Anda di halaman 1dari 9

Nama Mahasiswa : Sasti Pramita

Nim : 720314006

Kelas :B

Mata Kuliah : Ekonomi Moneter

Prodi : Pendidikan Ekonomi

Tugas Rutin I

RUANG LINGKUP EKONOMI MONETER

A. Definisi Uang

Uang dalam ilmu ekonomi tradisional didefinisikan sebagai setiap alat


tukar yang dapat diterima secara umum. Alat tukar itu dapat berupa benda apapun
yang dapat diterima oleh setiap orang di masyarakat dalam proses pertukaran
barang dan jasa. Dalam ilmu ekonomi modern, uang didefinisikan sebagai sesuatu
yang tersedia dan secara umum diterima sebagai alat pembayaran bagi pembelian
barang-barang dan jasa-jasa serta kekayaan berharga lainnya serta untuk
pembayaran hutang

Keberadaan uang menyediakan alternatif transaksi yang lebih mudah


daripada barter yang lebih kompleks, tidak efisien, dan kurang cocok digunakan
dalam sistem ekonomi modern karena membutuhkan orang yang memiliki
keinginan yang sama untuk melakukan pertukaran dan juga kesulitan dalam
penentuan nilai. Efisiensi yang didapatkan dengan menggunakan uang pada
akhirnya akan mendorong perdagangan dan pembagian tenaga kerja yang
kemudian akan meningkatkan produktifitas dan kemakmuran.
Adapun definisi uang menurut para ahli adalah sebagai berikut:
1. Mankiw
Uang adalah persediaan aset yang bisa dengan segera digunakan untuk
melakukan transaksi, selain itu uang merupakan segala sesuatu yang
dapat dipakai atau diterima untuk melakukan pembayaran baik barang,
jasa maupun hutang, uang memiliki satu tujuan fundamental dalam
sistem ekonomi, memudahkan pertukaran barang dan jasa,
mempersingkat waktu dan usaha yang diperlukan untuk melakukan
perdagangan.

2. Menurut Albert Gailort Hart


Pengertian uang menurut Albert Gailort Hart adalah suatu kekayaan
yang dimiliki untuk dapat melunasi utang dalam jumlah tertentu dan
pada waktu yang tertentu pula. Menurut Walker Pengertian uang secara
umum adalah semua hal yang dapat dilakukan oleh uang itu. Dengan
kata lain, uang adalah uang karena fungsinya sebagai uang dan bukan
karena fungsi-fungsi yang lain.

3. Menurut A. C. Pigou
Menurut pendapat dari A. C. Pigou, pengertian uang dapat didefinisikan
sebagai segala sesuatu yang umum dipergunakan sebagai alat tukar.

4. Menurut Rollin G.
Thomas Rolling G. Thomas menyatakan arti uang adalah segala sesuatu
yang tersedia dan umumnya diterima umum sebagai alat pembayaran
untuk pembelian barang dan jasa, serta untuk pelunasan utang.

5. Menurut R. S. Sayers
Pengertian uang menurut R. S. Sayers dalam bukunya berjudul Modern
Banking adalah segala sesuatu yang umum diterima bagi pembayaran
utang.

6. Menurut Irma Rahmawati


Irma Rahmawati mengemukakan pendapat bahwa uang merupakan suatu
benda yang mampu untuk disetujui oleh seluruh lapisan masyarakat
sebagai alat untuk penukaran dalam perdagangan.

7. Menurut H. Robertson
Arti uang menurut H. Robertson merupakan segala sesuatu yang umum
diterima dalam pembayaran barang dan jasa dalam masyarakat.

8. Menurut Rismsky K. Judisseno


Definisi uang merupakan satu media yang mampu untuk diterima yang
digunakan oleh setiap pelaku ekonomi atau pun pelaku pasar uang guna
mempermudah pada saat bertransaksi.
9. Menurut Kasmir
Pengertian uang merupakan alat tukar menukar, dalam hal ini uang
digunakan sebagai alat untuk membeli atau menjual suatu barang
maupun jasa. Dengan kata lain uang dapat dilakukan untuk membayar
terhadap barang yang akan dibeli atau diterima sebagai akibat dari
penjualan barang dan jasa.

10. Menurut George N. Halm


Pengertian uang adalah hal untuk mempermudah perantara tukar-
menukar dalam mengatasi masalah sistem barter atau kesulitan-kesulitan
dalam transaksi kredit. Menurut

11. Ensiklopedia Indonesia


Pengertian uang menurut Ensiklopedia Indonesia adalah segala sesuatu
yang biasanya digunakan dan diterima secara umum sebagai alat penukar
atau standar pengukur nilai, yaitu standar daya beli, standar uang dan
garansi menanggung utang.

(Sumber: Gramedia, Literasi Uang)

Adapun kesimpulan menurut pendapat saya mengenai uang adalah


sesuatau alat pembayaran yang sah yang digunaan untuk bertransaksi, sehingga
masyrakat umumnya dapat melakukan kegiatan ekonomi.

B. Sejarah Terjadinya Uang

Setelah mengetahui makna dan pengertian mengenai uang, selanjutnya


merupakan sejarah bagaimana awal mula uang tercipta dan menjadi alat tukar
yang resmi, yang beredar dan digunakan oleh masyarakat. Pada masa prasejarah,
hingga awal masa sejarah, manusia memenuhi kebutuhan hidupnya dengan
mencari berbagai bahan dan makanan dari alam. Sehingga, praktis kegiatan jual
beli tidak bisa dilakukan, dan tidak memungkinkan untuk dilakukan.
Kemudian, lambat laun, kebutuhan yang disediakan tidaklah cukup.
Beberapa daerah memiliki sumber daya maupun bahan makanan, pakaian dan
penunjang tempat tinggal yang lebih baik dari tempat lainnya. oleh sebab itu,
penukaran barang dengan barang menggunakan sistem barter mulai lazim untuk
digunakan.
Barter dianggap memberikan keuntungan satu sama lain, sehingga mudah
untuk mengaplikasikannya. Namun, kemudian disadari bahwa sistem ini juga
terdapat beberapa kendala, misalnya saja, barang yang hendak ditukarkan ternyata
tidak diperlukan oleh pihak kedua. Ini membuat pihak kedua tidak mau
melakukan barter pada pihak pertama.
Untuk mengatasi hal tersebut, maka manusia kemudian berkreasi dan
menciptakan alat pembayaran yang disepakati. Awalnya menggunakan kerang
atau batu-batuan yang dianggap menarik, kemudian mulai melebur emas maupun
perak dalam mata uang logam untuk digunakan. Nilai mata uang dengan
menggunakan dua logam mulai tersebut, dinilai efektif, sebab kegiatan ekonomi
kemudian berjalan dengan lebih lancar. Selain mudah digunakan, uang logam juga
bisa diproduksi secara pribadi oleh industri domestik.
Tapi perlahan tapi pasti, sistem ini juga dinilai tidak efektif, sebab pada
saat itu, bahan yang digunakan terbatas, walaupun pengertian uang masih sama
digunakan sebagai nilai tukar yang setara, penggunaan uang kertas kemudian
berkembang untuk mengimbangi perkembangan uang logam. Selanjutnya,
masyarakat lebih familiar menggunakan uang kertas, dan memakai uang logam
sebagai nilai ukur yang berbeda, terutama jika masih mengandung emas ataupun
perak.

(Sumber:Gramedia, Sejarah Adanya Uang)


C. Ciri- Ciri Uang
Tidak semua benda dapat dinggap sebagai uang, ada beberapa syarat yang harus
dipenuhi suatu benda agar dapat dinggap sebagai uang yaitu:

 Benda tersebut dapat diterima secara umum “acceptability”.


 Benda tersebut harus memiliki nilai yang stabil dari waktu ke waktu dan
dijamin pemerintah “stability of value”.
 Benda tersebut harus mudah dibawa dan ringan “portability”.
 Benda tersebut memiliki kualitas dengan nilai yang telah ditentukan
“uniformity”.
 Terbuat dari bahan yang dapat bertahan lama “durability”.
 Di buat dalam jumlah terbatas dan tidak mudah untuk dipalsukan
“scarcity”.
 Dapat dibagi dengan mudah tanpa mengurangi nilai dan kualitas benda
tersebut “divisibility”.
 Memiliki bentuk dan ukuran yang baku “standardability”.
(Sumber:Ardaz Birz, Ekonomi Makro)

D. Fungsi Uang
Fungsi Secara umum, uang memiliki fungsi sebagai perantara untuk
pertukaran barang dengan barang, juga untuk menghindarkan perdagangan dengan
cara barter. Secara lebih rinci, fungsi uang dibedakan menjadi dua yaitu fungsi
asli dan fungsi turunan.

1. Fungsi Asli Uang

Suatu benda dapat dijadikan sebagai “uang” jika benda tersebut telah
memenuhi syarat-syarat tertentu. Pertama, benda itu harus diterima secara
umum (acceptability). Agar dapat diakui sebagai alat tukar umum suatu benda
harus memiliki nilai tinggi atau setidaknya dijamin keberadaannya oleh
pemerintahan.

Bahan yang dijadikan uang juga harus tahan lama (durability), kualitasnya


cenderung sama (uniformity), jumlahnya dapat memenuhi kebutuhan masyarakat
serta tidak mudah dipalsukan (scarcity). Uang juga harus mudah dibawa, portable,
dan mudah dibagi tanpa mengurangi nilai (divisibility), serta memiliki nilai yang
cenderung stabil dari waktu ke waktu (stability of value).
Fungsi asli uang terbagi menjadi:

 Sebagai Alat Tukar atau medium of exchange yang dapat mempermudah


pertukaran. Orang yang akan melakukan pertukaran tidak perlu menukarkan
dengan barang, tetapi cukup menggunakan uang sebagai alat tukar.
Kesulitan-kesulitan pertukaran dengan cara barter dapat diatasi dengan
pertukaran uang.

 Sebagai Satuan Hitung (unit of account) karena uang dapat digunakan


untuk menunjukan nilai berbagai macam barang atau jasa yang
diperjualbelikan, menunjukkan besarnya kekayaan, dan menghitung besar
kecilnya pinjaman. Uang juga dipakai untuk menentukan harga barang atau
jasa (alat penunjuk harga). Sebagai alat satuan hitung, uang juga berperan
untuk memperlancar pertukaran.

 Sebagai Alat Penyimpan Nilai (valuta) karena dapat digunakan untuk


mengalihkan daya beli dari masa sekarang ke masa mendatang. Ketika
seorang penjual saat ini menerima sejumlah uang sebagai pembayaran atas
barang dan jasa yang dijualnya, maka ia dapat menyimpan uang tersebut
untuk digunakan membeli barang dan jasa pada masa mendatang.

2. Fungsi Turunan Uang


Selain ketiga hal di atas, uang juga memiliki fungsi lain yang disebut
sebagai fungsi turunan. Fungsi turunan tersebut diantaranya:

 Sebagai Alat Pemindah Kekayaan: Seseorang yang hendak pindah dari


suatu tempat ke tempat lain dapat memindahkan kekayaannya yang berupa
tanah dan bangunan rumah ke dalam bentuk uang dengan cara menjualnya.
Di tempat yang baru dia dapat membeli rumah yang baru dengan
menggunakan uang hasil penjualan rumah yang lama.

 Sebagai Pendorong Kegiatan Ekonomi: Apabila nilai uang stabil orang


lebih bergairah dalam melakukan investasi. Dengan adanya kegiatan
investasi, kegiatan ekonomi akan semakin meningkat.

 Sebagai Alat Pembayaran yang Sah: Kebutuhan manusia akan barang dan


jasa yang semakin bertambah dan beragam tidak dapat dipenuhi melalui cara
tukar-menukar atau barter. Guna mempermudah dalam mendapatkan barang
dan jasa yang diperlukan, manusia memerlukan alat pembayaran yang dapat
diterima semua orang, yaitu uang.
 Sebagai Alat Pembayaran Utang: Uang dapat digunakan untuk mengukur
pembayaran pada masa yang akan datang.

 Sebagai Alat Penimbun Kekayaan: Sebagian orang biasanya tidak


menghabiskan semua uang yang dimilikinya untuk keperluan konsumsi. Ada
sebagian uang yang disisihkan dan ditabung untuk keperluan pada masa
datang

(Sumber:Gramedia, Fungsi Uang)

E. Nilai dan Harga Uang

Perkataan nilai dalam  bahasa sehari-hari dan dalam ilmu ekonomi


mempunyai arti yang sama atau hampir bersamaan dengan perkataan harga.
Kedua perkataan itu sering di campur-adukan oleh ahli ekonomi  dalam
karanagan-karangan mereka.juga dalam pembicaraan sehari-hari kedua perkataan
tersebut, saling ganti mengganti untuk maksud yang sama.sesungguhnya kedu
perkataan itu di samping dapat mempunyai arti yang berbeda, hal ini yang akan
kita jelas kan selanjtnya,terutama arti kata nilai uang dan harga uang.
Seperti halnya definisi dari harga uang tersebut yaitu “HARGA” yang di
sepakati adalah harga dari penggunaan uang tersebut untuk jangka waktu yang
ditentukan bersama. Harga ini dinyatakan dalam % persatuan waktu (misalnya,
per bulan atu per tahun, sesuai kebiasaan yang berlaku), dan dinamakan tingkat
bunga.
Dan harga suatu barang selalu dapat kita nyatakan dengan pasti. Perkataan
nilai adalah suatu pengertian yang berwayuh arti. Ada nilai arti dalam
obyektif,disamping ada nilai dalam arti subyektip. Kedua-duanya ini adalah tidak
sama jadi bila mana harga suatu barang dapat kita nyatakan dengn pasti,maka nilai
suatu barang adalah abstract.
Bilamana kita telah menerima bahwa uang adalah sejenis barang, maka hal
tersebut diatas dapat pula kita terapkan kepada nya. Nilai uang tidak dapat dengan
tegas kita tunjukan.Sesuai dengan definisi nilai uang diatas tadi, maka nilai uang
adalah jumlah barang-barang atau jasa-jasa yang diberikan oleh orang lain,
sebagai pengganti satu kesatuan uang yang kita berikan kepadanya. Harga uang
dapat kita tunjukan dengan tegas.jadi harga uang adalah perbandingan antara uang
sesuatu negara dengan mata uang negara lainnya. Dengan pendek harga uang
adalah kurs uang.Disinilah jelas perbedaan antara nilai uang dengan harga uang.
Didalam percakapan sehari-hari sering orng berkata sbb: “Nilai rupiah kita
diluar negri turun !”Sesungguhnya pernyataan tersebut akan lebih tepat sesuai
dengan perbedaan arti istilah diatas tadi –apabila dikatakan  : “Harga uang kita di
luar negri turun !”
Apabila kita lebih jauh meneliti  kedu arti perkataan itu,maka pada
akhirnya kita akan sampai pada suatu kesimpulan,bahwa kedua perkataan itu
dapat saling mengganti untuk maksud yang sama.Di muka telah dinyatakan
bahwa uang itu adalah sejenis barang. Pula telah didefinisikan nilai uang seperti
jumah barang-barang atau jasa-jasa yang diberikan orang lain kepada kita
sebagai  pengganti satu kesatun uang yang kita berikan kepadanya.Karena uang
adalah sejenis barang,maka definisi harga uang dapat dikatakan sbb : Harga uang
sesuatu negara adalah jumlah kesatuan mata uang negara lain yang diberikan
orang kepada kita sebagai pengganti satu kesatuan uang negara yang pertama.
Dari kedua definisi diatas jelas lah bahwa perkataan nilai uang dan harga uang
dapat saling berkaitan. Dalam buku ini baik lah kita pakai istilah harga uang untuk
maksud kurs uang.

(Sumber:Artikel2013, Ekonomi Moneter)

F. KLasifikasi Uang

Berdasarkan Bahannya
1. Uang Logam. Uang yang bahannya terbuat dari logam, misalnya emas, perak,
perunggu dan lainnya.
2. Uang Kertas. Uang yang bahannya terbuat dari kertas. Seiring dengan
perkembangan perekonomian, uang kertas mempuanyai difersifikasi yaitu sebagai
uang kartal (currencies) dan sebagai uang giral (deposit money). Menurut teori
perbankan, kedua uang kertas ini diciptakan oleh lembaga yang berbeda. Uang
kertas (kartal) diciptakan oleh Bank Sentral, sedangkan uang kertas giral
diciptakan oleh Bank Umum.
Berdasarkan Nilainya
1. Uang Bernilai Penuh (full bodied money). Uang bernilai penuh adalah uang
dimana nilai intrinksnya (niali bahan) sama dengan nilai nominalnya.
2. Uang Bernilai Tidak Penuh (representative full bodied money) atau uang
bertanda (token money). Uang bernilai tidak penuh adalah uang yang nilai
intrinsiknya lebih kecil jika dibandingkan dengan nilai nominalnya.
3. Uang Bernilai Kredit (Credit money). Jenis uang dimana nilainya sebagai uang
lebih besar daripada nilai bahannya. Dalam keadaan tertentu nilai sebagai barang
tidak penting sama sekali, seperti uang kertas. Untuk memelihara nilai sebagai
barang lebih rendah daripada nilai sebagai uang maka pemerintah membatasi
pencetakan uang.
Berdasarkan Lembaga Pembuatnya
1. Uang Kartal. Uang yang dicetak dan diedarkan oleb Bank Sentral (BI bila di
Indonesia), yaitu uang yang kita pergunakan untuk melakukan transaksi sehari-
hari.
2. Uang Giral. Uang yang dicetak dan diedarkan oleh bank-bank umum (komersial)
dalam bentuk demand deposit atau yang lebih dikenal dengan check.
Berdasarkan Wilayah Berlakunya
1. Uang Domestik. Uang yang hanya berlaku di suatu wilayah negara tertentu, dan
tidak berlaku di negara lain. Misalnya uang rupiah hanya berlaku secara sah di
Indonesia.
2. Uang Internasional. Uang yang berlaku di beberapa negara atau bahkan seluruh
wilayah dunia. Misalnya US Dolar, Poundsterling, Euro dan lainnya.
Berdasarkan tingkat likuiditasnya
1. M1. adalah uang kertas dan logam ditambah simpanan dalam bentuk rekening
koran (demand deposit). Uang ini sangat likuid.
2. M2.  adalah M1 + tabungan + deposito berjangka (time deposit) pada bank-bank
umum.
3. M3. adalah M2 + tabungan + deposito berjangka pada lembaga-lembaga tabungan
nonbank
Berdasarkan Uang sebagai Kekayaan
1. Inside Money (Uang Dalam). Uang yang oleh sektor swasta secara keseluruhan
tidak dapat dikategorikan sebagai kekayaan, karena merupakan ”pemegangan”
satuan moneter (uang) oleh sektor swasta yang tidak menyumbang pada kekayaan
bersihnya (net worth).
2. Outside Money (Uang Luar). Uang yang oleh sektor swasta secara keseluruhan
dapat dikategorikan sebagai kekayaan, karena merupakan ”pemegangan” satuan
moneter (uang) oleh sektor swasta yang dapat menyumbang pada kekayaan
bersihnya (net worth).
(Sumber: Maglearning 2020, Klasifikasi Uang)

Anda mungkin juga menyukai