Anda di halaman 1dari 12

TUGAS KLIPING SDN CIKERETEG

KELAS 4
JUDUL
SEJARAH MUSEUM ZOOLOGI
&
ISTANA BOGOR

NAMA : QUEENETA SYAHLA


SEJARAH MUSEUM ZOOLOGI BOGOR

Sejarah Museum Zoologi Bogor Dalam kurun waktu 110 tahun ( 1894 – 2005) telah mengkoleksi
sebanyak 3 juta spesimen yang terdiri dari 20.000 jenis fauna, yaitu mamalia, burung, reptil,
amphibi, ikan, moluska, serangga. Kekayaan koleksi fauna di Widyasatwaloka di Cibinong
merupakan kebanggaan nasional dalam mengungkapkan keanekaragaman fauna dan aset yang
tidak ternilai. Ironisnya tanggal berdirinya Museum Zoologi Bogor ( MZB ) sebagai suatu lembaga
ilmiah yang berskala dunia tidak diketahui secara tepat.

Sepanjang sejarahnya MZB mengalami 11 kali pergantian nama dan perkembanganya dapat
dikelompokan menjadi 3 periode, yaitu periode awal (1894 - 1901), periode pancaroba (1901 –
1986), dan periode pemekaran (1987 –sekarang). Landbouw Zoologisch Museum pertama kali
dipimpin oleh J.C Koningsberger yang menempati gedung seluas 402 m². Pada tahun 1906
namanya diubah menjadi Zoologisch Museum dan 4 tahun kemudian diubah menjadi Zoologisch
Museum en Laboratorium.
Kehadiran museum ini menjadi perhatian masyarakat yang ingin mendapar informasi mengenai
fauna. Selama 25 tahun Koningsberger hanya dibantu oleh konservator P.A Ouwens yang
bertugas mengumpulkan , menata, mempelajari dan menginformasikan koleksi .Sepulangnya
Koningsberger ke Belanda pada tahun 1919 dan semakin tuanya Ouwens ditunjuklah pakar
zoology yaitu Dr.K.W.Dammerman untuk menggantikan mereka. Dia tertarik pada
pengembangan ilmiah dan membina koleksi. Jumlah tenaga ilmiah mulai diperbanyak agar setiap
takson memperoleh perhatian. Setelah Dammerman, pimpinan museum dipercayakan kepada
Dr. M,A Lieftinck seorang pakar serangga dari tahun 1939 – 1954 ( kecuali pada masa
kependudukan Jepang ) .
Sebagian besar masa kepimpinan Lieftinck ditandai dengan masa yang tidak stabil. Semua
kegiatan dikatakan tidak berkembang karena pergolakan politik. Selama masa kependudukan
jepang museum di pimpin oleh prof. T. Nakai dan di ubah menjadi Dobutsu Hakobutsukan.
Lieftinck pun digantikan oleh Groeneveld yang sebenarnya dia bukan ahli zoology. Setelah perang
dunia II berakhir pada tahun 1944 Lieftinck mengambil alih pengelolaan museum. Pada tahun
1945 – 1947 nama Zoologisch Museum en Laboratorium dihidupkan kembali. Pada tahun 1947
itulah nama Museum Zoologicum Bogoriense diperkenalkan. Nama tersebut terus digunakan
pada pemerintah RI saat mengambil alih semua intasi pemeritahan Belanda.
Pimpinan museum masih dipercayakan oleh Lieftinck hingga tahun 1954. Selanjutnya museum
dierahkan kepimpinanya kepada A.M.R Wegner dia seorang kolektor zoology kebangsaan
Jerman. Tidak banyak yang dapat dikembangkan pada masa itu kecuali mempersiapkan tenaga
muda Indonesia sebagai pengganti. Orang Indonesia yang dipercayakan memimpin pada tahun
1960 yaitu S.Kadarsan. Masa 4 tahun terakhir, sejak 1960 merupakan masa yang paling banyak
terjadi pergantian pimpinan yang dimaksudkan agar calon pemimpin mendapat pendidikan dan
memiliki keterampilan yang handal. Hinga akhirnya pada tahun 2000 nama MZB diubah menjadi
Bidang Zoologi dibawah naungan Pusat Penelitian Biologi – LIPI.

2.2 Nama Museum Zoologi Dari Masa ke Masa


Nama Museum dari Masa ke Masa No. Tahun Nama 1 1894 Landbouw Zoologisch Laboratorium
2 a 6 1945-1947 Zoologisch Museum en Laboratorium 7 1947-1954 Museum Zoologicum
Bogoriense 8 1955-1962 Lembaga Museum Zoologicum Bogoriense 9 1962-1982 Museum
Zoologicum Bogoriense 10 1987-sekarang Balai Penelitian dan Pengembangan Zoologi

2.3 Nama Pemimpin Museum Zoologi


Pimpinan Museum Zoologi Bogor ( 1894-1994 ) No. Tahun Nama Pemimpin 1 1894-1918 Dr. J. C.
Koningsberger 2 1919-1939 Dr. K. W. Dammerman 3 1939-1954 D. M. A. Lieftinch 4 1960-1962
1964-1968 1971-1977 A. N. R. Wegner 5 1962-1964 1968-1971 Dr. Sampurno Kadarsan 6 1977-
1986 Dr. Soehartono Adisoemarto 7 1986-1994 Drs. Moh. Amir. M. S. C
2.4 Data Mengenai Museum Zoologi
Data Mengenai Museum Zoologi Bogor
• Lokasi Museum Jl. Ir. H. Juanda No. 9, Bogor, jawa Barat
• Transportasi
Jarak tempuh dari Bandar udara : 70 km
Jarak tempuh dari Pelabuhan : 50 km
Jarak tempuh dari Terminal : 30 kmÞ ( terminal Barang siang )
Jarak tempuh dari Stasiun KA : 3 kmÞ ( stasiun KA Bogor )
• Jumlah Pegawai 2 orang terdiri dari : Bimbingan edukasi : 1 orangÞ Bagian ticketing : 1 orang.
• Program Museum o Bimbingan • Jadwal Kunjungan o Senin s/d Minggu Pukul 08.00-16.00
• Harga Tiket o Gratis karena sudah termasuk dengan uang masuk Kebun Raya Bogor sebesar
Rp. 10.000;
• Fasilitas o Ruang pameran tetap o Ruang penyimpanan koleksi o Laboratorium o Toilet

2.5 Proses Pengawetan Fauna


Proses Pengawetan Fauna Dalam pengawetan fauna yang terdapat di Museum Zoologi Bogor
terbagi 2 (dua) proses, yaitu :
1) Secara basah Proses pengawetan secara basah yaitu binatang yang akan dijadikan sebagai
objek penelitian sekaligus pameran. Binatang direndam kedalam larutan alcohol atau larutan
formalin berguna sebagai zat yang dapat menghambat pembusukan dan membuat binatang
tersebut terlihat utuh bagian tubuhnya ketika dipamerkan dan apabila terjadi pembusukan akan
merusak binatang tersebut.
2) Secara kering Proses pengawetan secara kering yaitu binatang yang dijadikan sebagai objek
penelitian atau pameran terlebih dahulu binatang tersebut dikuliti. Dan semua organ lunak
dikeluarkan dan hanya tersisa kulit dan tulang asli. Apabila organ lunaknya tidak keluar, maka
akan cepat terjadi pembusukan. Sebagai pengganti organ lunak yang dikeluarkan maka akan
digantikan oleh bahan khusus sehingga ketika dipamerkan terlihat nyata.

Referensi Museum Zoologi Bogor


https://id.wikipedia.org/wiki/Museum_Zoologi_Bogor
ISTANA BOGOR
Istana Bogor merupakan salah satu dari enam Istana Presiden Republik Indonesia yang
mempunyai keunikan tersendiri dikarenakan aspek historis, kebudayaan, dan faunanya. Salah
satunya adalah keberadaan rusa-rusa yang didatangkan langsung dari Nepal dan tetap terjaga
dari dulu sampai sekarang.
Saat ini sudah menjadi trend warga Bogor dan sekitarnya setiap hari Sabtu, Minggu, dan hari
libur lainnya berjalan-jalan di seputaran Istana Bogor sambil memberi makan rusa-rusa indah
yang hidup di halaman Istana Bogor dengan wortel yang diperoleh dari petani-petani
tradisional warga Bogor yang selalu siap sedia menjajakan wortel-wortel tersebut setiap hari
libur. Seperti namanya, istana ini terletak di Bogor, Jawa Barat.
Sekarang Istana Bogor digunakan sebagai tempat kediaman Presiden Joko Widodo sekaligus
digunakan untuk menyambut tamu dari negara lain. Namun khalayak umum diperbolehkan
mengunjungi secara rombongan, dengan sebelumnya meminta izin ke Sekretaris Negara, c.q.
Kepala Rumah Tangga Kepresidenan.
Sejarah Istana Bogor
Istana Bogor berada di kota Bogor yang pada era kolonial bernama Buitenzorg atau Sans
Souci yang berarti "tanpa kekhawatiran".
Istana Bogor pada 22 Agustus 1971.
Sejak tahun 1870 hingga 1942, Istana Bogor merupakan tempat kediaman resmi dari 38
Gubernur Jenderal Belanda dan satu orang Gubernur Jenderal Inggris.
Pada tahun 1744 Gubernur Jenderal Gustaaf Willem Baron Van Imhoff terkesima akan
kedamaian sebuah kampung kecil di Bogor (Kampung Baru), sebuah wilayah bekas
Kerajaan Pajajaran yang terletak di hulu Batavia. Van Imhoff mempunyai rencana membangun
wilayah tersebut sebagai daerah pertanian dan tempat peristirahatan bagi Gubernur Jenderal.
Istana Bogor dibangun pada bulan Agustus 1744 dan berbentuk tingkat tiga, pada awalnya
merupakan sebuah rumah peristirahatan, ia sendiri yang membuat sketsa dan membangunnya
dari tahun 1745-1750, mencontoh arsitektur Blehheim Palace, kediaman Duke Malborough,
dekat kota Oxford di Inggris. Berangsur angsur, seiring dengan waktu perubahan-perubahan
kepada bangunan awal dilakukan selama masa Gubernur
Jenderal Belanda maupun Inggris (Herman Willem Daendels dan Sir Stamford Raffles), bentuk
bangunan Istana Bogor telah mengalami berbagai perubahan. sehingga yang tadinya
merupakan rumah peristirahatan berubah menjadi bangunan istana paladian dengan luas
halamannya mencapai 28,4 hektare dan luas bangunan 14.892 m².
Namun, musibah datang pada tanggal 10 Oktober 1834 gempa bumi mengguncang akibat
meletusnya Gunung Salak sehingga istana tersebut rusak berat.

Bangunan induk dan sayap kiri dan kanan


Pada tahun 1850, Istana Bogor dibangun kembali, tetapi tidak bertingkat lagi karena
disesuaikan dengan situasi daerah yang sering gempa itu. Pada masa pemerintahan Gubernur
Jenderal Albertus Jacob Duijmayer van Twist (1851-1856) bangunan lama sisa gempa itu
dirobohkan dan dibangun dengan mengambil arsitektur Eropa abad ke-19.
Pada tahun 1870, Istana Buitenzorg dijadikan tempat kediaman resmi dari Gubernur
Jenderal Hindia Belanda. Penghuni terakhir Istana Buitenzorg itu adalah Gubernur
Jenderal Tjarda van Starkenborg Stachourwer yang terpaksa harus menyerahkan istana ini
kepada Jenderal Imamura, pemeritah pendudukan Jepang.
Pada tahun 1950, setelah masa kemerdekaan, Istana Kepresidenan Bogor mulai dipakai oleh
pemerintah Indonesia, dan resmi menjadi salah satu dari Istana Presiden Indonesia.
Pada tahun 1968 Istana Bogor resmi dibuka untuk kunjungan umum atas restu
dari Presiden Soeharto. Arus pengunjung dari luar dan dalam negeri setahunnya mencapai
sekitar 10 ribu orang.
Pada 15 November 1994, Istana Bogor menjadi tempat pertemuan tahunan menteri
ekonomi APEC (Asia-Pasific Economy Cooperation), dan di sana diterbitkanlah Deklarasi
Bogor.[1] Deklarasi ini merupakan komitmen 18 negara anggota APEC untuk mengadakan
perdangangan bebas dan investasi sebelum tahun 2020.
Pada 16 Agustus 2002, pada masa pemerintahan Presiden Megawati, diadakan acara "Semarak
Kemerdekaan" untuk memperingati HUT RI yang ke-57, dan dimeriahkan dengan
tampilnya Twilite Orchestra dengan konduktor Addie MS
Pada 9 Juli 2005 Presiden Susilo Bambang Yudhoyono melangsungkan pernikahan anaknya,
Agus Yudhoyono dengan Anisa Pohan di Istana Bogor.zeron
Pada 20 November 2006 Presiden Amerika Serikat George W. Bush melangsungkan kunjungan
kenegaraan ke Istana Bogor dan bertemu dengan Presiden Susilo Bambang Yudhoyono.
Kunjungan singkat ini berlangsung selama enam jam.

Bangunan dan ruangan di Istana Bogor


Sebelumnya Istana Bogor dilengkapi dengan sebuah kebun besar, yang dikenal sebagai Kebun
Raya Bogor namun sesuai dengan kebutuhan akan pusat pengembangan ilmu pengetahuan
akan tanaman tropis, Kebun Raya Bogor dilepas dari naungan istana pada tahun 1817.
Istana Bogor mempunyai bangunan induk dengan sayap kiri serta kanan. Keseluruhan kompleks
istana mencapai luas 1,5 hektare.
Bangunan induk Istana Bogor terdiri dari:

 Bangunan induk istana berfungsi untuk menyelenggarakan acara kenegaraan resmi,


pertemuan, dan upacara.
 Sayap kiri bangunan yang memiliki enam kamar tidur digunakan untuk menjamu tamu
negara asing.
 Sayap kanan bangunan dengan empat kamar tidur hanya diperuntukan bagi kepala negara
yang datang berkunjung.
 Pada tahun 1964 dibangun khusus bangunan yang dikenal dengan nama Dyah
Bayurini sebagai ruang peristirahatan presiden dan keluarganya, bangunan ini termasuk
lima paviliun terpisah.
 Kantor pribadi Kepala Negara
 Perpustakaan yang dilengkapi dengan buku
 Ruang makan
 Ruang sidang menteri-menteri dan ruang pemutaran film
 Ruang Garuda sebagai tempat upacara resmi
 Ruang teratai sebagai sayap tempat penerimaan tamu-tamu negara.
 Kaca Seribu

Kantor pribadi Kepala Negara dengan lukisan abad ke-19 "The Russian Wedding"
oleh Makowski

Ruang Baca Presiden


Karya seni di Istana Bogor

Tengkorak harimau dari Thailand.


Banyak barang asli turun temurun yang berada di Istana Bogor rusak, hancur, atau hilang pada
masa Perang Dunia II. Karena itu, seluruh karya seni dan perabotan klasik yang berada di Istana
Bogor bermula dari awal tahun 1950.
Koleksi-koleksi karya seni dan dekorasi internasional banyak berasal dari hadiah negara-negara
asing, yang memberikan aksen mewah di Istana Bogor. Salah satunya adalah tempat penyangga
lilin cristal bergaya Bohemian dan karpet langka dari Persia yang melapisi lantai ruang utama di
Istana Bogor.
Koleksi istana meliputi:

 450 lukisan, di antaranya adalah; karya pelukis Indonesia Basuki Abdullah, pelukis
Rusia Makowski, dan Ernest Dezentjé
 360 patung
 Susunan lantai keramik mewah yang tersebar di istana. Salah satu dari koleksi keramik yang
paling mengesankan, berasal dari Rusia, sumbangan dari Perdana Menteri Khrushchev pada
tahun 1960.
 Hadiah hadiah kenegaraan, di antaranya adalah tengkorak harimau berlapis perak, hadiah
dari Perdana Menteri Thanom Kittikachorn dari Thailand pada tahun 1958
 Tempat Penyangga lilin cristal bergaya Bohemian dan karpet langka dari Persia
 Marmer didatangkan langsung dari Italia
 Lampu kristal dari Cekoslovakia
 Semua perabotan[2] kayu dari Jepara.

Karya seni Patung dari Swedia

Patung perunggu "Hercules" oleh pemahat asal Polandia


Patung Pegassus dari Swedia terlihat terbang di antara pohon berumur ratusan tahun di
halaman Istana Bogor

Referensi Istana Bogor

 Buku Bogor A Portfolio, sebuah penghargaan pada Pertemuan APEC Economic Leaders di
Bogor, Indonesia 1994. Diterbitkan oleh Departemen Pariwisata, Pos dan Telekomunikasi
Republik Indonesia. Editor Kepala: Joop Ave.

Anda mungkin juga menyukai