Disusun oleh :
Nama : Zidanda Fachmi Permadi
Kelas : XII MIPA 3
Pembimbing 1 Pembimbing 2
Mengetahui,
i
ABSTRAK
Situ Lengkong Panjalu adalah salah satu obyek wisata alam dan ziarah
yang terletak di Desa Panjalu, Kecamatan Panjalu, Kabupaten Ciamis, Provinsi Jawa
Barat. Obyek wisata Situ Lengkong merupakan salah satu obyek wisata yang belum
berkembang di Kabupaten Ciamis. Keberadaan obyek wisata tersebut sangat
berpengaruh pada kehidupan warga Panjalu. Oleh sebab itu, obyek wisata Situ
Lengkong memerlukan strategi pengembangan wisata agar kesejahteraan masyarakat
dapat terus berlangsung. Berdasarkan hal tersebut penulis melakukan penelitian di
obyek wisata Situ Lengkong menggunakan Komponen Pengembangan Produk yang
terdiri dari atraksi, amenitas, aksesibilitas, dan ancillary service. Hasil dari penelitian
menunjukan bahwa obyek wisata Situ Lengkong memerlukan perbaikan pada
pengelolaan destinasi agar kondisi fisik obyek wisata Situ Lengkong mendapatkan
perawatan. Kemudian, kawasan obyek wisata Situ Lengkong memerlukan perbaikan
infrastuktur yang melibatkan berbagai bidang pemerintahan. Oleh karena itu, pihak
warga Desa Panjalu, tokoh masyarakat Desa Panjalu, dan pemerintah setempat dapat
bersinergi dengan pihak investor untuk mengembangkan obyek wisata Situ lengkong.
ii
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan ke hadirat Allah SWT karena atas berkat
rahmat dan karunia-Nyalah, karya tulis ilmiah ini dapat diselesaikan tepat pada
waktunya. Adapun tujuan penulisan karya ilmiah ini adalah untuk memenuhi salah
satu tugas Karya Tulis Ilmiah di SMA Negeri 1 Cisaga. Dengan membuat karya tulis
ini, penulis mengharapkan mampu menambah pengetahuan tentang Situ Lengkong
Panjalu khususnya bagi penulis dan umumnya bagi pembaca.
Dalam penyusunan karya ilmiah ini, penulis banyak mengalami kesulitan,
terutama disebabkan oleh kurangnya ilmu pengetahuan. Namun berkat bimbingan dan
bantuan dari berbagai pihak, akhirnya karya ilmiah ini dapat terselesaikan dengan
cukup memuaskan. Oleh karena itu, sudah sepantasnya penulis mengucapkan banyak
terima kasih kepada semua pihak yamg ikut serta terlibat dalam penyusunan karya
ilmiah ini,
Penulis sadar, sebagai seorang pelajar yang masih dalam proses pembelajaran,
penulisan karya ilmiah ini masih banyak kekurangan. Oleh karena itu, penulis sangat
mengharapkan adanya kritik dan saran yang bersifat positif dan membangun, guna
penulisan karya ilmiah yang lebih baik lagi di masa yang akan datang.
iii
DAFTAR ISI
LEMBAR PENGESAHAN......................................................................................... i
ABSTRAK .................................................................................................................. ii
KATA PENGANTAR ................................................................................................ iii
DAFTAR ISI .............................................................................................................. iv
BAB I PENDAHULUAN ........................................................................................... 1
1.1 Latar Belakang Masalah ................................................................................ 1
1.2 Rumusan Masalah ......................................................................................... 2
1.3 Tujuan Penelitian ........................................................................................... 3
1.4 Manfaat Penelitian ......................................................................................... 3
BAB II KERANGKA TEORI ................................................................................... 4
2.1 Landasan Teori .............................................................................................. 4
2.2 Hipotesis Penelitian ....................................................................................... 6
BAB III METODE PENELITIAN ........................................................................... 7
3.1 Jenis Penelitian .............................................................................................. 7
3.1.1 Tujuan Dasar .......................................................................................... 7
3.1.2 Tempat Pelaksanaan Pengamatan .......................................................... 7
3.1.3 Tujuan Umum ........................................................................................ 7
3.1.4 Sifat-Sifat Masalah ................................................................................. 7
3.1.5 Ruang Lingkup Pengujian ...................................................................... 8
3.2 Populasi Dan Sampel Pengamatan ................................................................ 8
3.3 Jenis, Sumber Dan Teori Pengumpulan Data ................................................ 8
3.4 Teknik Analisis .............................................................................................. 8
BAB IV PEMBAHASAN PENGAMATAN ........................................................... 10
4.1 Gambaran Umum ........................................................................................ 10
4.2 Deskripsi Hasil Penelitian ........................................................................... 10
4.3 Pengujian Hipotesis ..................................................................................... 11
BAB V PENUTUP .................................................................................................... 12
5.1 Daftar Pustaka ............................................................................................. 12
5.2 Kesimpulan .................................................................................................. 12
5.3 Saran ............................................................................................................ 12
5.4 Lampiran – Lampiran .................................................................................. 13
iv
BAB I
PENDAHULUAN
1
Selain itu kuliner dan oleh oleh ciri khas Panjalu dijual belikan oleh
masyarakat setempat, dan acara ini menjadi peluang usaha bagi para masyrakat
Panjalu yang memiliki jumlah penduduk sekitar 50.438 jiwa terhitung pada
tahun 2015, Masyrakat yang mayoritas adalah petani dan pedagang namun
jumlah pengangguran yang masih tinggi sekitar 2.215 jiwa. Dengan adanya
acara tahunan ini mereka yang tidak memiliki pekerjaan bisa menghasilkan
penghasilan. Upacara adat nyangku sudah dicatat oleh kementrian pendidikan
dan budaya sebagai WBTB (warisan budaya tak benda) pada tahun 2017 agar
diakui oleh UNESCO sehingga upacara adat nyangku ini dipermanenkan milik
Indonesia, hal ini bisa mendorong agar upacara nyangku tidak dikenal hanya
orang Jawa Barat saja melainkan bisa mendunia.
Upacara adat nyangku ini menjadi sebuah potensi untuk mengenalkan
Panjalu secara menyeluruh oleh karena itu upacara adat nyangku ini perlu
dipromosikan lebih luas lagi, bukan hanya pecinta kebudayaan saja tetapi bagi
yang belum mengetahui upacara ini untuk mengetahuinya , karena sangat
membantu untuk pelestarian kebudayaan dan menjadikan Panjalu menjadi salah
satu pilihan untuk berdestinasi wisata pilihan karena upacara adat nyangku sudah
menjadi festival agenda tahunan yang diselenggarakan.
Namun dalam segi promosi yang dilakukan masih sangat kurang untuk
mencapai target yang lebih luas, oleh karena itu perlu di tingkatkan kegiatan
promosi yang dilakukan sehingga bisa mencapai target yang sebelumnya belum
pernah mengunjungi Panjalu.
2
1.3 Tujuan Penelitian
Adapun Tujuan Penelitian Karya Ilmiah ini adalah :
Mengungkap Sejarah Situ Lengkong Panjalu sehingga menjadi objek
wisata.
Mengetaui situs-situs yang ada di sekitar Situ Lengkong Panjalu.
Memenuhi Tugas Karya Ilmiah.
3
BAB II
KERANGKA TEORI
4
Manfaat objek wisata Situ Lengkong salah satunya yaitu wisatawan
dapat belajar melalui karya wisata yang terdapat di Situ Lengkong
sehingga mereka dapat mengenal dan mengetahui peninggalan-
peninggalan sejarah pada masa Kerajaan Panjalu. Situ Lengkong berfungsi
sebagai pusat pemerintahan Kerajaan Panjalu tepatnya di pulau yang
berada di tengah Situ Lengkong yang dinamakan Nusa Gede, selain itu di
Nusa Gede juga terdapat makam penyebar Agama Islam yang dinamakan
Mbah Panjalu. Pengetahuan terhadap kehidupan sejarah bangsa Indonesia
akan lebih berkesan dan bermakna apabila dapat mengunjungi langsung
situs peninggalan sejarah tersebut.
Seiring perkembangan zaman Situ Lengkong semakin dikenal oleh
masyarakat sekitar Panjalu dan masyarakat di luar Panjalu sehingga Situ
Lengkong berkembang menjadi objek wisata sejarah yang masih ada
hingga saat ini. Banyak pengunjung dari berbagai daerah yang datang ke
Situ Lengkong untuk berziarah ke Nusa Gede dan museum Bumi Alit,
tetapi dengan berjalannya waktu, keberadaan objek wisata yang bernilai
sejarah kurang diminati oleh wisatawan domestik. Mereka lebih tertarik
untuk mengunjungi objek wisata alam dan juga objek wisata buatan seperti
wisata kuliner dan wisata belanja daripada mengunjungi tempat-tempat
bersejarah sebagai wujud mengenang perjuangan para pahlawan dan
pelaku sejarah masa lampau. Saat ini anak-anak muda kurang mengenal
budaya di negara sendiri. Mereka justru lebih banyak meniru dan
mengadopsi budaya Barat yang kini semakin marak berkembang kemajuan
teknologi yang semakin maju adalah salah satu faktor yang menyebabkan
anak- anak cenderung mengabaikan objek wisata sejarah, sebagai wadah
pendidikan yang berkaitan dengan peninggalan-peninggalan sejarah di
Indonesia khususnya.
5
obyek Situ Lengkong cukup mudah. Dari arah Bandung dapat ditempuh
melalui jalur Ciawi, Panumbangan, Panjalu, dengan jarak sekitar 100
Km. Sedangkan dari Ciamis, berjarak sekitar 35 km melalui jalur
Buniseuri, Kawali dan sampai di Panjalu.
6
BAB III
METODE PENELITIAN
7
3.1.5 Ruang Lingkup Pengujian
Ruang lingkup dari karya ilmiah ini membahas mengenai
perancangan atau pembaruan tempat serta fasilitas dan sarana dan prasarana
baru di Situ Lengkong Panjalu perlu di tingkatkan untuk dapat menarik
minat para wisatawan.
8
Penelitian mencatat semua data secara objektif dan apa adanya
sesuai dengan hasil observasi dan wawancara dilapangan
b. Reduksi data
Reduksi data yaitu memilih hal – hal pokok yang sesuai dengan fokus
penelitian. Reduksi merupakan suatu bentuk analisis data yang
menggolongkan, mengarahkan, membuang yang tidak perlu dan
mengorganisasikan data –data yang telah di reduksi, memberikan gambaran
yang lebih tajam tentang hasil pengamatan dan mempermudah peneliti
untuk mencarinya jika sewaktu – waktu diperlukan.
c. Penyajian data
Penyajian data merupakan sekumpulan informasi yang tersusun,
memungkinkan adanya penarikan kesimpulan dan pengambilan tindakan.
d. Penarikan kesimpulan
Penarikan kesimpulan ini dilakukan setelah melaksanakan sebuah
penelitian dengan memperhatikan wawancara yang telah dilakukan,
dokumentasi yang dimiliki yaitu data-data awal yang belum siap digunakan
untuk analisis setelah data tersebut direduksi dan disajikan.
9
BAB IV
PEMBAHASAN PENGAMATAN
10
Air Zam Zam itulah yang menjadi salah satu cendramata yang dibawa oleh
beliau ke Panjalu. Lalu ada pedang yang diberikan oleh Sayyidina Ali dan
pedang tersebut disimpan di Museum yang bernama Museum Bumi Alit. Setelah
Borosngora kembali ke Panjalu, air Zam Zam yang dibawanya ia tumpahkan
sebuah danau yang sekarang bernama Situ Panjalu. Konon sebelum
ditumpahkannya air Zam Zam yang beliau bawa, termpat itu bernama Legok
Jambu.Setelah peristiwa itu, Borosngora mendirikan Kerajaan di kawasan ini.
Konon setelah tahta kerajaan Panjalu diberikan kepada anaknya, Prabu
Borosngora pergi menuju Sukabumi. Yang menjadi misteri hingga saat ini adalah
makam dari Prabu Borosngora tidak ada yang pernah mengetahuinya secara
pasti keberadaan makan itu dan hanya terdapat banyak petilasannya saja.
Setelah anaknya yaitu Prabu Haryang Kencana wafat dan dimakamkan tepat di
tengah-tengah dari danau atau Situ Lengkong, kawasan ini menjadi ramai
dikunjungi oleh para peziarah yang berasal dari berbagai daerah di pulau Jawa
bahkan dari luar pulau Jawa.
Awal mula dari terkenalnya kawasan ini adalah ketika Presiden Indonesia
Abdurrahman Wahid (Gus Dur) datang ke Panjalu dan memberitahukan bahwa
di Situ Panjalu terdapat makam dari anaknya Prabu Borosngora.Selain kisah
sejarahnya yang menarik untuk dipelajari, kawasan Situ Lengkong Panjalu juga
memiliki pemandangan yang sangat indah. Apalagi letaknya yang tidak terlalu
sulit untuk dijangkau, menjadikan Situ Lengkong layak untuk masuk ke dalam
daftar destinasi wisata yang murah meriah
11
BAB V
PENUTUP
5.2 Kesimpulan
Situ Lengkong Panjalu adalah salah satu tempat wisata yang berada di
Kabupaten ciamis, tepatnya berada di daerah Panjalu. Situ Lengkong ini
menyajikan indahnya pemandangan alam berbasis alam yaitu situ atau danau.
Kawasan situ lengkong Panjalu merupakan kawasan yang terdiri dari situ/danau
dengan pulau kecil ditengahnya (nusa gede atau nusa larang). Nusa gede atau
Nusa Larang tersebut merupakan kawasan cagar alam Panjalu. Pada masa
penjajahan Belanda, perhatian sangat besar ditujukan terhadap keberadaan dan
kelestarian Nusa Gede. Pada tanggal 16 November 1921 pulau tersebut diberi
nama “Pulau Koorders”.
Dari penelitian ini penulis akan menulis simpulan, Obyek Wisata Situ
Lengkong Panjalu saat ini di kelola oleh pengelola dan masyarakat setempat
dengan perkembangan yang lambat karena kekurangan dana dan keterbatasan
pengetahuan tentang pariwisata. Sedikit demi sedikit pengelola menambah
fasilitas seperti gazebo dan tempat sampah. Untuk fasilitas toilet belum memadai
dan juga belum ada mushola dan juga warung di area Situ Lengkong Panjalu.
Untuk kebersihan area masih kurang baik dan untuk SDM masih kurang
mencukupi dalam persiapan pengelolaan
5.3 Saran
Beberapa saran yang dapat diajukan penulis antara lain :
1. Meningkatkan pengembangan obyek wisata Situ Lengkong Panjalu dengan
melihat aksesibilitas ke lokasi tersebut perlu penambahan atau tidak.
12
2. Memanfaatkan keberadaan masyarakat untuk bisa kerjasama dalam hal
apapun mengenai pengembangan obyek wisata Situ Lengkong Panjalu .
3. Membuat promosi wisata dalam bentuk brosur atau media cetak lainnya.
4. Membuat warung minum dan makan untuk memenuhi kebutuhan
wisatawan.
5. Menambah jalinan kerjasama dalam bidang dana dan promosi wisata.
13