Anda di halaman 1dari 10

ORGANISASI PERUSAHAAN, ARUS KEWENANGAN DAN INFORMASI

RESUME
Diajukan Untuk Memenuhi Tugas Mata Kuliah
SISTEM INFORMASI MANAJEMEN
Dosen Pengampu :
Rahmat Saefudin, M.Eng

Disusun Oleh:
Kelas PS-6HKelompok2
1. M. Roid Diwan Nuko (12401183305)
2. Irma Mufidah (12401183323)

JURUSAN PERBANKAN SYARIAH


FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS ISLAM
INSTITUT AGAMA ISLAM NEGERI TULUNGAGUNG
MARET 2021
PEMBAHASAN
A. KONSEP DASAR MANAJEMEN
1. Definisi Manajemen
Definisi manajemen secara etimologi “manajemen berasal dari kata
manage yang berarti Mangatur”.1 Sedangkan menurut terminologi banyakpakar
dan Ahli pendidikan telah menguraikan tentang definisi Menejemenkata
Menejemen memiliki arti bahwa:“management is general refers to planning,
organizing,controlling , stuffing, leading, motivating, communicating, anddicision
making activities performed by any organization inorder to coordinate the varied
resources of theenterprise so as tobring an efficient creation of some product or
sevice.”2
Maksud dari ungkapan di atas adalah manajemen pada umumnyadikaitkan
dengan aktivitas-aktivitas perencanaanan, pengorganisasian,pengendalian,
penempatan, pengarahan, pemotivasian, komunikasi, danpengambilan keputusan
yang dilakukan oleh setiap organisasi dengan tujuanuntuk mengorganisasikan
berbagai sumber daya yang miliki oleh perusahaansehingga akan dihasilkan suatu
produk atau jasa secara efisien.
Manajemen dalam arti luas adalah perencanaan, pelaksanaan,
danpengawasan, sumberdaya organisasi untuk mencapai tujuan secara efektifdan
efisien manajemen dalam arti sempit adalah Menejemen sekolah atau madrasah,
yang meliputi: perencanaan program sekolah, melaksanakanprogram sekolah,
kepemimpinan kepala sekolah, pengawasan atau evaluasidan sistem informasi
sekolah.3
Seperti dikutip oleh Dinn Wahyudin bahwa Nickel, dan McHughmenulis
“Management” merupakan the proses used to accomplishorganizational goals
through planning ,Organizing, directing, andcontrolling, people andother
organizational resources. Manajemen adalah sebuah proses yang dilakukan untuk
mewujudkantujuan organisasi melalui rangkaian kegiatan berupa
perencanaan,organisasian pengarahan dan pengadalian orang-orang dan
sumberdayaorganisasi lainnya.4
Definisi-difinisi di atas secara bahasa terdapat perbedaan, hal
inimerupakan suatu konsekuensi ilmu sosial yang memiliki banyak paradigma,
keranapara ahli mengamati fenomina masyarakat yang berada dalam rentang
waktu yang berbeda pula. Dari pendapat para ahli tentang definisi Menejemen
dapat dikasimpulkanbahwa manajemen merupakan usaha atau kegiatan mengatur
1
Fatah Syukur, Manajemen Pendidikan ,(Semarang; pustakaan Rizki Putra, 2011), h.7.
2
Ibid, h. 8.
3
Husaini Usman,Manajemen : teori,praktis,dan riset pendidikan edisi 4, (jakarta: Bumi aksara.
2013), h. 6
4
Dinn wahyudin, Manajemen kurikulum , (Bandung: PT remaja rosdakarya. 2015), h. 5.
sebuah organisasi /orang untuk mencapai tujuan yang telah ditetapkan dengan
cara yang efektif dan
efisien.
2. Fungsi Manajemen
Berbagai pemikiran dan penelitian telah menghasilkan berbagai
klasifikasifungsi-fungsi manajerial.para ilmuan sepakat bahwa fungsi
fungsimanajemen manajerial dapat digolongkan kepada dua jenis utama yaitu:
a. Fungsi Organik
Fungsi organik seluruhan fungsi utama yang mutlak perlu
dilakukanoleh para manajer untuk mencapai tujuan dan sasaran serta
rencana yangkalau ditetapkan sebelumnya.
b. Fungsi Penunjang
Fungsi menunjang adalah berbagai kegiatan yang
diselenggarakanoleh orang-orang atau satuan-satuan kerja dalam
organisasi dandimaksudkan mendukung semua fungsi organik para
menejer.5

B. STRUKTUR KEWENANGAN DAN ARUS TUGAS


Struktur kewenangan adalah pengaturan wewenang atau otoritas
dalamorganisasi yang menunjukkan kedudukan dan wewenang anggota organisasi
yangbersangkutan, sehingga setiap keputusan yang keluar senantiasa dapat
diterimaoleh anggota (Ibrahim, J, T., 2003).Struktur kewenangan organisasi
dibedakan dalam dua bentuk, yaitu struktur kewenangan formal dan struktur
kewenangan informal.Struktur kewenangan formaldidefinisikan sebagai suatu
pilihan yang sengaja diambil manajemen puncakuntuk mendelegasikan tipe
keputusan ke manajemen tingkat yang lebih rendah.
Struktur organisasi biasanya menunjukkan kewenangan formal terkait
dengan sistem pertanggungjawaban, pengaruh dan pengendalian yang didasarkan
padaprinsip hirarki kewenangan. Dengan kata lain, kewenangan formal
berhubungandengan keputusan yang benar dan berhubungan dengan posisi
pimpinan dalammengartur struktur hirarki (Barnard, 1968). Sedangkan struktur
kewenanganinformal dapat dilihat dari pengaruh mereka pada pengambilan
keputusanstrategis. Pada kewenangan informal, manajer sering menggunakan
kekuasaandan pengaruhnya tanpa adanya sanksi apapun.6
Pada dasarnya, manajemen puncak tidak dipilih oleh karyawan tetapi
dipilih langsung oleh rapat umum pemegang saham atau lembaga yang menjadi
forum pemilik modal. Oleh karena itu, wewenang berasal dari lebaga tersebut lalu
didistribusikan oleh manajer puncak kepada manajer yang berada di bawahnya
5
Sondang P. Siagian, Fungsi-fungsi Manajerial, (Jakarta: Bumi Aksara, 2007), h. 33.
6
Ade Kusuma. kirmizi. agusti restu, Pengaruh Struktur Kewenangan, Karakteristik Sistem Informasi
Keuangan Daerah dan Perilaku Manajer Terhadap Kesadaran akan Biaya, Jurnal SOROT Vol 9 No 1 April hal 111.
melalui mekanisme pelimpahan wewenang. Pelimpahan wewenang merupakan
pemberian wewenang oleh pimpinan puncak kepada pimpinan ang lebih rendah
untuk melaksanakan suatu pekerjaan dengan kewenangan secara eksplisit dari
pimpinan pemberi wewenang pada saat wewenang tersebut dilaksanakan
(Yohaner, 2002).
Pelimpahan wewenang sangat erat kaitannya dengan struktur organisasi.
Dtruktur organisasi adalah alat pengendalian organisasional yang menunjukkan
tingkat pelimpahan wewenang pimpinan puncak dalam pembuatan keputusan
yang secara ekstrim dibedakan menjadi sentralisasi dan desentralisasi (Robins,
1996). Struktur organisasi yang disertai pelimpahan wewenang secara sentralisasi
menunjukkan bahwa semua keputusan yang penting akan ditentukan oleh
pimpinan (manajemen) puncak, sehingga manajemen pada tingkatan di bawahnya
hanya memiliki sedikit wewenang dalam pengambilan keputusan.
Sedangkan pelimpahan wewenang dengan konsep desentralisasi akan
memberikan gambaran bahwa pimpinan puncak melimpahkan wewenang dan
pertanggungjawaban kepada bawahannya, dan bawahannya diberi kekuasaan
untuk membuat keputusan (Riyadi, 1994).
Struktur kewenangan informal berasal dari kekuasaan dan pengaruh
dominasi koalisi. Keputusan wewenang informal terletak pada kemampuan
individu atau sekelompok individu, para ahli, di mana mereka berada dalam divisi
atau lembaga dan kemampuan mereka dapat mengendalikan sumber daya
perusahaan.7
Dalam suatu organisasi, arus tugas biasanya disebut juga dengan
pembagian kerja. Setiap kotak dalam bagan organisasi menunjukkan individu
yang bertanggungjawab untuk kegiatan organisasi tertentu dan tingkat spesialisasi
yang digunakan. Dalam bagan organisasi, manajer berada di paling puncak
sedangkan bawahannya berada di bawahnya. Hubungan antara manajer dengan
bawahannya dihubungkan dengan garis perintah. 8

C. TINGKAT KEBUTUHAN INFORMASI DAN FORMAT INFORMASI YANG


SESUAI
Line (dalam Laloo, 2002: 12) menyebutkan bahwa kebutuhan informasu sebagai
informasi yang seharusnya dimiliki individu untuk pekerjaannya, risetnya,
pendidikannya, hiburannya, dsb. Pendapat mengenai hierarki kebutuhan individu
dikemukakan oleh Kartz, Gurevich, dan Hass (dalam Yusup, 2010: 82) sebagai berikut:
1. Kebutuhan kognitif

7
Rita J. D Atarwaman, Tesis, “Pengaruh Struktur Kewenangan, Karakteristik Sistem Informasi Keuangan
Daerah dan Perilaku Manajer terhadap Cost Consciousness”, (Semarang: Universitas Diponegoro, 2008), hal. 24
8
Rusdiana dan Moch. Irfan, Sistem Informasi Manajemen, (Bandung: Pustaka Setia, 2014), hal. 139
Berhubungan dengan kebutuhan memperkuat atau menambah informasi,
pengetahuan, dan pengalaman individu.
2. Kebutuhan afektif
Berhubungan dengan penguatan estetis, hal-hal menyenangkan atau
pengalaman emosional.
3. Kebutuhan integrasi personal (personal integrative needs)
Berhubungan dengan pengutan kredibilitas, kepercayaan, stabilitas, dan
status individu.
4. Kebutuhan integrasi sosial (social integrative needs)
Kebutuhan ini dikaitkan dengan penguatan hubungan dengan keluarga,
teman, dan orang lain.
5. Kebutuhan berkhayal
Berkaitan dengan kebutuhan-kebutuhan untuk melarikan diri, melepaskan
ketegangan dan hasrat untuk mencari hiburan atau pengalihan9

D. INFORMASI INTERNAL DAN LINGKUNGAN EKSTERNAL PERUSAHAAN


a) Informasi Internal
Lingkungan internal adalah lingkungan organisasi yang berada di dalam
organisasi tersebut dan secara normal memiliki implikasi yang langsung dan
khusus pada perusahaan. Analisis lingkungan internal perusahaan didefinisikan
sebagai suatu proses perencanaan strategi yang mengkaji bidang pemasaran, dan
distribusi perusahaan, penelitian dan pengembangan, produksi dan operasi,
sumber daya dankaryawan perusahaan, serta faktor keuangan dan akuntansi untuk
menganalisa kekuatan dan kelemahan dari masing-masing divisi tersebut sehingga
perusahaan dapat memanfaatkan peluang dengan cara yang paling efektif dan
dapat menangani ancaman (Lawrence dan Wiliam, 1998), Analisis terhadap
lingkungan internal perusahaan bertujuan untuk mengidentifikasi sejumlah
kekuatan dan kelemahan yang terdapat pada sumber daya dan proses bisnis
internal yang dimiliki perusahaan.
Sumber daya dan proses bisnis internal dikatakan memiliki kekuatan
apabila sumber daya dan proses bisnis internal tersebut memiliki kemampuan
(capability) yang akan menciptakan distinctive competencies sehingga perusahaan
akan memperoleh keunggulan kompetitif. Beberapa analisis yang digunakan

9
Winarsih dan Sri Ati, Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Taruna Angkatan 4 di Perpustakaan Politeknik
Ilmu Pelayaran Semarang, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 2 No. 4, hal. 11
untuk mengukur kemampuan sumber daya internal perusahaan, antara lain :
Analisis SWOT (Strength, Weakness, Oppotunities, Threat) dan analisis rantai
nilai (value chain analysis) dan pandangan berbasis sumber daya (resource base
view - RBV). Masingmasing alat analisis memiliki kelebihan dan kelemahan
dalam melakukan analisis lingkungan internal perusahaan.10
b) Lingkungan Eksternal Perusahaan
Dikutip dari David (2010), Duncan (1972) menjelaskan yang dimaksud
dengan lingkungan eksternal perusahaan (external business environment) adalah
berbagai faktor yang berada di luar organisasi yang harus diperhitungkan oleh
organisasi perusahaan pada saat membuat keputusan.Lingkungan eksternal
perusahaan adalah semua kejadian di luar perusahaan yang memiliki potensi
untuk mempengaruhi perusahaan (Chuck Williams, 2001:51). Pearce II dan
Robinson (2013) mendefinisikan lingkungan eksternal merupakan faktor-faktor
diluar kendali yang mempengaruhi pilihan perusahaan mengenai arah dan
tindakan, yang pada akhirnya juga mempengaruhi struktur organisasi dan proses
internalnya. 11

E. ASPEK-ASPEK INFORMASI
Sistem informasi suatu manajemen memiliki pengertian. Pengertian menurut
beberapa ahli sebagai berikut :
1. Bodnar dan Hopwood (1993)
Bodnar dan Hopwood menyatakan system informasi suatu manajemen sebagai
kumpulan perangkat keras dan perangkat lunak yang dibangun untuk dapat mengubah
data menjadi informasi yang berbentuk digital. Informasi digital yang dimaksud akan
berguna bagi pihak-pihak yang berkepentingan .
2. Mc.Leod (1995)
Mc.Leod mengartikan Sistem informasi suatu manajemen sebagai seperangkat
sistem teknologi berbasis komputerisasi yang dapat memberikan informasi kepada
para pengguna yang memiliki tujuan dan kebutuhan yang relevan (sama).
3. James A.F. Stoner (1996)
James A.F.Stoner medefinisikan sistem informasi suatu manajemen sebagai
model formal penyedia informasi yang terpercya dan langsung (realtime) bagi
manajemen perusahaan.Tujuanya yakni memudahkan manajemen perusahaan dalam
10
Rani Susanti, Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dalam Mencapai Tujuan Perusahaan (Studi Kasus STIE
GALILEO BATAM), Jurnal REKAMAN, ISSN : 2598-8107, Vol. 1 No. 1 November 2017, h. 34
11
Ibid, 34.
melakukan planning (perencanaan) , supervision (pengawasan) , dan evaluation
(evaluasi) dengan lebih efektif , efisien , dan ekonomis
4. Turban, Waterbe, dan McLean (1999)
Turban,Waterbe,dan McLean daalam buku mereka berjudul : Information
Technology for Management Making Connection for Strategis Advantages
mengatakan. Sistem informs suatu manajemen merupakan sistem yang dapat
mengumpulkan,memproses,menganalisa,menyimpan,dn menyebarkan sebuah atau
banyak informasi guna focus tujuan tertentu yang lebih terseleksi atau spesifik.
5. Danu Wira Pangestu (2007)
Danu Wira Pangestu mendefinisikan Sistem Informasi suatu manajemen sebagai
kelompok sistem informasi yang saling berinteraksi yang memiliki tugas dan
tanggung jawab untuk mengelompokkan dan mengolh data untuk mensuplai
informasi yang benar,terpercaya ,dan berguna untuk seluruh leve struktur manajemen
sebagai bahan untuk membuat perencanan dan pengendalian.
Berdasarkan pengertian-pengertian yang diberikan oleh para ahli di atas,Sistem informasi
suatu manajemen dapat diartikan sebagai sebuah sistem informasi yang terintegrasi ,
terkoordinasi, dan menyeluruh, berbentuk baik dan terpadu.12

F. MANAJEMEN INFORMASI

Sudah ditegaskan bahwa dengan menggunakan sistem informasi,


perjalananperusahaan akan semakin baik. Seluruh proses yang berjalan di
perusahaanakan dapat berjalan dengan efektif, efisien, dan ekonomis. Penyajian data
dandistribusi informasi dengan memanfaatkan perangkat keras dan perangkatlunak akan
lebih akurat.Adapun beberapa contoh jenis sistem informasi yang dapat diterapkan
gunamelancarkan kinerja manajemen perusahaan, sebagai berikut (Sugi Priharto,2020):

1) Supply Chain Management (SCM)


Supply Chain Management identik dengan integrasi seluruh data
yangtersedia. Fokus dalam kontrol persediaan bahan baku berdasarkan
rantailingkaran ketersediaan bahan baku. Mulai dari pemasok ke
12
Acai Sudirman,Muttaqin,Ramen A.Purba,Alexander Wirapraja Leon A.Abdillah,Fajrillah,Fatimah Nur
Arifah,Julynthry Ronal Watrianthos,Janner Simarmata,Sistem Informasi Manajemen(Yayasan Kita Menulis,2020)
hlm 30-31
produsen,pengecer, hingga ke konsumen. Dengan adanya Supply Chain
Mangement,detail catatan dan laporan ketersediaan bahan baku akan dengan
mudah dilihatsecara detail. Tentu sangat baik untuk dimanfaatkan di perusahaan,
sebagaibahan dasar bagi manajemen untuk mengambil keputusan.
2) Office Automation System (OAS)

Office Automation System identik dengan koneksi pusat data dalam hal
iniserver. Pusat data atau server yang ada di sebuah perusahaan
dapatdikoneksikan atau dihubungkan satu dengan yang lain dengan
memanfaatkanfasilitas aplikasi berbasis teknologi informasi. Dengan demikian
perjalanankomunikasi antara departemen di perusahaan dapat berjalan dengan
baik,seperti komunikasi dengan aplikasi percakapan/chatting, dan
berkirimdokumen atau informasi dengan fasilitas E-mail.

3) Enterprise Resource Planning (ERP)

Adanya sistem Enterprise Resource Planning (ERP) menjadikan


fungsipengawasan/kontrol dan pengelolaan di sebuah perusahaan menjadi
lebihmudah untuk dilakukan. Adapun pengawasan dan pengelolaan
dapatdilakukan di bidang keuangan, pemasaran, sumber daya manusia,
danketersediaan bahan baku.

4) Knowledge Work System (KWS)

Dengan Knowledge Work System (KWS), proses untuk memperoleh


informasipengetahuan baru sangat mungkin dilakukan. Pengetahuan baru tersebut
dapatlangsung diimplementasikan oleh sumber daya manusia yang
adadiperusahaan tersebut dalam bentuk kinerja guna meningkatkan
produktivitasperusahaan tersebut.

5) Executive Support System (ESS)

Manajer akan dimudahkan komunikasinya karena kehadiran


ExecutiveSupport System (ESS). Memungkinkan dilakukannya komunikasi
disertaipresentase dengan menampilkan grafik atau media presentase yang lain.
6) Expert System (ES) dan Artificial Intelligent (AI)

Kedua elemen ini masuk kedalam kategori kecerdasan buatan. Proses


analisisdan prediksi dapat dilakukan dengan menggunakan kedua elemen ini.
Denganmemanfaatkan kedua elemen ini, strategi-strategi terbaru guna
peningkatanproduktivitas dapat dilakukan.Bahkan antisipasi terhadap tantangan-
tantangantertentu dapat dilakukan demi kemajuan perusahaan.

7) Informatic Management System (IMS)

Dengan adanya sistem ini, akan memudahkan perusahaan untuk


mencariinformasi-informasi terbaru terkait banyak hal. Untuk kemudian
dijadikanbahan acuan dalam penerbitan kebijakan dan pengambilan keputusan.
Sistemini dapat dikombinasikan dengan aplikasi komputer yang lain
gunamemperoleh informasi yang paling up to date (baru).

8) Decision Suport System (DSS)

Decision Suport System memiliki konsep yang sama dengan


kecerdasanbuatan. Di mana dengan adanya sistem yang mempergunakan konsep
ini,proses pengambilan keputusan dapat dilakukan dengan cepat, sesuai
dengankondisi yang ada diperusahaan.

9) Transaction Processing System (TPS)

Sistem Transaction Processing System ini memungkinkan


dilakukannyakoneksi secara baik dan efektif seluruh transaksi yang berjalan di
perusahaan secara rutin. Proses pendataan inventaris perusahaan dan
penghitungan gajipegawai dapat dilakukan dengan efektif dan efisien.

10) Group Decision Suport System (GDSS) dan Computer Suport13.

13
Ibid , 40.
Daftar pustaka

Acai Sudirman,Muttaqin,Ramen A.Purba,Alexander Wirapraja Leon A.Abdillah,


Fajrillah,Fatimah Nur Arifah,Julynthry Ronal Watrianthos, Janner Simarmata, 2000. Sistem
Informasi Manajemen Yayasan Kita Menulis.
Ade Kusuma. kirmizi. agusti restu, Pengaruh Struktur Kewenangan, Karakteristik Sistem
Informasi Keuangan Daerah dan Perilaku Manajer Terhadap Kesadaran akan Biaya, Jurnal
SOROT Vol 9 No 1
Dinn wahyudin, 2015.Manajemen kurikulum ,Bandung: PT remaja rosdakarya.
Fatah Syukur,2011 Manajemen Pendidikan . Semarang; Pustakaan Rizki Putra.
Husaini Usman, 2013.Manajemen : teori,praktis,dan riset pendidikan edisi 4, jakarta:
Bumi aksara.

Rani Susanti, Analisis Lingkungan Internal dan Eksternal dalam Mencapai Tujuan
Perusahaan (Studi Kasus STIE GALILEO BATAM), Jurnal REKAMAN, ISSN : 2598-8107, Vol.
1 No. 1 November 2017

Rita J. D Atarwaman, 2008 Tesis, Pengaruh Struktur Kewenangan, Karakteristik Sistem


Informasi Keuangan Daerah dan Perilaku Manajer terhadap Cost Consciousness, Semarang:
Universitas Diponegoro.

Rusdiana dan Moch. Irfan, 2014 Sistem Informasi Manajemen, Bandung: Pustaka Setia.

Sondang P. Siagian, 2007Fungsi-fungsi Manajerial, Jakarta: Bumi Aksara.


Winarsih dan Sri Ati, Kebutuhan dan Perilaku Pencarian Informasi Taruna Angkatan 4
di Perpustakaan Politeknik Ilmu Pelayaran Semarang, Jurnal Ilmu Perpustakaan, Vol. 2 No. 4.

Anda mungkin juga menyukai