Anda di halaman 1dari 18

CRITICAL JOURNAL REVIEW

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

Dosen Pengampu : Armin Rahmansyah Nasution, SE, M.Si

Kelompok II : Indri Asswani (7192510011)

Rahmah Fazriyanti (7193510065)

Sri Anggraini (7191210007)

Enda Pernanda Tumangger (7193510065)

PROGRAM STUDI MANAJEMEN

FAKULTAS EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2020
KATA PENGANTAR

Dengan menyebut nama Allah SWT yang Maha Pengasih lagi Maha Penyayang, Kami
panjatkan puja dan puji syukur atas kehadirat-Nya, yang telah melimpahkan rahmat, hidayah,
dan inayah-Nya kepada kami, sehingga kami dapat menyelesaikan Tugas Critical Joural
Review mata kuliah Pengantar Ekonomi Makro.

Pada kesempatan ini, kami ingin mengucapkan terima kasih yang sebesar-besarnya kepada
semua pihak yang telah membantu penulis dalam menyelesaikan penyusunan tugas Pengantar
Ekonomi Makro ini.

Kami menyadari sepenuhnya akan kemampuan yang masih terbatas, sehingga masih
banyak kekurangan yang terdapat dalam makalah hasil penelitian ini dan hasilnya belum
dapat dikatakan sempurna. Oleh karena itu, masukan, kritik dan saran yang sifatnya
membangun kami nantikan dalam rangka kesempurnaan tugas ini. Dan dengan ini kami
berharap makalah ini dapat memberikan dampak baik bagi pembaca.

Medan,  Mei 2020

                                                                                                 Penulis
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR...............................................................................................................2

DAFTAR ISI..............................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN..........................................................................................................4

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR...............................................................................................4


B. Tujuan Penulisan ..................................................................................................................4
C. Manfaat Penulisan ................................................................................................................4

BAB II ISI JURNAL.................................................................................................................5

A. Identitas Jurnal...................................................................................................................5
B. Ringkasan Isi Jurnal............................................................................................................6

BAB III PEMBAHASAN.......................................................................................................15

A. Kelebihan Jurnal...................................................................................................................15
B. Kelemahan Jurnal.................................................................................................................15

BAB IV PENUTUP.................................................................................................................16

A. Kesimpulan........................................................................................................................16
B. Saran..................................................................................................................................17

DAFTAR PUSTAKA.............................................................................................................18
BAB I

PENDAHULUAN

A. Rasionalisasi Pentingnya CJR

Mengkritik suatu jurnal dilakukan untuk mengetahui dan memahami yang terdapat di
dalam suatu jurnal. Selain itu mengkritik jurnal berguna untuk melatih kemampuan kita
dalam menganalisis karena kita diwajibkan terlebih dahulu untuk membacanya sehingga
pada dasarnya kita mampu mengerti dan memahami suatu kajian tersebut.
Adapun disaat kita membutuhkan sebuah referensi, yaitu buku sebagai bahan
bacaan kita jurnal juga dapat menjadi bahan referensi kita dalam mempelajari mata kuliah
Pengantar Ekonomi Makro, sebaiknya kita terlebih dahulu mengkritisi journal tersebut agar
kita mengetahui journal mana yang lebih relevan untuk dijadikan sumber bacaan.

B. Tujuan

Adapun tujuaan dari penulisan critical jurnal ini adalah untuk:

a. Mengetahui serta dapat menganalisis isi jurnal.


b. Menambah wawasan dan kita dapat berpikir kritis dalam mengemukakan pendapat
mengenai jrunal tersebut.
c. Dapat mengambil manfaat dari jurnal tersebut.

C. Manfaat

a. Kita dapat mengetahui jurnal mana yang cocok diterapkan dalam pembelajaran
b. Kepada penulis dapat mengetahui kesalahan-kesalahan dari jurnal ini sehingga nanti
ketika menulis tidak mengulangi kesalahan lagi, dan dapat mengambil pelajaran dari
kritik yang diberikan reviewer atau pembaca.
BAB II

PEMBAHASAN ISI JURNAL

A. IDENTITAS JURNAL

JURNAL I

Judul PENGARUH FAKTOR EKONOMI MAKRO DAN KINERJA


KEUANGAN TERHADAP NILAI PERUSAHAAN
Jenis Jurnal Management Analysis Journal

Volume dan Halaman Vol. 04 No. 1

Tahun 2015
Penulis Cahyati Agustina, Anindya Ardiansari
Reviewer Kelompok II
Halaman Halaman 10 – 21

ISSN 2252-6552

JURNAL II

Judul PENGARUH FAKTOR MAKRO EKONOMI TERHADAP


INDEKS HARGA SAHAM GABUNGAN (IHSG) DI BURSA
EFEK INDONESIA (BEI) PERIODE 2006-2015
Jenis Jurnal Jurnal Berkala Ilmiah Efisiensi

Volume dan Halaman Vol. 16 No. 2

Tahun 2016
Penulis Rini Astuti, Joyce Lapian, Paulina Van Rate
Reviewer Kelompok II
Halaman Halaman 399-406

ISSN -
B. ISI JURNAL

JURNAL I

Tujuan Penelitian Tujuan dari penelitian ini adalah mengetahui pengaruh faktor
ekonomi makro dan kinerja keuangan terhadap nilai perusahaan
pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia tahun 2010-2012.
Subjek Penelitian Perusahaan, Keuangan Nilai Kinerja, Faktor Makroekonomi.
Assesment Data Perusahaan manufaktur yang terdaftar pada Bursa Efek
Indonesia pada periode tahun 2010 sampai tahun 2012
Metode Penelitian Jenis penelitian yang dilakukan pada objek yang diteliti adalah
penelitian kuantitatif. Populasi dari penelitian ini adalah semua
perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia
tahun 2010-2012 yang berjumlah 131. Teknik pengambilan
sampel yang digunakan adalah teknik purposive sampling.
Jumlah sampel penelitian adalah 52 perusahaan selama periode
2010-2012 atau dengan kata lain terdapat 156 ringkasan kinerja
dan laporan keuangan yang menjadi objek penelitian ini.

Kriteria Sampel
Perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2010-2012.
Perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2010-2012 yang tidak menerbitkan laporan
keuangan secara lengkap selama tiga tahun berturut-turut pada
periode penelitian.
Perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia yang
mengalami delisting periode tahun 2010-2012.
Perusahaan manufaktur yang terdapat di Bursa Efek Indonesia
(BEI) periode tahun 2010-2012 memiliki Price Earning Ratio
bernilai negatif dan tidak aktif di bursa selama periode
penelitian.
Metode Analisis Metode analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah
metode analisis regresi berganda (multiple regression). Menurut
Sukestiyarno (2012) analisis regresi ganda merupakan analisis
regresi yang memproses pengaruh lebih dari satu variable
independen terhadap sebuah variabel dependen. Metode analisis
data penelitian ini menggunakan alatbantu program Software
SPSS 16.0 dengan persamaan regresi sebagai berikut:
Y = a+b1X1+b2X2+b3X3+b4X4+e
Dimana:
Y = Nilai perusahaan (PER)
a = Konstanta
X1 = Inflasi
X2 = Kurs
X3 = Return on Equity Ratio (ROE)
X4 = Debt to Equity Ratio (DER)
b1, 2, 3, 4 = Koefisien regresi variabel X1, 2, 3, 4
e = Kesalahan Pengganggu (standard error)
Hasil Penelitian Analisis Data
Koefisien determinasi R2 merupakan sebuahukuran mengenai
“goodness of fit”. Koefisien Hal ini berarti bahwa hanya6.2%
variasi variabel dependen yaitu PER dapatdijelaskan oleh
variabel independen. Sedangkansisanya yaitu sebesar 93.8%
dipengaruhi oleh faktorlain yang tidak masuk dalam pengujian
regresi.
Uji Statistik F
Uji statistik F pada dasarnya merupakan ukuran “goodness of
fit” yang menunjukkan apakah semua variabel bebas yang
dimasukkan dalam model mempunyai pengaruh secara bersama-
sama terhadap variabel terikat. Apabila nilai F > 4 maka H0
dapat ditolak pada derajat kepercayaan 5%. Dengan kata lain,
Hayang dalam Ghozali (2006) menyatakan bahwa semua
variabel independen secara serentak dan signifikan
mempengaruhi variabel dependen diterima.
Berdasarkan hasil perhitungan statistik, dapat disimpulkan
bahwa inflasi memiliki koefisien regresi dengan arah positif
terhadap nilai perusahaan (PER). Nilai signifikansi variabel
inflasi sebesar 0.811 lebih tinggi dari 0.05. Hal ini berarti,
H1yang menyatakan inflasi yang tinggi akan menurunkan nilai
perusahaan pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI
tahun 2010-2012 ditolak.
Hasil penelitian ini, berbeda dengan penelitian yang dilakukan
oleh Demir (2007), yang menyatakan bahwa inflasi memiliki
pengaruh negatif secara signifikan terhadap profitabilitas
perusahaan manufaktur. Selain itu, Pareira (2010) juga
menyebutkan bahwa terdapat hubungan negatif antara inflasi
dengan harga saham. Hasil penelitian ini, sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Sangkyun (1997) dan
Triayuningsih (2003), yang menyebutkan bahwa laju inflasi
tidak memiliki pengaruh signifikan terhadap return saham yang
berdampak pada harga saham perusahaan manufaktur. Hasil
penelitian ini, konsisten dengan penelitian Tandelilin dalam
Triayuningsih (2003) yang membuktikan bahwa inflasi bukan
merupakan determinan return saham. Sesuai dengan perhitungan
statistik di atas, dapat dilihat bahwa inflasi memiliki koefisien
regresi positif dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05.
Hal tersebut berarti, saat inflasi mengalami peningkatan maka
tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang
pada penelitian ini diproksikan dengan PER. Berdasarkan hasil
perhitungan statistik, dapat disimpulkan kurs memiliki koefisien
regresi dengan arah positif terhadap nilai perusahaan (PER).
Nilai signifikansi variabel kurs sebesar 0.164 lebih tinggi dari
0.05. Hal ini berarti H2 yang menyatakan kurs yang tinggi akan
menurunkan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2010-2012 dinyatakan ditolak. Hasil
penelitian ini, berbeda dengan penlitian yang dilakukan oleh
Kurihara (2006), yang menyatakan bahwa nilai tukar
berpengaruh positif dan signifikan terhadap harga saham.
Penelitian Kewal (2012) juga menyebutkan bahwa kurs
berpengaruh secara signifikan terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG). Hasil penelitian tersebut sesuai dengan
penelitian yang dilakukan oleh Gupta et al. (2000) yang
menemukan bukti bahwa tidak terdapat hubungan yang kuat
antara harga. Hasil penelitian ini berbeda dengan penelitian
yang dilakukan oleh Pangestuti dan Aji (2012) yang
menyebutkan bahwa ROE berpengaruh negatif dan signifikan
terhadap PER. Selain itu Purnomo dalam Triayuningsih (2003)
menemukan bahwa Return on Equity (ROE) berpegaruh positif
terhadap return saham. Hasil penelitian ini sesuai dengan hasil
penelitian yang dilakukan oleh Ain (2013), yang menyebutkan
bahwa ROE tidak berpengaruh terhadap nilai perusahaan.
Penelitian tersebut, didukung oleh penelitian Susilowati dan
Turyanto (2011) yang menyebutkan bahwa ROE tidak
berpengaruh signifikan terhadap return saham. Sesuai dengan
hasil perhitungan statistik dapat dilihat bahwa Return on Equity
(ROE) memiliki koefisien regresi negatif dan nilai
signifikansinya lebih besar dari 0.05. Hal tersebut berarti, saat
Return on Equity (ROE) mengalami peningkatan maka tidak
berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan yang pada
penelitian ini diproksikan dengan PER. Berdasarkan hasil
perhitungan statistik, dapat disimpulkan bahwa Debt to Equity
Ratio memiliki koefisien regresi dengan arah negatif terhadap
nilai perusahaan (PER). Nilai signifikansi variabel Debt to
Equity Ratio (DER) sebesar 0.002 lebih kecil dari 0.05. Hal ini
menyatakan bahwa H4 yang menyatakan DER yang tinggi akan
menurunkan nilai perusahaan pada perusahaan manufaktur yang
terdaftar di BEI tahun 2010-2012 dinyatakan diterima.

JURNAL II

Abstrak Perubahan Makro ekonomi di Indonesia akan mempengaruhi


perekonomian Indonesia dan seluruh industry yang ada. Pasar
modal menjadi penggerak ekonomi nasional melalui perannya
sebagai sumber pembiayaan perusahaan dan alternatif bagi
investor untuk berinvestasi. Didalam pasar modal, Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) sangat berperan penting
karena indeks ini bisa menjadi barometer kesehatan ekonomi
disuatu negara. Tingginya inflasi, suku bunga dan
terdepresiasinya rupiah terhadap dollar akan menurunkan harga
saham. Penelitian ini bertujuan untuk melihat pengaruh faktor
makro ekonomi yaitu inflasi, kurs dansuku bunga terhadap
indeks harga saham gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia
(BEI). Metode analisis menggunakan model analisis linear
berganda. Data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data
bulanan periode januari 2006-Desember 2015. Penelitian ini
menggunakan sampel sebanyak 120 sampel. Hasil pengujian
hipotesis pertama diterima dan diperoleh nilai inflasi sebesar
2,128. Hasil pengujian hipotesis kedua diterima dan diperoleh
nilai kurs sebesar 7,953. Hasil pengujian hipotesis ketiga
diterimadan diperoleh nilai suku bunga sebesar -7,653.
Hipotesis keempat diterima dan diperoleh nilai inflasi, kursdan
suku bunga sebesar 65.313. Dari hasil statistik disimpulkan
variabel inflasi berpengaruh positif dansignifikan terhadap
IHSG. Variabel kurs berpengaruh positif dan signifikan
terhadap IHSG. Variabel suku bunga berpengaruh negatif dan
signifikan terhadap IHSG. Secara simultan variabel bebas yaitu
inflasi, kurs dan suku bunga memiliki pengaruh yang signifikan
terhadap IHSG.
Kata Kunci Kata Kunci: Inflasi, Kurs, Suku Bunga, IHSG
Pendahuluan Perubahan makro ekonomi di Indonesia tentu akan
mempengaruhi perekonomian nasional serta seluruh industri.
Contohnya inflasi yang tinggi dan melemahnya rupiah akan
membuat banyak industri mengalami goncangan, produksi yang
menurun akibat harga-harga bahan baku yang terus naik yang
mengakibatkan menurunnya tingkat laba. Dengan menurunnya
tingkat laba tentu akan memberikan dampak pada turunnya
harga saham di industri tersebut karena dividen
yang akan diterima oleh para pemengang saham akan menurun
sehingga banyak investor yangakan menarik investasi mereka.
Naiknya suku bunga akan membuat para investor lebih tertarik
untuk berinvestasi dalam bentuk tabungan di bank daripada
investasi di pasar modal. Menurunnya harga saham pada
industri akan berdampak juga pada turunnya nilai Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) pada Bursa Efek Indonesia
(BEI).Makro ekonomi tidak mempengaruhi kinerja perusahaan
secara seketika melainkan secara perlahan dan dalam jangka
waktu yang panjang. Sebaliknya harga saham akan terpengaruh
dengan seketika oleh perubahan faktor makro ekonomi tersebut
karena para investor lebih cepat bereaksi. Ketika perubahan
makro ekonomi itu terjadi, para investor akan
memperhitungkan dampaknya baik yang positif maupun yang
negatif terhadap kinerja perusahaan beberapa tahun ke depan,
kemudian mengambil keputusan membeli, menjual atau
menahan saham yang bersangkutan (Samsul, 2006). Oleh
karena itu indeks harga saham lebih cepat menyesuaikan
diriterhadap perubahan variabel makro ekonomi daripada
kinerja perusahaan yang bersangkutan. Secara teori inflasi yang
tinggi mengakibatkan penurunan daya beli uang dan
mengurangi tingkat pendapatan riil yang diperoleh investor dari
investasinya. Tingkat suku bunga yang tinggi juga akan
mempengaruhi nilai sekarang (present value) aliran kas
perusahaan, sehingga kesempatan investasi yang ada tidak akan
menarik lagi. Depresiasi mata uang domestik terhadap mata
uang asing membuat investor enggan untuk berinvestasi di
pasar modal karena terjadinya depresiasi mata uang domestik
terhadap mata uang asing atau depresiasi rupiah terhadap USD
menandakan bahwa prospek perekonomian Indonesia buruk
dan penyebab melemahnya kurs bisa jadi karena faktor
fundamental perekonomian Indonesia yang tidak kuat sehingga
nilai USD menguat dan akan menurunkan IHSG. Sesuai dengan
permasalahan yang diajukan dalam penelitian ini, maka tujuan
dari penelitian ini adalah untuk:
1. Mengetahui pengaruh inflasi terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan (IHSG) di BursaEfek Indonesia (BEI).
2. Mengetahui pengaruh kurs/nilai tukar terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
3. Mengetahui pengaruh suku bunga terhadap Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) diBursa Efek Indonesia (BEI).
4. Mengetahui pengaruh inflasi, kurs/nilai tukar dan suku bunga
secara bersama-sama terhadap Indeks Harga Saham Gabungan
(IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI).
Metode Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis penelitian
Asosiatif. Penelitian ini bertujuan untuk menguji hipotesa yang
ada berdasarkan dari teori yang telah dirumuskan dan diperoleh
dari perusahaan dalam bentuk angka-angka dihitung lebih lanjut
dengan pendekatan kuantitatif. Populasi dalam penelitian ini
meliputi data tingkat inflasi, kurs, suku bunga dan Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG). Sampel dalam penelitian ini adalah
data bulanan mulai Januari 2006 hingga Desember 2015 dengan
jumlah 120 sampel dari data tingkat inflasi, kurs, suku bunga
dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Data yang
digunakan dalam penelitian ini adalah data inflasi Indonesia,
kurs rupiah terhadap dollar US, suku bunga Indonesia dan
Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) 10 tahun terakhir data
setiap bulan dari Januari 2006 hingga Desember 2015. Sumber-
sumber data diperoleh dari website resmi Bursa Efek Indonesia
(http://idx.co.id) dan website resmi Bank Indonesia
(http://bi.go.id). Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini
dengan metode dokumentasi, yaitu pengambilan dokumen-
dokumen berupa nilai inflasi, kurs/nilai tukar USD/IDR, suku
bunga dan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG). Metode
analisa yang digunakan untuk menguji hipotesis adalah model
analisis regresi linear berganda. Regresi berganda merupakan
persamaan regresi dengan menggunakan dua atau lebih variabel
independen. Analisis regresi berganda dalam penelitian ini
digunakan untuk mengetahui pengaruh inflasi, kurs dan suku
bunga terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di BEI.
Hasildanpembahsan Kurs menghasilkan nilai hitung sebesar 7.953 sedangkan tabel
sebesar 1.981 yang berarti thitung ≥ ttabeldan variabel ini
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000 yang apabila
dibandingkan dengan derajat kesalahan yang telah ditentukan
yaitu sebesar 5% atau 0.05 maka nilai signifikansi variabel kurs
lebih kecil dari derajat kesalahan. Nilai koefisien regresi kurs
(X2) adalah 0.392 bernilai positif. Hal ini berarti H0 ditolak dan
H2 diterima. Dari hasil uji disimpulkan bahwa kurs mempunyai
pengaruh positif dan signifikan terhadap IHSG di BEI. Suku
bunga menghasilkan nilai thitung sebesar 7.653 sedangkan
tabel sebesar 1.981 yang berarti hitung ≥ tabel dan variabel ini
mempunyai tingkat signifikansi sebesar 0.000 yang apabila
dibandingkan dengan derajat kesalahan yang telah ditentukan
yaitu sebesar 5% atau 0.05 maka nilai signifikan variabel suku
bunga lebih kecil dari derajat kesalahan. Nilai koefisien regresi
suku bunga (X3) adalah -59810.957 bernilai negatif. Hal ini
berarti H0 ditolak dan H3 diterima. Dari hasil uji disimpulkan
bahwa suku bunga mempunyai pengaruh negatif dan signifikan
Kesimpulan Jurnal Sesuai dengan rumusan masalah dan tujuan penelitian serta hasil
analisis yang telah dilakukan dapat ditarik kesimpulan sebagai
berikut:
1. Inflasi memiliki pengaruh postif dan signifikan terhadap
Indeks Harga Saham Gabungan(IHSG) di Bursa Efek Indonesia
(BEI).
2. Kurs memiliki pengaruh positif dan signifikan Indeks Harga
Saham Gabungan (IHSG) diBursa Efek Indonesia (BEI).
3. Suku bunga memiliki pengaruh negatif dan signifikan
terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek
Indonesia (BEI).
4. Inflasi, kurs dan suku bunga secara bersama-sama atau secara
simultan memiliki pengaruh yang signifikan terhadap Indeks
Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia
Saran Penelitian ini diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap
pengembangan peneliti selanjutnya. Berdasarkan keterbatasan
yang ada diharapkan peneliti selanjutnya dapat
mempertimbangkan hal-hal berikut:
1. Menambah elemen variabel penelitian supaya dapat
diketahui faktor-faktor lain yang dapat mempengaruhi indeks
harga saham gabungan.
2. Menambah jumlah sampel yang akan dipakai dalam
penelitian
BAB III

KELEBIHAN DAN KEKURANGAN

A. KELEBIHAN JURNAL

JURNAL I

Ide-ide yang diberikan oleh penulis dapat menambah pengetahuan pembaca dalam
mereview jurnal dan menambah wawasan pembaca tentang bagaimana faktor ekonomi makro
dan kinerja keuangan suatu peerusahaan . Referensi yang digunakan peneliti sudah cukup
baik. Setiap penjelasan yang diuraikan oleh penulis di dalam junal memiliki keterkaitan antar
sub- sub penjelasannya, yaitu dari pendahuluan, landasan dan pembahasan memiliki
keterkaitan dengan judul jurnal

JURNAL II

Jurnal ini menggunakan metode yang sangat efektif sehingga menghasilkan data
penelitian yang cukup bagi penulis maupun pembaca, serta mudah dipahami.

B. KEKURANGAN JURNAL

JURNAL I

Keterbatasan utama dari penelitian ini adalah penelitian ini menambah periode
penelitian dan tidak hanya terbatas pada perusahaan manufaktur saja dan variabel penelitian
yang sedikit.Namun metode penelitian terlalu singkat dan tidak dijelaskan langkah-langkah
penelitian. Lalu,bahasa di dalam jurnal ini juga kurang dimengerti.

JURNAL II

Identitas jurnal yang dirasa kurang lengkap seperti tidak adanya ISSN.
BAB IV

PENUTUP

A. Kesimpulan

Berdasarkan hasil penelitian dan pembahasan di atas, maka dapat ditarik kesimpulan
sebagai berikut: 1) faktor ekonomimakro yang diproksikan dengan inflasi (X1)memiliki
koefisien regresi positif dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05. Jadi bisa disimpulkan
bahwa saat inflasi mengalami peningkatan maka tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan yang pada penelitian ini diproksikan dengan Price Earning Ratio (PER); 2) faktor
ekonomi makro yang diproksikan dengan kurs (X2) memiliki koefisien regresi positif dan
nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05. Jadi bisa disimpulkan bahwa saat kurs atau nilai
tukar mengalami peningkatan maka tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai perusahaan
yang pada penelitian ini diproksikan dengan Price Earning Ratio (PER); 3) Kinerja keuangan
yang diproksikan dengan Return on Equity (ROE) (X3) memiliki koefisien regresi negatif
dan nilai signifikansinya lebih besar dari 0.05. Jadi bisa disimpulkan bahwa saat Return on
Equity (ROE) mengalami peningkatan maka tidak berpengaruh signifikan terhadap nilai
perusahaan yang pada penelitian ini diproksikan dengan Price Earning Ratio (PER) dan 4)
kinerja keuangan yang diproksikan dengan Debt to Equity Ratio (DER) (X4) memiliki
koefisien regresi negatif dan nilai signifikansinya lebih kecil dari 0.05. Jadi bisa disimpulkan
bahwa saat Debt to Equity Ratio (DER) mengalami peningkatan maka nilai perusahaan yang
pada penelitian ini diproksikan dengan Price Earning Ratio (PER) akan mengalami
penurunan.

Inflasi memiliki pengaruh postif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham
Gabungan(IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI). Kurs memiliki pengaruh positif dan
signifikan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) diBursa Efek Indonesia (BEI). Suku bunga
memiliki pengaruh negatif dan signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di
Bursa Efek Indonesia (BEI). Inflasi, kurs dan suku bunga secara bersama-sama atau secara
simultan memiliki pengaruhyang signifikan terhadap Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG)
di Bursa Efek Indonesia
B. Saran

Disarankan untuk menambah periode penelitian dan tidak hanya terbatas pada
perusahaan manufaktur saja. Selain itu, penelitian selanjutnya dapat menggunakan variabel
ekonomi makro lainnya seperti jumlah uang beredar dan Pertumbuhan Domestik Bruto,
sehingga diharapkan dapat meningkatkan nilai koefisien determinasi R2 dan bagi manajer
perusahaan go public, hasil penelitian ini dapat digunakan sebagai bahan pertimbangan dalam
meningkatkan nilai perusahaan. Manajer perusahaan go public perlu mempertimbangkan
faktor ekonomi makro dan kinerja keuangan dalam mengambil keputusan yang berkaitan
dengan upaya peningkatan nilai perusahaan. Manajer perusahaan go public juga perlu
memperhatikan nilai Debt Equity Ratio(DER), karena nilai Debt to Equity Ratio (DER) yang
tinggi berarti bahwa perusahaan menggunakan utang yang lebih besar dari modal sendiri,
sehingga akan menurunkan nilai perusahaaa dan Bagi investor yang ingin menginvestasikan
dananya pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Indonesia, sebaiknya memperhatikan
faktor ekonomi makro dan kinerja keuangan untuk memperoleh return saham yang
diharapkan. Selain itu, investor juga perlu mempertimbangkan nilai Debt to Equity Ratio
(DER), karena nilai Debt Equity Ratio (DER) yang tinggi mencerminkan risiko perusahaan
yang relatif tinggi.

Di dalam penelitian kedua diharapkan dapat memberikan kontribusi terhadap


pengembangan peneliti selanjutnya. Berdasarkan keterbatasan yang ada diharapkan peneliti
selanjutnya dapat mempertimbangkan hal-hal seperti menambah elemen variabel penelitian
supaya dapat diketahui faktor-faktor lain yang dapatmempengaruhi indeks harga saham
gabungan dan juga menambah jumlah sampel yang akan dipakai dalam penelitian
DAFTAR PUSTAKA

https://journal.unnes.ac.id/sju/index.php/maj/article/view/7203

https://ejournal.unsrat.ac.id/index.php/jbie/article/view/12531

Anda mungkin juga menyukai