Anda di halaman 1dari 4

TUGAS RUTIN 4

Dikerjakan secara individu, lembar jawaban diunggah melalui Google


Classroom Hukum Bisnis dan Regulasi, dikumpul Kamis, 22 Oktober 2020
sampai pukul 23.59

“Malaysia Kembali Bajak Lagu Indonesia”


TOKYO-Protes penggunaan lagu rasa sayange asal Maluku dalam promosi pariwisata
Malaysia belum juga di tanggapi, ini negeri jiran kita itu kembali mengklaim salah satu
warisan seni idonesia. Dalam Forum Asia Festival 2007, tim kesenia cinta sayang yang
mewakili malaysia yang menggunakan lagu Indiang Sungai Garingiang untuk mengiringi
para penarinya.
Delegasi Indonesia dan beberapa perwakilan dari konsultan jendral RI dI Osaka pun
terenyak. Apalagi sebelum dan sesudahnya pihak Malaysian Tourism Office di Osaka yang
mengelola penampilan tim kesenian tersebuut sama sekali tidak memberi penjelasan bahwa
lagu itu adalah lagu yang berasal dari Indonesia. Indonesia juga menjadi salah satu peserta
bersama Negara-negara anggota ASEAN lainnya.
Merasa familiar dengan lagu itu, pihak konsultan jendral Ri DI Osaka menghubungi
berbagai pihak diJakarta dan juga tokoh-tokoh masyarakat asal sumatera barat untuk mencari
titik terang. Diperoleh kepastian bahwa pencipta lagu itu adalah Tiar Ramon, seniman musik
dan penyanyi asal Sumatera Barat pada 1981.
Memang sang penciptanya sudah meninggal, tetapi semua data yang kita miliki sudah
cukup kuat untuk bisa memperingati Malaysia, kata seorang warga Minang yang tinggal di
Osaka.
Menurut keterangannya, lagu itu diciptakan atas permintaan pemprov Sumbar untuk
menggunakan sebagai musik pengiring tari Indang. Lagu itu diperkenalkan pertama kali
secara nasional pada upacara pembukaan MTQ (Musabaqah tilawatil Quran) tingkat nasional
pada 1983.
Berdasarkan semua data itulah komjen Osaka pitono purnomo menyurati Azhari
Haron,  Direktur Malaysian Tourism Office juga di Osaka pada 19 oktober 2007. Pihak
komjen meminta mereka memberikan penjelasan yang selelngkapnya atas penggunaan lagu
itu.
Namun  hingga kini belum ada respons sama sekali dari mereka, katanya kepada
Antara, kemarin(25/10). Tembusan surat juga dilayangkan kepada pihak penyelenggara
festival FM Cocolo. Kepada pihak penyelenggara dijelaskan mengenai asal muasal lagu itu.
Pihak konsultan juga sudah melakukan koordinasi dengan pejabat departemenluar negri RI
dijakarta serta petinggi departemen kebudayaan dan pariwisata, termasuk Kuasa Usaha Ad
Interim KBRI Kuala Lumpur. Surat protes ini penting sebagai peringatan kerasa terhadap
Malaysia agar tidak lagi sembarangan menggunakan lagu-lagu Indonesia. Kejadian ini nanti
bisa diartikan negatif, misalnya seperti menantang Indonesia, ujarnya.
Oleh sebab itu, katanya, pihak konsultan buru-buru mengirimkan surat peringatan
agar Malaysia bisa menahan diri agar hubungan kedua bangsa tidak semakin memburuk.
Terlebih kedua  Negara merupakan  tetangga yang dekat.
Menurut dia, sebetulnya Indonesia tidak mempermasalahkan penggunaan lagu-lagu
Indonesia oleh Negara lain, asalkan secara jujur memberikan penjelasan yang lengkap bahwa
lagu tersebut  berasal dari Indonesia. Kita sebetulnya bangga juga kalau lagu kita
diperkenalkan oleh pihak lain, tetapi bukan begitu caranya, kata pitono lagi.
Ia menegaskan bahwa kesengajaan mengubah sebagian lirik dan aransemen lagu oleh
pihak Malaysia sangat merugikan Indonesia. Penonton  beranggapan bahwa keseluruhan
penampilan baik musik dan tariannya adalah tari dan musik Malaysia, ujarnya.
Sebelumnya lagu daerah asal Maluku rasa sayange juga dibajak oleh Negara tetangga
itu. Bahkan, disadari atau tidak, semakin menyulut sentimen bangsa Indonesia, menyusul
serangkaian perlakuan buruk dan meremehkan warga Negara Indonesia yang bermukim di
Malaysia.

Pertanyaan Kasus
1. Jelaskan. Apa yang dimaksud dengan first to file dalam hak paten dan hak merek dengan
first to announce dalam hak cipta? Berapa lama masa berlaku untuk masing-masing hak
tersebut?
2. Melihat dari indikasi perselisihan, siapa yang berhak terhadap lagu-lagu tersebut dan
secara teori bagaimana pembuktian terhadap karya tersebut dapat dilakukan Indonesia?
Dengan demikian, apakah pendaftaran hak cipta untuk setiap karya cipta itu menjadi
wajib?
3. Apakah terdapat pelanggaran terhadap hak moral dan hak ekonomi yang dilakukan
Malaysia dengan pembajakan lagu-lagu tersebut? Bila ada, sebutkan!

1. Sistem First to File pada hak paten adalah suatu sistem yang memberikan hak paten
bagi mereka yang mendaftar pertama atas invensi baru sesuai dengan persyaratan.
Umumnya masa berlaku hak paten adalah 20 tahun terhitung sejak tanggal
penerimaan permintaan paten (Pasal 9). Khusus untuk paten sederhana diberikan
jangka waktu sampai 10 tahun sejak tanggal diberikan Surat Paten Sederhana
(Pasal10). Hak Merek First-to-file system berarti bahwa pihak yang pertama kali
mengajukan permohonan pendaftaran diberi prioritas untuk mendapatkan pendaftaran
merek dan diakui sebagai pemilik merek yang sah. Merek terdaftar mendapat
perlindungan hukum untuk jangka waktu 10 (sepuluh) tahun dan berlaku surut sejak
tanggal penerimaan permohonan merek bersangkutan. Atas permohonan pemilik
merek jangka waktu perlindungan merek terdaftar dapat diperpanjang setiap kali
untuk jangka waktu yang sama. Permohonan Perpanjangan Pendaftaran Merek.
Permohonan perpanjangan pendaftaran merek dapat diajukan secara tertulis oleh
pemilik merek atau kuasanya secepat-cepatnya 12 (dua belas) bulan sebelum
berakhirnya jangka waktu perlindungan bagi merek terdaftar tersebut sampai dengan
hari terakhir masa berlakunya perlindungan hukum terhadap pendaftaran tersebut.
First to announce pada hak cipta adalah hak untuk mengumumkan pertama kali
hasil karyanya sendiri dan secara otomatis sebagai pemilik dari ciptaannya. Di
Indonesia, jangka waktu perlindungan hak cipta secara umum adalah sepanjang hidup
penciptanya ditambah 50 tahun atau 50 tahun setelah pertama kali diumumkan atau
dipublikasikan atau dibuat, kecuali 20 tahun setelah pertama kali disiarkan untuk
karya siaran, atau tanpa batas waktu untuk hak moral pencantuman nama pencipta
pada ciptaan dan untuk hak cipta yang dipegang oleh Negara atas folklore dan hasil
kebudayaan rakyat yang menjadi milik bersama (UU 19/2002 bab III dan pasal 50).

2. Yang berhak terhadap lagu tersebut adalah Indonesia. karena lagu tersebut memang
berasal dari Indonesia yang sudah di kenal oleh masyarakat sumatra barat dan
penyanyinya pun berasal dari Sumatra barat yaitu Tiar Ramon.

Pembuktian karya cipta itu dapat dilakukan dengan menggunakan hak cipta dan hak
paten terhadap lagu tersebut. Agar kita mempunyai bukti hitam di atas putih.

Pendaftaran hak cipta untuk setiap karya cipta itu memang harus diwajibkan jika kita
tidak ingin warisan budaya Indonesia dicuri satu persatu, dengan mendaftarkan semua
hak cipta warisan budaya Indonesia tidak akan ada Negara – Negara lain yang dapat
mengakui hasil karya cipta Negara Indonesia. Negara seperti Malaysia itu perlu di
berikan tanda sebagai Negara yang secara tidak langgsung ingin menjajah dan
menjatuhkan negarara Indonesia.

3. Pelanggaran hak moral yang di dapat yaitu :

Hak Moral mencakup 2 hal besar. Yang pertama adalah Hak Integritas atau
disebut juga dengan right of integrity yaitu hak yang menyangkut segala bentuk sikap
dan perlakuan yang terkait dengan integritas atau martabat pencipta. Dalam
pelaksanaannya, hak tersebut diekspresikan dalam bentuk larangan untuk mengubah,
mengurangi, atau merusak ciptaan yang dapat menghancurkan integritas penciptanya.
Prinsipnya adalah ciptaan harus tetap utuh sesuai dengan ciptaan aslinya.

Sebagai contoh misalnya untuk pelanggaran Hak Integritas adalah Malaysia telah
mengganti lirik dan makna syair aslinya.

Hak ekonomi adalah hak untuk mendapatkan manfaat ekonomi atas Ciptaan serta
produk Hak Terkait.

Contohnya : Malaysia menggunakan ciptaan Negara Indonesia yang bertujuan untuk


menarik minat wisatawan sehingga jumlah wisatawan asing di Negara Malaysia
menjadi banyak dan itu menimbulkan kerugian bagi Negara Indonesia karena
seharusnya wisatawan itu berkunjung ke indonesi karena karya seni tersebut milik
Indonesia.
Nama : khesia Elshadai Limbong

Nim : 7203220039

Kelas : A Akuntansi

Anda mungkin juga menyukai