Anda di halaman 1dari 20

PROPOSAL USAHA

PERENCANAAN USAHA “GELATOP”

Disusun Untuk Memenuhi Ulangan Tengah Semester Mata Kuliah Studi


Kelayakan Bisnis

Dosen Pengampu: Hendra Wiyanto, S.E., M.E.

Disusun oleh:

Aldo Chandra (115190271)

JURUSAN MANAJEMEN UNIVERSITAS TARUMANAGARA

FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS

2021
DAFTAR ISI

BAB I..........................................................................................................................................................3
PENDAHULUAN......................................................................................................................................3
1.1 Latar Belakang................................................................................................................................3
1.2 Nama Usaha.....................................................................................................................................4
1.3 Tujuan Usaha...................................................................................................................................5
1.4 Manfaat Usaha.................................................................................................................................5
BAB II........................................................................................................................................................7
TINJAUAN PUSTAKA............................................................................................................................7
2.1 Pasar Potensial Bisnis Gelatop.......................................................................................................7
2.2 Strategi Dalam Menghadapi Pemimpin Pasar dan Pesaing Pasar...............................................8
2.3 Penyusunan Profil Konsumen........................................................................................................9
A. Segmentasi Pasar..........................................................................................................................9
B. Perilaku Kebiasaan Konsumen..................................................................................................10
2.4 Cara Menghadapi Daur Hidup Produk.......................................................................................10
2.5 Strategi Penempatan Lokasi.........................................................................................................11
2.6 Penyusunan Kapasitas Bisnis........................................................................................................13
2.7 Layout Bisnis..................................................................................................................................14
2.8 Kegunaan Teknologi Untuk Pengembangan Usaha....................................................................15
2.9 Penyusunan Strategi Ekspansi Dan Diversifikasi Usaha............................................................16
BAB III.....................................................................................................................................................17
PEMBAHASAN.......................................................................................................................................17
3.1 Aspek Keuangan............................................................................................................................17
3.2 Aspek Manajemen.........................................................................................................................17
3.3 Aspek Ekonomi..............................................................................................................................19
A. Analisis Keuangan......................................................................................................................19
B. Analisis Ekonomi.........................................................................................................................19
3.4 Aspek AMDAL..............................................................................................................................20
BAB I

PENDAHULUAN
1.1 Latar Belakang
Pada jaman milenial ini, bisnis kuliner merupakan salah satu bisnis yang sangat banyak
diminati oleh para konsumen. Bisnis kuliner pun diminati seluruh masyarakat dunia karena
merupakan kebutuhan utama yang tidak terhindarkan. Tren makanan pun ikut berganti
seiring berjalannya waktu seperti pergantian musim, menu baru dari beberapa outlet, dan lain
sebagainya. Misalnya, pada musim hujan, banyak orang yang menginginkan makanan yang
hangat seperti sup atau suatu makanan yang digoreng. Pada saat musim kemarau, orang-
orang lebih menyukai makanan dingin seperti es buah, minuman dingin, ataupun es krim.

Setiap outlet atau tempat usaha memiliki ciri khas dan keunikan tersendiri dari makanan
atau minuman yang mereka hidangkan. Misalnya saja KFC dan MCD memiliki rasa ayam
yang berbeda meskipun terlihat sama. Hal itu terjadi karena KFC dan MCD memiliki cita
rasa makanan yang berbeda sehingga rasa makanan itu pun menjadi minat calon pembeli
yang ingin membeli makanan tersebut.

Diseluruh penjuru dunia pun pastinya sudah ada tempat makan dalam bentuk apapun
seperti restoran, rumah makan, dan outlet makanan lainnya. Ini membuktikan bahwa
persaingan dalam bisnis kuliner pun menjadi sangat ketat terutama makanan yang mudah
dibawa kemana-mana atau portable. Di beberapa sekolah atau universitas pun sudah sejak
lama menerapkan kantin dan memudahkan para konsumen untuk mengonsumsi makanan
karena makanan sudah disiapkan oleh penjual.

Jika dikaitkan dengan kebersihan, gizi, dan kesehatan, masih banyak makanan yang
kurang atau bahkan tidak sehat untuk dikonsumsi meskipun makanan tersebut sangat lezat
terutama makanan cepat saji. Dilihat dari tempat makannya, seseorang memiliki intuisi untuk
menentukan tempat makanan manakah yang bersih dan sehat dan juga sebaliknya. Tetapi,
sangat banyak konsumen-konsumen yang melupakan hal sepele itu dimana mereka tetap
membeli makanan yang tidak sehat dan tidak higenis dan tentu saja tidak peduli akan
kesehatan tubuhnya.
Menurut data dari web www.lokadata.id diatas, terdapat beberapa makanan yang
meningkat di pasaran. Sesuai dari penyataan diatas, cemilan instan dan makanan cepat saji
merupakan makanan yang paling diminati oleh konsumen padahal makanan tersebut
biasanya tidak higenis dan sehat. Meskipun mudah dibawa kemana-mana, konsumen juga
harus memerhatikan kesehatan dirinya agar tidak kekurangan gizi. Oleh karena itu, saya
memilih Gelato dimana merupakan makanan yang mudah dibawa kemana-mana dan cukup
bergizi sesuai kadar kalori yang dibutuhkan oleh konsumen.

1.2 Nama Usaha


Nama usaha yang saya dirikan adalah “Gelatop”. Nama ini terinspirasi dari snack
bernama Top yang merupakan snack coklat yang lezat. Top juga bisa berarti puncak atau
yang terhebat dari yang lain. Kata “terhebat” dalam makanan artinya makanan yang terlezat
dibandingkan makanan-makanan lain khususnya sesama gelato atau es krim. Maka dari itu,
Gelatop berarti gelato yang terbaik dibandingkan produk gelato lainnya. Meskipun “gelato”
berarti es krim dalam bahasa italia dan sering kali dianggap sama dengan es krim karena
kedua produk
tersebut sama-sama menggunakan lemak dan gula, ada perbedaan antara gelato dan es krim
diantaranya:

Tujuan dari usaha ini adalah sebagai berikut:

 Memudahkan seseorang yang ingin makan sekaligus berpergian.


 Kebutuhan gizi dari seseorang yang ingin diet ataupun seseorang yang tidak ingin
berat badannya naik.
 Lebih mudah dikonsumsi karena pada umumnya gelato selalu disajikan dalam bentuk
bola atau bulat dengan cup agar tidak tumpah.

1.4 Manfaat Usaha


Manfaat dari dibuatnya usaha ini adalah sebagai berikut:

 Bagi konsumen: sebagai makanan ringan yang mudah dimakan dan dinikmati sambil
berjalan dan meningkatkan gizi kepada konsumennya.
 Bagi calon pendiri usaha: sebagai tambahan motivasi untuk membuka peluang usaha
serupa

 Bagi pencinta makanan rendah kalori: sebagai salah satu menu makanan yang dapat
menjaga berat badan.
BAB II

TINJAUAN PUSTAKA
2.1 Pasar Potensial Bisnis Gelatop
Secara tidak langsung, pasar potensial sama saja dengan pasar yang menarik minat di
masa mendatang. Produk Gelatop yang merupakan makanan ringan berupa es krim ini akan
memiliki banyak peminat yang ingin membelinya. Pada umumnya, gelato memang lebih
mahal dari pada es krim. Namun karena beberapa orang lebih memilih khasiat gizinya, gelato
menjadi makanan yang sangat diminati bagi orang-orang yang membutuhkan asupan gizi
yang rendah kalori. Tentu saja, tidak hanya khasiat gizi dari gelato itu sendiri tetapi juga
tekstur dan rasa yang lebih enak dari es krim itu sendiri lah yang menarik minat calon
pembeli pula. Dengan mengelompokkan beberapa konsumen yang berpotensi, saya
merumuskan analisis sebagai berikut:

 Karakteristik Konsumen
konsumen yang berpotensi besar menjadi target pasar kami adalah konsumen
yang ingin menurunkan berat badannya terutama perempuan. Tentu saja, laki-laki juga
termasuk target pasar kami tetapi tidak sepotensial perempuan. Lalu, kami juga
menargetkan konsumen yang memiliki cita rasa tinggi karena tekstur lembut gelato
merupakan ciri khas dari makanan itu sendiri di seluruh kalangan umur.
 Potensi Keuntungan Pasar
Seperti yang sudah dijelaskan diatas, gelato memiliki perbedaan ciri dari es krim
salah satunya adalah tingkat kalori dan tekstur. Perbedaan itulah yang membuat gelato
memiliki keunikan tersendiri. Oleh karena itu, jika ada seseorang yang mendirikan usaha
gelato, maka orang itu mempunyai potensi usaha yang menghasilkan keuntungan yang
sangat besar dan saya sebagai pemilik dari Gelatop merupakan salah satu dari seseorang
tersebut.
 Strategi Pendukung Penjualan Pasar
Untuk mendukung penjualan pasar, kami menggunakan strategi promosi di media
sosial yang membantu mempromosikan produk Gelatop di seluruh pengguna layanan
internet dan membuat Gelatop menjadi dikenal oleh banyak orang. Kami juga

menggunakan strategi penetapan harga promotional pricing yang menjual produk


dengan harga lebih rendah dari pada harga biasanya. Tentu saja, hal ini berguna untuk
penjualan jangka pendek. Setelah sudah dikenal banyak orang, Gelatop akan
menggunakan strategi markup pricing yang merupakan strategi penetapan harga dimana
saya dapat mendapat keuntungan dari margin per penjualan misalnya menginginkan
keuntungan sebesar Rp. 10.000,- / produk dan ini berguna untuk penjualan dalam jangka
panjang.

2.2 Strategi Dalam Menghadapi Pemimpin Pasar dan Pesaing Pasar


Banyak sekali hal yang dibutuhkan untuk menghadapi pesaing terutama jika pesaing
menggunakan produk yang sama. Oleh karena itu, sebagai pemilik produk, saya akan
memanfaatkan pesaing untuk menjadi pembanding produk Gelatop. Sebagai contoh, karena
produk Gelatop merupakan usaha rintisan atau start-up, pastinya masih belom banyak
pengunjung yang mengetahui produk Gelatop ini. Lalu dengan adanya pesaing, saya dapat
menentukan dan memilih segala faktor untuk menarik konsumen seperti faktor harga,
pendapatan, persaingan, dan lain-lain.
Untuk melakukan hal ini, kami perlu melakukan kerja sama kepada pesaing kami.
Misalnya, kami memerlukan berapa harga yang cocok untuk suatu menu Gelatop dengan
cara melihat menu dari pesaing. Karena adanya variasi produk, kami dapat menentukan harga
yang terbaik untuk mendapatkan keuntungan. Setelah itu, kami akan berlomba-lomba
membuat produk yang unik untuk menaikkan harga kami dan otomatis pesaing pun akan
mengikuti harga kami agar tidak tertinggal. Dengan ini, produk Gelatop saya pun mulai
sedikit-sedikit bisa memimpin pasar.
Tentu saja promosi di media sosial adalah pilihan yang baik untuk memperkenalkan
bisnis. Dengan begitu, kami memperkenalkan produk kami dengan cara meng-post menu-
menu yang akan kami jual. Tetapi, jika hanya memperkenalkan produk lewat media sosial
tidak akan cukup. Setelah calon konsumen melihat outlet kami atau melihat produk kami di
media sosial, pastinya akan ada konsumen yang berdatangan untuk membeli produk kami.
Maka dari itu, jika saya melakukan pelayanan yang baik, para konsumen sendiri itulah yang
akan memperkenalkan produk kami kepada kerabat-kerabat dekatnya dan kemudian mulai
menyebar keseluruh masyarakat hingga produk Gelatop ini dikenal oleh masyarakat umum.
Jika sudah dikenal banyak orang, saya berniat untuk melakukan perluasan usaha dengan

menempatkan produk kami di beberapa tempat dan memungkinkan kami menjadi franchisor
oleh beberapa calon franchisee.
2.3 Penyusunan Profil Konsumen
A. Segmentasi Pasar
Dikarenakan gelato merupakan makanan yang jarang ditemui apalagi di tempat-tempat
outdoor, saya menganggap pemilik usaha es krim merupakan saingan terbesar bagi produk
gelato dibandingkan dengan produk gelato lainnya. Oleh karena itu, dibuatlah segmentasi
pasar sebagai berikut:
 Segmentasi Geografis
Dengan mendirikan outlet di kota-kota khususnya di dalam gedung atau mall,
tentu saja terdapat pembeli yang berkeinginan untuk membeli produk Gelatop kami.
Selain itu, hal tersebut sangat menguntungkan bagi kami untuk mendirikan outlet di
dalam mall karena akan sangat baik produk yang memerlukan hawa dingin seperti
gelato di dalam ruangan tertutup.
 Segmentasi Demografis
Sasaran dari produk Gelatop adalah seluruh individu manusia dari umur 5 tahun
sampai 70 tahun. Lalu, kami juga menargetkan seluruh jenis kelamin terutama
pecinta makanan dingin seperti produk gelato kami.
 Segmentasi Perilaku
Keinginan masyarakat pada umumnya menyukai makanan dingin pada saat cuaca
cerah atau terik. Hal ini sudah menjadi perbuatan sehari-hari meskipun terkadang
banyak orang yang tidak dapat memenuhi harapannya. Dengan begitu, produk
Gelatop akan menjadi salah satu makanan yang diminati oleh banyak konsumen
khususnya pada siang hari.
 Segmentasi Psikografis
Saya memberikan peluang bagi seluruh orang yang ingin menikmati produk
Gelatop ini apalagi para pecinta makanan dingin. Oleh karena itu, kami menerima
segala bentuk ekspresi dari orang-orang yang telah mengkonsumsi produk kami.
Tetapi, sebagai bentuk terima kasih, saya hanya dapat berharap tidak ada konsumen
yang membuang-buang makanan terutama produk Gelatop ini.
B. Perilaku Kebiasaan Konsumen
Untuk memudahkan kami membuat pengembangan produk baru, kami juga
membutuhkan konsumen untuk menilai produk kami agar dapat diperbaiki. Ada beberapa
pernyataan yang menjelaskan kebiasaan konsumen yaitu:
 Kebiasaan konsumen berguna untuk memahami perbedaan beberapa kelompok
konsumen.
 Kami dapat memprediksi tren pasar yang akan terus berkembang sehingga kami
tidak ketinggalan jaman. Dengan begitu, kami hanya perlu menyesuaikan hal-hal
yang bermanfaat di masa depan.
 Setelah mengetahui dan memahami perbedaan konsumen, kami dapat meningkatkan
daya saing terhadap kompetitor lannya. Salah satu caranya adalah dengan
memberikan layanan terbaik kepada konsumennya agar konsumen tersebut dapat
menarik minat bagi konsumen lain.
 Kami bisa mendapatkan keuntungan maksimum karena sudah mendapatkan
pengetahuan tentang hal-hal apa saja yang mempengaruhi berubahnya minat
konsumen dan cara mengantisipasinya.

2.4 Cara Menghadapi Daur Hidup Produk


Untuk menjalankan bisnis Gelatop ini, saya akan melewati banyak fase-fase dan harus
dihadapi. Berikut merupakan beberapa fase yang akan Gelatop hadapi:

 Fase Start-Up
Untuk mengembangkan usaha Gelatop, pertama-tama saya akan membangun
outlet di dalam mall Central Park. Kemudian, untuk memperkenalkan produk, saya
akan memberikan diskon sebesar 25% setiap produk Gelatop yang tertera di menu
selama satu bulan. Agar bisa membuat calon konsumen tertarik dengan Gelatop, saya
juga memberikan voucher gratis setiap pembelian per produk. Jika voucher tersebut
sudah terkumpul sebanyak 5 lembar, saya akan memberikan satu produk dari menu
Gelatop

secara gratis. Terlebih lagi, kami juga menggunakan layanan jasa antar seperti Go-
jek, Grab, dan Shopeefood agar memudahkan konsumen.
 Fase Pertumbuhan
Pada fase pertumbuhan ini, saya mulai mendapatkan keuntungan dari hasil
penjualan. Karena pada fase start-up masih belom banyak orang yang mengetahui
produk Gelatop ini, saya menggunakan jasa endorse dari artis-artis yang ingin
bekerjasama dan membayar sejumlah uang yang sudah ditentukan. Dengan begitu,
produk Gelatop akan semakin dikenal di masyarakat luas. Beberapa orang yang
menyukai artis yang saya gunakan untuk endorse yang pada akhirnya banyak calon
konsumen yang terpikat dengan produk Gelatop ini.
 Fase Kedewasaan
Setelah produk Gelatop ini sangat dikenal oleh banyak orang, saya berencana
mendirikan cabang Gelatop. Agar dapat mengejar pendapatan maksimum, kami juga
harus memperhatikan saingan kami di beberapa tempat yang berbeda meskipun
dengan produk yang berbeda. Maka dari itu, untuk menyaingi para pesaing Gelatop,
saya akan membuat penemuan baru seperti membuat gelato menjadi padat sehingga
mudah dimakan dan tidak meleleh. Dengan inovasi baru ini, para konsumen tidak
akan merasa kerepotan untuk makan gelato sambil berjalan-jalan
Agar cabang Gelatop ini mudah diketahui orang-orang, kami menggunakan
seseorang public figure untuk menjadi brand ambassador. Tentu saja, dengan
menggunakan brand ambassador ini, para pesaing pun akan mudah disaingi.
Kemudian, jika produk Gelatop ini menjadi sangat unggul, saya dapat
mengendalikan pangsa pasar dan mempertahankan posisi produk Gelatop. Dengan
ini, saya bisa menghasilkan keuntungan dari produk Gelatop dengan tanpa hambatan.

2.5 Strategi Penempatan Lokasi


Sesuai yang sudah disebutkan diatas, bisnis Gelatop akan ditempatkan di lokasi dengan
ruang tertutup untuk menghindari teriknya sinar matahari atau cuaca hujan. Untuk
penempatan usaha ini kami memerlukan lokasi yang ramai pengunjung seperti mall. Maka
dari itu, saya mendirikan bisnis Gelatop ini di food court mall Central Park Lt. 5 No. 11.
Pemilihan tempat lokasi ini juga berdasarkan keramaian pengunjung, lokasi strategis, dan
minimnya pesaing
yang menjual produk gelato. Lalu, saya juga mengaitkan beberapa hal yang harus diamati
diantaranya:
 Perkembangan Pasar
Dikarenakan tidak banyak pesaing yang menjual produk gelato ini, saya memiliki
keunggulan pasar salah satunya adalah konsumen akan mudah mengenal produk
gelato yang kami jual ini. Dengan ini, konsumen yang ingin membeli produk gelato
hanya akan berfokus pada produk kami karena sedikitnya pesaing dan terlebih lagi
saya membuka produk gelato ini di dalam mall dengan letak yang strategis dan
mudah dilihat oleh calon konsumen.
 Tenaga Kerja
Karena sedikitnya pesaing produk Gelatop ini, pastinya akan banyak konsumen
yang berdatangan. Oleh karena itu, saya membutuhkan banyak tenaga kerja sekitar
10 orang untuk menjalankan bisnis Gelatop ini. Untuk bekerja di Gelatop, setidaknya
para tenaga kerja sudah mendapat pendidikan dengan lulusan SMA/SMK sederajat.
Saya akan membuat 3 divisi yang setiap divisi diisi oleh beberapa orang. Divisi-
divisi tersebut diantaranya adalah divisi pelayanan, divisi produksi, dan divisi
pembersihan.
Di divisi pelayanan ini, saya membutuhkan 2 orang untuk menjadi kasir dan 2
orang menjadi penerima pesanan. Kemudian untuk divisi produksi, saya
membutuhkan 3 orang yang bekerja untuk membuat produk dari pesanan yang sudah
diterima. Terakhir, divisi pembersihan hanya membutuhkan 2 orang yang bertugas
untuk membersihkan sisa makanan dan 1 orang yang bertugas untuk mencuci
peralatan makanan. Meskipun memiliki tenaga kerja yang sedikit, saya akan
menciptakan lapangan kerja yang unik agar membuat para tenaga kerja dapat bekerja
dengan produktif.
 Transportasi
Untuk menemukan lokasi Gelatop atau tempat usaha yang saya bangun ini, para
calon konsumen hanya perlu pergi ke lantai 5 atau lantai food court lalu berkeliling
sebentar dan pada akhirnya pasti calon konsumen akan menemukan produk Gelatop
dikarenakan posisi outlet saya yang sangat strategis. Untuk bagian transportasi ini,
saya juga membutuhkan kerjasama dari pihak ojek online seperti Go-jek, Grab, dan
Shopeefood.

Hal ini dapat memudahkan konsumen untuk membeli produk Gelatop karena ada
beberapa konsumen yang masih belom mengetahui lokasi Gelatop ini atau beberapa
konsumen yang sangat malas bergerak untuk membeli produk Gelatop. Maka itu,
kerjasama ini akan sangat penting bagi Gelatop untuk mendapatkan keuntungan dan
calon pembeli.

2.6 Penyusunan Kapasitas Bisnis


Untuk melakukan penyusunan kapasitas bisnis, saya harus mengamati beberapa kondisi
yang memungkinkan untuk kapan penjualan akan meningkat dan menurun atau kapan waktu
ramai konsumen dan sepinya konsumen. Untuk itu, saya membuat beberapa penyusunan
kapasitas sebagai berikut:
 Saat Pandemi Covid-19
Saat pandemi Covid-19, banyak tempat-tempat kuliner yang tutup karena sepinya
konsumen terlebih lagi pemerintah menetapkan beberapa aturan bagi masyarakat saat
berada diluar salah satunya PPKM. Oleh karena itu, saya akan menurunkan
persediaan makanan dari persediaan normal dengan cara menyesuaikan berapa
banyak konsumen yang sekiranya membeli produk Gelatop. Untuk membantu
menyesuaikan persediaan makanan, pada awalnya saya membuat persediaan makan
seperti normal. Kemudian setelah Gelatop laku terjual beberapa produk, saya
memperkirakan persediaan makanan di hari berikutnya agar tidak membuang bahan-
bahan makanan dan pengeluaran pembelian bahan makanan.
 Saat Lebaran
Saat hari lebaran, banyak orang yang selalu membeli produk khususnya makanan
dari luar rumah. Dengan begitu, saya akan menaikkan persediaan makanan dari
persediaan normal dikarenakan banyak calon konsumen yang berdatangan untuk
membeli Gelatop. Untuk menyesuaikannya, saya menyediakan bahan makanan
normal pada hari pertama. Setelah menghitung penjualan, saya memperkirakan
berapa banyak tambahan bahan-bahan yang sekiranya dibutuhkan saat lebaran di hari
berikutnya.

 Saat Puasa

Saat puasa, hanya sedikit orang yang membeli makanan dari luar rumah. Seperti
pada saat pandemi, saya akan menurunkan persediaan makanan dari persediaan
normal karena sedikitnya calon konsumen yang membeli produk. Untuk
menyesuaikannya, saya melakukan seperti apa yang telah saya lakukan saat pandemi
Covid-19 yakni menyediakan bahan-bahan secara normal, lalu menurunkannya
dengan memperkirakan pembelian selanjutnya.

2.7 Layout Bisnis


Untuk menjalankan Gelatop, tentunya saya perlu mendirikan outlet untuk berjualan. Saya
mendirikan outlet Gelatop di food court lantai 5 mall Central Park blok A No.11 yang
terletak di Jalan Letjen S. Parman No.28, RT.12/RW.6, Tanjung Duren Selatan, Grogol
Petamburan, Jakarta Barat. Saya mendirikan bisnis Gelatop disini karena:
 Mall ini sangat ramai pengunjung.
 Food court merupakan tempat yang sering dikunjungi oleh konsumen yang ingin
makan.
 Letaknya yang strategis sehingga calon konsumen mudah melihat outlet Gelatop.

Untuk tempat Gelatop yang spesifik, saya menyusun


rancangan sebagai berikut:

 Luas tempat 25m2.


 Panjang 5m X lebar 5m.
 Kasir berada di dalam ujung outlet agar mudah
melayani pelanggan.
 Tersedia 5 meja dan 10 kursi yang mengisi setiap
tempat.
Jalan untuk menuju ke mall Central Park ini juga mudah ditempuh karena letak mallnya
yang sangat strategis dan berada di pinggir jalan raya sehingga mempermudah kendaraan-
kendaraan untuk keluar masuk mall. Dengan letak outlet Gelatop yang sudah di sebutkan
diatas, tempat itu akan menjadi pusat perhatian calon konsumen sehingga saya merasa
penjualan di setiap harinya akan selalu stabil.

2.8 Kegunaan Teknologi Untuk Pengembangan Usaha


Dalam melakukan transaksi, Gelatop memerlukan beberapa teknologi yang berguna
dalam memproduksi produk dan melayani konsumen. Untuk itu, kegunaan teknologi dibagi
menjadi dua, yaitu:

 Teknologi Produksi
Untuk melakukan produksi, tentu saja kami membutuhkan bahan-bahan yang
digunakan untuk menghasilkan produk. untuk itu, Gelatop membutuhkan alat
pendingin atau AC untuk membuat gelato tidak cair di display. Kemudian,
dibutuhkan juga 2 kulkas untuk
menyimpan stok gelato untuk di isi
ulang dan tentu saja saya
membutuhkan listrik untuk
menjalankan bisnis Gelatop ini.
 Teknologi Pelayanan
Untuk melayani konsumen, saya
membutuhkan beberapa atribut agar
konsumen mudah mengetahui produk-
produk apa saja yang Gelatop jual. Maka dari itu, saya membutuhkan billboard dan
juga stand banner agar calon konsumen mudah mengenali outlet Gelatop dan mudah
membaca menu yang sudah disediakan di dinding outlet Gelatop.

Selain dari kedua teknologi tersebut, saya pun menggunakan teknologi untuk
memberikan informasi atau promosi tentang Gelatop ini. Saya mempromosikan Gelatop ini
menggunakan beberapa platform media sosial seperti instagram, web, dan iklan-iklan di
youtube. Agar membuat Gelatop lebih dikenal oleh sangat banyak calon konsumen, saya
menggunakan jasa endorsement dengan menggunakan artis yang memiliki banyak pengikut.
Sebelum dipromosikannya produk Gelatop ke beberapa media, saya membuat poster Gelatop
dengan sangat baik dan pantas untuk di post di media-media tersebut. Hal ini juga membuat
seseorang memikirkan produk Gelatop setara dengan outlet gelato lainnya.

2.9 Penyusunan Strategi Ekspansi Dan Diversifikasi Usaha


Sebagai pemilik usaha Gelatop, saya juga harus mengantisipasi jika terjadi kondisi
dimana sedikitnya pengunjung Gelatop. Jika bisnis Gelatop sudah berjalan dengan lancar,
saya akan mendirikan cabang baru atau melakukan ekspansi bisnis. Dengan melakukan
ekspansi bisnis, Gelatop bisa mendapatkan keuntungan yang optimal karena banyaknya
konsumen yang tersebar di beberapa daerah akan lebih mudah berpergian ke outlet baru
Gelatop.
Tetapi, jika tempat pertama kali Gelatop didirikan sangat sepi pengunjung, saya akan
meminimalisirkan kerugian. Cara yang dapat digunakan adalah diversifikasi usaha yaitu saya
melakukan ekspansi bisnis kemudian konsumen ternyata lebih banyak yang membeli di
cabang Gelatop. Maka dari itu, kerugian karena minimnya konsumen di tempat utama
Gelatop akan tertutup dengan keuntungan yang didapatkan dari cabang Gelatop.
BAB III

PEMBAHASAN

3.1 Aspek Keuangan


Seperti yang dilampirkan pada file microsoft excel tersebut, dapat disimpulkan Gelatop
sudah menjadi bisnis yang layak dijalankan dikarenakan bahwa Gelatop menghasilkan NPV
positif dan IRR diatas Discount Factor.

3.2 Aspek Manajemen


Menurut aspek keuangan yang sudah dilampirkan, Gelatop merupakan bisnis yang sangat
baik dijalankan. Hal ini pun dikarenakan saya memasukkan aspek manajemen dalam Gelatop
berupa kebutuhan-kebutuhan yang bisa menjalankan bisnis Gelatop dengan sangat baik.
Kebutuhan-kebutuhan ini meliputi:
 Pekerjaan yang dibutuhkan untuk menjalankan bisnis Gelatop.
 Syarat-Syarat yang diperlukan selama berada di area Gelatop.

Seperti yang dilampirkan, Gelatop membutuhkan beberapa tenaga kerja diantaranya:

 Pembersih Area
Pembersih area merupakan orang yang penting dalam bisnis Gelatop karena
banyak sekali hal-hal yang tidak terduga yang dapat membuat area Gelatop menjadi
kotor seperti tetesan dari gelato itu sendiri yang membuat para calon konsumen
menjadi tidak tertarik. Untuk itu, Gelatop memerlukan satu orang pembersih area
yang dapat melakukan kewajibannya dengan sangat baik serta sopan kepada calon
konsumen dalam menjalankan tugasnya.

 Penjaga Kasir
Seperti pada umumnya, penjaga kasir bertugas untuk melakukan transaksi kepada
konsumen yang ingin membeli produk Gelatop. Lalu, penjaga kasir juga harus

memastikan bahwa konsumen telah mendapatkan produk yang mereka inginkan agar
tidak terjadi miskomunikasi. Hal ini juga merupakan tugas yang sangat penting
karena penjaga kasir merupakan image dari seluruh tempat kuliner termasuk Gelatop.
Dikarenakan penjaga kasir tidak melakukan banyak aktivitas, maka satu penjaga kasir
sudah sangat cukup untuk menjalankan Gelatop.

 Produksi
Kegiatan dari orang yang menjalankan bagian produksi ini adalah membuat
produk yang harus diberikan kepada konsumen. Setiap pesanan harus dapat diterima
dengan baik agar tidak terjadi kesalahpahaman terhadap konsumennya. Karena
produksi merupakan tugas yang cukup sulit, Gelatop membutuhkan 2 orang di sektor
produksi agar Gelatop dapat berjalan dengan baik.

Selain dari pekerjaan-pekerjaan diatas, Gelatop juga menetapkan syarat-syarat yang


diperlukan untuk bekerja di Gelatop maupun berada di area Gelatop. Berikut merupakan
syarat-syaratnya:
Syarat-Syarat Penerimaan Kerja:
 Seseorang pernah bekerja di F&B selama 3 bulan dalam divisi manapun.
 Dapat bekerja dengan baik dalam tim maupun individu.
 Dapat berkomunikasi dengan calon konsumen dengan baik.
 Berusia dibawah 24 tahun.
 Berpenampilan menarik.

Syarat-Syarat atau Peraturan Selama Berada di Area Gelatop:


 Bekerja dengan jujur dan baik.
 Ketepatan waktu dalam bekerja.
 Memiliki semangat bekerja.
 Fleksibel dan tidak kaku dalam bekerja.
 Sopan dan melayani dengan baik kepada para calon konsumen.

Jika salah satu dari aturan tersebut dilanggar, karyawan akan mendapatkan
peringatan. Jika sudah berkali-kali diingatkan, maka karyawan tersebut akan dikenakan
denda berupa potong gaji.

3.3 Aspek Ekonomi


A. Analisis Keuangan
Dalam bisnis Gelatop ini, terdapat 2 jenis sumber modal yaitu modal sendiri dan kredit
dari bank. Pengeluaran-pengeluaran tersebut sudah di angsur setiap tahunnya dan dapat
mengurangi pendapatan. Berikut merupakan beberapa instrumen pengeluaran yang
mengurangi pendapatan:
 Kebutuhan bahan-bahan produksi
 Kebutuhan alat pembersih
 Kebutuhan packaging
 Peralatan kasir
 Kendaraan

Instrumen-instrumen diatas ini merupakan faktor-faktor yang akan mengurangi


pendapatan. Tidak hanya berkurang akibat pembelian barang-barang, namun juga ada
pengurangan akibat dari pajak, penyusutan, dan bunga. Oleh karena itu, kekurangan modal
dari dana sendiri harus ditutupi melalui pinjaman bank.

B. Analisis Ekonomi
Gelatop merupakan bisnis rintisan gelato yang baru saja direncanakan. Untuk itu, perlu
bagi saya untuk menganalisis ekonomi karena berbagai alasan yakni:
 Pesaing yang sudah mulai duluan lebih dulu daripada Gelatop akan lebih unggul dari
segi pemasaran. Jadi, kemungkinan Gelatop mendapatkan keuntungan akan kecil karena
adanya pesaing yang kuat. Akan lebih bagus jika saya mengurangi harga produk sebagai
pemasaran meskipun akan membuat keuntungan menjadi sangat kecil.
 Karena adanya pesaing yang memiliki pangsa pasar yang sangat besar tersebut,
konsumen Gelatop akan mendapatkan surplus dan tentu saja Gelatop mengalami
kerugian. Hal ini

 juga berlaku sebaliknya, jika Gelatop berhasil menguasai pangsa pasar, Gelatop akan
mendapatkan surplus produsen dan para pesaing akan sulit untuk menyaingi Gelatop.

3.4 Aspek AMDAL


Pada bisnis Gelatop, analisis dampak lingkungan akan sangat dibutuhkan karena
AMDAL akan menjadi aspek yang mengunggulkan produk Gelatop. Jika seandainya produk
para pesaing kami menggunakan bahan yang lebih baik, maka akan sedikit sulit bagi Gelatop
untuk menyainginya jika hanya dari penggunaan bahan. Maka dari itu, Gelatop
menggunakan analisis AMDAL ini untuk menjadi kelebihan outlet saya.

Untuk mengungguli para pesaing dari segi di luar bahan makanan, maka lingkungan yang
bersih juga memiliki daya tarik tersendiri. Karena Gelatop didirikan di dalam mall, tentu saja
diluar lingkungan sudah dibersihkan oleh petugas kebersihan (office boy/girl). Hanya saja,
kebersihan di dalam outlet harus dibersihkan oleh karyawan Gelatop. Untuk itu, kami
memerlukan karyawan di bidang bersih-bersih agar lingkungan luar dan dalam Gelatop tetap
rapi, bersih, dan terjaga sehingga para calon konsumen pun merasa nyaman.

Anda mungkin juga menyukai