Diajukan Sebagai Salah Satu Syarat Untuk Menempuh Gelar Ahli Madya
Oleh
Situbondo
Tujuan dari penelitian ini adalah untuk mengetahui potensi daya tarik
wisata Kampung Blekok yang berbeda dari wisata lainnya di Situbondo dan
obyek yang diteliti atau secara obervasi alami. Di tambah dengan metode
menjaga habitat fauna dan flora di Kampung Blekok agar tidak rusak dan tetap
Lingkungan
1
Daftar Isi
ABSTRAK
DAFTAR ISI
BAB I PENDAHULUAN
2
2.1.2 Penelitian Terdahulu
3
3.2.2 Bentuk Pengelolaan Berbasis Lingkungan di Kampung
Blekok
3.3 Pembahasan
BAB IV PENUTUP
4.1 Kesimpulan
4.2 Saran
DAFTAR PUSAKA
4
BAB I
PENDAHULUAN
citra pariwisata Indonesia, maka salah satu upaya yang dapat dilakukan
dijadikan sebagai obyek dan daya tarik wisata, selain itu juga untuk
dalam kegiatan pariwisata alam yang ada. Investor inilah yang perlu diatur
5
Kabupaten Situbondo yang terletak di daerah pasisir utara Pulau Jawa
ini merupakan kabupaten yang hijau dengan cuaca yang nyaman untuk
Bondowoso di selatan.
penangkapan ikan dan pengelolaan hasil laut. Tidak lupa juga dalam sektor
pariwisata pantai.
tumbuhan ini memang berperan penting bagi perubahan garis pantai agar
terjaga, maka dari itu akhirnya banyak hutan mangrove yang di jadikan
karna memiliki banyak manfaat. Tidak unutk lingkungan tetapi juga untuk
ekonomi.
sebagai Wisata Alam Terbaik I (pertama) Provinsi Jatim Tahun 2019 yaitu
6
Wisata Kampung Blekok yang terletak di Dusun Pesisir, Desa Klatakan,
lainnya yaitu menjadi habitat burung air berbagai jenis dan juga banyak
Blekok Situbondo”
7
1.2 Rumusan Masalah
1.3.1 Menganalisis potensi daya tarik wisata yang ada di Kampung Blekok
benar
Manfaat dan kegunaan yang dapat diharapkan dari penelitian ini antara
lain adalah :
8
2) Menambah kajian dan wawasan peneliti mengenai dunia pariwisata
1) Bagi Peniliti
3) Tempat Penelitian
berbasis lingkungan.
4) Masyarakat
9
BAB II
2.1Kajian Teori
Jenis & ragam sesuatu yang menjadi daya tatik wisata (obyek
wisata)
2. Amenitis (fasilitas)
3. Aksesibilitas
4. Ancilarry
10
Merupakan produk wisata penunjang dan pelengkap yang
daerah tertentu.
menjadi dua kelompok yakni daya tarik wisata alam dan daya
- Menurut I Gusti Bagus Rai Utama (2016, p.124) daya tarik wisata
lautan, pantai, iklim dan ciri khas lainnya dari tempat tujuan
wisata
11
2. Daya Tarik Wisata Bangunan
tidak kecil. Manfaat yang diperoleh serta resiko yang mungkin timbul
12
sacara optimal tanpa harus mengabaikan kelestarian fungsi lingkungan
hidup.
lingkungan.
dikemukakan dan dibuktikan oleh para ahli lingkungan tetapi juga para
13
Kegiatan ekowisata di Indonesia di atur Peraturan Menteri Dalam
1. Wisata pemandangan
- Perkebunan (teh,kopi)
2. Wisata petualang
4. Wisata penelitian
14
- Pembangunan fasilitas umum di dekat objek ekowisata
langka
sesuatu yang bisa dilihat atau daya tarik oleh pengunjung wisata.
15
3. Something to buy, adalah fasilitas unutk wisatawan berbelanja
16
baru, berkembangnya usaha-usaha baru, meningkatnya
lokal.
17
perlindungan pantai dan taman laut, serta mempertahankan
hutang mangrove.
Kecamatan
Pekalongan Utara,
18
Kota Pekalongan,
Jawa Tengah
Masyarakat pengelolaan
Ekowisata hutan
pinus dan
merasakan
dampaknya
Metode
sendiri
penelitian
kualitatif
Tabel. 2.1
19
2.1 Metode Penelitian
tersembunyi.
20
2.2.2 Teknik Cuplikan
pertimbangan tertentu.
wisatawan.
21
a. Jenis Data Primer
Sumber data primer yang diperoleh sacara langsung dari sumber aslinya
Data Sekunder yaitu data yang diperoleh atau dikumpulkan penulis dari
Data yang bersumber dari data primer dan sekunder yang telah diolah
a. Obervasi
22
selanjutnya peneliti harus melakukan obervasi yang terfokus, yaitu
data dari apa yang dilihat dari wawancara, Yang mengharuskan peneliti
lapangan tersebut.
b. Wawancara
pertanyaan tersebut.
c. Dokumen
23
tersebut
Tabel 2.2
Data yang didapat dari hasil obervasi adalah valid karena data diambil
adalah benar dan terkait dengan topik bahasan sehingga secara sah dapat
antar hasil oleh data dari model observasi, wawancara, dokumen atau
masalah.
24
e. Membentuk pola jawaban menurut setiap kategori.
1 n2 3 4 5 6
1 Obervasi
2 Wawancara
3 Dokumen
4 Penafsiran
5 Editing Data
6 Narasi
7 Finalisasi
Tabel 2.3
25
BAB III
3. 1 Hasil Penelitian
mangrove. Hingga mereka berpikir bahwa area ini bisa menjadi tempat
sampah.
26
Situbondo, Melakukan Aksi Coastal Cleanup dan memberi nama lokasi
tersebut.
satu frame lokasi di tambah dengan adanya ribuan burung air yang
pusat kerajinan kayu dan kerang yang sudah mendunia. Pemkab pun
habitat burung air terutama dari jenis Ardiedae dengan luas kurang lebih
Kawasan ini berjarak kurang lebih 10km dari kota Situbondo yang
27
Sebelah Barat : Pabrik Pupuk dan Pemukiman
Gambar 3.1
Gambar 3.2
28
2. Menjaga kualitas ekosistem destinasi Ekowisata Pesisir Kampung
Blekok.
3. Mewujudkan sapta pesona wisata (Aman, Tertib, Sejuk, Indah,
Ramah, Tamah, Ketenagan) Kepada masyarakat dan pengunjung.
c. Kelembagaan POKDARWIS
Ketua : Kholid Maulana
Wakil Ketua : Muhammad Ilyas
Sekretaris : Ahmad Alkahfi
Bendahara : Dinda Amelia
- Koodinator
Kuliner : Nur Kholifah
Souvenir : Asum
Humas : Suraji
Ketertiban : Masseri
Keaamanan : Miswan
Kebersihan : Misrudi
Mangrove : Sukiman
Daur Ulang : Ali Murthada
Keindahan : Budiyanto
29
dan hamparan lumpur serta mangrove. Habitat burung-burung air
melengkapi ekosistem lahan basah di Indonesia.
Burung air dan lahan basah merupakan bagian yang tak terpisahkan.
Keberadaan, jumlah, dan tren populasi di habitatnya dapat
menunjukkan banyak hal mengenai kualitas lahan basah. Dalam
kehidupan sosial, burung-burung air pun memiliki fungsi penting
sebagai sumber pakan, rekreasi, dan jasa pariwisata. Burung-burung air
pun menjadi penghubung antara lahan basah dan masyarakat dari
berbagai latar budaya.
Burung air inilah yang membuat Kampung Blekok berbeda dari wisata
mangrove lainnya, dengan menjadi habitat bagi burung air yang
menambah keindahan saat mereka berterbangan di atas hutan mangrove
moment itulah yang sangat menjakan mata pengunjungan.
b. Mangrove
Mangrove menjadi salah satu ekowisata yang dapat dikembangkan
sebagai sara untuk melestarikan lingkungan. Karna tidak semua
tumbuhan bisa tumbuh di pesisir pantai, sedangkan Indonesia adalah
negara kepulauan yang hamper semua daerahnya memiliki pantai, agar
mencegah terjadinya abrasi. Maka, banyak hutan hutan mangrove yang
dibudidayakan karna memiliki manfaat mencegah terjadinya abrasi.
Mangrove juga mampu menahan gelombang tinggi, badai, dan pasang
sewaktu-waktu.
Tumbuhan mangrove memiliki kemampuan khusus untuk beradaptasi
dengan kondisi lingkungan yang ekstrim, seperti kondisi tanah yang
tergenang, kadar garam yang tinggi serta kondisi tanah yang kurang
stabil.
30
Pokdarwis (Kelompok Sadar Wisata) adalah kelembagaan di tingkat
masyarakat yang anggotanya terdiri dari masyarakat di Kampung
Blekok yang memiliki rasa tanggung jawan kepedulian serta berperan
sebagai penggerak dalam mendukung perkembangan Ekowisata
Kampung Blekok dan mewujudkan sapta pesona dalam meningkatkan
pembangunan daerah melalui kepariwisataan dan memanfaatkannya
bagi kesejahteraan masyrakat sekitar.
b. Operasi Pelayanan
Kampung Blekok Beroperasional setiap hari.
Jam terbaik untuk berkunjung menikmati ribuang burung air pulang
ke sarang pada Pukul : 16.00 – 17.45 WIB
Harga tiket masuk untuk
Anak : 3.500 dan untuk Dewasa : 5.500
31
Area pemukiman penduduk sebagai pintu masuk menuju Ekowisata
Kampung Blekok kemudian area pemukiman direnovasi untuk
mempercantik kawasan dari Ekowisata Kampung Blekok
32
Kawasan jembatan mangrove kemudian difasilitasi papan interpletasi
untuk memberikan informasi kepada pengunjung tentang mangrove
dan burung air di Kampung Blekok.
33
3. 3 Pembahasan
3.3.1 Keanekaragaman Hayati di Kampung Blekok
Objek wisata yang cukup strategis untuk dikembangkan adalah
daya tarik wisata alam atau wisata berbasis lingkungan dengan
melakukan pengelolaan potensi sumberdaya alam untuk edukasi edologi.
Pelestarian keanekaragaman hayati dan bagaimana menciptakan
masyarakat wisata yang mempunyai hubungan harmonis dengan alam
sekitar.
Untuk menunjang dan mensukseskan wisata edukasi lingkungan,
maka perlu dilakukan kajian yang cukup baik untuk menggali potensi
sumber daya alam wisata alam yang akan dikembangkan. Kajian yang
pelu dilakukan adalah kajian potensi kekayaan keanekaragaman hayati
yang digali nantinya dapat memperkuat aspek edukasi dalam
pengembangan kawasan wisata. Sehingga objek wisata yang ditawarkan
akan memberikan nilai tambah bukan hanya memberikan asara rekreasi,
Namun juga memberikan paengtahuan yang lengkap mengenai objek
wisata alam yang dilindungi.
a. Mangrove
1.
2.
34
3.
4.
5.
35
6.
7.
8.
36
9. .
10.
11. .
37
b. Burung Air
1.
2.
3. .
38
4. .
5. .
6. .
39
7.
8. .
9. .
40
10.
11.
41
Merupakan binaan dari dinas lingkungan hidup Kabupaten
Situbondo, untuk melestarikan mangrove dengan melakukan
pembibitan, penanaman dan perawatan mangrove.
Pembibitan mangrove dilakukan dengan menyemai biji/propagule
berbagai jenis mangrove, yaitu bibit Avicennia Alba, Avicennia
Marina, Rhizopora Apiculate, Rhizopora Slylosa, Brugueira
Gymnozora, Cerops Tagal, Paku Laut, Waru Laut, dll
Hal ini selain digunakan sebagai bibit untuk perlindungan kawasan
pesisir namun juga digunakan sebagai penambahan keanekaragaman
hayati mangrove di Kabupaten Situbondo.
Perawatan mangrove dilakukan secara berkala untuk
mempertahankan dan merawat mangrove yang telah ditanam agar
dapat bertumbuh kembang dengan baik.
42
juga memenuhi permintaan kota lainuntuk mengirimkan souvenir dari
hasil karya mereka. dengan itu ekonomi mereka pun mulai adanya
perkembangan.
2. Taman Blekok
Area ini merupakan pusat kawasan anak-anak. Kawasan ini di
lengkapi dengan sarana bermain, gazebo dan taman bunga. Kawasan
ini bisa digunakan sebagai tempat istirahat bagi penjungung.
3. Teras Kampung Blekok
Kawasan ini merupakan pusat kuliner di Kampung Blekok, dimana
disediakan berbagai jenis makanan dan minuman lokal. Area ini
merupakan Zerowaste Area, yang menerapkan pengurangan sampah
plastik dan mengganti sedotan plastik dengan sedotan stainless, dan
sampah lain yang di hasilkan dari kawasan ini telah di komposter dan
sampah anorganik di manfaat untuk kerajinan Hotbattle dan Ecobrick.
4. Coffe Shop
Area menikmati senja dikala sore hari, ini merupakan café mini
yang menyediakan minuman untuk menemani pengunjung yang ingin
menghabiskan sore ditemani pemandangan laut dan gunung yang
mempesona.
5. Mushollah
Sebagai tempat pengunjung untuk beribadah.
6. Toilet
Sebagai tempat umum untuk membuang air kecil/besar
43
2. \
3.
4.
44
5.
45
BAB IV
PENUTUP
4. 1 Kesimpulan
disimpulkan bahwa :
lainnya adalah kawasan ini menjadi habitat bagi ribuan burung air yang
bermacam jenis dan jenis terbanyak adalah Blekok dan karna inilah
berawal dari tempat kumuh akirnya menjadi Ekowisata yang layak dikenal
hal itu, maka perlu adanya dukungan menjaga kualitas lingkungan agar
46
pariwisata berbasis lingkungan meliputi perencanaan, pelaksanaan,
4. 2 Saran
perjual belikan.
47
Daftar Pusaka
Yogyakarta, 2008.
48