Anda di halaman 1dari 13

MAKALAH

MANAGEMENT MARKETING

“ Analisis Kasus Mnegenai Informasi dan Scanning Lingkungan”

“PT. Unilever”

Disusun Oleh :

Kelompok 4

Afitrah Reski : 17059039


Anisa Risela Amanda : 17059041
Iis Naini : 17059126
Nifta Ilmayanti : 17059057

Dosen Pengampu MataKuliah :

Vidyarini Dwita, SE, MM, PhD


UNIVERSITAS NEGERI PADANG

PADANG

2018

KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha
Panyayang, Kami panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah
melimpahkan rahmat dan hidayah kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan
makalah tentang “Mengumpulkan informasi dan scanning lingkungan”

Makalah ini telah kami susun dengan berdasarkan sumber-sumber seperti


buku, internet dan jurnal. Untuk itu kami menyampaikan banyak terima kasih kepada
semua pihak yang telah berkontribusi dalam pembuatan makalah ini.

Terlepas dari semua itu, Kami menyadari sepenuhnya bahwa masih ada
kekurangan baik dari segi susunan kalimat maupun tata bahasanya.Oleh karena itu
dengan tangan terbuka kami menerima segala saran dan kritik dari pembaca agar kami
dapat memperbaiki makalah ilmiah ini.

Akhir kata kami berharap semoga makalah ini dapat memberikan manfaat
maupun inpirasi terhadap pembaca.

Padang, September 2018

Penyusun
BAB I

PENDAHULUAN

A. Latar Belakang
Saat ini ada berjuta informasi yang secara rutin dikumpulkan, disimpan, dan
dianalisis oleh pelaku bisnis. Jutaan informasi ini lebih dikenal dengan “big data”,
termasuk data yang terkumpul dari informasi kartu kredit, kartu debit, penelusuran
internet, media sosial, dan informasi yang didapatkan dari aplikasi smartphone atau
perangkat pribadi lain yang tersambung ke internet. data banyak dipakai oleh
perusahaan-perusahaan global (terutama perusahaan seperti Amazon) untuk tujuan
riset pasar, seperti mengetahui perilaku konsumen. Alasannya sederhana, keputusan
yang diambil berdasarkan data yang komprehensif akan memberikan dasar bagi
pengambilan keputusan yang lebih baik dan akurat. Penggunaan data memungkinkan
manajemen mengambil keputusan tidak hanya berdasarkan insting saja, namun juga
melalui proses yang sistematis dan dapat dipertanggungjawabkan.
Teknologi informasi dapat mempercepat waktu respon sehingga perusahaan
mampu meningkatkan customer value dan cycle effectiveness. Fasilitas teknologi
informasi memungkinkan perusahaan dalam menerobos hambatan biaya melalui
peningkatan produktivitas dan meningkatkan kualitas pengambilan keputusan
sehingga tercapai peningkatan biaya yang efektif. Pemanfaatan teknologi informasi
menjadi strategis karena tidak hanya untuk operasional perusahaan tetapi juga untuk
memenangkan persaingan usaha. PT Unilever termasuk perusahaan di Indonesia
yang memanfaatkan sistem informasi untuk membantu penentuan strategi pemasaran
mereka.

B. Rumusan Masalah
1. Profil dari PT. Unilever?
2. Bagaimana unilever dalam mengumpulkan informasi dan dari mana sumber
informasi tersebut?
3. Apa kegunaan dari informasi yang dikumpulkan oleh perusahaan?
4. Bagaimana PT. Unilever dalam melakukan scanning lingkungan dalam berbagai
aspek dan bidang untuk dapat melakukan pemasaran yang baik?

C. Tujuan Penulisan
1. Untuk memberikan informasi mengenai PT. Unilever
2. Untuk memberikan informasi mengenai bagaimana Unilever dalam
mengumpulkan informasi dan dari mana informasi tersebut didapatkan oleh
perusahaan
3. Untuk mengetahui kegunaan informasi yang didapatkan oleh perusahaan
4. Untuk mengetahui bagaimana perusahaan dalam melakukan Scanning
lingkungan dalam berbagai aspek
BAB II
PEMBAHASAN
A. Profil PT. Unilever

Didirikan sejak pada tanggal 5 Desember 1933, Unilever Indonesia telah


tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan untuk produk Home and Personal
Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.

Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama


yang disukai di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear,
Rexona, Vaseline, Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-
lain. Tujuan perusahaan untuk menciptakan masa depan yang lebih baik setiap hari;
membuat pelanggan merasa nyaman, berpenampilan baik dan lebih menikmati
kehidupan melalui brand dan jasa yang memberikan manfaat untuk mereka maupun
orang lain; menginspirasi masyarakat untuk melakukan tindakan kecil setiap harinya
yang bila digabungkan akan membuat perubahan besar bagi dunia; dan senantiasa
mengembangkan cara baru dalam berbisnis yang memungkinkan untuk tumbuh
sekaligus mengurangi dampak lingkungan.

B. Analisis pengumpulan Informasi dan scanning lingkungan pada PT.


Unilever

1. Pengumpulan informasi dan inteljen pemasaran

PT. Unilever menggunakan faktor intelijensi pemasaran, dimana ada faktor 6


pokok data pesaing yang menurut handi (2011) menyatakan bahwa perusahaan dalam
menganalisis pesaing harus berkonsep pada 6 pokok data pesaing yaitu :

- data produk pesaing

- data promosi pesaing

- data strategi pesaing

- penjualan pesaing

- harga pesaing
- data lainnya yang berkaitan dengan penentuan persaingan bisnis perusahaan
terhadap pesaing.

Data ini inteljen pemasaran ini didapat oleh Unilever melalui pelanggan,
pemasok dan distributor serta media sosial. Sehingga Unilever selalu menjaga
hubungan baik dengan para sumber intelijensi pemasaran baik itu pelanggan,
pemasok dan distributor bahkan orang dalam perusahaan itu sendiri.

PT. Unilever selalu mengumpulkan data-data mengenai apa yang diinginkan


oleh konsumen, data ini akan bergunakan untuk pengambilan keputusan oleh
perusahaan mengenai apa yang harus mereka lakukan memberikan kepuasan kepada
konsumen, contohnya pada salah satu produk Unilever dalam Personal Care yaitu
Shampo Lifebouy dimana unilever telah mengeluarkan produk shampo lifebouy
untuk rambut hitam, namun konsumen menginginkan produk shampo yang anti
ketombe maka unilever akan mengambil keputusan terhadap masalah ini untuk
memberikan apa yang diinginkaan oleh konsumen.

2. Scanning lingkungan

LINGKUNGAN MAKRO

A. Kebutuhan dan tren

Dalam menghadapi persaingan dengan perusahaan lain PT. Unilever


mengikuti kebutuhan dan tren dari konsumen mereka. Dapat dilihat pada seorang ibu
rumah tangga yang membutuhkan produk untuk lebih memudahkannya dalam
membersihkan noda-noda pada pakaian, mereka juga membutuhkan produk yang
dapat memudahkan mereka dalam membersihkan lantai serta membersihkan kamar
mandi mereka. Melihat hal tersebut PT.

Unilever mengeluarkan produk bermerek CIF untuk memudahkan ibu rumah


tangga dalam membersihkan noda-noda yang membandel pada pakaian putih mereka,
PT. Unilever juga mengeluarkan produk Super Pell yang akan memudahkan ibu
rumah tangga dalam membersihkan lantai rumah mereka dari kotoran dan kuman.
Untuk memenuhi kebutuhan konsumen dalam kebutuhan rumah tangga lainnya PT.
Unilever mengeluarkan produk bermerek Vixal untuk memudahkan ibu rumah tangga
dalam membersihkan kamar mandi.

PT. Unilever juga melihat trend yang ada dalam lingkungan konsumen
dimana secara umum trend yang ada dilingkungan konsumen saat ini yaitu trend
dalam mengikuti gaya hidup orang-orang barat, dapat diambil contohnya yaitu dalam
hal produk Personal Care awalnya orang-orang menggunakan sabun mandi dalam
bentuk yang keras atau batangan namun saat ini konsumen sedang mengikuti trend
yang ada yaitu penggunaan sabaun manda dalam bentuk cair. Sehingga, dalam hal ini
PT. Unilever mengikuti trend yang ada dalam lingkungan konsumen dengan
menciptakan produk sabun mandi yang berbentuk cair salah satu merk sabun cairnya
yaitu Lifebouy.

B. Mengidentifikas kekuatan utama

Ditengah ketatnya persaingan bisnis antar perusahaan dalam menguasai


pangsa pasar PT. Unilever memiliki kekuatan utama dalam bisnis mereka untuk dapat
bersaing dengan perusahaan lain.

Kekuatan utama dari PT. Unilever yaitu mereka memiliki strategi penting
dalam menguasai pasar yaitu dengan memiliki berbagai jenis produk pengganti
sejenis yang menawarkan kualitas dan kelebihan dari masing-masing produk tersebut,
selain itu PT. Umilever juga telah meiliki pangsa pasar yang besar dimana konsumen
telah mengenal brand mereka.

Contoh jenis produk pengganti sejenis yang menawarkan kualitas dan


kelebihan dari masing-masing produk untuk menarik konsumen :

1. Produk Personal Care

PT. Unilever memiliki 2 jenis produk kecantikan yang menguasai pasar yaitu
Pond’s dan Fair And Lovely, dua produk kecantikan milik unilever ini memiliki
kelebihan masing-masing dalam menarik konsumen untuk menggunakan produk.

Produk kecantikan lainnya yang sejenis yang dimiliki oleh PT. Unilever
yaitu Vaseline dan Citra, seperti yang diketahui dua produk ini memiliki
keunggulan masing-masing dalam memikat konsumen dimana Vaselin memikat
konsumen dengan kualitas yang bagus sedangkan Citra memikat konsumen dengan
harga yang murah.

Produk sejenins lainnya yaitu shampo lifebouy, Sunsilk, dan Tresemme tiga
produk ini juga memiliki keunggulan masing-masing dalam menarik konsumen
mulai dari keunggulan harga, kualitas, dan manfaat yang ditawarkan.

LINGKUNGAN DEMOGRAFIS

Lingkungan Demografi Berisikan tentang data kependudukan beserta


karakteristik distribusinya. Perusahaan perlu melihat kecenderungan demografi utama
dan karakteristiknya karena dapat berimplikasi pada pengambilan keputusan dalam
perencanaan pemasaran.

Pada PT. Unilever dapat dilihat pada salah satu jenis produk dari Unilever ini
yaitu produk ZWITSAL yang merupakan produk untuk bayi, dalam hal ini mereka
akan melihat data pertumbuhan tingkat jumlah kelahiran bayi yang ada diwilayah
tersebut untuk mengetahui adanya potensi pasar akan produk perlengkapan bayi.

LINGKUNGAN MAKRO LAINNYA

A. Lingkungan Ekonomi
Dalam lingkungan ekonomi PT. Unilever melakukan strategi penetapan
harga produk berdasarkan daya beli konsumen mereka, dimana PT. Unilever
menetapkan harga produk yang terjangkau namun tetap memiliki kualitas yang baik.
Dalam hal ini kita ketahui bahwa terdapat berbagai jenis distribusi pendapatan
konsumen yang ada mulai dari konsumen yang berpendapatan rendah, menengah,
hingga pandapatan konsumen yang tinggi. Dalam hal ini PT. Unilever menganalisis
bahwa rata-rata distribusi pendapatan konsumen yang ada di indonesia adalah
distribusi pendapatan pada tingkat menengah.
Sehingga PT. Unilever menetapkan harga pada berbagai jenis produk yang
mereka miliki dengan harga yang tidak terlalu tinggi atau dengan harga terjangkau
sehingga semua konsumen baik konsumen dari tingkat pendapatan menengah maupun
rendah bisa memiliki produk, melalui cara ini PT. Unilever dapat membuat penjualan
produk menjadi tinggi.
B. Lingkungan Sosial dan budaya
Unilever mengatakan bahwa mereka bekerja sesuai standar Kode Etik
Prinsip Bisnis. Mereka juga mengatakan pelaksanaan kegiatannya sesuai Undang-
Undang Tenaga Kerja Indonesia (UU 13 Tahun 2003) dan mengelola bisnis
sedemikian rupa, sehingga martabat manusia dan hak pekerja terjaga. Sekitar 90%
karyawan Unilever adalah anggota serikat pekerja.
ManajemenUnilever pernah mengadakan pelatihan “Labour Management
Cooperation” bersama-sama International Labour Organization (ILO).Dalam rangka
memastikankesehatan dan vitalitas para karyawan,Unilever mengadakan
pemeriksaankesehatan setiap karyawan secaraberkala. Pada tahun 2005, mereka
telahmengembangkan program sukarelayang menawarkan berbagai pendidikandan
bantuan kesehatan sesuai dengankebutuhan yang diidentifikasi dalampemeriksaan
kesehatan. Saat ini,program-program tersebut mencakupkelompok obesitas, diabetes,
dan sakitpunggung.
Sejalan dengan misi sosial brand, Unilever aktif bekerja sama dengan
berbagai organisasi kesehatan dan lingkungan internasional. Unilever bekerja erat
dengan BPOM ketika mereka mengembangkan standar pengawasan paska pemasaran
bekerja sama dengan Badan Kosmetika ASEAN. Standar ini diterapkan pada 2008,
yang akan menyelaraskan distribusi produk kesehatan, kebersihan dan obat-obatan di
negara-negara ASEAN.
Unilever menyediakan tempat kerja yang sehat, aman dan terbuka,
kesempatan belajar dan berkembang, penghargaan dan kompensasi yang adil, serta
penghargaan atas kemajuan. Unilever berupaya mengembangkan karyawan dengan
meningkatkan kemampuan intelektual dan ketrampilan karyawan serta mendekati
secara emosional dan spiritual untuk merangkul hati para karyawannya.
Permasalahan kesehatan, keselamatan kerja dan lingkungan pun dimasukkan
ke dalam bagian pabrik pada Perjanjian Kerja antara Unilever dan serikat karyawan.
Dalam perjanjian ini, perusahaan berkomitmen untuk menerapkan program kesehatan,
keselamatan dan lingkungan yang sesuai dengan peraturan yang berlaku, sementara
para karyawan berkomitmen untuk mengikuti program tersebut dan juga berperan
aktif dalam upaya perusahaan untuk menjaga kinerja kesehatan, keselamatan, dan
lingkungannya.
C. Lingkungan Teknologi

Perubahan teknologi membawa dampak pada perubahan gaya hidup dan pola
konsumsi pasar. Kemajuan teknologi ini berfungsi untuk memudahkan perusahaan
dalam memproduksi produk dengan kualitas baik, jumlah banyak, dan dalam waktu
yang sesingkat-singkatnya. Terbukti saat ini perusahaan-perusahaan menjalankan
aktivitas bisnisnya dengan mengandalkan mesin-mesin canggih yang efektif dan
efisien. Mesin tersebut mampu bekerja lebih cepat dan kemungkinan melakukan
kesalahannya sangat kecil. Alat tersebut juga memudahkan perusahaan untuk
menciptakan produk inovatif yang tidak pernah terpikirkan sebelumnya.

PT.Unilever memanfaatkan kemajuan teknologi dengan sangat baik dimana


mereka telah berhasil melakukan berbagai inovasi produk-produk terbaru dengan
teknologi yang canggih untuk menghasilkan kualitas produk mereka yang lebih baik.

C. Lingkungan alam

Pemasar perlu memperhatikan hal-hal seperti keterbatasan sumber daya


alam, pelestarian lingkungan, dan meningkatnya polusi dan biaya energi untuk
penentuan program pemasaran suatu produk.

Dalam lingkungan alam PT. Unilever telah melakukan perubahan dalam


berbagai input dan proses yang dilakukan oleh perusahaan, salah satunya dalam hal
penggunaan energi dan air, pabrik Unilever telah menerapkan berbagai program untuk
mengurangi konsumsi energi. Program ini telah mengurangi jumlah penggunaan
energy pabrik. PT Unilever telah berhasil mengurangi kebutuhan air dan mengurangi
pembuangan air limbah dari proses produksinya melalui pemasangan unit pengolah
air limbah reverse osmosis. Teknologi ini menyediakan pengolahan air limbah
canggih yang memungkinkan pemanfaatan air buangan hasil daur ulang untuk boiler
dan menara pendingin. Sementara itu, limbah domestik dari toilet dan aktivitas
pencucian masih dikirimkan langsung ke saluran limbah milik kawasan industri.
Selain itu PT.Unilever juga telah melakukan pergantian bahan bakardari solar ke gas
alam yang mengandung relative lebih sedikit sulfur. Penggantian ini mengurangi
polusi secara signifikan walaupun belum secara keseluruhan.
Unilever melaporkan penanganan Limbah Bahan Berbahaya Beracun (B3)
yang telah dilakukannya, yaitu bahwa limbah B3 ini disimpan dalam ruang
penyimpan khusus, sebelum dibuang.Sedangkan untuk limbah yang tidak berbahaya
Unilever bekerja sama dengan Asosiasi Industri Daur Ulang Plastik Indonesia
(AIDUPI), dimana mereka memanfaatkan kemasan yang tidak terpakai atau bahan
plastik lainnya untuk membuat produk plastik seperti ember atau keset. Limbah lain
seperti drum kosong dan palet juga dikirimkan ke mitra untuk dipakai lagi atau didaur
ulang
BAB III
PENUTUP

A. Kesimpulan
Unilever Indonesia telah tumbuh menjadi salah satu perusahaan terdepan
untuk produk Home and Personal Care serta Foods & Ice Cream di Indonesia.
Rangkaian Produk Unilever Indonesia mencangkup brand-brand ternama yang disukai
di dunia seperti Pepsodent, Lux, Lifebuoy, Dove, Sunsilk, Clear, Rexona, Vaseline,
Rinso, Molto, Sunlight, Walls, Blue Band, Royco, Bango, dan lain-lain.

PT. Unilever mengumpulkan data melalui inteljen pemasaran yang didapat


oleh Unilever melalui pelanggan, pemasok dan distributor serta media sosial.
Sehingga Unilever selalu menjaga hubungan baik dengan para sumber intelijensi
pemasaran baik itu pelanggan, pemasok dan distributor bahkan orang dalam
perusahaan itu sendiri.

Dalam perkembangannya PT. Unilever selalu mengikuti apa yang yang


diinginkan dan apa yang sedang tren dalamlingkungan konsumen sehingga Unilever
mudah dalam memasarkan produk mereka karena yang mereka tawarkan sesuai
dengan apa yang diinginkan oleh konsumen. PT. Unilever juga selalu memperhatikan
lingkungan dalam berbagai aspek dan dan keadaan agar dapat bersaing dengan
perusahaan lainnya.
DAFTAR PUSTAKA

Kotler dan Keller. 2009. Manajemen Pemasaran. Jilid I. Edisi ke 13. Jakarta:
Erlangga

Harmoni, Ati and Andriyani, Ade PENGUNGKAPAN CORPORATE SOCIAL


RESPONSIBILITY (CSR) PADA OFFICIAL WEBSITE PERUSAHAAN
STUDI PADA PT. UNILEVER INDONESIA Tbk. Proceeding, Seminar Ilmiah
Nasional Komputer dan Sistem Intelijen (KOMMIT 2008) Auditorium
Universitas Gunadarma, Depok, 20-21 Agustus 2008. ISSN 1411-6286

Anda mungkin juga menyukai