Anda di halaman 1dari 6

8.

3 Menentukan hak/kewajiban atas infrastruktur, asset, teknologi dan informasi

Manajemen SDM adalah sebuah bagian yang sangat penting dalam sebuah perusahaan atau
organisasi. Sistem manajemen ini mengatur peranan dan hubungan setiap Sumber Daya Manusia (SDM)
di dalam perusahaan secara efektif dan efisien. Dengan adanya sistem manajemen SDM yang baik,
diharapkan semua tujuan yang ingin dicapai dapat diraih dengan maksimal. Ilmu manajemen ini harus
didasarkan dengan ilmu psikologi, sosiologi dan sebagainya sehingga dapat mengatur pengelolaan
sumber daya manusia secara berimbang. Ada berbagai tugas yang harus dilakukan oleh manajemen ini,
antara lain :

 Mendesain organisasi
Dimulai dengan mengidentifikasi masing-masing pekerjaan dalam perusahaan dan keterampilan
serta kompetensi masing-masing tenaga kerja, sehingga manajer dapat ditempatkan di
departemen dan pekejaan yang tepat. Kemudian meninjau suatu masalah yang tengah dihadapi
perusahaan dan ikut mencarikan pemecahannya. Jika dibutuhkan, manajer juga bertugas dalam
perubahan organisasi.
 Mengatur cara dan sistem penilaian kinerja masing-masing karyawan
Dalam mengorganisasikan sumber daya, tanggung jawab manajemen SDM adalah menganalisa
kebutuhan akan tenaga kerja, pengadaan karyawan baru (termasuk pemasangan pengumuman
lowongan kerja, wawancara, tes dan pengelolaan kontrak kerja) dan juga mengembangkan
kemampuan dan orientasi tenaga kerja, pemberhentian, pensiun dan pengunduran diri.
 Mengatur para karyawan
Didalam mengatur para karyawan, manajer harus bisa menilai kinerja optimal seperti apa yang
harus dipenuhi oleh karyawan. Manajer melakukan monitor dan evaluasi sehingga ditemukan
apakah terdapat kemajuan atau justru kemunduran dalam organisasi karena kinerja tersebut. Jika
terdapat masalah dalam kinerja karyawan; koordinasi dan pendisiplinan perlu dilakukan.
 Mengembangkan potensi karyawan dan organisasi
Tanggung jawab yang harus dipenuhi Manajemen SDM dalam hal ini adalah mempersiapkan dan
mengadakan pelatihan, pembinaan dan bahkan pendidikan yang dapat meningkatkan kemampuan
karyawan dan mengembangkan karirnya.
 Mengatur sistem asas manfaat, penghargaan dan juga tingkat kepatuhan karyawan
Tanggung jawab yang diemban oleh Manajemen SDM dalam hal ini adalah bagaimana
departemen ini dapat membangun sistem pemberian upah yang adil dan sesuai dengan apa yang
telah dikejakan karyawan. Sistem penghargaan ini dapat diberikan dengan cara pemberian
insentif tertentu atau pembagian untung yang diberikan berdasarkan kinerja, kontribusi atau
kompetensi. Tanggung jawab ini juga mencakup pemberian bonus hingga insentif pensiun.

Seluruh aspek yang berkenaan dengan karyawan atau tenaga kerja harus diatur dan dipertanggung
jawabkan dengan baik karena tenaga kerja jugs termasuk ke dalam asset perusahaan yang harus dipelihara
dengan baik; tidak hanya menuntut mereka untuk bekerja dengan baik dan menguntungkan perusahaan,
tapi juga memberikan hak – hak yang mereka butuhkan.

1. Infrastruktur

Infrastruktur merupakan sistem fisik yang menyediakan transportasi, pengairan, drainase,


bangunan gedung dan fasilitas public lainnya, yang dibutuhkan untuk memenuhi kebutuhan dasar
manusia baik kebutuhan sosial maupun kebutuhan ekonomi (Grigg, 1988). Pengertian ini merujuk pada
infrastruktur sebagai suatu sistem. Dimana infrastruktur dalam sebuah sistem adalah bagian-bagian
berupa sarana dan prasarana (jaringan) yang tidak terpisahkan satu sama lain. Infrastruktur sendiri dalam
sebuah sistem menopang sistem sosial dan sistem ekonomi sekaligus menjadi penghubung dengan sistem
lingkungan. Ketersediaan infrastruktur memberikan dampak terhadap sistem sosial dan sistem ekonomi
yang ada di masyarakat. Oleh karenanya, infrastruktur perlu dipahami sebagai dasar-dasar dalam
mengambil kebijakan (Kodoatie, 2005).

Dalam pemenuhan hak/kewajiban perusahaan harus membayarkan pajak yang dikenakan,


memiliki SIUP (Surat Ijin Usaha Perdagangan), IUI (Ijin Usaha Industri), dan kewajiban legalitas lainnya.
Pada aspek sosial, perusahaan memiliki hak yang tercantum dalam uraian Undang-Undang
Ketenagakerjaan, yakni dalam UU Nomor 13 Tahun 2003 Tentang Ketenagakerjaan. Hak-hak tersebut
antara lain adalah sebagai berikut.

 Perusahaan berhak atas hasil dari pekerjaan karyawan.


 Perusahaan berhak untuk memerintah/mengatur karyawan atau tenaga kerja dengan tujuan
mencapai target.
 Perusahaan berhak melakukan pemutusan hubungan kerja terhadap pekerja/buruh/karyawan jika
melanggar ketentuan yang telah disepakati sebelumnya.

Menurut undang-undang ketenaga kerjaan, karyawan juga memiliki beberapa hak sebagai berikut.

 Menjadi anggota serikat tenaga kerja


 Jaminan sosial keselamatan kesehatan kerja (K3)
 Menerima upah yang layak
 Membuat perjanjian kerja (PKB)
 Hak atas perlindungan keputusan PHK tidak adil
 Hak karyawan perempuan, seperti cuti hamil atau libur PMS
 Pembatasan waktu kerja, istirahat, cuti dan libur

2. Aset

Aset secara umum adalah barang (thing) atau sesuatu barang (anything) yang mempunyai nilai
ekonomi (economic value), nilai komersil (commercial value) atau nilai tukar (exchange value) yang
dimiliki oleh badan usaha, instansi atau individu (Siregar, 2004). Ada dua jenis aset yaitu aset berwujud
(tangible) dan aset tidak berwujud (intangible). PP Nomor 24 tahun 2005, tentang SAP: “Aset adalah
sumber daya ekonomi yang dikuasai dan/atau dimiliki oleh pemerintah sebagai akibat dari peristiwa masa
lalu dan dari mana manfaat ekonomi dan/atau sosial dimasa depan diharapkan dapat diperoleh, baik oleh
pemerintah maupun masyarakat, serta dapat diukur dengan satuan uang, termasuk sumber daya non
keuangan yang diperlukan untuk penyediaan jasa bagi masyarakat umum dan sumber-sumber daya yang
dipelihara karena alasan sejarah dan budaya.”.

Aset-aset yang dimaksud dalam perusahaan salah satunya adalah karyawan. Karyawan
merupakan salah satu aset yang harus dijaga karena dengan adanya karyawan maka perusahaan akan
berjalan dan mencapai tujuan yang telah ditetapkan. Dengan begitu, Manajemen aset dibutuhkan untuk
pengambilan keputusan yang tepat agar aset bisa lebih bermanfaat. Manajemen aset ditentukan oleh
berbagai dimensi dan sudut pandang. Aset yang dikelola secara efektif dan efisien dapat mencapai tujuan
yang diharapkan perusahaan. Manajemen aset tidak sekadar pengelolaan dan pencatatan daftar aset yang
dimiliki. Optimalisasi aset harus dilakukan untuk mencegah kerugian yang ditanggung oleh perusahaan.

Setiap perusahaan harus mengetahui aset yang masih bisa dikelola (maintenance) atau sudah
masanya harus diganti. Perusahaan bisa menekan pengeluaran dan menambah pemasukan uang kas
(tunai) dengan adanya manajemen aset yang baik dengan melibatkan semua pihak dalam level
manajemen sehingga keputusan dapat diimpelementasikan secara baik di semua bagian perusahaan.
Adapun pentingnya manajemen aset dari sisi tujuan dan alasannya sebagai berikut.

 Nilai aset lebih terjaga


Manajemen aset yang baik sangat diperlukan oleh semua perusahaan untuk menjaga nilai aset
agar tetap tinggi sehingga perusahaan tidak mengalami kerugian. Semua risiko yang berhubungan
dengan aset seperti kerusakan atau kehilangan dapat diminimalisasi agar usia aset menjadi lebih
panjang. Pemeliharaan nilai aset memerlukan tambahan biaya operasional agar nilai output
menjadi maksimal dan sesuai dengan tujuan perusahaan.
 Kemanan aset lebih terjamin
Aset dalam jumlah banyak di suatu perusahaan biasanya sulit dikontrol satu per satu agar
keamanannya terjamin karena tidak adanya pencurian aset atau kehilangan karena keteledoran
manusia (human error). Penerapan manajemen aset juga bisa mengurangi kerugian perusahaan
karena aset tetap aman tanpa berkurang jumlah dan kualitasnya.
 Penyusutan aset terpantau
Penyusutan aset adalah salah satu risiko yang perlu diketahui sehingga perusahaan bisa meninjau
besarnya kerugian karena penurunan/penyusutan nilai dan fungsi aset. Manajemen aset
memudahkan dalam monitoring penyusutan aset. Laporan aset harus dicatat dalam laporan
keuangan karena berhubungan keuangan perusahaan.
 Pembelian aset yang berlebihan bisa dihindari
Pembelian aset tambahan secara berlebihan akan menimbulkan pemborosan. Sebenarnya hal ini
dapat dikontrol dengan penerapan manajemen aset. Perusahaan dapat menyusun anggaran
pembelanjaan yang tepat agar prioritas dalam pembelian barang bisa ditentukan sehingga bisa
menghemat biaya pengeluaran.
 Penyusunan anggaran jadi lebih mudah
Penerapan manajemen aset memudahkan dalam penyusunan anggaran berupa konstruksi,
pembelian barang, pemeliharaan barang yang berkaitan dengan pendanaan aset di suatu
perusahaan. Dengan adanya manajemen aset akan membuat perusahaan mengetahui aset yang
harus diperpanjang usianya atau harus dihilangkan saja karena sudah tidak berguna.
 Manajemen resiko dapat dilakukan
Dengan adanya manajemen aset berarti manajemen risiko juga bisa dilakukan. Manajemen risiko
sangat penting untuk menyadarkan pihak manajemen perusahaan terhadap bahaya dan risiko dari
aset yang dimiliki. Penerapan manajemen risiko sangat membantu perusahaan untuk mengelola
ketidakpastian yang mungkin terjadi karena perusahaan bisa menyusun rencana pengendalian dan
pencegahan. Penerapkan manajemen aset yang disertai dengan manajemen risiko akan
menghilangkan atau setidaknya meminimalisasi berbagai ancaman pada masa yang akan datang.

3. Teknologi dan Informasi

Teknologi informasi adalah seperangkat alat yang membantu anda bekerja dengan informasi dan
melakukan tugas-tugas yang berhubungan dengan pemrosesan informasi (Haag & Keen, 1996).
Teknologi informasi tidak hanya terbatas pada teknologi komputer (perangkat keras dan perangkat lunak)
yang digunakan untuk memproses dan menyimpan informasi, melainkan juga mencakup teknologi
komunikasi yang mengirimkan informasi (Martin, 1999). Teknologi informasi adalah teknologi yang
menggabungkan komputasi (Komputer) dengan jalur komunikasi berkecepatan tinggi yang membawa
data, suara dan video (Williams dan Sawyer, 2003). Dari definisi diatas maka dapat disimpulakan ada 2
teknologi yang mendasari teknologi informasi yaitu teknologi komputer dan informasi.

Teknologi informasi muncul sebagai akibat merebaknya globalisasi dalam kehidupan organisasi.
Ada berbagai macam sistem informasi dengan menggunakan teknologi informasi yang muncul
diantaranya :

 Electronic Data Processing Systems (EDP)


adalah penggunaan teknologi komputer untuk menyelenggarakan pemrosesan data yang
berorientasi pada transaksi organisasi. sistem ini digunakan untuk mengolah data transaksi yang
sifatnya rutin (sehari-hari). Sistem ini tidak dapat membantu pekerjaan pihak yang berkaitan
dengan pengambilan keputusan, karena hanya bermanfaat untuk meningkatkan ketepatan waktu
dan frekuensi penyajian laporan. Secara fundamental, EDP merupakan aplikasi sistem informasi
manajemen aset dalam setiap organisasi. istilah data processing (DP) sebenarnya sama dengan
EDP.
 Management Information System (MIS)
merupakan penggunaan teknologi komputer untuk menyediakan informasi yang berorientasi pada
manajemen level menengah. MIS mengakui adanya kenyataan bahwa para manajer/ pimpinan
dalam suatu organisasi membutuhkan informasi dalam rangka pengambilan keputusan dan bahwa
sistem informasi berbasis komputer dapat membantu penyediaan informasi bagi pemerintah.
 Decision Support System (DSS)
adalah suatu informasi yang datanya diproses dalam bentuk pembuatan keputusan bagi pemakai
akhir. Karena berorientasi pada pemakai akhir, maka DSS membutuhkan penggunaan model-
model keputusan dan database khususnya yang berbeda dengan DP. DSS diarahan pada
penyediaan data yang nyata, khusus, dan informasi yang tidak rutin yang diminta oleh
manajemen.
 Expert System (ES)
merupakan sistem informasi yang berbasis pada pengetahuan yang menggunakan pengetahuan
tentang bidang aplikasi khusus untuk menjalankan kegiatan sebagai konsultan ahli bagi pemakai
akhir. Seperti DSS, ES membutuhkan penggunaan model-model keputusan manajemen dan
database khusus. ES juga membutuhkan pengembangan basis pengetahuan dan inference
Dalam penerapannya, teknologi dan informasi sangat dibutuhkan pada kegiatan perusahaan
dalam segala aspek termasuk infrastruktur pemberian fasilitas, manajemen dan penjagaan aset, dan lain-
lainnya. Pada masa sekarang, teknologi dan informasi bukan lagi menjadi hal yang asing pada kehidupan
sehari-hari. Teknologi dan informasi semakin lama semakin menyatu pada kegiatan masyarakat
individual sampai dalam perusahaan.

DAFTAR PUSTAKA
https://cpssoft.com/blog/akuntansi/pentingnya-manajemen-aset-perusahaan/
https://sleekr.co/blog/hak-perusahaan-dan-karyawan-dalam-undang-undang-ketenagakerjaan/
https://prolegal.id/2017/03/17/kewajiban-mempunyai-siup-bagi-suatu-usaha-perdagangan/
https://jojonomic.com/blog/karyawan-perusahaan/
http://infopelatihanmanajemen.com/2014/04/tanggung-jawab-manajemen-sdm-dalam-sebuah-
perusahaan/
https://www.slideshare.net/kodokpohon/makalah-manajemen-aset-pengaruh-teknologi-
informasi-terhadap-manajemenaset

Anda mungkin juga menyukai