Anda di halaman 1dari 20

CRITICAL BOOK REPORT

PROFESI KEPENDIDIKAN

Oleh:
NAMA : SASTI PRAMITA
NIM : 7203141006
DOSEN PENGAMPU : NURLAILA S.Pd, M.Pd,Dr

PROGRAM STUDI PENDIDIKAN EKONOMI


FAKULTAS EKONOMI
UNIVERSITAS NEGERI MEDAN
KATA PENGANTAR

Syukur Alhamdulillah saya ucapkan kepada Allah SWT, yang telahmemberikan
rahmat dan karuania-Nya kepada saya, sehingga saya dapat menyelesaikan Critical Book
Report (CBR), adapun tugas ini dikerjakan untukmemenuhi mata kuliah Profesi
Kependidikan.
Penulis sudah berusaha menyusun CBR ini dengan sebaik-baiknya, tetapi sayamerasa
masih ada banyak kekurangan dalam penulisan CBR ini. Oleh karena itu,saya mengharapkan
kritik dan saran yang membangun dari para pembaca agarkedepannya tugas CBR ini saya
usahakan menjadi lebih baik lagi dalam penulisannya.
Selanjutnya, penulis berharap semoga CBR ini bisa memberikan manfaat
sertamenambah wawasan bagi para pembaca terkhusus terkait dengan materi Profesi
Kependidkan. Terakhir, saya meminta maaf sebagai penulis apabilaadanya kata-kata yang
sulit untuk dipahami.

Medan, Maret 2021


Sasti Pramita

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
 
BAB I PENDAHULUAN...................................................................................................4
A. Latar Belakang................................................................................................................4
B. Rumusan Masalah...........................................................................................................4
C. Tujuan Penulisan.............................................................................................................4
D. Manfaat Penulisan..........................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
A. Identitas Buku.................................................................................................................5
B. Ringkasan Buku..............................................................................................................6
C. Kelebihan, Kekurangan dan Kritik.................................................................................17
 
BAB III PENUTUP.............................................................................................................19
A. Simpulan ........................................................................................................................19
B. Saran ..............................................................................................................................19
 
DAFTAR PUSTAKA..........................................................................................................20
 

3
BAB I
PENDAHULUAN

1.1.Latar Belakang
Derasnya arus infomasi di era globalisasi ini menuntut semua lapisan kehidupanuntuk
mengembangkan segala diensinya baik itu dibidang pengetahuan, nilai dan sikap,maupun
keterampilan. Perkembangan dimensi manuasia dapat dilakukan
melalui pendidikan seperti kemampuan intelektual, kecerdasan mengendalikan emosi, danme
miliki kreatifitas yang tinggi. Pendidikan mempunyai peran yang sangat strategisuntuk
memperiapan generasi muda yang memiliki kebudayaan, kecerdasan emosionalyang tinggi
dan meguasai mega skill yang mantap.latar belakang penulisan buku ini ialahuntuk
membantu pengguna buku dalam memilih buku yang lebih baik serta untukmemenuhi tugas
mata kuliah profesi pendidikan.
1.2.Tujuan
Adapun Tujuan Penulisan Dari Makalah Ini Adalah :
1. Untuk memenuhi salah satu tugas CBR Profesi Kependidikan
2. Untuk mengetahui kelemahan dan kelebihan dari buku tersebut

1.3 Rumusan Masalah


 1. Bagaimana kesesuaian materi dari buku?
2. Apa Kekurangan dan Kelebihan dari buku?

1.4 Manfaat
 1.Sebagai bahan evaluasi bagi penulis untuk memperbaiki penulisan buku kedepannya
2.Sebagai bahan pertimbangan pembaca dalam memilih buku

4
BAB II
PEMBAHASAN

2.1. Identitas Buku


 Buku Pertama :
Judul Buku  : Profesi Kependidikan
ISBN : 978-602-7938-05-2
Penyusun :Dr. Yasaratodo Wau,M.Pd
Penerbit : UNIMED PRESS
Kota Terbit  : MEDAN
Tahun Terbit  : 2017
Jumlah halaman  : 353 Halaman.

Buku Kedua :
 Judul Buku  : Profesi Kependidikan
ISBN  : 978-602-5757-03-2
Penyusun  : David Sigalingging S.Pd
Penerbit : UNPAD
Kota Terbit  : Padang
Tahun Terbit  : 2010
Jumlah halaman  : 82 Halaman

Buku Ketiga :
Judul buku : Profesi Keguruan
ISBN : 978-623-93665-0-6
Penyusun : Heri Susanto
Penerbit : Program Studi Pendidikan Sejarah Fakultan Keguruan dan Ilmu
Pendidikan Universitas Lambung Mangkurat
Kota Terbit : Banjarmasin
Tahun Terbit : 2020
Jumlah Halaman : 106 Halaman

5
2.2. RINGKASAN BUKU
BUKU 1 :
BAB I : HAKIKAT PROFESI KEPENDIDIKAN
Secara etimologis istilah profesi berasal sari bahasa inggris “profesion” yang
berakardari bahasa latin”profeus” yang artinya mengakui.atau menyatakan mampu dalam
suatu bentuk pekerjaan. Jadi pengertian dari profesional adalah suatu keahlian yang di dapat
dari suatu usaha yang dilakukan selama ini dibidang pendidikan.Yang dimana pendidikan di
dapatkan dari perkuliahan selama ini baik di perkuliahan atau pun pelatihan secara rutin. Ciri-
ciri profesi adalah seagai berikut :
1. Memiliki keahlian dan keterampilan yang unggul
2. Memiliki kedisipilinan ilmu yang jelas dankode etik yang baik bagi masyarakat
3. Memiliki rasa tanggung jawab yang profesional dan masa pendidikan berupa pelatihan
4. Berfungsi bagi semuanya(sosial)

Adapun kompetensi yang harus dimiliki oleh guru:


1. Menguasai bahan mengajar ,mengelola program belajar mengajar ,mampu
mengelolakelas
2. Menggunakan media sumber dan landasan-lanadasan kependidikan
3. Mengelola interaksi belajar mengajar dan program pelayanan
4. Menyelenggarakan administrasi dan prinsip penelitian

Adapun sub kompetensi dalam pedagogik adalah sebagai berikut


1. Memahami peserta didik secara mendalam
2. Merancang pembelajaran sesuai aturan
3. Merancang evaluasi peserta didik

BAB II : PROFESIONALISASI GURU


Profesionalisasi mengacu pada kata proses. Kata proses mengandung arti
runtunan perubahan/peristiwa diperkembangan sesuatu,kemajuan sosial berjalan terus,rangkai
antindakaan,pembuatan atau pengelolaan yang menghasilkan produk. Di
Indonesia,telah banyak wahana yang dapat digunakan untuk meningkatkan profesionalismeg
uru,misalnya memperdayakan Pusat Kegiatan Guru(PKG).Usaha lain yang dapatmenigkatkan
kompetensi professional guru adalah member kesempatan kepada gurumerenungkan atau
merefleksikan sejauhmana ia telah menguasai prinsip-prinsip paedagogi secara umum
maupun prinsip lainnya.

6
Kinerja guru adalah hasil kerja yang dicapai guru dalam melaksanakan tugas-tugas
yangdibebankan kepadanya yang didasarkan pada kecakapan,pengalaman,dan
kesungguhandaam bekerja.Kinerja guru menyangkut hasil kerja yang secara kuantitas dan
kualitasdapat dicapai guru dalam melaksanakan tugasnya sesuai dengan tanggung jawab
yangdiberi kepadanya.
Faktor yang mempengaruhi kinerja guru dalam melaksankan tugasnya adalah :
1) Kepeminpinan kepala sekolah,
2) Fasilitas kerja,
3) Harapan-haraapan dan
4) Kepercayaan personalia sekolah.
Profesionalisme seorang guru ditentukan oleh tiga faktor,yakni:1). Faktor internal
dariguru itu sendiri,2). Kondisi lingkungan tempat kerja dan 3).
Kebijakan pemerintah.Penilaian kinerja adalah menilai rasio hasil kerja nyata dari standar kua
litasmaupun kuantitas yang dihasilkan setiap karyawan.Hasil dari penilaian kinerja guru
dapatmenggambarkan sosok keprofesionalan yang dapat ditampilkan oleh guru,secara
nyataselama melaksanakan tugas keguruannya dalam kehidupan nyata. Adapun cirri-ciri
dariguru yang profesional yaitu:memiliki kemampuan interpersonal,memiliki hubungan
baikdengan siswa,mampu memeperhatikan siswa secara tulus,menunjukkan antosis
mengajaryang tinggi,mampu menhajam siswa dalam kegiatan pembelajaran,mamapu
meberikesempatan bagi siswa yang berbicara

BAB III : PERAN ORGANISASI DAN SIKAP PROFESI KEPENDIDIKAN


Sebagai seorang tenaga professional,guru harus senantiasa proaktif
meningkatkan pengetahuan,sikap,dan keterampilannya secara terus menerus.Sasaran penyika
pan itumeliputi penyikapan terhadap perundang-undangan,organisasi
profesi,temansejawat,peserta didik,tempatkerja,pimpinan lembaga dan lingkungan
pekerjaan.Sebagai jabatan yang harus dapatmenjawab tantangan perkemabangan
masyarakat,jabatan guru harus pula selaludikembangkan dan dimuktahirkan.Dalam bersikap
guru harus selalu menagadakan pembaharuan sesuai dengan tuntutan zaman yang melekat
tugas-tugasnya.

BAB IV : PERANANAN GURU DALAM MANAJEMEN PENDIDIKAN


Kata manajemen berasal dari bahasa inggris dengan istilah dab atau kata dasar
manageyang berarti kelola.Management artinya pengelolaan,yang berarti penggunaan
sumberdaya secara efektif untuk mencapai sasaran.Manajemen sering dikatakan
sebagaiilmu,kiat dan profesi.Dapat disimpulkan bahwa managemen adalah suatu
proses pemanfaatan sumber daya yang tersedia secara efektif dan efisien untuk mencapai
tujuansuatu organisasi/lembaga.

7
Fungsi managemen pendidikan adalah
perencanaan,pengorganisasian,penyusunan pegawai,pengarahan, koordinasi,
pencatatan dan pelaporan pengawasan. 
Mangemen pendidikan memiliki tugas yaitu harus mengelola administrasi atau manag
er pendidikan.Kegiatan operasional yang harus diatur yaitu: penyusunan persiapanmengajar(
SAP),pelaksanaan proses belajar,pengelolaan peserta
didik,pengelolaan personalia pendidikan,pengellaan perlengkapan pendidikan,pengelolaan ke
uangan pendidikan,pengelolaan layanan khusus,pengelolaan ketatausahaan(kantor) dan penge
lolaan hubungan sekolah dengan masyarakat.
Managemen pendidikan adalah alat untuk mencapai tujuan
pendidikan.Sebagaialat,managemen pendidikan harus dijalankan secara efektif dan efisien
denganmemberdayakan segala sumberdaya yang tersedia ada baik manusia dan non
manusiasehingga semuanya menjadi satu menuju satu titik akhir,guru secara
profesionalmelaksanakan proses pembelajaran agar peserta didik mau dan dapat belajarr
hinggamencapai tujuan pendidikan.Manajemen pendidikan disekolah harus dijalankan
sesuaidengan fungsi-fungsinya dan berpegang pada prinsip-prinsip manajemen yang efektif
danefisien.Sebagai bagian tidak terpisahkan dari sistem pendidikan,guru bidang studi
harusmemahami dan mampu menjadi bagian yang terintegrasi dalam managemen
pendidikandengan melaksanakan segala tugas dan tanggung jawab pada setiap bidang
garapan yangdikelola oleh kepala sekolah sebagai manager pendidikan disekolah.

BAB V: BIMBINGAN KONSELING DAN PERAN GURU


Bimbingaan konseling di sekolah merupakan salah satu aktivitas pendidikan yang
tidak boleh lepas dari perhatian administrator,manager dan guru di sekolah. Upayamemfasilit
asi peserta didik agar mampu mengembangkan potensi dirinya atau mencapaitugas-tugas
perkembangannya secara optimal (menyangkut aspek fisik, emosi,intelektual, sosial, dan
moral spiritual. Sifat-sifat konseling diantaranya:
 Pertolongan diarahkan kepeningkatan kemampuan dalam menghadapi hidupdengan
segala persoalannya
 Pertolongan yang kontiniu diberikan atas dasar perencanaan dan pemikiranilmiah
 Pertolongan yang proses pemecahannya dari persoalan membutuhkan aktivitasdan
tanggung jawab
 Pertolongan yang isi,bentuk dan caranya disesuaikan dengan kebutuhan tiap-tiap
masalah
 Pertolongan yang berusaha menolong tiap anak

Konseling merupakan suatu proses pertemuan langsung antar konselor


dengankonseli(face to face relationship) yang bermasalah,dimana pembimbingmembantu
konseling dalam mengusahakan perubahan sikap dan tingkahlaku.Sasaran utama dari
konseling adalah perubahan sikap dan tingkah lakusesuai dengan defenisi konseling yang
dikemukakan oleh Carl R. Roger :”counseling is a series of direct contacs with the individual
which aims to offerhim assistance in changing his attitudes and behavior”.

8
Tujuan dari konseling secara umum bertujuan untuk agar siswa mendapat
pelayanankonseling secara optimal sesuai dengan bakat,kemampuaan dan nilai nilai
yangdimiliki.Secara khusus pelayanan konseling disekolah betujuan agar siswadapat:
·
 Memahami lingkungannya dengan baik meliputi lingkungan pendidikan,pekerjaandan
sosial masyarakat
 Membuat pilihan dengan keputusan yang biijaksana
 Menghadapi masalah-masalah yang dihadapi dalam kehidupan sehari-hari
 Memahami diri sendiri

Dikaitkan dengan pelayanan konseling disekolah,dapat dikemukakan beberapa


fungsikonseling yaitu:1.)Fungsi pemahaman,2.)Fungsi
pencegahan,3.)Fungsi penyaluran,4.)Fungsi penyesuaian,5.)Fungsi perbaikan fungsi,6.)Penge
mbangan dan7.)Fungsi pengembangan.Konseling bukan hanya memiliki tujuan fungsi
danmanfaat,tetapi juga memilki beberapa azas-azas yaitu:
 Azas kerahasian
 Azas kesukarelaan
 Azas kekinian,dan
 Azas kemandiri

9
BUKU 2
BAB I : KONSEP DASAR PROFESI KEPENDIDIKAN
A. Profesi
Profesi pada hakikatnya adalah suatu pernyataan atau suatu janji terbuka
yangmenyatakan bahwa seseorang itu mengabdikan dirinya pada suatu jabatan atau
pelayanankarena orang tersebut merasa terpanggil untuk menjabat pekerjaan itu. Istilah
profesi,menurut Everest Hughes (dalam Piet A Sahartian, 1994) merupakan simbol dari
suatu pekerjaan dan selanjutnya menjadi pekerjaan itu sendiri.
B.Profesi Guru.
Guru mempunyai peranan yang amat penting dalam upaya pendidikan, RonanBrandt
dalam tajuk rencana Education Leadership maret lalu mencatat :”hampir semuausaha
reformasi dibidang pendidikan seperti pembaharuan kurikulum dan penerapanmetode
mengajar baru pada akhirnya tergantung kepada guru (Dedi Supriadi, 75:1997).
C. Ciri ciri guru profesional
Menurut jurnal (dalam Dedi Supriadi, 1998) untuk menjadi profesional, seorang
gurudituntut untuk memiliki lima hal. Pertama, guru mempunyai komitmen pada murid
danproses belajarnya. Ini berarti bahwa komitmen guru adalah kepada kepentingan
siswanya.Kedua, guru menguasai secara mendalam bahan/mata pelajaran yang diajarkannya
sertacara mengajarkannya kepada siswanya. Ketiga, guru bertanggung jawab memantau
hasil belajar murid melalui berbagai teknik evaluasi, mulai cara pengamatan dalam prilakumu
rid sampai tes hasil belajar. Keempat, guru mempu bersifir sistematis tentang apa
yangdilakukannya, dan belajar dari pengalamannya. Kelima, guru seyogyanya
merupakan bagian dari masyarakat belajar dalam lingkungan profesinya.

BAB II : GURU SEBAGAI PROFESI


 1.  Hakekat dan martabat guruGuru yang ideal dan profesional merupakan dambaan setiap
insan pendidikan, sebabdengan guru yang profesional diharapkan pendidikan menjadi lebih
berkualitas. Apabila penghargaan terhadap guru tersebut tidak memadai, Maka harapan atau
idealisme diatas, bukan merupakan pekerjaan yang mudah. Hal ini berkaitan erat dengan pen
ghargaanmasyarakat atau negara terhadap profesi guru. Negara-negara maju
memberikan penghargaan yang lebih kepada guru dibanding dengan Indonesia
2. Kompetensi guruInti dari pendidikan adalah interaksi antara pendidik (guru) dengan
peserta didik (murid)dalam mencapai tujuan-tujuan pendidikan. Pendidik, peserta didik dan
tujuan pendidikanadalah komponen-komponen pendidikan yang esensial (utama). Ketiga
komponen pendidikan ini membentuk suatu segitiga, yaitu jika hilang salah satu komponenny
a,maka akan hilang hakekat dari pendidikan itu.Sebagai pendidik, tugas guru pada dasarnya
adalah mendidik, yaitu membantu anak didikmengembangkan pribadinya, memperluas
pengetahuannya, dan melatih keterampilannyadalam berbagai bidang.

10
3. Organisasi Profesional Guru
a. Fungsi Organisasi Profesional Keguruan
Sebagai telah disebutkan bahwa salah satu kriteria jabatan profesional adalah
jabatan profesi harus mempunyai wadah untuk mnyatukan gerak langkah untuk mengendalik
ankeseluruhan profesi, yakni organisasi profesi. Bagi guru-guru di negara kita, wadah initelah
ada yakni Persatuan Guru Republik Indonesia, lebih dikenal dengan singkatanPGRI.
Didirikan di Surakarta tanggal 25 November 1945. Salah satu tujuan dari PGRIadalah
mempertinggi kesadaran, sikap, mutu, dan kegiatan profesi guru sertameningkatkan
kesejahteraan mereka (Basuni,1986)
Selain itu basuni juga menguraikan misi utama PGRI yaitu:
1. Misi politis,/ideologis
2. Misi persatuan/organisatoris
3. Misi profesi
4. Misi kesejahteraan

 b. Jenis-jenis organisasi keguruan


Disamping PGRI sebagai satu-satunya organisasi guru-guru sekolah yang
diakui pemerintah saat ini, ada organisasi sekolah yang disebut Musyawarah Guru MataPelaj
aran (MGMP), yang didirikan atas anjuran pejabat-pejabat pada DepartemenPendidikan
Nasional. Selain dari pada organisasi tersebut juga ada organisasi resmi
di bidang pendidikan, yakni Ikatan Sarjana Pendidikan Indonesia (ISPI) yang saat inimempun
yai devisi-devisi, antara lain Asosiasi Bimbingan dankonseling Indonesia(ABKIN),
Himpunan Administrasi Pendidikan Indonesia (HISAPIN), Himpunan SarjanaBahasa
Indonesia (HSPBI) dan lain-lain.
4. Kode Etik Guru
A. Pengertian Kode Etik
Kode etik suatu profesi adalah norma-norma yang harus diindahkan oleh
setiap anggota profesi dalam melaksanakan tugas profesinya dan dalam hidupnya
dimasyarakat.
Kode Etik Guru Indonesia
Persatuan Guru Republik Indonesia menyadari bahwa Pendidikan adalah merupakansuatu
bidang Pengabdian terhadap Tuhan Yang Maha Esa, Bangsa dan Tanah Air sertakemanusiaan
pada umumnya. Guru Indonesia yang berjiwa Pancasila dan Undang - Undang Dasar 1945 .
Maka Guru Indonesia terpanggil untuk menunaikan karyanyasebagai Guru dengan
mempedomani dasar - dasar sebagai berikut :

11
1. Guru berbakti membimbing anak didik seutuhnya untuk membentuk manusia pembangun
yang berjiwa Pancasila
2.Guru memiliki kejujuran Profesional dalam menerapkan Kurikulum sesuai
dengankebutuhan anak didik masing - masing .
3. Guru mengadakan komunikasi terutama dalam memperoleh informasi tentang anakdidik ,
tetapi menghindarkan diri dari segala bentuk penyalahgunaan .
4. Guru menciptakan suasana kehidupan sekolah dan memelihara hubungan dengan orangtua
murid sebaik - baiknya bagi kepentingan anak didik
5. Guru memelihara hubungan dengan masyarakat disekitar sekolahnya maupunmasyarakat
yang luas untuk kepentingan pendidikan .
6. Guru secara sendiri - sendiri dan atau bersama - sama berusaha mengembangkan
danmeningkatkan mutu Profesinya .
7.Guru menciptakan dan memelihara hubungan antara sesama guru baik
berdasarkanlingkungan maupun didalam hubungan keseluruhan .
8.Guru bersama - sama memelihara membina dan meningkatkan mutu Organisasi
GuruProfesional sebagai sarana pengapdiannya.
9.Guru melaksanakan segala ketentuan yang merupakan kebijaksanaan Pemerintah
dalam bidang Pendidikan.

BAB III : PROFESI GURU SEBAGAI JABATAN FUNGSIONAL


1. Guru Yang Ideal
Guru yang ideal adalah guru yang menguasai kompetensinyasebagai
guru.BanyakRumusan oleh para ahli tentang kompetensi guru, misalnya (dalam
Roestiyah, 1989)memberikan sepuluh rumusan tentang kompetensi guru, yaitu :
1) Menguasai bahan pelajaran
2) Mengelola program belajar mengajar
3) Mengelola kelas
4) Menggunakan media/sumber belajar
5) Menguasai landasan-landasan kependidikan
6) Mengelola interaksi belajar mengajar
7) Menilai prestasi peserta didik untuk kepentingan pengajaran
8) Mengenal fungsi dan program layanan bibingan dan knseling sekolah
9) Mengenal dan menyelenggarakan administrasi sekolah
10) Memahami prinsip-prinsip dan menjelaskan hasil-hasil penelitian
pendidikan gunakeperluan pengajaran.

12
2. Tugas Pokok, Tanggung Jawab dan Wewenang Guru
Keputusan Menpan nomor 84/1993, Guru adalah pegawai negeri yang diberi
tugas,tanggung jawab, wewenang dan hak secara penuh oleh pejabat yang berwenang
untukmelaksanakan pendidikan dengan tugas utama mengajar peserta didik pada
jenjang pendidikan dasar dan menengah termasuk taman kanak-kanak
atau membimbing pesertadidik pada pendidikan dasar dan menengah.

BAB IV : WAWASAN BIMBINGAN DAN KONSELING


 A. Pengertian Bimbingan dan Konseling
Bimbingan dan konseling merupakan suatu kegiatan yan terintegrasi dalam
keseluruhan proses belajar megajar. Bimbingan adalah bantuan yang diberikan kepada indivu
ataukelompok agar mereka dapatmandiri, melaluibahan, interaksi, nasehat, gagasan
,alatdanasuhanyang didasarkan atasnormaataunilai-nilaiyang berlaku. Sedangkan
konselingsebagai suatu usaha memperolehkonsep diri pada individu siswa
B. Latar Belakang Perlunya bimbingan Dan Konseling Dalam Pendidikan
1. Latar belakang social budaya
2. Latar belakang pendidikan 
3. Latar belakang psikologi
C. Tujuan Bimbingan Dan Konseling
Tujuan bimbingan dan konseling secara umum adalah untuk membantu individu
dalammencapai kebahagiaan hidup pribadi, kehidupan yang efektif dan produktif
dimasyarakat,hidup bersama individu lain serta harmonis antara cita-cita dengan kemampuan
yang ada.

BAB V : PERANAN GURU DALAM PELAKSANAAAN PROGRAMBIMBINGAN


DAN KONSELING DI SEKOLAH
1. Program bimbingandan konseling
A. Maknadan tujuanProgram bimbingan dan konseling merupakan suatu rangakaian kegiatan
yangterencana,terorganisasi dan terkoordinasi selama periode waktu tertentu (Winkel,
1991).Prayitno, (2000) memberikan makna bahwa program bimbingan dan konseling
(BK)adalah satuan nrencana kegiatan BK yang akan dilaksanakan pada periode waktu
tertentu.

13
B. Bidang dan Jenis Layanan Bimbingan dan Konseling
1. Bidang-bidang bimbingana.
a. Bimbingan pribadi,yaitu pelayan bimbingan dan konseling yang diarahkan untukmembantu
siswa menemukan dan mengembangkan pribadi yanga beriman
dan bertakwa terhadap Tuhan yang Yang Maha Esa, mantap dan mandiri serta sehat jasmani
dan rohani 
b.Bidang bimbingan sosial,yaitu pelayan bimbingan dan konseling yang diarahkanuntuk
membantu siswa mengenal dan berhubungan dengan lingkungan sosialnya yangdilandasi
budi pekerti luhur, tanggung jawab kemasyarakatan dan kenegaraanc. Bidang bimbingan
belajar,yaitu pelayanan bimbingan yanga diarahkan un tukmembantu siswa untuk
mengembangkan diri, sikap dan kebiasaan belajar yanga baikuntuk menguasai pengetahuan
dan keterampilan, serta menyiapkannya untuk
melanjutkan pendidikan pada tingkat yang lebih tinggi, atau mempersiapkan siswa untuk terj
unlangsung ke lapangan pekerjaan tertentu (khusus untuk SMK)

14
BUKU KETIGA

CHAPTER I THE CONCEPT OF TEACHING PROFESSION

The teaching profession is a very important profession and contributes directly
to the progress of a nation. As a profession,
the teacher ideally has special requirements for a person to live up to . Special
competencies are required to become a teacher. The teacher is a strategic position for
the empowerment and learning of a nation that can not be replaced by any element in
the life of a nation since ancient times. The more significant the existence of teachers
in carrying out their roles and duties, the more guaranteed the creation
of reliability and the development of one's readiness. With said another portrait
of man who will come reflected on the portrait of the teacher in
the past now and move forward dynamics of life is very dependent on the "image" of
teachers in in the midst of society.
Likea profession other professions teachers are
also equipped with various attributes of the profession, among other code of
ethics teaching profession, professional organizations teacher, organizations teaching
profession, as well as laws that guarantee the rights and obligations of teachers in
Indonesia. These regulations and a set of values are made to ensure
that the teaching profession can play a maximum role in the educational process .
 
CHAPTER II TEACHER'S PROFESSIONAL ATTITUDES AND COMPETENCIES
Like any other profession, to become a professional teacher , various criteria
are needed. Those criteria form the cornerstone of the teaching profession
professionalism and competence of teachers as contained in the Act
of Teachers and Lecturers and the Regulation of Minister of Education of the
National about the competence of teachers. To be called a teacher professionals is not
only necessary qualification of educational scholarship in education, but also the
fulfillment of the competence of professional, competence pedagogy, social
competence, and competence
of personality. Fourth competence is a package intact the mandatory owned a teacher 
, as stipulated in the laws and regulations that mentioned previously. Not fulfillment

15
of competencies that will affect the fulfillment of the quality of educational
services. Based on the description in the above, be a teacher is not a
job easily. Teachers do not only carry out
their profession when they are in school, but also in society. There is a set of
attributes that is attached to the teachers in socially at school and in the community.
 
 
CHAPTER III DEVELOPMENT OF TEACHER PROFESSION
In connection with the development of the teaching profession, there are
many aspects that can be developed, among other development activities
of instructional development career, and development aspects
of professionalism. Aspects that can
be developed from instructional activities . Aspects are among others; the design of
learning, media learning, strategies of learning, learning
resources and others so that relate to the learning activities in the classroom as well
as in the outside environment class.
In the framework of the development of a career teacher, candy PAN-
RB No. 16 Year 2009 has set 4 (four) functional hierarchy of teachers from the
lowest up to the highest, ie Teacher First Teacher Young, Professor
Madya, and Master Key. As well as the Employees of State Civil others, the
promotion is done by calculating the number of credits. Teachers have the right
to the same with the PNS others that ladder of career accordance with preatasi work.
Meanwhile, from the professional aspect , the development
of the teaching profession can be seen from the history of Indonesian
education. Viewed from the aspect of the development of teacher education in the
history of Indonesian education, the preparation of prospective teachers has
experienced developments in the school structure , curriculum and policies for teache
r education . In addition, it can also be seen how to increase the role of professional
organizations in efforts to build independence and credibility
of the teaching profession .
 

16
2.3 KELEBIHAN, KELEMAHAN DAN KRITIK
KELEBIHAN

1. Pada buku karangan pertama yaitu karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd cara penyajian
isi permasalahan terlihat efektif dan efisien terbukti dengan pola-pola pengembangan 
pembahasanberdaya guna dan bertepat guna yang mempermudah pembaca dalamme
mahami dan mengerti isi buku.
2. Pada buku Pertama karangan Dr. Yasaratodo, M.Pd terdapat tugas-tugas atau
latihan pada setiap akhir bab sangat baik bagi pembaca terutama mahasiswa dalam me
ngujitingkat kompetensi yang diperoleh, sedangkan pada buku pembanding kedua
3. Penggunaan analogi yang baik untuk memahami maksud penulis untuk
sebagianulasan materi yang memerlukan pendekatan menggunakan penjelasan
analogi seperti pada halaman 112 dan 114.
4. Pembahasan materi lebih terperinci dan sesuai dengan perkembangan
lingkupmasyarakat, teknologi, dan kebutuhan pada saat itu.
5. Buku 1 dengan buku materinya hamper serupa, hanya saja buku 1 lebih terperinci
dan jelas.
6. Rangkuman yang terletak setelah penjabaran materi menyimpulkan poin-poin
pentingyang dibahas dalam setiap bab-nya. Hal ini sangat baik untuk membantu
pembacamereview kembali hal-hal pokok yang mesti diingat dan dipahami dengan
baik

17
7. Sumber-sumber buku acuan dalam daftar pustaka yang ada disetiap
babmempermudah pembaca mencari sumber asli jika digunakan sebagai acuan
untukmemperdalam pemahamannya
8. Penulisan didesain dengan temperamen yang sesuai dengan konteks zaman
9. Kertas buku yang dipakai cukup baik untuk ukuran mata normal. Hal ini
terbuktidengan mudahnya pembaca memahami isi dan tidak merasa perih matanya
jika terlalulama membcanya.
10. Adanya kutipan dari luar negeri yang dituliskan langsung dalam bahasa
aslinyasehingga pembaca akan lebih memahami arti dan makna yang terkandung
didalamya.Hal ini dapat mengurangi perbedaan konsepsi pembaca dengan penulis.

KELEMAHAN
1. Kekuranagn sesuaian inti paragraph pada beberapa sub materi. Bahkan ada bagianyang
tidak tertuliskan atau dibahas tuntas.
2. Jenis tulisannya berbeda-beda, ada yang memakai Times New Roman, ada yangmemakai
Arial dan kadang memakai Calibri.
3. Kesalahan letak penulisan catatan kaki pada halaman yang berbeda dengan kode
pada bacaan materi.
4.Kekurangan dalam penulisan pada hal 121 yakni penulis ingin menunjuk suatuhalaman
untuk memperjelas konsep yang dijelaskan
5. Penggunaan dua kata sekaligus yang memiliki pengertian sama. Jadi, jika salah
satudihilangkan maka tidak akan mengurangi makna kalimat. Hal ini terlihat pada
halaman123 “dengan melalui”.
6.Terdapat penulisan yang salah pada : halaman 131 yakni “diarti kam”, halaman
171“rokhani”, halaman 185 “dikawatirkan”, halaman 186 “m?syarakat”, halaman
204“akreologi”, halaman 226 “kaedah”. Dan lainnya.
7. Terdapat kalimat yang ambigu pada halaman 152 “mata - mata pelajaran”.

 KRITIK
1. Dalam mengangkat suatu permasalahan memang dibutuhkan suatu data yang
banyak,akan tetapi jangan terlalu dipaksakan sehingga sebagian datanya ada yang
tidak bisadipecaya dengan pasti. Data yng tidak atau sebagian masih terdapat
kesangsian jangandigunakan.
2. Penyusunan urutan yang disajikan dalam isi pembahasan memang sistematis,
namun juga tidak ada salahnya jika ditunjukkan setiap pembahasan isi mengikat suatu
simpulan khusus pembahasan tersebut.

18
BAB III
PENUTUP

 I. Kesimpulan
Buku ini layak dibaca dan layak juga dirujuk sebagai bahan studi maupun karya
ilmiah. Halini terwujud dengan bukti fisik buku ini yang menyajikan banyak data atau
informasi ilmiahyang penyampaiannya mengikuti pekembangan teknologi dan sifat
masyarakat global.
Dari kesekian banyak kelebihan maka buku ini tidak menutup kemungkinan
hanyadipergunakan bagi kalangan pelajar/mahasiswa atau pakar ilmu, tetapi juga layak bagi
gurudan khalayak umum sebagai bentuk atau cara adaptif mempersiapkan diri untuk
menyikapi perubahan dalam dunia pendidikan yang cenderung dinamis berubah terjadi
disekitar kita.

II. Saran
Hendaknya penyajian buku ini mempertahankan keunikannya tersebdiri yang telah
terbangundari hal-hal yang berkaitan langsung dengan pribadi internal dan eksternal di dunia
profesikependidikan.Dari kesekian banyak kelebihan diatas, telah juga diuraikan kelemahan
dari buku ini, harapan kedepan buku ini terus diperbaiki sesuai dengan anggapan
atau kebutuhan pembaca pada khususnya.Buku ini sangat banyak manfaatnya terutama bagi k
elangsungankehidupan kita msing-msaing calon pendidik, maka diharapkan kedepan buku ini
tetpterupdate denga revisi-revisi yang lebih membangun dan mendetail lagi sesuai
dengan perkembangan zaman dan ilmu pengetahuan serta teknologi.

19
DAFTAR PUSTAKA
Sigalingging, David., (2010)., Profesi Kependidikan., Padang : UNPADWau, Yasaratodo.,
(2017)., Profesi Kependidikan., Medan : Unimed Press.

20

Anda mungkin juga menyukai