Anda di halaman 1dari 4

TEKS 8

Break even point / Titik Impas


Rumus break even point atau yang dalam bahasa Indonesia disebut sebagai titik
impas, berguna bagi segala jenis bisnis / usaha dalam menentukan titik ketika
bisnis dapat segera menghasilkan laba.

Tiga rumus titik impas yang akan dijelaskan berikut, akan menghitung titik
impas, margin of safety, dan titik impas kas.

1. Rumus Break Even Point (Titik Impas)


Titik impas (break even point) adalah volume penjualan ketika pendapatan total
sama dengan biaya total, sehingga menghasilkan laba nol, yaitu tingkat
penjualan minimum yang diperlukan untuk menghindari kerugian.
Bagaimana menghitungnya?

Penjualan = biaya variabel + biaya tetap


Biaya tetap (fixed cost) adalah biaya yang tetap konstan dan tidak bergantung
pada suatu aktivitas (misalnya biaya sewa), sedangkan biaya variabel (variabel
cost) adalah biaya-biaya yang berubah menurut aktivitas (misalnya biaya bahan
baku).

Jika penjualan yang dilakukan harus menghasilkan suatu laba sebelum pajak
yang diharapkan (desired before-tax profit), rumusnya menjadi:
TEKS 8
Penjualan = biaya variabel + biaya tetap + laba yang diharapkan
Contoh 1 :
Jika harga jual $25, biaya variabel per unit $10 dan biaya tetapnya $15.000,
jumlah unit yang diperlukan untuk mencapai titik impas adalah:
S = VC + FC
$25U = $10U + $15.000
$15U = $15.000
U = 1.000

Penjualan total = 1.000 unit x $25 = $25.000


Jika laba yang diharapkan adalah $3.000, maka jumlah unit yang harus dijual
adalah:
S = VC + FC + P
$25U = $10U + $15.000 + $3.000
$15U = $18.000
U = 1.200

Rumus Break Even Point (BEP) atau titik impas

2. Margin of Safety (Tingkat Keamanan Penjualan)


Margin of Safety adalah suatu tingkat penurunan dalam penjualan sebelum
perusahaan mulai merugi.
Bagaimana Cara Menghitungnya?

Margin of Safety = (penjualan yang diharapkan – penjualan pada titik impas) :


penjualan pada titik impas
Contoh 2. Jika penjualan diproyeksikan sebesar $30.000 dan titik impas terjadi
ketika penjualan bernilai $25.000, margin of safety diproyeksikan akan bernilai
sekitar 20%.

3. Cash Break Even Point (Titik Impas Uang Tunai)


Titik impas uang tunai adalah volume penjualan yang dapat menutupi seluruh
biaya tunai selama suatu periode. Tidak seluruh biaya tetap operasi melibatkan
pembayaran tunai (misalnya, biaya penyusutan)
Bagaimana Menghitungnya?

Titik impas kas = penjualan = biaya variabel + biaya tetap tunai


Titik impas uang tunai lebih rendah dibandingkan titik impas yang biasa, karena
beban bukan kas dikurangi biaya tetap.
TEKS 8
Contoh 3. Asumsikan bahwa terdapat fakta seperti Contoh 1, kecuali bahwa
biaya tetapnya sebesar $15.000, termasuk penyusutan sebesar $1.500. Titik
impas kas per unit adalah:
S = VC + FCC
$25U = $10U + $13.500
$15U = $13.500
U = 900

Bagaimana Menggunakan Rumus Break Even Point dan


Menerapkannya?
Analisis titik impas digunakan untuk bermacam-macam tujuan, termasuk
menentukan:
Volume penjualan yang dibutuhkan untuk mencapai titik impas Volume
penjualan yang dibutuhkan untuk memperoleh laba yang diinginkan Dampak
perubahan harga jual, biaya variabel, biaya tetap, dan output terhadap laba.

Harga jual yang harus dikenakan Biaya variabel per unit atau biaya tetap yang
diinginkan Rumus break even point digunakan untuk mengorganisir pemikiran
tentang berbagai aspek luas yang penting dari suatu bisnis, misalnya,
menentukan tingkat hunian kamar hotel untuk mencapai titik impas atau tingkat
muatan penumpang untuk mencapai titik impas suatu penerbangan.
Margin of safety berguna untuk mengukur risiko operasi. Semakin besar reisi
konya, semakin aman situasinya karena berkurangnya risiko untuk jatuh ke titik
impas.

Titik impas uang tunai digunakan saat perusahaan memiliki persediaan uang
tunai yang minim atau biaya akibat kesempatan yang hilang (opportunity cost)
jika menyimpan uang tunai yang berlebihan terlalu tinggi.

Siapa yang menggunakan rumus break even point dan kapan digunakan?
Manajer Keuangan, Pemasaran, dan Produksi serta Pemimpin
Manajemen.

Manajer yang berbeda-beda menggunakan analisis titik impas dalam perusahaan


karena penting saat memulai aktivitas yang baru, seperti memulai lini bisnis
yang baru, mengembangkan bisnis yang ada atau memperkenalkan produk atau
jasa baru.

Beberapa pertanyaan yang umumnya dapat dijawab oleh rumus break even
point ini adalah:

LUDFI SETIAWAN, SE 3|Page


TEKS 8

Manajer keuangan: Bagaimana kelayakan suatu usulan investasi ditinjau dari


sisi keuangan (financial feasibility)?

Pemimpin manajemen: Apakah berbagai kemungkinan titik impas perusahaan


membaik atau memburuk? Apakah dampaknya jika terjadi negosiasi tenaga
kerja dalam skala yang besar?

Manajer Pemasaran: Apakah sebuah kampanye pemasaran berskala besar akan


menghasilkan penjualan yang cukup untuk membenarkan biaya kampanye?

Apakah diperkenalkannya sebuah produk baru akan menambah atau


mengurangi profitabilitas perusahaan?

Manajer Produksi: Apakah modernisasi fasilitas produksi akan terbayar dari


produksi yang dihasilkannya?

LUDFI SETIAWAN, SE 4|Page

Anda mungkin juga menyukai