendapatkan pelatihan dan wawasan dari Dinas Pariwisata
Kulonprogo.
Actuating, Pelaksanaan pengelolaan program wisata pada Desa Wisata
Sermo yaitu berupa paket wisata, dilakukan dengan menyesuaikan standar
operasional prosedur dalam melayani kegiatan wisatawan. Pelaksanaan paket
wisata dimulai dari penerimaan wisatawan, penyambutan wisatawan. pengantaran
tamu ke daya tarik wisata, mendampingi kegiatan wisatawan dan mengakhiri
kegiatan bersama wisatawan. Pelaksanaan pengelolaan program wisata berupa
paket wisata dimulai dari pemesanan menyesuaikan keinginan pengunjung setelah
itu para pengelola akan melakukan persiapan untuk keberlangsungan kegiatan
paket wisata, pelaksanaan paket wisata banyak dilakukan dengan melakukan
reservasi terlebih dahulu untuk menentukan paket-paket yang dipilih dan
menentukan tanggal pelaksanaan dan untuk menghindari terjadinya penumpukan
pengunjung.
Controlling, Pengawasan pengelolaan program wisata berupa paket wisata-
dilakukan oleh pengelola desa wisata dengan tujuan untuk membuat para
pengunjung merasa aman, nyaman, terarah dan tersusun selama pelaksanaan
kegiatan wisata. Pengawasan dilakukan untuk melatih tenaga kerja agar lebih
mampu membuat program dengan baik dan mampu menangani wisatawan,
pengawasan dilakukan oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). Kegiatan
evaluasi yang dilakukan dalam pengelolaan program wisata berkaiatan dengan
kepuasan pengunjung pada saat melakukan kegiatan wisata, evaluasi bersama
pengunjung dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan dan jika terdapat kesalahan
ataupun kerusakan maka akan dilakukan evaluasi seluruh anggota Kelompok
Sadar Wisata (POKDARWIS) untuk meninjau kembali hal tersebut.
Aktivitas pengunjung pada suatu destinasi wisata harus ditunjang oleh fasilitas
(sarana dan prasarana) yang memadai. Kelengkapan sarana serta prasarana ini
sangat menentukan keberhasilan pembangunan destinasi wisata, baik dari sisi
kuantitas dan kualitasnya. Tidak terkecuali destinasi wisata alam, sarana dan
prasarana merupakan suatu yang mutlak untuk mendukung aktivitas pengunjung
dalam pencapaian kepuasan serta kesenangan dalam kegiatan wisatanya.
Pengelolaan fasilitas wisata merupakan upaya yang dilakukan oleh pengelola
Desa Wisata Sermo untuk menjaga, mempertahankan dan mengembangkan daya
tarik dari fasilitas. Fasilitas Desa Wisata Sermo diklasifikasikan menjadi 3 bagian
yaitu fasilitas pengelolaan, fasilitas rekreasi dan wisata, dan fasilitas Pendidikan
dan penelitian. Pengambilan data pengelolaan fasilitas wisata dilakukan dengan
menggunakan metode observasi langsung dan wawancara kepada pengelola dan
Mandor Wisata.
Tabel 2. Pengelolaan Fasilitas Wisata
No Fasilitas Jumlah Kondisi Deskripsi
Pengelolaan
1. Joglo Desa 1 Kurang Baik Joglo memiliki kondisi yang
kurang baik dikarenakan cat joglo
sudah pudar.
2. Kantor Waduk 1 Sangat Baik Kondisi kantor ini sangat baik
dikarenakan perawatan kebersihan
dan penjagaannya yang sangat
baik.
3. Kantor SAR 1 Sangat Baik Kondisi Kantor SAR sangat bersih
dan rapih dikarenakan pengelolaan
dan perawatannya yang sangat
baik.
4. Pos Tiket 1 Baik Kondisi loket yaitu kurang baik
dikarenakan penataan barang
didalam ruangan loket ini masih
belum tertata dengan rapih namun
pos tiket sudah sesuai dengan
fungsinya.
Rekreasi dan Wisata
1. Waduk Sermo 1 Baik Kondisi Waduk Sermo baik
dikarenakan air, dasar waduk,
hingga bendungan selalu di cek
Dinas Perairan dan menjadi bahan
pelajaran bagi Universitas Islam
Negeri.
2. Camping 3 Sangat Baik Tempat wisata ini sangat cocok
Ground dijadikan camping ground karena
memiliki kondisi yang baik dari
29
Gambar 1. Joglo
VII.2.2 Kantor Bendungan
Kantor Bendungan merupakan fasilitas pengelolaan yang digunakan para
tenaga kerja untuk mengawasi dan menjaga kondisi Waduk Sermo. Kantor ini
berada di dekat bendungan dan menara bendungan. Kantor ini memiliki dinding
putih dan genting yang sangat kokoh dan disekitarnya ditanami vegetasi indah.
Akses menuju kantor bendungan sangat baik dikarenakan memilik aspal yang luas
dan rata. Kondisi kantor ini sangat baik dikarenakan perawatan kebersihan dan
penjagaannya yang sangat baik.
31
lebih 5 orang. Aktivitas rekreasi yang sangat sesuai untuk dilakukan di Camping
ground ini adalah kegiatan api unggun, camping, hal tersebut dikarenakan luas
yang cukup memadai dan permukaan tapak yang datar sehingga sesuai untuk
melakukan aktivitas rekreasi tersebut.
VII.3.7 Toilet
Toilet merupakan fasilitas yang disediakan oleh pengelola Desa Wisata
Sermo. Toilet ini berjumlah empat bangunan yang masing- masing terdiri dari dua
bilik untuk perempuan dan dua bilik untuk laki-laki dan. Toilet memiliki atap
genting berwarna coklat dan lantai berwarna merah jambu untuk perempuan dan
biru untuk laki-laki. Toilet juga dilengkapi dengan tempat sampah di setiap bagian
dalam toilet untuk memudahkan pengunjung dalam menjaga kebersihan. Kondisi
pengelolaan toilet yaitu berfungsi dengan kurang baik karena kurang terjaga
kebersihannya.
35
Gambar 9. Toilet
VII.3.10 Musholla
Mushola berada sekitar 10 meter dari Tempat Parkir Desa Wisata Sermo.
Mushola ini memiliki dinding berwarna hijau dan atap asbes berwarna hijau.
Vegetasi di sekeliling mushola merupakan lahan hijau dan terdapat beberapa
pohon besar seperti pohon kelapa. Mushola ini memiliki kubah kecil terbuat dari
dari aluminium pada bagian atapnya. Kondisi dari mushola yaitu dikelola dengan
baik dikarenakan terjaga kebersihannya karena terdapat pegawai kebersihan
mushola dan tersedia alat beribadah bagi pengunjung yang beragama Islam baik
perempuan maupun laki-laki.
yang dimaksud disini adalah fasilitas yang terbatas atau tidak difungsikan untuk
rekreasi dan wisata.
IX PENGELOLAAN PARKIR
dikenakan biaya Rp 2.000, berroda empat Rp. 4.000, hingga Rp 10.000 untuk
Bus.
X PENGELOLAAN TIKET
desa wisata dalam mengelola sumberdaya wisata yang ada agar tetap asri dan
nyaman. Pengelolaan biaya tiket masuk dilakukan pengelola dengan sebaik
mungkin untuk menyesuaikan penawaran yang dapat diberikan bagi para
pengunjung. Pengelolaan biaya tiket masuk Desa Wisata Sermo dilakukan
berdasarkan aspek planning, organizing, actuating dan controlling.
Planning atau perencanaan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh
perusahaan guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Penetapan tiket di Desa
Wisata Sermo disesuaikan dengan peraturan bupati Kulon Progo nomor 95 tahun
2021. Desa Wisata Sermo menggunakan jenis tiket elektronik dan tiket print yang
dapat memudahkan pemegang tiket memasukkan dan menyimpan data secara
digital. Adapun biaya tiket masuk wisata yang disediakan oleh pengelola Desa
Wisata Sermo yaitu berkisar Rp 6.000. Perencanaan selain mempertimbangkan
penawaran yang diberikan juga mempertimbangkan biaya pengelolaan kawasan
Waduk Sermo agar Waduk Sermo dapat terus dikelola dengan baik. Pemasukan
tiket tersebut sudah termasuk asuransi pengunjung retribusi kepada kantor dinas
pariwisata dan desa wisata. Rancangan penetapan harga tiket ditetapkan oleh
Dinas Pariwisata Kulon Progo. Tiket masuk dikenakan bagi seluruh wisatawan
yang hendak masuk ke kawasan pada jam operasional yaitu pukul 08.00-16.00
WIB.
(a) (b)
Gambar 15. Tiket (a) Manual (b) Print
Organizing atau fungsi pengorganisasian merupakan aktivitas pengaturan
dalam sumberdaya manusia dan sumberdaya fisik lainnya yang dimiliki oleh
perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan
mencapai tujuan utama perusahaan. Jabatan yang bertanggung jawab pada
pengelolaan tiket di Desa Wisata Sermo adalah Koordinator lapangan tiket masuk.
Bapak Bayu selaku koordinator lapangan tiket masuk bertanggung jawab dalam
penjualan tiket, mulai dari persediaan stok tiket di loket, uang hasil penjualan tiket
dan pencatatan jumlah pengunjung perharinya. Penjualan tiket dilakukan sesuai
dengan jam operasional wisata yaitu pukul 08.00 – 16.00 WIB.
Actuating atau fungsi pelaksanaan merupakan aktivitas untuk menggerakan
seluruh anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.
Pelaksanaan penjualan tiket masuk di Desa Wisata Sermo dilakukan secara
langsung melalui loket tiket. Pembayaran pembelian tiket dapat dilakukan secara
cash dan juga CR Code yang dapat discan oleh pengunjung. Pada saat pandemi,
terdapat pembatasan pengunjung yaitu sebanyak 500 orang perhari. Tiket yang
dijual kepada pengunjung sudah termasuk dengan biaya asuransi kesehatan.
Asuransi kesehatan tersebut digunakan apabila terjadi kecelakaan saat pengunjung
berwisata di Desa Wisata Sermo dan pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya
42
tambahan untuk penanganan saat terjadi kecelakaan atau emergency case. Selain
penjualn tiket di pintu masuk, penjualan tiket camp juga dilakukan di setiaplahan
camp yang ada.
(a) (b)
Gambar 16. Tiketing (a) Cash (b) QR
Controlling atau fungsi pengawasan merupakan suatu kegiatan dalam
menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan
atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. Proses pengawasan tiket dilakukan oleh
koordinator lapangan bagian ticketing dan pimpinan pengelola Desa Wisata
Sermo. Pengawasan yang dilakukan yaitu pemantauan kesediaan kertas tiket dan
jumlah pengunjung. Pengelola akan melakukan pembukuan atau pendataan di
kantor pengelolaan terkait dengan data jumlah pengunjung dan pemasukan yang
didapat dari hasil tiket. Hasil pembukuan yang telah dibuat, maka dilakukan
analisis terhadap jumlah kunjungan dari waktu ke waktu. Analisis tersebut untuk
menentukan rencana selanjutnya dalam usaha pengembangan wisata.
X.3Pengembangan
Pengembangan merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui Pendidikan dan
latihan. Hal yang dapat dikebangkan adalah terkait penjualan tiket. Penjualan tiket
dapat kembali memberlakukan penjualan secara online. Penjualan tiket secara
online tidak harus dilakukan melalui suatu aplikasi tiketing, namun dapat
dilakukan melalui media sosial seperti instagram, facebook atau whatsapp. Media
sosial tersebut dapat menjadi sarana dalam penyebaran link penjualan tiket yang
terhubung dengan google form.
43
XI PENGELOLAAN PENGUNJUNG
memberikan edukasi atau penjelasan aspek wisata yang tersedia di Desa Wisata
Sermo, selain itu, untuk pengelola keamanan Desa Wisata Sermo bekerja sama
dengan Polisi Air dan juga Badan SAR Kulon Progo.
Actuating, Penyebaran yang telah dilakukan oleh pengelola kepada
pengunjung dengan mengumpulkan pengunjung ke titik area parkir sebagai pusat
tempat berkumpul lalu dilanjutin dengan beberapa kegiatan yang telah disusun
oleh pengelola dalam mengunjungi beberapa daya tarik wisata. Hal yang
dilakukan untuk pengelola dalam mengatur sirkulasi dengan membuat beberapa
tim yang nantinya masing-masing tim bertanggung jawab dalam menjaga serta
memandu kelancaran jalannya penyebaran pengunjung.
Controlling, Pengawasan dan Evaluasi yang dilakulan oleh pengelola
kepada pengunjung yaitu adanya kordinator lapangan yang bertanggung jawab
dalam mengumpulkan pengunjung sebelum disebar untuk mengunjungi beberapa
daya tarik wisata. Selain itu untuk kelancaran penyebaran pengunjung ada juga
pengawas/pemandu yang nantinya berguna untuk memberikan arahan,bimbingan,
serta memenuhi kebutuhan pengunjung.
Planning, Perencanaan keamanan darat dan air di kelola oleh tiga pihak
dengan darat yang di kelola oleh Desa Wisata Sermo dan air dikelola oleh pihak
Polisi Air dan Badan Sar Nasional. Tujuan dari keamanan yang ada di Desa
Wisata Sermo adalah memberikan jaminan keselamatan dan kenyamanan
pengunjung akan wisata Desa Sermo.
Organizing, Pengelolaan keamanan di Desa Wisata Sermo berada dalam
pengawasan dan tanggung jawab pengelola Desa Wisata Sermo kepada
pengunjung, sedangkan untuk kawasan waduk sermo dibawah tanggung jawab
dari Polisi air dan Basarnas yang berwenang dalam pengawasan serta keselamatan
pengunjung saat berwisata di Waduk Sermo.
Actuating, Kegiatan yang sudah berjalan dari pengelolaan keamanan Desa
Wisata Sermo berupa pendampingan langsung kepada pengunjung selama
melaksanakan kegiatan wisata yang sudah diberikan dan mengawasi dari pos
penjaga dengan prioritas dasar keselamatan pengunjung.
Controlling. Pengawasan dan Evaluasi yang dilakukan Pengelola keamanan
Desa Wisata Sermo diprioritaskan pada keamanan bagian Waduk dikarenakan
terdapat beberapa faktor yang berbahaya dan cukup rawan dalam menganggu
keselamatan pengunjung. Prosedur keamanan darat dan air untuk jangka panjang
adalah dengan selalu siap siaga dalam mengawasi serta memberikan bantuan
kepada pengunjung dengan menambah beberaps titik pos pengawas keamanan
yang ada di Desa Wisata Sermo.
47
perekrutan tenaga kerja melalui sistem pelamaran kerja. Sistem Organisasi Desa
Wisata Sermo menjadi kunci utama wisatawan dapat melakukan kegiatan wisata
dengan tersusun.
Actuating. Pelaksanaan dan pembagian tugas-tugas sistem organisasi
dilakukan pada setiap divisi. Masing-masing divisi memiliki tugas seperti
mengelola keuangan berupa pemasukan dan pengeluaran. Divisi yang memiliki
tugas yaitu melakukan pembagian tugas kepada anggota masyarakat seperti divisi
promosi mengurus promosi dan pemasaran yang ada di Desa Wisata Sermo,
kemudian divisi program wisata yang mengurus pembuatan paket wisata. Namun,
divisi-divisi tersebut dan lainnya juga baru melakukan tugasnya kembali sekitar
setahun yang lalu dikarenakan pandemi yang membuat berhentinya kegiatan
wisata di Desa Wisata Sermo.
Controlling. Pengawasan dan evaluasi yang dilakukan pada perencanaan
pengelolaan sumberdaya manusia dilakukan oleh ketua desa wisata Pak Mujari.
Ketua dari Desa Wisata adalah Bapak Mujari yang merupakan pihak pengelola
akan melakukan pengawasan dan rapat evaluasi dengan anggota organisasi Desa
Wisata yang masih aktif. Rapat biasanya dilakukan pada setiap satu bulan sekali,
anggota – anggota yang masih aktif akan berkumpul di joglo desa untuk
membahas dan menyampaikan mengenai pengelolaan yang akan dilakukan
kedepannya. Sedangkan evaluasi dilakukan 3-6 bulan sekali dengan harapan
meninjau kesalahan-kesalahan yang terjadi dan membangkitkan inovasi kegiatan
wisata mendatang
XII.3 Pengembangan
Pengembangan pada Desa Wisata Sermo adalah memulihkan wisata di
daerah wisata tersebut dengan melakukan rapat dan evaluasi terkait apa yang akan
dilakukan. Kegiatan ini telah dilakukan sejak awal tahun demi mencapai tujuan
bangkitnya kegiatan wisata pada desa wisata tersebut. Regenerasi ulang juga
dilakukan yaitu dengan mengubah struktur organisasi dan anggotanya menjadi
pemuda desa dengan harapan kegiatan pada Desa Wisata Sermo lebih aktif dan
inovatif. Regenerasi ulang tersebut sudah dilakukan sejak awal tahun yaitu dengan
penambahan anggota pemuda pada divisi promosi, program wisata, dan
interpreter. Hal ini dibuktikan dengan melakukan regenerasi ulang, desa wisata
tersebut dapat mendatangkan wisatawan-wisatawan baru dan dapat mengikuti
lomba desa wisata se-Kulonprogo.
tersebar kepada calon wisatawan. Media sosial yang digunakan yaitu Instagram,
Youtube dan Facebook dengan membuat konten menjual paket wisata dan atraksi
wisata yang ada pada Desa Wisata Sermo, namun untuk facebook terakhir
digunakan yaitu pada tahun 2015. Instagram digunakan sebagai media promosi
secara tidak langsung hal ini digunakan karena Instagram merupakan media sosial
yang saat ini sering digunakan sebagai media promosi. Konten yang dibuat pada
media sosial Instagram ini yaitu berupa postingan penjualan paket dan foto
maupun video terkait atraksi wisata Desa Wisata Sermo. Youtube juga digunakan
sebagai media promosi secara tidak langsung hal ini digunakan karena Youtube
merupakan media sosial yang identik dengan media audio dan visualnya, hal ini
menjadi peluang bagi Desa Wisata Sermo untuk mengunggah video terkait atraksi
wisata yang ada pada Desa Wisata Sermo.
(a) (b)
Gambar 17. Leaflet Desa Wisata Sermo (a)Tampak depan (b) Tambak Belakang
Controlling. Kegiatan evaluasi promosi dan pemasaran sangat penting
untuk Desa Wisata Sermo sebagai fungsi penilaian apakah proses pelaksanaan
sesuai dan mencapai target yang ditelah direncanakan, sehingga kegiatan ini
berdampak untuk update keterampilan sumber daya manusia bagian promosi dan
pemasaran pada Desa Wisata Sermo. Promosi dan pemasaran Desa Wisata Sermo
diawasi langsung oleh ketua desa wisata Pak Mujari, POKDARWIS, dan Dinas
Pariwisata. Pak Mujari selaku ketua desa wisata mengadakan evaluasi terkait
promosi dan pemasaran 3 bulan sekali dengan memberikan pengawasan.
POKDARWIS melakukan evaluasi pada divisi promosi dan pemasaran dalam
organisasi desa wisata 6 bulan sekali yang didalamnya terdapat pelatihan dan
evaluasi terkait apa yang sudah dilakukan dan akan dilakukan. Dinas Pariwisata
turut serta membantu memberikan pelatihan promosi dan pemasaran 1 tahun
sekali pada Desa Wisata Sermo.
XIII.3 Pengembangan
Pengembangan pengelolaan promosi dan pemasaran Desa Wisata Sermo
yang akan dilakukan yaitu regenerasi tentang struktur organisasi pada Desa
Wisata Sermo. Regenerasi merupakan penggantian tenaga kerja menjadi tenaga
kerja baru atau yang lebih muda. Pengembangan ini disiasati oleh Pak Mujari
selaku ketua desa wisata yang mengharapkan lebih kreatifnya dan inovatifnya
divisi organisasi promosi dan pemasaran yang ada pada Desa Wisata Sermo.
Regenerasi pada Desa Wisata Sermo telah dilakukan yaitu dengan penggantian
posisi divisi organisasi promosi dan pemasaran sebanyak 2 orang untuk
melakukan perencanaan promosi dan pemasaran hingga melaksanakan promosi
dan pemasaran secara langsung dan tidak langsung.
51
52
XIV.2 Pengelolaan 1
Masyarakat di Desa Sermo merupakan masyarakat yang dapat di
kategorikan sebagai pelaku wisata dikarenakan masyarakat menjadikan Desa
Sermo sebagai Desa wisata yang menjadikan masyarakat sebagai pengelola
sumberdaya yang menghasilkan potensi wisata berkelanjutan. Berikut merupakan
pengelolaan masyarakat sekitar yang ada di Desa Wisata Sermo berdasarkan
analisis POAC dan pengembangannya.
Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai pengelolaan Desa Wisata
Semo Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat
ditarik kesimpulan, sebagai berikut:
1. Sumberdaya wisata yang terdapat di Desa Wisata Sermo terdiri dari Waduk
Sermo, Lahan Camp, Bakpia Omahan, dan Janur. Pengelolaan yang dilakukan
pada sumberdaya wisata memiliki tujuan pada kepentingan pemberdayaan
Desa Wisata Sermo dan dikelola langsung oleh POKDARWIS dan Masyarakat
sekitar Desa Wisata Sermo.
2. Program yang berjalan di Desa Wisata Sermo terdapat Program xxx, xxx dan
xx yang dikelola langsung oleh masyarakat sekitar Desa Wisata Sermo.
3. Pengelolalaan fasilitas terbagi menjadi tiga kategori fasilitas yaitu fasilitas
4. Pengelolaan kebersihan terbagi menjadi dua pengelolaan yaitu pengelolaan
kebersihan lingkungan yang dilakukan pada hari jumat oleh masyarakat dan
pengelolaan MCK yang dikelola oleh masing masing masyarakat yang
menyediakan MCK tersebut.
5. Pengelolan parkir dikelola oleh DISPAR memiliki tiga area yang dikoordinir
oleh bapak sujian.
6. Pengelolan tiket dikelola langsung oleh dispar. Tiket masuk desa wisata sermo
yaitu Rp. 6000 perorang.
7.
Saran
Setelah melakukan praktik pengelolaan, terdapat beberapa saran yang dapat
penulis berikan agar Desa Wisata Sermo dapat berkembang menjadi destinasi
wisata yang lebih baik yaitu sebagai berikut.
1. Pengelola dapat menambahakan beberapa objek seperti spot foto atau
memodifikasi sumber daya wisata sehingga dapat menarik wisatawan yang
ada.
2. Pengelola dapat membuat program wisata yang baru yang memadukan wisata
alam dan budaya yang ada di Desa Wisata Sermo.
3. Pengelola perlu memperhatikan fasilitas wisata dan perlu menambahkan
penerangan jalan pada aksesbilitas wisata.
4. Pengelola kebersihan perlu adanya pembagian tugas ataupun jadwal secara
merata.
5. Pengelola dapat membuat tiket masuk secara online agar memudahkan para
pengunjung.
6. Pengelola dapat membuat tempat untuk menyimpanan helm agar pengunjung
bisa lebih tenang pada saat berwisata.
7. Pengelola dapat mebuat jalur pembatas untuk zona bahaya waduk bagi
pengujung agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
8. Pengelola perlu adanya pembaharuan kepengelolaan pada SDM yang lebih
kreatif dan inovatif
55
9. Pengelola dapat membuat beberapa konten promosi pada plafom tiktok dan
mengikuti perkembangan media sosial tampat menghilangkan cirikhas
budayanya.
DAFTAR PUSTAKA
Insan Kurnia, dkk. 2022. Panduan Praktik Pengelolaan Ekowisata. Bogor. Sekolah
Vokasi IPB University Program Studi Ekowisata.
Avenzora, R. 2008. Ekoturisme Teori dan Praktek. Banda Aceh: BRR NAD dan
Nias.
Djodjohadikusumo S. 1991. Dasar Teori Dalam Ekonomi Umum Buku 1.
Jakarta:Yayasan Obor.
Isnan W. 2015. Teknik Perhitungan Tarif Masuk Kawasan Wisata Alam. Info
TeknisEBONI XII (1) : 65-74.
Muhammad Yusuf Rahman, B. B. (2020). Penegakan Hukum Terhadap Parkir
Liar di Kawasan Wisata. Penegakan Hukum Terhadap Parkir Liar di
Kawasan Wisata, 9.
Warpani. (1990). Jarak Parkir Terjauh. Evaluasi Kapasitas Parkir Terhadap
Volume Parkir, 25.
56
LAMPIRAN
BIODATA PENULIS