Anda di halaman 1dari 2

UNIVERSITAS INDRAPRASTA PGRI

(UNINDRA)
FAKULTAS ILMU PENDIDIKAN DAN PENGETAHUAN SOSIAL
SOAL UJIAN AKHIR SEMESTER (UAS) GANJIL
TAHUN AKADEMIK 2020/2021
Program Studi : Pendidikan Ekonomi
Mata Kuliah : Kewirausahaan
Hari/Tanggal : Jumat/ 27 November 2020
Waktu ujian : Jawaban paling lambat dikirim 1 (satu)
hari setelah ujian
Sifat Ujian : Dikerjakan dirumah

Petunjuk:
Bacalah dengan teliti studi kasus dibawah ini kemudian jawab pertanyaan yang
diajukan berdasarkan teori dan data. Hanya diperolehkan menggunakan data
dari website resmi. Tidak diperkenankan menggunakan Blogspot, Wikipedia dan
Wikileak.

Tips Sukses CT: Kalau Jatuh Bangun Lagi, Sampai Jatuhnya Bosan

Nusa Dua- Pengusaha nasional Chairul Tanjung malam ini hadir dalam acara CEO
Networking 2014di Bali Nusa Dua Convention Center. Pria yang akrab disapa CT itu cerita
banyak hal, mulai dari membangun usaha hingga menjadi pengusaha sukses seperti sekarang.
Kepada para peserta, pemilik CT Corp itu mengungkapkan rahasia menjadi pengusaha sukses.
Ia mengatakan, menjadi pengusaha harus tahan banting alias tidak gampang menyerah.
"Syaratnya gampang kalau jatuh bangun lagi, jatuh lagi bangun lagi terus sampai jatuhnya
bosan. Sehingga kita memahami kenapa kita jatuh," seru CT saat Gala Dinner CEO
Networking 2014 di Bali Nusa Dua Convention Center, Bali, Sabtu (6/12/2014). Tidak hanya
itu, CT menceritakan awal mula ia menjadi pengusaha. Hasil sukses yang ia dapatkan sekarang
bukan karena warisan orang tua, tetapi jerih payah hasil perjuangan hidup saat ia kuliah. CT
yang mengambil kuliah jurusan kedokteran gigi itu mengungkapkan awal mula membangun
usaha kecil informal saat kuliah. Usaha itu dijalankan sendiri tanpa bantuan orang lain.
Kemudian usaha kecilnya itu maju, hingga CT mempunyai karyawan sendiri. "Dari pengusaha
kecil lanjut lagi pengusaha menengah mengelola dan punya karyawan. Beranjak lagi akhirnya
pengusaha besar," paparnya. Kemudian ia juga menceritakan bagaimana sulitnya
mendapatkan pinjaman modal dari perbankan. Pihak perbankan selalu bertanya beberapa kali
untuk bisa memberikan pinjaman modal usaha. "Zaman dulu bank pemerintah begitu
berkuasa. Bilang you kaya, you nggak. Karena saat itu tanpa jaminan dan tanpa kelayakan
susah," tambahnya.
CT mencatat, pertama kali ia meminjam uang adalah pada 1981 untuk mengembangkan
usahanya. Jumlah pinjaman yang didapat saat itu Rp 75 juta. Lalu terus berlanjut sampai kira-
kira di 1992, saat usahanya naik kelas menjadi menengah. "Singkat cerita saya sudah masuk
pengusaha menengah, saya dikenalkan sahabat saya kepada direksi. Tahun 1992, lalu teman
saya dapat fasilitas terus dari Bank Exim. Saya waktu itu dulu pinjam Rp 10 miliar tapi temen
saya yang kenalkan itu sudah bisa pinjem Rp 90 miliar," papar CT. Lalu terjadi krisis ekonomi
di Indonesia pada 1997-1998. Banyak pengusaha saat itu gulung tikar karena resesi ekonomi
berkepanjangan, tapi CT beruntung selamat dari krisis. "Pada 1998 waktu krisis dia tidak bisa
bertahan, alhamdulillah saya dengan keinginan saya, pada saat krisis utang saya relatif kecil
jadi bisa keluar dari krisis," kata CT. Tidak hanya mengisahkan perjalanan hidupnya
membangun usaha, CT juga sempat berpesan, menjadi pengusaha harus jeli mencari bentuk
usaha yang berkelanjutan (sustainability). Jumlah penduduk Indonesia yang sangat besar bisa
menjadi peluang kesuksesan yang didapat para pengusaha. "Sustainability lebih penting.
Bangsa kita perlu tahu kita punya penduduk 250 juta, usia muda dan bonus demografi, orang-
orang berpenghasilan jumlahnya lebih banyak dari yang berpenghasilan. Biasanya punya uang
taruh atau savingjuga buat konsumsi. Hampir 60% pertumbuhan ekonomi kita didorong
konsumsi. Jadi 20-30 tahun yang akan datang kalau dunia usaha bisa jagasustainabilitytentu
akan masuk era lebih baik," serunya. Pada kesempatan itu, CT juga sempat mengungkapkan
perbedaan antara pengusaha (korporat) dan pejabat (birokrat). CT yang pernah menjabat di 3
kementerian Kabinet Indonesia Bersatu Jilid II ini menceritakan soal perbedaan kerja antara
birokrat dan korporat. "Ini perbedaan yang ada. Orang usaha selalu menyalahkan orang
pemerintah seperti lambat ini itu. Lalu pemerintah memandang pengusaha serakah, hanya
mikirin keuntungan, nggak mikirin negara ini. Jadi ada miss communication," terangnya. Hal
ini yang ia coba ungkapkan kepada para peserta yang hadir di dalam acara. "Di dalam dunia
pemerintah banyak jebakan batman. You berhasil besok pasti ada panggilan dari KPK dan
lain-lain, jadi berat seorang korporat masuk birokrat, ini sekadar gambaran," cetus CT.
(Sumber: detik.com 6 Desember 2014)

Pertanyaan:
1. Berdasarkan artikel diatas, sikap apa yang dimiliki oleh seorang pengusaha?
Bandingkan sikap tersebut dengan sikap secara teori yang telah kalian pelajari dan
sertakan dengan contoh sikap dan perilaku pengusaha ? (Point 14)
2. Dalam artikel terdapat istilah sustainability atau keberlanjutan. Seberapa penting
seorang pengusaha mempertimbangkan ini dan sertakan dengan contoh
pertimbangan sikap sustainability tersebut? (Point 14)
3. Sebagai seorang pengusaha, meurut kalian perlukan kita bergantung terhadap
pemerintah jelaskan pendapat kalian disertai dengan contohnya ?
4. Apa alasan CT memulai usaha? Motivasi apakah yang melatarbelakangi CT untuk
berwirausaha? (Point 14)
5. Seperti yang dijelaskan bahwa CT juga pernah menjabat di pemerintahan, gaya
kepemimpinan apakah yang CT gunakan ketika menjabat sebagai birokrat dan
pengusaha? Apakah terdapat perbedaan? Jika iya jelaskan kenapa berbeda. (Point
14)
6. Pilihlah salah satu bisnis dalam CT Grup lalu buatlah Business Canvas Model dari
bisnis tersebut! (Point 14)
7. Tunjukkan seberapa kreatifkah kalian dengan membuat gambar dari masing-
masing bentuk dalam kotak berikut ini: (Point 16)

Anda mungkin juga menyukai