Anda di halaman 1dari 19

MAKALAH KAPITA SELEKTA KEWIRAUSAHAAN

SUKSES PENJUALAN KUNCI WIRAUSAHAWAN

OLEH :
Mai F. Nainggolan

135080400111037

Irfian Astha Febrian

135080400111078

Putri Garnet Endo

145080400111020

Dwi Fatmawati

155080400111002

Rohmatin

155080400111007

Nilam Deviana P

155080400111008

Muhammad Darul Ulum

155080400111009

Agela Regita Wiragasari

155080400111011

FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN


UNIVERSITAS BRAWIJAYA
MALANG
2016

Kata Pengantar
Puji syukur penulis mengucapkan kepada Allah SWT yang telah
memberikan rahmat dan hidayah-Nya sehingga penulis dapat menyelesaikan
makalah ini. Tanpa pertolongan-Nya, mungkin penulis tidak akan sanggup
menyelesaikan makalah ini dengan baik.
Makalah ini di susun dengan berbagai rintangan. Baik itu yang datang
dari diri penyusun maupun yang datang dari luar. Namun dengan penuh
kesabaran dan terutama pertolongan dari Allah akhirnya makalah ini dapat
terselesaikan walaupun masih ada kesalahan. Makalah ini memuat tentang
Sukses Penjualan Kunci Wirausahawan dan sengaja dipilih karena menarik
perhatian penulis untuk dicermati dan perlu mendapat dukungan dari semua
pihak yang peduli terhadap dunia pendidikan.
Semoga makalah ini dapat memberikan wawasan yang lebih luas kepada
pembaca. Walaupun makalah ini memiliki kekurangan. Penyusun mohon untuk
saran dan kritiknyaagar makalah ini dapat menjadi lebih baik.. Terima kasih.

Malang, 14 November 2016

Penyusun

BAB I
PENDAHULUAN
1.1

Latar Belakang
Pada era zaman sekarang mulai banyak muncul seorang wirausahawan

muda. Mereka memilih melakukan usaha sendiri karena naluri pengusaha atau
naluri pebisnis sudah melekat di dalam dirinya dan kemauan untuk mandiri.
Terlebih lagi pada zaman sekarang memang mencari suatu pekerjaan memang
sangat susah. Karena minimnya lapangan pekerjaan dan memang persaingan
kerja yang sangat ketat. Akhirnya dengan kemauan yang keras dan tekad yang
kuat seseorang memutuskan untuk berwirausaha.
Dalam berwirausaha semuanya berujung pada kemampuan untuk menjual
produk atau jasa. Karena itu dalam berwirausaha adalah sejauh mana seseorang
bisa mengoptimalkan kemampuan melakukan penjualan. Namun bagi pelaku
wirausaha kecil dan menengah kemampuan untuk menjual produk/jasa ini sering
menjadi titik lemah. Banyak orang bisa melakukan produksi yang bagus dengan
kuantitas yang besar, namun harus mandek karena tidak bisa menjual produk
yang dihasilkan. Padahal produknya bagus, karena itu penjualan adalah kunci
sukses dalam berwirausaha.
Agar barang atau jasa yang ditawarkan diketahui dan dikenal oleh
konsumen, seorang wirausaha harus memperkenalkan barang atau jasa yang
akan dijual. Misalnya melalui promosi secara offline atau online, melalui brosur,
banner atau melalui media sosial. Hal ini tentu akan membantu dalam penjualan
akan barang atau jasa yang ditawarkan.
Sebelum melakukan penjualan, seorang wirausaha harus menentukan
target dan segmentasi pasar dari produk atau jasa yang akan di tawarkan
kepada para konsumen. Misalkan target pasar adalah ibu-ibu atau bapak-bapak,
pelajar, anak-anak, remaja atau bahkan orang tua dan manula. Selain itu
seorang wirausaha harus menentukan segmentasi dari produk atau jasa yang
ditawarkan. Seorang wirausaha harus bisa melihat permasalahan dari para
konsumennya, sehingga seorang wirausaha bisa memberikan solusi dari

permasalahan

konsumen

dengan

menawarkan

produk

atau

jasa

yang

dipasarkan.
Mengingat pentingnya penjualan dalam sukses berwirausaha, maka perlu
upaya terus-menerus untuk mengasah kemampuan menjual dan juga langkahlangkah penjualan yang sistematis dan terencana. Selain terencana langkah
penjualan harus bisa dievaluasi sehingga diperbaiki saat ada langkah yang
kurang pas.
1.2 Rumusan Masalah
1 Bagaimana cara memperkenalkan produk yang kita jual kepada pasar?
2 Bagaimana cara menyusun rencana pemasaran?
3 Bagaimana cara mengatur strategi pemasaran dari produk yang
4

ditawarkan?
Apa maksud dari penjual sebagai ilmuwan dan artis dan penjual
sebagai profesi?

1.3 Tujuan Penulisan


1 Agar
pembaca

dan

penulis

mengetahui

bagaimana

cara

memperkenalkan produk yang di jual kepada pasar, terutama bagi yang


2

akan dan sedang berwirausaha, sehingga dapat langsung diaplikasikan.


Agar pembaca dan penulis yang akan atau sedang berwirausaha
mengetahui bagaimana cara menyusun rencana pemasaran, sehingga

penjualan akan produk yang ditawarkan dapat teratur (termanajemen).


Agar pembaca dan penulis yang akan atau sedang berwirausaha
mengetahui bagaimana cara mengatur strategi dalam pemasaran,
sehingga diharapkan bisa meningkatkan penjualan dari produk yang

ditawarkan.
Agar pembaca dan penulis mengetahui arti dan maksud dari kalimat
penjual sebagai ilmuwan dan artis dan penjual sebagai profesi.

BAB II
PEMBAHASAN
2.1 Penjual Sebagai Profesi
2.1.1 Profesi Penjual
Profesi Penjual Seorang penjual profesional harus memiliki dedikasi tinggi
untuk melayani kebutuhan dan mengatasi masalah yang dihadapi oleh pembeli.
Seorang penjual harus memberi advis kepada pembeli, apa yang harus dibeli,
bagaimana cara menggunakan barang, dan sebagainya.
Gambaran seorang penjual profesional adalah sebagai berikut :
1. Memiliki kemampuan menjual yg memuaskan
2. Dia bangga memilih pekerjaan menjual ini
3. Dia memiliki standar etika yang tinggi
4. Terampil dalam pekerjaannya
5. Memiliki pengetahuan
6. Benar bila berjanji
7. Dia tidak ketinggalan jaman karena selalu belajar
8. Dia memelihara keutuhan pribadinya dan kemerdekaannya
9. Dia mengetahui bahwa pekerjaan menjual artinya melayani
2.1.2 Keuntungan Penjual Profesi
Memiliki kesempatan mengadakan tour ke berbagai daerah dan ini akan
menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman, bergaul dengan banyak
orang dari segala lapisan. Rasa bangga akan pekerjaannya dan lebih bebas,
tidak selalu bekerja dibawah seorang mandor seperti dalam pabrik. Pribadinya
dapat berkembang, karena banyak mendapat ide-ide baru dari hasil interelasinya
dengan orang lain. Memiliki rasa tanggung jawab tinggi karena sudah
terlatihKeuntungan bila seseorang terjun ke dalam bidang profesi penjualan :
1. Akan memperoleh gaji / penghasilan yang cukup tinggidibandingkan dengan
orang-orang yang menerima upah gaji tetap.
2. Memiliki kesempatan yang lebih luas untuk berkembang, dibandingkan
dengan pegawai tetap pada umumnya
3. Memiliki kesempatan mengadakan tour ke berbagai daerah dan ini akan
menambah wawasan pengetahuan dan pengalaman bergaul dengan banyak
orang dari segala lapisan.
4. Rasa bangga akan pekerjaannya dan lebih bebas, tidak selalu bekerja di
bawah seorang mandor seperti dalam pabrik.
5. Pribadinya dapat berkembang, karena banyak mendapat ide ide baru dari
hasil interelasinya dengan orang lain.
6. Memiliki rasa tanggung jawab yang tinggi karena sudah terlatih
2.1.2 Kelemahan Penjual Profesi

Kurang waktu tinggal di rumah, karena orang penjual banyak berpergian


ke luar daerah. b) Kurang kekuasaan, karena segala kegiatan yang dilakukan
sudah ditetapkan oleh perusahaan. c) Monoton, pekerjaan bisa membosankan
karena hari-hari yang dilakukan tidak ada perubahan. Seni Menjual: Seni kita
artikan sebagai suatu usaha mencapai hasil yang diinginkan dengan jalan
menggunakan kepandaian. Jadi merupakan tindakan untuk menerapkan ilmu
yang

kita

miliki

dalam

praktik

atau

juga

merupakan

keahlian

dalam

melaksanakan penjualan. Kelemahan bila seseorang terjun ke dalam bidang


profesi penjualan :
1. Kurang waktu tinggal di rumah, karena seorang penjual banyak bepergian ke
luar daerah
2. Kurang kekuasaan, karena segala kegiatan yang dilakukan sudah ditetapkan
oleh perusahaan
3. Monoton, pekerjaan bisa membosankan karena hari hari yang dilakukan
tidak ada perubaha
2.2 Penjual Sebagai Ilmuan dan Artis
2.2.1 Pemasaran Sebagai Sebuah Seni (Art)
Pemasaran diakui oleh beberapa orang sebagai sebuah seni atau kita
bisa menyebutnya keindahan inovasi, kreativitas dan imajinasi. Pemasaran
dianggap sebuah seni karena beberapa alasan, salah satunya karena
menciptakan koneksi sadar dan bawah sadar antara konsumen dengan iklan
yang merupakan elemen penting dalam proses pemasaran. Pemasaran juga
merupakan sebuah seni karena melibatkan cara-cara nonverbal, proses
komunikasi yang melibatkan pesan halus dan tersembunyi untuk audiens yang
spesifik.
Ketika komunikasi pemasaran menggunakan seni maka akan memiliki
kemampuan untuk masuk ke kepala seseorang dengan cepat dan efisien.
Pendekatan artistik dapat membangun pengenalan merek dengan cepat dan
menciptakan citra merek yang kuat yang menghubungkan dengan konsumen
pada tingkat emosional jika pesan disampaikan dengan benar. Merek atau
produk ini diakui dapat menciptakan sesuatu yang sangat kuat yang menciptakan
loyalitas emosional yang tinggi terhadap produk tersebut.
Sebagai contoh, minyak goreng Tropical. Dalam iklan minyak goreng
Tropical, mereka menggunakan atribut "MINYAK GORENG 2X PENYARINGAN"
yang mampu menggerus pangsa pasar pemain-pemain yang lebih dulu bercokol
seperti Bimoli. Dengan atribut ini, Tropical ingin menciptakan persepsi kalau

minyak

gorengnya

sehat

bagi

jantung.

Ini

diperkuat

Tropical

dengan

menggandeng Yayasan Jantung Indonesia (YJI) sebagai TPO (Third Party


Organization) endorser, sehingga dalam kemasan Tropical, logo YJI diletakkan
berdekatan dengan merek Tropical. Slogan iklan Tropical dibuat sejalan dengan
tema kesehatan yaitu Sayangi Jantung Anda. .Dengan seni pemasaran,
mereka langsung menangani konsumen akhir mereka karena setiap ibu rumah
tangga membuat keputusan makanan. Hasilnya dengan sadar dan tidak sadar
merupakan

ikatan

emosional

antara

konsumen

dan

produk

(brand)

dikembangkan. Tapi karya seni dapat menyampaikan berbagai makna sehingga


juga tergantung pada bagaimana diterima.
pemasaran dapat menjadi

Jadi kita dapat mengatakan

pengalaman (unik), tapi tergantung pada reaksi

individu ke arah itu.

Gambar 2. Minyak goreng Tropical dengan atribut Minyak Goreng 2X


Penyaringan
Untuk meningkatkan perasaan individu terhadap produk, perusahaan
menggunakan

banyak

warna,

dan

warna

ini

juga

digunakan

untuk

menyampaikan pesan dengan cara yang sangat artistik. Sebagai contoh jika kita
memeriksa logo COCA-COLA, apa yang mereka sampaikan? Ketika kita berpikir
tentang warna merah, apa hal pertama yang muncul dalam pikiran Anda? Love

dan Power. Itulah mengapa Coca-Cola memilih warna ini untuk logo karena
kecerahan dan percikan dalam warna merah membawa daya tarik dan
meningkatkan produk.

Gambar 3. Coca-Cola dengan logo warna merah yang melambangkan Love dan
Power
Jadi kita dapat mengatakan "pemasaran adalah sebuah seni".
2.2.2 Pemasaran sebagai sebuah ilmu (science)
Untuk memudahkan dalam memahami bahwa pemasaran sebagai
sebuah ilmu, kita analogikan pemasaran paling dekat dengan Psikologi yang
secara luas diakui sebagai ilmu. Psikologi adalah studi tentang pikiran dan
perilaku dalam kaitannya dengan bidang pengetahuan tertentu atau kegiatan
(Merriam-Webster, Inc). The American Marketing Association dalam Kotler dan
Keller (2012, p.27) mendefinisikan pemasaran sebagai: "Kegiatan, mengatur
lembaga, dan proses untuk menciptakan, mengkomunikasikan, memberikan, dan
bertukar penawaran yang memiliki nilai bagi pelanggan, klien, mitra, dan
masyarakat pada umumnya."
Seperti yang ditunjukkan oleh definisi AMA di atas, pemasaran melibatkan
komunikasi nilai yang diberikan kepada kelompok konsumen. Kita percaya
bahwa penentuan nilai ini adalah proses ilmiah karena melibatkan kognitif
mempelajari calon konsumen dalam berbagai cara untuk menghasilkan hasil
yang menguntungkan bagi pemasar. Sementara gagasan ini dapat dikatakan
sebagai ilmu eksak. Proses penentuan nilai calon pelanggan menggunakan array
yang luas dari metodologi penelitian, analisis data, angka-angka, metrik, survei,

model

peramalan,

dan

alat-alat

lain

yang

membantu

seseorang

atau

komunikasinya untuk mendapatkan hasil yang menguntungkan (yaitu pelanggan


membeli apa yang Anda jual). Namun, karena penjualan lebih dari alat
komunikasi dan sering kali pemasaran keliru digambarkan sebagai penjualan.
Pemasaran tidak hanya meliputi kegiatan menjual tapi proses terus-menerus
untuk memperoleh titik data dan menganalisa titik-titik data melalui model
matematika

atau

ilmu

pengetahuan

untuk

lebih

memahami

kebutuhan

pelanggan. Kita dapat megatakan bahwa ilmu pengetahuan adalah pendekatan


yang lebih obyektif untuk pemasaran dengan menggunakan data kuantitatif dan
kualitatif untuk memprediksi hasil masa depan.
Beberapa argumen untuk lebih meningkatkan pemahaman tentang
pemasaran sebagai sebuah art and science:

2.2.3 Marketing is Both and Science


Banyak yang menganggap bahwa pemasaran adalah "seni" sebuah
bisnis.Memang benar bahwa pemasaran yang baik akan bergantung pada
tingkat besarnya kreativitas dan pemikiran otak kanan. Hal ini jarang dapat
direduksi menjadi formula, statistik, dan aturan-aturan keputusan. Namun,
banyak yang tidak menyadari bahwa pemasaran yang baik merupakan
kreativitas yang berakar kuat dalam data. Pemasaran yang paling baik dipahami
sebagai tempat pertemuan untuk data dan intuisi, analisis dan kreativitas,
pemikiran otak kiri dan otak kanan.
Berikut

adalah

contoh

kasus

ketika

pemasaran

menggunakan

ketidakseimbangan seni atau ilmu, menganggap bahwa pemasaran

adalah

semua tentang ilmu pengetahuan, tapi tidak. Sementara kita dapat memprediksi
perilaku konsumen dan pasar dengan menggunakan metode ilmiah, keputusan
berdasarkan hasil ilmiah tidak selalu benar. Ambil contoh Coca-Cola misalnya.
Mereka melakukan riset pasar yang luas ketika mengembangkan produk baru
Coca Cola baru. Mayoritas peserta dalam penelitian ini adalah mereka yang
sangat positif terhadap Coca Cola baru. Manajemen mendasarkan keputusan
mereka pada hasil-hasil riset dan yakin akan sukses ketika mereka meluncurkan
produk baru tersebut. Mereka kembali dengan angka analisis kuantitatif dan
mengklaim bahwa survei mereka mengatakan bahwa Coca Cola "baru" akan
sepopuler soft drink yang paling trendi yang pernah ada.
Apa yang terjadi? Itu adalah bencana. Orang-orang menuntut Coca Cola
classic kembali. Bahkan, Coca-Cola harus meluncurkan Coca Cola classic ke
pasar karena kegagalan Coca Cola baru. Terlepas dari tingkat investasi dan
riset pasar yang besar, produk gagal dan buruk. Riset tersebut gagal untuk
mempertimbangkan ikatan emosional yang telah dibangun selama bertahuntahun dan ini tidak sepenuhnya diukur dalam riset. Disini terlihat bahwa Coca
Cola adalah keputusan pembelian berbasis emosional. Hal ini menunjukkan
bahwa pemasaran tidak hanya cukup sekedar ilmu pengetahuan.
Nilai unsur "kreatif" dari kampanye pemasaran dapat menjadi sulit untuk
diukur, terutama di dunia di mana ukuran keberhasilan adalah Return on
Investment (ROI). Bagaimana kita bisa mengukur dampak kreatif dalam
pemasaran suatu produk dan kita bisa yakin bahwa ini adalah faktor yang
menentukan dalam keberhasilan suatu kampanye? Seni mengambil pendekatan
subyektif untuk metode dalam pemasaran (Saunders, 2009). Konsumen

10

memandang bahwa pemasaran dipengaruhi oleh banyak faktor, beberapa


diantaranya yaitu sifatnya kuantitatif dan beberapa subyektif, citra merek, dengan
melihat atau merasakan, dan beberapa orang berdasarkan pengalaman pribadi.
Coca Cola menunjukkan risiko bahwa mereka tidak memahami aspek
"soft" atau emosional pemasaran, dan hanya mengandalkan data dan survei
untuk menentukan strategi. Jelas bahwa pemahaman psikologi konsumen
sangat penting dalam positioning suatu produk. Panel konsumen dan segmentasi
ekonomi sosial dicoba dan diuji dengan metodologi yang baik dari peluncuran
suatu produk. Kebutuhan analisis ilmiah dalam pemasaran jelas, tetapi apakah
ilmu pengetahuan saja cukup?
Pemasaran yang baik membutuhkan campuran ilmu pengetahuan dan
seni. Ilmu harus menjadi blok bangunan pemasaran apapun, misalnya dengan
menggunakan model perilaku belanja konsumen atau demografis target
pelanggan. Data ini akan menjadi dasar dari bauran pemasaran. Berdasarkan
seni, suatu produk dapat mengambil alih dalam hal mengembangkan pesan
kepada konsumen yang tepat pada waktu yang tepat dengan cara yang paling
berdampak.
Seni menyediakan amunisi dalam bentuk desain produk dan pesan
emosional dalam bentuk gabungan proposisi untuk konsumen, dan ilmu
mengarahkan ini kepada kelompok pelanggan terbaik ke arah perolehan barang
atau jasa. Produk atau jasa yang berbeda akan memiliki tingkat yang berbeda
dari pembelian emosional atau rasional yang melekat pada mereka dan sebagai
konsekuensinya keseimbangan antara seni atau ilmu akan berbeda-beda.
Kesimpulannya, pemasaran merupakan gabungan antara sebuah seni
dan ilmu. Beberapa perusahaan akan mengatakan bahwa mereka mengadopsi
pendekatan murni kesenian atau karya ilmiah sedangkan pada kenyataannya
seni dan ilmu selalu hadir untuk beberapa derajat atau lainnya. Untuk pemasaran
yang efektif dan memberikan ROI yang diminta oleh organisasi saat ini,
pemasaran adalah dan akan selalu berada di antara keduanya. Pemasaran
adalah sebuah seni yang harus memanfaatkan ilmu pengetahuan. Menggunakan
ilmu pengetahuan untuk menentukan keputusan besar dan menggunakan seni
untuk nuansanya. Yang paling penting ilmu pengetahuan harus memimpin dan
mengukur, sedangkan seni harus menginspirasi dan menciptakan, sehingga bisa
mengembangkan strategi pemasaran yang baik.

11

2.3 Pengenalan Pasar


2.3.1 Pengertian Pasar Menurut Beberapa Para Ahli
Beberapa para ahli berpendapat dan mengemukakan sebuah arti atau
makna dari pasar, diantaranya yaitu :
1 Kotler (2002), mengemukakan bahwa Pasar adalah suatu tempat fisik di
mana pembeli dan penjual
2

berkumpul untuk mepertukarkan barang dan

jasa.
W.Y. Stanton mengemukakan bahwa pasar yaitu tempat yang bertujuan
untuk merencanakan, menentukan, mempromosikan, serta mendistribusikan

barang dan jasa. Dalam hal ini beliau mengedepankan kepuasan pembeli.
Philip & Duncanadan mengemukakan bahwa pasar sebagai sesuatu yang

digunakan untuk menempatkan barang yang dibutuhkan oleh konsumen.


H. Nystrom Pasar mengemukakan bahwa pasar adalah suatu tempat tertentu
yang digunakan sebagai tempat penyaluran barang dan jasa dari tangan
produsen ke konsumen. Dengan kata lain bahwa pasar adalah tempat

transaksi barang dan jasa antara produsen dan konsumen.


William J. Stanton mengemukakan bahwa pasar adalah tempat dimana
terdapat segerombol orang yang ingin membelanjakan uangnya. Atau dapat
dikatakan bahwa pasar adalah tempat untuk kegiatan jual beli dengan alat
pertukaran (uang).
2.3.2 Beberapa Bentuk Pasar
Menurut Simamora (2001), ada beberapa bentuk pasar yang umum yaitu

sebagai berikut:
1. Persaingan pasar sempurna
Pasar yang terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli dengan
produk yang seragam atau serupa (uniform), tidak ada penjual ataupun
pembeli yang dapat mempengaruhi harga.
2. Persaingan monopolistik
Pasar terdiri dari banyak penjual dan banyak pembeli dengan harga yang
beragam mulai dari yang paling rendah sampai yang paling tinggi.
Keragaman

harga

mendiferensiasi

ini

disebabkan

produknya.

Dalam

oleh

adanya

pasar

yang

kesempatan
seperti

ini,

untuk
sebuah

perusahaan mempunyai kesempatan untuk menetapkan harga berbeda


dengan harga produk lain asalkan menawarkan benefit (manfaat) yang
berbeda.
3. Pasar oligopolistik
Pasar yang terdiri dari sedikit penjual yang satu sama lain sangat sensitif
terhadap strategi harga dan pemasaran perusahaan lain.
4. Monopoli
12

Pasar yang terdiri dari hanya satu penjual.


2.3.3 Jenis-Jenis Pasar
Pasar terbagi menjadi beberapa jenis. Dimulai dari berdasarkan luas
jangkauan, wujud, barang yang diperjual belikan, dan waktu penyelenggaraan.
Berikut adalah pengertian dan penjelasannya :
1. Pasar Menurut Luas Jangkauan
a. Pasar Daerah
Pasar Daerah membeli dan menjual produk dalam satu daerah produk itu
dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar daerah melayani permintaan dan
penawaran dalam satu daerah.
b. Pasar Lokal
Pasar lokal adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam satu
kota tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar lokal
melayani permintaan dan penawaran dalam satu kota.
c. Pasar Nasional
Pasar nasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dalam
satu negara tempat produk itu dihasilkan. Bisa juga dikatakan pasar
nasional melayani permintaan dan penjualan dari dalam negeri.
d. Pasar Internasional
Pasar internasional adalah pasar yang membeli dan menjual produk dari
beberapa negara. Bisa juga dikatakan luas jangkauannya di seluruh dunia.
2. Jenis Pasar Menurut Wujud
a. Pasar Konkret
Pasar Konkret adalah tempat pertemuan antara penjual dan pembeli yang
dilakukan secara langsung. Misalnya ada los-los, toko-toko dan lain-lain.
Di pasar konkret, produk yang dijual dan dibeli juga dapat dilihat dengan
kasat mata. Konsumen dan produsen juga dapat dengan mudah
dibedakan. Contohnya adalah: pasar sayuran, pasar daging, pasar
tradisional, dan lain sebagainya.
b. Pasar Abstrak
Pasar Abstrak adalah pasar yang lokasinya tidak dapat dilihat dengan
kasat mata.konsumen dan produsen tidak bertemu secara langsung.
Biasanya dapat melalui internet, pemesanan telepon dan lain-lain. Barang
yang diperjual belikan tidak dapat dilihat dengan kasat mata, tapi pada
umumnya melalui brosur, rekomendasi dan lain-lain. Kita juga tidak dapat
melihat konsumen dan produsen bersamaan, atau bisa dikatakan sulit
membedakan produsen dan konsumen sekaligus. Contoh : Pasar Modal,
Bursa Saham, Telemarket, dan lain-lain
3. Pasar Menurut Barang yang Diperjual Belikan
a. Pasar Barang Konsumsi

13

Pasar barang konsumsi adalah pasar yang menjual barang-barang yang


dapat langsung dipakai untuk kebutuhan rumah tangga. Misalnya, pasar
yang memperjualbelikan beras, ikan, sayur-sayuran, buah-buahan, alatalat rumah tangga, pakaian, dan lain sebagainya.
b. Pasar Barang Produksi
Pasar barang produksi adalah pasar yang memperjualbelikan faktorfaktor produksi. Dalam pasar ini diperjualbelikan sumber daya produksi.
Misalnya, pasar mesin-mesin, pasar tenaga kerja, dan pasar uang.
4. Pasar Menurut Waktu Penyelenggaraan
a. Pasar Harian
Pasar harian adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan tiap hari.
Pasar harian ini umumnya terdapat di desa dan kota.
b. Pasar Mingguan
Pasar mingguan adalah pasar yang kegiatan jual belinya hanya satu kali
dalam seminggu. Pasar mingguan ini terdapat di daerah-daerah
pedesaan.
c. Pasar Bulanan
Pasar bulanan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap
sebulan sekali.
d. Pasar Tahunan
Pasar tahunan adalah pasar yang kegiatan jual belinya dilakukan setiap
setahun sekali.
e. Pasar Temporer
Pasar temporer adalah pasar yang diselenggarakan organisasi/instansi
pada acara tertentu, atau diadakannya hanya sewaktu-waktu (tidak tetap)
2.4 Pengenalan Strategi Pemasaran
2.4.1 Bauran Pemasaran
Menurut Pawitra (1993) dalam Rina (2011), salah satu bentuk strategi
pemasaran yang mampu mendukung dalam memasarkan produk untuk
menciptakan kepuasan konsumen adalah penggunaan marketing mix (bauran
pemasaran) yang meliputi product, price, promotion, dan physical evidence atau
place. Dengan demikian, faktor yang ada dalam bauran pemasaran (marketing
mix) merupakan variabel-variabel yang diharapkan mampu menciptakan
kepuasan konsumen, atau dengan kata lain variabel-variabel tersebut akan
mempengaruhi kepuasan konsumen dalam membeli suatu produk. Kepuasan
pelanggan akan berimbas kepada loyalitas pelanggan, sehingga usaha yang
dibangun akan terus bertahan dan berkembang.
Menurut Kasmir dan Jakfar (2006), bauran pemasaran terdiri dari 4p yaitu
terdiri dari:

14

1.

Product, adalah sesuatu yang dapat memenuhi kebutuhan dan keinginan


konsumen. Produk terdiri dari dua jenis yaitu yang berkaitan dengan fisik atau

2.

benda berwujud, dan tidak berwujud.


Price, penentuan harga menjadi sangat penting untuk diperhatikan,
mengingat harga merupakan salah satu penyebab laku tidaknya produk dan

jasa yang ditawarkan.


3. Place,penentuan lokasi dan distribusi beserta sarana dan prasarana
pendukung menjadi sangat penting, hal ini disebabkan agar konsumen mudah
menjangkau setiap lokasi yang ada serta mendistribusikan barang atau jasa.
4. Promotion, merupakan memperkenalkan suatu produk kepada masyarakat
dengan cara memberikan informasi tentang produk yang ditawarkan dan
berusaha untuk menarik calon konsumen untuk membeli produk.
Peluang pasar merupakan sasaran yang di dalamnya terdapat keinginan
dan kebutuhan yang ingin dipenuhi. Peluang pasar didapatkan dari selisih antara
proyeksi permintaan dan penawaran dimasa akan datang. Target penjualan
adalah jumlah permintaan yang akan dipenuhi oleh perusahaan berdasarkan
peluang pasar yang ada di suatu pasar.
2.4.2 Teknik Pemasaran
Menurut Sukmawati (2014), pemasaran pasif mengandung makna
pengusaha tidak perlu banyak promosi, seandainya ada promosi hanya
dilakukan melalui media website, kemudian para importir yang datang
menghubungi perusahaan atau yang kebetulan datang berkunjung langsung ke
perusahaan. Keuntungan pemasaran ini perusahaan tidak perlu banyak
mengeluarkan biaya, palingpaling hanya biaya untuk pembuatan situs website
atau brosur perusahaan. Pemasaran kedua yaitu pemasaran aktif artinya selain
melakukan pemasarn yang pertama maka pihak perusahaan akan lebih aktif lagi
mencari peluang dengan mengikuti pameran-pameran dagang. Jadi disini para
pengusaha lebih proaktif untuk mencari dan mendekati pembeli sehingga
peluang yang akan didapatkan akan lebih besar pula. Pendekatan kedua jelas
lebih komplek maka sudah tentu akan menghabiskan biaya yang lebih pula
dibandingkan dengan pendekatan yang pertama.
Strategi pemasaran terdiri atas lima elemen yang saling berkait. Kelima
elemen tersebut adalah : Pemilihan pasar, yaitu memilih pasar yang akan
dilayani. Persepsi terhadap fungsi produk dan pengelompokan teknologi yang
dapat diproteksi dan didominasi. Keterbatasan sumber daya internal yang

15

mendorong perlunya pemusatan yang lebih sempit. Kemampuan khusus yang


berasal dari akses terhadap sumber daya langkah atau pasar yang terproteksi.
Strategi pemasaran mencakup setiap rencana yang disatukan, luas dan
berintegrasi, yang menghubungkan keunggulan strategi dengan tantangan
lingkungan dan yang dirancang untuk memastikan bahwa tujuan utama
perusahaan. tercapainya kesesuaian antara perusahaan dengan lingkungannya
dalam bisnis yang telah dipilih tersebut dapat dijalankan dengan sukses dalam
lingkungan yang kompetitif atas dasar perspektif produk, harga, promosi, dan
distribusi (bauran pemasaran) untuk melayani pasar sasaran. Dengan fungsi
pokok pemasaran meliputi pembeli, penjualan, pengangkatan atau transportasi,
penyimpanan atau pergudangan, pembelajaan dan Resiko.
2.5 Menyusun Rencana Pemasaran
2.5.1 Strategi Rencana Pemasaran
Strategi adalah rencana untuk memilih dan menganalisis target pasar,
mengembangkan, dan memelihara bauran pemaaaran yang dapat memuaskan
kebutuhan konsumen( Kismono, 2011 dalam Anjani, 2015 ). Menurut Philip Kotler
dalam Anjani (2015), proses pemasaran terdiri dari empat langkah utama :
1. Menganalisis kesempatan di pasar
2. Mengembangkan strategi pemasaran berorientasi pasar.
3. Merencanakan taktik atau program pemasaran dengan menggunakan
marketing mix ( 4p : Product, price, place, dan promotion)
4. Mengorganisir, implementasi, dan mengawasi upaya-upaya pemasaran.
2.5.2 Langkah-langkah Perencanaan Pemasaran
Berikut ini adalah Langkah-langkah pokok

dalam

perencanaan

pemasaran, meliputi :
1. Melakukan analisis situasi
Analisis yang dilakukan dalam tahap ini adalah analisis SWOT ( Streghts,
Weaknesses, Opportunities dan Threats ). Analisis ini mencakup peluang dan
masalah yang ditimbulkan oleh trend an situasi pembeli, pesaing, biaya dan
regulasi. Selain itu, termasuk pula di dalammnya adalah kekuatan dan
kelemahan yang dimiliki perusahaan.
2. Menetapkan tujuan / sasaran
Tujuan dirumuskan secara spesifilk dan mengidentifikasi tingkat kinerja
yang diharapkan untuk dicapai organisasi pada waktu tertentu di masa datang,
dengan mempertimbangkan realitas masalah dan peluang lingkungan serta
kekuatan dan kelemahan perusahaan.
3. Menyusun strategi dan program kerja
Berdasarkan tujuan yang telah ditetapkan, pengambil keputusan
kemudian merancang strategi (tindakan jangka panjang untuk mencapai tujuan)
16

dan program (tindakan jangka pendek spesifik untuk mengimplementasikan


strategi).

17

BAB III
KESIMPULAN
Pada era zaman sekarang mulai banyak muncul seorang wirausahawan
muda. Untuk sukses berwirausaha, maka perlu upaya terus-menerus untuk
mengasah kemampuan menjual dan juga langkah-langkah penjualan yang
sistematis dan terencana. Selain terencana langkah penjualan harus bisa
dievaluasi sehingga diperbaiki saat ada langkah yang kurang pas. Tipe penjual
dibagi menjadi tiga yaitu penjual sebagai profesi, ilmuwan dan artis, serta Both
and Science. Masing-masing memiliki kelebihan dan kelemahan. Penjual akan
selalu berkaitan dengan pasar, dimana pasar merupakan suatu tempat fisik di
mana pembeli dan penjual

berkumpul untuk mepertukarkan barang dan

jasa. Bentuk-bentuk pasar terdiri dari Persaingan Pasar sempurna, Persaingan


Monopolistok, Pasar Oligopolistik, dan Monopoli. Kemudian jenis jenis pasar
berdasar luas jangkauannya dibagi menjadi pasar daerah, pasar local, pasar
nasional, dan pasar internasional. Berdsarkan wujudnya dibagi menjadi pasar
konkret dan pasar abstrak. Berdasarkan barang yang diperjualbelikan dibagi
menjadi pasar barang produksi dan konsumsi. Dan terakhir berdasarkan waktu
penyelenggaraanya dibagi menjadi pasar harian, pasar mingguan, pasar
bulanana, pasar tahunan, dan pasar temporer. Strategi pemasaran dibagi
menjadi bauran pemasaran yaitu yang terdiri dari 4P (Place. Product, Price,
Promotion) dan teknik pemasara yang terdiri dari pemasaran aktif dan
pemasaran pasif. Strategi perencanaan pemasaran terdiri dari Menganalisis
kesempatan di pasa, Mengembangkan strategi pemasaran berorientasi pasar,
Merencanakan taktik atau program pemasaran dengan menggunakan marketing
mix ( 4p : Product, price, place, dan promotion), dan Mengorganisir,
implementasi, dan mengawasi upaya-upaya pemasaran. Kemudian untuk
langkah-langkah yang dilakukn dalam perencanaan pemasaran yaitu Melakukan
analisis situasi, Menetapkan tujuan / sasaran, dan Menyusun strategi dan
program kerja.

18

DAFTAR PUSTAKA
Anjani Arin. 2015. Analisis Strategis Pemasaran Produk Indomei PT. Telkom
Kandetal Bantul.
Hani Handoko. 2003. Manajemen Edisi ke 2. BPFE Yogyakarta.
Kasmir & Jakfar. (2006). Studi Kelayakan Bisnis. Kencana Prenada Media
Group. Jakarta.
Rachmawati, Rina. 2011. Bauran Pemasaran (Marketing Mix) Terhadap
Peningkatan Penjualan (Sebuah Kajian Terhadap Bisnis Restoran). Jurnal
Kompetensi Teknik Vol. II No. 2 Tahun 2011. Jurusan Teknologi
Richard L. 2003. Management, Edisi 6. Salemba Empat : Jakarta.

19

Anda mungkin juga menyukai