Anda di halaman 1dari 18

TUGAS MATA KULIAH

ILMU KEALAMAN DASAR

SUMBER DAYA ALAM

OLEH

KELOMPOK 1

C 301 20 081 – Mirda Amir C 301 20 107 – Silvia Nur Risqi

C 301 20 085 – Inggrid W. Legarano C 301 20 110 – Ayu Lina Mudrika

C 301 20 086 – Indah Lingtias

C 301 20 088 – Moh.Risky R. Putra

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

C 301 20 102 – Fadlia UNIVERSITAS TADULAKO

2021
KATA PENGANTAR

Puji syukur kehadirat Tuhan YME, atas segala karunia dan nikmat-Nya
makalah yang berjudul “Sumber Daya Alam” ini dapat di selesaikan dengan
maksimal, tanpa ada kendala yang berarti.

Makalah ini disusun dengan maksimal dan mendapatkan bantuan dari berbagai
pihak sehingga memperlancar proses pembuatan makalah ini. Untuk itu penulis
menyampaikan banyak terima kasih kepada semua pihak yang telah berkontribusi
dalam pembuatan makalah ini.

Diluar itu, penulis sebagai manusia biasa menyadari sepenuhnya bahwa masih
banyak kekurangan dalam penulisan makalah ini, baik dari segi tata bahasa, susunan
kalimat maupun isi. Oleh sebab itu dengan segala kerendahan hati, penulis menerima
segala kritik dan saran yang membangun dari pembaca.

Demikian yang bisa penulis sampaikan. Semoga makalah ini dapat menambah
ilmu pengetahuan dan memberikan manfaat bagi pembaca.

Palu, 08 April 2021

Penulis

i
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR....................................................................................................i

DAFTAR ISI.................................................................................................................ii

BAB I

PENDAHULUAN.........................................................................................................1

1.1 Latar belakang................................................................................................1

1.2 Rumusan Masalah...........................................................................................2

1.3 Tujuan Penulisan............................................................................................2

BAB II

PEMBAHASAN............................................................................................................3

2. 1 Pengertian Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan Hidup....................3

2. 2 Klasifikasi Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan Hidup...................4

2. 3 Konsep-konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam.........................................9

BAB III

PENUTUP...................................................................................................................14

KESIMPULAN.....................................................................................................14

SARAN.................................................................................................................14

DAFTAR PUSTAKA..................................................................................................15

ii
BAB I

PENDAHULUAN

1.1 Latar belakang

Sama halnya dengan Sumber Daya Manusia, Sumber Daya Alam


memiliki peranan yang tak kalah penting dalam pembangunan suatu negara.
Ibarat jumlah aset, semakin banyak sumber daya alam yang dikuasai, maka
akan semakin mudah pula suatu negara dalam mewujudkan rencana
pembangunannya. Sumber Daya Alam sendiri bisa diartikan sebagai sebuah
kekayaan alam yang dimanfaatkan untuk mencukupi kehidupan manusia agar
lebih sejahtera. Kehidupan manusia di bumi ditunjang oleh tersedianya Sumber
Daya Alam. Alam pada dasarnya telah menyediakan kebutuhan umat manusia
baik yang bersifat biotik (hayati) maupun abiotik (non-hayati).

Manusia merupakan bagian yang tak terpisahkan dari lingkungan.


Kehidupan manusia tergantung pada kelestarian lingkungan, sebaliknya
kelestarian lingkungan tergantung pada kegiatan manusia. Dalam kondisi alami,
lingkungan dengan segala keragaman interaksi yang ada mampu untuk
menyeimbangkan keadaannya. Namun kondisi tersebut dapat berubah dengan
berbagai aktivitas yang dilakukan manusia untuk memenuhi kebutuhan hidup
yang terkadang dapat melampaui batas. Oleh sebab itu, dalam pemanfaatan
SDA harus disertai dengan pemeliharaan dan pelestariannya.
Penulis membuat makalah ini dengan tujuan untuk memperluas
pengetahuan tentang Sumber Daya Alam dan lingkungan hidup serta
bagaimana cara untuk mengelola Sumber Daya Alam sehingga Sumber Daya
Alam ini akan terus terpelihara dan terjaga dan akhirnya bisa dinikmati sampai

1
anak cucu kita nanti.

1.2 Rumusan Masalah

1) Apakah pengertian dari Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup?


2) Apa saja klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup?
3) Apa saja konsep pengelolaan Sumber Daya Alam?

1.3 Tujuan Penulisan

1) Mengetahui pengertian Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup


2) Mengetahui klasifikasi Sumber Daya Alam dan Lingkungan Hidup
3) Mengetahui konsep pengelolaan Sumber Daya Alam

2
BAB II

PEMBAHASAN

2. 1 Pengertian Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan Hidup

Menurut Slamet Riyadi (Darmodjo, 1991/1992), Sumber Daya Alam


adalah segala isi yang terkandung dalam biosfer, sebagai sumber energi yang
potensial, baik yang tersembunyi di dalam litosfer (tanah), hidrosfer (air)
maupun atmosfer (udara) yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan
kebutuhan manusia secara langsung maupun tidak langsung. Herman Haeruman
Js (Kaligis, 1986) menyatakan bahwa Sumber Daya Alam adalah sumber daya
yang terbentuk karena kekuatan alami misalnya tanah, air dan perairan, biodata,
udara dan ruang, mineral, bentang alam (landscape), panas bumi dan gas bumi,
angin, pasang surut dan arus laut. Jadi sumber daya alam adalah segala sesuatu
yang ada di sekeliling manusia yang bukan dibuat manusia, dan yang terdapat
di permukaan bumi, baik itu berada di dalam tanah, laut ataupun air dan di
udara, yang dapat dimanfaatkan untuk pemenuhan kebutuhan manusia maupun
organisme lain secara langsung maupun tidak langsung.
Selain Sumber Daya Alam, kita juga perlu memelihara lingkungan hidup.
Lingkungan adalah seluruh faktor luar yang mempengaruhi suatu organisme.
Faktor-faktor ini dapat berupa organisme hidup (biotik) atau variabel-variabel
yang tidak hidup (abiotic). Penggunaan istilah “lingkungan” sering kali
digunakan secara bergantian dengan istilah “lingkungan hidup”. Kedua istilah
tersebut meskipun secara harfiah dapat dibedakan, tetapi pada umumnya
digunakan dengan makna yang sama, yaitu lingkungan dalam pengertian yang
luas, yang meliputi lingkungan fisik, kimia, maupun biologi (lingkungan hidup
manusia, lingkungan hidup hewan dan lingkungan hidup tumbuhan).
Lingkungan hidup juga memiliki makna yang berbeda dengan ekologi,
ekosistem, dan daya dukung lingkungan.
Menurut Munadjat Danusaputro, lingkungan atau lingkungan hidup
adalah semua benda dan daya serta kondisi, termasuk di dalamnya manusia dan
tingkah-perbuatannya, yang terdapat dalam ruang dimana manusia berada dan
mempengaruhi kelangsungan hidup serta kesejahteraan manusia dan jasad-jasad
hidup lainnya. Di sisi lain, menurut Otto Soemarwoto, lingkungan hidup
diartikan sebagai ruang yang ditempati suatu makhluk hidup bersama dengan
benda hidup dan tak hidup di dalamnya. Sedangkan menurut UU No. 32 Tahun
2009 tentang Perlindungan dan Pengelolaan Lingkungan Hidup, lingkungan
hidup adalah kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk
hidup, termasuk manusia dan perilakunya, yang mempengaruhi alam itu
sendiri, kelangsungan perikehidupan, dan kesejahteraan manusia serta makhluk
hidup lain.

2. 2 Klasifikasi Sumber Daya Alam (SDA) dan Lingkungan Hidup

Ada banyak cara untuk mengklasifikasikan SDA tergantung kepada


tujuan klasifikasinya. Mengapa banyak cara untuk mengklasifikasikannya?
Sebab antarapakar sendiri sering terjadi perbedaan – perbedaan dalam
mengklasifikasikan. SDA dapat digolongkan menjadi beberapa macam. Berikut
ini akan disajikan beberapa penggolongan SDA berdasarkan pada sifat, potensi
dan jenisnya (Pratiwi dkk, 2000).

1. Berdasarkan Sifat
Menurut sifatnya, SDA dapat dibagi 3, yaitu sebagai berikut :
a) Sumber daya alam yang dapat diperbaharui (renewable), misalnya
hewan, tumbuhan, mikroba, air dan tanah. Disebut terbarukan
karena dapat dibentuk kembali oleh alam dalam siklus yang relatif
cepat dan dapat melakukan reproduksi serta memiliki daya
regenerasi (pulih kembali). Pembaharuan untuk SDA inibisa terjadi
dengan dua cara, sebagai berikut :
- Pembaharuan dengan reproduksi. Pembaharuan ini terjadi pada
sumber daya alam hayati, karena hewan dan tumbuhan dapat
berkembang biak sehingga jumlahnya selalu bertambah.
Sekalipun demikian, bila pengelolaannya tidak tepat, sumber
daya alam hayati dapat punah. Sekali spesies hewan dan
tumbuhan punah, maka alam tidak dapat di perbaharui atau
membentuk lagi. Seringkali aktivitas manusia yang kurang
bertanggung jawab bisa menyebabkan sumber daya alam hayati
menurun kualitas dan keanekaragannya, misalnya karena
pengaruh pencemaran. Sebaliknya, dengan penerapan prinsip-
prinsip genetika, misalnya hibridisasi dan rekayasa genetik,
sumber daya alam ini dapat ditingkatkan kualitas dan
keanekaragamannya.
- Pembaruan dengan adanya siklus. Beberapa sumber daya alam,
misalnya air dan udara terjadi dalam proses yang melingkar
membentuk siklus. Dengan demikian, selalu terjadi
pembaharuan. Aktivitas manusia seperti berikut dapat
menurunkan kualitas dan kuantitas sumber daya alam :
● Pencemaran udara akan menurunkan kualitas atmosfer bumi
● Penebangan hutan dapat menurunkan kualitas air dan tanah
sehingga menimbulkan banjir.
b) Sumber daya alam yang tidak dapat diperbaharui (non-renewable),
misalnya: minyak bumi, gas bumi, batu bara, dan bahan tambang
lainnya. Disebut tidak terbarukan karena memiliki jumlah yang
sangat terbatas sehingga tidak ada penambahan jumlah dan proses
pembentukannya memerlukan waktu ribuan hingga jutaan tahun.
c) Sumber daya alam yang tidak habis, misalnya udara, matahari,
energi pasang surut, energi laut dan air dalam siklus hidrologi.

2. Berdasarkan Potensi
Menurut potensi penggunaannya, SDA dibagi 3, sebagai berikut :
a) Sumber daya alam materi, merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan dalam bentuk fisiknya. Misalnya, batu, besi, emas,
kayu, serat kapas, kaca, dan rosela.
b) Sumber daya alam energi, merupakan sumber daya alam yang
dimanfaatkan sebagai sumber energi. Misalnya batu bara, minyak
bumi, gas bumi, air terjun, sinar matahari, energi pasang surut air
laut, dan kincir angin.
c) Sumber daya alam ruang; merupakan sumber daya alam yang
berupa ruang atau tempat hidup, misalnya area tanah (daratan) dan
angkasa.

3. Berdasarkan Jenis
Menurut jenisnya, sumber daya alam dibagi dua sebagai berikut :

a) Sumber daya alam nonhayati (abiotik), disebut juga sumber daya


alam fisik, yaitu sumber daya alam yang berupa benda-benda mati.
Misalnya : bahan tambang, tanah, air, dan kincir angin.
b) Sumber daya alam hayati (biotik), disebut juga sumber daya alam
yang berupa mahkluk hidup. Misalnya : hewan, tumbuhan,
mikroba, dan manusia.

4. Berdasarkan nilai kegunaannya


Berdasarkan nilai kegunaan atau ekonomisnya, SDA digolongkan
menjadi 3, yaitu:
a) SDA ekonomis tinggi (bernilai jual tinggi) memiliki nilai jual yang
tinggi dan dianggap sebagai barang-barang berharga yang cara
untuk mendapatkannya diperlukan biaya yang besar. Contohnya
beragam mineral logam mulia seperti emas, perak, permata, dan
intan.
b) SDA ekonomis rendah biasanya lebih erat dalam sisi
penggunanannya yang dinilai sangatlah murah meskipun kerap kali
diperlukan guna menyesuiakan kebutuhan sekunder. Contohnya
beragam bentuk bahan mentah dalam bangunan, seperti pasir,
genteng, batu, dan juga gamping.
c) SDA non ekonomis adalah SDA yang bisa didapatkan tanpa biaya.
SDA ini mudah digunakan meskipun secara kasat mata jika tidak
ada akan menyulitkan beragam kebutuhan manusia. Contohnya
udara, matahari, pepohonan, dan juga angin.
5. Berdasarkan Tujuannya
Berdasarkan tujuannya, sumber daya alam di bedakan atas 3 jenis yaitu :
a) Sumber daya alam bahan industri adalah sumber daya alam yang
umumnya di gunakan sebagai bahan dasar atau bahan baku industri
misalnya tanah liat, belerang dll
b) Sumber daya alam bahan pangan adalah sumber daya alam yang
digunakan sebagai bahan pangan baik langsung maupun melalui
pengelolaan terlebih dahulu misalnya padi, jagung, dan kedelai.
c) Sumber daya alam bahan sandang adalah sumber daya alam yang
dapat di gunakan sebagai bahan baku pembuatan sandang misalnya
sutra dan kapas.

Selain klasifikasi SDA, terdapat juga aneka ragam SDA yang dapat
dimanfaatkan. Contoh SDA yang dapat dimanfaatkan menurut (Kaligis,
1986) antara lain :
a) Sumber Makanan dan Obat-obatan
Contoh SDA yang dapat dimanfaatkan untuk sumber makanan
antara lain hewan-hewan ternak, berbagai umbi-umbian, berbagai
jenis biji-bijian dan sebagainya. Sedangkan untuk sumber obat-
obatan antara lain jahe, lempuyang, pasak bumi, laos, dan
sebagainya.
b) Sumber Energi
Contoh SDA yang dapat dimanfaatkan untuk sumber energi antara
lain:
- Yang berasal dari tanah contohnya minyak bumi, gas bumi, batu
bara
- Yang berasal dari udara contohnya matahari, angin
- Air dapat dipakai sebagai pembangkit tenaga listrik
- Yang berasal dari biomas misalnya kayu, ranting, zat-zat pati,
gula dan getah-getahan yang berasal dari tumbuh-tumbuhan
c) Sumber Devisa Negara
Contoh SDA yang dapat dimanfaatkan untuk sumber devisa Negara
antara lain:
- Sumber daya alam biotik seperti hasil-hasil perkebunan (teh,
karet dan lain-lain), kehutanan (kayu, rotan, damar dan lain-
lain)
- Sumber daya alam tanah seperti minyak bumi, gas bumi, batu
bara, besi dan mineral lainnya
- Sumber daya alam laut (air) misanya udang, beraneka ragam
ikan, rumput laut dan lain-lain.

Sedangkan, klasifikasi lingkungan hidup terdiri dari 2 bagian yaitu :


a) Lingkungan biotik merupakan lingkungan yang hidup, misalnya
tanah, pepohonan, dan lain-lain
b) Lingkungan abiotik mencakup benda-benda tidak hidup, misalnya
rumah, gedung, dan tiang listrik.

2. 3 Konsep-konsep Pengelolaan Sumber Daya Alam

Pembangunan di suatu daerah selalu disasarkan pada pemanfaatan suatu sumber


daya alam. Makin banyak suatu daerah yang mempunyai sumber daya alam dan
makin efisien pemanfaatan sumber daya alam tersebut, makin tercapainya
keadaan kehidupan ekonomi yang baik dalam jangka waktu yang panjang.
Untuk menjamin kelangsungan pembangunan ekonomi yaitu perencanaan
pembangunan dan pengelolaan, penyelamatan sumber daya alam itu perlu
dilakukan dengan lebih cermat, dengan memperhitungkan hubungn- hubungan
ekologis yang berlaku untuk menguragi akibat-akibat yang merugikan bagi
sumber daya alam. Terdapat 3 prinsip pengelolaan sumber day alam, sebagai
berikut :
1. Pengelolaan sumber daya alam berdasarkan prinsip berwawasan
lingkungan dan berkelanjutan
Pembangunan berkelanjutan adalah suatu strategi pemanfaatan ekosistem
alamiah sedemikian rupa, sehinggan kapasitas fungsionalnya untuk
memberikan manfaat bagi kehidupan umat manusia tidak rusak.
Berwawasan lingungan artinya mempertimbangkan kelestarian dan
jangan sampai menimbulkan dampak negatif bagi lingkungan.
Berkelanjutan artinya pengolahan sumber daya alam jangan sampai
terhenti perlu dilakukan secara terus-menerus. Beberapa hal yang dapat
diusahakan untuk menjaga SDA malalui pembanguna berkelanjutan
adalah sebagai berikut :
a) Penghijauan dan Reboisasi
Usaha penghijauan dan reboisasi hutan dapat menjaga rusaknya
lingkungan yang berhubungan dengan air, tanah, dan udara.
Keuntungan pelaksanaan penghijauan antara lain sebagai berikut :
- Tumbuh – tumbuhan dapat menyaring dan mengatur air,
mencegah banjir, dan menimbulkan mata air.
- Tumbuh – tumbuhan dapat menyuburkan tanah. Daun – daun
yang berguguran , lama kelamaan membusuk dan menajadi
lapisan humus. Akar tanaman dapat mencegah erosi dan bahaya
longsor.
- Tumbuh-tumbuhan menimbulkan udara yang segar, sebab
tumbuhan mengambil CO2 dan melepaskan O2 yang diperlukan
manusia untuk bernafas. Hal ini terjadi pada fotosintesis.
b) Sengkedan
Untuk mencegah erosi dan menjaga kesuburan tanah pada tanah
yang berbukit-bukit atau tanah miring dibuat sengkedan / terasering.
Tujuannya adalah agar pada waktu hujan air banyak meresap ke
dalam tanah.
c) Pengembangan Daerah Aliran Sungai (DAS)
Daerah aliran sungai (DAS) merupakan daerah peka terhadap
kerusakan dan pencemaran karena sering terjadi pengikisan lapisan
tanah oleh arus sungai. Untuk itu perlu pengendalian khusus bagi
daerah ini. Cara pengendalian daerah aliran sungai, antara lain
sebagai berikut :
- Tindakan tegas terhadap perusak lingkungan sesuai UU No. 4
Tahun 1982, tentang ketentuan-ketentuan pokok pengelolaan
Lingkungan Hidup.
- Mengadakan penghijauan dan reboisasi hutan di sekitar daerah
aliran sungai. Tujuannya mengatur, menyimpan air, dan
mencegah pendangkalan sungai.
- Membuat bendungan-bendungan dan saluran irigasi yang
teratur.
d) Pengelolaan Air Limbah
Sumber air limbah dapat berasal dari rumah tangga, industri, dan
pabrik. Air limbah yang dibuang ke tanah bisa merembes, masuk ke
tanah dan bercampur dengan air tanah. Hal itu berarti bukan tanah
saja yang tercemar, tetapi juga air bawah permukaan tanah. Usaha –
usaha untuk mengatasi air limbah adalah sebagai berikut :
- Pengaturan lokasi industri agar jauh dari pemukiman penduduk
- Industri yang menimbulkan air limbah, diwajibkan memasang
peralatan pengendali pencemaran air (water treatment)
- Daerah industri di jauhkan dari peredaran air yang berhubungan
langsung dengan sumber air minum penduduk
- Menemukan sumber bahan beracun dan segera melakukan
netralisasi secara kimia
- Mencegah agar saluran air limbah jangan sampai bocor
- Unsur-unsur yang tidak dapat dinetralisasi harus di buang
dengan dipendam/ditanam di dalam tanah yang jauh dari air
atau di buang ke laut dengan menggunakan drum.
e) Penertiban Pembuangan Sampah
Sampah dapat menimbulkan permasalahan, seperti sarang penyakit,
menimbulkan bau busuk, dan menggangu pandangan mata. Oleh
sebab itu, buanglah sampah pada tempat yang ditentukan. Jangan
membuang sampah di sembarang tempat. Tempat penimbunan
sampah yang terakhir jangan sampai menggangu lingkungan
kehidupan. Disamping itu, perlu dipikirkan pula cara pemusnahan
sampahnya.
2. Pengelolaaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Mengurangi
Guna memenuhi kebutuhan hidupnya, manusia memerlukan berbagai
sumber daya alam. Baik sumber alam yang bersifat hasil tambang, energi,
maupun hayati. Dalam mengambil sumber daya alam jangan diambil
semuanya (dihabiskan), tetapi berprinsip mengurangi saja. Pengambilan
yang dihabiskan akan merusak lingkungan dan mengganggu ekosistem
lingkungan. Sumber daya alam mempunyai sifat saling bergantung satu
sama lain. Dengan demikian suatu tindakan terhadap suatu sumber daya
alam efeknya akan terasa pada sumber daya alam yang lain. Rusaknya
hutan akan mempengaruhi ekosistem, sehingga dapat menyebabkan
terjadinya erosi, banir, kekeringan dan sebagainya.
3. Pengelolaan Sumber Daya Alam Berdasarkan Prinsip Daur Ulang
Dengan teknologi maju, manusia dapat memanfatkan sampah untuk
dijadikan kertas ataupun pupuk organik. Sampah-sampah yang berasal
dari bahan organik dapat diproses menjadi pupuk organik dan digunakan
untuk memupuk tanah. Proses daur ulang adalah pengelolaan kembali
suatu massa atau bahan-bahan bekas dalam bentuk sampah kering yang
tidak mempunyai nilai ekonomi menjadi suatu barang yang berharga dan
berguna kehidupan manusia.
Ada dua sistem pengelolaan sampah yaitu :
a) Sistem Pengelolaan Formal
Pengelolaan formal yakni pengumpulan, pengangkutan dan
pembuangan yang dilakukan oleh aparat pemerintahan setempat,
misalnya Dinas Kebersihan dan Pertamanan. Sistem ini memandang
sampah sebagi beban lingkungan, sehingga memerlukan dana dan
tenaga yang besar. Walaupun ada program adipura, namum pada
kenyataanya masalah sampah tidak pernah terselesaikan secara
sempurna. Hal ini disebabkan oleh rendahnya partisipasi
masyarakat dalam pengananan sampah.
b) Sistem Pengelolaan Informal
Pengelolaan informal yakni aktivitas yang dilakukan oleh dorongan
kebutuhan untuk hidup dari sebagian masyarakat untuk hidup dari
sebagian masyarakat juga. Secara tidak sadar mereka berperan serta
dalam kebersihan kota, seperti pemulung dan industri daur ulang ,
baik jenis kertas, plastik, kaleng, seng, botol, kardus dan lain-lain.
BAB III

PENUTUP

KESIMPULAN

Sumber Daya Alam adalah potensi yang dapat dimanfaatkan untuk memenuhi
kebutuhan dan kepentingan manusia. Sedangkan Lingkungan Hidup merupakan
kesatuan ruang dengan semua benda, daya, keadaan, dan makhluk hidup, termasuk
manusia, dan perilakunya, yang mempengaruhi kelangsungan perikehidupan dan
kesejahteraan manusia serta makhluk hidup lainnya. Sumber Daya Alam dapat
diklasifikasikan berdasarkan sifat, berdasarkan potensi, berdasarkan jenis,
berdasarkan nilai kegunaan serta berdasarkan tujuannya.

Di dalam penggelolaan Sumber Daya Alam prinsip yang harus digunakan yaitu
prinsip berwawasan lingkungan dan berkelanjutan, prisip mengurangi, dan prinsip
daur ulang. Maka dari itu kita sadar bahwa betapa pentingnya peran Sumber Daya
Alam untuk kebutuhan dan kepentingan manusia serta makhluk hidup lainnya.

SARAN

Hendaknya sebagai manusia kita selalu mengasah kemampuan berpikir kita,


mengoptimalkan kemampuan otak dan mencari ilmu pengetahuan dengan cara yang
benar sebagai wujud rasa syukur kita kepada Tuhan Yang Maha Esa. Penulis
menyadari bahwa tentunya makalah diatas masih jauh dari kesempurnaan. Penulis
akan memperbaiki makalah tersebut dengan berpedoman pada banyak sumber kritik
yang membangun dari Dosen Pengampu Mata Kuliah Ilmu Kealaman Dasar serta
pembaca yang ada.
DAFTAR PUSTAKA

Supatmo. 2016. Ilmu Alamiah Dasar .https://media.neliti.com (di akses tanggal 07


April 2021)

Maskoeri, Jatsin. 2018. Sumber Daya Alam dan Klasifikasinya.


www.ilmualamiahdasar.com (di akses tanggal 07 April 2021)

Rahma, Eny. 2017. Pengelolaan Sumber Daya Alam. docplayer.info/60922365


(diakses tanggal 07 April 2021)

Yahya, Evi. 2018. Lingkungan Hidup dan Jenisnya.


repository.unpas.ac.id/20BAB/20II.pdf (diakses tanggal 07 April 2021)

Anda mungkin juga menyukai