Disusun Oleh
NUR ISMIATI
NIM. 1812028 P
UNIVERSITAS ABULYATAMA
FAKULTAS EKONOMI
JURUSAN MANAJEMEN
ACEH BESAR
2018
KATA PENGANTAR
Segala puji syukur kita haturkan kepada Allah SWT sebab karena limpahan
rahmat serta anugerah dari-Nya kami mampu untuk menyelesaikan makalah kami
dengan judul “Pengaruh Merk Dan Keputusan Pembelian Konsumen” ini.
Shalawat serta salam tidak lupa selalu kita haturkan untuk junjungan nabi agung
kita, yaitu Nabi Muhammad SAW yang telah menyampaikan petunjukan Allah SWT
untuk kita semua, yang merupakan sebuah pentunjuk yang paling benar yakni Syariah
agama Islam yang sempurna dan merupakan satu-satunya karunia paling besar bagi
seluruh alam semesta.
Selanjutnya dengan rendah hati kami meminta kritik dan saran dari pembaca
untuk makalah ini supaya selanjutnya dapat kami revisi kembali. Karena kami sangat
menyadari, bahwa makalah yang telah kami buat ini masih memiliki banyak
kekurangan.
Kami ucapkan terimakasih yang sebanyak-banyaknya kepada setiap pihak yang
telah mendukung serta membantu kami selama proses penyelesaian makalah ini hingga
rampungnya makalah ini.
Demikianlah yang dapat kami haturkan, kami berharap supaya makalah yang
telah kami buat ini mampu memberikan manfaat kepada setiap pembacanya.
Penulis
i
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR......................................................................................................i
DAFTAR ISI....................................................................................................................ii
BAB I PENDAHULUAN..............................................................................................1
A. Latar Belakang........................................................................................................1
B. Rumusan Masalah..................................................................................................2
C. Tujuan Penulisan....................................................................................................2
BAB II PEMBAHASAN.................................................................................................3
A. Merek......................................................................................................................3
1. Pengertian Merek............................................................................................3
2. Manfaat Merek...............................................................................................3
3. Cara Membangun Merek yang Kuat..............................................................5
4. Citra Merek.....................................................................................................5
B. Keputusan Pembelian.............................................................................................7
C. Proses Keputusan Pembelian..................................................................................7
D. Peran Dalam Pembelian.........................................................................................9
E. Proses Pengambilan Keputusan Oleh Konsumen...................................................9
F. Model Keputusan Pembelian Konsumen.............................................................12
G. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi..................................................................13
H. Ketertarikan Antara Citra Merek dengan Keputusan Pembelian Konsumen.......14
BAB III PENUTUP......................................................................................................16
A. Kesimpulan...........................................................................................................16
DAFTAR PUSTAKA....................................................................................................17
ii
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Terdapat beberapa hal yang dapat membentuk keputusan pembelian, antara lain:
1) kebudayaan, yang terdiri dari budaya, sub-budaya, dan kelas sosial; 2) sosial, yang
terdiri dari kelompok referensi, keluarga, serta peran dan status; 3) pribadi, yang terdiri
dari usia dan tahap daur hidup, serta kepribadian dan konsep diri; serta 4) psikologis,
yang terdiri dari motivasi, persepsi, belajar, serta kepercayaan dan sikap.
Keputusan pembelian menjadi suatu hal yang penting untuk diperhatikan karena
hal ini tentu akan menjadi suatu pertimbangan bagaimana suatu strategi pemasaran yang
akan dilakukan oleh perusahaan berikutnya. Keberhasilan perusahaan dalam
mempengaruhi konsumen dalam keputusan pembelian sangat didukung melalui upaya
membangun komunikasi kepada konsumen dengan membangun merek kepada
konsumen dengan strategi pemasaran, serta melakukan inovasi untuk varians-varians
baru pada suatu produk.
1
Proses pengambilan keputusan pembelian yang rumit seringkali melibatkan
beberapa keputusan. Suatu keputusan melibatkan pilihan diantara dua atau lebih
alternatif tindakan. Persaingan yang begitu ketat sekarang ini membuat perusahaan-
perusahaan harus mampu memainkan strategi pemasaran yang handal dan mampu
menarik minat konsumen sehingga mampu memenangkan pasar. Produk yang memiliki
kualitas yang baik dengan diferensiasi yang juga baik akan menjadi produk yang
kemungkinan besar memiliki konsumen loyal.
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan Penulisan
2
BAB II
PEMBAHASAN
A. Merek
1. Pengertian Merek
Menurut Kotler (2005), merek dapat memiliki enam level pengertian, yaitu:
3
f) Pemakai : Merek menunjukkan jenis konsumen yang membeli atau
menggunakan produk.
2. Manfaat Merek
4
Merek dapat membantu penjual mengelompokkan pasar ke dalam
segmen-segmen.
Citra perusahaan dapat dibina dengan adanya nama yang baik.
b) Bagi distributor :
Memudahkan penangan produk.
Mengidentifikasi pendistribusian produk.
Meminta produk agar berada pada standar mutu tertentu.
Meningkatkan pilihan para pembeli.
c) Bagi Konsumen :
Memudahkan mengenali mutu.
Dapat berjalan dengan mudah dan efesien, terutama ketika membeli
kembali.
Dengan adanya merek tertentu, konsumen dapat mengaitkan status dan
prestisenya.
1) Sebuah merek harus memiliki pemosisian yang tepat, merek harus ditempatkan
secara sepesifik di benak pelanggan.
2) Memiliki nilai merek yang tepat, merek akan semakin kompeitif jika dapat
diposisikan secara tepat.
5
3) Merek harus memiliki konsep yang tepat, konsep yang baik dapat
mengomunikasikan semua elemen nilai merek dan pemosisian yang tepat
sehingga citra merek (brand image) produk dapat ditingkatkan.
4. Citra Merek
Citra adalah konsep yang mudah dimengerti, tetapi sulit dijelaskan secara
sistematis karena sifatnya abstrak (Simamora, 2004). Kotler dan fox dalam Sutisna
(2002) mendefinisikan citra sebagai jumlah dari gambaran-gambaran, kesan-kesan,
dan keyakinan-keyakinan yang dimiliki seseorang terhadap suatu objek. Citra
terhadap merek berhubungan dengan sikap yang berupa keyakinan dan preferensi
terhadap suatu merek. Rangkuti (2004) mengemukakan bahwa “citra merek adalah
sekumpul asosiasi merek yang terbentuk di benak konsumen.”
Citra merek (brand image) dapat dianggap sebagai jenis asosiasi yang muncul
di benak konsumen ketika mengingat sebuah merek tertentu. Asosiasi tersebut
secara sederhana dapat muncul dalam bentuk pemikiran atau citra tertentu yang
dikaitkan dengan suatu merek, sama halnya ketka kita berpikir mengenai orang lain.
6
1) Nilai yang dirasakan : Nilai yang dirasakan diartikan sebagai persepsi
kualitas yang dibagi dengan harga. Ada lima unsur pembentuk nilai yang
dirasakan, yaitu kualitas, produk, harga, kualitas layanan, faktor emosional
dan kemudahan
2) Kepribadian merek : Kepribadian merek berhubungan dengan ikatan emosi
merek tersebut dengan manfaat merek itu sendiri sebagai dasar untuk
diferensiasi merek dan hubungan pelanggan.
3) Asosiasi Organisasi : Dalam asosiasi organisasi konsumen akan mengaitkan
sebuah produk dengan perusahaan yang memproduksinya. Asosiasi produk
akan menjadi faktor pentik jika merek yang ada mirip dalam hal atribut
dengan merek lainnya, atau jika organisasi merupakan hal penting untuk
dilihat.
b. Dukungan asosiasi merek
Dukungan asosiasi merek merupakan respons konsumen terhadap atribut,
manfaat, serta keyakinan dari suatu merek produk berdasarkan penilaian merek
atas produk. Atribut di sini tidak berkaitan dengan fungsi produk, tetapi
berkaitan dengan citra merek.
7
semakin kuat jika konsumen sudah merasakan manfaat dari sebuah produk dan
merasa bahwa merek lain tidak akan bisa memuaskan keinginannya tersebut.
B. Keputusan Pembelian
Keputusan pembelian dalam arti yang umum adalah “a decision is the selection
of an option from two or more alternative choices” yaitu suatu keputusan seseorang
dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Definisi
keputusan pembelian menurut Nugroho (2003:38) adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.Berdasarkan pendapat para ahli diatas
maka dapat disampaikan bahwa keputusan pembelian adalah suatu keputusan seseorang
dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada dan proses
integrasi yang mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih
perilaku alternatif dan memilih salah satu diantaranya.
a. Pengenalan masalah
Proses pembelian dimulai saat pembeli mengenali masalah atau kebutuhan, yang
dipicu oleh rangsangan internal atau eksternal. Rangsangan internal misalnya
dorongan memenuhi rasa lapar, haus dan seks yang mencapai ambang batas tertentu.
8
Sedangkan rangsangan eksternal misalnya seseorang melewati toko kue dan melihat
roti yang segar dan hangat sehingga terangsang rasa laparnya.
b. Pencarian informasi
Konsumen yang terangsang kebutuhannya akan terdorong untuk mencari informasi
yang lebih banyak. Sumber informasi konsumen yaitu:
1. Sumber pribadi: keluarga, teman, tetangga dan kenalan.
2. Sumber komersial: iklan, wiraniaga, agen, kemasan dan penjualan.
3. Sumber publik: media massa dan organisasi penilai konsumen.
4. Sumber pengalaman: penanganan, pemeriksaan dan menggunakan produk.
c. Evaluasi alternatif
Konsumen memiliki sikap beragam dalam memandang atribut yang relevan dan
penting menurut manfaat yang mereka cari. Kumpulan keyakinan atas merek
tertentu membentuk citra merek, yang disaring melalui dampak persepsi selektif,
distorsi selektif dan ingatan selektif.
d. Keputusan pembelian
Dalam tahap evaluasi, para konsumen membentuk preferensi atas merek-merek
yang ada di dalam kumpulan pilihan. Faktor sikap orang lain dan situasi yang tidak
dapat diantisipasi yang dapat mengubah niat pembelian termasuk faktor-faktor
penghambat pembelian. Dalam melaksanakan niat pembelian, konsumen dapat
membuat lima sub-keputusan pembelian, yaitu: keputusan merek, keputusan
pemasok, keputusan kuantitas, keputusan waktu dan keputusan metode pembayaran.
Ali Hasan (2008:138) menjelaskan bahwa faktor pendorong yang sangat kuat
dalam pengambil keputusan pembelian konsumen dipengaruhi oleh sejumlah orang
9
memiliki keterlibatan dalam keputusan pembelian. Dan orang yang memiliki
keterlibatan dalam keputusan pembelian adalah sebagai berikut :
1. Intitator adalah orang yang menyadari pertama kali adanya kebutuhan yang belum
terpenuhi dan berinisiatif mengususlkan untuk membeli produk tertentu.
2. Influencer adalah orang yang sering berperan sebagai pemberi pengaruh yang
karena pandangan nasihat atau pendapatnya mempengaruhi keputusan pemeblian.
3. Decider adalah orang berperan sebagai pengambil keputusan dalam menentukan
apakah produk jadi dibeli, produk apa yang dibeli, bagaimana cara membeli, dan
dimana produk itu dibeli.
4. Buyer adalah orang yang melakukan pembelian aktual.
5. User adalah orang yang mengonsumsi atau menggunakan produk yang dibeli.
Ada banyak cara untuk mengambil keputusan, dalam hal ini di klasifikasi
berdasarkan bentuk model:
e) Bentuknya : model dua sisi, satu sisi, tiga dimensi, model konflik,dan
sebagainya.
10
g) Kompleksitas : model sangat terinci, model sederhana, model global, model
keseluruhan, dan sebagainya.
11
Terdapat 5 faktor internal yang relevan terhadap proses pembuatan keputusan
pembelian Motivasi merupakan suatu dorongan yang ada dalam diri manusia
untuk mencapai tujuan tertentu.
4. Pembelian
Struktur keputusan membeli penting karena sesudah menentukan kebutuhan dan
mempunyai keinginan akan produk tertentu, konsumen diharapkan untuk
memunculkan keputusan untuk membeli. Ada tujuh struktur keputusan membeli
yang mempengaruhi konsumen :
a) Keputusan tentang jenis produk
Konsumen dapat memutuskan untuk membelanjakan uangnya untuk
membeli produk X atau tujuan lain selain melakukan pembelian.
b) Keputusan tentang jenis produk
Konsumen memutuskan untuk membeli produk X dengan bentuk tertentu
(ukuran, mutu, corak,dan sebagainya).
c) Keputusan tentang merek : Konsumen memutuskan merk yang akan
diambil.
d) Keputusan tentang penjualan
Konsumen memutuskan dimana akan membeli ( termasuk pedagang besar,
pengecer) Harus mengetahui bagaimana konsumen memilih penjual tertentu.
e) Keputusan tentang jumlah produk
12
Konsumen memutuskan jumlah produk yang akan dibeli.
f) Keputusan tentang waktu pembelian
Konsumen memutuskan kapan harus membeli (kapan uang/kesempatan
tersedia).
g) Keputusan tentang cara pembayaran
Konsumen memutuskan mode pembelanjaan yang disukainya.
5. Diagnosa Perilaku Konsumen
Pemahaman akan perilaku konsumen dapat diaplikasikan dalam beberapa
hal,yaitu:
a. Merancang sebuah strategi pemasaran yang baik.
b. Perilaku konsumen dapat membantu pembuat keputusan membuat kebijakan
publik. Misalnya dengan mengetahui bahwa konsumen akan banyak
menggunakan transportasi saat lebaran, pembuat keputusan dapat
merencanakan harga tiket transportasi di hari raya tersebut.
c. Pemasaran sosial (social marketing) yaitu penyebaran ide di antara
konsumen.
b) Pendekatan kedua adalah pendekatan tradisional yang didasari pada teori dan
metode dari ilmu psikologi kognitif, sosial, dan behaviorial serta dari ilmu
sosiologi.
c) Pendekatan ketiga disebut sebagai sains marketing yang didasari pada teori
dan metode dari ilmu ekonomi dan statistika.
13
atau seluruh pendekatan, tergantung permasalahan yang dihadapi perusahaan
tersebut.
1. Pengenalan kebutuhan
Pengenalan kebutuhan muncul ketika konsumen mengahadapi suatu masalah, yaitu
suatu keadaan di mana terdapat perbedaan antara keadaan yang diinginkan dan
keadaan yang sebenarnya terjadi.
2. Pencarian informasi
Pencarian informasi mulai dilakukan ketika konsumen memandang bahwa
kebutuhan tersebut bisa dipenuhi dengan membeli dan mengonsumsi suatu produk.
Konsumen akan mencari informasi yang tersimpan dalam ingatannya (pencarian
internal) dan mencari informasi dari luar (pencarian eksternal).
3. Evaluasi alternatif
Evaluasi alternatif adalah proses mengevaluasi pilihan produk dan merek, dan
memilihnya sesuai dengan keinginan konsumen. Pada proses ini konsumen
membandingkan berbagai merek pilihan yang dapat memberikan manfaat
kepadanya serta masalah yang dihadapinya.
4. Keputusan pembelian
Setelah tahap-tahap di atas dilakukan, pembeli akan menentukan sikap dalam
pengambilan keputusan apakah membeli atau tidak. Jika memilih untuk membeli
produk, dalam hal ini konsumen dihadapkan pada beberapa alternatf pengambilan
keputusan seperti produk, merek, penjual, kuantitas, dan waktu pembelianny.
5. Hasil
Setelah membeli suatu produk, konsumen akan mengalami beberapa tingkat
kepuasan atau ketidakpuasaan. Tahap ini dapat memberikan informasi yang penting
bagi perusahaan apakah produk dan pelayanaan yang telah dijual dapat memuaskan
konsumen atau tidak.
14
G. Faktor – Faktor Yang Mempengaruhi
15
Citra merek adalah seperangkat ingatan yang ada di benak konsumen mengenai
sebuah merek, baik itu positif maupun negatif. Menurut Kotler (2005), atribut produk
tidak berkaitan dengan fungsi produk, melainkan dengan citra sebuah produk di mata
konsumen. Citra yang positif atau negatif lebih mudah dikenal oleh konsumen sehingga
produsen selalu berusaha mempertahankan, memperbaiki, dan meningkatkan citra
merek produknya di mata konsumen.
16
BAB III
PENUTUP
A. Kesimpulan
Keputusan pembelian dalam arti yang umum adalah “a decision is the selection
of an option from two or more alternative choices” yaitu suatu keputusan seseorang
dimana dia memilih salah satu dari beberapa alternatif pilihan yang ada. Definisi
keputusan pembelian menurut Nugroho (2003:38) adalah proses pengintegrasian yang
mengkombinasi sikap pengetahuan untuk mengevaluasi dua atau lebih perilaku
alternatif, dan memilih salah satu diantaranya.
17
Menurut Kotler (2005:223) tahap evaluasi alternatif dan keputusan pembelian
terdapat minat membeli awal, yang mengukur kecenderungan pelanggan untuk
melakukan suatu tindakan tertentu terhadap produk secara keseluruhan. Para ahli telah
merumuskan proses pengambilan keputusan model lima tahap yaitu; Pengenalan
masalah, pencarian informasi, evaluasi alternatif, keputusan pembelian, perilaku pasca
pembelian.
18
DAFTAR PUSTAKA
Alsa, Asmadi. (2007). Pendekatan Kuantitatif dan kualitatif, Serta kombinasinya Dalam
Penelitian Psikologi. Jakarta, Pustaka Pelajar.
Ferrinadewi, Erna. (2008). Merek dan Psikologi Konsumen, Implikasi pada Strategi
Pemasaran. Yogyakarta: Graha Ilmu.
Kotler, Philip dan Keller, Kevin Line. 2005. Edisi Bahasa Indonesia, Manajemen
Pemasaran ,Jilid 1, Ed 12,PT Indeks.
Nurul Huda. (2012). “Pengaruh Brand Image Terhadap Keputusan Pembelian Motor
Scuter Matic Yamaha.” Makasar. Skripsi. Fakultas Ekonomi dan Bisnis,
Universitas Hasanuddin.
19
Prisca Andini. (2012). “Analisis Faktor-Faktor yang Mempengaruhi Keputusan
Pembelian Mobil Hyundai i20.” Skripsi. FakultasEkonomi dan Bisnis
Universitas Diponogoro.
Setiadi, N. J. (2003). Perilaku Konsumen : Konsep dan Implikasi untuk Strategi dan
Penelitian Pemasaran. Jakarta: Prenada Media
Sutisna dan Pawitra. (2001). Perilaku Konsumen dan Komunikasi Pemasaran. Jakarta.
PT. Remaja Rosdakarya.
20