Tiga rumus titik impas yang akan dijelaskan berikut, akan menghitung titik
impas, margin of safety, dan titik impas kas.
Jika penjualan yang dilakukan harus menghasilkan suatu laba sebelum pajak
yang diharapkan (desired before-tax profit), rumusnya menjadi:
TEKS 8
Penjualan = biaya variabel + biaya tetap + laba yang diharapkan
Contoh 1 :
Jika harga jual $25, biaya variabel per unit $10 dan biaya tetapnya $15.000,
jumlah unit yang diperlukan untuk mencapai titik impas adalah:
S = VC + FC
$25U = $10U + $15.000
$15U = $15.000
U = 1.000
Harga jual yang harus dikenakan Biaya variabel per unit atau biaya tetap yang
diinginkan Rumus break even point digunakan untuk mengorganisir pemikiran
tentang berbagai aspek luas yang penting dari suatu bisnis, misalnya,
menentukan tingkat hunian kamar hotel untuk mencapai titik impas atau tingkat
muatan penumpang untuk mencapai titik impas suatu penerbangan.
Margin of safety berguna untuk mengukur risiko operasi. Semakin besar reisi
konya, semakin aman situasinya karena berkurangnya risiko untuk jatuh ke titik
impas.
Titik impas uang tunai digunakan saat perusahaan memiliki persediaan uang
tunai yang minim atau biaya akibat kesempatan yang hilang (opportunity cost)
jika menyimpan uang tunai yang berlebihan terlalu tinggi.
Siapa yang menggunakan rumus break even point dan kapan digunakan?
Manajer Keuangan, Pemasaran, dan Produksi serta Pemimpin
Manajemen.
Beberapa pertanyaan yang umumnya dapat dijawab oleh rumus break even
point ini adalah: