Anda di halaman 1dari 24

LAPORAN KEGIATAN STUDY WISATA

GARUDA WISNU KENCANA CULTURAL PARK

Diajukan sebagai salah satu syarat menempuh Ujian Sekolah dan


Ujian Nasional Tahun Pelajaran 2019-2020

Disusun oleh :

ENDARTI PUSPITASARI (6910)


SMA NEGERI 1 KARANGMOJO

AGUSTUS 2019

LEMBAR PENGESAHAN

Karya ilmiah yang berjudul “Laporan Kegiatan Study Wisata Garuda Wisnu
Kencana Cultural Park” telah disetujui dan disahkan pada :

Hari :

Tanggal :

Tempat : SMA NEGERI 1 KARANGMOJO

Disahkan oleh :

Pembimbing : Haru Ruktini, S.Pd, M.M

Kepala Sekolah : Siti Zumrotul Arifah, S.Pd, M.Pd

Mengetahui

Pembimbing Kepala Sekolah


Haru Ruktini, S.Pd, M.M Siti Zumrotul Arifah, S.Pd, M.Pd

NIP 19690115 199602 2 001 NIP 19700916 199301 2 002

MOTTO DAN PERSEMBAHAN

Motto

1. “Change to more better” Menjadi seseorang yang lebih baik lagi sehingga
dapat berguna bagi orang lain.

2. “Learn from the past, life for today and plan for tomorrow” Karena ingin
menjadi orang yang lebih baik lagi, saya tidak akan pernah menyerah, saya
akan selalu belajar dari pengalaman, menikmati apa yang saya kerjakan
sekarang dan membuat rencana agar hari esok lebih baik lagi.
Persembahan

Karya tulis ini dipersembahkan kepada:

1. Sekolah, sebagai syarat untuk menempuh Ujian Sekolah dan Ujian


Nasional Tahun Pelajaran 2019/2020.

2. Orang Tua, baik orang tua di rumah, yaitu ayah dan ibu yang selalu
berjuang untuk anaknya maupun orang tua di sekolah, yaitu bapak ibu guru
yang selalu mendidik dan membimbing.

3. Teman-teman, yang selalu menjadi penyemangat dalam susah dan senang.

4. Pembaca, diharapkan adanya karya tulis dapat bermanfaat bagi pembaca


untuk meningkatkan pengetahuan dan wawasannya.

KATA PENGANTAR

Puji syukur penulis panjatkan kehadirat Allah SWT atas rahmat dan hidayah-
Nya, sehingga penulis dapat menyelesaikan karya tulis yang berjudul “Laporan
Kegiatan Study Wisata Garuda Wisnu Kencana Cultural Park” dengan baik.
Pada kesempatan ini penulis mengucapkan terimakasih kepada Ibu Haru
Ruktini, S.Pd, M.M selaku pembimbing saat study wisata sehingga karya tulis ini
dapat selesai tanpa ada hambatan yang berarti. Terimakasih juga diucapkan
kepada setiap pihak yang telah membantu penulis dalam penyelesaian karya
ilmiah ini.

Tiada gading yang tak retak, begitu pula dengan laporan kegiatan study
wisata ini. Penulis menyadari bahwa dalam penyusunan karya ilmiah tidaklah
sempurna. Maka dari itu, penulis meminta maaf sekiranya ada kesalahan yang
kurang berkenan, penulis juga mengharapkan kritik dan saran dari para pembaca
agar penulisan laporan kegiatan study wisata lebih baik kedepannya.

Terlepas dari kekurangan yang ada, penulis mengharapkan karya tulis ini
dapat berguna bagi setiap orang untuk meningkatkan wawasan dan
pengetahuannya mengenai Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Karangmojo, Agustus 2019

Penulis

DAFTAR ISI
HALAMAN JUDUL.... ................................................................................................. i

HALAMAN PENGESAHAN ......................................................................................ii

MOTTO DAN PERSEMBAHAN ..............................................................................iii

KATA PENGANTAR ................................................................................................ iv

DAFTAR ISI ................................................................................................................ v

BAB I PENDAHULUAN.........................................................................................

A. Latar Belakang ................................................................................................ .1

B. Rumusan Masalah ............................................................................................ 2

C. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah ........................................................................ 2

D. Manfaat Penulisan Karya Ilmiah ...................................................................... 2

BAB II PEMBAHASAN.........................................................................................

A. Deskripsi Kunjungan ....................................................................................... .3

1. Waktu Pendirian Garuda Wisnu Kencana Cultural Park .......................... .3

2. Peresmian Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.................................


3

3. Lokasi Garuda Wisnu Kencana Cultural Park......................................3

4. Luas Bangunan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park........................3

5. Arsitek Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.....................................3

6. Ikon/ciri khas Garuda Wisnu Kencana Cultural Park...........................3

7. Pengelolaan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park..............................4

8. Biaya Pembangunan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park...............4

9. Sejarah Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.....................................4


10. Kondisi fisik Garuda Wisnu Kencana Cultural Park..........................5

B. Pembahasan Hasil Kunjungan ......................................................................... .5

BAB III PENUTUP..................................................................................................

A. Kesimpulan. ..................................................................................................... 8

B. Saran ................................................................................................................. 8

Daftar Pustaka. ............................................................................................................. 9

Lampiran .................................................................................................................... 10

BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang

Karya wisata merupakan suatu kegiatan rutin tahunan yang


diselenggarakan oleh SMA Negeri 1 Karangmojo. Karya wisata tahun ini
mengambil objek-objek karya wisata di Pulau Bali karena terdapat tempat-
tempat wisata yang tersohor atau terkenal di dunia. Kaitannya dengan karya
wisata, setiap siswa ditugasi untuk membuat laporan dalam bentuk karya
tulis mengenai salah satu objek wisata yang telah dikunjungi di Pulau Bali.
Dengan diadakannya karya wisata ini dimaksudkan agar para siswa
mendapat pengalaman belajar di luar sekolah sekaligus sebagai sarana untuk
menambah pengetahuan dan wawasan serta sarana rekreasi bagi para siswa.

Pelaksanaan karya wisata dapat menumbuhkan kreatifitas, inspirasi,


gagasan dan pola pikir yang konstruktif yang memberikan wawasan ke depan
untuk lebih mantap dalam merealisasikan cita-citanya. Hal tersebut salah
satunya tercermin dari langkah awal pembuatan karya tulis. Siswa harus
menentukan objek yang akan dijadikan karya tulis. Penentuan objek akan
membutuhkan proses yang panjang, siswa akan melakukan berbagai
observasi data terlebih dahulu.

Maka dari itu terpilihnya Garuda Wisnu Kencana Cultural Park sebagai
bahan karya tulis penulis bukanlah tanpa alasan. Garuda Wisnu Kencana
Cultural Park atau yang sering disingkat GWK merupakan sebuah taman
wisata budaya di bagian selatan Pulau Bali. GWK merupakan salah satu
tempat wisata yang terkenal, banyak wisatawan baik wisatawan domestik
maupun mancanegara telah datang mengunjungi tempat ini. Terlebih saat
kunjungan penulis ke GWK terdapat ikon utama dari tempat ini yang telah
selesai pengerjaannya, yaitu Patung Garuda Wisnu Kencana. Patung ini
sangat menarik dan akan dibahas penulis dalam karya tulis ini.

B. Rumusan Masalah

1. Apakah Garuda Wisnu Kencana Cultural Park?

2. Apa keunggulan dan daya tarik dari Garuda Wisnu Kencana Cultural
Park?

3. Bagaimana Sejarah Garuda Wisnu Kencana Cultural Park?

4. Bagaimana kondisi fisik Garuda Wisnu Kencana Cultural Park?

5. Bagaimana akibat dari adanya Garuda Wisnu Kencana Cultural Park?

C. Tujuan Penulisan Karya Ilmiah

1. Untuk mengetahui Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

2. Untuk mengetahui daya tarik dan keunggulan Garuda Wisnu Kencana


Cultural Park.

3. Untuk mengetahui sejarah Garuda Wisnu Kencana Cultural Park?


4. Untuk mengetahui kondisi fisik dari bangunan Garuda Wisnu Kencana
Cultural Park.

5. Untuk mengetahui akibat adanya Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

D. Manfaat Penulisan Karya Tulis

1. Manfaat Teoritis

a) Memberikan sumbangan pemikiran bagi pembaruan informasi di


SMA Negeri 1 Karangmojo seiring semakin berkembangnya
informasi di tengah globalisasi yang ada.

b) Memberikan sumbangan ilmiah dalam kepenulisan karya tulis.

c) Sebagai pijakan dan referensi pada penelitian-penelitian selanjutnya


yang berhubungan dengan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

2. Manfaat Praktis

a) Bagi penulis

Dapat menambah wawasan pan pengalaman langsung tentang cara


pembuatan karya tulis.

b) Bagi penulis lain

Dapat menjadi sumber referensi bagi kepenulisan lain.

c) Bagi sekolah

Sebagai bahan dalam program pembelajaran dan media literasi.


BAB II

PEMBAHASAN

A. Deskripsi Kunjungan

1. Waktu Pendirian Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Pembangunan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park dimulai pada tahun


1994. Patokan pengambilan waktu tersebut didasarkan pada saat
pembangunan pondasi awal dari lahan GWK. Seiring pembangunan tersebut
juga dilakukan pembuatan patung GWK yang dibuat di Jawa Barat tepatnya
di ITB. Hal ini terjadi karena Bapak I Nyoman Nuarta menetap di Jawa Barat
dan selain menjadi seniman juga menjadi seorang guru besar. Jadi pembuatan
kawasan GWK dan patungnya dilakukan secara bersamaan tetapi berbeda
tempat pengerjaannya.

2. Peresmian Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Garuda Wisnu Kencana Cultural Park diresmikan oleh Presiden


Indonesia yaitu Bapak Joko Widodo pada 22 September 2018 dengan
disaksikan oleh semua tokoh agama.

3. Lokasi Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Garuda Wisnu Kencana Cultural Park terletak di Daerah Jimbaran


tepatnya di Desa Ungasan, Kecamatan Kuta Selatan, Kabupaten Bandung,
kira-kira 40 km di sebelah selatan Denpasar, ibu kota Provinsi Bali.

4. Luas Bangunan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Luas tepatnya Garuda Wisnu Kencana Cultural Park secara pasti belum
diketahui karena proses pengerjaannya belum selesai total. Persentase
pengerjaan pada saat kunjungan penulis ke GWK baru sekitar 60% menurut
penjelasan dari tour guide. Tetapi luas lahan yang akan digunakan sekitar 60
hektar.

5. Arsitek Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Arsitek Garuda Wisnu Kencana Cultural Park adalah Bapak I Nyoman


Nuarta yaitu seorang seniman yang berasal dari Tabanan, Bali.

6. Ikon/Ciri Khas Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Ciri Khas dari GWK adalah Patung Garuda Wisnu Kencana yang
diambil dari filosofi masyarakat Bali. Patung ini memiliki tinggi 121 meter
(dari dasar hingga puncak).

7. Pengelolaan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Pada masa pemerintahan Gubernur Bali yaitu Bapak Mangku


Wastika, pemerintah pernah berkeinginan untuk mengelola GWK tetapi
karena terjadi pro dan kontra, hal tersebut tidak terjadi. Pengelolaan juga
pernah dilakukan oleh pihak swasta dari luar negeri yaitu Malaysia dan
India yang akhirnya pengelolaan saat ini dilakukan oleh pihak yang
berasal dari Indonesia yaitu Yayasan Alam Sutera. Dalam sejarah
pengelolaan sering terjadi perubahan sistem. Salah satunya sistem
masuk, sitem tersebut ada yang menggunakan tiket dan ada yang tidak.
Pada saat kunjungan penulis, GWK menerapkan sistem masuk berupa
pemakaian gelang.

8. Biaya pembangunan Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Karena pengelolaan GWK dilakukan oleh swasta, maka biaya


pembuatan GWK juga murni dari berasal dari swasta.

9. Sejarah Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, disingkat GWK adalah


sebuah taman wisata budaya di bagian selatan Pulau Bali. Pembangunan
tempat wisata GWK di Bali, diprakarsai oleh Yayasan Garuda Wisnu
Kencana pada tahun 1992. Pembangunan Garuda Wisnu Kencana
bertujuan menjadikan tempat wisata GWK Bali Landmark menjadi
tempat wisata yang terkenal ke mancanegara. Salah satu pendiri Yayasan
Garuda Wisnu Kencana dalah I Nyoman Nuarta yang juga konseptor dan
arsitek patung Garuda Wisnu Kencana. Ide tentang patung Garuda
Wisnu Kencana tersebut diambil dari kisah pengorbanan, keberanian dan
kehormatan sang Garuda. Atas tindakannya itu ia diberi kehormatan oleh
Dewa Wisnu sebagai kendaraannya dan diangkat menjadi raja dari
semua burung di muka bumi.

Untuk mendapatkan lokasi yang cocok untuk sebuah proyek besar


seperti pembangunan Garuda Wisnu Kencana bukanlah tugas yang
mudah. Yayasan Garuda Wisnu Kencana setelah menyelesaikan konsep
dari proyek, memerlukan waktu dua tahun untuk mendapatkan lokasi
Patung Garuda Wisnu Kencana yang sempurna. Sebelum adanya
pembangunan GWK di Bali, lokasi yang berada di Bukit Ungasan ini
digunakan sebagai tempat penambangan batu kapur.

Yayasan Garuda Wisnu Kencana menunjuk I Nyoman Nuarta


sebagai pematung utama dalam proyek GWK Bali, karena I Nyoman
Nuarta merupakan salah satu pematung modern terbaik di Indonesia.
Pada tahun 2013, managemen kepemilikan dari Garuda Wisnu Kencana
di Bali diambil alih oleh PT Alam Sutera Realty Indonesia, salah satu
perusahaan pengembang property di Indonesia.

Dengan berjalannya waktu, tempat wisata GWK ini berkembang


menjadi sebuah tempat pameran budaya, acara dan atraksi hiburan serta
menjadi forum informasi dan komunikasi untuk budaya lokal, budaya
nasional, budaya regional bahkan budaya internasional.

10. Kondisi fisik Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.

Taman Budaya Garuda Wisnu Kencana (GWK) adalah sebuah


kompleks taman budaya seluas 60 hektar dengan Patung Garuda Wisnu
Kencana sebagai objek utamanya yang memiliki tinggi total 121 meter
(dari dasar hingga puncak). Dimana ketinggian patung 75 meter dan
ketinggian penyangga 45 meter. Sedangkan lebar bentang sayap garuda
64 meter, material kulit patung adalah campuran tembaga dan kuningan,
berat kulit patung 900 ton, berat struktur baja 2.000 ton dan
menggunakan 21.000 batang baja. Pondasi beton dibuat dengan
ketebalan hingga 2,2 meter untuk dapat menahan beban sebesar 3000
ton. Karena pondasi yang tebal dan suhu di lokasi yang terus meningkat
sehingga dapat menimbulkan retakan maka dahulu saat pengecoran
ditambahkan 43.024 balok es. Di dalam tubuh patung GWK terdapat 30
lantai. Di lantai dasar disajikan sejarah patung GWK melalui foto-foto
yang dipajang di dinding. Pada lantai 9 akan digambarkan mengenai
pembangunan patung GWK dari tanah datar, digali hingga menjadi
bangunan utuh setinggi 121 meter. Lantai paling atas yang dapat
dikunjungi wisatawan yaitu lantai 23 yang berada pada bahu Dewa
Wisnu. Di lantai tersedia galeri pandang dimana wisatawan melalui
jendela kaca dapat melihat kawasan Jimbaran, Nusa Dua di selatan Bali
serta menyaksikan pesawat naik dan turun di Bandara Ngurah Rai. Di
dalam Patung tersebut juga terdapat lantai kaca yang dirancang untuk
mampu menahan beban berat.

Selain patung GWK, di taman budaya tersebut juga terdapat


berbagai fisilitas. Disana terdapat ampiteater yang digunakan untuk
pertunjukan Tari Kecak. Fasilitas lainnya yang ditawarkan berupa venue
yang bisa digunakan untuk acara-acara publik baik skala besar maupun
skala kecil seperti Wisnu Plaza, Lotus Pond, Kura-kura Plaza, Street
Theatre, Indraloka Garden,dll.

B. Pembahasan Hasil Kunjungan

 Keunggulan dan Daya Tarik Garuda Wisnu Kencana Cultural Park.


Seperti namanya, di Garuda Wisnu Kencana Cultural Park, Patung
Garuda Wisnu Kencana yang menjadi ikon dan daya tarik utama.
Berikut ini merupakan fakta menarik mengenai Garuda Wisnu Kencana
Cultural Park:

1. Patung GWK bermakna mendalam.

Patung GWK dibuat sebagai simbol penyelamatan lingkungan


dan dunia. Hal tersebut dikarenakan dalam kepercayaan Hindu yang
dianut oleh mayoritas masyarakat di Bali, Dewa Wisnu adalah Dewa
Pemelihara Alam Semesta. Selain itu, garuda melambangkan
kebebasan dan pengabdian tanpa pamrih.

2. Karya Seniman I Nyoman Nuarta.

Seperti yang dijelaskan sebelumnya, I Nyoman Nuarta adalah


pematung utama dalam pembuatan Patung GWK. Maestro seni
patung asal Bali ini adalah lulusan Fakultas Seni Rupa ITB dan juga
pembuat patung Monumen Jalesveva Jayamahe di Surabaya.

3. Diresmikan oleh Presiden Joko Widodo.

Peresmian Patung GWK dilakukan langsung oleh Presiden Joko


Widodo pada tanggal 22 September 2018. Dalam pidato beliau,
Presiden Jokowi bahkan menyebutkan kalau Patung GWK pasti bisa
bertahan hingga 100 tahun.

4. Butuh waktu 28 tahun.

Pembangunan GWK ini sudah dirintis 28 tahun yang lalu saat I


Nyoman Nuarta masih muda. Izin pembangunan GWK sendiri
didapatkan oleh I Nyoman Nuarta dari Presiden Soeharto pada tahun
1933.

5. Sulitnya memasang sayap garuda.


Sayap garuda membentang 64 meter ke kanan dan ke kiri,
sehingga tak heran jika pemasangannya sulit dan harus menunggu
cuaca yang bersahabat.

6. Melibatkan 1000 pekerja.

Patung GWK yang begitu megah dan luar biasa membutuhkan


jumlah pekerja yang fantastik yaitu 1000 pekerja. Total pekerja ini
dibagi dua wilayah kerja, yaitu 400 pekerja di Bandung dan 600
pekerja menggarap proyek di Pulau Dewata.

7. Kalahkan Patung Liberty.

Patung Garuda Wisnu Kencana memiliki tinggi 121 meter.


Artinya, tinggi Patung GWK ini telah melebihi tinggi Patung
Liberty di Amerika Serikat yang tingginya 93 meter. Patung GWK
menjadi patung tertinggi ke-3 di dunia setelah The Spring Temple
Budha di China dan The Laykyun Sekkya Budha di Myanmar.

8. Dibangun di atas bekas lahan penambangan kapur.

Lahan tempat dibangunnya GWK adalah lahan bekas


penambangan kapur liar yang sudah ditinggalkan. Hal ini
dimaksudkan untuk meminimalisir kerusakan alam.

9. Ada mata air abadi.

Di area GWK ada sumber air yang dikeramatkan. Penduduk


setempat menyebutnya sebagai Pura Somaka Giri. Mata air ini
konon tidak pernah kering meskipun sedang musim kemarau.
Sumber mata air ini sudah ada sejak kawasan tersebut belum
dibangun GWK. Air dari sumber keramat ini tidak boleh dipakai
sembarangan. Jika ingin menggunakan, harus izin terlebih dahulu
kepada pemangku. Konon, jika mendapatkan air dari Pura Somaka
Giri, doanya akan terkabul.
10. Banyak pertunjukan kesenian.

Di taman budaya GWK, banyak pertunjukan kesenian khas Bali


yang dapat dinikmati. Kita dapat melihat berbagai pertunjukan Tari
Bali seperti Tari Kecak Garuda Wisnu, Tari Barong Keris dan tari
lainnya di ampiteater.

11. Sering digunakan sebagai lokasi pre-wedding.

GWK adalah spot foto yang sangat indah. Tak heran banyak
orang menggunakannya sebagai tempat foto pre-wedding.

BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan

Garuda Wisnu Kencana Cultural Park atau yang sering disebut GWK
merupakan salah satu objek wisata budaya di Bali. GWK mempunyai ikon utama
berupa Patung Garuda Wisnu kencana. Patung tersebut mempunyai tinggi 121
meter sehingga mengalahkan ketinggian dari Patung Liberty. Sejarah pembuatan
GWK sendiri sangat panjang karena membutuhkan waktu yang lama, yaitu 28
tahun dengan ide pembuatan dari seniman Bali yang bernama I Nyoman Nuarta.
Dengan waktu pembuatan yang lama dan masih terus dibangun lagi, tentunya
kondisi bangunan GWK sangat indah, apalagi patungnya yang kokoh dengan
pondasi yang dapat menahan beban hingga 3000 ton. GWK selain terkenal
dengan patungnya juga menawarkan berbagai fasilitas yang sangat bagus
diantaranya ampiteater yang mempertunjukkan Tari Bali. Di lain sisi, GWK
berdampak positif karena telah mampu menarik berbagai wisatawan untuk datang
sehingga meningkatkan kunjungan pariwisata di daerah tersebut. Telebih
dahulunya lokasi GWK hanya bekas penambangan batu kapur liar.

B. Saran

Garuda Wisnu Kencana Cultural Park sangat cocok untuk dijadikan


kunjungan wisata budaya karena mengandung filosofi budaya yang begitu dalam.
Maka dari itu pengelolaan dari GWK harus tetap dilakukan dengan baik. Adanya
GWK, daerah lain diharap juga dapat mencontoh untuk berkreatifitas dalam
pembuatan wiata buatan yang tetap mengandung kebudayaan daerah, sehingga
dapat meningkatkan kunjungan pariwisata dan kebudayaan daerah tetap terjaga.
DAFTAR PUSTAKA

Pemandu wisata atau tour guide.

https://kelompokgwk.wordpress.comsejarah-2/ dilihat pada 20 Juli 2019 pukul 2


1:03 WIB

https://blog.tiket.com/fakta-gwk-bali/ dilihat pada 20 Juli 2019 pukul 21:03 WIB

https://id.m.wikipedia.org/wiki/Patung_Garuda_Wisnu_Kencana dilihat pada 20


Agustus 2019 pukul 16.00 WIB

https://www.google.com/amp/s/amp.kompas.com/travel/read/2018/09/28/132848
627/setelah-28-tahun-menanti-inilah-sosok-garuda-wisnu-kencana dilihat pada 2
0 Agustus 2019 pukul 16.00 WIB
LAMPIRAN

Anda mungkin juga menyukai