Dosen Pengampu:
Syifaul Lailiyah, S.KM., M.Kes.
Disusun oleh:
Kelompok 1
Manajemen adalah ilmu dan seni mengatur proses pemanfaatan sumber daya manusia
dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu.
Manajemen sendiri berasal dari bahasa Inggris management dengan kata kerja to manage,
diartikan secara umum sebagai mengurusi. Kemudian definisi manajemen berkembang
lebih lengkap. Lauren A. Aply seperti yang dikutip Tanthowi menerjemahkan manajemen
sebagai “The art of getting done though people” atau seni dalam menyelesaikan pekerjaan
melalui orang lain. Manajemen sering diartikan sebagai ilmu, kiat dan profesi. Dikatakan
sebagai ilmu oleh Luther Gulick karena manajemen dipandang sebagai suatu bidang
pengetahuan yang secara sistematik berusaha memahami mengapa dan bagaimana orang
bekerja sama untuk mencapai tujuan dan membuat sistem kerja sama ini lebih bermanfaat
bagi manusia.
Pada sisi lain Mary Parker Follet menjelaskan bahwa manajemen dapat juga
dipandang sebagai seni untuk melaksanakan pekerjaan melalui orang lain (The art of
getting done through people), definisi ini mengandung arti bahwa seorang manajer dalam
mencapai tujuan organisasi melibatkan orang lain untuk melaksanakan berbagai tugas yang
telah diatur oleh manajer. Menurut Robert L. Katz harus mempunyai kemampuan, sosial
(hubungan manusiawi), dan teknikal. Kemampuan konsep adalah kemampuan
mempersepsi organisasi sebagai suatu sistem, memahami perubahan pada setiap bagian
yang berpengaruh terhadap keseluruhan organisasi, kemampuan mengkoordinasi semua
kegiatan dan kepentingan organisasi. Kemampuan sosial atau hubungan manusiawi
diperlihatkan agar manajer mampu bekerja sama dan memimpin kelompoknya dan
memahami anggota sebagai individu dan kelompok. Adapun kemampuan teknik berkaitan
erat dengan kemampuan yang dimiliki manajer dalam menggunakan alat, prosedur dan
teknik bidang khusus, seperti halnya teknik dalam perencanaan program anggaran, program
pendidikan dan sebagainya.
Undang-undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan mengamanatkan bahwa
pemerintah bertanggung jawab atas ketersediaan sumber daya di bidang kesehatan yang
adil dan merata bagi seluruh masyarakat untuk memperoleh derajat kesehatan yang
setinggi-tingginya. daya di bidang kesehatan tersebut meliputi tenaga kesehatan, fasilitas
pelayanan kesehatan, perbekalan kesehatan, serta teknologi dan produk teknologi.
Berdasarkan pasal 21 Undang-Undang Nomor 36 Tahun 2009 tentang Kesehatan
menyatakan bahwa pemerintah mengatur perencanaan, pengadaan, pendayagunaan, dan
pembinaan serta pengawasan mutu SDMK dalam rangka penyelenggaraan pelayanan
kesehatan Menurut G.R. Terry dalam "Principle of Management”, dikutip dalam Martoyo
(1987).
"Planning is the selecting and relating the facts and the making and using of
assumptions regarding the future in the visualization and formulation of proposed activities
believed necessary to achieve desired results.” Perencanaan berfungsi sebagai titik tolak
penyusunan strategi pengembangan sumber daya manusia dalam organisasi, karena
memuat kajian tentang jumlah dan jenis keahlian serta keterampilan tenaga kerja.
Pada dasarnya hal yang paling berperan penting untuk mencapai suatu tujuan yang
maksimal adalah dengan memulai dari hal yang paling menunjang untuk tercapainya suatu
tujuan tersebut, yaitu sumber daya manusia (SDM). Maka perlulah dilakukan yang
namanya pengelolaan atau pengembangan yang bertujuan untuk menciptakan manusia
yang produktif. Dengan pengembangan atau pengelolaan SDM yang baik maka dapat
menghadapi dan menyelesaikan tuntutan tugas baik di masa sekarang atau masa yang akan
datang. Seiring berjalannya waktu, prestasi dan skill akan sulit didapatkan jika hanya
mengandalkan apa yang ia miliki tanpa pernah melakukan proses pembekalan atau
pengembangan. Sehingga pengembangan SDM sangatlah berpengaruh dalam efektif dan
efisiennya suatu organisasi.
Berdasarkan pengertian-pengertian di atas bahwa Manajemen sumber daya manusia
sangatlah penting, yang mana dalam perencanaan suatu organisasi atau dalam lingkup
kesehatan guna efisiensi dan efektifitas dalam mengelola sumber daya manusia yang ada.
1.4 Manfaat
a. memahami lebih jauh mengenai apa dan bagaimana perencanaan manajemen sumber
daya manusia.
b. menambah pengetahuan lebih mengenai manajemen sumber daya manusia.
c. memahami fungsi,peran,dan tujuan Manajemen sumber daya manusia.
BAB II
TINJAUAN PUSTAKA
Manajemen berasal dari bahasa Inggris yaitu merupakan management dengan kata
kerja to manage yang berarti secara umum sebagai mengurusi. Definisi manajemen
berkembang menjadi lebih lengkap dikarenakan manajemen adalah ilmu dan seni mengatur
proses pemanfaatan sumber daya manusia dan sumber-sumber lainnya secara efektif dan
efisien untuk mencapai suatu tujuan tertentu (Malayu, 2005). Sehingga definisi umum dari
manajemen adalah mendapatkan sesuatu melalui orang lain, dengan demikian
pengorganisasian dapat disimpulkan sebagai aktivitas dalam mengelompokkan kegiatan,
membagikan dan menyusun tanggung jawab, serta menyusun tugas-tugas bagi setiap
bagian yang mempunyai tanggung jawab tertentu dalam rangka mencapai tujuan.
Sehingga dapat disimpulkan dari berbagai pengertian dan definisi menurut para ahli
yang telah mengemukakan yaitu manajemen merupakan suatu kegiatan seseorang dalam
mengatur sebuah organisasi, lembaga, dan tempat yang bersifat manusia maupun non
manusia , sehingga tujuan tersebut bisa tercapai secara efektif dan efisien.
2.2 Pengertian Sumber daya manusia
Sumber daya manusia adalah unsur dalam sebuah kegiatan, maka dari itu sumber
daya manusia perlu dikelola dengan baik. kegiatan akan dapat berjalan dan berfungsi
sebagaimana mestinya jika sumber daya manusia memfungsikan sumber daya yang
lainnya. Menurut Gomes (2003: 26), sumber daya manusia merupakan satu-satunya sumber
daya yang memiliki akal, perasaan, keinginan, kemampuan, keterampilan, pengetahuan,
dorongan, daya, dan karya. Semua potensi sumber daya manusia tersebut sangat
berpengaruh terhadap upaya suatu organisasi dalam pencapaian tujuannya.
Definisi Sumber Daya Manusia (SDM) berupa individu produktif yang bekerja
sebagai penggerak suatu organisasi, institusi dan perusahaan yang memiliki fungsi sebagai
kepemilikan yang berharga sehingga harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Pengertian Sumber Daya Manusia secara umum terdiri dari dua yaitu SDM makro yaitu
jumlah penduduk dalam usia produktif yang ada di sebuah wilayah dan SDM mikro dalam
arti sempit yaitu individu yang bekerja pada sebuah institusi atau perusahaan.
Sehingga dapat disimpulkan Sumber Daya Manusia adalah individu yang bekerja
sebagai penggerak suatu organisasi, baik instansi maupun perusahaan dan berfungsi
sebagai kepemilikan yang berharga yang harus dilatih dan dikembangkan kemampuannya.
Dengan adanya Sumber Daya Manusia (SDM) merupakan salah satu sumber daya yang
terdapat di dalam organisasi yang dapat meliputi semua pengurus atau orang yang
melakukan aktivitas. Sumber Daya Manusia secara umum terdapat dalam suatu organisasi
bisa dikelompokkan atas dua macam yaitu sumber daya manusia dan sumber daya non
manusia, yang termasuk sumber daya non manusia adalah modal, mesin, teknologi, bahan-
bahan (material) dan lain-lain.
Sumber daya manusia adalah faktor sentral dalam suatu organisasi, baik tujuan atau
bentuk suatu organisasi. Organisasi didirikan berdasarkan visi, misi, dan tujuan untuk
kepentingan manusia serta dalam pelaksanaannya dilakukan oleh manusia. Oleh karena itu,
sumber daya manusia merupakan faktor strategis dalam kegiatan organisasi atau institusi.
Manajer harus mengaitkan pelaksanaan Manajemen Sumber Daya Manusia dengan strategi
organisasi untuk meningkatkan kinerja, mengembangkan budaya korporasi yang
mendukung penerapan inovasi dan fleksibilitas. Organisasi merupakan sistem yang bersifat
sosio-ekonomi-teknik yang artinya sistem merupakan keseluruhan dari bagian-bagian yang
berhubungan, yang bergerak dan berkembang ke suatu tujuan. Dalam hal ini manusia yang
bergerak dan menggerakkan sistem.
Secara umum fungsi MSDM yakni melakukan proses khusus terhadap sumber daya
manusia, mulai dari perencanaan, penempatan, penguatan atau develop human resources,
evaluasi, pengawasan dan hubungan antar personalnya. Hal ini merupakan hal mendasar
dalam organisasi, yang mana sering terabaikan hubungan antara sesama karyawan yang
dapat memberi kesatuan tujuan. Paradigma perubahan yang terjadi saat ini memberikan
pengaruh terhadap perlakuan strategi pengembangan organisasi. Sejalan dengan
berkembangnya ilmu pengetahuan, telah ditentukan cara dan strategi pengembangan
organisasi dengan ditentukannya visi dan misi bidang sumber daya manusia. Fungsi
MSDM juga melakukan identifikasi bidang-bidang kebutuhan sumber daya manusia,
sehingga alur kerja yang akan dilakukan dapat lebih terkontrol. Dengan cara bertanggung
jawab secara strategi, etis, dan sosial, MSDM dapat meningkatkan kontribusi produktif
orang-orang yang ada di dalam organisasi.
Menurut Darman (2016) dalam Siregar, R.T. dkk. (2020), manajemen Sumber Daya
Manusia mengatur tenaga kerja yang dimiliki organisasi dengan sedemikian rupa sehingga
dapat terwujud tujuan organisasi kepuasan karyawan dan masyarakat. Dalam menghadapi
tuntutan perubahan yang pesat alibat kompetisi global dan kemajuan teknologi, para
pemimpin harus mampu mengelola sumber daya manusia dengan fokus pada masalah yang
benar-benar penting, maka diperlukan untuk meletakkan SDM sebagai bagian dari
perencanaan strategik (Aniqotsunainy, 2015 dalam Siregar, R.T. dkk. 2020). Oleh karena
itu, dalam fungsi manajerial dalam implementasi MSDM dengan menjalankan fungsi
manajemen menunjukkan tugas dan kewajiban yang dilaksanakan oleh organisasi besar
maupun kecil. Pimpinan organisasi harus dapat membuktikan secara terukur tentang
kontribusi sumber daya manusia dalam pengembangan organisasi. Dengan adanya ukuran
ini, maka MSDM dapat melakukan evaluasi terhadap kinerja sumber daya manusia yang
ada dalam organisasi tersebut.
Manajemen SDM adalah proses yang menangani berbagai masalah yang terkait
dengan pegawai, karyawan, manajer, dan lain sebagainya untuk memastikan bahwa
kegiatan yang dilakukan menunjang pencapaian tujuan organisasi atau perusahaan. Adapun
fungsi-fungsi MSDM dapat dilihat melalui penjelasan di bawah ini, meliputi:
1) Perencanaan: merencanakan tenaga kerja secara efektif serta efisien agar sesuai
dengan kebutuhan perusahaan dalam membantu terwujudnya tujuan. Perencanaan
dilakukan dengan menetapkan program kepegawaian.
2) Pengorganisasian: mengorganisasi seluruh karyawan dengan menetapkan pembagian
kerja, hubungan kerja, delegasi wewenang, integrasi, dan koordinasi dalam bagan
organisasi.
3) Pengarahan: mengarahkan seluruh karyawan agar mau bekerja sama dan bekerja
efektif serta efisien dalam membantu tercapainya tujuan perusahaan, karyawan, dan
masyarakat.
4) Pengendalian: mengendalikan seluruh karyawan agar menaati peraturan-peraturan
perusahaan dan bekerja sesuai dengan rencana, dan jika terdapat penyimpangan atau
kesalahan, maka akan diadakan tindakan perbaikan dan penyempurnaan rencana.
5) Pengadaan: proses penarikan, seleksi, penempatan orientasi, dan induksi untuk
mendapatkan karyawan yang sesuai dengan kebutuhan perusahaan.
6) Pengembangan: proses peningkatan keterampilan teknis, teoritis, konseptual, dan
moral karyawan melalui pendidikan dan pelatihan.
7) Kompensasi: pemberian balas jasa langsung maupun tidak langsung berupa uang atau
barang kepada karyawan sebagai imbalan jasa yang diberikan kepada perusahaan.
Kompensasi memiliki prinsip adil dan layak. Adil berarti sesuai dengan prestasi
kerjanya, sedangkan layak berarti dapat memenuhi kebutuhan primernya serta
berpedoman pada batas upah minimum pemerintah dan berdasarkan internal maupun
eksternal konsistensi.
8) Pengintegrasian: mempersatukan kepentingan perusahaan dan kebutuhan karyawan
agar tercipta kerja sama yang serasi dan saling menguntungkan. Pengintegrasian
mencakup beberapa hal lain di antaranya:
a) Motivasi kerja: dorongan kerja kepada karyawan untuk melaksanakan
pekerjaannya.
b) Kepuasan kerja: cara karyawan untuk merasakan pekerjaannya. Kepemimpinan,
kemampuan untuk mempengaruhi individu dan kelompok untuk mencapai
sasaran
9) Pemeliharaan: memelihara atau meningkatkan kondisi fisik, mental dan loyalitas
karyawan agar mereka tetap mau bekerja sama sampai titik terakhir (pensiun).
Pemeliharaan yang baik dilakukan dengan program kesejahteraan yang berdasarkan
kebutuhan sebagian besar pegawai dan pendidik serta pedoman kepada internal dan
eksternal konsistensi.
10) Kedisiplinan: keinginan dan kesadaran untuk menaati peraturan-peraturan lembaga
pendidikan dan norma-norma sosial.
11) Pemberhentian: putusnya hubungan kerja seseorang dari suatu perusahaan.
Pemberhentian disebabkan oleh keinginan pegawai, keinginan lembaga pendidikan,
kontrak kerja berakhir, pensiun, dan sebab-sebab lainnya. Pelepasan ini diatur oleh
undang undang No. 12 tahun 1964.
1) Melakukan analisis jabatan dengan menetapkan jumlah, kualitas, dan penempatan tenaga
kerja yang efektif sesuai dengan kebutuhan perusahaan berdasarkan job description, job
specification, job requirement, dan job evaluation.
2) Merencanakan kebutuhan tenaga kerja dan rekrutmen dengan menetapkan penarikan,
seleksi, dan penempatan karyawan berdasarkan prinsip the right man in the right place
and the right man on the right job.
3) Menetapkan upah, gaji dan cara memberikan kompetensi, memberikan insentif
4) Menetapkan program kesejahteraan, pengembangan, promosi, mutasi, pensiun dan
pemberhentian.
5) Mengatur program pendidikan, pelatihan, dan penilaian prestasi karyawan.
6) Membangun komitmen kerja.
7) Mensosialisasikan, melaksanakan dan mengevaluasi pelaksanaan K3.
8) Menyelesaikan perselisihan antar karyawan atau perselisihan perburuhan.
9) Menyelesaikan keluhan dan relationship karyawan.
10) Meramalkan penawaran dan permintaan SDM pada masa yang akan datang.
11) Memperkirakan keadaan perekonomian pada umumnya dan perkembangan perusahaan
pada khususnya.
12) Memonitor UU perburuhan dan kebijakan balas jasa perusahaan sejenis.
13) Memonitor perkembangan serikat buruh.
Selain peranan tersebut diatas terdapat pula beberapa peran dan pentingnya MSDM
yang mana diantaranya adalah :
1) Peran administrasi manajemen sumber daya manusia
Peran ini berfokus pada pemrosesan dan penyimpanan data, termasuk database dan
penyimpanan data karyawan, memproses klaim tunjangan, kebijakan organisasi terkait
program pemeliharaan dan kesejahteraan karyawan, pengumpulan dokumen, dll.
(pekerjaan administratif)
2) Peran operasional manajemen sumber daya manusia
Peran ini lebih bersifat teknis dan mencakup pemrosesan lamaran pekerjaan, seleksi dan
wawancara, kepatuhan terhadap kebijakan, peluang kerja, pelatihan dan pengembangan,
program K3, dan sistem kompetensi. Aktivitas harus dilakukan dan melibatkan
koordinasi dengan manajer dan supervisor di semua tingkatan organisasi. Penekanan
pada operasi masih banyak terjadi di beberapa organisasi karena keterbatasan
keterampilan individu dan penolakan manajemen puncak terhadap peran SDM yang
semakin besar.
3) Peran strategis manajemen sumber daya manusia
Keunggulan kompetitif dari unsur SDM adalah kelebihan dari peran ini sendiri. Peran
strategis menekankan bahwa orang-orang dalam organisasi merupakan sumber daya dan
investasi organisasi yang penting, sehingga harus fokus terhadap isu-isu dan implikasi
jangka panjang dari sumber daya manusia.
Demikianlah pentingnya peran MSDM yang sering kali disebut sebagai kompetensi
inti dalam organisasi. Sebagai kompetensi inti, MSDM menempatkan fungsinya sebagai
bagian dari inovasi, produktivitas, pelayanan prima, keterampilan khusus, serta kemampuan
luar biasa dalam organisasi.
1. Tujuan Sosial, adapun tujuan sosial dari manajemen sumber daya manusia yaitu supaya
organisasi maupun perusahaan dapat bertanggung jawab secara sosial dan etis terhadap
keutuhan dan tantangan masyarakat dengan meminimalkan efek negatifnya.
2. Tujuan Organisasional: adalah tujuan formal yang dirancang untuk membantu
organisasi mencapai tujuannya.
3. Tujuan Fungsional adalah tujuan untuk mempertahankan kontribusi departemen SDM
pada tingkat yang sesuai dengan kebutuhan dari organisasi itu sendiri.
4. Tujuan Individual adalah tujuan pribadi dari setiap anggota organisasi atau perusahaan
yang ingin dicapai melalui aktivitas mereka di organisasi.
Seorang manajer sumber daya manusia adalah orang yang bekerja sama dengan
manajer lain untuk membantu mereka menangani masalah sumber daya manusia. Pada
dasarnya, semua manajer bertanggung jawab untuk memimpin karyawan di unit kerjanya
masing-masing. Dalam pelaksanaannya, kegiatan operasional pengelolaan sumber daya
manusia perlu dilakukan pembagian peran dan tanggung jawab antara pengelola sumber daya
manusia yang memiliki keahlian di bidang pengelolaan sumber daya manusia dan supervisor
yang membawahi bawahan atau anggota unit kerja lainnya sehari-hari. Tujuan utama (goals
akhir yang ingin dicapai) manajemen sumber daya manusia pada intinya adalah:
1. Peningkatan efisiensi
2. Peningkatan efektivitas
3. Peningkatan produktivitas
4. Rendahnya tingkat rotasi pegawai (pemindahan pegawai)
5. Angka ketidakhadiran kecil
6. Tingkat kepuasan pelayanan yang tinggi
7. Sedikit keluhan dari pelanggan
8. Meningkatnya bisnis perusahaan
Untuk mencapai goals akhir tersebut, maka perlu secara bertahap mencapai tujuan
sebelumnya, yaitu dengan diperolehnya:
1. SDM yang memenuhi persyarat dan menyesuaikan dengan perusahaan melalui:
Perencanaan SDM. rekrutmen, seleksi, induksi
2. SDM yang memenuhi kualifikasi, kompetensi dan know-how melalui pelatihan dan
pengembangan, pengembangan karir
3. SDM yang memenuhi persyaratan bekerja dengan sebaik mungkin: Motivasi, evaluasi
pekerjaan, serta "penghargaan" dan "hukuman".
4. Sumber daya manusia yang memenuhi syarat didedikasikan untuk perusahaan yang
lebih luas melalui pekerjaan mereka; Kesejahteraan (kompensasi), lingkungan kerja
yang sehat dan aman, hubungan pasar.
Dari penelitian yang dilakukan oleh Sarumaha (2018) Manajemen sumber daya
manusia memiliki tujuan yaitu mengelola serta mengembangkan kompetensi dari setiap
anggota supaya mampu merealisasikan misi dalam organisasi dalam rangka mewujudkan
tujuan (visi) yang telah dibuat. Selain itu Manajemen Sumber Daya Manusia (MSDM) juga
memiliki tujuan untuk memperbaiki kontribusi yang produktif dari tenaga kerja ataupun
orang-orang terhadap sebuah perusahaan atau organisasi dengan bertanggung jawab secara
etis, strategis, dan sosial (Indriyani, 2020:350). Dari beberapa pendapat yang mengemukakan
mengenai tujuan Manajemen sumber daya manusia, dapat kita simpulkan bahwasanya
manajemen sumber daya manusia bertujuan untuk meningkatkan kinerja organisasi melalui
pemanfaatan SDM secara efektif.
Ketua IDI Daerah Istimewa Yogyakarta, Joko Murdiyanto menyebutkan 163 dokter
di daerah ini positif Covid sejak Maret 2020 hingga 26 Juni 2021.
Hingga Sabtu, 4 Juli, di daerah ini terjadi penambahan kasus pasien terkonfirmasi
Covid-19 sebanyak 1.358. Total pasien positif Covid sebanyak 63.634 orang. Dari angka
tersebut, sebanyak 1.656 pasien meninggal.
Amelia, dkk. (2022). Peranan Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi.
Mimbar Kampus: Jurnal Pendidikan dan Agama Islam, 21(2), 128-138.
Astuti, S. (2018). Peran Audit Manajemen Sumber Daya Manusia Terhadap Kinerja
Karyawan Instalasi Rawat Inap Di Rumah Sakit (Studi Kasus pada Rumah Sakit
Umum Daerah Dr. Soedirman Kebumen). Fokus Bisnis: Media Pengkajian
Manajemen dan Akuntansi, 17(1), 1-23.
Indriyani, A. (2020). Manajemen Sdm Dalam Upaya Meningkatkan Mutu Dan Kualitas
Pelayanan Di Ridwan Institute Cirebon. Syntax, 2(8), 346-362.
Raden Roro Lia Chairina, M. M. (2019). Analisis Manajemen Sumber Daya Manusia
(Studi Kasus Kinerja Perawat Rumah Sakit). Zifatama Jawara.
Siregar, R.T. dkk. (2020). Manajemen Sumber Daya Manusia Dalam Organisasi.
Yayasan Kita Menulis.
Sukawan, A., & Suhenda, A. (2022). Perencanaan Unit Kerja Rekam Medis:
Manajemen Sumber Daya Manusia Kesehatan. Syiah Kuala University Press.
Susan, E. (2019). Manajemen sumber daya manusia. Adaara: Jurnal Manajemen
Pendidikan Islam, 9(2), 952-962.