PENGESAHAN
Laporan study tour ini yang merupakan tugas wajib Bahasa
Indonesia siswa kelas VIII SMP Negeri 1 Sumpiuh Tahun Ajaran 2013/2014.
Kami siswa kelas VIII D yang beranggotakan 5 siswa yaitu:
Disahkan pada :
Hari :
Tanggal :
Pembimbing, Wali Kelas,
Suhono,S.pd,
Dartun Eko Km
Mengetahui,
Kepala Sekolah
Rudi Kristanto,S.pd,
KATA PENGANTAR
Assalamualaikum Wr.Wb.
Puji syukur kehadirat Allah swt karena telah melimpahkan nikmat
dan hidayahnya sehingga pada kesempatan kali ini saya dapat
menyelesaikan laporan perjalanan study tour ke Bandung-Jakarta dengan
baik.
Kami berupaya menyusun laporan perjalanan ini secara
sistematis.Untuk penyajiannya kami sesuaikan dengan kaidah-kaidah guru
Bahasa Indonesia kami.
Laporan study tour ini dapat diselesaikan berkat bantuan dari pihak-
pihakyang telah memberikan bantuan dan dukungan kepada kami. Untuk
itu kami mengucapkan terima kasih kepada pihak-pihak yang terlibat
dalam penyusunan laporan perjalanan ini yaitu :
1. Bapak Rudi Kristanto,S.Pd, selaku bapak kepala sekolah SMPN 1 Sumpiuh
yang telah memberi kesempatan kepada kami untuk mengikuti kegiatan
Study Wisata ke Bandung-Jakarta
2. Bapak Dartun Eko K.M,Kom, selaku wali kelas kami yang telah
membimbing kami.
3. Bapak Suhono,S.Pd, selaku guru Bahasa Indonesia kami yang telah
memberikan pengarahan dalam penyusunan laporan perjalanan ini.
4. Bapak dan Ibu staf dewan guru yang ikut mendampingi,mengawasi,dan
memotivasi kami selama perjalanan study wisata.
5. Tour Leader dari CV. INDOTIARA yang telah mendampingi kami.
6. Orang tua dan keluarga kami yang telah mengizinkjan kami untuk
mengikuti kegiatan Study Wisata ka Bandung-Jakarta.
7. Dan semua pihak yang telah membantu kami dalam penyusunan laporan
perjalanan Study Wisata.
Kami menyadari atas kekurangan dari laporan perjalanan yang kami
buat ini,oleh sebab itu kritik dan saran yang bersifat membangun dari
pembaca akan kami terima dengan senang hati.
Akhir kata,kami berharap semoga laporan study wisata ini dapat
bermanfaat bagi para pembaca,khususnya siswa SMP N 1 SUMPIUH.
Wassalamualaikum Wr.Wb.
Sumpiuh,14
Nopember 2013
Daftar Isi
Halaman
Judul
.1
Kata
Pengesahan
..2
Kata
Pengantar
..3
Daftar
Isi
.4
Bab 1 Pendahuluan
a. Latar Belakang
Kegiatan
5
b. Tujuan
Kegiatan
..5
c. Ruang Lingkup
Kegiatan
.5
d.
Sasaran
..5
e. Metode dan Teknik Penulisan
Laporan..5
Bab 2 Hasil Pengamatan/Kunjungan
a. Rincian Objek yang
dikunjungi
6
b.
Deskripsi
.6-45
1.
TMII
6-13
2. PP
IPTEK
.14-18
3. Gelanggang
Samudera
....19-20
4.
Dufan
.21-25
5. Museum
Gajah
.26-28
6. Istana
Negara
...29-35
7.
Monas
36-41
8.
Cibaduyut
..42
c. Kesan-
kesan
43
d. Faktor Pendukung
Kunjungan
.43
Bab 3 Penutup
a.
Kesimpulan
..44
b.
Saran
.44
BAB 1
Pendahuluan
A. Latar Belakang
Pada tanggal17-20 Oktober, SMP N 1 SUMPIUH mengadakan kegiatan
study tour ke Jakarta. Kegiatan ini diikuti oleh siswa-siswi kelas VIII. Latar
belakangdilaksanakannya kegiatan ini berdasarkan :
Bab 2
Hasil Pengamatan/Kunjungan
A. Rincian Objek Yang Dikunjungi
TMII
PP IPTEK
GELANGGANG SAMUDERA
DUFAN
ISTANA NEGARA
MUSEUM GAJAH
MONAS
CIBADUYUT
B. Deskripsi
A. TMII
Sejarah
Bagian-bagian TMII
Anjungan daerah
Bangunan keagamaan
Sarana rekreasi
Istana Anak-anak Indonesia
Keong Mas
Kereta gantung
Desa Wisata
Taman
Di TMII terdapat sepuluh macam taman yang menunjukkan keindahan
flora dan fauna Indonesia:
Kubah Taman Burung.
Taman Anggrek
Taman Kaktus
Taman Melati
Taman Bekisar
Taman Burung
Museum
Museum Indonesia
Museum Pusaka
Museum Transportasi
Museum Telekomunikasi
Museum Penerangan
Museum Olahraga
Museum Asmat
Teater 4D
Galeri
Anjungan Jambi
Anjungan Riau
Anjungan Aceh
B. PP IPTEK
PP-IPTEK merupakan sarana pembelajaran luar sekolah untuk
menumbuh-kembangkan budaya ilmu pengetahuan dan teknologi (iptek)
di masyarakat untuk segala generasi secara MUDAH, MENGHIBUR,
BERKESAN dan KREATIF; melalui berbagai program dan peragaan
interaktif yang dapat disentuh dan mainkan. Melalui interaksi ini, akan
dapat mendorong tumbuhnya pemikiran tentang APA, MENGAPA dan
BAGAIMANA iptek digali dan dimanfaatkan bagi kehidupan manusia agar
lebih nyaman dan sejahtera.
Sejarah PP-IPTEK
Pada tahun 1984 gagasan pendirian science centre di Indonesia
diprakasai oleh Menristek, Prof. Dr. B.J. Habibie, dengan dibentuknya
Panitia Kerja dengan SK Menistek No.15/M/Kp/IX/1984 untuk melakukan
studi banding, pengkajian konsepsi dasar pembangunan, tema peragaan,
system pengelolaan, serta bentuk arsitekturnya. Dibentuk Supporting
Committee tahun 1987 untuk melakukan sosialisasi science centre kepada
masyarakat melalui penyelenggaraan pameran fisiska dan matematika di
Gedung Pengelola Taman Mini Indonesia Indah (TMII), yang dibuka oleh
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Prof. Dr. Fuad Hasan.
Kelembagaan PP-IPTEK
PP-IPTEK berada di bawah pembinaan Kementerian Riset dan
Teknologi, diatur berdasarkan Peraturan Menteri Riset dan Teknologi RI
Nomor : 10/M/PER/XII/2006 tentang Organisasi dan Tata Kerja PP-IPTEK.
Sejak 20 Maret 2007 status PP-IPTEK ditetapkan sebagai Unit Pelaksana
Teknis yang menerapkan Pola Pengelolaan Keuangan Badan Layanan
Umum (BLU) Penuh oleh Keputusan Menteri Keuangan Nomor :
157/KMK.05/2007.
Dalam memberikan layanan kepada masyarakat, PP-IPTEK dituntut
secara profesional namun tidak mengutamakan keuntungan, didasarkan
pada prinsip efisiensi dan produktivitas. Standar Pelayanan Minimum
diterapkan dengan mempertimbangkan : kualitas layanan, pemerataan
dan kesetaraan layanan, biaya serta kemudahan layanan. Untuk itu, sejak
tahun 2007 PP-IPTEK merintis penerapan sistem management mutu Total
Quality Management (TQM).
Dedikasi dan profesionalisme 100 karyawan senantiasa ditekankan
dalam menentukan faktor sukses PP-IPTEK. Oleh karenanya tiap karyawan
diberi kesempatan untuk dapat mengembangkan diri melalui workshop,
pendidikan dan pelatihan, guna peningkatan pengetahuan, keterampilan
dan profesionalisme mereka. Peningkatan pendidikan formal dan non
formal menjadi salah satu focus pengembangan bagi manajemen
sumberdaya manusia.
Kegiatan di PP-IPTEK
Sebagai suatu science center, kompetensi utama PP-IPTEK
menyajikan berbagai alat peraga interaktif yang dapat dimainkan untuk
merangsang keingin-tahuan pengunjung akan fenomena iptek yang
terjadi. Galeri berisi sekitar 300 alat peraga yang dikelompokkan menjadi
14 wahana : antariksa, lingkungan, energi, fluida, gelombang, listrik dan
magnet, mekanika, optic, transportasi darat, transportasi udara, arena
peneliti cilik, matematika, penyakit dan kesehatan, galeri Plato.
D. DUFAN
Dunia Fantasi atau disebut juga Dufan (juga disebut "Do Fun")
yang diresmikan pada 29 Agustus 1985 adalah tempat hiburan yang
terletak di kompleks Taman Impian Jaya Ancol (Ancol taman impian),
Jakarta Utara, Indonesia.
Dunia Fantasi mempunyai maskot berupa kera bekantan yang diberi
nama Dufan (singkatan dari Dunia Fantasi). Dipilih kera sebagai karakter
adalah untuk mengingatkan bahwa Ancol dahulu adalah kawasan kera.
Pemilihan kera bekantan adalah semata-mata untuk mengenalkan jenis
satwa langka yang kini dilindungi. Bentuk karikatural kera bekantan ini
divisualisasikan oleh Matari Advertising yang ikut serta dalam program
komunikasi awal Dunia Fantasi.
Karakter/Maskot Dunia Fantasi
Dufi
Kawasan Jakarta
Turangga Rangga
Kawasan Kalila
Ubangga
Safari Game
Kawasan Indonesia
Alap-Alap
Tornado
Wahana ini beroperasi sejak 10 Juni 2007 dan diresmikan oleh
Gubernur Jakarta Sutiyoso dan merupakan wahana paling menegangkan
dari semua arena di Dufan. Wahana ini juga sangat memacu adrenalin
karena cara pengoperasiannya, yaitu saat mulai kita langsung naik keatas
lalu kita dijungkir balikkan. Begitu juga saat kita diturunkan juga dijungkir
balikkan. Wahana ini paling banyak diminati oleh masyarakat luas; selain
memacu adrenalin wahana ini juga menyenangkan.
Kawasan Eropa
Beng Beng
Kicir Kicir
Sebuah kincir raksasa yang akan memutar penumpang ke segala arah.
Wahana dengan nama lain Power Surge ini didatangkan dari Zamperia
Italia pada tahun 2002.
Hysteria
Panggung Maksima
Burung Tempur
Perang Bintang
Hikayat Game
Rajawali
Ice Age Sid's Arctic Tours: di wahana ini anda akan diajak
mengarungi cerita ice age di masa lampau dengan menggunakan
perahu dan belajar bagaimana proses terjadinya Zaman es bersama
Sid's dan teman-teman.
Airborn shot
Kawasan ini merupakan daya tarik utama dari seluruh wilayah dufan.
Disinilah lokasi permainan yang paling mendebarkan yang mengutamakan
kecepatan, naik turun, menikung tajam, berputar di kumpulkan menjadi
satu.
Halilintar
Pentas Prestasi
Kawasan Amerika
Lorong Sesat
Lorong Sesat, terdiri dari lorong berdinding kaca sepanjang lebih dari
90 meter, memberi refleksi tak terbatas sehingga terasa seakan tak ada
dimensi ruang
Niagara
Kereta luncur Niagara gara, yaitu perahu berbentuk balok kayu yang
meluncur bertualang mengikuti arus air. Kemudian, pada klimaksnya, naik
setinggi 30 meter dan terjun seolah-olah mencebur mengikuti air terjun
sungai-sungai di Amerika.
Poci Poci
Rango Rango
Di rumah miring Rango Rango, bangunan rumah kayu bergaya country,
pengunjung akan menikmati pengalaman aneh, seolah-olah kehilangan
orientasi gravitasi.
Tembak Jitu
Kawasan Istana
Istana Boneka
Kawasan Asia
Baku Toki
Bianglala
Wahana ini berupa kincir ria setinggi 33 meter. Wahana ini adalah salah
satu bangunan tertinggi di Dunia Fantasi. Dari bagian atas kincir dapat
dilihat cakrawala laut serta bangunan-bangunan di Dunia Fantasi.
Bianglala dibangun dengan arsitektur dan ornamen bernuansa warna khas
Thailand.
Gajah Bledug
Kora Kora
Wahana ini berbentuk kapal besar yang berayun hampir 90 derajat.
Sensasi yang diberikan pada wahana ini adalah kegerian pada saat
berada dipuncak ketinggian dan pada saat berayun turun.
Wahana Terdahulu
Yunior Bogati
Balon Race
Undur undur
Kunang kunang
Panggung Jakarta
Red Baroon
Balada Kera
Fasilitas
Telepon Umum
PPPK
Toilet
Acara khusus
Kursi Roda
Parade
Mushola
Fasttrack
E. Museum Gajah
4 Lihat pula
5 Referensi
6 Pranala Luar
Monumen Gajah
F. ISTANA NEGARA
Gaya arsitektur Pallado tampak jelas dari eksterior kedua gedung ini yang
menampilkan saka-saka bercorak Yunani. Ada enam saka bundar laras
Doria di bagian depan Istana Merdeka, sedangkan bagian depan Istana
Negara menonjolkan 14 saka dengan laras yang sama. Kesan arsitektur
Palladio juga terlihat pada bingkai-bingkai jendela dan pintu yang besar
disamping lengkung-lengkung gapura di kedua sisi Istana Merdeka. Kedua
Istana Jakarta ini mempunyai ciri yang hampir mirip, yaitu serambi depan
yang luas dan terbuka. Di Istana Merdeka, serambi itu dicapai dengan
mendaki 16 anak tangga batu pualam, langsung dari arah depan. Di
Istana Negara, serambinya yang sedikit lebih sempit dicapai dari dua anak
tangga di sisi kanan dan kiri, dan bagian depannya ditutup dengan pagar
balustrada.
Ruang kerja Presiden Sukarno diisi dengan meja dari kayu jati masif,
setelan kursi tamu dari kulit, dan dua dinding yang dipenuhi lemari buku
tingginya sepertiga dinding. Ruang kerja ini nyaris tidak berubah setelah
ditinggalkan Bung Karno dan selama 32 tahun dipergunakan oleh Presiden
Soeharto. Baru pada masa Presiden B.J. Habibie ruang tersebut
mengalami sediikt perubahan.
Ketika putra-putri Bung Karno masih kecil, mereka tidak dikirim ke sekolah
umum. Sebuah gazebo di pelataran tengah diubah menjadi kelas taman
kanak-kanak bagi mereka. Gazebo itu di masa Hindia-Belanda dipakai
sebagai muziek-koepel tempat para pemusik bermain pada acara-acara
pesta kebun. Guru untuk taman kanak-kanak itu didatangkan ke sana.
Anak-anak staf Istana yang seusia juga diajak bersekolah di situ untuk
menemani putra-putri Bung Karno. Kebanyakan mereka tinggal di
bangunan samping untuk karyawan Istana, di lahan yang sekarang
menjadi kompleks Sekretariat Militer.
Pada masa Bung Karno, bagian-bagian luar Istana Merdeka masih terbuka
sehingga merupakan serambi-serambi dan beranda-beranda yang luas.
Sekeliling Istana, sekalipun berpagar, tetap memberi kesan terbuka.
Beberapa bagian beranda yang terbuka itu dilengkapi dengan setelah
kursi-kursi rotan. Di situ kadang-kadang Presiden Sukarno menemui tamu-
tamunya, termasuk juga melayani wawancara para wartawan.
Untuk menegaskan Istana Jakarta sebagai tempat tinggal keluarga
Presiden dan tempat kerja Presiden dan stafnya maka dirasa perlu
menyediakan tempat ibadah di lingkungan itu. Akhirnya dibangunlah
Masjid Baiturrahim disamping barat Istana Merdeka dengan arsitek R.M.
Soedarsono pada tahun 1958 dan selesai pada tahun 1961. Pada masa
pemerintahan Presiden Habibie, masjid itu diperluas pada sisi selatan
dengan bangunan simetris dengan sisi utara, sedangkan bagian dalam
kubah masjid dihiasi dengan kaligrafi dari ayat-ayat suci Alquran.
Lantai teratas Wisma negara adalah ruang makan dan ruang tamu bagi
para tamu agung negara. Lantai lima atalah suite untuk tamu agung
setingkat kepala negara, sedangkan lantai empat merupakan suite bagi
tamu agung sederajat perdana menteri atau wakil presiden. Wisma
Negara juga dilengkapi dengan kantor pos, salon pangkas dan kecantikan,
tempat penukaran uang, serta toko cenderamata.
Halaman luas yang menjadi pelataran bagi Istana Merdeka, Istana Negara,
dan Wisma Negara juga menjadi surga bagi berbagai macam burung.
Sesuai dengan musimnya, ratusan burung betet, perkutut, jalak
menyinggahi halaman Istana Jakarta. Bung Karno dulu selalu meminta
para staf untuk menyediakan makanan bagi peliharaan burung-burung.
Sebagai pecinta kemerdekaan, ia juga dikenal pembenci sangkar burung.
Pada masa pemerntahan Presiden Megawati, Taufiq Kiemas, suami
Presiden, menanam pohon salam di halaman ini untuk mengundang
burung-burung bebas.
Bekas ruang tidur Ibu Fatmawati di sisi barat, disamping belakang ruang
kerja Presiden, diubah menjadi dua ruang tidur untuk istirahat kepala
negara, dilengkapi dengan kamar mandi yang telah direnovasi. Pak Harto
hanya menggunakan ruang ini untuk bermalam setiap tanggal 16 Agustus
setelah mengikuti upacara ranungan suci di Taman Makam Pahlawan
Nasional Kalibata, menjelang upacara peringata hari Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia.
Melalui koridor yang memisahkan Ruang Jepara dan Ruang Raden Saleh,
para tamu bisa melangkah ke bangsal berikutnya, yaitu Ruang Resepsi
yang merupakan ruang terluas di Istana Merdeka. Beberapa resepsi
kenegaraan khususnya pada 17 Agustus malam diselenggarakan di ruang
ini.
Pilihan warna merah untuk Istana Merdeka dan hijau untuk Istana Negara
juga diterapkan pada gorden atau tirai jendela dan pintu di kedua
bangunan itu. Pada masa Presiden Abdurrahman Wahid, gorden di Istana
Merdeka diubah warnanya menjadi biru.
Kursi dan sofa dari kayu ukiran Jepara dengan bantalan berwarna kuning
emas yang semula memenuhi Istana Jakarta juga diganti dengan kursi dan
sofa peninggalan kolonial Hindia-Belanda dulu. Sebagian besar mebel itu
dikeluarkan kembali dari gudang untuk direnovasi dan diganti bantalan
baru dengan warna dan corak yang menimbulkan kesan elegan dan
hangat.
Istana negara pada dasarnya terdiri dari dua balairung besar: Ruang
Upacara dan Ruang Jamuan. Sesuai dengan namanya, Ruang Upacara
adalah untuk tempat penyelenggaraan upacara-upacara resmi
kenegaraan. Di masa Hindia-Belanda, Ruang Upacara dipakai sebagai
ballroom untuk pesta-pesta yang disemarakkan dengan acara dansa.
Dari depan ini terdapat sebuah koridor untuk mencapai Ruang Jamuan.
Sejumlah lukisan bertema revolusi kemerdekaan karya S. Sudjojono,
Dullah, dan Rustamadji dipajang di kedua dinding di sepanjang koridor itu.
Di kedua sisi koridor itu terdapat beberapa ruang khusus. Di sisi barat
terdapat suite untuk Wakil Presiden dan ruang tunggu tamu Presiden.
Ruang tamu Presiden ini dulunya merupakan Ruang Pusaka untuk
menyimpan berbagai benda pusaka. Di ruang ini Presiden menemui tamu-
tamunya.
Ruang kerja Presiden berada di sisi timur koridor ini, diapit dengan ruang
tunggu tamu dan ruang ajudan. Ruang kerja ini hanya dilengkapi dengan
sebuah meja kerja besar, sebuah kursi kerja untuk Presiden, dua kursi
hadap, dan sebuah lemari panjang untuk menyiman berbagai benda seni
dari keramik dan perak. Di belakang ruang kerja ini terdapat ruang
istirahat dan ruang makan bagi Presiden.
Gaya hidup Gus Dur yang sangat terbuka memberi warna baru degup
kehidupan Istana Jakarta. Seringkali Istana hidup selama 24 jam karena
berbagai jamuan dan pertemuan keluarga yang menghadirkan tamu
berjumlah besar.
Gus Dur juga bekerja di ruang kerja Bung Karno. Sebaliknya, Presiden
Megawati justru tidak menggunakan ruang kerja di Istana Merdeka
sebagai kantornya, melainkan salah satu ruangan di Istana Negara.
Tetapi karena koleksi lukisan, benda seni, dan benda hadiah terus
bertambah, museum itu tidak mampu lagi menampung semuanya.
Gedung Bina Graha yang semula menjadi Kantor Presiden diubah
fungsinya menjadi museum untuk menyimpan semua koleksi benda seni
yang tidak dipajang di Istana. Sedangkan bekas bangunan museum itu
direnovasi menjadi kantor Presiden yang baru, lengkap dengan ruang
untuk konferensi pers dan ruang Rapat Kabinet.
Hampir semua kepala negara dan kepala pemerintahan dari seluruh dunia
telah mendaki anak-anak tangga Istana Merdeka di Jakarta. Nama-nama
mereka tercatat dalam daftar panjang para tamu negara di Istana Jakarta.
Beberapa nama besar dalam sejarah dunia yang pernah berkunjung ke
Istana Jakarta antara lain adalah: Shri Pandit Jawaharlal Nehru, Perdana
Menteri Indira Gandhi, Ratu Elizabeth, Raja Norodom Sihanouk, Jaksa
Agung Robert Kennedy, Presiden Nelson Mandela, Kanselir Helmut Kohl,
Presiden Bill Clinton, dan Putri Diana.
G. MONAS
Monumen Nasional atau yang populer disingkat dengan Monas atau Tugu
Monas adalah monumen peringatan setinggi 132 meter (433 kaki) yang didirikan
untuk mengenang perlawanan dan perjuangan rakyat Indonesia untuk merebut
kemerdekaan dari pemerintahan kolonial Hindia Belanda. Pembangunan monumen
ini dimulai pada tanggal 17 Agustus 1961 di bawah perintah presiden Sukarno,
dan dibuka untuk umum pada tanggal 12 Juli 1975. Tugu ini dimahkotai lidah api
yang dilapisi lembaran emas yang melambangkan semangat perjuangan yang
menyala-nyala. Monumen Nasional terletak tepat di tengah Lapangan Medan
Merdeka, Jakarta Pusat. Monumen dan museum ini dibuka setiap hari mulai pukul
08.00 - 15.00 WIB. Pada hari Senin pekan terakhir setiap bulannya ditutup untuk
umum.
Sejarah
Setelah pusat pemerintahan Republik Indonesia kembali ke Jakarta
setelah sebelumnya berkedudukan di Yogyakarta pada tahun 1950 menyusul
pengakuan kedaulatan Republik Indonesia oleh pemerintah Belanda pada tahun
1949, Presiden Sukarno mulai memikirkan pembangunan sebuah monumen nasional
yang setara dengan Menara Eiffel di lapangan tepat di depan Istana Merdeka.
Pembangunan tugu Monas bertujuan mengenang dan melestarikan perjuangan
bangsa Indonesia pada masa revolusi kemerdekaan 1945, agar terus
membangkitkan inspirasi dan semangat patriotisme generasi saat ini dan
mendatang.
Pada tanggal 17 Agustus 1954 sebuah komite nasional dibentuk dan
sayembara perancangan monumen nasional digelar pada tahun 1955. Terdapat 51
karya yang masuk, akan tetapi hanya satu karya yang dibuat oleh Frederich
Silaban yang memenuhi kriteria yang ditentukan komite, antara lain
menggambarkan karakter bangsa Indonesia dan dapat bertahan selama berabad-
abad. Sayembara kedua digelar pada tahun 1960 tapi sekali lagi tak satupun dari
136 peserta yang memenuhi kriteria. Ketua juri kemudian meminta Silaban untuk
menunjukkan rancangannya kepada Sukarno. Akan tetapi Sukarno kurang
menyukai rancangan itu dan ia menginginkan monumen itu berbentuk lingga dan
yoni. Silaban kemudian diminta merancang monumen dengan tema seperti itu,
akan tetapi rancangan yang diajukan Silaban terlalu luar biasa sehingga biayanya
sangat besar dan tidak mampu ditanggung oleh anggaran negara, terlebih kondisi
ekonomi saat itu cukup buruk. Silaban menolak merancang bangunan yang lebih
kecil, dan menyarankan pembangunan ditunda hingga ekonomi Indonesia membaik.
Sukarno kemudian meminta arsitek R.M. Soedarsono untuk melanjutkan
rancangan itu. Soedarsono memasukkan angka 17, 8 dan 45, melambangkan 17
Agustus 1945 memulai Proklamasi Kemerdekaan Indonesia, ke dalam rancangan
monumen itu.Tugu Peringatan Nasional ini kemudian dibangun di areal seluas 80
hektar. Tugu ini diarsiteki oleh Friedrich Silaban dan R. M. Soedarsono, mulai
dibangun 17 Agustus 1961.
Pembangunan
Sukarno menginspeksi pembangunan Monas. Foto ini dibuat sekitar tahun 1963-
1964.
Pembangunan terdiri atas tiga tahap. Tahap pertama, kurun 1961/1962 -
1964/1965 dimulai dengan dimulainya secara resmi pembangunan pada tanggal 17
Agustus 1961 dengan Sukarno secara seremonial menancapkan pasak beton
pertama. Total 284 pasak beton digunakan sebagai fondasi bangunan. Sebanyak
360 pasak bumi ditanamkan untuk fondasi museum sejarah nasional. Keseluruhan
pemancangan fondasi rampung pada bulan Maret 1962. Dinding museum di dasar
bangunan selesai pada bulan Oktober. Pembangunan obelisk kemudian dimulai dan
akhirnya rampung pada bulan Agustus 1963. Pembangunan tahap kedua
berlangsung pada kurun 1966 hingga 1968 akibat terjadinya Gerakan 30
September 1965 (G-30-S/PKI) dan upaya kudeta, tahap ini sempat tertunda.
Tahap akhir berlangsung pada tahun 1969-1976 dengan menambahkan diorama
pada museum sejarah. Meskipun pembangunan telah rampung, masalah masih saja
terjadi, antara lain kebocoran air yang menggenangi museum. Monumen secara
resmi dibuka untuk umum dan diresmikan pada tanggal 12 Juli 1975 oleh Presiden
Republik Indonesia Soeharto.[4][5] Lokasi pembangunan monumen ini dikenal
dengan nama Medan Merdeka. Lapangan Monas mengalami lima kali penggantian
nama yaitu Lapangan Gambir, Lapangan Ikada, Lapangan Merdeka, Lapangan
Monas, dan Taman Monas. Di sekeliling tugu terdapat taman, dua buah kolam dan
beberapa lapangan terbuka tempat berolahraga. Pada hari-hari libur Medan
Merdeka dipenuhi pengunjung yang berekreasi menikmati pemandangan Tugu
Monas dan melakukan berbagai aktivitas dalam taman.
Rancang Bangun Monumen
Rancang bangun Tugu Monas berdasarkan pada konsep pasangan universal
yang abadi; Lingga dan Yoni. Tugu obelisk yang menjulang tinggi adalah lingga
yang melambangkan laki-laki, elemen maskulin yang bersifat aktif dan positif,
serta melambangkan siang hari. Sementara pelataran cawan landasan obelisk
adalah Yoni yang melambangkan perempuan, elemen feminin yang pasif dan
negatif, serta melambangkan malam hari.[6] Lingga dan yoni merupakan lambang
kesuburan dan kesatuan harmonis yang saling melengkapi sedari masa prasejarah
Indonesia. Selain itu bentuk Tugu Monas juga dapat ditafsirkan sebagai
sepasang "alu" dan "Lesung", alat penumbuk padi yang didapati dalam setiap
rumah tangga petani tradisional Indonesia. Dengan demikian rancang bangun
Monas penuh dimensi khas budaya bangsa Indonesia. Monumen terdiri atas 117,7
meter obelisk di atas landasan persegi setinggi The 17 meter, pelataran cawan.
Monumen ini dilapisi dengan marmer Italia.
Kolam di Taman Medan Merdeka Utara berukuran 25 x 25 meter
dirancang sebagai bagian dari sistem pendingin udara sekaligus mempercantik
penampilan Taman Monas. Di dekatnya terdapat kolam air mancur dan patung
Pangeran Diponegoro yang sedang menunggang kudanya, terbuat dari perunggu
seberat 8 ton. Patung itu dibuat oleh pemahat Italia, Prof. Coberlato [7] sebagai
sumbangan oleh Konsulat Jendral Honores, Dr Mario Bross di Indonesia. Pintu
masuk Monas terdapat di taman Medan Merdeka Utara dekat patung Pangeran
Diponegoro. Pintu masuk melalui terowongan yang berada 3 m di bawah taman dan
jalan silang Monas inilah, pintu masuk pengunjung menuju tugu Monas. Loket tiket
berada di ujung terowongan. Ketika pengunjung naik kembali ke permukaan tanah
di sisi utara Monas, pengunjung dapat melanjutkan berkeliling melihat relief
sejarah perjuangan Indonesia; masuk ke dalam museum sejarah nasional melalui
pintu di sudut timur laut, atau langsung naik ke tengah menuju ruang
kemerdekaan atau lift menuju pelataran puncak monumen.
Relief Sejarah Indonesia
Relief timbul sejarah Indonesia menampilkan Gajah Mada dan sejarah Majapahit
Pada halaman luar mengelilingi monumen, pada tiap sudutnya terdapat
relief timbul yang menggambarkan sejarah Indonesia. Relief ini bermula di sudut
timur laut dengan mengabadikan kejayaan Nusantara pada masa lampau;
menampilkan sejarah Singhasari dan Majapahit. Relief ini berlanjut secara
kronologis searah jarum jam menuju sudut tenggara, barat daya, dan barat laut.
Secara kronologis menggambarkan masa penjajahan Belanda, perlawanan rakyat
Indonesia dan pahlawan-pahlawan nasional Indonesia, terbentuknya organisasi
modern yang memperjuangkan Indonesia Merdeka pada awal abad ke-20, Sumpah
Pemuda, Pendudukan Jepang dan Perang Dunia II, proklamasi kemerdekaan
Indonesia disusul Revolusi dan Perang kemerdekaan Republik Indonesia, hingga
mencapai masa pembangunan Indonesia modern. Relief dan patung-patung ini
dibuat dari semen dengan kerangka pipa atau logam, sayang sekali beberapa
patung dan arca mulai rontok dan rusak akibat hujan dan cuaca tropis.
Museum Sejarah Nasional
Ruang kemerdekaan
Di bagian dalam cawan monumen terdapat Ruang Kemerdekaan berbentuk
amphitheater. Ruangan ini dapat dicapai melalui tangga berputar di dari pintu sisi
utara dan selatan. Ruangan ini menyimpan simbol kenegaraan dan kemerdekaan
Republik Indonesia. Diantaranya naskah asli Proklamasi Kemerdekaan Indonesia
yang disimpan dalam kotak kaca di dalam gerbang berlapis emas, lambang negara
Indonesia, peta kepulauan Negara Kesatuan Republik Indonesia berlapis emas,
dan bendera merah putih, dan dinding yang bertulis naskah Proklamasi
Kemerdekaan Republik Indonesia.[1][8]. Di dalam Ruang Kemerdekaan Monumen
Nasional ini digunakan sebagai ruang tenang untuk mengheningkan cipta dan
bermeditasi mengenang hakikat kemerdekaan dan perjuangan bangsa Indonesia.
Naskah asli proklamasi kemerdekaan Indonesia disimpan dalam kotak kaca dalam
pintu gerbang berlapis emas. Pintu mekanis ini terbuat dari perunggu seberat 4
ton berlapis emas dihiasi ukiran bunga Wijaya Kusuma yang melambangkan
keabadian, serta bunga Teratai yang melambangkan kesucian. Pintu ini terletak
pada dinding sisi barat tepat di tengah ruangan dan berlapis marmer hitam. Pintu
ini dikenal dengan nama Gerbang Kemerdekaan yang secara mekanis akan
membuka seraya memperdengarkan lagu "Padamu Negeri" diikuti kemudian oleh
rekaman suara Sukarno tengah membacakan naskah proklamasi pada 17 Agustus
1945. Pada sisi selatan terdapat patung Garuda Pancasila, lambang negara
Indonesia terbuat dari perunggu seberat 3,5 ton dan berlapis emas. Pada sisi
timur terdapat tulisan naskah proklamasi berhuruf perunggu, seharusnya sisi ini
menampilkan bendera yang paling suci dan dimuliakan Sang Saka Merah Putih,
yang aslinya dikibarkan pada tanggal 17 Agustus 1945. Akan tetapi karena
kondisinya sudah semakin tua dan rapuh, bendera suci ini tidak dipamerkan. Sisi
utara diding marmer hitam ini menampilkan kepulauan Nusantara berlapis emas,
melambangkan lokasi Negara Kesatuan Republik Indonesia.Semua itu sangat
indah.
Pelataran Puncak dan Api Kemerdekaan
Dewi Pertiwi
H. CIBADUYUT
Sepatu, tas dan dompet merupakan salah satu asesoris yang selalu
digunakan dan dibawa baik bagi pria maupun wanita. Bandung
merupakan salah satu sentral pembuatan asesoris tersebut. Tepatnya
berada di Cibaduyut Bandung. Cibaduyut pun dikenal sebagai deretan
toko terpanjang di Asia. Hasil produk sepatu cibayudut tidak kalah dengan
merek luar negeri. Buktinya dengan banyaknya turis domestik yang
datang ke sini.
Selain sepatu, dompet dan tas banyak juga di sini di jual makanan khas
Bandung sebagai oleh oleh bandung. Jika datang ke cibaduyut Bandung
anda tak hanya belanja sepatu atau makanan saja, namun dompet pun
disini bisa dijadikan oleh oleh Bandung, karena harga, bentuk dan kwalitas
yang bagus.
Tidak jauh dari jalan cibaduyut bandung terdapat terminal bus leuwih
panjang, yang bisa memudahkan para pengunjung yang menggunakan
alat tranportasi untuk mengunjungi cibaduyut bandung. Untuk anda yang
menggunakan kendaraan pribadi dari luar bandung anda bisa keluar dar
Tol Kopo atau tol Moch. Toha, karna kedua Tol ini akses keluar dari tol yang
sangat dekat. Berbagai oleh-oleh ciri khas kota bandung bisa anda
dapatkan disini, seperti penyeum, dodol, opak, dan lain-lain.
Jika Cibaduyut terkenal akan sentral sepatu dan tas ada wilayah lain yang
juga terkenal dengan produk Jeans, yaitu Cihampelas Bandung. Jangan
lupa jika anda berlibur ke Bandung mintalah Cibaduyut Bandung dan
Cihampelas Bandung masuk dalam Bandung tour package anda. Maka
anda akan menemukan sensasi lain dari Kota Bandun
C. Kesan-kesan
o Selama di Kota Bandung dan Jakarta kami mendapat pengalaman baru
yang tidak pernah kami lupakan.
o Kami senang karena pada saat di kota Bandung kami mendapat
wawasan,ilmu pengetahuan dan teknologi serta dapat melihat sejarah
pada masa lalu.
o Kami sangat senang karena pada saat di Jakarta kami dapat menikmati
wahana di DUFAN.
D. Faktor Pendukung Kunjungan
Melaksanakan kegiatan sekolah yang diadakan setiap tahun.
Menambah wawasan tentang daerah wisata di Jakarta.
Untuk nilai tugas mata pelajaran Bahasa Indonesia.
Bab 3
Penutup
Kesimpulan
Kami merasa senang pada saat berwisata ke Bandung-Jakarta
karena kami jadi lebih mengerti tentang tempat-tempat wisata yang ada
di kota Bandung dan Jakarta serta ilmu pengetahuan kami menjadi
bertambah,serta menambah pengalaman saat berwisata. Kota Jakarta
adalah kota yang banyak mengandung sejarah. Disana banyak terdapat
tempat wisata. Maka dari itu apabila kita berwisata ke Jakarta sebaiknya
kita tidak boleh hanya bersenang-senang saja. Kita juga harus
mengetahui sejarh tentang tempat tersebut. Terlebih apabila kita pergi ke
museum, kita dapat melihat benda-benda bersejarah, dari situ kita dapat
mengetahui hehidupan zaman dahulu.
Saran
o Untuk para panitia sebaiknya pada saat di tempat wisata kami diberikan
waktu yang cukup lama,supaya kami bisa mencari informasi dan
pengalaman tanpa terburu-buru.
o Untuk guru dan panitia penyelenggara diharapkan tahun-tahun
mendatang tujuan wisata yang belum pernah dikunjungi tahun-tahun
lampau.
o Untuk adik kelas sebaiknya jika ada Study Wisata diharapkan agar dapat
mengikuti kegiatan Study Wisata tersebut karena selain menyenangkan
juga menambah pengalaman dan wawasan bersama teman-teman dan
guru-guru.
o Semoga laporan perjalanan Study Wisata ini bermanfaat bagi adik-adik
kelas dan pembaca.