Anda di halaman 1dari 19

TUGAS MATA KULIAH PEREKONOMIAN INDONESIA

PELAKU-PELAKU EKONOMI

Disusun Oleh :
Kelompok 8
NAMA KELOMPOK : 1. Muhammad Ridho Azhar (19622011070)
2. Sulthanika Lokanda (19622011087)

KELAS : AKUNTANSI 01

UNIVERSITAS ANTAKUSUMA
FAKULTAS EKONOMI
PRODI AKUNTANSI
TA. 2021 – 2022
BAB I
PENDAHULUAN
A. LATAR BELAKANG

Perkembangan ekonomi di Indonesia semakin tahun semakin berkembang. Sejak


masa orde lama hingga saat sekarang ini masa reformasi. Peran dan pelaku ekonomi pun
tidak terlepas dengan kata ekonomi. Karena di dalam eknomi terdapat adanya kebutuhan
yang akan dicapai untuk sebuah kepuasan.

Pelaku ekonomi seperti Rumah tangga konsumsi, Rumah Tangga Produksi /RTP
/Perusahaan, Pemerintahan, Masyarakat Luar Negeri, yang dimana semuanya berperan di
dalam perkembangan ekonomi di Indonesia.

Di Indonesia sendiri ada beberapa lembaga yang bisa membangkitkan perekonomian,


seperti Peran BUMN, Peran BUMS, dan Koperasi, yang dimana di dalamnya terdapat
anggaran-anggaran yang disesuaikan untuk membantu perekonomian Indonesia.

Tanpa adanya peran dari kegiatan ekonomi tersebut. Maka perekonomian Indonesia
tidaklah bisa sempurna untuk mensejahterakan rakyat yang menjadi tujuan utama dalam
pembentukan perekonomian yang sempurna’

B. RUMUSAN MASALAH
1. Pelaku - Pelaku Ekonomi
2. Perusahaan - Perusahaan Non Koperasi
3. Koperasi
C. TUJUAN
1. Memberikan pengetahuan tentang peran dan sebagainya dalam pereokonmian
Indonesia
2. Mengetahui Pembangunan Ekonomi Inklusif menurut strategi, indeks dan agenda
kedepannya di Indonesia
BAB II
PEMBAHASAN

A. PELAKU DAN PERAN EKONOMI INDONESIA


1. Rumah Tangga Konsumsi /RTK

Rumah tangga konsumsi merupakan unit ekonomi yang paling kecil. Rumah tangga
konsumsi adalah pemilik atau penyedia jasa dari berbagai faktor produksi. Faktor
produksi yang dimiliki oleh rumah tangga akan digunakan oleh perusahaan untuk
menghasilkan barang atau jasa. Rumah tangga konsumsi juga akan menggunakan barang
dan jasa yang dihasilkan perusahaan untuk memenuhi kebutuhannya.

Peran Rumah Tangga Konsumsi adalah :

1) Konsumen
2) Pemasok atau pemilik faktor produksi

Faktor produksi ada 4 macam yaitu :

1) Alam
2) Tenaga kerja
3) Modal
4) Skill/keahlian

Dari keempat faktor produksi tersebut yang termasuk faktor produksi asli yaitu alam
dan tenaga kerja sedangkan faktor produksi turunan terdiri dari modal dan skill
Balas jasa dari faktor produksi yaitu :

1) Alam : sewa tanah


2) Tenaga kerja    : upah/gaji
3) Modal : bunga modal
4) Skill/keahlian : laba
2. Rumah Tangga Produksi/RTP/Perusahaan

Perusahaan adalah suatu organisasi yang didirikan oleh satu atau beberapa orang yang
bertujuan untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Perusahaan
merupakan tempat berlangsungnya produksi.

Peran Perusahaan sebagai pelaku ekonomi yaitu :


1) Produsen : menghasilkan barang dan jasa
2) Pengguna faktor produksi : menggunakan faktor produksi untuk menghasilkan
barang dan jasa
3) Agen pembangunan : membantu pemerintah dengan menjalankan kegiatan
pembangunan
3. Pemerintahan

Pemerintahan mencangkup semua lembaga atau badan pemerintahan yang


memiliki wewenang dan tugas mengatur ekonomi. Dan pemerintah terjun langsung dalam
kegiatan ekonomi melalui perusahaan negara (BUMN/BUMD).

Peran Pemerintah sebagai pelaku ekonomi yaitu :

1) Pengatur : mengatur perekonomian negara sehingga tercipta stabilitas ekonomi


agar tidak merugikan masyarakat
a. Pengaturan ekonomi secara langsung
Contoh : perizinan, pengendalian lingkungan, pembayaran pajak, peraturan
biaya tarif, penghapusan peraturan-peraturan yang dinilai menghambat
pertumbuhan ekonomi
b. Pengaturan ekonomi secara tidak langsung
Contoh : pemberian insentif bagi produsen untuk memproduksi barang
tertentu, himbauan pemerintah agar konglomerat menyerahkan 2,5%
keuntungannya untuk mengentaskan kemiskinan
2) Konsumen : membutuhkan barang dan jasa dalam menjalankan tugasnya
3) Produsen : menghasilkan barang dan jasa melalui perusahaan milik negara
(BUMN dan BUMD)

Regulasi : pengaturan kegiatan ekonomi secara langsung, sehingga pemerintah dapat


menata kehidupan perekonomian sedemikian rupa sehingga tidak ada satu pihak pun
yang dirugikan

Deregulasi : upaya penghapusan regulasi yang dinilai menghambat perekonomian

4. Masyarakat Luar Negeri

Peranan masyarakat luar negeri sebagai pelaku ekonomi adalah :

1) Perdagangan
2) Pertukaran tenaga kerja
3) Penanaman modal
4) Pemberian pinjaman
5) Pemberian bantuan

B. PERAN BADAN USAHA MILIK NEGARA (BUMN)

Sebagai realisasi dari pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD 1945 maka didirikanlah Badan
Usaha Milik Negara (BUMN). BUMN adalah bada usaha yang modalnya sebagian besar
atau seluruhnya milik pemerintah atau negara. Badan usaha milik pemerintah pusat
disebut BUMN,sedangkan badan usaha yang modalnya milik pemerintah daerah disebut
BUMD (Badan Usaha Milik Daerah). BUMN dan BUMD didirikan untuk melayani
kepentingan umum dan mencari keuntungan dalam rangka mengisi kas negara.

Berdasarkan UU RI No 9 tahun 1969 perusahaan negara digolongkan menjadi 3 jenis


yaitu:

1. Perusahaan Jawatan (PERJAN)

Merupakan perusahaan milik negara yang bergerak di bidang jasa. Tujuanya untuk
melayani kepentingan umum/masyarakat luas (PUBLIC SERVICE). Merupakan bagian
dari suatu departemen pemerintah yang di pimpin oleh seorang kepala yang bersesatus
pegawai negeri sipil

Ciri-ciri perjan:

a. Bertujuan untuk melayani masyarakat


b. Pimpinan dan karyawan bersetatus sipil
c. Merupakan bagian dari departemen pemerintah
d. Memperoleh fasilitas Negara
e. Dipimpin oleh seorang kepala yang bertanggung jawab langsung kepada
atasannya dalam hal ini kepala menteri/dirjen departem yang bersangkutan

Contoh perjan:

Perusahaan jawatan kereta api dan jawatan penggadaian Sejak tahun 1991, perusahaan
berubah status menjadi perusahaan umum, PJKA menjadi perumka dan perusahaan
jawatan penggadaian berubah menjadi perum penggadaian.
2. Perusahaan Umum (PERUM)

Perum merupakan perusahaan milik negara yang tujuannya disamping melayani


kepentingan umum juga diperbolehkan mencari keuntungan

Ciri-ciri PERUM. Bertujuan melayani kepentingan umum, tapi diperbolehkan untuk


mencari laba dengan prinsip kerja efisien dan efekifitas.

Contoh PERUM :

a. Perusahaan umum kereta api


b. PERUM Dinas angkutan motor republik Indonesia
c. PERUM Pengadilan
d. PERUM Perumahan Umum Nasional
3. Perusahaan Perseroan (PERSERO)

Perusahaan perseroan merupakan perusahaan Negara yang biasanya berbentuk PT


(Perseroan Terbatas). Bertujuan untuk mencari laba atau keuntungan.

Ciri-ciri PT:

a. Tujuannya lebih besar (dominan) untuk mencari laba


b. Biasanya berbentuk PT
c. Sebagian besar seluruh modalnya milik pemerintah dalam bentuk saham-saham,
tapi memungkinkan kerja sama pemilikan modal dengan pihak lain
d. Pemerintah sebagai pemegang saham terbesar (minimal 51%)
e. Tidak dapat fasilitas negara secara khusus
f. Dipimpin dewan direksi
g. Pimpinan dan karyawan bersetatus sebagai pegawai swasta

Contoh perusahaan yang berbentuk PT:

a. PT Pos Indonesia
b. PT Pelni
c. PT Perkebunan
d. PT GIA (Garuda Indonesia Airways)
e. PT PLN (Perusahaan Listrik Negara)
f. PT BTN (Bank Tabungan Negara)
Badan usaha milik negara yang dikelola oleh pemerintah daerah disebut badan usaha
milik daerah (BUMD). Perusahaan daerah adalah perusahaan yang didirikan oleh
pemerintah daerah yang modalnya sebagian besar atau  seluruhnya adalah milik
pemerintah daerah.

Tujuan pendirian perusahaan daerah untuk pengembangan dan pembangunan potensi


ekonomi di daerah yang bersangkutan.  Contoh perusahaan daerah antara lain: perusahaan
air minum (PDAM) dan Bank Pembangunan Daerah (BPD).

C. BADAN USAHA MILIK SWASTA (BUMS)

BUMS/perusahaan suasta adalah perusahaan yang diberikan wewenang untuk


menyelenggarakan kegiatan ekonomi di luar perusahaan negara dan koperasi

Peranan BUMS dalam perekonomian nasional

1) Menggali dan memfaatkan potensi ekonomi yang belum digarap oleh perusahaan
negara
2) Membantu pemerintah memenui kebutuan masyrakat
3) Meningkatkan penerimaan devisa negara dari perusahaan suasta yang melakukan
kegiatan ekspor, impor
4) Membantu mempercepat pertumbuan ekonomi
5) Meningkatkan lapangan kerja dalam upaya mengatasi pengangguran

Perusahaan swasta dalam menjalankan usahannya dapat berbentuk perseroan terbatas,


persekutuan komanditer, persekutuan fima, dan perusahaan perseorangan. Perusahaan-
perusahaan swasta tersebut sangat memberikan peran penting bagi perekonomian di
Indonesia. Peran yang diberikan BUMS dalam perekonomian Indonesia seperti berikut
ini.

1) Membantu meningkatkan produksi nasional.


2) Menciptakan kesempatan dan lapangan kerja baru.
3) Membantu pemerintah dalam usaha pemerataan pendapatan.
4) Membantu pemerintah mengurangi pengangguran.
5) Menambah sumber devisa bagi pemerintah.
6) Meningkatkan sumber pendapatan negara melalui pajak.
7) Membantu pemerintah memakmurkan bangsa.
       Di Indonesia terdapat beragam jenis badan usaha swasta. kesemuanya mempunyai
peranan yang cukup penting dalam perekonomian Indonesia. Badan usaha ini seluruh
modalnya dimiliki oleh pihak swasta, baik secara perseorangan maupun persekutuan.

1. Bentuk-Bentuk Badan Usaha Milik Swasta (BUMS)

Berdasarkan badan hukum yang dipilih, badan usaha milik swasta dapat dibedakan dalam
bentuk badan usaha perseorangan, firma, persekutuan komanditer, perseroan terbatas, dan
koperasi.

1) Badan Usaha Perseorangan

Badan usaha perseorangan adalah suatu bentuk badan usaha yang hanya didirikan oleh
satu orang, modalnya juga dari satu orang yang sekaligus yang memimpin dan
bertanggung jawab atas segala pekerjaan dengan tujuan untuk mendapat laba.

Kebaikan badan usaha perseorangan antara lain:

a. Organisasinya yang mudah (easy of organization), karena aktivitas relatif terbatas


dan perusahaan relatif kecil,
b. Kebebasan bergerak (freedom of action). Pemilik mempunyai kebebasan yang
luas, karena setiap keputusannya merupakan kata terakhir,
c. Keuntungan jatuh pada seorang (retention of all profits)
d. Pajaknya rendah (low tales),
e. Rahasia perusahaan lebih terjamin (secrecy), karena umumnya pengusaha sendiri
yang menjalankan tugastugas penting,
f. Ongkos organisasinya rendah (low organization cost),
g. Dapat mengambil keputusan dengan cepat, karena tanpa menunggu persetujuan
orang lain,
h. Keuntungan yang besar akan menambah dorongan dan semangat bagi pimpinan.

Kekurangan badan usaha perseorangan:Tanggung jawab pimpinam tidak terbatas


(unlimited liability),

a. Besarnya modal terbatas (limitazian on capital),


b. Kelangsungan hidup atau kontinuitas tidak terjamin (lack of continuity),
c. Kecakapan pimpinan sangat terbatas, artinya bila pimpinan tidak cakap, maka
perusahaan akan mengalami kemunduran,
d. Kerugian akan ditanggung sendiri.
2) Badan Usaha Firma

Firma adalah persekutuan dua orang atau lebih untuk mendirikan dan menjalankan suatu
perusahaan di bawah nama bersama, dan masing-masing sekutu atau anggota memiliki
tanggung jawab yang sama terhadap perusahaan. Tanggung jawab sekutu tidak terbatas
sehingga tidak ada pemisahan antara kekayaan perusahaan dengan kekayaan pribadi atau
prive. Apabila perusahaan menderita kerugian, maka seluruh kekayaan pribadinya dapat
dijaminkan untuk menutup kerugian firma.

Kebaikan Firma di antaranya:

a. Kebutuhan akan modal lebih mudah terpenuhi,


b. Pengelolaan perusahaan dapat dibagi-bagi sesuai dengan keahlian masing-masing
sekutu,
c. Setiap risiko dipikul bersama-sama sehingga dirasakan tidak terlalu berat,
d. Keputusan yang diambil lebih baik karena berdasarkan pertimbangan lebih dari
seorang,
e. Kemampuan untuk mencari kredit lebih besar, karena lebih dipercaya pihak
ketiga (bank).

Adapun kekurangan firma antara lain:

a. Terdapat kemungkinan timbulnya perselisihan paham di antara para pemilik atau


pendiri,
b. Keputusan yang diambil kurang cepat, karena harus menunggu musyawarah,
c. Akibat tindakan seorang anggota, akan menyebabkan terlibatnya anggota yang
lain,
d. Perusahaan dikatakan bubar apabila salah seorang anggota mengundurkan diri
atau meninggal dunia.
3) Badan Usaha Persekutuan Komanditer

Persekutuan komanditer atau CV (Commanditaire Venootschap) adalah persekutuan


dua orang atau lebih untuk mendirikan usaha di mana satu atau beberapa orang sebagai
sekutu yang hanya menyerahkan modal dan sekutu lainnya yang menjalankan
perusahaan. Jadi, dalam persekutuan komanditer dikenal dua sekutu, yaitu:
a. Sekutu aktif atau sekutu bekerja /sekutu komplementer, yaitu sekutu yang berhak
memimpin perusahaan
b. Sekutu pasif atau sekutu tidak bekerja/sekutu komanditer (sleeping partner) yaitu
sekutu yang hanya menyerahkan modalnya saja.

Sebenarnya persekutuan komanditer dengan firma hamper sama, sehingga kebaikan


dan kekurangan firma juga berlaku untuk persekutuan komanditer, kebaikan yang lain
yaitu modal CV menjadi lebih besar, sedang kekurangannya sekutu komanditer seolah-
olah hanya memercayakan modalnya kepada sekutu pengusaha.

4) Badan Usaha Perseroan Terbatas (PT)

Perseroan Terbatas (PT) adalah suatu persekutuan yang memperoleh modal dengan
mengeluarkan sero atau saham, di mana setiap orang dapat memiliki satu atau lebih
saham, serta bertanggung jawab sebesar modal yang diserahkan. Mendirikan PT harus
dengan akta notaris dan izin (persetujuan dari menteri kehakiman), serta diumumkan
dalam berita negara (Lembaran Berita Negara), sehingga PT berbentuk badan hukum.

5) Badan Usaha Koperasi

Sesuai dengan UU nomor 25 tahun 1992 Bab I Pasal 1 tentang Perkoperasian,


koperasi adalah badan usaha yang beranggotakan orang-seorang atau badan hukum
koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai
gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan atas asas kekeluargaan.

Koperasi berlandaskan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 serta berdasar atas
azas kekeluargaan. Sementara itu, tujuan koperasi yaitu memajukan kesejahteraan
anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya, serta ikut membangun tatanan
perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan masyarakat yang maju, adil, dan
makmur berlandaskan Pancasila dan UUD 1945

D. FUNGSI DAN PERAN KOPERASI


1. Pengertian Koperasi

Menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 1 tentang perkoperasian, koperasi adalah Badan
usaha yang beranggotaan orang seorang/badan hukum koperasi dengan melandaskan
kegiatannya berdasarkan prinsip koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang
berdasarkan asas kekeluargaan. Berdasarkan pengertian tersebut, dapat ditarik
kesimpulan sebagai berikut:

1) Perkoperasian adalah segala sesuatu yang mengangkut kehidupan koperasi


2) Koperasi primer adalah koperasi yang didirikan oleh dan keanggotaan orang-
orang
3) Koperasi sekunder adalah koperasi yang didirikan oleh keanggotan koperasi.
4) Gerakan koperasi adalah keseluruan organisme koperasi dan kegiatan
perkoperasian yang bersifat tepadu menuju tercapainya cita-cita bersama koperasi
2. Fungsi dan peran koperasi Indonesia menurut UU No 25 tahun 1992 pasal 4 sebagai
berikut
1) Membangun dan mengembangkan potensi dan kemampuan ekonomi anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya untuk meningkatkan
kesejahteraan ekonomi dan sosialnya.
2) Berperan serta secara aktif dalam upaya mempertinggi kualitas kehidupan
masyarakat dan manusia.
3) Memperkokoh perekonomian rakyat sebagai dasar kekuatan dan ketahanan
perekonomian nasional dengan koperasi sebagai soko gurunya.
4) Berusaha untuk mewujudkan dan mengembangkan perekonomian nasional yang
merupakan usaha bersama berdasar atas azas kekeluargaan dan demokrasi
ekonomi.

Adapun ciri-ciri koperasi dapat dibedakan berdasarkan kepemilikannya, fungsinya, dan


permodalannya.

1) Berdasarkan kepemilikannya, koperasi mempunyai ciriciri sebagai berikut.


a. Koperasi adalah milik orang seorang dan badan hukum koperasi.
b. Kewenangan dan kebijakan koperasi ditetapkan oleh anggota melalui rapat
anggota.
c. Rapat anggota merupakan kekuasaan tertinggi dalam tata kehidupan koperasi.
d. Pengelolaan koperasi dan usahanya sehari-hari merupakan tanggung jawab
pengurus.
e. Semua kewajiban dan risiko yang terjadi menjadi tanggung jawab para
anggota.
f. Mempunyai perangkat organisasi yang terdiri atas rapat anggota, pengurus,
dan pengawas.
2) Berdasarkan fungsinya, koperasi memiliki ciri-ciri sebagai berikut.
a. Sebagai salah satu lembaga perekonomian masyarakat.
b. Sebagai tulang punggung perekonomian negara.
c. Sebagai dinamisator dan stabilisator perekonomian masyarakat dan negara.
d. Sebagai lembaga produktif untuk memberikan pelayanan kepada anggota
pada khususnya dan masyarakat pada umumnya.
e. Sebagai lembaga ekonomi untuk meningkatkan sumber daya manusia dalam
masyarakat.
f. Sebagai partner kerja pemerintah dalam rangka mencapai tujuan
pembangunan di bidang ekonomi dan koperasi.
3. Jenis-Jenis Koperasi
1) Menurut usaha pokoknya
a. Koperasi konsumsi: koperasi dengan tujuan utamanya menyediakan barang-
barang untuk keperluan anggota sehingga anggota memperoleh barang yang
dibutuhkan dengan harga terjangkau
b. Koperasi kredit/koperasi simpan pinjam: adalah koperasi yang kegiatan
usahanya menyelenggarakan simpan pinjam untuk para anggotanya yang
bertujuan membantu para anggota memperbaiki keadaan ekonomi dengan
cara maminjamuang dengan bunga ringan.
2) Koperasi produksi : adalah koperasi yang usahanya untuk menhasilkan barang
dan jasa bersama-sama.
3) Koperasi menurut lapangan usahanya
a. Koperasi pertanian: yaitu koperasi yang bergerak di bidang pertanian,seperti
palawija, pertanian sawah dan lading
b. Koperasi peternakan: yaitu koperasi yang bergerak dibidang peternakan
seprti peternakan sapi, ayam,dll
c. Koperasi perkebunan: koperasi yang bergerak pada lapangan usaha bidang
perkebunan.
d. Koperasi nelayan : yaitu koperasi yang anggotanya para nelayan. Tujuan
membantu para nelayan memenuhi kebutuhan dan membantu menyalurkan
ikan hasil tangkapannya
e. Koperasi industri : koperasi yang anggotanya industri kecil
f. Koperasi jasa : koperasi untuk memberikan pelayanan jasa kepada
anggotanya seperti koperasi angkutan dan koperasi asuransi
4) Koperasi Menurut Unit Usahanya:
a. Koperasi serba usaha (Multy Purpose Cooperative) yaitu koperasi yang
memiliki lebih dari satu bidang usaha, misalnya KUD dan KSU
b. Koperasi satu jenis usaha (Single Purpose Cooperative) koperasi yang
memiliki satu jenis usaha misalnya koperasi kredit dan koperasi konsumsi.
5) Menurut Tingkatannya
a. Koperasi primer: koperasi yang beranggotakan orang seorang. Jumlah
anggota minimal 20 orang. Menurut koperasi yang paling rendah tingkatanya.
Contoh KUD
b. Koperasi sekunder: koperasi yang anggotanya badan-badan hukum koperasi.
Koperasi sekunder dibagi menjadi 2 yaitu:
a) Pusat koperasi: merupakan koperasi yang didirikan sekurang-kurangnya 5
koperasi biasa. Tingkat kedudukannya di kotamadya atau kabupaten.
Contoh: Pusat Koperasi Unit Desa Kabupaten Bandung
b) Gabungan koperasi: merupakan koperasi yang didirikan sekuramh-
kurangnya 3 pusat koperasi. Tingkat kedudukanya di provinsi contoh:
Gabungan Koperasi Pegawai Republik Indonesia
4. Modal Koperasi
Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan modal pinjaman.
1) Modal sendiri koperasi berasal dari:
a. Simpanan pokok adalah sejumlah uang yang sama banyaknya yang wajib
dibayarkan oleh anggota pada saat masuk menjadi anggota koperasi,
b. Simpanan wajib adalah jumlah simpanan tertentu yang tidak harus sama,
yang wajib dibayarkan oleh anggota dalam waktu dan kesempatan tertentu,
c. Dana cadangan adalah sejumlah uang yang diperoleh dari penyisihan SHU,
dengan tujuan untuk memupuk modal sendiri dan untuk menutup kerugian
koperasi bila diperlukan,
d. Hibah atau modal sumbangan adalah sejumlah uang atau barang modal
yanmg dapat dinilai dengan uang yang diterima dari pihak lain yang bersifat
hibah dan tidak mengikat.
2) Modal pinjaman dapat berasal dari
a. Anggota,
b. Koperasi lainnya dan atau anggotanya,
c. Bank dan lembaga keuangan lainnya,
d. Penerbitan obligasi dan surat hutang lainnya,
e. Sumber lainnya yang sah.Modal koperasi terdiri atas modal sendiri dan
modal pinjaman.
5. Mengidentifikasi Pokok-Pokok Perkoperasian Di Indonesia
1) Lambang Koperasi mengandung arti sebagai berikut :

Gambar 1 Logo Koperasi di Indonesia

a. Rantai menggambarkan persatuan yang kokoh


b. Gigi roda menggambarkan usaha karya yang terus menerus dari golongan
koperasi
c. Padi dan kapas menggambarkan kemakmuran rakyat yang diusahakan dan
akan dicapai oleh golongan koperasi
d. Timbangan menggambarkan keadilan sosial sebagai salah satu dasar dari
koperasi
e. Bintang perisai menggambarkan landasan idiologi koperasi adalah Pancasila
f. Pohon beringin menggambarkan koperasi mempunyai sifat sosial dan berakar
kuat pada masyarakat
g. Tulisan koperasi Indonesia menggambarkan kepribadian koperasi Indonesia
h. Warna dasar merah putih menggambarkan sifat nasional koperasi Indenesia
2) Landasan koperasi Indonesia
a. Landasan ideologi : pancasila
b. Landasan struktural yaitu UUD 1945
c. Landasan operasional yaitu UU no 25 tahun1992
d. Landasan mental yaitu solidaritas
3) Tujuan koperasi
Menurut UU no 25 tahun 1992 pasal 3 koperasi bertujuan memajukan
kesehjateraan anggota pada khususnya dan masyarakat pada umumnya serta ikut
membangun tatanan perekonomian nasional dalam rangka mewujudkan
masyarakat yang maju,adil, dan makmur berlandasan pancasila dan UUD 1945.
6. Prinsip Usaha Koperasi

Menurut pasal 5 UU no 25 tahun 1992 tentang perkoperasian prinsip usaha koperasi


adalah sebagai berikut:

1) Keanggotaan bersifat sukarela dan terbuka


2) Pengelolaan dilakukan secara demokratis
3) Pembagian sisa hasil usaha dilakukan secara adil sebanding dengan besarnya jasa
usaha masing-masing anggota
4) Pemberian balas jasa yang terbatas terhadap modal
7. Keanggotaan Koperasi
a. Anggota koperasi merupakan pemilik dan sekaligus pengguna jas koperasi
b. Keanggotaan koperasi dicatat dalam buku daftar anggota
c. Anggota koperasi ialah setiap warga negara Indonesia yang mapu melakukan
tindakan hukum ataukoperasi yang memenuhi persyaratan sebagaimana ditetapkan
dalam anggaran dasar
d. Koperasi dapat memiliki anggota luar biasa yang persyaratan, hak, dan kewajiban,
keanggotanya sebagaimana dalan Anggaran dasar
e. Keanggotaan koperasi didasarkan pada kesamaan kepentingan ekonomi dalam
lingkup usaha koperasi
f. Keanggotaan koperasi adapat diperoleh dan diakhiri setelah syarat keanggotaan
sebagaimana diatur dalam Anggaran dasar
g. Keanggotaan koperasi tidak dapat dipindah tangankan
h. Setiap anggota koperasi mempunyai kewajiban dan hak yang sama terhadap
koperasi sebaimana diatur dalam Anggaran Dasar

Kewajiban-kewajiban anggota koperasi :

a) Mematui Anggaran Dasar (AD)dan anggaran rumah tangga (ART) serta


keputusan yang telah disepakati dalamrapat anggaota
b) Berpartisipasi dalam kegiatan usaha yang diselenggarakan oleh koperasi
c) Mengembangkan dan memelihara kebersamaan berdasarkan atas asas
kekeluargaan.
Hak-hak anggota koperasi:

a) Menyadari, menyatakan pendapat, dan memberikan suara dalam rapat


anggota
b) Memilih dan atau dipilih menjadi anggota pengirus atau pengawas
c) Meminta diadakan rapat anggota menurut ketentuan dalam anggaran dasar
d) Mengemukakan saran atau pendapat kepada pengurus diluar rapat anggota
baik di minta maupun tidak diminta
e) Memanfaatkan koperasi dan mendapat pelayanan yang sama antara sesama
anggota
f) Mendapatkan keterangan mengenai perkembangan koperasi menurut
ketentuan dalam anggaran dasar
BAB III
PENUTUP

A.    KESIMPULAN

Rumah tangga konsumsi merupakan unit ekonomi yang paling kecil. Perusahaan
adalah suatu organisasi yang didirikan oleh satu atau beberapa orang yang bertujuan
untuk menghasilkan barang dan jasa yang dibutuhkan masyarakat. Sebagai realisasi dari
pasal 33 ayat 2 dan 3 UUD 1945 maka didirikanlah Badan Usaha Milik Negara (BUMN).
BUMN adalah badan usaha yang modalnya sebagian besar atau seluruhnya milik
pemerintah atau negara. Badan usaha milik pemerintah pusat disebut BUMN, sedangkan
badan usaha yang modalnya milik pemerintah daerah disebut BUMD (Badan Usaha
Milik Daerah).

BUMS/perusahaan swasta adalah perusahaan yang diberikan wewenang untuk


menyelenggarakan kegiatan ekonomi di luar perusahaan negara dan koperasi
Peranan BUMS dalam perekonomian nasional. Menurut UU No.25 tahun 1992 pasal 1
tentang perkoperasian, koperasi adalah Badan usaha yang beranggotaan orang
seorang/badan hukum koperasi dengan melandaskan kegiatannya berdasarkan prinsip
koperasi sekaligus sebagai gerakan ekonomi rakyat yang berdasarkan asas kekeluargaan.

Pusat koperasi: merupakan koperasi yang didirikan sekurang-kurangnya 5


koperasi biasa. Tingkat kedudukannya di kotamadya atau kabupaten. Contoh:
Pusat Koperasi Unit Desa Kabupaten Bandung
Gabungan koperasi: merupakan koperasi yang didirikan sekuramh-kurangnya 3
pusat koperasi. Tingkat kedudukanya di provinsi contoh: Gabungan Koperasi
Pegawai Republik Indonesia

Koperasi serba usaha (Multy Purpose Cooperative) yaitu koperasi yang memiliki
lebih dari satu bidang usaha, misalnya KUD dan KSU
Koperasi satu jenis usaha (Single Purpose Cooperative) koperasi yang memiliki
satu jenis usaha misalnya koperasi kredit dan koperasi konsumsi.
Koperasi kredit/koperasi simpan pinjam: adalah koperasi yang kegiatan usahanya
menyelenggarakan simpan pinjam untuk para anggotanya yang bertujuan
membantu para anggota memperbaiki keadaan ekonomi dengan cara
maminjamuang dengan bunga ringan.
Koperasi produksi : adalah koperasi yang usahanya untuk menghasilkan barang
dan jasa bersama-sama.
Koperasi konsumsi: koperasi dengan tujuan utamanya menyediakan barang-
barang untuk keperluan anggota sehingga anggota memperoleh barang yang
dibutuhkan dengan harga terjangkau
Berikut ini faktor-faktor yang menyababkan koperasi kurang berkembang
:
a. Kurangnya penyuluhan dan pelatihan terhadap masyarakat, khususnya
masyarakat pedesaan agar mau memliki organisasi usaha sendiri. 
b. Kurangnya kesadaran masyarakat untuk mau berkecimpung secara langsung
dalam oragan
c. Kurangnya dana dari pemerintah untuk memulai usaha ini disebabkan karena
persyaratanyang terlampau susah dan cenderung tidak dapat dimengerti oleh para
pelaku usaha sepertimasyarakat.
d. Kurangnya dana tambahan dari pemerintahan untuk operasional
dan pemeliharaan mesinyang cenderung diawal produksi pasti membutuhkan
biaya besar untuk menangani masalahtersebut
e. Akibat dana yang kecil, mengakibatkan produksi yang dihasilkan koperasi
juga sedikit,namun biaya produksi besar sehingga harga barang menjadi mahal
dan tidak sanggup bersaing dengan produk-produk yang dihasilkan negara lain.
f. Orang-orang yang mengurus koperasi juga cenderung tidak kompeten, karena
banyakanak-anak muda yang justru malah enggan mengurus kopeari dan malah
orang yang sudahlanjut usia dan cenderung kurang berwawasan luas yang malah
banyak berkecimpungdibidang ini, sehingga koperasi hanya terkenal di negara
sendiri saja dan tidak bisamemperluas pangsa pasarnya ke kancah internasional
g. Bertambahnya pesaing bisnis baru dan lebih kreatif yng berusaha mengambil pa
ngsa pasar dari penjualan barang-barang hasil produksi koperasi
h. Maraknya kebijakan impor yang dilakukan pemerintah, seperti impor
kedelai, jagung dllyang harganya dijual jauh lebih murah ketimbang produk-
produk koperasi yang harganyalebih mahal.
i. Kurangnya promosi dan sosialisasi terhadap koperasi dan produk-produknya
yangdipasarkan dimasyarakat karena mahalnya biaya pemasaran itu sendiri. 
j. Pengelolaaan yang tidak profesional dari masing-masing pihak yang biasanya
lebihmementingkan pendapat dan pemikiran pribadi dalam menjalankan koperasi
tersebut

Agar masalah koperasi dapat terselesaikan maka dalam kegiatan perkoperasian


harus diawalidengan adanya kepercayaan anggota terhadap lembaga itu
sendiri.untuk itu koperasi harus bisa komunikatf dan aspiratif,maksudnya
komunikatif dalam berhubungan dengan pasar danaspiratif terhadap kebutuhan
anggotanya,koperasi harus bersifat kolektif pada anggotanya dankoperasi harus
ditopang oleh tersedianya sumber daya,kemampuan manajerial koperasi
yang bagus dan hebat,dan memperbaiki atau mengubah konsep-konsep koperasi
dan strategi pembangunan ekonomi,serta konsep tersebut harus diubah agar lebih
mendorong perkoperasiaan kearah tujuan koperasi yang sesunggunya berdasarkan
atas azaskekeluargaan
DAFTAR PUSTAKA

http://rangkumanmateriips.blogspot.co.id/2014/01/peranan-pelaku-ekonomi-
dalamkegiatan.html
Diakses pada tanggal 24 November 2021
http://ekonomikelasx.blogspot.co.id/2010/04/pelaku-kegiatan-ekonomi.html
Diakses pada tanggal 23 November 2021
https://www.kaskus.co.id/thread/57bc929ddbd7704e178b456f/pengertian-dan-
fungsipelaku-ekonomi/
Diakses pada tanggal 25 November 2021
http://www.ilmu-ekonomi-id.com/2015/12/pelaku-kegiatan-ekonomi.html
Diakses pada tanggal 27 November 2021
Anoraga. P. 1995. Tiga Pelaku Ekonomi. Jakarta: Pustaka Jaya.
Anoraga dan Widiyanti. 1995. Manajemen Koperasi. Teori dan Praktek. Jakarta:
Pustaka Jaya.
Arikunto, Suharsimi. 1992. Prosedur Penelitian: Suatu Pendekatan Praktikan.
Jakarta: Rineka Cipta Baswir.
Revrisond. 2000. Koperasi Indonesia. Yogyakarta: BPFE.
Chaniago, A. 1989. Perekonomian Indonesia. Bandung: Angkasa.

Anda mungkin juga menyukai