Dosen Pengampu :
Hilma Harmen, SE, MBA
DISUSUN OLEH :
MANAJEMEN C 2018
FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
2019
BAB I
PENGANTAR
Identitas Buku :
Buku Utama
Judul : Pengantar Perilaku Organisasi
Penulis : Wayan Gede Supartha dan Desak Ketut Sintaasih
Penerbit : PT. Mabhakti
Tahun Terbit : April 2017
ISBN : 978-602-9138-89-4
Jumlah Halaman : XII+ 178
Edisi : Pertama (Cetakan ke- 1)
Buku Pebanding
Judul : TEORI PERILAKU ORGANISASI
Penulis : Fauzia Agustini, SE, MBA
Hilma Harmen, SE, MBA
Aprinawati, SE, MM
Penerbit : UISU Press
Tahun Terbit : 2018
ISBN : 978-602-61486-5-0
Jumlah Halaman : vi + 197
BAB II
RINGKASAN BUKU
2.1 Ringkasan Buku Utama
Secara teori, suatu birokrasi mempunyai berbagai sifat yang dapat dibedakan dari
ketentuan-ketentuan lain dari suatu organisasi. Beberapa sifat yang amat penting dapat
dikemukakan sebagai berikut : 1. Adanya spesialisasi, atau pembagian kerja. 2. Adanya
hirarki yang berkembang 3. Adanya suatu sistem dari suatu prosedur dan aturan-aturan 4.
Adanya hubungan-hubungan kelompok yang bersifat impersonalitas. 5. Adanya promosi dan
jabatan yang berdasarkan atas kecakapan. Akhir-akhir ini perkembangan perilaku organisasi
semakin terasa kemajuannya bahkan telah menjadi sesuatu hal yang ramai dibicarakan orang,
bukan saja di kalangan akademisi tetapi para politisi dan para birokrasipun berbicara tentang
perilaku organisasi. Ini disadari karena disamping perilaku organisasi ini mudah dipahami,
juga persoalan-persoalan organisasi yang cenderung semakin ruwet, ditambah pula berbagai
persoalan-persoalan manusia dengan berbagai karakter dan perilaku berlanjut menjadi
tantangan utama yang sering dihadapi oleh setiap pimpinan organisasi baik orgnaisasi
pemerintah maupun organisasi swasta dewasa ini. Oleh sebab itu seorang pimpinan sangat
dituntut peranannya untuk bagaimana memahami perilaku organisasi.
Berbagai pengertian perilaku organisasi telah banyak dikemukakan oleh para ahli,
perilaku organisasi sebagai terjemahan dari organizational behavior, tentunya disini penulis
tidak memperbincangkan apakah terjemahan itu sudah tepat atau belum. Menurut penulis
terjemahan tersebut sudah tepat dan mengandung pengertian sesuai dengan istilahnya.
Perilaku Organisasi adalah suatu studi yang menyangkut aspek-aspek tingkah laku manusia
dalam suatu organisasi atau suatu kelompok tertentu. Ia meliputi aspek yang ditimbulkan dari
pengaruh organisasi terhadap manusia demikian pula aspek yang ditimbulkan dari pengaruh
manusia terhadap organisasi. Tujuan praktis dari penelaahan studi ini adalah untuk
mendeterminasi bagaimanakan perilaku manusia itu mempengaruhi usaha pencapaian tujuan-
tujuan organisasi.
1) Psikologi, persepsi seseorang mengenai segala sesuatu di alam dunia ini sangat
dipengaruhi oleh keadaan psikologi.
2) Famili, pengaruh yang sangat besar pula terhahdap anakanak adalah famili atau orang
tua.
3) Kebudayaan, kebudayaan dan lingkungan tertentu juga merupakan salah satu faktor
yang kuat di dalam mempengaruhi sikap, nilai dan cara seseorang mermandang dan
memahami keadaan di dunia ini.
Ada sejumlah kesalahan persepsi yang sering terjadi dalam mempersepsikan orang
lain. Kesalahan persepsi tersebut antara stereotyping, halo effect dan projection Stereotyping,
adalah mengkategorikan atau menilai seseorang hanya atas dasar satu atau beberapa sifat dari
kelompoknya. Stereotyping seringkali didasarkan atas jenis kelamin, keturunan, umur,
agama, kebangsaan dan kedudukan atau jabatan. Misalnya seorang manajer mempunyai
persepsi bahwa ibu-ibu terutama yang mempunyai bayi di rumah tidak menyukai bekerja
lembur dan meganggap bahwa bekerja lembur merupakan satu beban. Secara umum presepsi
tersebut mungkin benar, tetapi tidak berarti benar untuk ibu-ibu tertentu. Halo Efeect, adalah
kecenderungan menilai seseorang hanya atas dasar salah satu sifatnya saja. Misalnya
seseorang yang mudah senyum dan penampilannya rapi di anggap lebih jujur dari orang yang
berpenampilan serem. Hallo effect sering terjadi pada saat melakukan penilaian dan
wawancara. Pewawancara seringkali menilai hanya dari slah satu sifat seseorang yang
nampak menonjol pada saat wawancara dilakukan, pada hal salah satu sifat tersebut tidak
mencerminkan sifat yang sebenarnya dari orang yang di wawancarai tersebut. Projection
merupakan kecenderungan seseorang untuk menilai orang lain atas dasar perasaan dan
sifatnya. Oleh karenanya projection berfungsi sebagai suatu mekanisme pertahanan dari
konsep diri seseorang sehinga lebih mampu menghadapi yang di lihatnya tidak wajar.
Dalam era demokrasi kata transparansi menjadi salah satu istilah yang hangat dan
paling banyak dibicarakan. Ini disebabkan karena istilah transparansi menjadi salah unsur
yang sangat penting dalam suatu pemerintahan yang baik atau biasa disebut dengan Good
Governance. Artinya bahwa suatu pemerintahan dapat dikatakan baik kalau seluruh sistem
yang dijadikan sebagai tolok ukur kepemimpinannya memasukkan unsur transparansi dalam
setiap kebijakannya.
Tiap orang, tiap keluarga, tiap kelompok, tiap organisasi, tiap daerah, agama, bangsa
dan lain-lainnya mempunyai nilai-nilai yang dapat berbeda dari yang lain. Nilai yang ada
pada seseorang adalah bagian dari kepribadiannya, merupakan keyakinan (beliefs) yang
diperoleh dari pengalaman dan dipertahankan selama jangka waktu relatif lama, meskipun
mungkin dapat berubah secara perlahan. Nilai-nilai yang ada pada seseorang turut
menentukan persepsinya, sikapnya, motivasinya, dan perilakunya, termasuk perilaku
kerjanya. Menurut Sigit (2003:79), nilai ialah keyakinan yang bertahan lama mengenai
sesuatu yang dianggap berharga (wortwhile), penting. (importance), mempunyai arti
(meaningfull), diinginkan (desirable), dan diprioritaskan (preferable).
Norma adalah nilai, tetapi nilai belum tentu berbentuk norma. Norma adalah nilai
secara yang umum diterima oleh suatu masyarakat, perkumpulan orang atau organisasi dan
dijadikan pedoman bagi masyarakatnya. Nilai yang sudah menjadi norma mengandung janji
hadiah dan ancaman/sanksi. Orang berperilaku sesuai dengan norma menerima hadiah berupa
diterima oleh masyarakatnya, diberi pujian, dan rasa kepuasan, sedangkan mereka yang
melanggar dicaci maki atau dikenakan hukuman. Menurut Ndraha,( 2003:18) mengemukakan
bahwa nilai dibedakan atas nilai subyektif dan nilai obyektif. Menurutnya bahwa nilai
subyektif adalah sesuatu yang oleh seseorangdi anggap dapat memenuhi kebutuhannya pada
sutu waktu dan oleh karena itu ia (seseorang tadi) berkepentingan atasnya (sesuatu
itu),disebut bernilai atau mengandunng nilai bagi orang yang bersangkutan.
Berbicara masalah sikap, sebenarnya hal ini sudah merupakan sesuatu yang sangat
opuler dan penting,terutama dalam rangka pembahasan psikologi sosial.para ahli mengakui
bahwa setiap sikap dapat terbentuk karena adanya pengaruh dan peranan pembawaan dan
lingkungan, yang keduanya mempunyai fungsi yang sama, dalam arti bahwa sikap tidak
dibawa sejak manusia lahir. Pengertian sikap sudah banyak dikemukakan oleh para ahli.
Dalam memeberikan pengertian tentang sikap ini para ahli berbeda pendapatnya. Namun
pada hakekatnya perbedaan pendapa tersebut tidak menunjukkan perbedaan yang mendasar.
Dalam kaitan ini, kita ketahui bahwa setiap individu didalam aktivitas hidupnya mjempunyai
suatu reaksi ataupun gerakan terhadap suatu obyek tertentu dan inilah nantinya akan menjadi
bagian dari sikap individu tersebut.
Ada beberapa defenisi dari kepuasan kerja yang diberikan oleh para ahli Anoraga (1998:80)
yaitu :
Kepuasan kerja merupakan penilaian dari pekerja yaitu seberapa jauh pekerjaannya
secara keseluruhan memuaskan kebutuhannya.
Kepuasan kerja berhubungan dengan sikap dari karyawan terhadap pekerjaannya itu
sendiri, situasi kerja, kerja sama antara pimpinan dan sesama karyawan.
Kepuasan kerja merupakan sikap umum yang merupakan hasil dari beberapa sikap
khusus terhadap faktor-faktor pekerjaan, penyesuaian diri dan hubungan sosial
individu di luar kerja.
MOTIVASI KERJA
Kata motivasi (motivation) kata dasarnya adalah motif (motive) yang berati dorongan,
sebab atau alasan seseorang melakukan sesuatu. Dengan demikian motivasi berarti suatu
kondisi yang mendorong atau menjadi sebab seseorang melakukan suatu perbuatan/kegiatan
yang berlangsung secara sadar. Dari pengertian tersebut berarti pula semua teori motivasi
bertolak dari prinsip utama bahwa manusia (seseorang) hanya melakukan suatu kegiatan yang
menyenangkannya untuk dilakukan. Prinsip itu tidak menutup kemungkinan bahwa dalam
keadaan terpaksa seseorang mungkin saja melakukan sesuatu yang tidak disukainya.
BUDAYA ORGANISASI
Setiap kita mendirikan organisasi, maka suatu hal yang tidak bisa kita elakkan
munculnya ikatan dalam berbagai hal termasuk perilaku setiap individu dalam organisasi
yang kita dirikan. Misalnya, dalam perilaku, berbicara, berpakaian, upacara, serta segala hal
tinda tanduk baik tidak dan harus berbuat dalam hal-hal tertentu, dan lain-lain sebagainya.
Yang disebut organisasi tidak nampak, yang tampak adalah manusia-manusia anggota
organisasi dan barang phisik milik organisasi. Perbedaan sifat, perilaku dan karakteristik
yang dapat mebedakan suatu organisasi dengan organisasi lain itulah yang disebut budaya
organisasi.
Perilaku keorganisasian adalah suatu studi yang dikerjakan oleh orang-orang dalam
organisasi dan bagaimana perilaku orang-orang tersebut dapat mempengaruhi kinerja
organisasi.
Kepribadian adalah keseluruhan total cara seseorrang bereaksi dan beradaptasi dengan
yang lain. Motivasi merupakan suatu kegiatan yang mengakibatkan seseorang menyelesaikan
pekerjaannya dengan semangat, rela,dan tanggung jawab. Kepribadian yang dimiliki
seseorang akan terlihat pada kualitas kerjanya namun, jika organisasi kurang puas hasil
kerjanya maka suatu organisasi memberikan motivasi pada seseorang tersebut.
BAB 3 : STRES KERJA, BELAJAR, DAN PERSEPSI
Kelompok didefinisikan sebagai kumpulan dua orang atau lebih yang berinteraksi satu
sama lain sedemikian rupa sehingga perilaku atau kinerja seseorang dipengaruhi oleh kinerja
atau perilaku anggota yang lain.
Selain itu suatu organisasi harus mampu mengembangkan rasa saling kepercayaan
yang tinggi agar semua yang di dalam organisasi dapat saling percaya yang tinggi, anggota
percaya pada integritas, karakter dan kemampuan suatu sama lain, tetapi ketika hubungan
pribadi, kepercayaan rapuh, dibutuhkan sewaktu yang lama untuk membangun dengan mudah
hancur dan sulit untuk kembali.
Keberadaan konflik lebih banyak menyangkut perspsi dari orang atau pihak pesepsi
dari orang atau pihak yang mengalami dan merasakannya. Jika suatu keadaan tidak dirasakan
sebagai konflik maka pada dasarnya konflik itu tidak ada. Begitu sebaliknya.
A. Pengertian kepemimpinan
Kepemimpinan dalam organisasi ialah entitas dalam pengarahan tugas atau kewajiban
para anggota dalam organisasi yang dimaksudkan untuk meraih tujuan.
1. Teori genetik
2. Teori sosial
3. Teori ekologis
C. Sifat-sifat pemimpin
Sebagai motivator
Menjalin komunikasi yang baik dengan bawahan
Memberikan kepercayaan kepada bawahan
Bertanggung jawab terhadap apa yang dipimpin
Keterampilan konseptual .
Keterampilan komunikasi
Keterampilan administratif
Keterampilan teknis
E. Tugas kepemimpinan
mendorong
mengungkapkan perasaan
mendamaikan
mengalah
Memperlancar
Memasang aturan permainan
1. kepemimpinan birokrasi
2. Kepemimpinan transaksional
3. Kepemimpinan otokratis
4. Kepemimpinan karismatik
5. Kepemimpinan melayani
6. Kepemimpinan partisipatif
7. Kepemimpinan situasional
8. Kepemimpinan laissez-faire
9. Kepemimpinan tenang
10. Kepemimpinan transformasional.
pembagian pekerjaan
departementalisasi
Rentang kendali
Delegasi kewenangan
Rantaikomando
D. Model-model struktur
Model mekanistik
Model organik
1. Strategi
2. Ukuran
3. Teknologi Organisasi
4. Lingkungan.
1. Desakan dari dalam : Perubahan Nilai Kerja, Produk Usang, Masalah Proses
Organisasi.
2. Desakan faktor eksternal untuk melakukan perubahan: Persaingan, Perubahan
Permintaan Konsumen, Ketersediaan Sumber-Sumber,Teknologi.
: Takut karena tidak mengetahui, Belajar tugas yang baru, Merusak kestabilan interaksi,
Ketidakpercayaan pada manajemen.
2. Shared symbol, meliputi myths, sejarah, upacara ritual, bahasa dan artefak
Cara mempelajari budaya organisasi dalam bentuk cerita, acara ritual, material
dan bahasa:
1. Cerita: penjelasan tentang sejarah berdirinya organisasi, ruang lingkup usaha,
hubungan usaha dengan organisasi yang lain, orang-orang penting dan
sebagainya
2. Acara ritual: penyerahan pemilihan dan penghargaan bagi staf berprestasi dan
sebagainya
3. Simbol material: pakaian khas pramugari, teller, satpam dan sebagainya
1. It must be common
2. It must be habitual
3. It is spontaneous
4. It is a deeply held
5. It is visible
Komunikasi dalam organisasi adalah komunikasi antar manusia atau human communication
yang terjadi dalam konteks organisasi .
Tiga model dalam komunikasi menurut steward tubbs dan sylvia moss dalam human
communication: model komunikasi linear, model komunikasi interaksional dan model
komunikasi transaksional. Proses komunikasi, meliputi perspektif kognitif, perspektif
perilaku. Fungsi komunikasi dalam organisasi: fungsi informatif, fungsi regulatif, fungsi
persuasif, fungsi integratif.
Ada 6 gaya komunikasi :
1. The controllingstyle
2. The equalitarianstyle
3. Thestrukturing style
4. the dynamic style
5. The relinguishing style
6. The withdrawal style
Komitmen berkesinambungan
Komitmen terpadu
Komitmen terkontrol
1. Identifikasi kebutuhan
2. Keterlibatan karyawan
3. Kepercayaan
4. Rasa percaya diri
5. Kredibilitas
6. Pertanggungjawaban
7. Kebijakan perusahaan
8. Budaya perusahaan
9. Komunikasi
10. Menciptakan rasa kebersamaan
11. Menumbuhkan rasa kepemilikan
12. Loyalitas
BAB III
KEUNGGULAN BUKU
A. SIMPULAN
Mahasiswa diajak untuk mengetahui dan membahas tentang Teori Perilaku
Organisasi. Inti esensi nilai-nilai Organisasi tersebut, yaitu Budaya, Sikap, Motivasi, Nilai,
dan Norma. Bangsa Indonesia semestinya telah dapat mewujudkan Teori Perilaku Organisasi
sebagaimana yang dicita-citakan, tetapi dalam kenyataannya belum sesuai dengan harapan.
Hal tersebut merupakan tantangan bagi generasi muda, khususnya mahasiswa sebagai kaum
intelektual, untuk berpartisipasi berjuang mewujudkan semua nilai nilai teori perilaku
organisasi tersebut. Agar partisipasi mahasiswa di masa yang akan datang efektif, maka perlu
perluasan dan pendalaman wawasan akademik mengenai Nilai kerja melalui mata kuliah
Teori Perilaku Organisasi.
Organisasi berperan sebagai leading principle dalam kehidupan ilmiah bangsa
Indonesia. Para ilmuwan tetap berpeluang untuk mengembangkan profesionalitasnya tanpa
mengabaikan nilai ideologis yang bersumber dari masyarakat Indonesia sendiri. Berdasarkan
bahasan bab ketujuh ini, mahasiswa diharapkan memiliki kompetensi: bersikap inklusif,
toleran dan gotong royong dalam keragaman agama dan budaya; bertanggung jawab atas
keputusan yang diambil berdasar pada prinsip musyawarah dan mufakat; merumuskan
Budaya sebagai karakter keilmuan Indonesia; merumuskan konsep karakter keilmuan
berdasar Organisasi; menciptakan model pemimpin, warga negara dan ilmuwan yang pekerja
keras.
B. SARAN
Dari makalah ini penulis berharap pembaca dapat menentukan buku yang akan
menjadi pedoman dalam pembalajaran, diharapkan dapat memahami materi dalam bahasan
makalah ini, serta diharapkan dapat memberikan kritik yang membangun untuk kebaikan
penulisan makalah ini.