PENDAHULUAN
Kabupaten Solok Selatan merupakan salah satu kabupaten yang terletak di bagian
timur Provinsi Sumatera Barat dengan luas wilayah 3.346,20 km per segi. Dimekarkan dari
Kabupaten Solok yang sekarang sudah menjadi Kota Solok pada tanggal 07 Januari 2004
sehingga menjadi kabupaten. Ibu kota kabupaten Solok Selatan ialah Padang Aro.
Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi, di sebelah selatan dan dikelilingi
oleh tiga kabupaten lain di Sumatera Barat, dari barat ke timur: Kabupaten Pesisir Selatan,
Kecamatan Sangir, Sangir Jujuan, Sangir Balai Janggo, Sangir Batang Hari, Sungai Pagu,
Tabel 1
Daftar Nama dan Luas Nagari Per Kecamatan
No. Kecamatan Nagari Luas (Km2)
1. Sangir 1.Lubuk Gadang 186.320
2. Lubuk Gadang Timur 159.330
3. Lubuk Gadang Selatan 166.620
4. Lubuk Gadang Utara 120.720
2 Sangir Jujuan 1.Lubuk Malako 149.000
2.Bidar Alam 53.060
3.Padang air Dingin 36.000
4.Padang Limau sundai 25.000
5.Padang Gantiang 15.000
Sangir Balai
3. 1.Sungai Kunyit 192.200
Janggo
2.Talunan Maju 160.220
3.Talao 5606
4.Sungai Kunyit barat 161.220
4. Sangir Batang Hari 1.Abai 66.470
1
2.Ranah Pantai Cermin 54.100
3.Sitapus 24.050
4.Dusun Tangah 35.520
5.Lubuk Ulang Aling 50.180
6.Lubuk Ulang Aling tengah 18.350
7. Lubuk Ulang Aling
31.340
Selatan
5. Sungai Pagu 1.Koto Baru 64.880
2.Pasar Muara Labuh 25.210
3.Pulakek Koto Baru 90.000
4.Pasia Talang 74.460
5.Sako Pasia Talang 65.580
6.Bomas 65.710
7.Sako Utara Pasia Talang 35.410
8.Sako Selatan pasia Talang 35.410
9.Pasia Talang Selatan 33.620
10.Pasia Talang Barat 70.310
11.Pasia Talang Timur 35.410
6. Pauh Duo 1. Alam Pauh Duo 99.010
2. Kapau Alam Pauh Duo 66.700
3. Luak Kapau Alam Pauh
90.810
Duo
4. Pauh Duo Nan Batigo 91.580
Koto Parik Gadang
7. 1.Pakan Rabaa 107.200
Diateh
2. Pakan Rabaa Timur 82.210
3. Pakan Rabaa Tengah 151.800
4. Pakan Rabaa Utara 182.890
Sumber: Kantor Kelurahan Lubuk Gadang, Sangir
Berdasarkan data kecamatan yang terlampir, penulis ditempatkan sebagai guru SM3T
Kecamatan Sangir sendiri berada pada kelerengan yang tergolong sangat curam dan
rawan terhadap bahaya longsor sedangkan daerah datar dan landai tergolong rendah.
Kecamatan Sangir merupakan salah satu bagian dari kawasan dataran tinggi bergelombang
yang menempati wilayah bagian Timur Kabupaten Solok Selatan, Kecamatan Sangir juga
berada tidak jauh dari lembah kaki pegunungan yang berada dekat Gunung Kerinci.
2
Secara geologis, Kecamatan Sangir menjadi salah satu wilayah yang berada pada
Sistem Patahan yang masih aktif sampai sekarang. Jika terjadi pergerakan yang cukup besar,
Dari sisi vulkanologis, meskipun Kabupaten Solok Selatan tidak memiliki gunung
berapi, namun wilayah kecamatan sangir,Desa (Nagari) Lubuk Gadang terletak di jalur
gunung berapi yang masih aktif, yang berada di luar kabupaten namun berbatasan langsung
dengannya, yaitu Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci. Jika terjadi aktivitas vulkanik dan
seismik di gunung berapi tersebut akan berdampak langsung terhadap aktivitas masyarakat di
Kabupaten Solok Selatan khususnya Kecamatan Sangir, Desa (Nagari) Lubuk Gadang.
Dari sisi vulkanologis, meskipun tidak memiliki gunung berapi, kabupaten ini terletak
di jalur gunung berapi yang masih aktif, yang berada di luar kabupaten namun berbatasan
langsung dengannya, yaitu Gunung Kerinci di Kabupaten Kerinci. Jika terjadi aktivitas
vulkanik dan seismik di gunung berapi tersebut akan berdampak langsung terhadap aktivitas
3
masyarakat di Kabupaten Solok Selatan khususnya di Kecamatan Sangir Desa (Nagari)
Lubuk Gadang.
Melihat kedudukan Kabupaten Solok Selatan yang berada pada Suatu Sistem Patahan
Besar dan jalur Gunung api yang masih aktif sampai sekarang serta banyak nya dataran yang
bergelombang dan curam menyebabkan rawan bencana alam, longsor dan banjir. Di sisi lain
berdasarkan peta geologi dengan daerah Solok selatan khususnya Kecamatan Sangir yang
berada pada sistem patahan terlihat adanya potensi sumber daya mineral. Sumber daya
mineral tersebut antara lain terdiri dari (a) mineral logam berupa tembaga, emas, dan perak.
(b) potensi panas bumi yang ditandai oleh munculnya mata air panas. (c) bahan galian berupa
batu gamping, pasir dan batu sungai. Besarnya potensi sumber daya mineral berupa emas
kebutuhan ekonomi dan menomor duakan pendidikan hingga hal ini menjadi masalah yang
cukup memprihatin.
Sangir Desa (Nagari) Lubuk Gadang dapat dikatakan sudah mulai berkembang. Secara kasat
mata masyarakat khususnya Remaja dan kawula muda di Kecamatan Sangir Desa (Nagari)
Lubuk Gadang sudah banyak mengenal internet dan banyak mengaplikasi gaya hidup modren
kecamatan Sangir Desa (Nagari) Lubuk Gadang lebih banyak padahal yang berdampak
negatif dari pada posiif. Hal ini dapat dilihat dari banyaknya kawula muda yang hanya
memanfaatkan internet untuk main game, menonton film diatas umur, dan lain sebagainya.
Sehingga tingkat kenalakan remaja dan nikah dalam usia belia di kecamatan Sangir Desa
Masyarakat Kecamatan Sangir, Desa (Nagari) Lubuk Gadang terdiri atas 3 etnis yaitu
Minang, Jawa dan Batak. Etnis yang dominan di kecamatan Sangir Desa (Nagari) Lubuk
4
Gadang ialah etnis Minang. Mayoritas masyarakat Sangir Desa (Nagari) Lubuk Gadang
memeluk agama Islam, keberadaan agama Islam sangatlah besar, hal ini dapat di telaah dari
adat budaya yang ada di masyarakat ini yang berpedoman pada “Adat bersendi syariat,
Barat dimana dijelaskan semua perempuan muslim yang bertugas di Instansi diwajibkan
berjilbab, yang bukan muslim menyesuaikan busana. Atas adanya peraturan ini, beberapa
masyarakat awam berpendapat bahwa yang non muslim juga wajib menggunakan jilbab.
Mata pencaharian masyarakat Kecamatan Sangir, Desa (Nagari) Lubuk Gadang adalah
adalah menjadi penggali tambang emas, bertani, berkebun, berternak, karyawan pabrik teh,
pegawai kantoran dan guru. Hasil bumi yang menjadi andalan masyarakat Kecamatan Sangir
Desa (Nagari) Lubuk Gadang adalah padi dan emas, sedangkan hewan ternak yang menjadi
mata pencaharian masyarakat adalah kerbau dan sapi. Masyarakat Desa Lubuk Gadang juga
memelihara anjing yang mereka manfaatkan untuk menjaga kebun mereka dari serangan babi
hutan. Orang tua di desa Lubuk Gadang pergi berkebun dari pagi hingga sore hari bahkan
dihari libur masih tetap juga berkebun. Hal yang demikian menjadikan anak-anak mereka
bebas dari pengawasan orang tua,dan rata-rata anak-anak maupun remaja di desa Lubuk
Gadang memanfaatkan waktu luang mereka hanya bermain tidak belajar. Bahkan beberapa
remaja di desa lubuk gadang ada yang tidak sekolah karena merasa lebih senang
menghabiskan waktu dengan menggali emas, padahal jika dilihat secara ekonomi
Padahal, hakekatnya pendidikan merupakan hal yang sangat penting dalam kehidupan.
Pendidikan juga menjadi penopang dalam meningkatkan sumber daya manusia untuk
pendidikan. Selain itu pendidikan adalah faktor yang berperan penting dalam menentukan
5
kompetensi seorang individu. Kompetensi adalah kemampuan yang dapat dilakukan peserta
didik mencakup tiga aspek, yaitu; pengetahuan, sikap, dan keterampilan. Melalui pendidikan
maka seluruh aspek kepribadian dan kemampuan manusia, baik dilihat dari aspek kognitif,
afektif, dan psikomotor akan tumbuh berkembang membentuk pribadi yang diperlukan
Pendidikan merupakan aset masa depan yang menentukan maju mundurnya suatu
kualitas sumber daya manusia. Oleh sebab itu, pembangunan sektor pendidikan harus
menjadi prioritas dalam upaya peningkatan kualitas pendidikan. Proses belajar mengajar
merupakan kegiatan inti dalam pencapaian kualitas pendidikan yang optimal. Baik buruknya
suatu proses pendidikan akan menentukan mutu pendidikan suatu bangsa, karena pendidikan
memegang peranan penting dalam menghasilkan sumber daya manusia yang berkompetensi.
kompetensi menjadi pilihan sebagai proses pendeteksian kemampuan dasar setiap peserta
didik untuk memudahkan terciptanya suatu tujuan. Di dalam proses belajar mengajar sangat
diharapkan adanya hubungan yang saling mempengaruhi antara objek pendidikan. Objek
pendidikan ada dua macam, yaitu objek materi dan objek formal. Yang dimaksud dengan
objek materi adalah materinya atau benda yang dikenai pendidikan, yaitu para peserta didik
dan warga belajar. Sedangkan yang dimaksud dengan objek formal adalah apa yang dibentuk
(to form) oleh pendidikan. Objek formal pendidikan ialah gejala yang tampak, dirasakan,
dihayati, dan diekspresikan dalam kehidupan sehari-hari. Dalam hal ini objek formal
pendidikan adalah perilaku peserta didik dan warga belajar. Oleh sebab itu, pendidikan
dikatakan berhasil apabila tercipta perubahan sikap, watak, dan keterampilan pada peserta
didik melalui pembelajaran. Namun, kondisi yang demikian sungguh tidak dapat ditemukan
6
di lokasi penempatan penulis sebagai guru SM-3T yaitu Kecamatan Sangir, Desa (Nagari)
Lubuk Gadang.
Adapun masalah yang dihadapi penulis di Kecamatan Sangir Desa (Nagari) Lubuk
Gadang tempat penulis mengabdi ialah kurangnya kesadaran dan kepedulian masyarakat
Desa (Nagari) Lubuk Gadang terhadp pendidikan. Kawula muda dan anak-anak Desa
(Nagari) Lubuk Gadang banyak yang menyalahgunakan internet, Orangtua yang kurang
remaja dan pernikahan di usia belia. Bukan hanya itu saja dalam dunia pendidikan dan proses
pembelajaran yang ada di sekolah sendiri juga memiliki beberapa masalah yang sangat perlu
interaksi yang bernilai edukatif antara peserta didik dengan pendidik yang mengorganisasi
lingkungan di sekitar peserta didik, sehingga dapat menumbuhkan dan mendorong minat
belajar peserta didik. Interaksi bernilai edukatif dikarenakan kegiatan belajar yang dilakukan
diarahkan untuk mencapai tujuan tertentu yang telah dirumuskan sebelum pengajaran
dilakukan.
Melalui pembelajaran, guru sebagai pendidik membantu peserta didik agar dapat
belajar sesuai kebutuhan dan minatnya, sehingga perubahan sikap dan tingkah laku yang
diharapkan dapat terwujud. Pembelajaran yang bermakna akan membawa peserta didik pada
pengalaman yang mengesankan, pengalaman yang diperoleh peserta didik akan semakin
berkesan, apabila proses pembelajaran yang diperoleh merupakan hasil dari pemahaman
bersifat konvensional. Dimana guru terfokus sebagai sumber pengetahuan bagi peserta didik,
dan orientasi peserta didik datang ke sekolah hanya 3D-P (datang, duduk, diam, pulang)
7
Selain itu kurikulum yang dipakai di sekolah ini masih KTSP belum Kurikulum 2013
(K-13), sehingga belum ada patokan atau pedoman bagi guru untuk berpikir kreatif
dan Menyenangkan). Jika ditinjau dari jumlah guru di sekolah ini, ada sekitar ± 28 orang
tenaga pendidik yang terdapat disini, dan sebagian besarnya sudah mengikuti pelatihan
Penerapan Kurikulum 2013 di Padang. Namun, pengaplikasian hasil pelatihan yang diperoleh
tidak diterapkan ketika mengajar sehingga kegiatan pembelajaran di kelas masih pasif.
Jika ditinjau dari sisi peserta didik, setiap apel pagi persentase kehadiran peserta didik sangat
rendah, ditandai banyaknya peserta didik yang datang terlambat yaitu setelah apel pagi
dilaksanakan. Kemudian juga proses dimulainya PBM sering tidak tepat waktu seperti
dijadwal dikarenakan setelah selesai baris pagi peserta didik-peserta didik banyak yang
meminta izin permisi untuk sarapan dahulu. Ini merupakan masalah yang harus dihadapi oleh
penulis terkait tidak adanya kesiapan peserta didik untuk mengikuti PBM setiap harinya.
Dengan adanya masalah ini penulis melakukan wawancara dan konsultasi langsung kepada
beberapa peserta didik, dan ditemukanlah penyebab masalah, yaitu sebagian besar peserta
didik yang bersekolah di SMK Negeri 3 Solok Selatan merupakan anak kost yang tinggalnya
jauh dari orangtua sehingga setiap pagi mereka tidak bisa mempersiapkan keperluan mereka
sebelum berangkat ke sekolah, termasuk sarapan pagi. Selain itu keterlambatan peserta didik
datang ke sekolah juga terkait jarak tempuh antara rumah ke sekolah sangat jauh,tidak adanya
angkutan umum. Lokasi sekolah SMK Negeri 3 Solok Selatan memang terletak di daerah
perbukitan di kecamatan Sangir dengan kontur jalan yang mendaki, serta titik letak sekolah
ini juga jauh dari pemukiman, sehingga 75 persen peserta didik menggunakan sepeda motor
sebagai alat transportasi bagi peserta didik yang memiliki sepeda motor. Untuk yang tidak
8
Adanya masalah lain yang ditemukan penulis selama masa pengabdian berlangsung di
yang seharusnya berperan sebagai sarana penyaluran bakat dan minat bagi peserta didik,
sehingga dapat meningkatkan prestasi mereka dalam hasil belajar dan juga meningkatkan
persentase kehadiran untuk mengikuti proses pembelajaran. Untuk itu, Program SM-3T
sebagai salah satu Program Maju Bersama Mencerdaskan Indonesia ditujukan kepada para
Sarjana Pendidikan, untuk ditugaskan selama satu tahun pada daerah 3T. Program SM-3T
dimaksudkan untuk membantu bukan hanya mengatasi kekurangan guru, tetapi sekaligus
mempersiapkan calon guru profesional yang tangguh, mandiri, dan memiliki sikap peduli
terhadap sesama, serta memiliki jiwa untuk mencerdaskan anak bangsa, agar dapat maju
bersama mencapai cita-cita luhur seperti yang diamanahkan oleh para pendiri bangsa
Indonesia. Dengan demikian tujuan pembelajaran yang telah dijelaskan di awal dapat tercapai
pendidikan di Kecamatan Sangir, Desa (Nagari) Lubuk Gadang yang tergolong dalam daerah
Sangir khususnya Desa (Nagari) Lubuk Gadang dapat segera maju sejajar dengan daerah
lain. Hal ini menjadi perhatian khusus Kementerian Pendidikan Nasional, mengingat daerah
Kecamatan Sangir Desa (Nagari) Lubuk Gadang memiliki peran strategis dalam
Untuk itu guru SM-3T yaitu penulis sendiri telah mengidentifikasi berbagai masalah
yang terdapat di Kecamatan Sangir Desa (Nagari) Lubuk Gadang guna membantu pemerintah
9
B. Fokus Masalah
pengabdian dalam kurun waktu 1 tahun, maka penulis membatasi masalah yang akan dibahas,
yaitu :
1. Pemikiran masyarakat Desa (Nagari) Lubuk Gadang yang masih awan sehingga
2. Kepedulian orangtua Desa (Nagari) Lubuk Gadang terhadap anak masih kurang,
menyalahgunakan internet.
4. Banyaknya remaja Desa (Nagari) Lubuk Gadang yang menikah di usia belia bahkan
masih sekolah
6. Proses belajar mengajar (PBM) di SMK N 3 Solok Selatan Desa (Nagari) Lubuk
pada guru (teacher centered learning) dan tidak terdapat unsur PAIKEM di dalam
7. Sumber belajar dan media pembelajaran sangat terbatas di SMK N 3 Solok Selatan
Desa (Nagari) Lubuk Gadang.. Peserta didik tidak memiliki buku pegangan untuk
dibawa pulang kerumah guna dipelajari lebih lanjut dan mengulang pelajaran di
sekolah, sehingga ketika ada pekerjaan rumah (PR) yang diberikan guru peserta
didik hanya menggunakan buku catatan sebagai pedoman, beruntung jika catatan
peserta didik tersebut lengkap, maka ia dapat menyelesaikan PR nya dengan tepat,
10
jika tidak tentu pengerjaan tugas akan terbengkalai. Dengan demikian tagihan tugas
dari peserta didik tidak akan dapat terpenuhi secara lengkap dan sempurna guna
sekolah sangat tinggi dikarenakan kurangnya kesadaran peserta didik serta guru
terhadap pendidikan dan sekolah. Sehingga peraturan yang telah dibuat tidak
Lubuk Gadang ini. Hal yang demikian berdampak langsung kepada peserta didik
sehingga perserta dididk tidak mempersiapkan dirinya secara matang untuk hadir di
sekolah sebelum bel berbunyi. Banyak peserta didik yang datang ke sekolah dengan
penampilan yang tidak layak, seperti menggunakan celana seragam yang sengaja
dirobek, memakai sepatu warna-warni dan pakaian tidak rapi, tetapi tidak diberi
peringatan atau bahkan tidak dihukum oleh guru. Mereka hanya berpenampilan
“semau gue” tanpa ada beban rasa takut akan dihukum oleh pihak sekolah.
dengan jumlah yang memadai menjadi faktor penghambat terciptanya proses belajar
sangat menunjang kemajuan pendidikan dan mutu serta kualitas pendidikan. Namun
11
C. Tujuan dan Sasaran Kemitraan
Tujuan
Lubuk Gadang cara yang baik dalam menyelesaikan masalah tanpa memberatkan
satu pihak.
2. Mengadakan sekolah sore di Desa (Nagari) Lubuk Gadang kepada remaja dan
anak-anak baik yang sudah sekolah maupun yang belum atau tidak sekolah,
berfokus pada perbaikan akhlak, moral dan sikap sehingga mereka tidak
Sangir.
5. Menerapkan Proses Belajar Mengajar (PBM) yang Aktif, Inovatif, Kreatif, dan
Sehingga proses pembelajaran tidak hanya berfokus kepada guru. Siswa yang
6. Mengadakan program seribu buku untuk Solok Selatan. Melalui program ini
Solok Selatan Desa (Nagari) Lubuk Gadang.. Membuat media pembelajaran baru
12
pembejalaran. Memberikan apresiasi kepada peserta didik yang memiliki
kepedulian dan kesadaran diri yang tinggi terhadap kedisiplinan sehingga bisa
menjadi contoh kepada peserta didik lainnya yang ada di SMK N 3 Solok Selatan
8. Memberikan pembelajaran ICT secara teori maupun prakter kepada peserta didik
dengan memanfaatkan media yang ada di SMK N 3 Solok Selatan Desa (Nagari)
Lubuk Gadang.
sikap profesional ,cinta tanah air, bela negara, peduli, empati, terampil
Sasaran
1. Masyarakat yang ada di Kabupaten Solok Selatan Desa (Nagari) Lubuk Gadang.
13
BAB II
Jenis metode dan pendekatan yang digunakan adalah metode kualitatif dengan
pendekatan deksriptif dan fenomenologi. Menurut Lexy Moleong (2006: 5), penelitian
kualitatif adalah penelitian memanfaatkan wawacara terbuka untuk menelaah dan memahami
sikap, pandangan, perasaan, dan perilaku individu atau sekelompok orang. Penelitian
kualitatif oleh Bodgan dan Taylor (dalam Moleong, 2006: 4), mendefinisikan metodologi
kualitatif dengan pendekatan deskriptif ialah prosedur penelitian yang menghasilkan data
berupa kata-kata tertulis atau lisan dari orang-orang dan perilaku yang diamati.
dipengaruhi secara langsung oleh filsafat fenomenologi, tetapi oleh perkembangan dalam
pendefinisian konsep yang terjadi dimasyarakat baik itu dari segi kehidupan dan
pendidikannya.
bahwa obyek ilmu itu tidak terbatas pada yang empirik (sensual), melainkan mencakup
fenomena yang tidak lain terdiri dari persepsi, pemikiran, kemauan, dan keyakinan subyek
yang menuntut pendekatan holistik, mendudukkan obyek penelitian dalam suatu kontsruksi
ganda, melihat obyeknya dalam suatu konteks natural, dan bukan parsial. Karena itu dalam
fenomenologi lebih menggunakan tata pikir logik daripada sekedar linier kausal.
Berdasarkan uraian diatas, maka penulis akan langsung berproses dan membaur
menjadi bagian masyarakat Desa (Nagari) Lubuk Gadang terlebih berfokus pada pola
kehidupan dan pendidikan. Latar yang akan diteliti berupa masalah yang ada di masyarakat,
14
terutama masalah dibidang pendidikan kemudian memberikan solusi dan cara penyelesaian
masalah yang ada semampu penulis selama berada di Desa (Nagari) Lubuk Gadang.
Sehingga mendapatkan laporan yang sebenar-benarnya, apa adanya dan catatan lapangan
yang benar.
Seperti yang telah penulis uraikan di atas bahwasanya untuk memperoleh data dan
informasi terkait kehidupan dan pendidikan di Desa (Nagari) Lubuk Gadang penulis
dan kelompok diskusi terarah dengan masyarakat. Intinya ialah adanya usaha untuk melihat
masalah yang ada kehidupan masyarakat setempat dan pendidikannya hingga menjadi suatu
upaya penulis untuk memberikan solusi dan cara dalam menyelesaikan masalah yang ada di
Desa (Nagari) Lubuk Gadang Kecamatan Sangir. Selain itu, untuk mengadakan program
yang memberikan dampak perubahan lebih maju, baik dari segi kehidupan,pola pikir dan
Selain field research, penulis juga melakukan studi pustaka untuk menambah data
yang relevan dengan penellitian yang dilakukan, guna menunjang fakta yang sesuai dengan
keadaan yang ada di tempat pengabdian. Data yang di dapat berupa buku, jurnal, artikel, dan
tulisan-tulisan ilmiah lain serta internet yang juga memuat tentang informasi-informasi yang
dibutuhkan dalam penulisan laporan ini. Berdasarkan uraian di atas, latar yang penulis
uraikan ialah laporan yang sebenar-benarnya, apa adanya dan catatan lapangan yang benar.
15
BAB III
Hasil capaian program yang telah dilakukan dan terlaksana hingga sekarang,
selama penulis mengabdi menjadi guru SM3T di Desa (Nagari) Lubuk Gadang Kecamatan
A. Bidang Kependidikan
1. Menyusun RPP
3. Menyusun Alat dan Media Pembelajaran dengan memberdayakan sumber daya alam
sekitar.
SMK N 3 Solok Selatan dan meninggalkan metode kekerasan dalam mendidik peserta
didik.
adanya Eksul kelas komputer, pembelajaran masih dalam kajian teori, praktek
16
adanya kegiatan olahraga (Volly dan Sepak bola) di SMK N 3 Solok Selatan
10. Melakukan penataan ruang kelas di SMK N 3 Solok Selatan Desa(Nagari) Lubuk
Gadang.
12. Memberikan penyuluhan kesehatan bagi peserta didik bekerja sama dengan dokter
Nasional.
Lubuk Gadang.
B. Bidang Kemasyarakatan
1. Terlaksananya kegiatan les sore di Desa (Nagari) Lubuk Gadang kepada remaja dan
anak-anak baik yang sudah sekolah maupun yang belum atau tidak sekolah,
pembelajaran yang berfokus pada perbaikan akhlak, moral dan sikap sehingga
17
3. Terealisasinya kegiatan sosialisasi “Katakan Tidak Pada Kenakalan Remaja” Di
Kecamatan Sangir.
5. Ikut berperan pada kegiatan sosial masyarakat seperti menghadiri pesta pernikahan,
18
BAB IV
PENUTUP
A. Simpulan
Kabupaten Solok Selatan adalah kabupaten yang terletak di bagian timur Provinsi
Sumatera Barat. Kabupaten ini resmi dimekarkan dari Kabupaten Solok yang sekarang sudah
menjadi Kota Solok pada tanggal 07 Januari 2004 sehingga menjadi kabupaten baru.
Kabupaten ini berbatasan langsung dengan Provinsi Jambi, di sebelah selatan dan dikelilingi
oleh tiga kabupaten lain di Sumatera Barat, dari barat ke timur: Kabupaten Pesisir Selatan,
Solok, dan Dharmasraya. Kabupaten Solok Selatan dapat diklasifikasikan menjadi tiga tipe
wilayahnya: (1) kawasan dataran tinggi bergelombang yang menempati wilayah bagian
Timur, mulai dari Lubuk Malako di Kecamatan Sangir Jujuan ke arah Utara sampai ke
wilayah Kecamatan Sangir Batang Hari; (2) kawasan perbukitan, lebih dominan menutupi
wilayah Kabupaten Solok Selatan, mulai dari bagian Utara sampai bagian tengahnya. (3)
kawasan lembah kaki pegunungan yang menempati wilayah bagian Barat berbatasan dengan
Kabupaten Pesisir Selatan dan bagian Selatan, yang merupakan kaki Gunung Kerinci.
dikategorikan kedalam daerah 3T (Terdepan, Tertinggal, dan Terluar) sehingga dirasa perlu
SM-3T adalah program pengabdian sarjana pendidikan untuk berpatisipasi dalam percepatan
sebagai penyiapan pendidik profesional yang akan di lanjutkan dengan program Pendidikan
Selama masa pengabdian, penulis sebagai guru SM-3T menemukan berbagai masalah
yang selama ini menjadi faktor belum berkembangnya daerah Kabupaten Solok Selatan.
Adapun beberapa masalah yang dapat diidentifikasi, yaitu : permasalahan pendidik, seperti
19
kekurangan jumlah (shortage), distribusi tenaga pendidik yang tidak seimbang (unblanced
competenies), tidak kesesuaian antara kualifikasi pendidikan dengan bidang yang diampu
B. Tindak Lanjut
Agar dapat menyelesaikan masalah-masalah yang telah diuraikan diatas, maka penulis
3. Guru dapat mengikuti Pelatihan dalam bidang kompetensi profesional dan pedagogik,
5. Sarana dan prasarana sekolah agar diperbaiki, agar terpenuhinya standar sarana dan
20