Disusun Oleh:
20101045
Puji syukur penulis panjatkan atas kehadiran tuhan yang maha esa karna berkat dan
rahmat nya penulis dapat menyelesaikan usulan proposal penelitian ‘Persepsi Masyarakat
Penelitian ini di susun sebagai melengkapi syarat dalam mencapai gelar strata satu (S1)
pariwisata.
Penlulis menyadari dalam penyusunan usulan proposal penelitian ini tidak akan selesai
tanpa ada nya bantuan dari berbagai pihak. Karena itu pada kesempatan ini penulis ingin
1. Ketua sekolah tinggi pariwisata mataram bapak Dr. Halus Mandala, M. Hum
2. Orang tua dan saudara penulis atas doa, bimbingan, dukungan serta kasih sayang
3. Sahabat dan teman dekat saya yang selalu membantu dan menyemangati
4. Keluarga besar Sekolah Tinggi Pariwisata Mataram (STP) khusus nya teman teman
KATA PENGANTAR……………………………………………………………………………..
BAB I PENDAHULUAN.................................................................................................................
2.2 landasanTeori...............................................................................................................................
PENDAHULUAN
dunia. Jika sektor pariwisata berkembang atau mundur maka akan banyak negara
sifatnya sesentara, dilakukan secara suka rela tanpa paksaan untuk menikmati
disamping juga mampu berperan penting dalam penyerapan kesempatan kerja dan
pemberdayaan usaha mikro dalam jumlah yang tinggi pada daerah-daerah tujuan
wisata maupun daerah-daerah lain penghasil produk daerah wisata (1 Gde Pitana,
agama, budaya yang hidup dalam masyarakat, kelestarian dan mutu lingkungan
Wisata budaya merupakan salah satu objek wisata yang bisa dikembangkan guna
atau kegiatan wisata yang dirangsang oleh adanya objek-objek wisata berwujud
hasil-hasil seni budaya setempat, seperti adat istiadat, upacar-upacara, agama, tata
terkenal dengan potensi pariwisatanya yang beraneka ragam Mulai dari wisata
alam seperti pantai, air tejun, pegunungan, dan wiata budaya yang masih kental
dengan adat budaya dari berbagai macam suku, budaya yang ada di daerah
Indonesia. Salah satu daerah objek wisata Indonesia yang memiliki potensi wisata
sangat besar adalah Pulau Lombok Lombok merupakan salah satu pulau di
Indonesia yaitu provinsi Nusa Tenggara Barat (NTB), di pulau ini banyak sekali
objek wisata yang sangat menarik, eksotis, dan mempoesona untuk dikunjungi.
Diantara keanekaragaman wisata yang ada di Pulau Lombok, salah satu potensi
wisata yang ada di Lombok yang masih belum tergali dengan baik yang berada di
Kabupaten Lombok Utara yaitu Dusun Adat Sembagek yang berada di Desa
Lombok Utara Dusu adat Sembagek merupakan salah satu kampung yang
memiliki potensi budaya yang sangat unik dan masih mempertahankan sisi
tradisionalnya. Tidak ada akses listrik, tidak ada gadget, maupun barang-barang
Masuk ke kampung ini perlu melewati hutan dengan jalan tanah dan batu, pohon tus yang
berusia puluhan tahun, dengan akar yang menjulur skan menyambut para
pengunjung di depan kampung ini.masuk lebih dalam, akan ada masjid tradisional
dengan simbol ayam diatasnya, yang menjadi ciri khas dari masjid Sembark
Rumah-rumah disusun dengan rapi dan berundak, serta beberapa hewan ternak
Dusun Sembagek merupakan salah satu desa wisata budaya yang masih
alami lengkap dengan bangunan adat, serta warisan leluhur yang terus dijaga dan
keistimewaan dan nilai lebih pariwisata bagi dusun Sembagek yang patut di
pada unsur kebudayaan yang ada di Suku Sasak dan bentuk wisata aktif yang
dengan menonjolkan kesenian dan kebudayaan sebagai daya tarik wisata di Dusun Sembagek.
Masyarakat di Sembagek hidup sangat bersahaja dan menyatu dengan alam
video, kecuali atas seiizin kepala dusun. Kemudian harus ditemani oleh
masyarakat lokal atau tertua adat sebagai guide. Hal tersebut guna
Rumah adat yang dikelilingi oleh pepohonan besar dan dibatasi oleh
masjid bersimbol ayam distasnya yang digunakan pada acara-acar besar seperti
menyambut Maulid Nabi, Idul Fitri Dan beberapa atraksi yang dapat dinikmati
yang dilakukan setahun sekali pada bulan roah, Namein/Mengayu ayu yang
Sementara itu, dari rumusan masalah di atas, maka tujuan penelitian ini
a. Manfaat Teoritis
b. Manfaat Praktis:
1. Bagi Desa
kebijakan oleh desa dalam pengembangan potensi wisata yang ada di DesaSukadana.
2. Bagi Peneliti
Hasil penelitian ini diharapkan dapat menjadi inspirasi bagi peneliti lebih lanjut dalam lingkup
yang lebih luas.
Hasil penelitian ini mampu memacu warga untuk berpartisipasi aktif dalam
TINJAUAN PUSTAKA
sebagai berikut :
memiliki potensi pengembangan Desa Wisata antara lain; seperti air terjun dunia.
memiliki pemandangan alam yang indah seperti hamparan sawah, gunung rinjani,
dan pegunungan, memiliki area perkebunan yang biasa dijadikan tempat wisata,
ketersediaan sarana dan prasarana yang telah memadai seperti gazebo, mushola,
kamar mandi umum, sarana parkir, dan camping ground. Sedangkan untuk atraksi
wisata antara lain; Atraksi panoram walk, mengujungi air terjun, menonton
prisaian dan gendang beleg serta tarian tarian tradisional khas Bayan. Alternatif
strategi pengembangan desa wisata senaru di masa yang akan datang antara lain:
memanfaatkan peluang dari pemerintah untuk mengelola sumber daya yang ada,
meningkatkan kualitas SDM yang tinggi untuk daya saing dalam mengembangkan
menggarap potensi yang ada sesuai dengan permintaan tren pariwisata saat ini
persaingan yang tidak sehat, membuat website desa khusus untuk menelola dan
naungan bumdes
studi pada desa Senaru Lombok Utara sedangkan peneliti mengkaji tentang
Lombok Utara.
potensi alam dan potensi sosial budaya. Faktor-faktor yang menjadi kendala
antara lain kurangnya sumber daya manusia yang memadai, pengelolaan destinasi
membahas tentang strategi pengembangan Kuta Lombok sebagai destinasi
Hasil dari penelitian ini potensi, hambatan, dan merumuskan strategi dan program. menerapkan
teori perencanaan dan teori daur hidup kawasan wisata. Pengumpulan data dilakukan
Lombok Utara.
Objek Wisata Sambang Park Desa Giri Mulyo Kecamatan Jogorogo Kabupaten
penelitian ini adalah penelitian lapangan, data yang diperoleh melalui wawancara
mengunakan pendekatan kualitatif. Sedangkan perbedaanya ialah pada SkripRiska fokus pada
pengembangan ekonomi masyarakat sedangkan penelitiada
Perbedaan penelitian ini memiliki kesamaan pada tujuan penelitian yaitu untuk
sama-sama menggunakan metode kualitatif. Sedangkan perbedaanya ialah pada Skripsi Anga
Septiana, objek kajiannya, yaitu wisata Pantai Ping yang mengkaji peningkatan
kegiatan wisata dan didukung berbagai fasilitas serta layanan yang disediakan oleh masyarakat,
pengusaha,pemerintah,daerah.
setiap orang dan negara serta interaksi antara wisatawan dan masyarakat setempat,
sesama wisatawan, Pemerintah, Pemerintah Daerah, dan pengusaha (Pendit, 2003 dalam
Pratama, 2020: 10).
dari seorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan
seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar.
Wisata alam merupakan bentuk dari kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi
sumber daya alam dan tata lingkungan biasanya orang dapat melakukan berbagai
alam di dalam objek wisata tersebut. Kawasan wisata alam merupakan kawasan
dengan beberapa ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan, wisata pantai
merupakan salah satu jenis wisata alam yang berkaitan dengan perairan
kawasan objek wisata di ikut sertakan baik secara teoritis maupun praktis.
dari seorang atau lebih menuju tempat lain di luar tempat tinggalnya. Dorongan
seperti karena sekedar ingin tahu, menambah pengalaman ataupun untuk belajar.
Wisata alam merupakan bentuk dari kegiatan wisata yang memanfaatkan potensi
sumber daya alam dan tata lingkungan biasanya orang dapat melakukan berbagai
alam di dalam objek wisata tersebut. Kawasan wisata alam merupakan kawasan
dengan beberapa ciri khas tertentu baik di darat maupun di perairan, wisata pantai
merupakan salah satu jenis wisata alam yang berkaitan dengan perairan
kawasan objek wisata di ikut sertakan baik secara teoritis maupun praktis.
berencana.
suatu desa seperti perkembangan potensi kebudayaan masih jarang disentuh atau
potensi dan peluang yang ada, maka pengembangan pariwisata perlu dilakukan
secara berkelanjutan guna kepentingan masa yang akan dating untuk melindungi
gangguan kultural dan social karena tujuan dari pengembangan adalah untuk
telahada.
2.2.1 Pengembangan Pariwisata
suatu ausaha untuk mengembangkan atau memajukan objek wisata agar, objek
wisata tersebut lebih baik dan lebih menarik ditinjau dari segi tempat maupun
benda-benda yang ada didalamnya untuk dapat menarik minat wisatawan untuk
berkunjung.
menjadi lebih baik, maju, sempurna dan berguna (Alwi Hasan dkk, 2005:269).
dianggap perlu untuk ditata sedemikian rupa dengan memajukan atau memelihara
fasilitas dan pelayanan yang dibutuhkan oleh para wisatawan agar merasa
sesuatu yang sudah ada. Pengembangan pariwisata pada daerah tujuan wisata
akan selalu di perhitungkan dengan keuntungan dan manfaat bagi masyarakat yang ada
disekitarnya.
pariwisata tidak terlepas dari adanya daya tarik sampai adanya jenis
Objek daya tarik wisata sangat erat hubungannya dengan trevel motivation dan
trevel fashion.
perjalana dan lain sebagainya juga membutuhkan tenaga kerja atau karwayan.
gerak atau kegiatan wisata yang dirangsang oleh adanya objek-objek wisata
hasil seni, kerajinan rakyat dan lain sebagainya. Menurut Pendit dalam Sari
(2010:38),
yang berwujud kebiasaaan rakyat, adat istiadat, tata cara hidup, budaya dan seni
atau kegiatan yang bermotif sejarah. Menurut Edward Burnett Tylor, kebudayaan
masyarakat.
sosial, religius, dan lain-lain tambahan lagi segala pernyataan intelektual, dan
artistic yang menjadi ciri khas suatu masyarakat. Berdasarkan pengertian diatas,
wisata budaya adalah salah satu jenis wisata yang menjadi alas an wisatawan
berkunjung ke satu tempat. Secara umum, wisata budaya merupakan
yang dapat menjadi aktual" (Yose Rizal SM,1994: 308). Potensi ekowisata
karena mempunyai daya tarik untuk dikunjungi dari sebuah obyek wisata alam.
Potensi pariwisata juga bisa berarti obyek atau atraksi wisata yang
waktu (recreation) dan dapat diambil manfaat dari obyek tersebut (Cholil, 2002:.
merupakan daya tarik yang dapat menarik minat orang-orang untuk berkunjung ke
tempat tersebut. Sukardi (1998:67), juga mengungkapkan pengertian yang sama
mengenai potensi wisata, sebagai segala yang dimiliki sebagai segala sesuatu
yang dimiliki oleh daya tarik wisata dan berguna untuk membangun industri
pembanguna, seperti alam, manusia serta hasil karya manusia itu sendiri. Potensi
wisata adalah suatu kemampuan yang dimiliki suatu daerah untuk dijadikan
METODE PENELITIAN
objek penelitian untuk mencapai kebenaran suatu masalah melalui cara ilmiah, sehingga
memperoleh hasil obyektif yang dapat divalidasi. Penelitian ini menggunakan metodologi
bahwa penelitian kualitatif adalah jenis penelitian yang instrumen utamanya adalah peneliti
sendiri, teknik pengumpulan data dilakukan melalui kombinasi metode, dan analisis data
fenomena pengalaman subjek penelitian, seperti perilaku, persepsi, minat, motivasi, dan tindakan
mereka, melalui bahasa deskriptif dan ekspresi verbal. Studi ini menggunakan metodologi
Wisata Di Desa Samaguna Sebagai Salah Satu Desa Baru Di Kabupaten Lombok Utara
Bayan Lombok Utara. lokasi ini di sebapkan karena memiliki potensi wisata
seperti yang telah diuraikan pada latar belakang masalah sehingga menarik
Sukadana dapat melalui jalur Lombok Timur maupun Lombok Barat, kalapun
jarak tempuhnya sangat jauh contohnya dari mataram menuju dusun sembagek
desa sukadana perlu memakan perjalan sekitar 2 jam perjalanan, namu begitu
sampai di gang pertama kita sudah di sambut dengan jalan yang sangat unik
dengan berbagai jenis pepohonan besar, dengan akar yang sangat besar dan
menjalar ke berbagai macam di dekat jalan menuju ke desa sukadana ini dan
masih banyak lagi. Desa Sukadana termasuk salah satu desa wisata yang ada di
wisata diantaranya:
kecamatan Katangan. Dalam menuju desa Sembagek akan tidak merasa jenuh
dalam perjalanan tesebut karena di sekitar jalan yang di lalui untuk menuju ke
lokasi wisata ini masih berupa kawasa yang asri. Selain itu pemandangan indah
sepanjang pantai yang ada dijalur senggigi juga akan turut memanjakan mata
Informan penelitian ini dipilih melalui penggunaan teknik purposive sampling. Sugiyono
(2012: 85) berpendapat bahwa purposive sampling melibatkan pemilihan sumber data yang
sampel tertentu mungkin tidak memiliki kategori yang sesuai dengan fenomena yang sedang
diselidiki. Untuk mendapatkan data yang diperlukan, peneliti melakukan pencarian informan di
antara beberapa responden. Adapun individu yang akan berpartisipasi sebagai informan dalam
1. Data primer
Data primer mengacu pada informasi yang dikumpulkan secara langsung melalui
wawancara yang dilakukan di lapangan. Informan untuk penelitian ini dipilih melalui
dan pemahaman yang luas tentang materi pelajaran yang sedang diselidiki, dan dianggap
sebagai sumber data yang dapat dipercaya. (Sutopo, 2002: 56). Dalam hal ini data yang
diperoleh secara langsung dari wawancara dengan informan dan observasi lapangan
terkait dengan Pengembangan Potensi Wisata Di Desa Samaguna Sebagai Salah Satu
Data sekunder yaitu data yang diperoleh dari atau berasal dari bahan kepustakaan.
dan kondisi latar penelitian. Adapun teknik penentuan informan dalam penelitian
didasarkan atas tujuan tertentu artinya orang yang dipilih betul-betul memiliki
mengetahui kondisi yang seswai dengan keadaan potensi wisata di desa sukadana.
antaralain adalah:
B. Pedoman Wawancara
Berikut ini beberapa pertanyaan yang menjadi pedoman peneliti melakukan observasi
wawancara di lapangan
1. Wawancara
orang yang bertukar informasi dan ide melalui tanya jawab yang dilakukan oleh
berupa daftar pertanyaan, akan tetapi hanya berupa poin-poin pokok yang akan
Hal ini dimaksudkan agar proses wawancara berlangsung secara alami dan
Mencatat hasil observasi secara khusus tentang apa yang dilihat, dirasa, didengar,
observasi peneliti dapat mencatat, atau memperoleh data secara langsung. Hasil
penelitian.
3. Dokumentasi
mengenai hal-hal atau variabel yang di perlukan dalam dalam penelitian, baik
berupa catatan, buku, surat kabar, majalah, prasasti, agenda dan sebagainya
permasalahan yang diteliti, yang didapatkan baik dari data-data desa sukadana
tentang jumlah masarakat dusun sembagek desa sukadana, fropesi masarakat
area pertanian di dusun sembagek baik dalam bentuk catatan, poto, buku dan lain
sebagainya
Kecamatan Bayan. Penelitian ini menggunakan data kualitatif maka hasil analisis
data bersifat deskriftif. Analisis data adalah proses mencari dan menyusun
Menurut (Sugiyono, 2012: 142) dalam bukunya yaitu analisis data dalam
dansetelah pengumpulan data dalam periode tertentu. Ada tiga langkah dalam
1. Reduksi Data
Data yang diperoleh dari lapangan jumlahnya cukup banyak untuk itu maka
perlu dicatat secara teliti dan rinci perlu segera dilakukan analisis data melalui
reduksi data. Mereduksi data berarti merangkum, memilih hal-hal yang pokok,
memfokuskan pada hal-hal yang penting, dicari tema dan polanya. Peneliti
2. Penyajian Data
dalam penelitian kualitatif. Penyajian data dapat dilakukan dalam bentuk uraian
singkat, bagan, hubungan antar kategori, flowchart dan sejenisnya. Akan tetapi
dalam penelitian kualitatif menyajikan data dengan teks yang bersifat naratif
sementara dan akan berubah bila tidak di temukan bukti-bukti yang kuat
Vol.1 No. 2
Nutralip. N.. Susanty, S., Kurniansah, R., & Suteja, I. (2021). Strategi