Anda di halaman 1dari 60

LAPORAN

PRAKTIK PENGELOLAAN EKOWISATA

PENGELOLAAN DESA WISATA SERMO


DI KABUPATEN KULON PROGO PROVINSI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA

ERLAN HERLAMBANG TRIYADI


JULIANA NURUL SIDIQ PUTRI NURJAMAN
MUHAMMAD EZAR AL FAREL

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKASI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
RINGKASAN
ERLAN HERLMABANG TRIYADI, JULIANA NURUL SIDIQ PUTRI
NURJAMAN, MUHAMMAD EZAR AL FAREL. PENGELOLAAN
DESA WISATA SERMO DI KABUPATEN KULON PROGO
PROVINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA.
Desa Wisata Sermo merupakan salah satu objek wisata alam dan budaya
yang terletak di dekat Waduk Sermo dengan luas lahan mencapai 29 ha, memiliki
pemandangan yang menyajikan pemandangan Waduk Sermo dari dataran tinggi
yang dapat dijadikan tempat rekreasi bagi para pengunjung. Keberadaan Desa
Wisata Sermo sangat berarti bagi masyarakat Dukuh Semor dan Dukuh Soko
karena merupakan salah satu sektor pariwisata yang menjadi objek untuk
pemberdayaan masyarakat dan sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar.
Desa Wisata Sermo ini memiliki berbagai atraksi wisata yang ditawarkan yaitu
wisata alam sampai wisata budaya.
Desa Wisata Sermo merupakan salah satu desa wisata di kabupaten Kulon
Progo. Prakti Pengelolaan Ekowisata (PPE) merupakan merupakan sebuah
kegiatan mempelajari dan mempraktikan secara langsung cara mengelola suatu
destinasi wisata dengan berbasis alam serta tetap melestarikan kekayaan alam,
budaya dan sebagainya. Kegiatan dilaksanakan pada tanggal 04 Juli – 22 Juli
2022 secara Ofline.
Metode yang dilakukan dalam memperoleh data serta informasi terkait
dengan pengelolaan objek wisata di Desa Wisata Sermo dilakukan dengan
beberapa cara. Metode yang pertama yaitu melakukan observasi di kawasan
secara langsung kemudian menginput data ke dalam bentuk deskripsi. Melakukan
wawancara bersama pengelola, pengunjung, dan masyarakat sekitar terkait dengan
informasi yang dibutuhkan. Data mengenai kegiatan pengelolaan di kawasan Desa
Wisata Sermo meliputi pengelolaan sumberdaya wisata, fasilitas wisata, program
wisata, sumberdata manusia, pengelolaan parkir, kebersihan dan MCK,
pengelolaan pengunjung, pengelolaan tiket dan pengelolaan masyarakat sekitar
dan data pengunjung.
Data hasil dari Praktik Pengelolaan Ekowisata yang telah dilakukan
menunjukan bahwa kawasan Desa Wisata Sermo belum optimal untuk
dikembangkan. Adanya potensi tersebut, pengelola kawasan mampu melihat
potensi wisata yang dimiliki oleh Desa Wisata Sermo menjadi suatu peluang
bisnis yang menjanjikan jumlah pendapatan serta sistem pengelolaan kawasan
yang baik. Pengelolaan sumberdaya wisata terdapat pengelolaan kereta wisata dan
taman yang masih perlu dikembangkan. Pengelolaan fasilitas wisata dilakukan
pembersian dan perbaikan fasilitas. Pengelolaan kebersihan dan MCK meliputi
pengelolaan pembersihan setiap pagi dan general cleaning. Pengelolaan parkir
meliputi pengelolaan parkir dalam kawasan dan luar kawasan. Pengelolaan tiket
masuk, tiket kereta drensin dan kereta ruston. Pengelolaan pengunjung meliputi
pengelolaan keselamatan dan keamanan pengunjung dan terdapat 8 sumberdaya
manusia yang mengelola kawasan tersebut.

Kata kunci : Daerah Istimewa Yogyakarta, Desa Wisata Sermo, Ekowisata,


Kabupaten Kulon Progo, Pengelolaan
PENGELOLAAN DESA WISATA SERMO
DI KABUPATEN KULON PROGO PROVINSI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA

NAMA 1
NAMA 2
JULIANA NURUL SIIQ PUTRI NURJAMAN
NAMA 4
NAMA 5

Laporan Praktik Pengelolaan Ekowisata (EKW 211)


sebagai salah satu mata kuliah wajib
pada
Program Studi Ekowisata

PROGRAM STUDI EKOWISATA


SEKOLAH VOKAI
INSTITUT PERTANIAN BOGOR
BOGOR
2023
Judul Laporan : Pengelolaam Ekowisata di Desa Wisata Sermo Kabupaten
Kulon Progo Provinsi Daerah IstimewaYogyakarta

Nama/NIM : Erlan Herlamabang Triyadi J1302201028


Juliana Nurul Sidiq Putri N J0302201060
Muhammad Ezar Al Farel J1302211008

Disetujui oleh

Pembimbing
__________________
Nama lengkap dan gelar

Diketahui oleh

Ketua Program Studi:


Nama lengkap dan gelar __________________
NPI
Tanggal Ujian: (tanggal pelaksanaan ujian)
PRAKATA

Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah subhanaahu wa ta’ala atas
segala karunia-Nya sehingga Laporan Praktik Pengelolaan Ekowisata dengan
judul “Pengelolaan Desa Wisata Sermo di Kabupaten Kulon Progo Daerah
Istimewa Yogyakarta” ini berhasil diselesaikan. Praktik ini dilakukan dengan
melibatkan banyak pihak yang membantu kelancaran praktik dan penyusunan
laporan. Ucapan terima kasih ini penyusun sampaikan kepada :
1. Ibu Kania Sofiantina Rahayu, S.I.Kom., M.Par., MTHM selaku Ketua
Program Studi Ekowisata 2023.
2. Bapak dan Ibu Dosen Program Studi Ekowisata yang telah memberikan
ilmu pada setiap mata kuliah sebagai bekal pelaksanaan Praktik Pengelolaan
Ekowisata.
3. Pengelola Desa Wisata Sermo yang telah memberikan bimbingan, ilmu dan
informasi selama berada di lapang.
4. Orang tua dari penulis yang telah memberikan dukungan lahir dan batin
dalam pelaksanaan Praktik Pengelolaan Ekowisata.
5. Teman-teman ekowisata 58 yang telah menemani, membantu dan
6. memberikan semangat selama melaksanakan Praktik Pengelolaan Ekowisata
Semoga laporan ini bermanfaat bagi pihak yang membutuhkan dan bagi
kemajuan ilmu pengetahuan.

Bogor, Juli 2023

Penulis
DAFTAR ISI

DAFTAR TABEL xii


DAFTAR GAMBAR xii
DAFTAR LAMPIRAN xii
I PENDAHULUAN 13
1.1 Latar Belakang 13
1.2 Tujuan 14
1.3 Manfaat 14
II KONDISI UMUM 15
2.1 Letak dan Luas 15
2.2 Aksesibilitas 15
2.3 Kondisi Fisik 15
2.4 Kondisi Biotik 15
2.5 Sumberdaya dan Data Tarik Wisata 16
2.6 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar 16
2.7 Kondisi Kepariwisataan Sekitar Kawasan 17
III METODE PRAKTIK 18
3.1 Waktu dan Tempat 18
3.2 Alat 18
3.3 Jenis dan Metode Pengambilan Data 18
IV PENGELOLAAN SUMBERDAYA WISATA 19
4.1 Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Wisata 19
4.2 Pengelolaan Pembibitan 19
4.3 Pengelolaan Kebun Koleksi 19
4.4 Pengelolaan Penanaman 20
4.5 Pengelolaan Kawasan Secara Umum 20
4.6 Pengelolaan Sungai 20
4.7 Pengelolaan Keamanan Kawasan 20
V PENGELOLAAN PROGRAM WISATA 21
5.1 Kegiatan Pengelolaan Program Wisata 21
5.2 Pengelolaan Program Wisata 21
VI PENGELOLAAN FASILITAS WISATA 22
6.1 Kegiatan Pengelolaan Fasilitas Wisata 22
6.2 Pengelolaan 1 22
6.3 Pengelolaan 2 23
VII PENGELOLAAN KEBERSIHAN DAN MCK 24
7.1 Kegiatan Pengelolaan Kebersihan dan MCK 24
7.2 Pengelolaan Kebersihan Lingkungan 24
7.3 Pengelolaan MCK 24
VIII PENGELOLAAN PARKIR 25
8.1 Kegiatan Pengelolaan Parkir 25
8.2 Pengelolaan Parkir 25
IX PENGELOLAAN TIKET 27
9.1 Kegiatan Pengelolaan Tiket 27
9.2 Pengelolaan Tiket Masuk 27
9.3 Pengembangan 28
X PENGELOLAAN PENGUNJUNG 29
10.1 Kegiatan Pengelolaan Pengunjung 29
10.2 Pengelolaan 1 29
10.3 Pengelolaan 2 29
XI PENGELOLAAN SUMBERDAYA MANUSIA 30
11.1 Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Manusia 30
11.2 Pengelolaan Sumberdaya Manusia 30
11.3 Pengembangan 31
XII PENGELOLAAN PROMOSI DAN PEMASARAN 31
12.1 Kegiatan Pengelolaan Promosi dan Pemasaran 31
12.2 Pengelolaan Promosi dan Pemasara 32
12.3 Pengembangan 33
XIII PENGELOLAAN MASYARAKAT SEKITAR 35
13.1 Kegiatan Pengelolaan Masyarakat Sekitar 35
13.2 Pengelolaan 1 35
13.3 Pengelolaan 2 35
XIV SIMPULAN DAN SARAN 36
14.1 Simpulan 36
14.2 Saran 36
DAFTAR PUSTAKA 37
LAMPIRAN 38
BIODATA PENULIS 41
DAFTAR TABEL
1 Alat dan Bahan 18
2 Pengelolaan Fasilitas Wisata 24

DAFTAR GAMBAR
3 Sapta Pesona 16
4 Joglo 26
5 Kantor Bendungan 27
6 Kantor SAR 27
7 Pos Tiket 28
8 Waduk Sermo 28
9 Jalan Masuk 29
10 Papan Interpretasi 30
11 Warung Makan 30
12 Toilet 31
13 Rumah Janur 32
14 Menara Bendungan 32
15 Area Parkir 34
16 Retribusi Parkir 35
17 Pengelolaan Parkir 36
18 Tiket (a) Manual (b) Print 37
19 Tiketing (a) Cash (b) QR 38
20 Leaflet Desa Wisata Sermo (a)Tampak depan (b) Tambak Belakang 43

DAFTAR LAMPIRAN
1 Lampiran 1 Yyyyyyyyyyyy Yyyyyyyyyyyyyyyy
21 Lampiran 2 XXXXXXXXXXXXXX

I
13

II PENDAHULUAN

II.1 Latar Belakang


Pariwisata sebagai penggerak sektor ekonomi masyarakat lokal di sekitar
wilayah potensial wisata dapat dimanfaatkan, serta dikembangkan menjadi suatu
destinasi wisata yang dapat menarik bagi wisatawan untuk datang ke kawasan
tersebut. Masyarakat dapat mendirikan kegiatan atau memanfaatkan peluang dari
adanya pembangunan suatu destinasi wisata yaitu membangun penginapan,
menyediakan layanan jasa informasi atau transportasi, dan sebagainya. Kegiatan
masyarakat tersebut dapat membantu perekonomian serta membantu wisatawan
agar lebih mudah dalam menjangkau untuk menikmati destinasi wisata yang
ditawarkan. Pengembangan kepariwisataan ini disadari dapat membawa banyak
manfaat dan keuntungan untuk masyarakat sekitar juga sehingga senantiasa
dikelola secara optimal. Keberagaman objek wisata yang dikelola dapat mencakup
wisata alam, wisata budaya, serta wisata buatan seperti pada Daerah Istimewa
Yogyakarta (DIY).
Pada tahun 2008, DIY merupakan daerah wisata kedua terbesar di Indonesia
setelah Bali (Rahajeng, 2008). Sejak tahun 2014 Dinas Pariwisata DIY mencatat
intensitas kedatangan wisatawan ke DIY semakin meningkat tajam (Anonim,
2014). Sebanyak 51 destinasi wisata di DIY menjadi primadona baru dengan 2,4
juta wisatawan domestik dan 1,8 juta wisatawan asing, kini lebih dari 300%
kenaikan kedatangan telah terjadi di DIY (Dewi, 2016). Destinasi wisata minat
khusus pun telah dikembangkan di DIY, yang utamanya adalah wisata air, desa
wisata, dan wisata alam. Wisata minat khusus yang dikemas dengan unsur alam
dan juga tidak lupa keindahan alam buatan serta dibalut dan dikembangkan
dengan kegiatan yang menarik menjadi penarik wisatawan untuk datang langsung
ke berbagai destinasi di DIY.
Desa Wisata Sermo merupakan salah satu objek wisata alam dan budaya yang
terletak di dekat Waduk Sermo dengan luas lahan mencapai 29 ha, memiliki
pemandangan yang menyajikan pemandangan Waduk Sermo dari dataran tinggi
yang dapat dijadikan tempat rekreasi bagi para pengunjung. Keberadaan Desa
Wisata Sermo sangat berarti bagi masyarakat Dukuh Semor dan Dukuh Soko
karena merupakan salah satu sektor pariwisata yang menjadi objek untuk
pemberdayaan masyarakat dan sumber mata pencaharian bagi masyarakat sekitar.
Desa Wisata Sermo ini memiliki berbagai atraksi wisata yang ditawarkan yaitu
wisata alam sampai wisata budaya. Pengelolaan tempat wisata ini tidak terlepas
dari diantaranya pengelolaan tiket, pengelolaan parkir, pengelolaan sumberdaya
wisata, pengelolaan sumberdaya manusia, pengelolaan fasilitas wisata,
pengelolaan kebersihan dan MCK, pengelolaan program wisata, pengelolaan
pengunjung, pengelolaan promosi dan pemasaran, serta pengelolaan masyarakat
sekitar. Tempat wisata ini juga dapat bertahan dari adanya para pesaing yang
memiliki pemandangan dan atraksi wisata yang sama, diantaranya adalah Wisata
Alam Kalibiru.
14

II.2 Tujuan
Tujuan kegiatan untuk mempelajari pengelolaan pada untuk-unsur
perencanaan (planning), organisasi (organizing), pelaksanaan (actuating), dan
evaluasi (evaluating) yang terdiri dari:
1. Pengelolaan sumberdaya wisata
2. Pengelolaan program wisata
3. Pengelolaan fasilitas wisata
4. Pengelolaan kebersihan dan MCK
5. Pengelolaan parkir
6. Pengelolaan tiket
7. Pengelolaan pengunjung
8. Pengelolaan sumberdaya manusia
9. Pengelolaan promosi dan pemasaran
10. Pengelolaan masyarakat sekitar

II.3 Manfaat
Kegiatan Praktik Pengelolaan Ekowisata ini memiliki beberapa manfaat.
Manfaat yang di dapatkan dari terlaksanannya kegitan Praktik Pengelolaan
Ekowisata adalah sebagai berikut.
1. Menambah ilmu pengetahuan mengenai pengelolaan yang dilakukan di Desa
Wisata Sermo.
2. Memberikan pengetahuan serta informasi kepada pembaca mengenai kegiatan
pengelolaan Desa Wisata Sermo.
3. Memberikan informasi kepada pengelola mengenai hal yang dapat dijadikan
sebagai bahan evaluasi pengelolaan.
4. Mampu membantu dalam penyelesaian masalah pengelolaan yang dilakukan
dalam bentuk saran.
15

III KONDISI UMUM

III.1 Letak dan Luas


Kawasan Desa Wisata Sermo terletak di Kabupaten Kulon Progo, Provinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta. Batas-batas wilayah Kabupaten Kulon Progo
sebelah timur yaitu Kabupaten Bantul dan Kabupaten Sleman, di sebelah Barat
berbatasan dengan Kabupaten Purworejo, Provinsi Jawa Tengah, di sebelah Utara
berbatasan dengan Kabupaten Magelang, Provinsi Jawa Tengah dan di sebelah
Selatan berbatasan dengan Samudera Hindia. Lokasi Desa Wisata Sermo berada
di kawasan perbukitan menoreh tepatnya di Pedukuhan Semolor dan Padukuhan
Soko, Desa Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulon Progo. Berada di
ketinggian 450 meter dari permukaan laut, 40 km sebelah barat kota Yogyakarta,
9 km sebelah utara kota Wates, Ibu Kota Kabupaten Kulon Progo, 19 km dari
Bandara YIA. Desa Wista Sermo ini memiliki luas sekitar 29 ha.

III.2 Aksesibilitas
Desa Wisata Sermo terletak di Padukuhan Sermolor dan Padukuhan Soko,
Hargowillis, Kokap, Kulon Progo, D.I Yogyakarta. Aksesbilitas menuju Desa
Wisata Sermo dapat ditempuh melalui dua arah yaitu arah timur dan barat. Akses
jalan menuju Desa Wisata Sermo arah timur dapat ditempuh dari Kota Jogja,
Magelang dan Wates. Akses dari arah barat dapat ditempuh dari Purwerejo dan
Wates. Aksesbilitas menuju Desa Wisata Sermo dapat ditempuh dengan
transportasi pribadi. Akses menuju Desa Wisata Sermo cukup berliku dan
menanjak, Jalan yang ditempuh hanya dapat dilalui oleh dua mobil.

III.3 Kondisi Fisik


Desa Wisata Sermo mempunyai topografi dataran tinggi yang berada di
perbukitan Menoreh dengan ketinggian antara 500-1000 meter dari permukaan air
laut. Berdasarkan letak lintangnya, Kabupaten Kulon Progo memiliki iklim tropis
dengan dua musim, yaitu musim kemarau dan hujan. Secara umum curah hujan
dan hari hujan Kabupaten Kulon Progo mengalami fluktuasi dari tahun ketahun,
dengan kecenderungan mengalami naik turun dalam tiap tahun. Curah hujan dan
hari hujan tinggi terjadi pada bulan Januari-April dan November-Desember tiap
tahunnya. Hal ini terjadi karena bulan-bulan tersebut merupakan musim
penghujan. Curah hujan di Kulon Progo rata-rata per tahunnya mencapai 2.150
mm, dengan rata-rata hari hujan sebanyak 106 hari per tahun atau 9 hari per bulan
dengan curah hujan tertinggi pada bulan Januari dan terendah pada bulan Agustus.
Kelembaban udara antara 44,0 % - 98 %, tekanan udara antara 1009,9 mb 1.019,4
mb, kecepatan angin antara 2,0 knot-6,0 knot dengan arah angin barat.

III.4 Kondisi Biotik


Tipe hutan yang terdapat di Desa Wisata Sermo merupakan tipe hutan
lindung. Hal ini dikarenakan hutan ini pernah mengalami kerusakan yang
disebabkan oleh pemanfaatan warga tanpa memperhatikan dampak negatifnya.
Oleh karena itu, hutan di Kulon Progo diselamatkan dan dibangun kembali
sehingga dapat berfungsi kembali sebagaimana mestinya. Terdapat banyak jenis
16

pohon didaerah Desa Wisata Sermo seperti Pohon Tusam (Pinus), Pohon Jati
(Tectona grandis) dan Pisang (Musa). Dilihat dari struktur tanah kawasan yang
bersifat padat dan berpasir. Ekosistem Desa Wisata Sermo memiliki beberapa
jenis satwa liar yang ditemukan mulai dari jenis mamalia, Aves, reptil hingga
pisces. Untuk jenis mamalia sendiri terdapat Tupai (Scandentia sp), Bajing
(Sciuridae sp) dan Kelelawar (Chiroptera sp), satwa dari jenis Aves terdapat
Burung Gereja (Passeridae sp), Burung Camar (Laridae sp). Fauna jenis Reptil
terdapat Kadal Pohon (Lacertilia sp).

III.5 Sumberdaya dan Data Tarik Wisata


Sumberdaya wisata merupakan salah satu yang dapat dikembangkan
menjadi suatu atraksi wisata di suatu daerah atau tempat tertentu. Desa Wisata
Sermo memiliki beberapa sumberdaya wisata muali dari sumberdaya alam hingga
buatan. Berikut ini merupakan sumberdaya dan daya tarik wisata di Kawasan
Desa Wisata Sermo.

III.6 Kondisi Sosial Ekonomi Masyarakat Sekitar


Masyarakat kawasan Desa Wisata Sermo berkomunikasi dengan Bahasa
Jawa. Maasyarakat sekitar juga menerapkan Sapta Pesona yaitu aman, tertib,
bersih, sejuk, indah, ramah dan kenangan. Sapta Pesona ini diberlakukan untuk
menghindari konflik antar masyarakat dalam bermasyarakat dan pengembangan
wisata Masyarakat disekitar kawasan Desa Wisata Sermo masih menjaga dan
melestarikan kebudayaan setempat. Hal tersebut dilakukan dengan cara melatih
warga mulai dari orang dewasa, remaja hingga anak-anak untuk berlatih
kebudayaan gamelan yang dilakukan setiap hari jumat pada malam hari. gamelan
ini menjadi salah satu kegiatan kebudayaan yang masih tetap terjaga.
Kebudayaan gamelan ini ditampilkan saat ada acara resmi ataupun
perlombaan seperti lomba desa wisata. Selain itu, masyarakat sekitar juga
menjaga tali silaturahmi antar warga. Hal tersebut dilakukan dengan cara
melakukan arisan secara berkala oleh seluruh warga. Masyarakat sekitar kawasan
Desa Wisata Sermo didominasi oleh masyarakat yang berprofesi sebagai
pengelola Desa Wisata Sermo. Selain itu, warga yang lainnya berprofesi sebagai
pedagang warung makan, ojek, petani dan peternak. Desa Wista Sermo yang
merupakan usaha wisata yang dikelola secara swadaya oleh masyarakat membuat
mayoritas warga sekitar berprofesi sebagai pengelola dan karyawan.

III.7 Kondisi Kepariwisataan Sekitar Kawasan


Kondisi kepariwisataan yang terdapat di Dwsa Wisata Sermo dari beberapa
aspek yaitu akomodasi, atraksi dan amenitas. Pada aspek akomodasi terdapat
berupa pondok wisata yang berada tidak jauh dari pintu masuk Desa Wisata
Sermo. Pondok wisata tersebut memiliki tarif sewa harga sebesar Rp. 100.000-
Rp. 200.000per malamnya. Terdapat 10 pondok wisata yang disediakan oleh
Wisata Alam Kalibiru. Selain pondok wisata tersebut, beberapa warga sekitar juga
menyewakan penginapan yang bersebelahan dengan rumahnya. Fungsi
penginapan adalah tempat untuk beristirahat bagi masyarakat yang akan
melakukan perjalanan ke kota lain . Aspek akomodasi selanjutnya, terdapat sarana
transportasi berupa penyewaan jeep yang dapat dijadikan transportasi yang dapat
17

mempermudah masyarakat yang akan mengujungi Desa Wisata Sermo ataupun


yang akan menuju ke wisata lain sekitar Desa Wisata Sermo.
Terdapat atraksi atau destinasi wisata lainnya yang lokasinya berada sekitar
Desa Wisata Sermo.. Atraksi wisata tersebut merupakan Pule Payung, Tumpeng
menoreh dan Canting Emas. Obyek wisata yang tedapat pada atraksi wisata
tersebut sama seperti yang dimiliki oleh Desa Wisata Sermo yaitu menyediakan
berbagai spot foto dengan pemandangan alam. Aspek selanjutnya adalah amenitas
yaitu aspek kepariwisataan mengenai fasilitas umum terdekat yang dapat igunakan
oleh wisatawan antara lain berupa warung makan, toko kelonotng dan Agen BRI
Link.
18

IV METODE PRAKTIK

IV.1 Waktu dan Tempat


Kegiatan Praktik Pengelolaan Ekowisata (PPE) ini dilaksanakan selama 19
hari efektif terhitung dari Selasa, 4 Juli 2023 sampai dengan Sabtu, 22 Juli 2023.
Lokasi praktik yang dilakukan berlokasi di Desa Wisata Sermo, Kabupaten Kulon
Progo, Hargowillis, Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Kegiatan praktik
pengelolaan ekowisata ini dilakukan setiap hari dri pukul 09.00-17.00.

IV.2 Alat
Alat adalah sesuatu atau benda yang digunakan untuk melakukan praktikum
dan mengolah data, sedangkang bahan adalah segala sesuatu yang nantinya akan
diolah menjadi data. Kegiatan Praktik Pengelolaan Ekowisata memerlukan alat
dan bahan untuk menjalankan paraktikum secara efektif. Adapun alat yang
digunakan dalam kegiatan Praktik Pengelolaan ekowisata adalah sebagai berikut:
Tabel 1. Alat dan Bahan
No Alat dan Bahan Keterangan
1. Alat Tulis Mencatat data
2. Laptop Menginput data dan membuat laporan
3. Hand Phone Mengambil gambar dan dokumentasi
4. Buku Panduan Panduan untuk membuat laporan
5. Jurnal Harian Mencatat kgiatan keseharian selama praktik
6. Kuesioner Panduan wawancara

IV.3 Jenis dan Metode Pengambilan Data


Praktik Pengelolaan Ekowisata merupakan salah satu praktik pengelolaan
dengan mengambil berbagai data pengelolaan di tempat wisata, salah satunya
yaitu Desa Wisata Sermo. Adapun data yang diambil di tempat Desa Wisata
Sermo adalah pengelolaan tiket, pengelolaan parkir, pengelolaan sumberdaya
wisata, pengelolaan sumberdaya manusia, pengelolaan fasilitas wisata,
pengelolaan kebersihan dan MCK, pengelolaan program wisata, pengelolaan
pengunjung, pengelolaan promosi dan pemasaran, serta pengelolaan masyarakat
11 sekitar. Pengambilan data pengelolaan tiket dilakukan dengan wawancara
dengan penjaga tiket di loket, wawancara dengan pengelola, dan juga observasi
secara langsung dengan melakukan penjualan tiket di tempat tersebut.
Praktik Pengelolaan parkir dilakukan dengan cara observasi langsung
dengan mendatangi lokasi parkir Desa Wisata Sermou dan juga wawancara secara
langsung dengan penjaga parkir Desa Wisata Sermo. Praktik pengelolaan
sumberdaya manusia dilakukan dengan cara wawancara dengan pihak pengelola
dan diperoleh berbagai informasi. Pada praktik pengelolaan kebersihan dan MCK
dilakukan dengan cara wawancara dengan masyarakat dan juga observasi
langsung di seluruh tempat Desa Wisata Sermo. Praktik pengelolaan pemasaran
dan promosi dilakukan dengan cara wawancara langsung dengan pihak pengelola
untuk mendapatkan informasi mengenai pemasaran dan promosi di Desa Wisata
Sermo.
19

V PENGELOLAAN SUMBERDAYA WISATA

V.1 Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Wisata


Kegiatan pengelolaan sumberdaya wisata Desa Wisata Sermo merupakan
kegiatan yang dilakukan oleh masyarakat sekitar sebagai pengelola Desa Wisata
Sermo dan kegiatan pengelolaan ini dibawahi oleh Dinas Pariwisata Kulon Progo dan
kebijakan Gubenur Jogjakarta sebagai penanggung jawab atau badan pengawas dari
pengelola Desa Wisata Sermo. Tujuan pengelolaan Desa Wisata Sermo yaitu
mengembangkan dan memberdayakan potensi masyarakat dan Sumber daya alam
yang menjadikan munculnya potensi daya tarik wisata bagi pengunjung. Pengelolaan
Desa Wisata Sermo diharapkan mampu menjadi tumpuan atau pemicu majunya
masyarakat Desa sermo khususnya ekonomi dan kesejahteraan masyarakat
kedepannya melalui potensi wisata. Prinsip yang sudah di terapkan bahwa Desa
Wisata Sermo sudah bisa dikatakan sebagai tempat wisata yaitu melalui Something to
see, Something to buy, dan Something to do. Desa Wisata Sermo mempunyai daya
tarik wisata pada sumberdaya alam yang berhubungan dengan keindahan waduk sermo
dan kondisi desa yang identik dengan perbukitan, selain itu daya tarik pada
Sumberdaya manusia berhubungan dengan potensi masyarakat yang mempunyai
kemampuan dalam memperlihatkan keahlian dalam mengolah suatu objek ataupun
sumberdaya alam menjadi suatu daya tarik wisata. Berikut merupakan penjelasan
lanjut mengenai pengelolaan sumberdaya wisata Desa Wisata Sermo.

V.2 Pengelolaan Waduk Sermo


Waduk Sermo adalah bendungan yang dibuat pada masa pemerintahan presiden
Soeharto dan dikelola dengan tujuan sebagai sistem irigasi dan wadah penyimpanan
air untuk Desa sermo dan sekitarnya. Adanya Waduk sermo menjadi daya tarik utama
Desa Wisata Sermo dengan keindahan Desa Wisata sermo dan sekitarnya. Pengelolaan
Desa Wisata Sermo menjalin kerjasama dengan pengelola Waduk Sermo dalam
mengembangkan potensi wisata yang dapat menunjang suatu pengelolaan yang sudah
berlangsung antara Waduk Sermo dan Desa Wisata Sermo. Objek yang diminati dari
Waduk Sermo adalah pemandangan Waduk yang sangat indah dan juga pengunjung
dapat menjelajahi lebih lanjut sekitar danau melalui kapal yang disediakan oleh
masyarakat. Pengelolaan Waduk Sermo mempunyai fasilitas, Aksebilitas, dan
protokol keamanan berupa terdapat posko SAR dan Polisi Air yang menambah
keamanan dan keselamatan pengunjung saat berada di Waduk Sermo dan Akomodasi
dan Atraksi wisata lainnya yang terdapat di Waduk Sermo merupakan bagian
pengelolaan yang dilakukan dan dibawah pengelolaan Desa Wisata Sermo. Berikut
merupakan pengelolaan Waduk Sermo berdasarkan POAC (Planning, Organizing,
Actuating, Controling) memiliki pengelolaan yang berbeda dan terhubung melalui
20

relasi antara Waduk Sermo dan Desa Wisata Sermo melalui pengembangan dan
pemberdayaan potensi wisata yang berlangsung di Waduk Sermo dan sekitar.
Planning, atau perencanaan adalah suatu proses yang direncanakan ataupun
disusun dengan tujuan untuk mencapai suatu keinginan yang sudah direncanakan.
Perencanaan yang dilakukan pengelolaan Waduk Sermo berupa perencanaan
mengenai Pengembangan Wisata dan Protokol keselamatan, Pengelola sudah
merencanakan tentang Tiket masuk yang lebih terstruktur berupa dapat mengatur
sirkulasi pengunjung dengan efisien dan tidak tercampur dengan warga lokal,
Kebersihan yang ads di dalam ataupun di luar kawasan Waduk Sermo dengan
menjalin kerja sama melalui pengelola Desa Wisata Sermo, Fasilitas berupa
kebersihan toilet dan banyaknya toilet harus ditingkatkan, papan interpretasi dan
papan keselamatan/peringatan harus merata tersebar pada desa-desa Wisata sekitar
Waduk Sermo, Posko keamanan dari Tim SAR dan Polisi air harus ditambah dan juga
patroli yang dilakukan menyisir Waduk Sermo lebih efektif jika dilakukan secara rutin
dan terdapat seorang yang berjaga di dermaga sehingga dapat menambah kesan puas
pengunjung mengenai keamanan, keselamatan, kenyamanan pengunjung di Waduk
Sermo.

Organizing, Pengelolaan Sumberdaya di Waduk Sermo adalah berhubungan


dengan pengelolaan sistem berkelanjutan dan kerjasama antara pengelola Waduk
Sermo dengan Desa Wisata Sermo. Perorganisasian pengelola Waduk Sermo telah di
atur oleh PERGUB Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta No.9 Tahun 2009 mengenai
fungsi Waduk Sermo sebagai sistem irigasi dan tempat penyimpanan air berkelanjutan
untuk masyarakat Kecamatan Hargowilis dan mengenai pengelola Waduk Sermo
sebagai tempat wisata di atur oleh kerja sama pengelolaan antara PLTA dan Dinas
Pariwisata Kulon Progo yang membuat berbagai program mengenai kelayakan Waduk
Sermo sebagai Tempat wisata berupa Tiket masuk, Area Parkir, Daya tarik wisata dan
Fasilitas yang tersedia di Waduk Sermo untuk pengunjung dan Dinas Pariwisata
membuat suatu program mengenai keterlibatan masyarakat sekitar dan Waduk Sermo
dalam meningkatkan dan menambah sumberdaya dan potensi wisata di Waduk Sermo.

Evaluating, adalah kegiatan dalam menilai suatu proses atau hasil kinerja yang
telah dilaksanakan berdasarkan standar atau tolak ukur yang sudah dibuat mengenai
perkembangan dan perbaikan yang dibutuhkan untuk kedepannya. Kegiatan yang
sudah dilaksanakan mengenai kebersihan, kenyamanan, dan keamanan telah
memenuhi standar mengenai kelayakan dan kualitas yang terjamin dalam memberikan
hasil kegiatan tersebut kepada pengunjung. Kendala pengelola mengenai Waduk
Sermo adalah pada tiket dikarenakan masih kurang tertatanya sistem tiket kepada
calon pengunjung mengenai sirkulasi yang menjadikan warga sekitar dan calon
pengunjung berbaur tidak ada perbedaan yang menyebabkan calon pengunjung lolos
dengan tidak membayar tiket.
Pengembangan
21

Pengembangan, Waduk sermo untuk jangka panjang mengenai wisata mungkin


pihak pengelola membuat tata letak tiket yang tersusun dan jelas terhadap calon
pengunjung agar menghindari berbaurnya masyarakat dan calon pengunjung yang
berakibat calon pengunjung lolos dari membayar tiket dan pengelola Waduk Sermo dan
Desa Wisata Sermo harus lebih bersinegritas dalam hal kerjasama pengembangan
potensi Wisata dan melibatkan Desa Wisata Sermo dalam pengelolaan Sumberdaya
Wisata lainnya.

Gambar 2. Waduk Sermo


Sumber: Erlan Herlambang Triyadi,2023.

V.3 Pengelolaan Wayang Wong/Orang


Wayang Wong adalah seni pertunjukan tradisional khususnya masyarakat adat
jawa yang menampilkan pertunjukan cerita ramayana yang diperankan langsung oleh
manusia dengan memakai kostum dan atribut yang telah di tentukan. Desa Wisata
Sermo memiliki paket wisata yang menawarkan beberapa daya tarik wisata salah
satunya adalah wayang wong. Pengunjung yang membeli paket wisata akan disambut
pertama kali dengan penampilan budaya seperti lantunan musik jawa yang bermakna
selamat datang dan pertunjukan wayang wong. Tujuan dari pertujunkan tersebut kepada
pengunjung adalah sebagai simbol bahwa Desa Wisata Sermo masij terikat dan kental
akan budaya yang menjadikan budaya sebagai pondasi daya tarik wisata di Desa Sermo.
Berikut merupakan pengelolaan Wayang Wong berdasarkan POAC yang telah
dilakukan pengelola Desa Wisata Sermo.
Planning, Perencanaan yang telah dilakukan pengelola mengenai wayang wong
mengenai perencanaan penambahan durasi dan dialog yang berhubungan dengan makna
edukasi mengenai budaya adat jawa kepada pengunjung. Tujuannya agar pengunjung
dapat dengan nyaman menyaksikan dan meresapi setiap aspek yang ditunjukan dalam
wayang wong yang bisa menjadi pengalaman atau kesan menarik saat berada di Desa
Wisata Seemo. Perencanaan tersebut mungkin dapat di dukung melalui penambahan
peran pelaku wayang wong terutama pada generasi muda dalam meningkatkan kualitas
dari seni wayang wong melalui pemberdayaan yang dilakukan oleh MPOK DARWIS.
22

Organizing, Perencanaan pengelolaan Wayang wong telah dijalani oleh


pelaku wisata di Desa Wisata Sermo yairu masyarakat yang telah di latih dan di
berdayakan melalui aspek seni dan budaya yang dapat ditampilkan dan
dipertunjukan kepada pengunjung dan kegiatan itu di bawah tanggung jawab
pengelola MPOK DARWIS dan bekerja sama dengan pengelola Desa Wisata
Sermo dalam membuat sanggar seni yang berfungsi sebagai wadah
pengembangan seni dan dan budaya menjadi daya tarik Wisata Desa Sermo.

Actuating, Kegiatan yang telah berlangsung mengenai pengelolaan Wayang


wong adalah kegiatan melatih generasi muda sebagai penerus dan
mengembangkan wayang wong sebagai daya tarik wisata. Kegiatan tersebut juga
dapat menjadi bahan dalam mengembangkan beberapa potensi wisata yang ada di
Desa Wisata Sermo khusunya yang berhubungan dengan seni dan budaya.
Pengelolaan dan pengontrolan kegiatan tersebut juga dapat menambah dan
meningkatkan prosedur yang ada menjadi lebih beragam dan mendapatkan
kepuasan dari pengunjung.

Evaluating, Kegiatan pengelolaan wayang wong telah menjadi suatu daya


tarik wisata yang memiliki kesan dan pesan yang tersirat didalamnya selain dapat
menjadi suatu edukasi melalui unsur seni dan budaya, wayang wong juga dapat
menjadi penghibur bagi pengunjung karna dialog yang ada selalu tersisipkan
lelucon ataupun guyonan yang menambah minat pengunjung dalam menyaksikan
dan menambah pengalaman keseruan saat berada di Desa Wisata Sermo.

Pengembangan, yang harus dilakukan kedepannya dalam kegiatan


pengelolaan wayang wong adalah menambah atau memasukan peran generasi
muda lebih banyak sebagai pelaku seni yang memainkan wayang wong
dikarenakan pelaku seni pertunjukan di Desa Wisata Sermo rata-rata adalah lanjut
usia, oleh karena itu peran generasi muda sangat berpengaruh karena aspek
produktivitas dan keaktifan yang dapat lebih menghidupkan suasana ataupun
cerita yang dibawa dalam pertunjukan wayang wong.
23

Gambar 2. Wayang Wong


Sumber: Erlan Herlambang Triyadi,2023.

V.4 Pengelolaan Janur


Pembuatan janur adalah daya tarik wisata yang terdapat di Desa Wisata
Sermo dalam pembuatan janur terdapat beberapa kegiatan yang mencakup cara
membuat janur menjadi beragam variasi yang mengarah kepada hiasan ataupun
perlengkapan yang dapat membantu dalam kegiatan sehari-sehari. Pengelolaan
janur adalah suatu daya tarik yang diberikan kepada pengunjung yang memiliki
tujuan merespon keaktifan dan daya kreatif pengunjung dalam membuat janur
yang nantinya akan di lombakan untuk menambah keseruan dalam pembuatan
janur dan juga hasil dari pembuatan janur akan menjadi kenang kenangan atau
oleh oleh saat berada di Desa Wisata Sermo.
Planning, Perencanaan dalam pengelolaan janur adalah menambah kegiatan
yang mengacu pada keaktifan dan kreatifitas pengunjung dalam membuat janur.
Penambahan kegiatan tersebut berupa sebuah permainan yang mengarah kepada
aspek konpetitif antar pengunjung dalam menghasilkan keseruan dan kepuasan
pengunjung. Peningkatan kualitas mengenai prosedur juga menjadi perencanaan
pengelolaan janur sebagai daya tarik Desa Wisata Sermo.
Organizing, Pengelolaan janur merupakan tanggung jawab Desa Wisata
Sermo sebagai pihak yang memiliki daya tarik tersebut. Desa Wisata Sermo dan
MPOK DARWIS juga membantu pengelola janur yaitu warga yang menjadi
pelaku wisata pembuatan janur dalam memfasilitasi dan mengorganisir jalannya
keberlangsungan pembuatan janur sebagai daya tarik wisata yang tersedia di Desa
Wisata Sermo.
Actuating, Pengelolaan janur memiliki kegiatan yang sudah berlangsung
dalam pembuatan janur yang menjadi daya tarik wisata. Pengelolaan mengenai
kebersihan dan kerapihan tempat pembuatan janur menjadi kegiatan yang
membantu dalam keberlangsungan pengelolaan janur. Pengelola juga sudah
merancang prosedur yang mempengaruhi pembuatan janur seperti kualitas janur,
kebersihan tempat, dan kosumsi yang diberikan untuk menambah kenyamanan
dan kepuasan pengunjung.
Evaluating, Pengelolaan janur merupakan kegiatan yang menjadi daya tarik
wisata di Desa Wisata Sermo. Kegiatan yang sudah berjalan cukup memuaskan
dan menyenangkan karena beda dari kegiagan daya tarik lainnya pembuatan janur
membuat pengunjung turun langsung terlibat dalam pembuatannya yang
menambah pengalaman dalam membuat janur. Kegiatan pembuatan janur juga
menjadi kegiatan yang aktif,produktif dan kreatif dalam memberikan kesan baik
untuk Desa Wisata Sermo.
Pengembangan, Pengelola Desa Wisata Sermo telah merencanakan
pengembangan mengenai pengelolaan janur berupa peningkatan kegiatan yang
24

mengarah kepada keaktifan dan keseruan pengunjung berupa sebuah permainan


yang dapat menambah jiwa kompetitif pengunjung dalam membuat ragam variasi
janur yang unik dan kreatif. Kegiatan pengembangan tersebut juga harus
memikirkan aspek durasi waktu karena berpengaruh kepada tingkat kepuasan
pengunjung.

Gambar 3. Pembuatan Janur


Sumber: Erlan Herlambang Triyadi,2023.

V.5 Pengelolaan Bakpia Omahan


Pengelolaan Bakpia Omahan adalah sebuah wisata kuliner yang menjadi
daya tarik di Desa Wisata Sermo. Bakpia omahan merupakan olahan makanan
khas Daerah Istimewa Jogjakarta yaitu Bakpia dengan beragam variasi rasa yang
menjadi daya tarik bagi pengunjung yang menyukai Bakpia. Bakpia omahan yang
ada di Desa Wisata Sermo memiliki beragam varian rasa dengan menggunakan
bahan rasa seperti ubi dan kacang hijau yang dikelola langsung penanamannya
dan pemanenan yang tersedia di Desa Wisata Sermo.
Planning, Perencanaan yang disusun oleh Pengelola Desa Sermo adalah
promosi atau pemasaran yang lebih luas dalam mengembangkan bakpia omahan
sebagai potensi wisata kuliner yang ada di Desa Sermo. Perencanaan tersebut juga
mempengaruhi nilai dan kualitas Bakpia omahan sebagai daya tarik wisata yang
berpengaruh terhadap perkembangan wisata di desa Sermo.
Organizing, Bakpia omahan merupakan sebuah kuliner yang dikelola dan
merupakan produk rumahan warga Desa Sermo yang menjadikan pelaku wisata
kuliner yang ada di Desa wisata Sermo. Pengelolaan bakpia omahan merupakan
tanggung jawab dari pengelola Desa Sermo yang bertugas sebagai penyedia
sumberdaya dan fasilitas yang dapat mendukung pembuatan bakpia omahan.
Actuating, Kegiatan yang telah berlangsung dalam pengelolaan Bakpia
omahan berupa pembuatan/produksi dan perawatan alat yang mendukung dalam
pembuatan Bakpia omahan melalui pengelola Bakpia omahan. Perkembangan
Bakpia omahan merupakan suatu daya tarik yang baru tersedia pada Desa Wisata
25

Sermo karena dalam prosesnya Bakpia omahan mencakup dalam hal pembuatan
dan penjualan yang nantinya akan diberikan kepada pengunjung sebagai atraksi
dan produk itu juga bisa menjadi oleh-oleh yang ada di Desa Wisata Sermo.
Evaluating, Pengelolaan Bakpia omahan menjadi suatu pondasi baru dalam
keberlangsungan wisata Desa Sermo karena Desa Wisata Sermo telah berhasil
menghasilkan suatu daya tarik wisata yang mengarah kepada Wisata kuliner yang
dapat menjadi suatu hal yang menarik bagi pengunjung. Proses perkembangan bakpia
omahan bagi pengelola Desa Wisata Sermo sangat bagus dan mendapat respon positif
dari pengunjung karena Bakpia omahan mengutamakan kebersihan dan kesehatan
bahan yang dipakai dan varian rasa yang enak dan juga unik. Pengembangan Bakpia
omahan yang pesat mungkin akan menjadikan Bakpia omahan sebagai simbol atau ciri
khas di Desa Wisata Sermo.
Pengembangan, Pengelola Desa Wisata Sermo memiliki rancangan
pengembangan untuk kedepannya mengenai Bakpia omahan berupa promosi yang luas
dengan memanfaatkan media sosial ataupun konten yang dapat menghasilkan bakpia
omahan sebagai produk bakpia yang terkenal di pasaran. Pembuatan kios baru yang
strategis karena produksi bakpia omahan ini berada pada rumah warga yang memiliki
aksebilitas yang cukup sulit oleh karena itu pembuatan kios seperti berada di perkotaan
ataupun jalan yang selalu di lalui pengunjung dapat mempengaruhi kenaikan penjualan
dan promosi pada bakpia omahan dan juga sebagai daya tarik wisata kuliner yang ada di
Desa Sermo.

Gambar 4. Proses Pembuatan Bakpia Omahan


Sumber: Erlan Herlambang Triyadi, 2023.
26

VI PENGELOLAAN PROGRAM WISATA

VI.1 Kegiatan Pengelolaan Program Wisata


Pengelola suatu destinasi wisata dalam mengembangkan daya tarik untuk
menarik pengujung dapat menyusun berbagai program dan paket wisata. Program
dan paket wisata tidak hanya dikelola atau disiapkan oleh biro perjalanan wisata,
namun sebagai pengelola destinasi juga dapat menyusun paket yang ditawarkan
langsung kepada pengunjung ataupun melalui biro perjalanan wisata ataupun
Agen perjalanan wisata. Program dan paket wisata merupakan alternatif bagi
pengunjung untuk melakukan aktivitas di suatu destinasi dengan lebih terarah dan
teratur. Desa Wisata Sermo menawarkan berbagai atraksi atau produk unggulan
yang bisa dinikmati dan dilakukan bagi para wisatawan domestic maupun asing.
Desa Wisata Sermo menawarkan program wisata berbentuk paket wisata sebagai
berikut. Paket wisata prau merupakan paket wisata yang menyediakan perahu
sebagai atraksi utamanya. Wisatawan dapat berkeliling waduk sermo
menggunakan perahu sambil mendengarkan sejarah tentang waduk sermo dan
menikmati suasana indah waduk. Paket kemping merupakan paket wisata yang
menyediakan tempat dan kegiatan berkemah bagi para wisatawan. Wisatawan
akan diberikan 1 unit tenda, 4 buah matras, dan bebas parkir.
Paket Kuliner merupakan paket yang dapat dinikmati wisatawan belajar
membuat kuliner khas Desa Wisata Sermo. Wisatawan dapat belajar membuat
gula kristal atau semut. Wisatawan juga dapat belajar membuat kripik pisang dan
peyek. Wisatawan juga dapat belajar membuat tiwul. Wisatawan juga dapat
belajar membuat crispy ikan. Wisatawan juga dapat belajar membuat pepes ikan
atau bakar ikan. Paket ngopi kalitaji merupakan paket yang dapat wisatawan
konsumsi yaitu mencicipi kopi kalitaji, balok cocol dan pisang goreng. Paket jeep
merupakan paket atraksi yang dapat digunakan wisatawan untuk menyusuri jalur
jeep kalitaji. Paket seni budaya dan tradisi merupakan paket atraksi yang dapat
digunakan wisatawan untuk belajar dan merasakan tari inkling, gejog lusung,
upacara adat dan karawitan. Paket Outbound dan permainan tradisi budaya
merupakan paket atraksi yang dapat wisatawan gunakan untuk bermain gobak
sodor, egrang dan teklek.

VI.2 Pengelolaan Program Wisata


Program wisata dari Desa Wisata Sermo yaitu berupa paket yang disediakan
langsung oleh pengelola Desa Wisata Sermo yang bekerja sama oleh pihak
POKDARWIS (Kelompok Sadar Wisata). Paket wisata menjadi satu-satunya
program yang membuat atraksi-atraksi yang ada di Desa Wisata Sermo dapat
dikunjungi dengan terarah dan teratur. Pembuatan paket wisata dikerjakan oleh
tim bagian pembuat paket dan diawasi oleh ketua desa wisata yaitu Pak Mujari.
Paket wisata yang ada di Desa Wisata Sermo memiliki berbagai pilihan seperti
paket wisata prau, paket kemping, paket kuliner, paket ngopi kalitaji, paket jeep,
paket seni budaya dan tradisi, dan paket outbound dan permainan tradisi budaya.
Planning, Perencanaan program wisata pada Desa Wisata Sermo didasari
dengan sumberdaya yang ada. Pengelola desa wisata berupaya untuk
memaksimalkan produk yang ada dan dikembangkan sehingga menjadi daya tarik
27

dan dapat dijual kepada wisatawan. Sumberdaya tersebut diolah sehingga menjadi
program yang dapat dijual seperti contohnya waduk sermo memiliki potensi
menjadi wisata perairan sehingga dibuatkan dramaga untuk perahu dan membuat
tarif sebesar Rp. 10.000 per-orang untuk berkeliling waduk selama 25 menit.
Sumberdaya waduk tersebut menjadi contoh bagi sumberdaya lainnya untuk
menyerupai perencanaan program wisata sehingga terjadinya kegiatan wisata di
Desa Wisata Sermo.
Organizing, Program wisata yang ada pada Desa Wisata Sermo dinaungi
oleh pengelola desa wisata dalam divisi organisasi program wisata. Organisasi
program wisata ini dibentuk oleh ketua desa wisata dengan tujuan dapat membuat
dan mengatur program wisata yang ada pada Desa Wisata Sermo. Divisi program
wisata meiliki 3 tenaga kerja di dalamnya termasuk ketue divisi program wisata.
Divisi program wisata telah membuat banyak paket wisata yang dapat dijual
sehingga terjadinya kegiatan wisata pada Desa Wisata Sermo. Divisi program
wisata juga mendapatkan pelatihan dan wawasan dari Dinas Pariwisata
Kulonprogo.
Actuating, Pelaksanaan pengelolaan program wisata pada Desa Wisata
Sermo yaitu berupa paket wisata, dilakukan dengan menyesuaikan standar
operasional prosedur dalam melayani kegiatan wisatawan. Pelaksanaan paket
wisata dimulai dari penerimaan wisatawan, penyambutan wisatawan. pengantaran
tamu ke daya tarik wisata, mendampingi kegiatan wisatawan dan mengakhiri
kegiatan bersama wisatawan. Pelaksanaan pengelolaan program wisata berupa
paket wisata dimulai dari pemesanan menyesuaikan keinginan pengunjung setelah
itu para pengelola akan melakukan persiapan untuk keberlangsungan kegiatan
paket wisata, pelaksanaan paket wisata banyak dilakukan dengan melakukan
reservasi terlebih dahulu untuk menentukan paket-paket yang dipilih dan
menentukan tanggal pelaksanaan dan untuk menghindari terjadinya penumpukan
pengunjung.
Controlling, Pengawasan pengelolaan program wisata berupa paket wisata-
dilakukan oleh pengelola desa wisata dengan tujuan untuk membuat para
pengunjung merasa aman, nyaman, terarah dan tersusun selama pelaksanaan
kegiatan wisata. Pengawasan dilakukan untuk melatih tenaga kerja agar lebih
mampu membuat program dengan baik dan mampu menangani wisatawan,
pengawasan dilakukan oleh Kelompok Sadar Wisata (POKDARWIS). Kegiatan
evaluasi yang dilakukan dalam pengelolaan program wisata berkaiatan dengan
kepuasan pengunjung pada saat melakukan kegiatan wisata, evaluasi bersama
pengunjung dilakukan setelah pelaksanaan kegiatan dan jika terdapat kesalahan
ataupun kerusakan maka akan dilakukan evaluasi seluruh anggota Kelompok
Sadar Wisata (POKDARWIS) untuk meninjau kembali hal tersebut.

VII PENGELOLAAN FASILITAS WISATA

VII.1 Kegiatan Pengelolaan Fasilitas Wisata


Fasilitas merupakan sarana yang bertujuan untuk melayani dan
mempermudah kegiatan atau aktivitas pengunjung/wisatawan yang dilakukannya
untuk mendapat pengalaman rekreasi. Kelengkapan fasilitas sangat menentukan
keberhasilan suatu destinasi wisata, baik dari sisi kualitas maupun kuantitas.
28

Aktivitas pengunjung pada suatu destinasi wisata harus ditunjang oleh fasilitas
(sarana dan prasarana) yang memadai. Kelengkapan sarana serta prasarana ini
sangat menentukan keberhasilan pembangunan destinasi wisata, baik dari sisi
kuantitas dan kualitasnya. Tidak terkecuali destinasi wisata alam, sarana dan
prasarana merupakan suatu yang mutlak untuk mendukung aktivitas pengunjung
dalam pencapaian kepuasan serta kesenangan dalam kegiatan wisatanya.
Pengelolaan fasilitas wisata merupakan upaya yang dilakukan oleh pengelola
Desa Wisata Sermo untuk menjaga, mempertahankan dan mengembangkan daya
tarik dari fasilitas. Fasilitas Desa Wisata Sermo diklasifikasikan menjadi 3 bagian
yaitu fasilitas pengelolaan, fasilitas rekreasi dan wisata, dan fasilitas Pendidikan
dan penelitian. Pengambilan data pengelolaan fasilitas wisata dilakukan dengan
menggunakan metode observasi langsung dan wawancara kepada pengelola dan
Mandor Wisata.
Tabel 2. Pengelolaan Fasilitas Wisata
No Fasilitas Jumlah Kondisi Deskripsi
Pengelolaan
1. Joglo Desa 1 Kurang Baik Joglo memiliki kondisi yang
kurang baik dikarenakan cat joglo
sudah pudar.
2. Kantor Waduk 1 Sangat Baik Kondisi kantor ini sangat baik
dikarenakan perawatan kebersihan
dan penjagaannya yang sangat
baik.
3. Kantor SAR 1 Sangat Baik Kondisi Kantor SAR sangat bersih
dan rapih dikarenakan pengelolaan
dan perawatannya yang sangat
baik.
4. Pos Tiket 1 Baik Kondisi loket yaitu kurang baik
dikarenakan penataan barang
didalam ruangan loket ini masih
belum tertata dengan rapih namun
pos tiket sudah sesuai dengan
fungsinya.
Rekreasi dan Wisata
1. Waduk Sermo 1 Baik Kondisi Waduk Sermo baik
dikarenakan air, dasar waduk,
hingga bendungan selalu di cek
Dinas Perairan dan menjadi bahan
pelajaran bagi Universitas Islam
Negeri.
2. Camping 3 Sangat Baik Tempat wisata ini sangat cocok
Ground dijadikan camping ground karena
memiliki kondisi yang baik dari
29

pemandangan yang sangat indah


dengan suhu udara yang masih
dingin sejuk serta banyak
pepohonan rindang.
3. Tempat Parkir 3 Kurang Baik Kondisi tempat parkir tempat
wisata ini kurang baik dikarenakan
lahan parkir tidak rata akibat
kurangnya perawatan
4. Jalan Masuk 2 Baik Kedua jalur ini memiliki kondisi
yang sangat baik hingga menjadi
daya tarik tersendiri
5. Papan 2 Baik Kondisi fisik papan interpretasi ini
Interpretasi kurang baik karena tulisan
informasi mengenai tempat wisata
sudah pudar dan papan memiliki
kondisi yang kotor
6. Warung Makan 8 Baik Kondisi warung ini baik karena
kursi dan meja yang bersih dan
terawat sehingga dapat dinikmati
dengan nyaman
7. Toilet 2 Kurang Baik Kondisi pengelolaan toilet yaitu
berfungsi dengan kurang baik
karena kurang
terjaga kebersihannya.
8. Tempat Duduk 5 Baik Kondisi tempat duduk terjaga
dengan baik kerapihan dan
kebersihannya karena sistem
pengelolaan yang baik.
9. Tempat Sampah 6 Baik Kondisi tempat sampah ini
dikelola dengan baik karena masih
memadai dan jumlah tempat
sampah ini cukup banyak sehingga
mampu menjaga
kebersihan di area tempat parkir

10. Musholla 1 Baik Kondisi dari mushola yaitu


dikelola dengan baik dikarenakan
terjaga kebersihannya karena
terdapat pegawai kebersihan.
Pendidikan dan Penelitian
1. Rumah Janur 1 Sangat Baik Kondisi Rumah Janur sangat baik
30

karena memiliki kebersihan dan


kenyamanan yang selalu terjaga
akibat pengelolaannya.
2. Menara 1 Sangat Baik Menara bendungan memiliki
Bendungan kondisi yang sangat baik karena
bangunannya yang kokoh dan
bersih sehingga dapat digunakan
dengan fungsinya.

VII.2 Pengelolaan Fasilitas Pengelola


Fasilitas pengelolaan berfungsi sebagai pendukung implementasi kegiatan
pengelolaan wisata. Fasilitas pengelolaan digunakan oleh tenaga kerja dari
berbagai instansi contohnya di Desa Wisata Sermo terdapat Dinas Perairan,
Pengelola Desa Wisata, SAR. Umumnya fasilitas pengelolaan terdapat di dalam
kompleks kawasan/area destinasi. Aktivitas pengunjung pada lokasi Desa Wisata
Sermo diawasi oleh beberapa fasilitas instansi terkait berikut.
VII.2.1 Joglo Desa
Joglo adalah salah satu fasilitas yang dibutuhkan oleh masyarakat dan
wisatawan yang ada di Desa Wisata Sermo. Joglo adalah bangunan khas Jawa
yang memiliki atap dari genting berwarna coklat, tiang penyanggah joglo terbuat
dari semen. Sisi genting joglo dilapisi pelindung berwarna putih yang berguna
untuk menghindari kebocoran. Joglo ini memiliki kapasitas sekitar 20-40 orang.
Joglo digunakan untuk melalukan evaluasi acara, musyawarah, dan sebagainya.
Joglo memiliki kondisi yang kurang baik dikarenakan cat joglo sudah pudar.

Gambar 1. Joglo
VII.2.2 Kantor Bendungan
Kantor Bendungan merupakan fasilitas pengelolaan yang digunakan para
tenaga kerja untuk mengawasi dan menjaga kondisi Waduk Sermo. Kantor ini
berada di dekat bendungan dan menara bendungan. Kantor ini memiliki dinding
putih dan genting yang sangat kokoh dan disekitarnya ditanami vegetasi indah.
Akses menuju kantor bendungan sangat baik dikarenakan memilik aspal yang luas
dan rata. Kondisi kantor ini sangat baik dikarenakan perawatan kebersihan dan
penjagaannya yang sangat baik.
31

Gambar 2. Kantor Bendungan


VII.2.3 Kantor SAR
Kantor SAR merupakan fasilitas pengelolaan yang disedakan oleh Dinas
Peerintahan dan Desa Wisata Sermo apabila terjadi hal-hal yang tidak diinginkan.
Tenaga kerja SAR dapat merespon dengan cepat dikarenakan tersedianya alat
transportasi khusus SAR untuk menolong hingga mencari korban. Lokasi Kantor
SAR berhadapan dengan dermaga Waduk Sermo yang menandakan lokasi Kantor
SAR sangat strategis. Kondisi Kantor SAR sangat bersih dan rapih dikarenakan
pengelolaan dan perawatannya yang sangat baik.

Gambar 3. Kantor SAR


VII.2.4 Pos Tiket
Pos tiket merupakan salah satu fasilitas yang disediakan pengelola tempat
wisata Desa Wisata Sermo untuk penjualan tiket masuk pengunjung yang ingin
berkunjung ke tempat wisata ini. Harga tiket masuk ke tempat wisata ini sebesar
Rp 6.000 untuk pengunjung lokal maupun mancanegara. Loket ini hanya
berjumlah 1 yang terletak di dekat pintu masuk. Loket ini sudah dilengkapi QR
Code untuk metode pembayaran non tunai dan untuk pembayaran tunai sudah
menggunakan gawai tiket untuk mencetak tiket. Waktu operasi loket yaitu dimulai
pukul 07.00-17.00 WIB dan penerapan SOP berpakaian juga diterapkan yang
bertujuan sebagai pembeda antara petugas lain yaitu dengan memakai seragam
rapih. Kondisi loket yaitu kurang baik dikarenakan penataan barang didalam
ruangan loket ini masih belum tertata dengan rapih namun pos tiket sudah sesuai
dengan fungsinya.
32

Gambar 4. Pos Tiket

VII.3 Pengelolaan Fasilitas Rekreasi dan Wisata


Fasilitas rekreasi dan wisata berfungsi sebagai pendukung implementasi
kegiatan rekreasi dan wisata. Fasilitas rekreasi dan wisata digunakan oleh
wisatawan maupun pengunjung untuk menunjang kegiatan rekreasi dan wisata di
Desa Wisata Sermo. Umumnya fasilitas rekreasi dan wisata terdapat di dalam
kompleks kawasan/area destinasi. Aktivitas pengunjung pada lokasi Desa Wisata
Sermo dapat menggunakan fasilitas rekreasi dan wisata sebagai berikut.

VII.3.1 Waduk Sermo


Waduk Sermo dibuat untuk fasilitas penyimpanan air di Kota Jogjakarta,
namun seiring waktu berjalan waduk sermo memiliki daya tarik dengan keindahan
alamnya sehingga menjadi destinasi wisata. Lokasi Waduk Sermo yaitu di
Hargowilis, Kecamatan Kokap, Kabupaten Kulonprogo Daerah Istimewa
Yogyakarta. Waduk Sermo juga berdekatan dengan Desa Wisata Sermo sehingga
menjadi daya tarik paling unggul. Kondisi Waduk Sermo baik dikarenakan air,
dasar waduk, hingga bendungan selalu di cek Dinas Perairan dan menjadi bahan
pelajaran bagi Universitas Islam Negeri.

Gambar 5. Waduk Sermo

VII.3.2 Camping Ground


Camping ground disediakan untuk para pengunjung yang memiliki tujuan
untuk berkemah di Desa Wisata Sermo. Tempat wisata ini sangat cocok dijadikan
camping ground karena memiliki kondisi yang baik dari pemandangan yang
sangat indah dengan suhu udara yang masih dingin sejuk serta banyak pepohonan
rindang membuat banyak pengunjung memilih untuk melakukan kegiatan
berkemah di Desa Wisata Sermo. Camping ground di tempat wisata ini
menyediakan tempat penyewaan jika pengunjung tidak membawa peralatan
kemah dan tempat ini dapat memuat sebanyak 3-5 tenda dengan kapasitas kurang
33

lebih 5 orang. Aktivitas rekreasi yang sangat sesuai untuk dilakukan di Camping
ground ini adalah kegiatan api unggun, camping, hal tersebut dikarenakan luas
yang cukup memadai dan permukaan tapak yang datar sehingga sesuai untuk
melakukan aktivitas rekreasi tersebut.

VII.3.3 Tempat Parkir


Tempat parkir merupakan salah satu fasilitas yang disediakan pengelola
untuk para pengunjung yang membawa kendaraan pribadi ke Desa Wisata Sermo.
Pengunjung yang membawa kendaraan dapat meletakkannya di parkiran tersebut
agar aman dan menghindari hal-hal yang tidak diinginkan. Tempat parkir ini
dibagi menjadi 2 area parkir untuk kendaraan roda dua dan kendaraan roda empat.
Kondisi tempat parkir tempat wisata ini kurang baik dikarenakan lahan parkir
tidak rata akibat kurangnya perawatan. Area parkir pertama dapat menampung 10
bis, 50 mobil pribadi dan 100 motor. Area parkir kedua dapat menampung 2 bis,
15 mobil pribadi dan 50 motor. Tempat parkir ini dikenakan biaya sebesar Rp
3.000 untuk kendaraan motor Rp 5.000 untuk kendaraan mobil dan Rp 10.000
untuk kendaraan bis.

VII.3.4 Jalan Masuk


Jalan Masuk menuju Desa Wisata Sermo merupakan fasilitas yang sangat
diperhatikan pengelola. Terdapat dua jalur masuk yaitu jalur bendungan dan jalur
jembatan. Kedua jalur ini memiliki aspal yang sangat baik dan pemandangan yang
sangat indah. Jalur bendungan dapat dilalui sambil menikmati pemandangan
waduk sermo saat melalui bendungan. Jalur jembatan dapat dilalui sambil
menikmati pemandangan tebing seperti berada di Canggu, Bali. Kedua jalur ini
memiliki kondisi yang sangat baik hingga menjadi daya tarik tersendiri.

Gambar 6. Jalan Masuk

VII.3.5 Papan Interpretasi


Papan interpretasi merupakan fasilitas yang berfungsi untuk memberikan
informasi mengenai Desa Wisata Sermo. Papan interpetasi berada di dekat joglo.
Papan interpretasi tebuat dari kayu berwarna coklat dan memiliki atap asbes
berwarna abu abu. Papan interpretasi juga dilengkapi informasi dan dilengkapi
gambar mengenai obyek wisata. Kondisi fisik papan interpretasi ini kurang baik
karena tulisan informasi mengenai tempat wisata sudah pudar dan papan memiliki
kondisi yang kotor atau tidak terjaga kebersihannya.
34

Gambar 7. Papan Interpretasi

VII.3.6 Warung Makan


Warung merupakan fasilitas yang dapat digunakan pengunjung untuk
membeli makan dan minum. Lokasi warung berada di bawah berdekatan dengan
Waduk Sermo. Terdapat 8 total warung yang berada di Desa Wisata Sermo.
Warung-warung ini menjual berbagai macam jenis makanan dan minuman untuk
para pengunjung. Kondisi warung ini baik karena akses menuju warung
merupakan akses utama pada Desa Wisata Sermo. Warung-warung ini memiliki
kursi dan meja yang bersih sehingga pengunjung dapat menikmati dengan
nyaman.

Gambar 8. Warung Makan

VII.3.7 Toilet
Toilet merupakan fasilitas yang disediakan oleh pengelola Desa Wisata
Sermo. Toilet ini berjumlah empat bangunan yang masing- masing terdiri dari dua
bilik untuk perempuan dan dua bilik untuk laki-laki dan. Toilet memiliki atap
genting berwarna coklat dan lantai berwarna merah jambu untuk perempuan dan
biru untuk laki-laki. Toilet juga dilengkapi dengan tempat sampah di setiap bagian
dalam toilet untuk memudahkan pengunjung dalam menjaga kebersihan. Kondisi
pengelolaan toilet yaitu berfungsi dengan kurang baik karena kurang terjaga
kebersihannya.
35

Gambar 9. Toilet

VII.3.8 Tempat Duduk


Tempat duduk merupakan fasilitas rekreasi dan wisata yang dapat
digunakan wisatawan apabila ingin beristirahat dan berteduh dikarenakan tempat
duduk difasilitasi juga dengan atap peneduh. Lokasi tempat duduk ini tersebar
disekitar Waduk Sermo sehingga memudahkan wisatawan yang ingin istirahat.
Kondisi tempat duduk terjaga dengan baik kerapihan dan kebersihannya karena
sistem pengelolaan yang baik.

VII.3.9 Tempat Sampah


Tempat sampah merupakan fasilitas yang memberikan dampak positif
untuk menjaga kebersihan di sekitar Desa Wisata Sermo. Fasilitas yang tersedia
hanya terdapat satu macam dan tidak terpisahkan antara organik dan anorganik,
hal ini membuat pengelolaan sampah kurang baik. Tempat sampah ditempatkan di
setiap sisi tempat parkir, agar pengunjung dapat membuang sampahnya ke tempat
yang sudah diberikan. Kondisi tempat sampah ini dikelola dengan baik karena
masih memadai dan jumlah tempat sampah ini cukup banyak sehingga mampu
menjaga kebersihan di area tempat parkir.

VII.3.10 Musholla
Mushola berada sekitar 10 meter dari Tempat Parkir Desa Wisata Sermo.
Mushola ini memiliki dinding berwarna hijau dan atap asbes berwarna hijau.
Vegetasi di sekeliling mushola merupakan lahan hijau dan terdapat beberapa
pohon besar seperti pohon kelapa. Mushola ini memiliki kubah kecil terbuat dari
dari aluminium pada bagian atapnya. Kondisi dari mushola yaitu dikelola dengan
baik dikarenakan terjaga kebersihannya karena terdapat pegawai kebersihan
mushola dan tersedia alat beribadah bagi pengunjung yang beragama Islam baik
perempuan maupun laki-laki.

VII.4 Pengelolaan Fasilitas Pendidikan dan Penelitian


Fasilitas pendidikan dan penelitian, umumnya dimiliki oleh destinasi wisata
yang memiliki tugas dan fungsi pokok utama bukan pada wisata. Sebagai contoh,
Waduk Sermo merupakan kawasan konservasi dengan tugas konservasi air yang
juga dimanfaatkan untuk kegiatan rekreasi dan wisata. Secara umum, seluruh
kawasan/area Waduk Sermo adalah kawasan/area penelitian dan pendidikan.
Namun demikian, secara khusus pengertian fasilitas penelitian dan pendidikan
36

yang dimaksud disini adalah fasilitas yang terbatas atau tidak difungsikan untuk
rekreasi dan wisata.

VII.4.1 Rumah Janur


Rumah Janur merupakan fasilitas Pendidikan yang ada dalam program
wisata membuat janur. Wisatawan dapat belajar membuat janur dengan berbagai
macam bentuk. Rumah janur di desain dengan ornament jawa tradisional dan
alunan musik gamelan sehingga membuat wisatawan yang sedang berada di
rumah janur merasa tenang dan senang. Kondisi Rumah Janur sangat baik karena
memiliki kebersihan dan kenyamanan yang selalu terjaga akibat pengelolaannya.

Gambar 10. Rumah Janur

VII.4.2 Menara Bendungan


Menara Bendungan merupakan fasilitas yang digunakan peneliti maupun
mahasiswa untuk mempelajari pengetahuan seputar Waduk Sermo. Menara
bendungan berfungsi sebagai ruang pengawasan waduk. Menara ini berada di
samping bendungan dan berada di tengah waduk sehingga lokasi menara berada
tepat sesuai fungsinya. Menara bendungan memiliki kondisi yang sangat baik
karena bangunannya yang kokoh dan bersih sehingga dapat digunakan dengan
fungsinya.

Gambar 11. Menara Bendungan

VIII PENGELOLAAN KEBERSIHAN DAN MCK

VIII.1 Kegiatan Pengelolaan Kebersihan dan MCK


Desa Wista Sermo melakukan Pengelolaan kebersihan dan MCK dengan
sangat baik, pengelolaan tersebut terbagi menjadi 2 cara yaitu pengelolan
37

kebersihan lingkungan dan pengelolaan MCK. Pengelolaan kebersihan dan MCK


tersebut mencakup seluruh POAC (Planning, Organizing, Actuacting, dan
Controlling. Berikut POAC dari pengelolaan kebersihan dan MCK yang terdapat
di Desa Wista Sermo.

VIII.2 Pengelolaan Kebersihan Lingkungan


Planning (Perencanaan) Pengelolaan kebersihan lingkungan yang terdapat
di Desa Wisata Sermo ini berjalan seusuai prosedur. Kegiatan yang dilakukan
oleh pengelola adalah pemetaan konsep lingkungan bersih yang akan dijalankan,
seperti kegiatan penanaman tanaman peneduh, pembersihan kaw asan
secara rutin, dan pengoptimalan tanaman yang dianggap sudah tidak layak. Saat
ini penerapan kebersihan lingkungan yang ada pada Desa Wisata Sermo masih
terbilang sederhana, seperti menyapu dedaunan kering, memotong tanaman yang
sekiranya sudah tidak layak dipandang. Kebersihan dilakukan pada hari jumat
yang dinamakan jumat bersih. Pengelolaan kebersihan lingkungan yang lebih
ditingkatkan lagi akan menarik daya tarik wisatawan itu sendiri untuk berkunjung
ke Desa Wisata Sermo.
Organizing Kegiatan pengelola kebersihan lingkungan yang sudah
dilakukan oleh pengelola adalah membersihkan kawasan wisata secara rutin, hal
ini diatur berdasarkan hasil kesepakatan antara kepala pengelola dengan
koordinator kebersihan, dan nantinya dari koordinator kebersihan ini memberi
arahan kepada petugas kebersihan yang sedang bertugas. Kegiatan Organizing
dilakukan untuk mencapai suatu standar yang telah pengelola tentukan agar
memunculkan kesatuan yang bisa digerakkan dalam mencapai tujuan.
Actuating atau fungsi pelaksanaan merupakan aktivitas untuk menggerakan
seluruh anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.
Pengelola akan membersihkan area sekitar Desa Wisata Sermo sesuai dengan
rencana yang telah dibuat. Menyapu bagian yang tedapat dedaunan kering,
memotong tanaman liar dan membakar sampah yang ada. Pembersihan ini
dimulai dari area depan padukuhan sermolor, joglo Desa Wisata Sermo sampai
Padukuhan soko. Masyarakat akan membawa alat kebersihanya masing-masing.
Controling Pada tahap Controlling, kegiatan yang dilakukan oleh pengelola
adalah melakukan pengecekan terhadap kondisi dari lingkungan kawasan.
Pengecekan ini dilakukan oleh petugas kebersihan setiap hari dengan rentan
waktu yang tidak menentu, ketika dilihat kondisi kawasan lingkungan Kawasan
Desa Wisata Sermo tidak bersih ataupun terdapat sampah maka petugas
kebersihan itupun langsung membersihkan. Pada tahun 2018 setiap petugas
kebersihan dikontrol oleh koordinator kebersihan, namun pada saat ini hal
tersebut sudah jarang diterapkan dikarenakan petugas kebersihan yang minim
jumlahnya maka pengawasan pun jadi lebih mudah. Setiap alat kebersihan yang
sudah tidak layak pakai maka akan segera diganti dengan alat kebersihan baru, hal
ini dibawah tanggung jawab dan pengawasan koordinator kebersihan dan MCK
Desa Wisata Sermo.
38

IX PENGELOLAAN PARKIR

IX.1 Kegiatan Pengelolaan Parkir


Pengelolaan lahan parkir merupakan hal yang penting dilakukan di suatu
destinasi wisata. Desa Wisata Sermo menyediakan lahan parkir agar dapat
memberikan kemudahan bagi pengunjung dan wisatawan yang datang
menggunakan kendaraan pribadi. Pengelolaan lahan parkir yang berada di Desa
Wisata Sermo terdapat 3 area untuk parkir, area pertama berada disamping kantor
bendungan sermo, area kedua berada di sebelah area pertama dan area ketiga
berada di samping dermaga. Kegiatan dalam pengelolaan lahan parkir di Desa
Wisata Sermo diantaranya yaitu mengarahkan pengguna kendaraan untuk
memarkirkan kendaraanya dengan tepat serta menjaga kendaraan wisatawan
ketika wisatawan melakukan kegiatan wisata.

Gambar 12. Area Parkir

IX.2 Pengelolaan Parkir


Planing atau Perencanaan merupakan susunan langkah-langkah secara
sistematik dan teratur untuk mencapai tujuan organisasi atau memecahkan
masalah tertentu. Perencanaan dibutuhkan dalam mengelola lahan parkir.
Pengelolaan lahan parkir dilakukan dengan merencanakan dan memperhitungkan
kunjungan wisatawan dengan kendaraan pribadi. Perencanaan tersebut dilakukan
untuk memberikan kenyamanan pengunjung ketika memarkirkan kendaraan agar
plot parkir kendaraan tidak sempit. Kunjungan wisatawan juga harus
diperhitungkan untuk menentukan kapasitas lahan parkir agar lahan parkir yang
disediakan memadai banyaknya kendaraan yang akan diparkirkan dan seluruh
pengunjung dapat memarkirkan kendaraanya. Biaya yang dikenakan untuk
memarkirkan kendaraan juga termasuk ke dalam perencanaan, biaya tersebut
dikenakan untuk penggunaan lahan serta sebagai biaya pengelolaan lahan parkir
jika sekiranya harus diperbaiki. Retribusi parkir di Desa Wista Sermo memiliki
tarif yang berbeda-beda tiap kendaraannya. Kendaraan mermotor roda dua
39

dikenakan biaya Rp 2.000, berroda empat Rp. 4.000, hingga Rp 10.000 untuk
Bus.

Gambar 13. Retribusi Parkir


Organizing atau Pengorganisasian diartikan sebagai kegiatan pembagian
tugas-tugas pada orang yang terlibat dalam aktivitas organisasi, sesuai dengan
kompetensi SDM yang dimiliki. Lahan parkir di Desa Wisata Sermo ini dikelola
oleh dua pengelola yang berbeda. Lahan parkir yang terdapat didepan sektar
bendungan dikelola oleh dinas pariwisata, sedangkan lahan parkir dekat dengan
camp dan lahan parkir halaman warga dikelola langsung oleh warga yang
memiliki lahan tersebut. Ketiga lahan parkir ini dikelola mulai dari administrasi
biaya parkir, pengaturan ketepatan posisi kendaraan hingga keamanan kendaraan
yang diparkirkan menjadi tanggung jawab pengelola dan masyarakat desa yang
mengelola lahan parkir tersebut.
Actuating atau pelaksanaan memiliki arti menggerakan seluruh anggota
organisasi untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan. Pengelolaan
lahan parkir Desa Wisata Sermo dilaksanakan dengan prosedur yang telah
ditentukan oleh pengelola. Dalam pelaksanaannya, pengelola mengatur lahan
parkir dengan mengarahkan kendaraan yang akan parkir agar parkir dengan tepat
dan sesuai sehingga tidak mengganggu kendaraan yang akan parkir atau mengenai
kendaraan lain yang telah terparkir terlebih dahulu. Lahan parkir ini memiliki
panjang ±16,5m dan lebar ±13m. Lahan parkir ini dapat menampung ±21
kendaraan roda empat dan ±100 kendaraan roda dua, semua kendaraan
diparkirkan dengan sejajar agar dapat mempermudah sirkulasi keluar masuk
pengunjung pada lahan parkir. Pengaturan arah keluar masuk kendaraan juga
dilakukan oleh pengelola parkir dengan menggunakan alat bantu yaitu berupa
peluit untuk mempermudah pengunjung mendapat arahan dari pengelola.
Pengelola dalam pelaksanaannya mengatur dan mengarahkan kendaraan yang
baru datang untuk parkir dan mengatur kendaraan yang keluar agar sesuai jalurnya
dan kedua kendaraan tidak saling berpapasan. Pengelola lahan parkir juga
mengenakan biaya bagi pengunjung dengan tarif yang telah ditentukan.
40

Gambar 14. Pengelolaan Parkir


Controlling atau pengawasan dilakukan untuk mengawasi program
kegiatan agar dapat dilakukan koreksi jika terjadi kesalahan atau sesuatu yang
kurang tepat agar program kegiatan yang dapat berjalan sesuai dengan tujuannya.
Pengawasan lahan parkir dilakukan oleh pengelola yang merupakan petugas
pengelola parkir itu sendiri dilakukan untuk mematikan bahwa seluruh tenaga
kerja melakukan pekerjaannya dengan baik. Pengawasan di lahan parkir juga
melakukan pengawasan terhadap jumlah tiket parkir yang terjual untuk kemudian
dimasukkan datanya dan kemudian disetorkan kepada pihak dinas. Pengawasan
juga dilakukan dengan memperhatikan kendaraan yang terparkir apakah sudah
sesuai untuk kenyamanan setiap pengunjung. Kegiatan pengawasan juga
dilakukan untuk mengawasi kendaraan roda dua jika masih terdapat kunci
kendaraan yang tertinggal di kendaraan bagi pengunjung yang lupa sehingga
dengan dilakukannya pengawasan oleh pengelola kendaraan dapat tetap aman dan
pengunjung juga dapat memarkirkan kendaraannya dengan nyaman. Koordinasi
dengan petugas lainnya pun tetap berjalan agar segala informasi dapat
tersampaikan secara menyeluruh dan mengurangi resiko yang tidak diinginkan.

X PENGELOLAAN TIKET

X.1 Kegiatan Pengelolaan Tiket


Tiket adalah suatu dokumen perjalanan atau bukti fisik yang dikeluarkan
oleh suatu perusahaan yang berisi rute, tanggal, harga, dan data penumpang yang
digunakan untuk melakukan suatu perjalanan. Desa Wisata Sermo memiliki tiket
atau biaya masuk yang perlu dikeluarkan oleh pengunjung agar bisa masuk ke
kawasan wisata. Alasan dari ditetapkan adanya tiket atau biaya masuk adalah
untuk keberlangsungan pembiayaan operasional.

X.2 Pengelolaan Tiket Masuk


Desa Wisata Sermo memberlakukan penggunaan tiket masuk bagi
wisatawan yang berkunjung. Wisatawan akan langsung melakukan pembayaran
tiket di loket yang berada di dekat gerbang pintu masuk Kawasan wisata. Biaya
tiket masuk yang dikeluarkan pengunjung bertujuan untuk memelihara kawasan
41

desa wisata dalam mengelola sumberdaya wisata yang ada agar tetap asri dan
nyaman. Pengelolaan biaya tiket masuk dilakukan pengelola dengan sebaik
mungkin untuk menyesuaikan penawaran yang dapat diberikan bagi para
pengunjung. Pengelolaan biaya tiket masuk Desa Wisata Sermo dilakukan
berdasarkan aspek planning, organizing, actuating dan controlling.
Planning atau perencanaan merupakan langkah awal yang dilakukan oleh
perusahaan guna mencapai tujuan yang sudah ditetapkan. Penetapan tiket di Desa
Wisata Sermo disesuaikan dengan peraturan bupati Kulon Progo nomor 95 tahun
2021. Desa Wisata Sermo menggunakan jenis tiket elektronik dan tiket print yang
dapat memudahkan pemegang tiket memasukkan dan menyimpan data secara
digital. Adapun biaya tiket masuk wisata yang disediakan oleh pengelola Desa
Wisata Sermo yaitu berkisar Rp 6.000. Perencanaan selain mempertimbangkan
penawaran yang diberikan juga mempertimbangkan biaya pengelolaan kawasan
Waduk Sermo agar Waduk Sermo dapat terus dikelola dengan baik. Pemasukan
tiket tersebut sudah termasuk asuransi pengunjung retribusi kepada kantor dinas
pariwisata dan desa wisata. Rancangan penetapan harga tiket ditetapkan oleh
Dinas Pariwisata Kulon Progo. Tiket masuk dikenakan bagi seluruh wisatawan
yang hendak masuk ke kawasan pada jam operasional yaitu pukul 08.00-16.00
WIB.

(a) (b)
Gambar 15. Tiket (a) Manual (b) Print
Organizing atau fungsi pengorganisasian merupakan aktivitas pengaturan
dalam sumberdaya manusia dan sumberdaya fisik lainnya yang dimiliki oleh
perusahaan untuk bisa melaksanakan rencana yang sudah ditetapkan dan
mencapai tujuan utama perusahaan. Jabatan yang bertanggung jawab pada
pengelolaan tiket di Desa Wisata Sermo adalah Koordinator lapangan tiket masuk.
Bapak Bayu selaku koordinator lapangan tiket masuk bertanggung jawab dalam
penjualan tiket, mulai dari persediaan stok tiket di loket, uang hasil penjualan tiket
dan pencatatan jumlah pengunjung perharinya. Penjualan tiket dilakukan sesuai
dengan jam operasional wisata yaitu pukul 08.00 – 16.00 WIB.
Actuating atau fungsi pelaksanaan merupakan aktivitas untuk menggerakan
seluruh anggota organisasi untuk melaksanakan kegiatan yang telah direncanakan.
Pelaksanaan penjualan tiket masuk di Desa Wisata Sermo dilakukan secara
langsung melalui loket tiket. Pembayaran pembelian tiket dapat dilakukan secara
cash dan juga CR Code yang dapat discan oleh pengunjung. Pada saat pandemi,
terdapat pembatasan pengunjung yaitu sebanyak 500 orang perhari. Tiket yang
dijual kepada pengunjung sudah termasuk dengan biaya asuransi kesehatan.
Asuransi kesehatan tersebut digunakan apabila terjadi kecelakaan saat pengunjung
berwisata di Desa Wisata Sermo dan pengunjung tidak perlu mengeluarkan biaya
42

tambahan untuk penanganan saat terjadi kecelakaan atau emergency case. Selain
penjualn tiket di pintu masuk, penjualan tiket camp juga dilakukan di setiaplahan
camp yang ada.

(a) (b)
Gambar 16. Tiketing (a) Cash (b) QR
Controlling atau fungsi pengawasan merupakan suatu kegiatan dalam
menilai suatu kinerja yang berdasarkan pada standar yang sudah dibuat perubahan
atau suatu perbaikan apabila dibutuhkan. Proses pengawasan tiket dilakukan oleh
koordinator lapangan bagian ticketing dan pimpinan pengelola Desa Wisata
Sermo. Pengawasan yang dilakukan yaitu pemantauan kesediaan kertas tiket dan
jumlah pengunjung. Pengelola akan melakukan pembukuan atau pendataan di
kantor pengelolaan terkait dengan data jumlah pengunjung dan pemasukan yang
didapat dari hasil tiket. Hasil pembukuan yang telah dibuat, maka dilakukan
analisis terhadap jumlah kunjungan dari waktu ke waktu. Analisis tersebut untuk
menentukan rencana selanjutnya dalam usaha pengembangan wisata.

X.3Pengembangan
Pengembangan merupakan usaha untuk meningkatkan kemampuan teknis,
teoritis, konseptual, dan moral sesuai dengan kebutuhan melalui Pendidikan dan
latihan. Hal yang dapat dikebangkan adalah terkait penjualan tiket. Penjualan tiket
dapat kembali memberlakukan penjualan secara online. Penjualan tiket secara
online tidak harus dilakukan melalui suatu aplikasi tiketing, namun dapat
dilakukan melalui media sosial seperti instagram, facebook atau whatsapp. Media
sosial tersebut dapat menjadi sarana dalam penyebaran link penjualan tiket yang
terhubung dengan google form.
43

XI PENGELOLAAN PENGUNJUNG

XI.1 Kegiatan Pengelolaan Pengunjung


Pengunjung adalah setiap orang yang mengunjungi suatu negara yang bukan
merupakan tempat tinggalnya yang biasa dengan alasan apapun selain usaha untuk
mencari pekerjaan. Desa Wisata Sermo merupakan Destinasi wisata yang
menggandalkan sebuah keindahan perairan pemandangan Waduk Sermo beserta
perbukitan yang mengelilinginya, selain dari keindahan Desa Wisata Sermo juga
mempunyai potensi wisata berupa budaya dan kesenian adat jawa yang kental
sehingga menjadikan Wisata Desa Sermo sebagai Destinasi Wisata yang memiliki
aspek dan potensi daya tarik wisata yang menarik. Pengunjung Desa Wisata
Sermo berasal dari berbagai daerah seperti Jakarta, Kebumen, Purworejo, Padang,
dan Palembang bahkan terkadang selalu ada pengunjung dari luar negeri.
Dominasi pengunjung Desa Wisata Sermo rata-rata pengunjung lokal yang
bertempat tinggal di sekitar Kulon Progo. Kegiatan yang dilakukan pada
pengelolaan pengunjung ini yaitu pengelolaan penyebaran pengunjung, pelayanan
informasi, pelayanan interpretasi, pengelolaan keamanan pengunjung dan
pengelolaan keselamatan pengunjung. Berikut merupakan kegiatan pengelolaan
pengunjung di Desa Wisata Sermo.

XI.2 Pengelolaan Penyebaran Pengunjung


Planning, Perencanaan penyebaran pengunjung di Desa Wisata Sermo
diawali dengan berkumpul di titik area parkir dan panggung yang sudah dirancang
untuk menampilkan kesenian dan budaya yang akan ditampilkan. Kemudian
setelah pengunjung menikmati acara panggung yang sudah dibuat, Pengelola akan
mengarahkan pengunjung ke daya tarik selanjutnya yaitu memasukin Desa Wisata
Sermo dengan mengarahkan peserta ke masing-masing homestay/rumah singgah
yang sudah disediakan dalam rangka untuk waktu istirahat dan menyimpan barang
bawaan pengunjung. Setelah istirahat selesai peserta akan di kumpulkan kembali
di Joglo tempat pengelola Waduk Sermo untuk dipandu ke daya tarik wisata
selanjutnya seperti membuat janur, menumbuk padi, produksi ikan red devil, dan
produksi bakpia omahan. Penutupan dari pemanduan tersebut dilakukan dengan
pengunjung diarahkan pada daya tarik perahu untuk menikmati suasana senja
Waduk Sermo. Penyebaran yang dilakukan pengelola kepada pengunjung yang
membeli paket wisata dilakukan dengan kendaraaan roda empat yang telah
disediakan.
Organizing, Penyebaran pengunjung dilakukan oleh pengelola yang terlibat
dalam kepengurusan Desa Wisata Sermo dan juga sebagai pelaku wisata yang
menyediakan segala kebutuhan yang telah di sepakati sesuai paket wisata yang
telah dibeli oleh pengunjung. Dinas Pariwisata pun ikut terlibat dengan
44

memberikan edukasi atau penjelasan aspek wisata yang tersedia di Desa Wisata
Sermo, selain itu, untuk pengelola keamanan Desa Wisata Sermo bekerja sama
dengan Polisi Air dan juga Badan SAR Kulon Progo.
Actuating, Penyebaran yang telah dilakukan oleh pengelola kepada
pengunjung dengan mengumpulkan pengunjung ke titik area parkir sebagai pusat
tempat berkumpul lalu dilanjutin dengan beberapa kegiatan yang telah disusun
oleh pengelola dalam mengunjungi beberapa daya tarik wisata. Hal yang
dilakukan untuk pengelola dalam mengatur sirkulasi dengan membuat beberapa
tim yang nantinya masing-masing tim bertanggung jawab dalam menjaga serta
memandu kelancaran jalannya penyebaran pengunjung.
Controlling, Pengawasan dan Evaluasi yang dilakulan oleh pengelola
kepada pengunjung yaitu adanya kordinator lapangan yang bertanggung jawab
dalam mengumpulkan pengunjung sebelum disebar untuk mengunjungi beberapa
daya tarik wisata. Selain itu untuk kelancaran penyebaran pengunjung ada juga
pengawas/pemandu yang nantinya berguna untuk memberikan arahan,bimbingan,
serta memenuhi kebutuhan pengunjung.

XI.3 Pengelolaan Pelayanan Informasi


Pengelolaan pelayanan informasi yang ada di Desa Wisata Sermo dilakukan
dengan adanya tempat pelayanan informasi berupa sebuah joglo yang menjadi
tempat pengelola untuk berkumpul. Joglo yang menjadi tempat pelayanan
informasi berada di dalam Desa Wisata Sermo. Tempat pelayanan tersebut juga
menjadi tempat berkumpul pengelola dan pengunjung dalam memberikan
pelayanan berupa kebutuhan yang akan disediakan dan penjelasan mengenai
beberapa daya tarik Desa Wisata Sermo.

Gambar 18. Joglo Desa Wisata Sermo


Sumber: Erlan Herlambang Triyadi,2023.
45

Planning, Perencanaan pengelolaan pelayanan informasi disediakan


pengelola dengan maksud memudahkan bagi pengunjung dalam memperoleh
informasi dan kebutuhan saat berada di Desa Wisata Sermo. Manfaat dari
perencanaan pada pelayanan informasi untuk membantu pengunjung dalam
memberikan pelayanan yang terbaik saat berada di Desa Sermo, selain dari itu
pelayanan informasi juga berguna sebagai nilai standar kelayakan suatu Desa
Wisata Sermo.
Organizing, Pengelolaan pelayanan informasi dikelola oleh pengelola
Waduk Sermo terutama divisi Humas yang bertanggung jawab dalam
memberikan pelayanan informasi dan pedampingan kepada pengunjung untuk
mengetahui segala aspek yang mencakup Desa Wisata Sermo.
Actuating, Kegiatan pengelolaan yang sudah berlangsung dan berjalan pada
pelayanan informasi di Waduk Sermo berupa sebagai tempat berkumpul
pengunjung dalam memperoleh informasi dengan cara penyuluhan serta
penjelasan mengenai berbagai persoalan ataupun aspek yang ada di Desa Wisata
Sermo.
Controlling, Pengawasan dan Evaluasi pengelolaan pelayanan informasi
berupa tujuan dari adanya pelayanan informasi adalah sebagai tempat yang
memudahkan pengunjung dalam memperoleh informasi yang terkait dengan Desa
Wisata Sermo yang akan membantu kelancaran dalam berwisata saat berada di
Desa Wisata Sermo. Evaluasi yang telah dilakukan dengan cara memberi
penjelasan dan meminta penilaian kepada pengunjung terkait kegiatan serta
fasilitas yang telah diberikan oleh pengelola kepada pengunjung yang berfungsi
sebagai bahan evaluasi dalam mengembangkan serta meningkatkan kualitas
wisata yang ada di Desa Wisata Sermo.

XI.4 Pengelolaan Keamanan


Pengelolaan Keamanan Desa Wisata Sermo terbagi menjadi dua kepengurusan
yaitu darat dikelola oleh Desa Wisata Sermo dan air di kelola oleh Polisi air dan
Badan Sar Nasional. Pembagian pengelola tersebut bertujuan untuk menstabilkan
prosedur keamanan menjadi lebih efektif dalam menjaga pengunjung di Desa
Wisata Sermo. Pengelola keamanan darat memiliki prosedur keamanan berupa
mendampingi pengunjung dalam melakukan kegiatan wisata di Waduk Sermo,
sedangkan air memiliki prosedur yang cukup lengkap dalam menjaga pengunjung
dengan menyediakan pos penjagaan serta perlengkapan keselamatan dan
pertolongan medis yang cukup lengkap.
46

Gambar 19. Pos Keamanan


Sumber: Erlan Herlambang Triyadi,2023.

Planning, Perencanaan keamanan darat dan air di kelola oleh tiga pihak
dengan darat yang di kelola oleh Desa Wisata Sermo dan air dikelola oleh pihak
Polisi Air dan Badan Sar Nasional. Tujuan dari keamanan yang ada di Desa
Wisata Sermo adalah memberikan jaminan keselamatan dan kenyamanan
pengunjung akan wisata Desa Sermo.
Organizing, Pengelolaan keamanan di Desa Wisata Sermo berada dalam
pengawasan dan tanggung jawab pengelola Desa Wisata Sermo kepada
pengunjung, sedangkan untuk kawasan waduk sermo dibawah tanggung jawab
dari Polisi air dan Basarnas yang berwenang dalam pengawasan serta keselamatan
pengunjung saat berwisata di Waduk Sermo.
Actuating, Kegiatan yang sudah berjalan dari pengelolaan keamanan Desa
Wisata Sermo berupa pendampingan langsung kepada pengunjung selama
melaksanakan kegiatan wisata yang sudah diberikan dan mengawasi dari pos
penjaga dengan prioritas dasar keselamatan pengunjung.
Controlling. Pengawasan dan Evaluasi yang dilakukan Pengelola keamanan
Desa Wisata Sermo diprioritaskan pada keamanan bagian Waduk dikarenakan
terdapat beberapa faktor yang berbahaya dan cukup rawan dalam menganggu
keselamatan pengunjung. Prosedur keamanan darat dan air untuk jangka panjang
adalah dengan selalu siap siaga dalam mengawasi serta memberikan bantuan
kepada pengunjung dengan menambah beberaps titik pos pengawas keamanan
yang ada di Desa Wisata Sermo.
47

XII PENGELOLAAN SUMBERDAYA MANUSIA

XII.1 Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Manusia


Sumberdaya manusia (SDM) adalah salah satu faktor yang sangat penting
bahkan tidak dapat dilepaskan dari sebuah organisasi, baik institusi maupun
perusahaan. Sumberdaya manusia yaitu kemampuan daya piker dan daya fisik
yang dimiliki seorang individu dan berperilaku dipengaruhi oleh keturunan
maupun lingkungannya serta bekerja karena termotivasi oleh keinginannya untuk
memnuhi kepuasannya. Sumberdaya manusia juga merupakan kunci yang
menentukan perkembangan perusahaan. Pada hakikatnya, SDM berupa manusia
yang dipekerjakan di sebuah organisasi sebagai penggerak untuk mencapai tujuan
organisasi itu. Kegiatan Pengelolaan Sumberdaya Manusia di Desa Wisata Sermo
dilakukan oleh masyarakat sekitar yang diketuai oleh Bapak Mujari. Kelompok
pengelola Desa Wisata Sermo ini terbagi menjadi beberapa kelompok kerja.
Berikut ini merupakan pengelolaan yang menjadi sumberdaya manusia di Desa
Wisata Sermo.

XII.2 Pengelolaan Sumberdaya Manusia


Pengelolaan sumberdaya manusia di Desa Wisata Sermo yang dituangkan
dalam perjanjian kerjasama antara masyarakat sekitar, POKDARWIS (Kelompok
Sadar Wisata), dan Dinas Pariwisata Kulonprogo. Sumberdaya manusia yang
menjadi tenaga kerja pada Desa Wisata Sermo berasal dari desa tersebut, hal ini
membuktikan baiknya sistem ketenagakerjaan di daerah tersebut. Tenaga kerja
yang bekerja di Desa Wisata Sermo memiliki setidaknya pengalaman maupun
sertifikat atau keahlian dibidang pariwisata sehingga dapat melakukan pekerjaan
dengan baik. Berikut merupakan pengelolaan sumberdaya manusia yang ada di
Desa Wisata Semo yang telah dianalisis berdasarkan POAC dan
pengembangannya.
Planning. Perencanaan pengelolaan sumberdaya manusia berawal dari visi
Pak Mujari selaku ketua desa wisata sebelum terbentuknya Desa Wisata Sermo.
Pak Mujari dan beberapa temannya menyadari bahwa Desa Hargowilis Sermo
memiliki potensi untuk dikembangkan menjadi desa wisata. POKDARWIS atau
Kelompok Sadar Wisata dibentuk demi mewujudkan kesuksesan visi menjadikan
Desa Hargowilis Sermo menjadi Desa Wisata Sermo. Tugas dari POKDARWIS
adalah menyusun proyek-proyek apa saja yang harus dilakukan untuk menjadikan
desa sebagai desa wisata. Pak Mujari selaku ketua desa wisata menyusun struktur
organisasi dan pembagian divisi organisasi. Kerjasama antara kepengelolaan desa
wisata dan POKDARWIS ini lah yang mewujudkan terbentuknya Desa Wisata
Sermo sekarang.
Organizing. Sistem Organisasi yang ada di Desa Wisata Sermo membantu
berjalannya kegiatan kepengelolaan wisata demi mencapai tujuan. Sistem
Organisasi Desa Wisata Sermo terdiri dari beberapa pembagian divisi yang telah
dibuat, seperti administrasi, bendahara, promosi, paket wisata, homestay,
transportasi, kebersihan, dll. Divisi-divisi tersebut memiliki masing-masing
anggota pada setiap divisi sistem organisasi Desa Wisata Sermo. Sistem
Organisasi yang terdapat pada Desa Wisata Sermo ini terbentuk dengan adanya
48

perekrutan tenaga kerja melalui sistem pelamaran kerja. Sistem Organisasi Desa
Wisata Sermo menjadi kunci utama wisatawan dapat melakukan kegiatan wisata
dengan tersusun.
Actuating. Pelaksanaan dan pembagian tugas-tugas sistem organisasi
dilakukan pada setiap divisi. Masing-masing divisi memiliki tugas seperti
mengelola keuangan berupa pemasukan dan pengeluaran. Divisi yang memiliki
tugas yaitu melakukan pembagian tugas kepada anggota masyarakat seperti divisi
promosi mengurus promosi dan pemasaran yang ada di Desa Wisata Sermo,
kemudian divisi program wisata yang mengurus pembuatan paket wisata. Namun,
divisi-divisi tersebut dan lainnya juga baru melakukan tugasnya kembali sekitar
setahun yang lalu dikarenakan pandemi yang membuat berhentinya kegiatan
wisata di Desa Wisata Sermo.
Controlling. Pengawasan dan evaluasi yang dilakukan pada perencanaan
pengelolaan sumberdaya manusia dilakukan oleh ketua desa wisata Pak Mujari.
Ketua dari Desa Wisata adalah Bapak Mujari yang merupakan pihak pengelola
akan melakukan pengawasan dan rapat evaluasi dengan anggota organisasi Desa
Wisata yang masih aktif. Rapat biasanya dilakukan pada setiap satu bulan sekali,
anggota – anggota yang masih aktif akan berkumpul di joglo desa untuk
membahas dan menyampaikan mengenai pengelolaan yang akan dilakukan
kedepannya. Sedangkan evaluasi dilakukan 3-6 bulan sekali dengan harapan
meninjau kesalahan-kesalahan yang terjadi dan membangkitkan inovasi kegiatan
wisata mendatang

XII.3 Pengembangan
Pengembangan pada Desa Wisata Sermo adalah memulihkan wisata di
daerah wisata tersebut dengan melakukan rapat dan evaluasi terkait apa yang akan
dilakukan. Kegiatan ini telah dilakukan sejak awal tahun demi mencapai tujuan
bangkitnya kegiatan wisata pada desa wisata tersebut. Regenerasi ulang juga
dilakukan yaitu dengan mengubah struktur organisasi dan anggotanya menjadi
pemuda desa dengan harapan kegiatan pada Desa Wisata Sermo lebih aktif dan
inovatif. Regenerasi ulang tersebut sudah dilakukan sejak awal tahun yaitu dengan
penambahan anggota pemuda pada divisi promosi, program wisata, dan
interpreter. Hal ini dibuktikan dengan melakukan regenerasi ulang, desa wisata
tersebut dapat mendatangkan wisatawan-wisatawan baru dan dapat mengikuti
lomba desa wisata se-Kulonprogo.

XIII PENGELOLAAN PROMOSI DAN PEMASARAN

XIII.1 Kegiatan Pengelolaan Promosi dan Pemasaran


Promosi merupakan upaya untuk memberitahukan atau menawarkan produk
baik berupa barang atau jasa dengan tujuan menarik calon konsumen untuk
membeli atau mengkonsumsinya. Bauran pemasaran produk memiliki empat
komponen yang dikenal sebagai 4P yaitu Produk (Product), Harga (Price),
Tempat (Place), dan Promosi (Promotion). Kegiatan promosi berada didalam
kegiatan pemasaran, oleh karena itu kegiatan pemasaran bersinambungan dengan
49

promosi, namun kegiatan promosi tidak bersinambungan dengan pemasaran.


Promosi bersifar menjualkan suatu produk sedangkan pemasaran bersifat
memperkenalkan suatu produk. Desa Wisata Sermo melakukan kegiatan promosi
secara langsung dan tidak langsung. Kegiatan promosi secara langsung yaitu
pengelola akan memberikan brosur, leaflet dan stiker sebagai media promosi
kepada wisatawan yang sudah datang sehingga dapat memberikan informasi
kepada calon wisatawan. Kegiatan promosi secara tidak langsung dilakukan pada
berbagai media sosial seperti Instagram dengan akun Desa Wisata Sermo
Hargowilis Official, Youtube dengan aku Desa Wisata Sermo Hargowilis, dan
Facebook dengan akun Desa Wisata Sermo.

XIII.2 Pengelolaan Promosi dan Pemasara


Pengeloaan dan pengembangan POAC meningkatkan efektifitas dan
efisiensi suatu organisasi dalam mencapai tujuan, POAC terdiri dari Planning,
Organizing, Actuating, dan Controlling. Planning merupakan gambaran rencana
sebelum direalisasikan. Organizing merupakan sumber daya manusia yang terlibat
dalam pengelolaan. Actuating merupakan penerapan atau realisasi dari planning.
Controlling merupakan evaluasi dari hasil pelaksanaan yang sesuai rencana.
Pengelolaan promosi dan pemasaran Desa Wisata Sermo berdasarkan POAC dan
pengembangan sebagai berikut.
Planning. Perencanaan Desa Wisata Sermo dalam promosi dan pemasaran
menggunakan metode langsung dan tidak langsung. Metode promosi dan
pemsaran secara langsung dilakukan dengan cara menyebarkan leaflet kepada
wisatawan yang telah berkunjung dengan harapan dapat mempromosikan kepada
calon wisatawan. Leaflet tersebut berisikan paket-paket yang tersedia dan juga
harga. Metode secara tidak langsung dilakukan melalui media sosial karena
metode tidak langsung menghasilkan penyampaian informasi lebih luas dan
mudah kepada audiens dibandingkan metode langsung yang kurang menghasilkan
cakupan besar. Media sosial yang dipilih yaitu Instagram, Youtube dan Facebook
dengan username Desa Wisata Sermo. Perencanaan konten promosi dan
pemasaran di Instagram, Youtube dan Facebook desa Wisata Sermo berisi
mengenai acara kegiatan penting, jam operasional, alamat wisata, atraksi wisata,
dan repost konten pengguna wisatawan yang berkunjung di Desa Wisata Sermo.
Organizing. Pengelolaan promosi dan pemasaran Desa Wisata Sermo
dilakukan oleh divisi promosi pada organisasi pengelola Desa Wisata Sermo.
Organisasi divisi promosi diawasi oleh ketua desa wisata langsung sehingga tidak
terjadi kesalahan dalam promosi dan pemasaran. POKDARWIS (Kelompok Sadar
Wisata) juga bertanggung jawab dalam mengawasi kegiatan pengelolaan promosi
dan pemasaran pada Desa Wisata Sermo. POKDARWIS juga membantu divisi
organisasi promosi dan pemasaran dalam menyebarkan informasi terkait promosi
dan pemasaran pada Desa Wisata Sermo. Dinas Pariwisata selaku instansi
pemerintah ikut membantu divisi organisasi ini dalam memberikan wawasan dan
pengawasan terhadap anggota-anggota divisi organisasi pengelola Desa Wisata
Sermo.
Actuating. Organisasi divisi promosi pengelola desa wisata melakukan
kegiataan pelaksanaan promosi dan pemasaran menggunakan metode langsung
dan tidak langsung. Kegiatan promosi secara langsung yaiu membuat dan
menyebarkan leaflet kepadan wisatawan yang berkunjung dengan harapan dapat
50

tersebar kepada calon wisatawan. Media sosial yang digunakan yaitu Instagram,
Youtube dan Facebook dengan membuat konten menjual paket wisata dan atraksi
wisata yang ada pada Desa Wisata Sermo, namun untuk facebook terakhir
digunakan yaitu pada tahun 2015. Instagram digunakan sebagai media promosi
secara tidak langsung hal ini digunakan karena Instagram merupakan media sosial
yang saat ini sering digunakan sebagai media promosi. Konten yang dibuat pada
media sosial Instagram ini yaitu berupa postingan penjualan paket dan foto
maupun video terkait atraksi wisata Desa Wisata Sermo. Youtube juga digunakan
sebagai media promosi secara tidak langsung hal ini digunakan karena Youtube
merupakan media sosial yang identik dengan media audio dan visualnya, hal ini
menjadi peluang bagi Desa Wisata Sermo untuk mengunggah video terkait atraksi
wisata yang ada pada Desa Wisata Sermo.

(a) (b)
Gambar 17. Leaflet Desa Wisata Sermo (a)Tampak depan (b) Tambak Belakang
Controlling. Kegiatan evaluasi promosi dan pemasaran sangat penting
untuk Desa Wisata Sermo sebagai fungsi penilaian apakah proses pelaksanaan
sesuai dan mencapai target yang ditelah direncanakan, sehingga kegiatan ini
berdampak untuk update keterampilan sumber daya manusia bagian promosi dan
pemasaran pada Desa Wisata Sermo. Promosi dan pemasaran Desa Wisata Sermo
diawasi langsung oleh ketua desa wisata Pak Mujari, POKDARWIS, dan Dinas
Pariwisata. Pak Mujari selaku ketua desa wisata mengadakan evaluasi terkait
promosi dan pemasaran 3 bulan sekali dengan memberikan pengawasan.
POKDARWIS melakukan evaluasi pada divisi promosi dan pemasaran dalam
organisasi desa wisata 6 bulan sekali yang didalamnya terdapat pelatihan dan
evaluasi terkait apa yang sudah dilakukan dan akan dilakukan. Dinas Pariwisata
turut serta membantu memberikan pelatihan promosi dan pemasaran 1 tahun
sekali pada Desa Wisata Sermo.

XIII.3 Pengembangan
Pengembangan pengelolaan promosi dan pemasaran Desa Wisata Sermo
yang akan dilakukan yaitu regenerasi tentang struktur organisasi pada Desa
Wisata Sermo. Regenerasi merupakan penggantian tenaga kerja menjadi tenaga
kerja baru atau yang lebih muda. Pengembangan ini disiasati oleh Pak Mujari
selaku ketua desa wisata yang mengharapkan lebih kreatifnya dan inovatifnya
divisi organisasi promosi dan pemasaran yang ada pada Desa Wisata Sermo.
Regenerasi pada Desa Wisata Sermo telah dilakukan yaitu dengan penggantian
posisi divisi organisasi promosi dan pemasaran sebanyak 2 orang untuk
melakukan perencanaan promosi dan pemasaran hingga melaksanakan promosi
dan pemasaran secara langsung dan tidak langsung.
51
52

XIV PENGELOLAAN MASYARAKAT SEKITAR

XIV.1 Kegiatan Pengelolaan Masyarakat Sekitar


Masyarakat merupakan suatu pihak yang sudah menetap atau berada
lingkungan di sekitar suatu destinasi wisata dan menjadi suatu pondasi
keberlangsungan suatu destinasi wisata. Masyarakat di Desa Wisata Sermo
merupakan pihak yang sangat penting dalam menunjang keberlangsungan
pariwisata di Kecamatan Hargowilis. Masyarakat Desa Sermo berperan aktif
dalam menjadi pelaku wisata dan penunjang wisata seperti penyediaan warung,
akomodasi, dan lain-lain. Berikut merupakan kondisi masyarakat sekitar yang ikut
berperan dalam pengolaan Desa Wisata Sermo.

XIV.2 Pengelolaan 1
Masyarakat di Desa Sermo merupakan masyarakat yang dapat di
kategorikan sebagai pelaku wisata dikarenakan masyarakat menjadikan Desa
Sermo sebagai Desa wisata yang menjadikan masyarakat sebagai pengelola
sumberdaya yang menghasilkan potensi wisata berkelanjutan. Berikut merupakan
pengelolaan masyarakat sekitar yang ada di Desa Wisata Sermo berdasarkan
analisis POAC dan pengembangannya.

Planning, Perencanaan pengelolaan masyarakat sekitar di Desa Wisata


Sermo ini merupakan tanggung jawab dari dinas pariwisata yang mengatur segala
aspek yang berkaitan dengan pengembangan pariwisata melalui Desa Wisata
Sermo, selain itu Masyarakat Desa Wisata Sermo terikat dalam Lembaga MPOK
DARWIS yaitu lembaga informal yang membantu masyarakat dalam
mengembangkan wisata di daerahnya. Tujuan masyarakat Desa Wisata Sermo
dalam mengembangkan potensi wisata melalui Dinas Pariwisata dan MPOK
DARWIS adalah berhubungan dengan pemberdayaaan dan kesejahteraan
masyarakat Desa Wisata Sermo.

Organizing, Perencanaan Pengelolaan Masyarakat Desa Wisata Sermo


dalam mengembangkan potensi wisata dalam pemberdayaan masyarakat sekitar
kawasan Waduk Sermo telah diatur oleh PERGUB Daerah Istimewa Yogyakarta
dan pengembangkan sektor pariwsata Masyarakat Desa Wisata Sermo mengenai
kelayakan dan kemampuan suatu Desa Wisata diawasi dan dibimbing oleh Dinas
Pariwisata Kulon Progo dan dibantu lembaga yang mengembangkan potensi
masyarakat lebih jauh dalam menciptakan suatu destinasi atau daya tarik wisata
melalui lembaga MPOK DARWIS.
53

Actuating, Pelaksanaan kegiatan yang telah di lakukan dalam pengelolaan


masyarakat yang ada di Desa Wisata Sermo telah menghasilkan beberapa kegiatan
yang dapat menunjang pondasi wisata di Desa Sermo. Masyarakat Desa Wisata
Sermo telah membuat beberapa objek atau daya tarik wisata seperti
memperlihatkan kemampuan ataupun membuat olahan dari sumberdaya yang
tersedia di Desa Wisata Sermo, bekerja sama dengan pengelola Waduk Sermo
mengenai pariwisata seperti penyewaan kapal, Membuat Camping Ground,
Membuka warung di sekitar Waduk Sermo.

Controlling, Pengawasan pengelolaan masyarakat di Desa Wisata Sermo


telah dilakulan oleh Dinas Pariwisata dan Lembaga MPOK DARWIS dalam
mengembangkan dan memberdayakan segala aspek potensi wisata yang akan
berkembang untuk kedepannya dalam menunjang keberlangsungan wisata yang
ada di Desa Wisata Sermo. Segala suatu kebijakan perihal kesejahteraan
masyarakat terkait apapun aspek yang ada di Desa wisata Sermo merupakan
tanggung jawab dari PERGUB Istimewa Jogjakarta.

Pengembangan, yang harus dilakulan untuk keberlangsungan pengelolaan


masyarakat Desa Wisata Sermo adalah membuat sirkulasi objek wisata yang
tersusun rapih mengenai paket wisata yang sudah tersedia di Desa Wisata Sermo
dalam meningkatkan kualitas masyarakat di Desa Wisata Sermo. Pengelola juga
harus membuat suatu relasi dengan lembaga yang terkait dengan pemberdayaan
dan pendidikan untuk masyarakat, agar masyarakat Desa Wisata Sermo dapat
menjadi pelaku wisata berkat hasil dari pelatihan yang telah dilakukan. Pengelola
juga harus mampu dalam menampung dan mengembangkan potensi yang ada
masyarakat Desa wisata Sermo dengan melibatkan lebih banyak peran masyarakat
berlandaskan gotong royong supaya Desa Wisata Sermo dapat menghasilkan
suatu ketertarikan/daya tarik wisata bagi pengunjung.

Gambar 19. Kegiatan masyarakat menumbuk padi


Sumber: Kemenparekraf,2022.
54

XIV. SIMPULAN DAN SARAN

Simpulan
Berdasarkan hasil dan pembahasan mengenai pengelolaan Desa Wisata
Semo Kabupaten Kulon Progo Provinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dapat
ditarik kesimpulan, sebagai berikut:
1. Sumberdaya wisata yang terdapat di Desa Wisata Sermo terdiri dari Waduk
Sermo, Lahan Camp, Bakpia Omahan, dan Janur. Pengelolaan yang dilakukan
pada sumberdaya wisata memiliki tujuan pada kepentingan pemberdayaan
Desa Wisata Sermo dan dikelola langsung oleh POKDARWIS dan Masyarakat
sekitar Desa Wisata Sermo.
2. Program yang berjalan di Desa Wisata Sermo terdapat Program xxx, xxx dan
xx yang dikelola langsung oleh masyarakat sekitar Desa Wisata Sermo.
3. Pengelolalaan fasilitas terbagi menjadi tiga kategori fasilitas yaitu fasilitas
4. Pengelolaan kebersihan terbagi menjadi dua pengelolaan yaitu pengelolaan
kebersihan lingkungan yang dilakukan pada hari jumat oleh masyarakat dan
pengelolaan MCK yang dikelola oleh masing masing masyarakat yang
menyediakan MCK tersebut.
5. Pengelolan parkir dikelola oleh DISPAR memiliki tiga area yang dikoordinir
oleh bapak sujian.
6. Pengelolan tiket dikelola langsung oleh dispar. Tiket masuk desa wisata sermo
yaitu Rp. 6000 perorang.
7.

Saran
Setelah melakukan praktik pengelolaan, terdapat beberapa saran yang dapat
penulis berikan agar Desa Wisata Sermo dapat berkembang menjadi destinasi
wisata yang lebih baik yaitu sebagai berikut.
1. Pengelola dapat menambahakan beberapa objek seperti spot foto atau
memodifikasi sumber daya wisata sehingga dapat menarik wisatawan yang
ada.
2. Pengelola dapat membuat program wisata yang baru yang memadukan wisata
alam dan budaya yang ada di Desa Wisata Sermo.
3. Pengelola perlu memperhatikan fasilitas wisata dan perlu menambahkan
penerangan jalan pada aksesbilitas wisata.
4. Pengelola kebersihan perlu adanya pembagian tugas ataupun jadwal secara
merata.
5. Pengelola dapat membuat tiket masuk secara online agar memudahkan para
pengunjung.
6. Pengelola dapat membuat tempat untuk menyimpanan helm agar pengunjung
bisa lebih tenang pada saat berwisata.
7. Pengelola dapat mebuat jalur pembatas untuk zona bahaya waduk bagi
pengujung agar tidak terjadi hal yang tidak diinginkan.
8. Pengelola perlu adanya pembaharuan kepengelolaan pada SDM yang lebih
kreatif dan inovatif
55

9. Pengelola dapat membuat beberapa konten promosi pada plafom tiktok dan
mengikuti perkembangan media sosial tampat menghilangkan cirikhas
budayanya.

DAFTAR PUSTAKA

Insan Kurnia, dkk. 2022. Panduan Praktik Pengelolaan Ekowisata. Bogor. Sekolah
Vokasi IPB University Program Studi Ekowisata.
Avenzora, R. 2008. Ekoturisme Teori dan Praktek. Banda Aceh: BRR NAD dan
Nias.
Djodjohadikusumo S. 1991. Dasar Teori Dalam Ekonomi Umum Buku 1.
Jakarta:Yayasan Obor.
Isnan W. 2015. Teknik Perhitungan Tarif Masuk Kawasan Wisata Alam. Info
TeknisEBONI XII (1) : 65-74.
Muhammad Yusuf Rahman, B. B. (2020). Penegakan Hukum Terhadap Parkir
Liar di Kawasan Wisata. Penegakan Hukum Terhadap Parkir Liar di
Kawasan Wisata, 9.
Warpani. (1990). Jarak Parkir Terjauh. Evaluasi Kapasitas Parkir Terhadap
Volume Parkir, 25.
56

LAMPIRAN

Lampiran 1. Kegiatan Parkir Kelompok 24


57

Lampiran 2. Kegiatan Tiketing Kel 24

Lampiran 3. Kegiatan Lomba Wisata Kulon Progo pada penutupan


58

Lampiran 4. Kegiatan Mengunjungi Bakpia Omahan


59

Lampiran 5. Kegiatan senam rutin Desa Wisata Sermo

Lampiran 6. Kegiatan Parkir hari kedua kel 23


60

BIODATA PENULIS

Juliana Nurul Sidiq PN lahir di Garut 04 Juli 2002.


Alamat saat ini Perumahan Gria Utama Jalan Alba 2
Rt/Rw 01/06 Kab. Bandung, Jawa Barat. Riwayat
pendidikan pernah bersekolah di SDN Bojong Braja,
kemudian lanjut ke jenjang pendidikan SMPN 1
Rancaekek, dan SMAN 6 Garut kemudian
melanjutkan ke perguruan tinggi yakni Sekolah
Vokasi Universitas IPB jurusan ekowisata. Penulis
memiliki akun sosial media instagram
@juliananurul_ dan kontak yang dapat dihubungi
yaitu Juliananurul04@gmail.com
Muhammad Ezar Al Farrel lahir di Kota Bogor pada
9 Mei 2003. Alamat saat ini di Bukit Cimanggu City
Blok T7 No 17, Cibadak, Kecamatan Tanah Sareal,
Kota Bogor, Jawa Barat. Riwayat pendidikan pernah
bersekolah di SDN Semplak 2 Bogor, kemudian
lanjut ke jenjang pendidikan SMPN 5 Kota Bogor,
dan SMKN 1 Kota Bogor kemudian melanjutkan ke
perguruan tinggi yakni Sekolah Vokasi Universitas
IPB jurusan ekowisata. Penulis memiliki akun sosial
media instagram @ezaralfarrel dan kontak yang
dapat dihubungi yaitu ezarafarel86@gmail.com
Erlan Herlambang Triyadi lahir di Kabupaten Bogor
pada 19 Juli 2002. Alamat saat ini di Komplek TNI-
AL Cibogo, Desa Cipayung datar, Kecamatan
Megamendung, Kabupaten Bogor, Jawa Barat.
Riwayat pendidikan pernah bersekolah di SDN 1
Cipayung, kemudian berlanjut ke SMPN 1
Megamendung, setelah itu lanjut ke jenjang
pendidikan MAN 2 Kota Bogor, dan saat ini sedang
menjalani pendidikan di perguruan tinggi yaitu
Sekolah Vokasi Institut Pertanian Bogor Jurusan
Program Studi Ekowisata. Penulis ini memiliki akun
media sosial Instagram@erlntryd dan kontak email
yang dapat dihubungi @erlantriyadii@gmail.com

Anda mungkin juga menyukai