Anda di halaman 1dari 26

LAPORAN KEGIATAN

STUDY WISATA TAMAN PINTAR

DI YOGYAKARTA-BANDUNG

TAHUN PEALAJARAN 2022/2023

Disusun oleh:

1. Helmi Ansyah
2. Aldi Bima
3. Irfan K.
4. Hizkia Yuda

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LAMPUNG TIMUR

SMP CIPTA KARYA

TAHUN AJARAN 2022/2023


LAPORAN KEGIATAN
STUDY WISATA TAMAN PINTAR

DI JAKARTA-BANDUNG

Laporan Ini Diajukan Untuk Melengkapi Salah Satu Syarat Mengikuti Ujian
Sekolah (US) Tahun Ajaran 2022/2023

Disusun oleh:

1. Helmi Ansyah
2. Aldi Bima
3. Irfan K.
4. Hizkia Yuda

DINAS PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN LAMPUNG TIMUR

SMP CIPTA KARYA

TAHUN AJARAN 2022/2023


PERSETUJUAN
Disusun oleh:

1. Helmi Ansyah
2. Aldi Bima
3. Irfan K.
4. Hizkia Yuda

Telah diperbaiki dan diuji

Bandar Negeri,

Pembimbing

Arif Mugiyanto, S.Pd

Mengetahui

Kepala SMP CIPTA KARYA

Pujo Siswoyo, S.E.,MM.

iii
PENGESAHAN
Karya tulis yang berjudul Laporan Perjalanan Study Wisata Jakarta-Bandung

Telah diteliti dan disahkan, pada:

Hari dan tanggal :

Tempat : SMP CIPTA KARYA

Yang memeriksa dan mengesahkan:

Mengetahui,

Kepala SMP CIPTA KARYA Pembimbing

Pujo Siswoyo, S.E.,M.M. Arif Mugiyanto, S.Pd

iv
KATA PENGANTAR

Dengan mengucap puji syukur kehadirat Allah SWT atas segala Rahmat dan
karunia-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan karya ilmiah ini. Penulis
mengucapkan terimakasih kepada semua pihak yang telah membantu penulis yang tidak
dapat penulis sebutkan satu persatu sehingga karya ilmiah ini dapat selesai dengan baik.

Karya Ilmiah yang merupakan salah satu program dari sekolah untuk.
Mengembangkan kemampuan siswa dalam membuat laporan karya ilmiah. Penulis
menyadari bahwa penyusunan laporan kegiatan ini belum sempurna dan masih banyak
kekurangan, oleh karena itu penulis mengharapkan kritik dan saran. Yang membangun
agar sempurna untuk yang akan datang

Karyatani, 9 Juni 2023

Tim Penulis
DAFTAR ISI

HALAMAN SAMPUL.............................................................................................i

HALAMAN JUDUL..............................................................................................iv

LEMBAR PERSETUJUAN...................................................................................iii

LEMBAR PENGESAHAN....................................................................................iv

KATA PENGANTAR.............................................................................................v

DAFTAR ISI...........................................................................................................vi

BAB I PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG..................................................................................1

B. TUJUAN STUDY WISATA........................................................................1

C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN...........................................................1

D. METODE PENELITIAN.............................................................................2

BAB II PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI TAMAN PINTAR..................................................................3

1. SEJARAH TAMAN PINTAR..............................................................3

2. DESKRIPSI WILAYAH.......................................................................4

B. FAKTOR PENARIK TAMAN PINTAR SEBAGAI DAERAH


TUJUAN WISATA.......................................................................................9

1. Letak Yang Sangat Strategis................Error! Bookmark not defined.

2. Memiliki Edukasi Yang Tinggi...........Error! Bookmark not defined.

3. Tempat Wisata Yang Menarik.............Error! Bookmark not defined.

4. Lingkungan Yang Bersih......................Error! Bookmark not defined.

5. Harga Tiket Masuk Yang Terjangkau.Error! Bookmark not defined.

C. PROSES INTERAKSI DI LINGKUNGAN TANMAN PINTAR …..12


Error! Bookmark not defined.
D. FUNGSI DAERAH TUJUAN WISATA TAMAN PINTAR................15

E. DAMPAK SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI................................16

BAB III PENUTUP...............................................................................................18

A. KESIMPULAN............................................................................................18

B. SARAN.........................................................................................................18

DAFTAR PUSTAKA............................................................................................19
BAB I
PENDAHULUAN

A. LATAR BELAKANG
Negara Indonesia adalah Negara yang kaya dengan sumber daya alam
yang melimpah. Negara Indonesia mempunyai wilayah yang sangat luas, baik
daratan maupun lautan. Negara Indonesia juga mempunyai kebudayaan yang
beragam serta tempat wisata yang banyak.
Beberapa contoh tempat wisata yang berada di Indonesia adalah taman
pintar, contoh tersebut adalah hanya sebagian dari banyak wisata yang berada
di Indonesia.
Tempat wiasata di gunakan siswa untuk melakukan study tour dengan
tujuan untuk menambah wawasan dan pengetahuan. Dengan melakukan
karyawisata siswa menjadi lebih mengenal dunia luar dan pergaulan yang
sehat. Karya wisata merupakan media pembelajaran yang sangat berguna bagi
siswa, kerena dapat menjadikan siswa lebih mandiri dan bertanggung jawab.
Siswa lebih menghargai anugrah yang diciptakan Tuhan kepada kita
semua.

B. TUJUAN STUDY WISATA


1) Memberi pengetahuan dan pengalaman dalam dunia pendidikan.
2) Mengharapkan peserta didik agar memiliki rasa tanggung jawab, berjiwa
mandiri, dan memecahkan masalah secara praktis.
3) Menambah wawasan tentang penulisan karya ilmiah.

C. TUJUAN PENULISAN LAPORAN


1) Menghasilkan peserta didik yang mampu berimajinasi.
2) Agar peserta didik lebih mandiri.

1
2

3) Sebagai salah satu tugas yang disyarat kan untuk menempuh Ujian Sekolah
(US) dan Ujian Nasional (UN).

D. METODE PENELITIAN
Dalam menyelesaikan karya tulis ini perlu adanya metode, yang tidak
lain diantaranya adalah :

1. Metode Observasi
Metode observasi yaitu pengamatan langsung pada objek yang
dikunjungi dan diteliti.

2. Metode Kepustakaan
Metode kepustakaan yaitu pengumpulan data dari berbagai sumber
tertulis seperti buku dan lain-lain.

3. Metode Wawancara
Metode wawancara yaitu pengumpulan informasi yang diperoleh
dari bertanya kepada petugas di beberapa tempat yang telah dikunjungi.
BAB II
PEMBAHASAN

A. DESKRIPSI TAMAN PINTAR


1. Sejarah Taman Pintar

Taman Pintar merupakan obyek wisata pendidikan keluarga di


Kota Yogyakarta yang menawarkan wahana belajar sekaligus rekreasi
yang komplit untuk anak-anak, mulai dari usia pra sekolah hingga tingkat
sekolah menengah. Rentang usia kelompok sasaran ini dipilih karena
dipandang sebagai generasi penerus bangsa yang potensial untuk
mengembangkan ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek).

Di dalam taman yang digagas oleh Wali Kota Yogyakarta, Herry


Zudianto, SE.Akt, MM, dan dibangun di atas lahan seluas 12.000 meter
persegi ini, terdapat enam zona dengan bermacam wahana bermain dan
belajar yang disertai alat peraga iptek. Begitu memasuki kawasan ini,
pengunjung dapat langsung menyaksikan dan mencoba hasil karya inovasi
teknologi dan permainan dari pelbagai wahana tersebut. Di Indonesia,
terbentuknya taman semacam ini diawali dengan berdirinya pusat peragaan
iptek yang berlokasi di Taman Mini Indonesia Indah, Jakarta. Dari sinilah
mulai berkembang pusat peragaan iptek lainnya di kota-kota lain, termasuk
Taman Pintar di Yogyakarta dan Jawa Timur Park di Malang, selang
puluhan tahun kemudian.

Pembangunan Taman Pintar dimulai sejak Mei 2006 dan


diresmikan pada 9 Juni 2007 oleh Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta,
Sultan Hamengkubuwono X, bersama dua menteri, yakni Menteri Riset
dan Teknologi (Menristek), Kusmayanto Kadiman, P.hD. dan Menteri
Pendidikan Nasional (Mendiknas), Prof. Dr. Bambang Sudibyo, MBA.
Taman ini memadukan secara serasi konsep pendidikan dan konsep
permainan sebagai sarana penyebaran informasi tentang hiburan dan
khazanah iptek. Pendekatan taman ini dalam menyampaikan iptek

3
4

dilakukan melalui berbagai media dengan tujuan meningkatkan apresiasi,


merangsang rasa ingin tahu, menumbuhkan kesadaran, dan memancing
kreatifitas anak-anak terhadap iptek.

Dengan pendekatan itulah taman ini memilih maskot berupa


“Burung Hantu Memakai Blangkon”. Burung Hantu dimaknai sebagai
burung malam yang mempunyai kepekaan tinggi, mampu mempelajari,
dan mampu merasakan kejadian alam yang ada di sekitarnya, sedangkan
blangkon merupakan pakaian adat Yogyakarta yang digunakan untuk
menutup kepala laki-laki. Adapun moto taman ini menggunakan landasan
filosofis yang diadopsi dari ajaran Ki Hadjar Dewantara, yakni
3N: Niteni (memahami/mengingat), Nirokake (menirukan),
dan Nambahi (mengembangkan). Dalam konteks masa kini, filosofi
tersebut menemukan relevansinya dengan proses transfer ilmu
pengetahuan dan teknologi yang mengacu pada konsep 3A,
yaitu: Adopt, Adapt, dan Advance.

2. Deskripsi Wilayah

Secara garis besar, materi isi taman ini terbagi menurut kelompok
usia dan penekanan materi. Untuk kelompok usia, dibagi menurut tingkat
pra sekolah, taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga sekolah menengah,
sedangkan untuk penekanan materinya, diwujudkan dalam bentuk interaksi
antara pengunjung dengan materi yang disampaikan melalui anjungan
yang ada, mulai dari anjungan permainan, anjungan pengenalan, anjungan
materi ilmu-ilmu dasar, hingga anjungan penerapan iptek. Format
materinya disusun dalam bentuk sub-sub tema dan zonasi ruang sebagai
media penyampaian materi yang terkandung.

Selain itu, model pembelajaran taman ini secara umum dikonsep


untuk meningkatkan mutu pendidikan di tengah kurangnya minat baca
masyarakat, khususnya anak-anak. Dengan model alat peraga, misalnya,
pengunjung anak-anak akan lebih tertarik untuk mengembangkan
5

kecerdasannya dan dapat menyelesaikan berbagai masalah dengan daya


pikirnya sendiri. Orangtua dituntut perannya untuk memilih wahana
permainan dan pembelajaran yang pas dengan usia anak. Jangan sampai
perkembangan anak dipaksakan untuk bermain dan mengerjakan alat
peraga iptek yang tidak seharusnya dikerjakan.

Di dalam taman yang dibangun dengan biaya Rp 53 milyar ini


terdapat enam zona yang disesuaikan dengan sub-sub tema materi isi,
antara lain Playground area, Gedung PAUD barat dan PAUD timur,
Gedung Oval lantai 1, Gedung Oval lantai 2, Gedung Kotak lantai 2, dan
Gedung Memorabilia. Pada masing-masing zona memiliki berbagai
wahana unggulan, antara lain Taman Bermain, Penjelajah Kecil,
Petualangan Lingkungan, Titian Penemuan, Titian Sains, Jembatan Sains,
Indonesiaku, Teknologi Canggih, dan Teknologi Populer. Masing-masing
wahana memiliki luas dan arsitektur bangunan yang mirip, tapi dari segi
materi mempunyai karakteristik yang berbeda-beda. Pengunjung pun akan
merasakan kemiripan sekaligus perbedaannya ketika memasuki masing-
masing wahana taman ini.

Wahana Taman Bermain, misalnya, selain dapat digunakan sebagai


ruang tunggu dan ruang publik bagi pengunjung, juga dapat digunakan
sebagai area bermain anak-anak guna menumbuhkan kecerdasan dan
keterampilan. Anak-anak bisa belajar sains dengan gembira. Sebut saja,
permainan cakram warna, permainan air, dan dinding berdendang. Di tiga
area permainan ini, anak-anak dapat belajar tentang munculnya warna,
terjadinya pelangi, dan sumber bunyi. Bahkan di beberapa jalan setapak,
ada telapak kaki raksasa dengan pertanyaan-pertanyaan sains menggoda,
seperti mengapa ceret mengeluarkan bunyi jika air mendidih. Sedangkan
pada wahana Petualangan Lingkungan, pengunjung akan disuguhi
anjungan akuarium air tawar, hutan buatan, simulasi gempa, dan simulasi
tsunami. Area ini bertujuan memperkenalkan sains dan membentuk
6

kepedulian terhadap lingkungan dengan penekanan pada keseimbangan


lingkungan.

Selain itu, pada wahana Titian Penemuan, pengunjung dapat


mengetahui aneka penemuan (mulai dari penemuan roda, lampu, telpon,
sampai listrik), penciptaan, perkembangan sains, dan implikasinya
terhadap peradaban umat manusia. Wahana ini memiliki dua bagian, yaitu
Sejarah Sains dan Penemu Besar Dunia. Bagian Sejarah Sains
memaparkan perkembangan peradaban manusia seiring dengan
perkembangan ilmu pengetahuan dan teknologi. Sedangkan pada bagian
Penemu Besar Dunia menyajikan para penemu teknologi besar dunia,
sejak zaman Yunani kuno hingga abad ke-20. Kedua bagian yang
penyajiannya disusun secara historis ini bertujuan memperkenalkan
keterkaitan penemuan terdahulu dengan perkembangan teknologi saat ini.

Wahana lainnya adalah Titian Sains yang memperkenalkan


pembelajaran dengan metode ilmiah. Wahana ini memiliki dua bagian
untuk anak-anak yang berminat pada penelitian, yaitu anjungan duga-duga
yang memaparkan urutan langkah-langkah dalam metode penelitian dan
anjungan penggalian fosil yang merupakan contoh konkret dari langkah-
langkah penelitian tersebut. Selain itu, di Taman Pintar ini juga terdapat
wahana Jembatan Sains untuk memperkenalkan ilmu-ilmu dasar seperti
matematika, fisika, kimia, dan biologi dengan penekanan pada
penerapannya dalam kehidupan sehari-hari. Model penyampaiannya pun
dilakukan secara interaktif sehingga dapat meningkatkan apresiasi
pengunjung terhadap sains.

Guna memperkenalkan khazanah budaya Indonesia secara


geografis, di Taman Pintar telah terdapat wahana Indonesiaku yang terdiri
atas tiga bagian yaitu, Kekayaan Alam Indonesia, Warisan leluhur, dan
Teknologi Indonesia Modern. Penekanan yang diharapkan dari wahana ini
7

adalah rasa bangga sebagai orang Indonesia dan keinginan untuk berkreasi
di bidang iptek untuk kemajuan bangsa dan negara.

Sementara dalam wahana Teknologi Populer, pengunjung dapat


mengenal teknologi yang sering digunakan masyarakat luas dari sudut
pandang ilmu pengetahuan, sehingga mempunyai apresiasi untuk
mengembangkan teknologi yang telah ada. Sedangkan dalam wahana
Teknologi Canggih, pengunjung diajak bermain-main dengan imajinasi
dalam penerapan teknologi di masa depan.

Jadwal Buka

·         Selasa - Jumat pk 09.00 -16.00 WIB

·         Sabtu - Minggu pk 08.30 - 20.00 WIB

·         Senin tutup (kecuali hari libur nasional dan musim liburan sekolah)

Harga Tiket

·         Playground: gratis

·         Gedung PAUD: Rp 500 / anak (2-7 tahun)

·         Gedung Oval & Kotak: Rp. 5.000 / anak, Rp. 15.000 / dewasa

·         Gedung Memorabilia: Rp. 1.000 / anak, Rp. 2.000 / dewasa

·         Teater 3D: Rp. 15.000 / orang

·         Bagi pengunjung rombongan disarankan untuk melakukan reservasi


secara tertulis ke pihak pengelola tiga hari sebelum kunjungan.

Taman Pintar berlokasi di jantung Kota Yogyakarta, tepatnya di Jalan


Panembahan Senopati No. 3, Yogyakarta, Indonesia. Lokasi taman ini
sebelumnya merupakan lokasi Shooping Center yang kini direlokasi ke
8

sebelah utara taman ini, bersebelahan dengan Taman Budaya Yogyakarta,


Gedung Societet Militair, dan Pasar Beringharjo. Di sebelah selatan taman
ini terdapat Bank Indonesia Cabang Yogyakarta, Kantor Pos Besar
Yogyakarta, dan Keraton Yogyakarta. Di sebelah timurnya terdapat Pos
Polisi, sedangkan di sebelah baratnya terdapat Monumen Serangan Umum
1 Maret, Benteng Vredeburg, Gedung Agung, dan Jalan Malioboro.

Akses menuju Taman Pintar tidak terlalu sulit karena letaknya


persis di pinggir utara Jalan Panembahan Senopati No. 3. Di samping itu,
taman ini juga relatif dekat dari Bandara Adi Sucipto (sekitar 8 km), dari
Terminal Giwangan (sekitar 6 km), dari Stasiun Lempuyangan (sekitar 3
km), dan dari Stasiun Tugu (sekitar 2 km).

Bagi turis domestik atau mancanegara yang berangkat dari Bandara


Adi Sucipto dapat menggunakan Bus Trans-Jogja [trayek 3A atau 3B]
melewati Jalan Malioboro. Setelah sekitar 25 menit dan membayar ongkos
sekitar Rp 3.000, wisatawan dapat turun di depan Taman Pintar.
Sedangkan wisatawan yang berangkat dari Terminal Giwangan dapat
menggunakan bus kota jalur 4 atau 10 melewati Jalan Malioboro,
kemudian turun di depan Benteng Vredeburg dengan membayar ongkos
sekitar Rp 2.500. Dari Benteng Vredeburg, pewisata dapat berjalan kaki ke
arah timur menuju Taman Pintar. Bagi wisatawan yang berangkat dari
Stasiun Tugu dapat menggunakan becak atau andong menuju taman ini
dengan membayar ongkos kurang lebih sebesar Rp 10.000. Sedangkan
wisatawan yang berangkat dari Stasiun Lempuyangan dapat menggunakan
taksi menuju taman ini dengan membayar ongkos kurang lebih sebesar Rp
20.000.

Taman Pintar bukan hanya sebuah taman yang menyajikan


permainan untuk anak-anak, melainkan juga merupakan sebuah tempat di
mana banyak kegiatan dihidupkan. Hal ini terlihat dari banyaknya jadwal
kegiatan yang tersusun rapi untuk dilaksanakan secara profesional.
9

Wisatawan dapat mengunjungi kantor pengelola jika ingin mengetahui


agenda kegiatan yang terjadwal di papan informasi. Agenda kegiatan
tersebut antara lain, pentas seni, seperti pentas tari dan pentas musik, dan
aneka lomba, seperti lomba menggambar dan lomba mengarang untuk
anak-anak.

Fasilitas pendukung yang terdapat di taman ini adalah


laboratorium, perpustakaan, mushola, toilet, ruang pertunjukkan
(indoor dan outdoor), ruang pertemuan, toko suvenir, toko buku, dan
halaman parkir yang luas.

B. FAKTOR PENARIK TAMAN PINTAR SEBAGAI DAERAH TUJUAN


WISATA
1. Letaknya yang Sangat Strategis dan Mudah Sekali Dijangkau

Taman Pintar berlokasi di jantung Kota Yogyakarta, tepatnya di


Jalan Panembahan Senopati No. 3, Yogyakarta, Indonesia. Lokasi taman
ini sebelumnya merupakan lokasi Shooping Center yang kini direlokasi
ke sebelah utara taman ini, bersebelahan dengan Taman Budaya
Yogyakarta, Gedung Societet Militair, dan Pasar Beringharjo. Di sebelah
selatan taman ini terdapat Bank Indonesia Cabang Yogyakarta, Kantor
Pos Besar Yogyakarta, dan Keraton Yogyakarta. Di sebelah timurnya
terdapat Pos Polisi, sedangkan di sebelah baratnya terdapat Monumen
Serangan Umum 1 Maret, Benteng Vredeburg, Gedung Agung, dan Jalan
Malioboro

Akses menuju Taman Pintar tidak terlalu sulit karena letaknya


persis di pinggir utara Jalan Panembahan Senopati No. 3. Di samping itu,
taman ini juga relatif dekat dari Bandara Adi Sucipto (sekitar 8 km), dari
Terminal Giwangan (sekitar 6 km), dari Stasiun Lempuyangan (sekitar 3
km), dan dari Stasiun Tugu (sekitar 2 km).
10

Bagi turis domestik atau mancanegara yang berangkat dari Bandara


Adi Sucipto dapat menggunakan Bus Trans-Jogja [trayek 3A atau 3B]
melewati Jalan Malioboro. Setelah sekitar 25 menit dan membayar
ongkos sekitar Rp 3.000, wisatawan dapat turun di depan Taman Pintar.
Sedangkan wisatawan yang berangkat dari Terminal Giwangan dapat
menggunakan bus kota jalur 4 atau 10 melewati Jalan Malioboro,
kemudian turun di depan Benteng Vredeburg dengan membayar ongkos
sekitar Rp 2.500. Dari Benteng Vredeburg, pewisata dapat berjalan kaki
ke arah timur menuju Taman Pintar. Bagi wisatawan yang berangkat dari
Stasiun Tugu dapat menggunakan becak atau andong menuju taman ini
dengan membayar ongkos kurang lebih sebesar Rp 10.000. Sedangkan
wisatawan yang berangkat dari Stasiun Lempuyangan dapat
menggunakan taksi menuju taman ini dengan membayar ongkos kurang
lebih sebesar Rp 20.000.

2. Memiliki Nilai Edukasi yang Tinggi

Secara garis besar, materi isi taman ini terbagi menurut kelompok
usia dan penekanan materi. Untuk kelompok usia, dibagi menurut tingkat
pra sekolah, taman kanak-kanak, sekolah dasar, hingga sekolah
menengah, sedangkan untuk penekanan materinya, diwujudkan dalam
bentuk interaksi antara pengunjung dengan materi yang disampaikan
melalui anjungan yang ada, mulai dari anjungan permainan, anjungan
pengenalan, anjungan materi ilmu-ilmu dasar, hingga anjungan
penerapan iptek. Format materinya disusun dalam bentuk sub-sub tema
dan zonasi ruang sebagai media penyampaian materi yang terkandung.

Disini anak-anak bukan hanya dapat bermain secara


menyenangkan, namun juga sambil belajar dan tentu menyenangkan.
Beragam wahana dibuat semenarik mungkin sehingga anak-anak secara
tidak sadar sedang menjalankan proses pendidikan yang sangat positif
bagi perkembangan mental dan fisiknya.
11

3. Tempat Wisata yang Menarik

Semua keluarga dapat menikmati taman wisata ini. Dari mulai


anak-anak, remaja hingga orang tua. Tempatnya yang berwarna-warni
menambah kesemarakan taman yang penuh wahana edukasi ini. Beragam
wahana yang ada disini pun menjadi daya tarik tersendiri seperti
adanya Playground area, Gedung PAUD barat dan PAUD timur, Gedung
Oval lantai 1, Gedung Oval lantai 2, Gedung Kotak lantai 2, dan Gedung
Memorabilia. Pada masing-masing zona memiliki berbagai wahana
unggulan, antara lain Taman Bermain, Penjelajah Kecil, Petualangan
Lingkungan, Titian Penemuan, Titian Sains, Jembatan Sains,
Indonesiaku, Teknologi Canggih, dan Teknologi Populer.

4. Lingkungan yang Bersih

Banyak yang berkunjung ke Taman Pintar ini mengaku karena


nyaman berada di dalamnya. Pengunjung merasakan kenyamanan tentu
karena kebersihan lingkungan yyang senantiasa dijaga baik oleh
pengunjung maupun pengelola. Ketika kami melakukan observasi hampir
tidak terlihat sampah berserakan, hanya bisa dijumpai beberapa daun
kering yang berguguran secara alami, itupun sangat sedikit jumlahnya.
Kebersihan di sini juga dikarenakan telah diupayakannya pengelolaan
sampah secara benar, terbukti dengan adanya bak kompos sampah yang
besar, namun tidak menunjukan bahwa itu bak kompos karena dibuat
sedemikian rupa agak menarik dan tidak terlihat kotor dengan berbentuk
stawberri.

5. Harga Tiket Masuk Terjangkau

Biaya yang dikeluarkan pun sangat murah, jika hanya ingin


berjalan-jalan di areal Playground pengunjung tidak perlu mengeluarkan
biaya sepeserpun, sedangkan jika ingin masuk ke wahana lain jelas ada
tambahan biaya. Misalnya ketika pengunjung  ingin memasuki Gedung
PAUD pengunjung dikenai biaya : Rp 500/anak bagi anak yang berusia
12

2-7 tahun, biaya masuk Gedung Oval & Kotak: Rp. 5.000 / anak, Rp.
15.000 / dewasa, sedangkan Gedung Memorabilia: Rp. 1.000 / anak, Rp.
2.000 / dewasa, dan Teater 3D: Rp. 15.000 / orang.

C. PROSES INTERAKSI DI LINGKUNGAN TAMAN PINTAR

Semenjak dibangun pada tahun 2008, Taman Pintar membuktikan


kemajuan yang baik bagi masyarakat Yogyakarta. Lokasinya yang berdekatan
dengan tempat wisata Benteng Vredeberg dan kompleks toko buku shopping,
membuat lokasi ini mudah diterima masyarakat. Tempat wisata ini bertujuan
sebagai taman yang membuat anak-anak menjadi pintar. Taman bermain yang
disediakan bisa dinikmati tanpa harus membayar karcis. Keberadaan Taman
ini juga memberi keberuntungan bagi para penjual buku, karena selain
bermain di taman pintar, wisatawan dapat langsung melihat ataupun membeli
buku di kompleks toko buku shopping. Keberadaan ini dapat dimengerti
dengan teori interaksi, dimana tidak terjadi konflik yang memberatkan saat
dibangunnya tempat ini. Masyarakatpun dapat menerima dengan baik, karena
Taman Pintar memberikan manfaat yang baik bagi pengunjung, terutama
anak-anak. Semua wahana yang disediakan di taman ini berbasis pada ilmu
pengetahuan. Selain berpengaruh positif bagi wisatawan, Taman Pintar juga
memberi pengaruh positif bagi mahasiswa. Pada setiap akhir tahun, taman
pintar selalu membuka lowongan part-time bagi mahasiswa, waktu bekerja-
pun di sesuaikan dengan jadwal kuliah mahasiswa.

Pada dasarnya interaksi tidak hanya terjadi pada pada pengunjung


dengan pengunjung lainnya tetapi juga terjadi antar objek wisatanya. Apalagi
mengingat Yogyakarta sebagai tempat tujuan wisata keterkaitan antar objek
sangatlah erat, beberapa pengunjung tidak sengaja ke Taman Pintar tetapi
karena telah berkunjung ke objek lain Taman Sari atau Shopping misalnya.
Keterkaitan antar objek yang sangat erat kaitannya adalah antara shopping
13

dan Taman Pintar, Shopping memang bagian dari Taman Pintar sehingga
pengunjung yang berkunjung ke Shopping seringkali menyempatkan diri
berkunjung ke Taman Pintar, begitu pula sebaliknya.

Pada sifatnya, hubungan antara wisatawan dengan masyarakat dicirikan


oleh empat hal:

1. Mereka berhubungan sementara (transitory relationship), sehingga tidak


ada hubungan yang mendalam. Hubungan yang bersifat sementara dan
tidak berulang, sering menyebabkan mereka yang berhubungan tidak
memikirkan dampak di masa yang akan datang, sehingga jarang
memunculkan rasa saling percaya. Akibat lebih jauh, masing-masing
pihak mempunyai potensi untuk memeras dan saling
membohongi. Begitu pula di obyek wisata ini orang-orang lebih banyak
berkunjung ke dalam gedung oval atau mengajak putra dan putrinya
bermain di playground area dibandingkan dengan berinteraksi dengan
pengunjung lain kerena pada dasarnya mereka hanya ingin menikmati
wahana yang lain tanpa memperdulikan wisatawan lain yang datang.

2. Ada Kendala ruang dan waktu yang menghambat hubungan. Wisatawan


umumnya berkunjung secara musiman dan tidak berulang. Apalagi
kenyataan bahwa fasilitas pariwisata umumnya hanya terkonsentrasi pada
tempat-tempat tertentu, maka wisatawan hanya berhubungan secara
intensif dengan sebagian anggota masyarakat yang secara langsung
berhubungan dengan pelayanan terhadap wisatawan, sedangkan
masyarakat yang jauh dari fasilitas pariwisata berhubungan dengan
wisatawan secara kurang intensif. Jadi yang banyak berinteraksi dengan
pengunjung Taman Pintar hanyalah yang memang berada di lingkungan
Taman Pintar itu sendiri seperti pelayan di wahana, pedagang, petugas
parkir, sedangkan dengan masyarakat lainnya tidak terjadi interaksi yang
intens.
14

3. Dalam Mass Tourism, tidak ada hubungan yang bersifat spontan antara
wisatawan dengan masyarakat lokal, melainkan sebagian besar diatur
dalam paket wisata yang ditangani oleh usaha pariwisata dengan jadwal
yang ketat. Kegiatan pariwisata adalah kegiatan ekonomi, yang berarti
bahwa masyarakat lokal bekerja pada pariwisata adalah untuk
kepentingan ekonomi atau mendapatkan penghidupan. Dengan demikian
interaksi yang terjadi antara wisatawan dengan masyarakat lokal lebih
banyak bersifat transaksi ekonomi. Hubungan yang semula didasarkan
atas keramahan-tamahan tradisional, dalam pariwisata telah berubah
menjadi keramah-tamahan yang dikomersialkan. Para pedagang
cenderung ramah karena ada harapan bahwa dagangannya akan dibeli
oleh pengunjung, selebihnya bila terlihat bahwa pengunjung tidak akan
membeli keramah-tamahan para pedagang cenderung hilang. Begitu juga
dengan pengelola mereka ramah karena memang tugas yang
mengharuskan mereka bersikap seperti itu.

4. Hubungan atau interaksi umumnya bersifat tidak setara, pada umumnya


masyarakat lokal merasa inferior. Wisatawan lebih kaya, lebih
berpendidikan, dan dalam suasana berlibur, sedangkan masyarakat lokal
dalam suasana melakukan pekerjaan, penuh kewajiban, dan
mengharapkan uang wisatawan. Posisi yang tidak seimbang ini
menyebabkan terjadinya hubungan ekploitatif, atau inferior-superior. ( I
Gde Pitana dan Putu G. Gyatri , 2005 : 81-82). Pada hubungan ini kita
yang posisinya sebagai wisatawan terkadang memperlakukan pedagang
misalnya dengan kurang baik, menawar makanan dengan harga yang
tidak seharusnya atau melakukan hal-hal lain yang para wisatawan
merasa bahwa itu merupakan haknya.
15

Orang berwisata karena adanya keinginan untuk mengetahui apa yang


ada atau apa yang belum ia ketahuai di objek wisatanya itu. Seperti halnya
dengan Taman Pintar, wisata edukasi yang menawargam beragam penawaran
unik ini memberikan pengalaman terutama pengalaman pendidikan yang
boleh jadi tidak ada di tempat atau objek wisata lain.

Ketika mengunjungi sebuah objek wisata tentu masyarakat pendatang itu


berinteraksi dengan masyarakat asli baik yang merupakan pengelola objek
wisata ataupun pedagang, tukang parkir dan elemen lain yang selalu ada pada
suatu objek wisata. Masyarakat itu berinteraksi dengan masyarakat sekitar
dengan beragam proses interaksi tentu akan ada dampak baik, maupun
dampak negatifnya.

D. FUNGSI DAERAH TUJUAN WISATA TAMAN PINTAR


Setiap daerah wisata tentu memiliki tujuan ketika proses pembangunan.
Demikian juga dengan Taman Pintar. Fungsi dari Taman Pintar sudah jelas
yakni memberikan suasana yang yaman bagi anak sebagai proses bermain
dan belajar. Taman pintar ini juga bisa dijadikan pilihan yang sangat
representatif bagi liburan keluarga karena cocok untuk segala usia.

Adapun pariwisata Taman Pintar memiliki beberapa fungsi yang


dimilikinya, antara lain:

1. Fungsi Rekreatif

Fungsi ini dimiliki Taman Pintar karena pada dasaranya memang


dipergunakan untuk rekreasi, baik bagi anak-anak, remaja, dewasa,
bahkan untuk segala jenis usia. Tempat ini memiliki banyak wahana yang
menghibur misalnya saja Taman Menari yang digunakan anak-anak
sebagai tempat bermain air.
16

2. Fungsi Edukatif

Fungsi edukatif sangat besar porsinya juga disini karena sesuai


dengan tujuan dibangunnya Taman Pintar yakni  memberikan wahana
yang rekreatif namun juga edukatif yang dapat membantu
mengembangkan dan menambah khasanah pengetahuan pengunjung.
Fungsi edukatif yang menonjol disini memang dalam bidang ilmu
pengetahuan alam, namun terdapat pengetahuan tentang antariksa,
astronomi, sejarah, bahkan pendidikan karakterpun diterapakan disini.
Dimana ada beragam tulisan yang mengingatkan pada kita bahwa tidak
boleh menginjak rumput yang berarti kita harus menghargai makhluk
hidup ciptaan Tuhan.

E. DAMPAK SOSIAL, BUDAYA, DAN EKONOMI TAMAN PINTAR

Segala sesuatu baik itu hal yang positif maupun hal yang negatif tentu
akan menghasilkan dampak. Begitu pula dengan adanya obyek wisata Taman
Pintar. Beragam wahana edukatif tersedia, namun bukan berarti tidak ada
dampak negatif mengiringi objek wisata ini.

Adapun beberapa dampak sosial, budaya, dan ekonomi adanya objek


wisata Taman Pintar adalah:

1. Memberikan wahana bermain sekaligus belajar yang representatif bagi


anak.
2. Menjadikan pilihan objek wisata keluarga yang bermanfaat.
3. Memberikan pilihan tempat belajar yang menarik bagi para pendidik,
karena disini anak-anak akan disuguhi kanekaragam permaian yang
menambah khasanah pengetahuan.
4. Taman Pintar juga bisa dijadikan sebagai tujuan wisata yang potensial
untuk para wisatawan khususnya pelajar.
17

5. Menambah pilihan mata pencaharian bagi penduduk sekitarnya dengan


menjadi pedagang, petugas parkir, maupun petugas kebersihan.
6. Menambah pendapatan kota Yogyakarta dari kunjungan pariwisata baik
yang wisatawan asing maupun wisatawan mancanegara.
7. Taman pintar juga dapat digunakan sebagai wahana pembelajaran
pendidikan karakter yang kini banyak digembar-gemborkan.
8. Selain dampak positif terkadang persaingan antar pedagang, atau
pengelola juga menimbulkan gesekan-gesakan tersendiri di objek wisata
tersebut.
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
Demikian laporan karya ilmiah study tour di Yogyakarta yang dapat
saya tuliskan. Kesimpulan yang dapat ditarik dari laporan karya ilmiah ini
adalah bahwasanya setiap siswa membutuhkan rekreasi yang memiliki nilai
edukasi. Dengan demikian, study tour berguna bagi siswa disamping sebagai
wahana rekreasi dan menambah pengalaman, study tour juga bisa menambah
ilmu pengetahuan.

B. SARAN
Saran yang dapat saya sampaikan adalah semoga objek wisata pada
kunjungan tahun depan dapat ditambah sehingga siswa memperoleh lebih
banyak lagi pengalaman dan pengetahuan yang beragam.

18
DAFTAR PUSTAKA

https://tamanpintar.co.id/sejarah. Diakses 09 juni 2023. Pukul 20.39 WIB

https://kisahunicorn.blogspot.com/2012/10/laporan-observasi-taman-pintar.html. Diakses
09 juni 2023. Pukul 20.39 WIB

19

Anda mungkin juga menyukai