Anda di halaman 1dari 78

CRITICAL BOOK REPORT

MK : EKONOMI PUBLIK

Dosen Pengampuh : Khairani Alawiyah Matondang, M.Si

DISUSUN OLEH :

SASTI PRAMITA 7203141006

Kelas : B Reguler

JURUSAN PENDIDIKAN EKONOMI

UNIVERSITAS NEGERI MEDAN

2021

1
KATA PENGANTAR

Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena artas berkat
dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditetapkan
oleh dosen kami.

Kedua, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen yang telah membimbing
penulis, mengajari penulis dan juga memberi informasi pada penulis bagaimana cara membuat
tugas critical book report yang baik dan benar. Dan juga penulis mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman yang selalu mendukung dan memotivasi saya dalam proses pembuatan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.

Ketiga, penulis menyadari bahwa makalah ini belum lengkap dan sempurna sesuai
dengan yang tetapkan, untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan dan dan kritik yang
membangun dari para pemabaca sekalian. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, terimakasih.

Medan, November 2021

SASTI PRAMITA

2
DAFTAR ISI

KATA PENGANTAR.........................................................................................................2

DAFTAR ISI.......................................................................................................................3

BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4

a. Latar belakang.........................................................................................................4
b. Tujuan......................................................................................................................4
c. Manfaat....................................................................................................................4

BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5

BAB III PENILAIAN TERHADAP BUKU.......................................................................77

a. Kelebihan.................................................................................................................77
b. Kelemahan...............................................................................................................77

BAB IV PENUTUP.............................................................................................................78

a. Kesimpulan..............................................................................................................78
b. Saran........................................................................................................................78

3
BAB I

PENDAHULUAN

a. Latar Belakang

Ekonomi Publik merupakan cabang Ilmu Ekonomi yang menelaah masalah-masalah


ekonomi publik (publik dapat diartikan masyarakat, pemerintah atau negara) seperti kebijakan
subsidi atau perpajakan, regulasi atau deregulasi, nasionalisasi atau privatisasi, sistem jaminan
sosial, ketahanan pangan, kebijakan teknologi, pertahanan dan keamanan, pendidikan, kesehatan,
dan sebagainya. Ekonomi publik juga disebut dengan finansial publik. Wikipedia menyebutkan
bahwa financial publik mempelajari rancangan dari pajak pemerintah dan kebijakan pengeluaran
dan efek ekonomi dari kebijakan-kebijakan tersebut (contohnya, program asuransi sosial).

Montesqieu, seorang ahli tata Negara, menyebutkan bahwa kekuasaan negara dapat
dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Kekuasaan eksekutif yang
dipegang oleh pemerintah yaitu presiden dan para pembantunya, pada umumnya paling
berpengaruh terhadap suatu perekonomian. Hal ini karena eksekutif paling banyak
bersinggungan secara langsung dengan aktivitas ekonomi melalui pembelanjaan dan kebijakan
ekonominya. Ruang lingkup ekonomi publik merupakan kawasan dimana ekonomi publik
dijalankan oleh pemerintah untuk mensejahterahkan masyarakatnya.

b. Tujuan
1. Mencari dan mengetahui informasi mengenai topik yang terkadung dalam buku.
2. Memperbaiki dan meresensi isi buku.
3. Mencari tahu kekurangan dan kelebihan dari buku yang dikaji.

c. Manfaat
1. Untuk memperbaiki dan merensensi isi buku.
2. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan buku yang dikaji
3. Untuk menyelesaikan tugas Critical Book Report

4
BAB II

PEMBAHASAN

BAB 6

EKSTERNALITAS

A. KOMPETENSI INTI

Setelah melakukan pembelajaran terhadap BAB ini secara menyeluruh, diharapakan


mahasiswa dapat menjelaskan dan memahami konsep-konsep dasar tentang eksternalitas.

B. KOMPETENSI DASAR

Mahasiswa diharapkan mampu menjelaskan, memahami, menganalisis, serta


mendeskripsikan materi tentang :

1. Sifat-sifat eksternalitas
2. Pajak dan subsidi
3. Penetapan hak milik
4. Implikasi untuk distribusi pendapatan
5. Petunjuk baru dalam kebijakan lingkungan.
C. BAHAN AJAR

“Kita selalu tau bahwa apabila tidak memperhatikan kepentingan sendiri hal itu merupakan
moral yang buruk; sekarang kita tau bahwa itu adalah ekonomi yang buruk.”

1. FRANKLIN D. ROOSEVELT

Sebuah observasi umum bahwa dunia akan menjadi sebuah tempat yang saling
berketergantungan. Pemikiran tentang ketergantungan menempati sebuah posisi yang terpusat
pada ekonomi. Kemudian, pasar yang seperti apa semua itu, orang-orang berinteraksi sebagai
penjual barang dan jasa.

5
Model penawaran dan permintaan yang sederhana menjelaskan bahwa orang-orang
bertindak untuk kesejahteraan orang-orang. Seandainya besar angka dari orang-orang yang
tinggal di pinggiran kota menentukan bahwa mereka ingin tinggal di daerah perkotaan. Apabila
mereka pindah ke kota, harga lahan kota meningkat. Pemilik property kota tak begitu baik, tapi
kesejahteraan para penyewa akan menurun. Perdagangan dalam hal keuntungan kota dari
meningkatnya permintaan dari produk mereka, sementara rekan pinggiran kota mereka tak begitu
buruk. Tak lama kemudian ekonomi menyelesaikannya pada ekulibrium yang baru, distribusi
dari pendapatan yang nyata berubah pada hakikatnya.

Dalam contoh ini, semua efek menunjukkan lewat perubahan harga di pasar. Seandainya
sebelum adanya perubahan dalam selera, pengalokasian sumber daya adalah effisiensi Pareto.
Pergeseran dalam kurva penawaran dan permintaan mengalami perubahan harga yang relatif,
tapi teorema dasar ekonomi kesejahteraan menjamin bahwa ini akan dibawa ke dalam kesetaraan
dengan tingkat marjinal substitusi yang relevan. Dengan demikian, fakta bahwa perilaku
beberapa orang dapat mempengaruhi kesejahteraan orang lain tidak selalu menyebabkan
kegagalan pasar. Asalkan dampak dikirim melalui harga, tidak ada konsekuensi yang merugikan
untuk efisiensi ekonomi.

Namun, orang juga saling mempengaruhi secara tidak langsung di luar pasar, sering
sebagai yang tidak diinginkan oleh-produk dari beberapa aktivitas. Yang mengasumsikan Sluggo
yang mengoperasi pabrik membuang sampah ke sungai yang tidak ada pemiliknya. Bill mencari
nafkah dengan memancing dari sungai. Kegiatan Sluggo membuat Bill memburuk hal ini bukan
hasil dari perubahan harga. Eksternalitas terjadi ketika aktivitas satu entitas mempengaruhi
kesejahteraan lain dalam luar pasar. Tidak seperti efek yang ditularkan melalui harga pasar,
eksternalitas mempengaruhi efisiensi ekonomi.

Dalam bab ini kita menganalisis inefisiensi ini dan solusi kemungkinan untuk mereka.
Salah satu aplikasi yang paling penting dari teori eksternalitas telah diperdebatkan yakni kualitas
lingkungan, dan banyak diskusi berfokus pada masalah ini.

2. SIFAT-SIFAT EKSTERNALITAS

Dalam contoh polusi dapat diberikan, air bersih merupakan masukan untuk proses
produksi Sluggo ini. Air bersih dianggap seperti semua input lain: tanah, tenaga kerja, modal,

6
dan bahan. Air bersih juga merupakan sumber daya yang langka dengan penggunaan alternatif,
seperti memancing seperti Bill dan berenang. Dengan demikian, efisiensi mensyaratkan seperti
untuk air yang dia gunakan, Sluggo harus membayar harga yang mencerminkan fakta bahwa air
merupakan sumber daya yang langka yang harus dihargai untuk kegiatan orang lain.

Berdasarkan masalah eksternalitas dengan cara ini memungkinkan kita untuk


mengekspos sumbernya. Sluggo menggunakan input lain secara efisien dengan cara dia harus
membayar pemilik harga yang mencerminkan nilai mereka untuk alternative penggunaan. Jika
tidak, pemilik input hanya menjualnya di tempat lain. Namun, jika tidak ada yang memiliki
sungai, semua orang bisa menggunakannya secara gratis. Sebuah eksternalitas, ketika, .
konsekuensi dari kegagalan atau ketidakmampuan untuk menetapkan hak-hak properti. Jika
seseorang yang miliki sungai, harga harus dibayar untuk penggunanya, dan eksternalitas tidak
akan terwujud.

Misalkan Bill pemilik sungai. ia bisa mengenakan Sluggo biaya untuk polusi yang
mencerminkan kerusakan yang dilakukan tangkapannya. Sluggo akan mengambil pengisi ini
ketika membuat keputusan produksi dan tidak lagi menggunakan air dalam efisien. Di sisi lain,
jika Sluggo pemilik sungai, dia bisa menghasilkan uang dengan pengisian Bill untuk hak
istimewa memancing di dalamnya. jumlah uang yang Bill akan bersedia membayar Sluggo untuk
hak untuk ikan di sungai akan tergantung pada jumlah polusi ini. Oleh karena itu, Sluggo akan
memiliki insentif untuk tidak terlalu banyak menimbulkan polusi. Jika tidak, ia tidak bisa
membuat banyak uang dari Bill.
Intinya adalah bahwa selama seseorang memiliki sumber daya, harga mencerminkan nilai
untuk penggunaan lain, dan sumber daya karena itu digunakan secara efisien. Sebaliknya,
sumber daya yang dimiliki kesamaan disalahgunakan karena tidak ada yang memiliki insentif
untuk menghemat dalam penggunaannya.
Untuk lebih memperjelas pada subjek ini, perhatikan karakteristik eksternalitas berikut:
1. Mereka dapat diproduksi oleh konsumen serta perusahaan. Orang yang merokok cerutu di
ruangan yang tertutup dan sesak, menurunkan kesejahteraan orang lain dengan
menyebabkan sumber daya umum rusak, udara segar.
2. Kemahalan eksternalitas tergantung pada apa yang di sekitar menjadi rusak. dalam
contoh kita, tampaknya wajar untuk merujuk Sluggo sebagai "pencemar". Namun, kita

7
bisa juga memikirkan Bill sebagai "yang dicemari" sungai dengan nelayan, meningkatkan
biaya sosial pembuangan limbah Sluggo ini. Sebagai alternatif untuk memancing,
menggunakan sungai untuk pembuangan limbah tidak jelas buruk dari sudut pandang
sosial, seperti yang kita tunjukkan nanti, itu tergantung pada biaya alternatif untuk kedua
kegiatan.
3. Eksternalitas bisa positif atau negatif. Jika saya menyemprot pohon saya untuk
membunuh ngengat gipsi, tetangga saya mendapatkan keuntungan langsung oleh
tindakan saya. Jika tidak ada cara untuk membuat tetangga saya untuk membayar saya
atas manfaat ini, saya tidak menganggap mereka ketika memutuskan seberapa banyak
untuk menyemprot. Oleh karena itu, saya melakukan penyemprotan kurang dari yang
dibenarkan oleh limpahan keuntungan yang saya buat. Dalam kasus eksternalitas positif,
tingkat efisien rendah terhada aktivitas yang dilakukan tersebut.
4. Barang publik dapat dilihat sebagai jenis dari eksternalitas. Terutama, ketika seorang
individu menciptakan eksternalitas dengan efek penuh dirasakan oleh setiap orang dalam
perekonomian, eksternalitas merupakan barang publik murni. Kadang kala, batas antara
barang publik eksternalitas ang agak kabur. Dalam contoh penyemprotan pohon,
misalnya, klasifikasi akan tergantung pada jarak di mana efek dari insektisida hilang. Jika
saya membunuh ngengat gipsi seluruh masyarakat, maka saya, pada dasarnya,
menciptakan barang publik murni, jika hanya sedikit tetangga yang terpengaruh, maka
hal tersebut merupakan eksternalitas. Meskipun eksternalitas dan barang publik cukup
mirip dari sudut pandang formal, dalam prakteknya biasanya berguna untuk membedakan
antara mereka.
Sebuah masalah ekternalitas
s
MSC = MPC + MD
MPC

MD

MB

8
o

Q* Q1 Q per tahun

Output output aktual

Efisiensi Sosial

(gambar 1)

3. Analisis Grafik

Menganalisis contoh Sluggo-Bill dijelaskan sebelumnya. Langkah-langkah sumbu


horisontal jumlah output, Q, yang diproduksi oleh pabrik Sluggo ini, dan langkah-langkah
vertikal sumbu dolar. Kurva berlabel MB menunjukkan keuntungan marjinal Sluggo setiap
tingkat output; diasumsikan menurun sebagai output meningkat. juga terkait dengan setiap
tingkat output adalah beberapa biaya pribadi marjinal, MPC. Coss swasta marginal
mencerminkan pembayaran yang dilakukan oleh Sluggo untuk faktor-faktor produksi, dan
diasumsikan di sini meningkat dengan output. Sebagai oleh-produk dari kegiatan, pabrik
menghasilkan polusi yang membuat Bill lebih buruk. berasumsi bahwa sebagai output pabrik
meningkat, demikian juga jumlah polusi itu menciptakan. Kerusakan marjinal diderita Bill oleh
polusi pada setiap tingkat output dinotasikan dengan MD. MD adalah ditarik miring ke atas,
yang mencerminkan asumsi bahwa Bill terkena polusi tambahan, menjadi lebih buruk pada
tingkat meningkat.

Jika Sluggo tertarik memaksimalkan keuntungan, berapa banyak output yang dia
hasilkan? Sluggo menghasilkan setiap unit output yang manfaat marjinal darinya melebihi biaya
marjinal kepadanya. Dalam gambar, dia memproduksi semua tingkat output MPC yang melebihi
MB, tetapi tidak menghasilkan mana MPC melebihi MB, pada output Q1.
Dari sudut pandang masyarakat, produksi harus dilakukan selama manfaat marjinal bagi
masyarakat melebihi biaya marjinal untuk masyarakat. biaya marjinal untuk masyarakat
memiliki dua komponen: pertama adalah input dibeli oleh Sluggo. nilai mereka tercermin dalam
MPC. kedua adalah kerusakan marjinal dilakukan untuk Bill yang tercermin dari MD. oleh
karena itu, biaya sosial marjinal MPC ditambah MD. grafis, jadwal biaya sosial marginal
ditemukan dengan menambahkan bersama-sama ketinggian MPC dan MD pada setiap tingkat
9
output. itu digambarkan dalam gambar sebagai MSC, perhatikan bahwa, berdasarkan konstruksi,
jarak vertikal antara MSC dan MPC adalah MD. (karena MSC = MPC + MD, berarti MSC -
MPC = MD) .
Efisiensi dari sudut pandang sosial memerlukan produksi hanya mereka unit output yang
melebihi MSC MB. dengan demikian, output yang harus diproduksi hanya sampai ke titik di
mana jadwal bunga, di Q *.

4. Implikasi

Analisis ini menunjukkan pengamatan berikut: pertama, tidak seperti kasus di mana
eksternalitas tidak hadir, tidak ada alasan untuk mengharapkan pasar swasta untuk menghasilkan
tingkat sosial output yang efisien. pada khususnya, ketika baik yang berhubungan dengan
eksternalitas negatif, terlalu banyak diproduksi relatif terhadap output yang efisien.
Kedua, model tidak hanya menunjukkan bahwa efisiensi akan ditingkatkan dengan
pindah dari Q1 ke Q *, tetapi juga menyediakan cara untuk mengukur manfaat dari
melakukannya. Angka 2 ulangan dari angka 1 manfaat marjinal (MB), biaya pribadi marjinal
(MPC), kerusakan marginal (MD) dan biaya sosial marjinal (MSC) jadwal. ketika output
dipotong dari Q1 ke Q *, Sluggo kehilangan keuntungan. untuk menghitung ukuran yang tepat
dari kehilangan, mengingat bahwa keuntungan marjinal terkait dengan unit output adalah
perbedaan antara manfaat marjinal dan biaya marjinal pribadi. jika biaya pribadi marjinal unit
kedelapan adalah $ 10 dan manfaat marjinal adalah $ 12, keuntungan marjinal adalah $ 2.
geometris, keuntungan marjinal pada unit output tertentu adalah jarak vertikal antara MB dan
MPC. jika Sluggo dipaksa untuk memotong kembali dari Q1 ke Q *, ia kehilangan karena itu
perbedaan antara kurva MB dan MPC untuk setiap unit produksi antara Q1 dan Q *. pada
gambar 2 ini diwakili sebagai daerah dcg.
s
MSC = MPC + MD
MPC

MD

10
MB

O Q* Q1 Q per tahun

Keuntungan dan kerugian dari bergerak ke tingkat output yang efisien (gambar 2)

Pada saat yang sama, bagaimanapun, Bill menjadi lebih baik karena Sluggo kurang
menghasilkan, semakin kecil kerusakan dilakukan untuk perikanan Bill. untuk setiap unit output
Sluggo ini berkurang, Bill keuntungan jumlah yang sama dengan kerusakan marjinal yang terkait
dengan unit output. pada gambar 2, gain Bill untuk setiap unit pengurangan output jarak vertikal
antara MD dan sumbu horisontal. Oleh karena itu, keuntungan Bill ketika output berkurang dari
Q1 ke Q * adalah area di bawah kurva kerusakan marginal antara Q * dan Q1, abfe. sekarang
diketahui bahwa abfe sama dengan daerah cdhg. ini adalah dengan konstruksi-jarak vertikal
antara MSC dan MPC adalah MD, yang merupakan sama dengan jarak vertikal antara MD dan
sumbu horisontal.
Singkatnya, jika output dikurangi dari Q1 ke Q *, Sluggo akan kehilangan daerah dcg dan
Bill akan mendapatkan daerah cdgh. jika dari sudut pandang masyarakat, dolar untuk Sluggo
setara dengan satu dolar ke Bill, kemudian bergerak dari Q1 ke Q * menghasilkan keuntungan
bersih untuk masyarakat sama dengan perbedaan antara cdgh dan dcg, yang dhg.
Ketiga, analisis menunjukkan bahwa polusi nol diinginkan sebagai aturan umum.
menemukan jumlah yang tepat dari polusi memerlukan perdagangan dari manfaat dan biaya, dan
ini umumnya terjadi pada beberapa tingkat positif polusi. karena hampir semua aktivitas
produktif melibatkan beberapa polusi, persyaratan bahwa polusi ditetapkan pada nol akan setara
dengan tidak ada produksi sama sekali, jelas merupakan solusi yang tidak efisien. jika semua ini
tampaknya hanya seperti akal sehat, itu. tetapi perhatikan bahwa kongres AS setelah ditetapkan
sebagai tujuan nasional yang "pembuangan polutan ke perairan dilayari dihilangkan oleh 1985"
[Baumol dan Oates, 1979, hal. 211]. adopsi tujuan tidak layak dan tidak efisien tersebut tidak
hanya konyol tapi, seperti yang akan dikatakan nanti, mungkin juga benar-benar menghambat
setiap gerakan dari titik seperti Q1.
Akhirnya, untuk menerapkan kerangka gambar 2, itu tidak cukup untuk dapat menarik
beberapa kerusakan dan manfaat kurva marjinal hipotetis. bentuk mereka yang sebenarnya untuk
setiap polutan yang diberikan harus ditentukan, setidaknya sekitar. Namun, pertanyaan praktis

11
sulit muncul ketika datang untuk mengidentifikasi dan menilai kerusakan yang dilakukan oleh
polusi.
Kegiatan apa yang menyebabkan polutan? jenis dan jumlah polusi yang terkait dengan
berbagai proses produksi harus diidentifikasi. mempertimbangkan hujan asam, sebuah fenomena
yang telah menyebabkan kekhawatiran yang meluas. ilmuwan telah menunjukkan bahwa bentuk-
bentuk hujan asam ketika sulfur oksida dan nitrogen oksida yang dipancarkan ke udara bereaksi
dengan uap air untuk membuat asam. asam ini jatuh ke bumi dalam hujan dan salju,
meningkatkan tingkat umum keasaman dengan efek berpotensi berbahaya pada kehidupan
tumbuhan dan hewan.
Namun, tidak diketahui berapa banyak dari hujan asam dikaitkan dengan kegiatan
produktif dan berapa banyak dengan kegiatan alam seperti pembusukan tanaman dan letusan
gunung berapi. Selain itu, sulit untuk menentukan apa jumlah nitrogen dan sulfur emisi yang
dihasilkan di suatu wilayah tertentu akhirnya menjadi hujan asam. itu tergantung sebagian pada
kondisi cuaca lokal dan sebagian pada memperpanjang mana polutan lain seperti hidrokarbon
non metana yang hadir. Akhirnya, beberapa studi ilmiah telah menunjukkan tidak ada bukti kuat
bahwa pengasaman telah semakin parah dari waktu ke waktu [Funkhauser. 1983, p, A27]
Polutan yang membahayakan ? kemampuan praktisi kesehatan dan ecoogists untuk
melakukan percobaan terkontrol besar pada efek dari polusi sangat terbatas . oleh karena itu,
seringkali sulit untuk menentukan apa efek polutan tertentu memiliki . hujan asam mungkin
kasus di titik : hasil awal dari 10 tahun pemerintah federal , $ 500.000.000 asam nasional
program penilaian curah hujan " menunjukkan bahwa hujan asam adalah memiliki hampir tidak
berpengaruh pada hasil pertanian , dan bahwa dampaknya pada foresta terbatas pada puncak-
puncak gunung di Amerika Serikat timur laut " [ Portney , 1990, hal . 175 ] . Temuan ini telah
menyebabkan beberapa ilmuwan tidak setuju dengan konsensus bahwa hujan asam menyebabkan
kerusakan besar di Amerika Serikat . semacam ini ragu jelas dapat menyebabkan masalah serius
dalam merumuskan kebijakan lingkungan . Lester Lave dan Gilbert Omenn [ 1981, hal . 45 ]
berpendapat bahwa beberapa polutan udara yang telah menjadi fokus dari kebijakan lingkungan
yang jauh kurang berbahaya daripada polusi lain yang secara resmi diabaikan .
Kerusakan nilai apa yang dilakukan? bahkan jika kerusakan fisik polutan menciptakan
ditentukan , nilai menyingkirkan itu harus dihitung . ketika ekonom berpikir tentang pengukuran

12
nilai sesuatu , biasanya mereka berpikir tentang kesediaan orang untuk membayar untuk itu . jika
Anda bersedia membayar $ 162 untuk sepeda , yang nilainya kepada Anda.
Tidak seperti sepeda , tidak ada pasar eksplisit di mana polusi dibeli dan dijual .
bagaimana bisa kesediaan marjinal orang untuk membayar untuk menghilangkan polusi diukur ?
beberapa upaya mengatasi telah dibuat untuk menyimpulkan secara tidak langsung dengan
mempelajari harga rumah . ketika orang berbelanja untuk rumah , mereka mempertimbangkan
baik kualitas rumah itu sendiri dan karakteristik lingkungan , seperti kebersihan jalan-jalan dan
kualitas sekolah . kira selain bahwa keluarga peduli tentang tingkat polusi udara di lingkungan .
mempertimbangkan dua rumah identik terletak di dua lingkungan yang identik , berharap bahwa
yang pertama adalah di daerah tercemar , dan yang kedua adalah di daerah yang tercemar . kami
berharap bahwa rumah di daerah tercemar memiliki harga yang lebih tinggi . mengukur
perbedaan harga ini kesediaan orang untuk membayar untuk udara bersih .
Pengamatan ini menunjukkan strategi alami untuk memperkirakan kesediaan orang untuk
membayar untuk udara bersih . pemeriksaan setempat terhadap rumah identik dalam segala hal
kecuali untuk kualitas udara sekitar dan membandingkan harga mereka . masalah jelas adalah
untuk menemukan rumah tersebut . Untungnya , perlunya hal itu dapat dihindari jika teknik
statistik analisis regresi berganda adalah menggunakan . David Harrison dan Daniel Rubinfeld
[ 1978 ] memperkirakan persamaan regresi dimana variabel tangan kiri adalah nilai dari pemilik
rumah yang ditempati dalam suatu masyarakat . variabel tangan kanan memuat ukuran polusi
udara , konsentrasi nitrogen oksida diukur dalam bagian per seratus juta .
Jika persamaan ditentukan dengan benar , parameter mengalikan variabel oksida nitrogen
menunjukkan efek indepandent dari polutan pada nilai-nilai rumah , dan karenanya , kesediaan
orang untuk membayar untuk dihapus mereka . Harrison dan Rubinfeld ini setimates [ 1978 ,
p.91 ] menunjukkan bahwa ketika concertation rata-rata tahunan nitrogen oksida adalah sekitar
lima bagian per seratus juta , keluarga berpenghasilan menengah akan bersedia membayar
jumlah yang sama dengan sekitar 6 persen dari nilai rumah mereka pengembalian untuk satu
bagian per seratus juta perbaikan .
validitas analisis Econometrica sebagian bergantung pada kelengkapan dengan yang
model ditentukan . jika merupakan penentu penting harga perumahan dihilangkan oleh Harrison
dan Rubinfeld , perkiraan mereka dari efek polusi mungkin tidak dapat diandalkan . lebih
mendasar , penggunaan kemauan untuk membayar ukuran bisa dipertanyakan . orang mungkin

13
tahu tentang pengaruh poilution udara pada kesehatan mereka , dan karenanya meremehkan nilai
menguranginya. pendekatan economentric cukup menjanjikan , tetapi tidak menutup perdebatan .

Materi di atas kurang lengkap oleh karena itu kami menambahkan materi di bawah ini:

B. Jenis-Jenis Eksternalitas

Jenis-jenis ekternalitas yang dapat terjadi dalam interaksi ekonomi (Pearee dan
Nash, 1991; Bohm, 1991):

1. Dampak Suatu Produsen Terhadap Produsen Lain


Suatu kegiatan produksi dikatakan mempunyai dampak eksternal
terhadap produsen lain jika kegiatannya itu mengakibatkan terjadinya
perubahan atau penggeseran fungsi produksi dari produsen lain. Dampak atau
efek yang termasuk dalam kategori ini meliputi biaya pemurnian atau
pembersihan air yang dipakai (eater intake clen-up costs) oleh produsen hilir
(downstream producers) yang menghadapi pencemaran air (water polution)
yang diakibatkan oleh produsen hulu (upstream producers). Hal ini terjadi
ketika produsen hilir membutuhkan air bersih untuk proses produksinya.
Dampak kategori ini bisa dipahami lebih jauh dengan contoh lain berikut ini.
Suatu proses produksi (misalnya perusahaan pulp) menghasilkan limbah-residu-
produk sisa yang beracun dan masuk ke aliran sungai, danau, atau
semacamnya, sehingga produksi ikan terganggu dan akhirnya merugikan
produsen lain yakni para penangkap ikan (nelayan). Dalam hal ini, kegiatan
produksi pulp tersebut mempunyai dampak negatif terhadap produksi lain
(ikan) atau nelayan, dan inilah yang dimaksud dengan efek suatu kegiatan
produksi terhadap produksi komoditi lain.

14
2. Dampak Produsen Terhadap Konsumen
Suatu produsen dikatakan mempunyai ekternal efek terhadap konsumen,
jika aktivitasnya merubah atau menggeser fungsi utilitas rumahtangga
(konsumen). Dampak atau efek samping yang sangat populer dari kategori
kedua yang populer adalah pencemaran atau polusi. Kategori ini meliputi polusi
suara (noise), berkurangnya fasilitas daya tarik alam (amenity) karena
pertambangan, bahaya radiasi dari stasiun pembangkit (polusi udara) serta
polusi air, yang semuanya mempengaruhi kenyamanan konsumen atau
masyarakat luas. Dalam hal ini, suatu agen ekonomi (perusahaan-produsen)
yang menghasilkan limbah (wasteproducts) ke udara atau ke aliran sungai
mempengaruhi pihak dan agen lain yang memanfaatkan sumber daya alam
tersebut dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, kepuasan konsumen terhadap
pemanfaatan daerah-daerah rekreasi akan berkurang dengan adanya polusi
udara.

3. Dampak Konsumen Terhadap Konsumen Lain


Dampak konsumen terhadap konsumen yang lain terjadi jika aktivitas
seseorang atau kelompok tertentu mempengaruhi atau menggangu fungsi
utilitas konsumen yang lain. Konsumen seorang individu bisa dipengaruhi tidak
hanya oleh efek samping dari kegiatan produksi tetapi juga oleh konsumsi oleh
individu yang lain. Dampak atau efek dari kegiatan suatu seorang konsumen
yang lain dapat terjadi dalam berbagai bentuk. Misalnya, bisingnya suara alat
pemotong rumput tetangga, kebisingan bunyi radio atau musik dari tetangga,
asap rokok seseorang terhadap orang sekitarnya dan sebagainya.

4. Dampak Konsumen Terhadap Produsen

Dampak konsumen terhadap produsen terjadi jika aktivitas konsumen


mengganggu fungsi produksi suatu produsen atau kelompok produsen tertentu.

15
Dampak jenis ini misalnya terjadi ketika limbah rumahtangga terbuang ke
aliran sungai dan mencemarinya sehingga menganggu perusahaan tertentu yang
memanfaatkan air baik oleh ikan (nelayan) atau perusahaan yang
memanfaatkan air bersih.Lebih jauh Baumol dan Oates (1975).

C. Faktor-Faktor Penyebab Ekternalitas

1. Keberadaan Barang Publik

Karena sifat barang publik yang tidak ekslusif dan merupakan konsumsi
umum. Keadaan seperti akhirnya cendrung mengakibatkan berkurangnya
insentif atau rangsangan untuk memberikan kontribusi terhadap penyediaan
dan pengelolaan barang publik. Kalaupun ada kontribusi, maka sumbangan itu
tidaklah cukup besar untuk membiayai penyediaan barang publik yang efisien,
karena masyarakat cendrung memberikan nilai yang lebih rendah dari yang
seharusnya (undervalued).

2. Sumber Daya Bersama


Keberadaan sumber daya bersama (common resources) atau akses
terbuka terhadap sumber daya tertentu ini tidak jauh berbeda dengan
keberadaan barang publik di atas.

Sumber-sumber daya milik bersama, sama halnya dengan barang-barang


publik, tidak ekskludabel. Sumber-sumber daya ini terbuka bagi siapa saja
yang ingin memanfaatkannya, dan cuma-cuma. Namun tidak seperti barang
publik, sumber daya milik bersama memiliki sifat bersaingan. Pemanfaatannya
oleh seseorang, akan mengurangi peluang bagi orang lain untuk melakukan hal
yang sama. Jadi, keberadaan sumber daya milik bersama ini, pemerintah juga
perlu mempertimbangkan seberapa banyak pemanfaatannya yang efisien.
Contoh klasik tentang bagaimana eksternalitas terjadi pada kasus sumberdaya
bersama ini adalah seperti yang diperkenalkan oleh Hardin (1968) yang terkenal
dengan istilah tragedi barang umum (the tragedy of the commons).

16
3. Ketidaksempurnaan Pasar
Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah satu partisipan didalam
suatu tukar manukar hak-hak kepemilikan (property rights) mampu
mempengaruhi hasil yang terjadi (outcome). Hal ini bisa terjadi pada pasar
yang tidak sempurna (imperfect market) seperti pada kasus monopoli (penjual
tunggal).

4. Kegagalan Pemerintah
Sumber ketidakefisienan dan atau eksternalitas tidak saja diakibatkan
oleh kegagalan pasar tetapi juga karena kegagalan pemerintah (government
failure). Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan tarikan kepentingan
pemerintah sendiri atau kelompok tertentu (interest groups) yang tidak
mendorong efisiensi. Kelompok tertentu ini memanfaatkan pemerintah untuk
mencari keuntungan (rent seeking) melalui proses politik, melalui
kebijaksanaan dan sebagainya.

D. Eksternalitas Negatif Dan Positif Dalam Produksi Maupun Konsumsi


1. Eksternalitas Negatif Dari Produksi
Pengertian eksternalitas negatif lebih kurang adalah efek samping yang negatif
dari suatu tindakan dari pelaku ekonomi (katakanlah suatu perusahaan) yang di
derita oleh pihak yang tidak terlibat dalam tindakan ekonomi tersebut
(bystander). Misalnya pada umumnya pabrik akan mengeluarkan asap. Yang
secara umum dapat dikatakan bahwa setiap tindakan ekonomi berpotensi
membawa efek samping, yang permasalahannya hanya pada tingkat
gangguannya saja. Dengan demikian, pelarangan secara total akan
menghentikan kegiatan ekonomi pada sektor usaha ini. dengan adanya efek
negatif ini.
2. Eksternalitas Positif dari Produksi

17
Yang dimaksud dengan eksternalitas positif adalah dampak yang
menguntungkan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap
orang lain tanpa adanya kompensasi dari pihak yang diuntungkan. meskipun
banyak pasar dimana biaya social melebihi biaya pribadi, ada pula pasar-pasar
yang justru sebaliknya, yakni biaya pribadi para produsen lebih besar dari biaya
sosialnya.di pasar inilah, eksternalitasnya bersifat positif, dalam arti
menguntungan pihak lain (selain produsen dan konsumen). Contoh yang dapat
di kemukakan disini adalah pasar robot industry (robot yang khusus di rancang
untuk melakukan kegiatan atau fungsi tertentu di pabrik-pabrik).Robot adalah
ujung tombak dari kemajuan tekhnologi yang mutakhir. Sebuah perusahaan
yang mampu membuat robot, akan berkesempatan besar menemukan
rancangan-rancangan rekayasa baru yang serba lebih baik. Rancangan ini tidak
hanya akan menguntungkan perusahaan yang bersangkutan, namun juga
masyarakat secara keseluruhan karena pada akhrnya rancangan itu akan
menjadi pengetahuan umum yang bermanfaat.

3. Eksternalitas Dalam Konsumsi


Sejauh ini, eksternalitas yang telah kita bahas hanya eksternalitas yang
berkaitan dengan kegiatan produksi. Selain itu masih ada eksternalitas yang
terkandung dalam kegiatan konsumsi. Konsumsi minuman beralkohol, misalnya,
mengandung eksternalitas negatif jika si peminum lantas mengemudikan mobil
dalam keadaan mabuk atau setengah mabuk, sehingga membahayakan pemakai
jalan lainnya. Eksternalitas dalam konsumsi ini juga ada yang bersifat positif.
Contohnya adalah konsumsi pendidikan. Semakin banyak orang yang terdidik,
masyarakat atau pemerintahnya akan diuntungkan. Pemerintah akan lebih
mudah merekrut tenaga-tenaga cakap, sehingga pemerintah lebih mampu
menjalankan fungsinya dalam melayani masyarakat.

E. Solusi Swasta Terhadap Eksternalitas

Kita telah menyimak bahwa keberadaan eksternalitas itu dapat mengakibatkan


alokasi sumber daya yang dilakukan oleh pasar menjadi tidak efisien. Namun sejauh
18
ini kita baru mengulas secara sekilas tentang cara-cara mengatasi eksternalitas
tersebut. Dalam prakteknya, bukan hanya pemerintah saja yang perlu dan dapat
mengatasi eksternalitas itu, melainkan juga pihak-pihak nonpemerintah, baik itu
pribadi/kelompok maupun perusahaan/ organisasi kemasyarakatan. Untuk mudahnya,
kita sebut saja pihak-pihak nonpemerintah tersebut sebagai pihak “pribadi” atau
“swasta”. Pada dasarnya, tujuan yang hendak dicapai oleh pemerintah maupun pihak
swasta (perorangan dan kelompok), berkenaan dengan penanggulangan eksternalitas
itu sama saja, yakni untuk mendorong alokasi sumber daya agar mendekati kondisi
yang optimum secara sosial. Pada bagian pembahasan berikut kita akan menelaah
solusi-solusi atau upaya-upaya yang dilakukan oleh pribadi atau swasta (private
solutions) dalam mengatasi persoalan eksternalitas.

1. Jenis-jenis Solusi Swasta


Inefisiensi pasar akibat eksternalitas tidak perlu selalu harus atau bisa diatasi
dengan penegakan atau peningkatan standar moral, atau ancaman penerapan sanksi
sosial. Misalnya, mengapa orang-orang secara sadar tidak mau membuang sampah
sembarangan? Peraturan resmi yang mengatur tentang sampah memang ada, namun di
banyak tempat, peraturan semacam itu tidak dijalankan secara sungguh-sungguh. Kita
tidak mau membuang sampah disembarang tempat juga bukan karena takut dengan
peraturan-peraturan semacam itu, namun karena kita mengetahui atau menyadari
bahwa tidaklah baik dan tidak patut sejak kita masih kanak-kanak, bahwa kita boleh
melakukan sesuatu moral inilah yang kemudian membatasi perilaku dan tindakan kita,
agar sedapat mungkin tidak merugikan orang lain. Dalam bahasa ekonomi, ajaran
agama itu meminta kita untuk melakukan internalisasi eksternalitas.
Contoh lain solusi swasta, adalah derma atau amal yang seringkali sengaja
diorganisasikan untuk mengatasi suatu eksternalitas. Contohnya adalah Sierra Club,
sebuah organisasi sosial swasta yang sengaja dibentuk untuk turut melestarikan
lingkungan hidup. Organisasi ini mengandalkan pemasukannya dari donasi pihak-pihak
yang bersimpati atau iuran anggota. Hal ini sebagai contoh untuk eksternalitas
negatif. Sedangkan untuk eksternalitas positif, kita mengetahui banyak perguruan

19
tinggi yang membentuk yayasan yang menghimpun sumbangan dari para alumni,
perusahaan, atau pihak-pihak lain, untuk kemudian disalurkan sebagai beasiswa.
Pasar swasta terkadang juga mampu mengatasi masalah eksternalitas, dengan
membiarkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengatasinya. Motif utama
mereka memang untuk memenuhi kepentingannya sendiri, namun dalam melakukan
suatu tindakan , mereka juga sekaligus mengatasi eksternalitas. Sebagai contoh, kita
lihat saja apa yang akan dilakukan oleh seorang petani apel dan seorang peternak
lebah yang hidup berdekatan. Pada saat lebah-lebah itu mencari madu dari satu
bunga apel ke bunga lainnya, mereka membantu penyerbukan dan mempercepat
pohon-pohon apel itu berbuah. Ini menguntungkan si petani apel. Sedangkan si
peternak juga untung karena ia tidak perlu memberi makan lebah-lebahnya. Namun
jika kerja sama terselubung yang saling menguntungakan itu tidak dipehitungkan,
maka kedua belah pihak bisa merugi. Jika pohon apel yang ditanam si petani terlalu
sedikit, maka lebah-lebah itu akan kekurangan makanan. Sebaliknya, jika lebah yang
dipelihara si peternak terlalul sedikit, maka proses penyerbukan tidak lancar.
Eksternalitas ini dapat diinternalisasikan dengan cara penggabungan kedua usaha. Si
petani membeli seluruh atau sebagian usaha peternakan lebah, atau sebaliknya si
peternak membeli seluruh atau sebagian pohon apel. Jika kedua usaha itu disatukan,
maka pengelolanya akan lebih mudah menentukan berapa banyak pohon apel yang
harus ditanam, dan berapa ekor lebah yang harus dipelihara, demi membuahkan hasil
yang maksimal. Dalam kenyataannya, niat untuk mengupayakan internalisasi
eksternalisasi seperti itulah, yang merupakan penyebab mengapa banyak perusahaan
yang menekuni lebih dari satu bidang/ jenis usaha sekaligus. Cara lain di pasar swasta
dalam mengatasi eksternalitas adalah, penyusunan kontrak atau perjanjian di antara
pihak-pihak yang menaruh kepentingan.

2. Teorema Coase
Ada sebuah pemikiran yang disebut teorema Coase (Coase therem) mengambil
nama perumusnya, yakni ekonom Ronald Coase-yang menyatakan bahwa solusi swasta
bisa sangat efektif seandainya memenuhi satu syarat. Syarat itu adalah pihak-pihak
yang berkepentingan dapat melakukan negosiasi atau merundingkan langkah-langkah

20
penanggulangan masalah eksternalitas yang ada diantara mereka, tanpa menimbulkan
biaya khusus yang memberatkan alokasi sumber daya yang sudah ada. Menurut
teorema Coase, hanya jika syarat itu terpenuhi, maka pihak swasta itu akan mampu
mengatasi masalah eksternalitas dan meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya.

3. Penyebab Gagalnya Solusi Swasta


Logika teorema Coase memang meyakinkan, namun tidak selamanya sesuai
dengan kenyataan yang ada. Dalam prakteknya, kita tahu bahwa pelaku-pelaku
ekonomi swasta/pribadi seringkali gagal memperoleh pemecahan yang efisien, atas
suatu masalah yang bersumber dari eksternalitas. Teorema Coase ternyata hanya
berlaku, jika pihak-pihak yang berkepentingan tidak dihadapkan pada kendala untuk
mencapai dan melaksanakan kesepakatan. Itu berarti, peluang kesepakatan memang
selalu terbuka, namun hal itu tidak selalu bisa diwujudkan.

F. Kebijakan Publik Untuk Mengatasi Eksternalitas

1. Regulasi
Mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau mewajibkan perilaku
tertentu dari pihak-pihak tertentu yang disebut regulasi atau pendekatan komando
dan kontrol untuk melenyapkan eksternalitas. Seperti pemerintah dapat menindak
pihak-pihak tertentu yang mencemari lingkungan dengan limbah produksinya.

2. Pajak Pigovian Dan Subsidi


Pajak Pigovian adalah pajak yang khusus diterapkan untuk mengoreksi dampak
dari suatu eksternalitas negatif. Disebut pajak pigou karena ditemukan oleh ekonom
yang bernama Arthur Pigou (1877-1959). Bentuk dari pajak tersebut adalah ketika ada
dua pabrik yaitu pabrik baja dan pabrik kertas yang masing-masing membuang limbah
500 ton per tahun, maka hanya dua pilihan yang mereka lakukan. Pertama, Badan
Perlindungan Lingkungan Hidup (EPA, Environmental Protection Agency) akan
mewajibkan semau pabrik untuk mengurangi limbahnya hingga 300 ton per tahun atau

21
yang kedua, mereka akan dikenai pajak sebesar $50,000 untuk setiap ton limbah yang
dibuang oleh setiap pabrik.
Memberi subsidi untuk kegiatan-kegiatan yang memunculkan eksternalitas positif

D. Kesimpulan
Kita menyimpulkan bahwa penerapan kerangka gambar 2 membutuhkan keterampilan
ahli biologi , insinyur ekologi , dan praktisi kesehatan , antara lain . pendekatan tegas
interdisipliner untuk investiagting masalah polusi diperlukan . Setelah mengatakan hal ini ,
namun, kami menekankan bahwa bahkan dengan insinyur luar biasa dan data biologis ,
keputusan yang efisien hanya tidak dapat dicapai tanpa menerapkan alat ekonom analisis
marjinal .

Solusi yang mungkin


Sejumlah solusi alternatif untuk mencapai tingkat output yang efisien Q * telah diusulkan ,
sebagai berikut :
Pajak
Sluggo menghasilkan sinyal tidak efisien biaya sosial . khusus , karena itu harga input
terlalu rendah , harga output-nya terlalu rendah . solusi alami , disarankan oleh ekonom Inggris
ACPigou , adalah untuk memungut pajak atas pencemar yang membuat untuk fakta bahwa
beberapa input ini adalah harga terlalu rendah . Pajak Pigouvian adalah dikenakan pada setiap
unit output pencemar dalam jumlah yang hanya sama dengan kerusakan marjinal itu
menimbulkan pada tingkat output yang efisien . Angka 3 mereproduksi contoh gambar 1 dan 2
dalam hal ini , kerusakan marginal dilakukan pada output efisien Q * adalah cd jarak . ini adalah
pajak Pigouvian.
Bagaimana Sluggo bereaksi jika pajak dolar cd per unit output dikenakan ? pajak
menimbulkan biaya marjinal efektif Sluggo ini . untuk setiap unit yang menghasilkan , Sluggo
harus melakukan pembayaran baik dengan pemasok input -nya ( diukur dengan MPC ) dan
pemungut cukai ( diukur dengan cd ) . geometris , jadwal biaya marjinal baru Sluggo ini
ditemukan dengan menambahkan cd ke MPC pada setiap tingkat output . hal ini dilakukan
dengan menggeser up MPC dengan jarak vertikal sama dengan cd .

22
Maksimalisasi keuntungan mengharuskan Sluggo hingga output pada manfaat marjinal
whuch sama dengan biaya marjinal . sekarang ini terjadi di persimpangan MB dan MPC + cd
yang di efisien keluaran Q * . pada dasarnya, pasukan pajak Sluggo memperhitungkan biaya
eksternalitas bahwa ia menghasilkan , dan karenanya , mendorong dia untuk menghasilkan
efisien. dicatat bahwa pajak menghasilkan pendapatan dolar cd untuk masing-masing unit id
yang dihasilkan ( id = 0Q * ) . oleh karena itu, penerimaan pajak adalah cd * id, yang sama
dengan luas persegi panjang ijcd pada gambar 3 akan tergoda untuk menggunakan pendapatan
tersebut untuk mengkompensasi Bill , yang masih sedang terluka oleh kegiatan Sluggo ,
meskipun pada tingkat lebih rendah dari sebelumnya pajak . Namun , hati-hati harus dilakukan .
jika menjadi diketahui bahwa siapa pun yang ikan di sepanjang sungai reseives kompensasi
untuk memancing di sana , maka beberapa orang mungkin memilih untuk ikan di sana yang
dinyatakan tidak akan melakukannya . maka jumlah tidak efisien besar untuk memancing tidak
akan dilakukan di sungai . titik kunci adalah bahwa kompensasi kepada korban pencemaran tidak
perlu efisiensi .
$ MSC = MPC + MD
d MPC + cd

MPC

c MD

MB

o
Q* Q1 Q per tahun

Analisis dari pajak Pigouvian (gambar 3)


Ada masalah praktis dalam menerapkan skema pajak Pigouvian . mengingat kesulitan
yang disebutkan sebelumnya dalam mengestimasi fungsi kerusakan marginal , itu pasti akan sulit
menemukan tarif pajak yang benar . masih , kompromi yang masuk akal dapat dibuat . anggaplah
bahwa jenis tertentu mobil menghasilkan asap berbahaya . dalam teori , pajak berdasarkan
jumlah mil didorong meningkatkan efisiensi . tapi pajak berdasarkan jarak tempuh mungkin
begitu rumit untuk mengelola untuk menjadi tidak layak . pemerintah malah mungkin
mempertimbangkan pengadaan pajak penjualan khusus pada mobil , meskipun bukan
kepemilikan mobil per se yang menentukan ukuran eksternalitas , tapi jumlah itu didorong .

23
pajak penjualan tidak akan mengarah pada hasil yang paling efisien mungkin , tetapi masih
mungkin menyebabkan sebuah peningkatan yang substansial atas status quo .
Lebih umum , pendekatan pajak berasumsi bahwa diketahui siapa yang melakukan
polusi dan dalam jumlah berapa . dalam banyak kasus , pertanyaan-pertanyaan ini sangat sulit
untuk menjawab . tentu saja, isu yang relevan bukan apakah pajak Pigouvian adalah metode yang
sempurna berurusan dengan eksternalitas , tapi apakah atau tidak mereka mungkin lebih baik
daripada alterbatives lainnya .
Meskipun kita telah membahas perpajakan Pigouvian dalam konteks kerusakan
lingkungan , adalah sama , revelant untuk menangani eksternalitas lainnya . truk-truk besar ,
misalnya , eksternalitas creat oleh jalan raya merusak . kerusakan marjinal tergantung pada berat
truk dan as roda numberof . Kenneth Kecil dan Clifford Winston [ 1986 ] memperkirakan bahwa
jika perusahaan angkutan truk dipaksa untuk membayar pajak sama dengan kerusakan marginal
yang disebabkan oleh kendaraan mereka , keuntungan kesejahteraan ke daerah masyarakat DHG
pada gambar 2 akan menjadi $ 1200000000 per tahun .

$ MSC = MPC + MD
d MPC + cd

MPC

c MD

MB

o
Q* Q1 Q per tahun

Analisis dari subsidi Pigouvian (gambar 4)


Subsidi
Dengan asumsi bahwa jumlah polusi perusahaan adalah tetap , tingkat produksi yang
efisien dapat diperoleh dengan membayar pencemar tidak mencemari . meskipun gagasan ini
mungkin pada awalnya tampak aneh , ia bekerja sangat mirip dengan skema pajak . ini adalah
karena subsidi untuk tidak mencemari hanyalah metode lain meningkatkan biaya yang efektif
pencemar produksi .

24
Anggaplah pemerintah mengumumkan akan membayar Sluggo subsidi cd untuk setiap
unit output yang ia tidak menghasilkan . apa Sluggo akan lakukan? pada gambar 4 , marjinal
manfaat Sluggo di tingkat keluaran Q1 diukur dengan jarak antara MB dan sumbu horisontal , ge
. biaya marjinal memproduksi di Q1 adalah jumlah dari jumlah yang Sluggo membayar untuk
input (yang kita baca dari kurva MPC ) , dan subsidi dari cd yang ia forgoes dengan
memproduksi . sekali lagi , maka , jadwal biaya marjinal yang dirasakan adalah MPC + cd . pada
output Q1 , ini adalah jarak ek ( = misalnya + gk ) . tapi ek melebihi manfaat marjinal , ge .
selama biaya marjinal melebihi manfaat marjinal , itu tidak membuat rasa untuk Sluggo untuk
menghasilkan unit Q1st output . sebagai gantinya , ia harus melupakan produksi dan menerima
subsidi . baris yang sama penalaran menunjukkan bahwa Sluggo akan memilih untuk tidak
menghasilkan output apapun lebih dari Q * . di semua tingkat output di sebelah kanan Q * ,
jumlah biaya pribadi marjinal dan subsidi melebihi manfaat marjinal . di sisi lain , di semua titik
di sebelah kiri Q * , akan lebih bermanfaat untuk Sluggo untuk memproduksi meskipun ia harus
menyerah subsidi . untuk tingkat output ini , total biaya oppoertunity , MPC + cd , kurang dari
manfaat marjinal . oleh karena itu, subsidi menginduksi Sluggos untuk memproduksi hanya
untuk Q * , output yang efisien .
Konsekuensi distribusi dari skema pajak, dan subsidi berbeda secara dramatis .
daripada harus membayar pajak idcj , Sluggo menerima pembayaran sama dengan jumlah unit
produksi yang hilang , ch , kali subsidi per unit , cd , yang sama dengan persegi panjang dfhc
pada gambar 4. bahwa solusi yang efisien dapat dikaitkan dengan distribusi pendapatan yang
berbeda tidak mengherankan . ada jumlah tak terbatas alokasi efisien dalam Edgeworth Box ,
yang masing-masing terkait dengan distribusi sendiri pendapatan riil .
Selain masalah yang terkait dengan skema pajak Pigouvian , program subsidi memiliki
beberapa sendiri . pertama , ingat bahwa analisis gambar 4 didasarkan pada asumsi jumlah tetap
perusahaan . subsidi mengarah ke higherprofits , sehingga dalam jangka panjang , perusahaan-
perusahaan yang tidak akan terletak di sepanjang sungai dapat dirangsang untuk melakukannya
oleh iming-iming keuntungan tersebut . oleh karena itu, subsidi dapat menyebabkan begitu
banyak perusahaan baru untuk pindah di sungai bahwa polusi keseluruhan benar-benar
meningkat .

25
kedua, pembayaran subsidi harus dinaikkan oleh pajak yang dikenakan di suatu tempat
dalam perekonomian . secara umum , perpajakan mendistorsi insentif masyarakat . dan tidak
jelas bahwa efek distorsi ini akan lebih murah dibandingkan dengan eksternalitas itu sendiri .
Akhirnya , subsidi mungkin tidak diinginkan dari perspektif moral. sebagai E.J. Mishan
[ 1971a , hal. 25 ] catatan :
dapat dikatakan [ yang ] freedon untuk mengoperasikan kendaraan yang bising , atau tanaman
pollutive , apakah kebetulan merusak kesejahteraan orang lain , sedangkan kebebasan yang
diinginkan oleh anggota masyarakat untuk tinggal di sorroundings bersih dan cukup tidak ,
dengan sendirinya , mengurangi kesejahteraan orang lain . jika argumen tersebut dapat
dipertahankan , ada kasus ... untuk membuat pencemar secara hukum bertanggung jawab .
Metode lain untuk mencapai Q * adalah untuk menjual izin produsen untuk mencemari
. pemerintah mengumumkan bahwa mereka akan menjual izin untuk membuang ke sungai
jumlah sampah yang terkait dengan output Q * . perusahaan tawaran untuk hak untuk memiliki
izin ini mencemari , dan izin pergi ke perusahaan dengan tawaran tertinggi . biaya yang
dikenakan adalah yang " membersihkan pasar " jumlah polusi sama dengan tingkat yang
ditetapkan oleh pemerintah .
Dalam model sederhana , izin polusi dan dan pajak Pigouvian identik . baik mencapai
tingkat efisien polusi . menerapkan kedua membutuhkan pengetahuan tentang siapa yang
mencemari dan dalam jumlah berapa . Baumol dan Oates [ 1979, hal . 251 ] berpendapat bahwa
izin polusi memiliki beberapa keuntungan atas skema pajak dari sudut pandang praktis . salah
satu yang paling penting adalah bahwa skema izin mengurangi ketidakpastian tentang tingkat
tertinggi dari polusi . jika pemerintah yakin tentang bentuk biaya pribadi marjinal dan jadwal
manfaat marjinal dari gambar 3 , dengan aman dapat memprediksi bagaimana pajak Pigouvian
akan mempengaruhi perilaku . tetapi jika ada informasi yang buruk tentang jadwal , sulit untuk
mengetahui dengan pasti berapa banyak pajak tertentu akan mengurangi polusi . jika kurangnya
informasi memaksa pembuat kebijakan untuk memilih standar polusi sewenang-wenang , dengan
sistem izin , ada kepastian bahwa tingkat ini akan diperoleh . di samping itu, dengan asumsi
bahwa perusahaan yang maximizers keuntungan , mereka akan menemukan teknologi minimasi
biaya untuk mencapai standar .
Selain itu , ketika ekonomi sedang mengalami inflasi , harga pasar hak polusi akan
diharapkan untuk mengikuti secara otomatis , saat mengganti tarif pajak bisa diperlukan prosedur

26
administrastrative panjang . di sisi lain , salah satu kemungkinan masalah dengan skema lelang
adalah bahwa perusahaan besar mungkin dapat membeli lisensi polusi lebih dari kebutuhan biaya
meminimalkan perusahaan ' untuk mencegah perusahaan lain untuk masuk ke pasar . apakah
perilaku strategis seperti ini mungkin terjadi sulit untuk memprediksi .
Penatapan Hak Milik

Eksternalitas menimbulkan alokasi sumber-sumber ekonomi yang didasarkan pada


pertimbangan-petimbangan individu pihak yang melakukan suatu aktivitas menjadi tidak efisien.
Hal ini disebabkan karena perhitungan untung-rugi oleh individu dilakukan tanpa menghiraukan
dampak dari tindakannya terhadap orang lain atau masyarakat secara keseluruhan. Masalah
eksternalitas timbul karena tidak jelasnya hak pemilikan suatu barang. Menurut teorema Coase,
jika pihak pihak swasta dapat merundingkan alokasi sumber daya tanpa memakan biaya, pasar
swasta akan selalu mengatasi persoalan eksternalitas dan mengalokasikan sumber daya secara
efisien.
Misalnya ada pabrik semen yang membuang limbahnya kedalam sebuah sungai
sedangkan di sebelah hilir sungai ada pabrik es yang menggunakan air sungai untuk membuat es.
Tindakan pabrik semen tersebut menyebabkan pabrik es harus mengeluarkan biaya tambahan
yang besarnya tergantung tingkat pencemaran air yang sungai yang disebabkan oleh tindakan
pabrik semen tersebut. Mengapa pabrik semen membuang limbahnya kesungai? Ini disebabkan
karena tidak adanya kejelasan mengenai siapa yang berhak atas aliran sungai, sehingga semua
orang akan menganggap bahwa aliran sungai merupakan barang umum yang dapat dilakukan
apapun terhadapnya.

Menurut Coase, apabila pabrik es diberi hak milik atas aliran sungai tersebut maka
pemilik pabrik es dapat menuntut pabrik semen untuk membayar atas tindakannya yang
menyebabkan polusi air sungai. Pembayaran tersebut akan masuk ke dalam kalkulasi harga
semen sehingga pabrik semen mempunyai insentif untuk tidak menimbulkan polusi terlalu
banyak. Hal ini dapat dilihat dalam diagram berikut:

P MSC=MPC+MD

MPC

27
MD

MB

q* q1 Q

Kurva MB menunjukkan keuntungan marginal perusahaan pada setiap jumlah hasil


produksi yang terjual, sedangkan kurva MPC menunjukkan biaya marginal pada setiap tingkat
produksi. Kurva MD menunjukkan besarnya kerugian yang ditanggung oleh masyarakat.

Apabila hak milik diberikan kepada penyebab polusi (pabrik semen), maka pabrik
tersebut akan menentukan tingkat produksi sebesar q1, yaitu dimana MB = MPC sedangkan
output yang optimal bagi seluruh masyarakat sebesar pada q* yaitu dimana MB=MPC+MD.
Karena hak milik sungai berada pada pabrik semen, maka pihak yang menderita polusi (pabrik
es) akan mengadakan negosiasi dengan pabrik semen agar bersedia mengurangi polusi dengan
cara mengurangi produksi semen dengan suatu pembayaran. Pabrik semen akan bersedia
mengurangi produksi apabila jumlah uang yang dibayar oleh pabrik es lebih besar daripada MB-
PMC(harga > MB-MPC) sedangkan pabrik es bersedia mengadakan neosiasi apabila jumlah
pembayaran lebih sedikit daripada kerugian akibat polusi (harga < MD). Jadi negosiasi akan
terjadi apabila kesediaan untuk membayar lebih besar daripada biaya yang hilang karena
pengurangan produksi, atau MD > MB-MPC.

Apabila hak milik sungai diberikan pada pihak penderita polusi (pabrik es) maka pabrik
semen akan membayar hak untuk membuang limbah ke sungai. Pihak pabrik es bersedia
memberikan hak tersebut apabila jumlah yang dibayar oleh pabrik semen lebih besar daripada
MD (harga > MD). Pabrik semen bersedia membayar apabila jumlah yang dibayar lebih kecil
daripada MB-MPC (harga < MB-MPC). Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam mengatasi
masalah eksternalitas yang penting adalah ketegasan mengenai hak pemilikan, sebab dengan
diketahuinya hak pemilikan secara tegas maka mekanisme pasar akan dapat membuat alokasi
sumber-sumber ekonomi yang efisien siapapun yang mempunyai hak milik, pihak penyebab
polusi atau pihak penderita.

28
Teori coase yang sangat baik ini pada kenyataannya tidak dapat dilaksanakan dalam
kenyataan sehari-hari, sehingga untuk mengatasi masalah polusi diperlukan campur tangan
pemerintah.Teori coase mengenai eksternalitas diatas dapat dilaksanakan hanya untuk masalah-
masalah dimana pihak-pihak yang terlibat jumlahnya sedikit sehingga dapat dilakukan negosiasi
antara kedua belah pihak. Pada umumnya pihak yang tersangkut dalam eksternalitas jumlahnya
besar. Misalnya pada masalah pencemaran air sungai, kenyataannya yang mencemarkan air
sungai jumlahnya banyak sekali selain pabrik-pabrik juga rumah-rumah penduduk yang
membuang sampah ke dalam sungai. Untuk melaksanakan negosiasi, pemilik sungai harus
mampu menghitung jumlah polusi yang dilakukan dan mengenakan denda polusi kepada setiap
orang / pabrik. Selain itu pihak yang terkena akibat polusi juga banyak sekali baik pabrik
maupun orang, sehingga biaya untuk mengadakn negosiasi menjadi sangat mahal. Teori coase
yang sangat baik ini pada kenyataannya tidak dapat dilaksanakan dalam kenyataan sehari-hari,
sehingga untuk mengatasi masalah polusi diperlukan campur tangan pemerintah.

Peraturan

Pemerintah juga dapat mengeluarkan peraturan bagi pabrik untuk mengurangi polusi
dalam jumlah tertentu, atau akan dihukum apabila melakukan pelanggaran. Kelemahan cara ini
untuk meningkatkan efisiensi pengguna sumber-sumber ekonomi adalah justru timbulnya
inefisiensi apabila terdapat dua pabrik yang menimbulkan polusi. Misalnya antara pabrik X dan
Y, jika pemerintah mewajibkan masing-masing pabrik untuk mengurangi polusi pada tingkat
tertentu. Jika setiap pabrik diwajibkan untuk mengurangi polusinya dalam jumlah yang sama,
padahal penurunan sama rata, bukan merupakan cara termurah menurunkan polusi. Ini
dikarenakan kapasitas dan keperluan setiap pabrik untuk berpolusi berbeda-beda. Mungkin
pabrik X mampu untuk menurunkan polusi karena biaya penurunan polusinya lebih murah.
Namun bagi pabrik Y penurunan polusi membutuhkan biaya yang lebih mahal sehingga akan
mengganggu jalannya proses produksi. Yang berarti justru malah akan timbul adanya inefisiensi
produksi.

Jadi peraturan pemerintah yang menetapkan jumlah polusi yang diperkenankan dalam
jumlah yang sama untuk semua pabrik akan menyebabkan ada pabrik yang tidak optimal. Karena
adanya perbedaan struktur dan biaya, tingkat polusi yang ditimbulkan dan juga struktur

29
keuntungan antara pabrik yang satu dengan pabrik lainnya, maka jumlah polusi yang
diperkenankan juga harus berbeda-beda antara pabrik-pabrik tersebut.

Respon Amerika Serikat


Bagaimana tanggapan dunia nyata untuk masalah eksternalitas dibandingkan dengan
solusi yang disarankan oleh teori?. U.S. Environmental Protection Agency (disingkat EPA atau
USEPA) atau Badan Perlindungan Lingkungan Amerika Serikat adalah sebuah lembaga
pemerintah federal Amerika Serikat yang bertugas melindungi kesehatan manusia dan
lingkungan dengan merumuskan dan menerapkan peraturan berdasarkan undang-undang yang
disahkan oleh Kongres.
Sebuah agen federal (EPA) Agen perlindungan lingkungan didirikan untuk menetapkan
standar, memastikan bahwa negara-negara mencapai standar, yang diciptakan pada tahun 1970
untuk memungkinkan tindakan pemerintah yang terkoordinasi untuk perlindungan lingkungan
dengan pengurangan sistematis dan pengendalian pencemaran melalui integrasi atau penelitian,
pemantauan, standar pengaturan dan penegakan kegiatan.Salah satu peraturan yang diterapkan
oleh EPA di Amerika Serikat adalah menetapkan tingkat polusi maksimal yang boleh dihasilkan
oleh pabrik untuk melindungi udara bersih.

Implikasi untuk distribusi pendapatan

Siapa Yang Diuntungkan?


Fokus utama kami sejauh ini pada aspek efisiensi eksternalitas. Kesejahteraan ekonomi
menunjukkan bahwa untuk memaksimalkan kesejahteraan sosial memerlukan distribusi serta
pertimbangan efisiensi . Namun, upaya untuk menilai implikasi distribusi dari perbaikan
lingkungan memunculkan sejumlah pertanyaan yang sulit.
Dalam model sederhana kami, distribusi manfaat adalah masalah sepele karena hanya ada
satu jenis polusi dan satu korban polusi. Pada kenyataannya, ada banyak orang yang menderita
dari berbagai jenis eksternalitas.

Siapa yang Menanggung Biaya?


Misalkan sejumlah perusahaan yang berpolusi tinggi diinduksi untuk mengurangi output
dengan kebijakan pemerintah. Sebagai kontrak perusahaan-perusahaan ini, permintaan untuk

30
input mereka berkurang, yang cenderung membuat para pemilik masukan ini semakin terpuruk.
Beberapa buruh mungkin menderita pengangguran dalam jangka pendek dan dipaksa untuk
bekerja dengan upah yang lebih rendah dalam jangka panjang. Jika para pekerja ini memiliki
pendapatan rendah, pembersihan lingkungan membuat distribusi pendapatan riil yang lebih
setara.
Jika polusi perusahaan dipaksa untuk memperhitungkan biaya sosial marginal, produk
mereka akan cenderung menjadi lebih mahal. Karena biaya sosial yang disebabkan oleh polusi
mereka akan dibebankan kepada harga produk perusahaan mereka.
Eksternalitas fositif

Meskipun sebagian kegiatan menimbulkan biaya terhadap pihak ketiga, sebagian lain
memberikan manfaat. Misalnya, pendidikan menghasilkan eksternalitas fositif karena populasi
yang lebih terdidik melahirkan pemerintahan yang lebih baik yang menguntungkan semua pihak.

Tanggapan yang tepat terhadap eksternalitas positif berkebalikan dengan tanggapan


terhadap eksternalitas negatif. Eksternalitas negatif menyebabkan pasar memproduksi jumlah
lebih besar daripada yang dikehendaki masyarakat. Eksternalitas positif menyebabkan pasar
memproduksi jumlah lebih kecil daripada yang dikehendaki masyarakat. Untuk mengatasi
persoalan ini, pemerintah dapat menginternalisasi dengan menetapkan pajak barang barang
dengan eksternalitas negatif dan memberikan subsidi barang-barang dengan eksternalitas positif.

Petunjuk baru dalam kebijakan lingkungan


Kehadiran eksternalitas menciptakan masalah yang rumit seperti pentingnya juga. Tidak
mengejutkan lagi jika kita menemukan banyak perbedaan pendapat di antara para ekonom
tentang bagaimana kebijakan publik harus dirancang.Telah ada beberapa perdebatan tentang
sejauh mana pihak swasta dapat diandalkan untuk memberikan solusi yang efisien tanpa
intervensi pemerintah.
Seperti telah kita lihat, untuk sebagian besar pendekatan ini telah ditolak di negara
Amerika Serikat, dan kemajuan dalam meningkatkan lingkungan telah kurang memuaskan.
Namun, argumen ekonom mulai memiliki setidaknya beberapa pengaruh. Pada tahun 1986
lembaga perlindungan lingkungan menerbitkan pedoman mengenai polusi udara. Di bawah
program ini, EPA menetapkan batas dasar emisi keseluruhan dari pabrik industri tertentu. Jika
emisi sebuah perusahaan di bawah batas, ia akan menerima kredit. Kredit dapat digunakan oleh

31
perusahaan untuk meningkatkan emisi di kemudian hari. Atau dapat dijual ke perusahaan lain,
yang dapat menggunakan kredit untuk meningkatkan emisi sendiri. Program perdagangan emisi
ini adalah eksperimen penting dan menarik dalam penggunaan pendekatan berorientasi pasar
untuk menangani eksternalitas. EPA telah menggunakan sistem ini untuk mengendalikan polusi.

BAB 7

PILIHAN PUBLIK

A. KOMPETENSI INTI
Mahasiswa diharapkan mampu memahami bagaimana Teori Pemungutan Suara dalam
Pilhan Publik .

B. KOMPETENSI DASAR
Pengertian, tujuan, dan fungsi Pemungutan Suara dalam Pilihan Publik, unsur-unsur yang
terkait dan pengaplikasian teori tersebut .

C. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi Pemungutan Suara
2. Menjelaskan unsur-unsur yang terkait dalam penggunaan kebulatan
suara 3.Pengaplikasian teori Pemungutan Suara dalam Pilihan Publik.

D. TUJUAN PEMBELAJARAN

1. Setelah menyelesaikan pemberian meteri diharapkan dapat menjelaskan serta mengerti


tujuan dan fungsi Pemungutan Suara.
2. Diharapkan mampu menyampaikan unsur unsur yang terlibat dalam penggunaan
kebulatan suara.
3. Diharapkan dapat mamahami pengaplikasian teori pilhan publik dalam pemungutan
suara.

32
E. PILIHAN PUBLIK
Monarkhi adalah seperti sebuah perahu kecil, berlayar mulus hingga terjadi beberapa
gangguan ketika Kapten membawanya ke bebatuan; demokrasi pada sisi lain, adalah seperti
sebuah perahu. Tiak pernah turun tetapi ketika ada kecelakaan, kakimu akan selalu basah.

Buku teks ini membahas tentang kegagalan pasar dan penanggulangannya cenderung
membawa pndangan yang lebih menyenangkan dari pemerintah. Dengan pajak disini,
pengeluaran ada, maka negara siap memeperbaiki semua ketidaksempurnaan pasar, sementara
dengan melihatnya maka pendapatan akan didistribusikan dalam suatu cara yang
menggambarkan penilaian etika dari komunitas. Beberapa pandangan adalah variasi dengan
ketidakpuasan publik dengan kinerja pemerintah. Hasil polling opini publik misalnya secara
konsisten melaporkan bahwa dalam 40 persen orang yang menaruh kepercayaan kepada kongres.
Mantan Presiden Ronald Reagen kemungkinan meringkaskan entimen dari beberapa hal ketika
telah diperlengkapi, “Ketika anda pergi ke temapt tidur bersama dengan pemerintah,anda tentu
akan mendapatkan lebih dari sekedar tidur pada malam hari.

Sangat dimungkinkan bahwa ini merupakan komen tak berdasar di pihak individu.
Sesuai dengan definisi, dalam demokrasi kita akan mendapatkan pemerintah yang kita butuhkan.
Kemungkinan yang lain adalah bahwa ini merupakan sebuah pebedaan untuk pemerintahan yang
dipilih scara demokratis untuk merespon kepentingan nasional.

Bab ini tentu membahas dan mengevaluasi berbagai mekanisme untuk membuat pilihan
publik. Dalam hal ini kita akan menguji demokrasi langsung dan bagaimana mereka
menterjemahkan keinginan anggotanya ke dalams sebuah tindakan kolektif. Kemudian kita akan
kembali pada komplikasi yang muncul ketika keputusan itu dibuat bukan hanya oleh orang itu
sendiri, tetapi oleh perwakilan yang dipilih.

2.2 Inefiensi dan Keterpaksaan


Dalam pemungutan suara dengan system mayoritas sederhana terdapat kemungkinansuatu
proyek yang dilaksanakan merupakan proyek yang tidak efisien dan beberapa orang dipaksa
untuk menerima proyek tersebut walaupun mereka mendapatkan manfaat yang sangat kecil dari
proyek tersebut atau ada proyek yang lebih mereka perlukan yang memberi manfaat lebih namun
tidak dikerjakan, sebagaimana dapat dilihat pada tabel berikut:

33
Tabel 2.1.
Inefisiensi dalam Mayoritas Sederhana
Pemilih Biaya Manfaat Manfaat Neto Setuju/Tidak
Adil 10 15 5 Setuju
Bei 10 11 1 Setuju
Surya 10 2 -8 Tidak
30 28 -2

Dari tabel tersebut dilihat bahwa adil, Bei, dan Surya harus membayar Rp. 30,00 untuk
membangun suatu proyek, sedangkan hanya Adil dan Bei yang menerima manfaat neto yang
positif sehingga mereka menyetujui pembangunan proyek tersebut. Sebaliknya, Surya karena
menerima manfaat neto yang negative tidak menyetujui pembangunan proyek, tetapi karena
hanya dia sendiri yang tidak setuju maka proyek tersebut akan dilaksanakan. Proyek tersebut
hanya memberikan manfaat neto bagi yang tidak setuju sebesar -8, sehingga yang memperoleh
manfaat tidak disetujui oleh satu orang saja, maka proyek tersebut akan dilaksanakan dan Surya
terpaksa membayar dan menikmati proyek tersebut.

A. Teori Wicksell
Menurut Wicksell cara pemungutan dengan suara mutlak 100% (unanimous) hasilnya akan
sama dengan system harga pada pasar persaingan sempurna. Jadi menurut Wicksell penentuan
harga untuk barang public tidak dapat dilakukan dengan cara system pasar pada masyarakat yang
jumlahnya besar dan hanya pemungutan suara dengan suara mutlak 100% yang dapat menyamai
hasil yang dicapai melalui system harga untuk barang swasta. Namun wicksell menyadari
dengan cara pemungutan suara secara mutlak sulit dilakukan karena sangat sulit memperoleh
suara bulat dan bisa menghambat pelaksanaan perekonomian maka dia mengusulkan cara yang
kedua yaitu relative suara, dimana 5/6 suara yang menang.

B. Teori Buchanandan Tullock

34
Buchanan dan Tullock juga mengemukakan pendapat mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi cara pengambilan keputusan. Mereka menganalisa berapa jumlah suara sebaiknya
yang menang dalam suatu pemungutan suara.
Kurva SS pada diagram diatas menunjukkan biaya yang harus dipikul oleh golongan
masyarakat yang tidak setuju dengan pembangunan suatu proyek. Apabila jumlah orang yang
setuju dengan adanya suatu proyek sebesar satu persen dan proyek tersebut dilaksanakan, maka
orang lain yang tidak setuju dengan adanya proyek tersebut harus ikut memikul biaya
pembangunan proyek di atas. Ini berarti, biaya bagi orang yang tidak suka (sebesar 99 persen)
menjadi sangat tinggi karena biaya ini mencerminkan ketidaksukaan mereka akan proyek yang
akan dilaksanakan tersebut. Semakin banyak orang yang setuju maka semakin sedikit orang yang
tidak setuju sehingga semakin sedikit pula biaya yang mencerminkan ketidaksukaan orang yang
tidak setuju akan adanya proyek tersebut. Pada titik A semua orang setuju sehingga biaya yang
mencerminkan ketidaksenangan akan proyek yang akan dibangun menjadi nol.
Kurva DD, menunjukkan biaya yang di perlukan untuk mendapatkan suara setuju akan
dibangunnya suatu proyek. Apabila diinginkan lebih banyak suara setuju akan proyek tersebut
maka biaya yang harus dikelurkan untuk mendapatkan suara yang menyetujui adanya proyek
menjadi semakin besar. Biaya tersebut meliputi biaya untuk mendatangkan orang, biaya rapat
dan sebagainya. Kurva TT menunjukkan biaya keseluruhan untuk mendapatkan suara setuju,
yang merupakan penjumlaha secara vertical kurva SS dan DD. Biaya minimum dicapai pada
jumlah suara sebesar Gₒ persen suara menyatakan setuju.
Jadi, dalam hal pemungutan suara, ada suatu hubungan searah antara efisiensi dan biaya,
semakin besar efisiensi hasil pemungutan suara, semakin besar pula biaya pemungutan suara,
dan begitu sebaliknya.

Demokrasi langsung
Sebagaimana kita lihat dalam bab 5, cakupan dimana tujuan tertentu harus diberikan
secara kolektif adalah bersifat kontroversial. Untuk beberapa brang public yang penting, maka
beberapa pertahanan, sangat sulit untuk membaangkan sistem pasar yang terdesentaliasi.
Keoputuan publik juga tlah dibuat. Dalam masyarakat demokratis, berbagai prosedur voting
digunakan untuk memutuskan apa kuantitas barang publik yang diberikan. Bagian ini akan
terlihat pada berbagai prosedur.

35
C. Teori Pemungutan Suara
Dalam berbagai teori pemungutan suara terdapat beberapa system yaitu:

1. Ketentuan kebulatan suara (AKLAMASI)


Ironi dari masalah aturan bebas adalah bahwa setiap orang akan menjadi lebih baik bila
barang publik diberikan secara efisien, tetapi karena orang yang bertindak dalam kepentingan
mereka yang sempit, tidak cukup diberikan. Ini menyatakan bahwa pada prinsipnya bila satu
suara diambil terhadap apakah memberikan barang alam jumlah yang cukup, izin harus dengan
suara bulat sepanjang ada sistm pajak yang sesuai untuk membiayainya. Prosedur yang
dirancang untuk mendatangkan kesepakatan dengan bulat diajukan pada awal abad ke 20 oleh
Erik Lindahl (1919/1958).

Untuk memahami prosedur Lindahl, mengasumsikan kembali bahwa ada dua orang,
Adam dan Hawa, dan satu barang publik, roket untuk kembang api (r). Nyatakan Adam
mengatakan bahwa bagiannya dari biaya penyediaan roket adalah sebesar 30 persen. Kemudian
bila harga paasr per roket adalah Pr, maka harga Adam per roket adalah .30 x Pr. Dengan harga
itu, harga dari barang lain, seleranya dan pendapatannya, maka ada sejumlah roket yang ingin
dipeorleh oleh Adam. Secara umum, naytakan SA menotasikan bagian Adam dari biaya
penyediaan roket. Untuk nilai tertentu dari SA, Adam meminta sejumlah roket. Ketika
bagianpajaknya meningkat an menjadi lebih mahal baginya untuk memperoleh roket, maka dia
meinta jumlah yang lebih kecil.

Dalam gambar 7.1, sumbu horizontal mengukur jumlah roket. Bagian pajak Adam diukur
oleh jarak vertikald ari titik O. Kurva Dr memeprlihatkan bagaimana jumlah roket yang diminta
oleh Adam berkurang ketika bagian pajaknya meningkat.

Dengan cara yang sama, definisikan SE sebagai bagian Eve dari biaya penyediaan roket.
(Berdasarkan definisi SA + SE = 1). Dimana SE meningkat, jumlah yang diminta oleh Eve
berkurang. Dalam Gamabr 7.1, bagian pajakl dari Eve meningkat ketika ktia bergerak turun
sepanjng sumbu vertikal O’. (Sehingga, ajrak OO’ adalah 1). Skedul permintaannya
didenotasikand engan DrE. Ini condong ke atas karena gerakan ke atas seopanjang sumbu
vertikal menunjukkan harga terendah baginya.

36
Kesamaan yang telah ada muncul diantara peran bagian pajakl dalam model Lindahl dan
harga pasar dalam teori permintaan yang umum. Tetapi tentu ada perbedaan penting. Disamping
setiap individu enghadapio harga yang smaa, masing-masing menghadpi harga priabdiper satuan
abrang publik yang tergantung pada bagian pajaknya. Bagian pajak dirujuk sebagai harga
Lindahl.

Keseimbangan dalam model ini adalah bagian dari harga Lindahl seperti harga dalam
setiaop suara orang untuk jumlah yang sama dari barang publik. Dalam Gambar 7.1, ini terjadi
ketika bgioanj pajak Adam adalah OS* dan bagian pajak Eve adalah O’S”. Poaa proses Lindahl
ini, kedua pihak setuju bahwa r roket harus diberikan.

Gambasr 7.1. Model Lindahl

Kelayakan aturan suara bulat


Model Lindahl memperlihatkan eksitensi bagian pajak dan tingkat poenyediaan barang
publik yang dapat disepakatio paa semua anggota masyarakat. Pertanyaan beasr adalah
bagaimana ekonomi mencapaio titik keseimbangan. Bayangkan bahwa juru lelang
mengumumkan beberapa ketentuan awal dari saham pajak. Atas dasar skedul permintaan yang
ada, Adam dan Eve memiliki suara untuk s ejumlah roket yang mereka butuhkan. Bila perjanjian
itu tidak merupakan suara bulat, maka juru lelang mengumumkan ttapoan pajak lainnya. Poroses
terus berlanjut hingga Adam dan Eve memiliki persetujuan suara bulat terhadap jumlah roket (r
dalam Gambar 7.1). Poenentuan jumlah barang publik adalah hampir sama dengna proses pasar.
Seperti pendapatan dari proses pasar, ini terlihat bahwa alokasinya adalah efiien pareto.

Sebagai metode praktis untuk menyediakan barang publik, ada dua masalah utama terkait
prosedur Lindahl. Pertama, mengasumsikan bahwa orang memberikan suara dengan sungguh-
sungguh. Bila Adam dapat memperkirakan atau menaksir jumlah maksimumyang dikeluarkan
oleh Eve untuk roket dari pada tanpa mereka, maka dia apat mencoba untuk memaksanya untuk
memberikan alokasi itu. Eve memiliki insentif yang sama. Perilaku strategi juga daat mencegah
Adam dan Eve mencapai keseimbangan Lindahl.

Kedua, dibutuhkans sejumlah waktu untuk mendapatkan bagian pajak yang tlah disetujui
oleh setiap orang. Dalam contoh ini, maka hanya ada dua pihak. Dalam kasus yang lebih penting,
beberapa orang kemungkinan akan dilibatkan. Untuk meminta stiaop orang setuju adalah

37
melibatkan setiap biaya pengambilan keputuan. Dalam hal ini, meskipun aturan suratbulat itu
menjamin bahwa tak seorangpun yang tereksploitasi, namun mreka seringkali gagal pada situasi
dimana tidak ada keputuan yang diambil.

Tbel 7.1. Selera pemilik suara yang mengarah pada keseimbnagan

Secara historis, ketika organisasi mengadopsi aturan suara bulat, maka seringkali harus
diekspresikan karena peserta ingin memastikan bahwa tidak ada aksi atau tindakan yang diambil.

2. Aturan suara atau voting mayoritas


Suara bulat adalah jelas merupakan keadaan yang berbeda untuk dicapai. Hasilnya,
sistem voting tidak menuntut suara bulat yang diinginkan. Dengan sebagian besar atuan voting,
lebih dari separuh pemilik suara harus bertindak untuk hal yang disepakati.

Meskipun mekanika voting mayoritas adalah sama, namun biasanya sangat bermanfaat
untuk melihatnya dengan cermat. Perhatikan komunits dengan tiga voter, Denise, Rudy dan Theo
yang memiliki pilihan diantara tiga tingkatan ketentuan yang ada, A, B dan C. level A adalah
kecil, level B adalah sedang dan level C adalah besar. Selera pemilik suara digambarkanj dalam
Tabel 7.1. Masing-masing kolom memperlhiatkan bagaimana pemilik suara membuat rangking
pilihan. Misalnya, Rudi lebih menyukai lkevel C, tetapi tentu dengan pilihan diantara B dan A,
yang lebih menginginkan B.

Nyatakan bahwa pemilihan adalah diselekggarakan untuk apakah memilih A atau B.


Denise akan memebri suara untuk A sementara Rudy dan Theo akan memebri suara untuk B.
disini, B akan menang dengan suara 2 banding 1. Demikian jgua bila pemilihan diselenggarkan
antara B dan C, B akan dimenangkan dengan suara 2 banding 1. Level B akan memenangkan
pemilihan terhaap lawannya, dan dengan demikian menjadi opsi yang dipilih oleh aturan
mayoritas. Perlu dicatat bahwa seleksi atau pemilihan B adalah tidak tergantung pada order
dimana suara itu diambil.

Apakah kita selalu mengharapkan keputusan mayoritas menghasilkan hasil yang lebih
jelas ? Tidak terlalu penting. Nytakan bahwa preferensi untuk berbagai tingkat penyediaan misile
adalah digamabrkan dalam tabel 7.2. demikian juga, bayangkan serangkaian pemilhan pasangan
untuk menentukan elvel yang lebih disukai. Dalam pemilihan antara A an B, A akan menang

38
dengan suara 2 banding 1. Bila pemilihan diselenggarakan antara B dan C, B akan mening
dengansuara 2 banding 1. Akhirnya, dalam pemilihan antara A dan C maka C akan menang
dengan margin yang sama. Ini mrupakan hasil yang membingungkan. Pemilihan pertama
menaytakan bahwa A lebih baik dibandingkan B; yang kedua bahwa B lebih mengarah ke C.
catatan konvensional dari konsistensi ini menyatakan bahwa A harus lebh merujuk ke C. tetapi
dalam pemilihan ketiga, ketika sesuatu yang berlawnaan terjadi, meskioun masing-masing
selera pemilik suara adalah konsisten, namun selera komunitas tiak. Fenomena ini dinyatakan
sebgia paradoks pemberian suara atau voting.

Lebih lanjut, dalam situsi yang digamabrkand alam Tabekl 7.2, hasil yang terakhir
sangat tergantung pada urutan dimana suara itu diambil. Bila pemilihan pertama adalah antara
proposisi A dan B dan pemenang (A) menjalankannya terhaap C, maka C adalah merupakan
pilihan terakhir. Pada sisi lain, bila pemilihan pertama dalah B versus C, dan pemenang (B)
unggul trhadapo A, maka A akan dipilih. Dalam keadaan ini, kemampouan untuk mengontrol
urutan suara – agenda – juga memiliki kemamouan yang lebih besar. Manipulasi agenda adalah
proses dari pengorganisasian order untuk menjamin hasil yang diinginkan.

Masalah yang lebih terkait adalah gangguan voting yang apat diarahkan tanpa keputusan
yang dicapai. Stelah pemilihan antara A an B, A menang. Bila C menantang A, maka C menang.
Bila B kemudian menantang C, B menang. Proses ini berlanjut tanpa bats, sebuah fenomena
yang disebut siklus. Beberapa kasus hsitoris penting dari siklus ini telah teridentifikasi. Contoh
yang baik menyangkut amandemen ke 17 Konstitusi Amerika Serikat, yang menetapokan
pemilihan langsung bagi senator Amerika Serikat. Penerapan “yang terlambat selama 10 tahun
oleh manuver parlementer yang tergantung pada siklus voting melibatkan status quo
(pengangkatan senator oleh legislatur engara) dan dua versi amandemen.

Jelasnya, sebagian besar aturan ini tidak mengalami permasalahan ini. Setelah itu,
pemilihan sesuai dengan tabel 7.1 adalah menjadi lebih semopurna dan brjalan mulus. Apa
sumber yang ebrebda ? Ini kembalio apa struktur preferensi individu untuk berbagai tingkatan
pengadaan misile. Perhatikan kembali dalam tabel 7.2. Karena denise lebih mengacu kepada A –
B ke C, maka dapat mengikuti bahwa A memebrikanj Denise manfaat yang lebih dari apa B dan
B lebih dari C. skedule yang ada menotasikan Denise dalam Gambar 7.2, yang menggambarkan
suatu hubungan. Skedul ini diberi label Rudy dan Theo do dengan suara yang sama.

39
Kita mendefinisikan puncak di dalam rpeferensi individu sebagai suatu titik dimana
semua hal menjadi lebh renah. Votr memiliki prefrensi tunggal bila dia telah ebrgerak dari hasil
yang diinginkan dan semua petunjuk, dengan utilitas yang sesuai.; dia juga memiliki preferensi
pouncak ganda, ila ketika dia menjauh dari hasil yang lebih disukai, utiltias akan turun, tetapi
kemudian nbaik kembali. Sehingga, Denise memiliki satu puncak di titik A; Theoi memiliki
puncak tunggal di titik B; dan Rudy memiliki dua puncak, satu di A dan satu lagio di C. ini tentu
mengarh pada preferensi Ruddy yang menjadi salah satu paradoks voting. Bila Rudy memilikio
prferensi puncak tugngal, sebagian besar mengarahh pada keoputusan yang lebih konsisten.;
itulahs ebabnya mengapa tidak ada voting paratoks yang munculd ri Gambar 7.2.. juga setiap
voter memiliki preferensi yang lebih bik. Secara umum bila preferensi voter atau pemilik suara
memiliki satu puncak maka tidak terjadi paradoks voting.

Gambar 7.2. Gtafik preferensi dari Tabel 7.2.

Karena preferensi multi puncak ini dapat digambarkan pada sebagian besar cvoting, maka
perlu untuk mengetahuio apakah mereka menjadi sangat penting ketika ada masalah praktis.
Perhatikan kembali dalam Tabel 7.2. Rudy yang memilikio preferensi memiliki dua puncak. Dia
lebih menyukai pengeluarabn misil yang sangat besar atau sangat kecil untuk mengkuantifikasi
kelas menengah. Meskiopun preferensi ini tidak terlalu penting sebagai hal yang irrasional,
namun mereka lebih memiliki sikapo tertentu.

Nyatakan bahwa disamoping missle, voter atau pemilik suara memilih diantra level pengeluaran
untuk parkir publik – brang untuk mana ada substitusi privat. Asumsikan bahwa dengan adanya
pengeluarna parklir publik yang kecil atau sedang, maka pemilik suara Smith akan bergabung
dengan country claub swasta, tetapi tentu dengan pengeluaran yang cukup besar, dia akan
menggunakan parkir publik. Ditekankan bahwa beban pajak Smith meningkat seiring dengan
pengeluaran parkirrnya, sehingga dia lebih menyukai aprkir kecil hingga sedang – karena tak
satupun opsi ini yang memberi manfaat bagi Smith, dia lebih menyukai parkir dengan beban
pajak yang lebih kecil. Tetapi hasil yang lebih diinginkannya adalah merupakajn pengeluaran
besar dari parkir publik. (Ini tergantung apa bagian beban pajak yang trkait dibandingkan dengan
biaya keanggotaan country lub). Singkatnya, Smith juga lebih menyukai parkir publik yang kecil
atau besar untuk satu yang berukuran sedang sehingga, ketika ada substitusi swasta untuk

40
publisits yang baik, maka pola multi pouncak seperti Rudy dalam gambar 7.2 dapat muncul
dengan mudah.

Lebih lanjut, ketika masalah ini tidak didasrkan atas satu dimensi, maka preferensi multio
puncak ini juga menjadi kemungkinan yabng lebih serius. Nyatakan bahwa komunits itu adalah
mencoba memutuskan bagaimana menggunakan bangunan kosong. Pilihan A adalah dengan
menjadikannya sebagai klinik aborsi, piihan B adalah sebagai toko buku dewasa dan piihan C
adalah kantor rekruitmen tentara. Tidak seperti pilihan antara level pengeluaran misil yang
berbeda, disini altenatifnya tidak menunjukkan sesuatu yang lebih atau kurang dari satu
karakteristik. Sangat mudha untuk membayangkan kemunculan rpeferensi multi puncak.

3. Toerema voter menengah (MEDIAN VOTER)


Sekarang kita akan kembali pada kasus yang lebih sederhana di dalam mana semua
alterbnatif dianggap menunjukkan sejumlah kecilk atau besar karakteristik tunggal. Orang tentu
akan menilais etiapo alternatif atas dasar karakteristik tugngal. Contohnya adalah seberapa beasr
barang publiok yang dibutuhkan. Mendefinisikan voter median sebagai pemilih yabng memiliki
kesukaan terletak paa badsgian tngah dari semua selera emilik hak suyara; separuh dari pemilih
ingin lebih baik dibandingkan dengan pemilih menengah, dan separuhnya lagi kurang. Teorema
voter median ini menaytakan bahwa sepanjang semua keinginan itu memiliki satu puncak, hasil
voting mayoritas merefleksikan rpeferensi voter median.

Untuk memperlihtkan teorema voter median ini, asumsikan bahwa ada lima pemilih :
Donald, Daisy, Huey, dewey dan Lousie. Mereka memutuskan seberapoa besar yang akan
diberikan oleh masing-masing pihak. Level yang lebih diinginkan untuks tiap pemilih dicatat
dalam Tabel 7.3. Karena preferensi ini memiliki satu puncak, maka semakin mendekati elvelk
pengeluaran adalah memberikan puncak voter, semakin dia lebih enyukainya. Pergeseran dari
pengeluaran phak adalah nol hignga #5m, maka akan lebih disukai tanpa membyar uang kepada
semua partai oleh pemilih. Pergesran dari $5 ke $100 juga akan disetujui oleh Daisy, Duey,
Dewey dan Lousie dan dari $100 - $150 oleh Huey, Dewey dan Louse. Peningkatan di dalam
$150 juga akan dihamabt oelhs etidaknya tiga voter : Donald, Daisy dan Huey. Disini, suara
mayoritas untuk $150. Tetapi ini tntu hanya menjadi suatu jumlah yang disukai oleh Huey, voter
menengah. Hasilo pemilihan mencerminkan selera pada voter median.

41
Perdagangan suara adalah masih bersifat kontroversial. Penonjolannya mengemukakan
bahwa perdagangan suara mengarah pada pengadaan barang publik yang efisien, tepat sebagai
perdagangan dalam komoditas yang mengarah pada pengadan barang publik yang lebih efisien.
Pendukung ini juga menekankan potensialnya untuk mengungkaopkan intensitas rpeferensi dan
menetapokan keseimbangan yang stabil. Lebih lanjut, kompromi akan lebih tertekan apa
perdagangan yang diprlukan untuk sistem demokrasi agar dapat berfungsi. Seperti seorang
negarawan Inggris Edmund Burke yang mencatat, “Semua pemerintah – dalam hal ini, setiap
manfaat dan kenikmatan manusia, setiaop hal nyata dan setiap tindakan yang diprcaya – adalah
ditemukan dalam kompromi dan barter”.

Contoh numerik ini akan mengilsutrsikan keuntungan dari logrolling ini. Nyatakanlah bahwa
komuntias memeprtimbangkan tiga proyek, rumah sakit, perpustakaan dan kolamn renang.
Komunits memiliki tiga pemilik hak suara, Bat, Lisa dan Magie. Tabel 7.4 memperlihatkan
manfaat untuk steiap proyek. (Tanda A minus menunjukkan kerugian bersih; biaya melebihi
manfaat).

Hal pertama yang dicatat tentang tabel ini adalah bahwa total manfaat untuk setiap
proyek adalah positif. Sehingga, berdasarkan definisi, komunitas secara keseluruhan akan lebih
baik bila masing-masing proyek akan diadopsi. tapi apa yang terjadi bila poroyek ini divoting
pada satu waktu ? Bart tentu akan memberikan suaranya untuk pengadaanrumah sakit karena
manfaat yang diperolehnya adalah positif, tetapi Lisa dan maggie akan memebri suara
menentangnya karena manfaatna bagi mereka adalah negatif. Rumah sakit tentu akan hilang.
Demikian juga perpustakaan dan kolam renang yang akan menurun.

Perdagangan suara tentu dapat mengatasi situasi seperti ini. Nyatakan Bart setuju untuk memberi
suaranya bila Lisa mengizinkan memberi suara untuk rumah sakit. Bart akan memimpin dengan
160 (200 – 40) dengan beberapa perdagangan; Lisa memimpin 100 (150 – 50). Oleh karena itu
mereka akan mengarah pada kesepakatan dan rumah sakit serta perpustakaan akan lulus.
Dengan cara yang sama, Bart dan maggie dapat membuat kesepakatan di mana dukungan Bart
untuk pool itu diberikan untuk suara Maggie untuk rumah sakit. Sehingga logrolling ini
memungkinkan ketiga ukuran ini lolos, dengan hasil yang diinginkan.

42
Pada sisi lain, lawan dari logrolling ini menekankan berbagai hasil dalam poerolehan
kepentingan khusus tanpa adanya bobot yang cukup dengan kehilangan secara umum.

Sejumlah besar limbah dapat ditanggung. Misalnya, di pertengahan negosiasi untuk mengurangi
belanja dan defisit tahun 1990, Kongres menandai jutaan dollar untuk proyek air bersih,
pembangunan jalan raya dan perbaikan bandar udara di Miwsissippi, disamping fakta bahwa
proyek ini secara umum diyakini memiliki sedikit nilai. Mengapa ? Salah satu alasan yang
penting adalah bahwa proyek ini brlokasi di darah Representative Jamie L Whitten, ketua
Komite Pengadaan Bangunan; suasra ini tentu penting bagi sejumlah proyek anggota Kongres.

Laporan anektor lainnya dari pengaruh logrolling ini seringkali terdengar dalam konteks belanja
pemerintah. Seperti diindikasikan oleh kartun di atas, sebagian pengamat meyakini bahwa ketika
uang Pentagon didistribusikan, anggota Kongres terlihat kurang memikirkan dengan sistem
senjata yang lebih efisien dibandingkan dengan s ejumlah uang dalam negara mereka. Mantan
senator John Towr dari Texas pernah menanyakan bahwa masing-masing Senator telah
mengacukan daftar dengan proyek militer di neganya yang akan dihilangkan untuk memangkas
anggaran pertahanan. Dalam merespon hal itu, audiend alam ruang eprsidangan tertawa.

Contoh numerik dapat digunakan untuk mengilustrasikan situasi di dalam mana logrolling
mengarah pada hasil yang tidak diinginkan. Asumsikan bahwa kita memiliki tiga pemilik hak
suara yang sama dan tiga proyek yang dibahas dalam tabel 7.4, tetapi sekarang berbagai manfaat
telah digambarkand alam Tabel 7.5. Setiap proyekl memilkiki manfat netto negatif. Masing-
masing harus ditolak, termasuk kasus bila proyek itu diberi suara satu dalam sekali waktu.

Dengan logrolling, sebagian ataus emua proyek yang tidak efisien akan lulus. Nyatakan bahwa
Bart menawarkan dukungan prpustakaan untuk kembalio pada suara Lisa untuk rumah sakit.
Kesepakatan itu diarahkan karena keduanya telah maju ke depan. Bart pada tahunj 160 (= 200 –
40) dan Lisa sebesar 40 (=150 – 110). Dengan dukungan Bart dan Lisa bersama-sama, maka
kedua proyek ini akan lolos. Dengan cara yang sama, Lisa dan maggie dapat memperdagangkan
suara untuk kolam dan perpsutakaan sehingga kedua proyek ini akan diadopsi.

Tabel 7.5. Logrolling dapat mengurangi kesejahteraan

43
Untuk memahami sumber hasil ini,l perhatikan kembali perdagangan suara Bart an Lisa atas
rumah sakit dan rpustakaan. Perlu dicatat bahwa Maggie itu berasal di belakang proyek. Ini
memeprlhitkan bagaimana dengan logrolling,l sebagian besar voter dapat membntuk koalisi
untuk suasra untuk royek yang melayani kepentingan mreka, tetapi yang biayanya
ditanggungkan untuk cakupan yang ebsar oleh kaum minoritas. Disini, disamoipng fakta bahwa
manfaat ini telah diproyeksikan, ini tiak akan diarahkan pada masyaakat secara keseluruhan. Kita
menyimpuolkan bahwa meskipun dalam kondisi logrolling dapat memeprbaiki hasil dari voting
mayoritas sedehana, maka ini tidak menjadi suatu kasus tersendiri.

4. Teorema ketidakmungkinan dari Arrow (ARROW PARADOKS)


Kita telah memeprlahtikan bahwa baik voting mayoritas sederhana atau logrolling memiliki
sifat-sifat yang diinginkan. Sebagian skema voting lain juga telah dipertimbangkan dan mereka
juga brcacat. Poertanyaan yang penting adalah apaah metode yang dapat ditrima secara etik
untuk menterjemahkan refrensi individu ke dalam preferensi kolektif menghindar dari
permasalahan ni. Ini tergantung pada apa yang anda maksud sebagai sesuatu yang dpaast
diterima secara etika. Kenneth Aerrow (1951) mengajukan bahwa dalam masyarakat demokratis,
aturan pengambilan keputuan kolektif harus memenuhi kritria berikut :

1. Dapat menghasilkan keputusan yang dapat menggambarkan selera dari para voter atau
pemilik hak suara. Sehingga misalnya prosedur harus tidak terpisah jauh bila orang memiliki
selera yang bervariasi.
2. Juga harus mampu mengurutkan semua hasil yang mungkin didapat
3. Harus respoonsif terhadap selera perorangan. Secara khusus, bila stiaop individu menyukai A
hingga B, maka rangking masyarakat harus menyukai A hingga ke B.
4. Juga harus sesuai dalam pengertian bahwa bila A diskuaio terhadap B maka B disukait
erhaapo C, maka A juga disukai terhadap C.
5. Rangking masyarakat dariA dan B hannya tergantung pada rangkign individu dari A dan B.
Sehingga, rangking kolektif dari pengelauran eprtahanan dan bantuan asing tidak tergantung
pada badgaimana rangking individu relatif terhadap penelitian untuk AIDS. Asumsi ini tentu
kadangkala disebut sebagai independensi dari alternatif yang tiak relevan.
6. Kediktatoran adalah aturan. Prefrensi sosial harus tidakl merfleksikan preferensi untuk satu
individu.

44
Secara bersama-sama, kriteria ini terlhiat masuk akal. Apa dasarnya, mereka mengatakan bahwa
mekanisme pilihan masyarakat haruslah logis dan mengacu kepada prefrensi individu. Namun
demikian, kesimpulan dari analisis Arrow adalah bahwa secara umum hampir tidak
dimungkinkan untuk mendapatkan aturan yang memenuhi semua kriteria ini. Masyarakat
demokrasi tidak boleh diharapkan mampu mengambil keputusan yang konsisten.

Hasil ini kadangkala disebut teorema imposibilitas Arrow, sehingga masih ada keaguan dalams
eietap kemamouan demokrasi untuk berfungsi dengan baik. Secara alami, teorema ini juga tentu
menghasilkan suatu perdebatan, terutama yang fokus pada apakah kriteria ini memungkiinkani
pembentukand ari aturan pengambilan keputusan. Kemudian juga bila enam kriteria telah
ditetapkan, aturan pengambilan kiepoutusan telah memenuhi lima yang lainnya untuk dapat
dibangun. Ttapi apakah ini diizinkan atau tidak tentu akan meniadakanj kriteria tergantung pada
pandangan yang telah ada terkait dengan validitas.

Teorema Arrow tidakl menekankan bahwa sangat tidak dimungkinkan untuk menemukan aturan
pengambilan keputusan yang konsisten. Selaion itu, teorema ini hanya mengatakan bahwa tiak
dapat menjamin bahwa masyarakat akan mampu melakukannya. Untuk pola preferensi individu
tertentu, tidak ada maslah yang muncul. Contohnya adalah ketika anggota masyarakat memiliki
preferensi yang identik.s ebagian pakar teori radikal menekankan bahwa makna real dari teorema
Arrow ini adalah memeprlahtkan perlunjya kesearagamand ari selra bila demokrasi akan
ebrfungsi dengan baik. Mereka kemudianj mengemukakan beberapa lembaga modal yang
memiliki tujuan ekspresi dalam memodelkan selera seseorang untuk memastikan bahwa
kemunculan ini akan ada. Contoh pendidikan publik yang dianggap wajib.

Yang lain mengemukakan bahwa teorema Arrow ini tidak banyak hal yang ingin disampaikan
tentang viabiltis proses demokrasi. James Buchanan (1960) memandang inkonsistensid ari
votiong mayoritas sebagai sesuatu yang memiliki aspek yang bermanfaat :

Aturan mayoritas ini adalahd apat diterima dalam masyaakat yang bebas karna memungkinkan
berbagai hal yang terjadi diantara alternatif, dimana tak satuopun kebulatan suara relatif yang
dieproleh. Ini bermaksud untuk memastikan bahwa penyelesaian alternatif ini dapat dilakukan
secara ekseprimental dan ketentuan yang ada, diuji dan digantikan oleh alternatif kompromi

45
baru yang telah disetujui oleh kelompok mayoritas komposisi yang ebrubah. Ini tentu proses
pilihan demokrasi.

Pertanyaan penting lainnya muncul dari teorema Arrow menyangkut menggunakan fungsi
kesejahteraan sosial dalam analisis ekonomi. Terlihat dari Bab 4 bahwa fungsi kesejahteraan
sosiala dalah aturan yang mengevaluasi keinginan dari konfigurasi utilitas individu yang
diberikan. Dalam masyarakat demokrasi, memilih fungsi eksejahteraan sosial harus dilakukans
eara kolektif. Tetapi teorema Arrow mengatakan bahwa hampir tidak dimungkinkan ubntuk
mengambil beberapa keputusan dan disini kita tidak mengausmsikan bahwa fungsi kesejahteraan
sosial telah ada. Bagaimanaopiun, bila tiak ada, badgaimana ekonomi menggunakan fungsi
kesejahteraan sosial untuk mengurutkan keadaan alternatif ? Sejumlah pakar ekonomi telah
menolak penggunaan fungsi ini. Mereka mengemukakan bahwa ini adalah ara memeprkenalkan
pandangan etika tentang keinginan berbagai keadaan ekonomi dan bukan mrupakan perwakilan
dari selera masyarakat. Demikian juga fungsi kesejahteraan sosial tidak mengisolasi alokasi
sumebhr dengan benar. Para ekonoi meyakini bahwa fungis ini menjadi alat yang penting. Juga
tidak memberikan jawaban, tetapit entu digunakan untuk menggambarkan implikasi atu alternatif
dari penilaians ebuah nilai yang ada. Sepoanjang interpretasi yang telah dipikirkan, fungsi
kesejahteraan sosial ini dapat memberikan poetunjuk yang lebih berharga.

5. Pilihan Berdasarkan Pilihan Titik (Point Voting)


Pemungutan suara dengan cara ini adalah suatu cara mengatasi kelemahan cara mayoritas
sederhana atau suara terbanyak, dengan cara memberikan angka tertentu kepada setiap pemilih
yang dapat mengalokasikannya pada setiap jenis proyek berdasarkan kesukaannya. Misalnya
pemilih diberikan nilai 100 untuk menentukan 3 pilihan proyek dalam hal ini setiap pemilih bisa
memenangkan proyek yang disukainya dengan menggunakan strategi.

6. Pilihan Berdasarkan Pilihan Ganda (Plurality Voting)


Pemilihan suara berdasarkan pilihan ganda dilakukan dengan memberikan angka
berdasarkan urutan kesukaan untuk proyek yang paling disukai diberi angka 1 dan nilai yang
semakin besar untuk proyek yang tidak disukai. Misalnya ada 3 proyek yaitu J, D, dan P.
sehingga maksimum angka untuk proyek yang paling tidak disukai adalah 3. Proyek yang

46
mendapat nilai terkecil adalah proyek yang menang, sedangkan proyek yang nilainya paling
besar atau banyak adalah proyek yang kalah.
Tabel 2.7
Pemilihan Berdasarkan Pilihan Ganda
Pemilih
Proyek
Andi David Tom Total Nilai
Jalan Raya 1 3 3 7
Dam 2 1 1 5
Polisi 3 2 2 6

Tabel pilihan berdasarkan pilihan ganda, menunjukkan hasil pilihan berdasarkan pilihan
ganda , Andi sangat menyukai Jalan Raya dan mempunyai nilai 1 sedangkan David dan Tom
tidak menyukainya sehingga memberi nilai 3. Dari nilai ketiga orang tersebut terlihat bahwa
proyek pembangunan Dam memperoleh nilai terkecil (5) sehingga proyek tersebutlah yang
menang. Sebaliknya proyek pembuatan jalan raya memperoleh nilai terbesar (7) sehingga
menjadi proyek yang kalah.

D. Demokrasi perwakilan
Meskipun pembahasan tentang pengambilan keputuan publik adalah terlihat dalam
beberapa pertanyaan penting, namun ini didasrkan ats pandangan yang tidakr alistis dari
pemerintah. Dalam pandangan ibni, poemerintah adalah merupakan komputr ebsr yang
berkembang dari warganya dengan selera mereka dan menggunakan informasi untuk
menghasilkan keputusan sosial. Keadaan ini tidak menjadi keopentingan sendiri; ini adalah
brsifat netral dan jinak.

Dalam kenyatananya tentu saja pemerintah dilakukan oleh setiap orang – politisi, hakim, birokrat
dan lainnya. Untuk memahami realitas pilihan publik, kita harus meneliti tujuand an perilaku
sseorang. Sisa dari bab ini akan membahas beberapa teori tidnkan pemerintah didasarkan atas
mnotivasi dan perilaku individu. Hasilnya akan digunakan untuk enguji pertanyaan penting dari
pertumbuhan yang cepat dari sektor publik. Kita juga akan membahas beberapa reformasi
kelembagaan untuk memeprbaiki kinerja pemerintahan.

47
E. Koalisasi Dalam Pemungutan Suara
Banyak proyek pemerintah yang tidak dilakukan secara sendiri-sendiri tetapi dalam satu
paket yang terdiri dari beberapa proyek . disini para pemilih tidak memilih satu-satu proyek yang
akan dilaksanakan pemerintah, akan tetapi mereka memilih dalam satu paket yang terdiri dari
beberapa jenis proyek .dalam hal ini ,mungkin para pemerintah mengadakan suatu koalisi untuk
memenangkan suatu proyek yang disukai .misalkan dalam suatu pemilihan terhadap 3 oprang
wakil rakyat yaitu individu I,II,dan III yang memilih empat buah proyek A,B,C dan D yang
dijadikan dua paket ,tiap pemilih diberikan angka 100 yang dapat didistribusikan diantara dua
proyek dalam satu paket. Hasil pemungutan suara ditunjukkan dalam tabel berikut:

Tabel 2.8
Hasil Pemungutan Suara
Kasus 1 Kasus 2
I II III I II III
Paket 1
1 51 60 1 51 60
Proyek A
99 49 40 99 49 40
Proyek B

Paket 2
51 52 45 51 52 20
Proyek C
49 48 55 49 48 80
Proyek D

Kombinasi
52 103 105 52 103 80
Unggulan A dan C
148 97 95 148 97 120
Kalah B dan D
Kombinasi terpilih (B,D) (A,C) (A,C) (B,D) (A,C) (B,D)

Dari tabel 2.8. pada kasus 1, apabila setiap proyek dipilih secara sendiri-sendiri maka kita
akan memperoleh hasil sebagai berikut: antara proyek A dan proyek B, individu I memilih
proyek B, sedangkan individu II dan III memilih proyek A. Karena itu proyek A yang menang

48
dalam system pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak. Antara proyek B dan D, individu I
dan II memilih proyek C sedangkan individu III memilih proyek D, jadi berdasarkan suara
tebanyak proyek C yang menang. Apabila kita kombinasikan antara proyek-proyek yang menang
(A dan C) dalam satu paket dan proyek-proyek yang kalah (B dan D) dalam paket lain, maka
individu I memilih proyek (B,D) sedang individu II dan III memilih proyek (A,C). Jadi di sini
terlihat adanya keserasian dalam dua kali pemilihan. Pemilihan untuk setiap jenis proyek secara
sendiri-sendiri mamberikan hasil yang sama dengan apabila pemilihan didasarkan pada
kombinasi pilihan, yaitu proyek A dan C menang dalam pilihan proyek secara individu maupun
dalam paket unggulan.
Walaupun demikian, penggunaan sistem plurality voting dengan cara kombinasi paket
unggulan mungkin saja tidak menghasilkan keputusan apa-apa karena adanya Arrow’s Paradox.
Ini dapat dilihat pada kasus 2 dimana individu III mempunyai skala preferensi yang tinggi pada
proyek D sehingga ia memberikan nilai 80 untuk proyek tersebut dan hanya nilai 20 untuk
proyek C. Kita lihat bahwa apabila pemilihan proyek didasarkan pada sistem paket, maka pada
paket I proyek A yang menang, sedangkan pada paket 2 proyek C mendapat suara terbanyak.
Kalau proyek-proyek tersebut dikombinasikan dalam satu peket antara proyek-proyek yang
menang dan proyek-proyek yang kalah, maka individu I dan III ternyata mimilih kombinasi
proyek yang kalah (B,D), sedangkan individu II memilih kombinasi proyek yang menang (A,C).
Karena itu atas dasar suara terbanyak paket dengan kombinasi proyek (B,D) memperoleh suara
terbanyak. Disini terlihat adanya ketidakselarasan antara pilihan proyek secara sendiri-sendiri (A
dan C) dan secara kombinsasi paket (B,D). Jadi preferensi pemilih dapat menimbulakan
ketidakselarasan di antara berbagai proyek pilihan, sehingga dalam pemungutan suara secara
mayoritas dengan kombinasi proyek dan skala preferensi mungkin terjadi Voting paradoks.

F. Pertukaran Suara Atau Rogrolling


Dalam hal pemilihan suara untuk suatu proyek secara paket, para pemilih dapat
mengadakan rogrolling. Logrolling merupakan suatu cara bagi pemilih untuk, melakukan kolusi
diantara para pemilih yang kalah dengan cara mempertukarkan suara agar mereka sama-sama
memperoleh keuntungan dengan cara memberikan nilai lebih banyak kepada proyek yang
disukai oleh pemilih lain apabila pemilih tersebut memberikan nilai yang lebih besar kepada
proyek yang disukainya. Sebagai contoh, pada kasus dua kita lihat bahwa individu I kalah pada

49
proyek B yang sangat disukainya, sedangkan individu III kalah pada proyek D yang sangat
disukainya. Dalam hal ini individu I dan III dapat melakukan logrolling, yaitu individu I akan
memberikan nilai yang lebih besar pada proyek D apabila individu III bersedia memberikan nilai
yang lebih besar pada proyek A. Kedua individu tersebut memperoleh kepuasan karena dengan
logrolling tersebut maka proyek-proyek yang sangat disukai menjadi pemenang. Dalam proses
logrolling ini individu II yang tadinya puas karena proyek-proyek yang disukainya menang
(proyek A dan C) berbalik menjadi tidak puas karena sekarang menjadi kalah. Proyek yang
menang adalah proyek B dan D.
Dari analisa di atas dapat kita simpulkan bahwa pemulihan proyek-proyek dengan sistem
mayoritas sederhana dapat menimbulkan masalah karena adanya Arrow paradoks, kecuali pada
suatu masyarakat yang sangat homogeny di mana preferensi mereka semuanya sama sehingga
dapat dilakukan pemilihan secara aklamasi.
Dalam dunia nyata, pelaksanaan pemungutan suara banyak dilakukan oleh wakil-wakil
rakyat sehingga hasil pemungutan suara tergantung pada kemampuan para politisi dalam
melakukan strategi untuk mensukseskan proyek yang dipilih.

Pembentukan karakter
Poroses pengambilan keputusan politik adalah jelas sangat komplikasi. Kita mengujinya
dengan menggunakan model ekonomis ederhana dari perilaku beberapa orang yang terlibat di
dalamnya. Model ini secara khusus mengasumsikan bahwa orang dalam pemerintahan berusaha
untuk memaksimumkan kepentingan mereka. Dua hal yang penting menyangkut asumsi ini
adalah :

 Egoisme tidak perlu mengarahklan hasil yang tidak efisien. Sebagaimana kita lihat dalam bab
4, di dalam kondisi tertentu, kekeraan paasr telah didorong untuk mengakhiri sisi sosial.
Pertanyaan nya adalah apakah, bila ada, dapat melakukan peran dalam pasar politik ?
 Sementara memaksimumkan asumsi tentu tidak lebih akurat secara total, seperti dalam
kondisi konvensioal yang mampu memberikan titik awal bagi analisis.

Politisi yang dipilih


Pembahasan pertama kti tentang demokrasi langsung mengarah pada teorema voter
mediamn. Bila selera eprorangan adalah memiliki puncak tugngalk dand apat dinaytakans

50
eopajjang dimensi tugngal, maka hasil voting mayoritas ini menggambarkan rpeferensid ari voter
median. Dalam kenaytaannya, refernsi langsung terhdapo masalah fiskal adalah tidak biaa. Yang
lebih umum, warga yang memiliki perwakilan yang mengambil keputusan atas nama mereka
sendiri. Namun demikian dalam asumsi tertentu, teori voter median dapat membantu
menjelaskan bagaimana representasi ini menetapkan posisi yang telah ada.

Perhatikan pemilihan diantara dua kandidat, Smith dan Jones. Asumsikan bahwa voter memiliki
rpeferensi berpuncak tunggalk sepoanjang spektrumd ri pandangan politik. Pemilik suara atau
voter tentu memiliki suara untuk memaksimumkan utilitasnya sendiri dan kandidat berusaha
memaksimumkan jumlah suara yang diterima.

Apa yang terjadi ? Anthony downs (1957) mengemukakan bahwa dalam kondisi ini,
politisi yang memaksimumkan suara mengadopsi program yang disukaid ari voter median –
voter yang memiliki prefrensi yang tepat sama pada badgian tengah distribusi rpeferesi yang ada.
Untuk itu, diasumsikan bahwa voter merangking semua posisi atas dasar apakah mereka itu
konservatif atau liveral. Gambar 7.3 memperlahtkan distribusio hipotesis dari pemilih yang
sebagian ebar menginginkan setiap titik dalam spektrum politik. Nyastakan bahwa Kandidat
Jones yang mengadopsio posisi M, pada median, dengan Kandidat Smith memilih posisi S
dengan hak senteral. Karena semua voter memiliki preferensi puncak tugngal dan ingin
memaksimumkan utilitas, masing-masing mendukung kandidat dengan berbagai bagian yang
lain. Smith juga akan memenangkanjs emua suara ke kanan S, termasuk beberapoa suasra
antara S dan M. Karena M adalah median, satu setengah suara yang terletak pada sisi kiri dari M.
Joens akan menerima semua suara dan juga dengan hak M, yang menjamin mauyoritasnya.
Demikian juga cara badgi Smith untuk mencegah dirinya dari outlfnake untuk bergerak ke
posisio M. oleh karena itu, akan membayar kedua kandidat untuk menempatkan dirinya sendiri
setertutup mungkin untuk poosisi median voter.

Model ini memiliki dua implikasi striking : pertama, sistem dua pihak cenderung untuk
lebihstabil dalam pengertian kedua pihak memiliki posisi di sekitar tengah. Dalam berbagai hal,
ini adalah uraian yang baik dari klehidupan politik Amerika. Misalnya terlihat bahwa ini
merupakan uraian yang baik dari kehidupan politik orang Amerika. Juga telrihat misalnya bahwa
kandidat presidensialk yang telah menerima jauh dari tengah jalan tidak mengembangkannya
dengan elektorat. Di tahunj 1988, pemilihan kandidat George Bush dan Micahelk Dukakis

51
terlihat memiliki konsistensid engan model voter median. Masing-masing mebncoba
menggambarkannya sendiris ebgaio bagian yang sedang sehingga seorang komentator akan
menulis bahwa ini adalah merupakan hal poenting yang bersifat fundamental; demikian juga L
Lower Fderal dan defisit perdagangan, dengan kejahastan daobat-obatan, memeprbaiki
pendiduikan yang lebih kompetitif dalam pasar dunia, mempertahankan psotur militer yang kuat
sementara melakukan negosiasio dengan Soviet. Tidak ada sesuatu yang cukup spesifik untuk
membedakan dirinya sendiri secara dramatis untuk berbagai hal yang telah ada.

Kedua, penempatan referendum langsung dengan sistem representatif juga tiak akan
memiliki pengaruh terhadap hasil. Kedua bagian ini mencerminkan preferensi dari voter
median.s ehingga, pemerintah membelanjakan bukan hanya suatu kelebihan karena kompetisi
politik untuk berbagai elvel ekspenditur namuns esuai dengan keinginan voter median.

Sebelum melihat hasil yang lebih optimistis ini sebagai inti, bagaimanapun, beberapa aspek dari
analisis membutukan penilaian yang lebih cermat.

Rangking dimensi tunggal


Bila semua keyakinan politik tidak dapat diurutkan dengan spektrum tunggal, maka
teorema voter median terpisah karena identits dari median voter kemudian tergantung pada isu
tertentu yang secasara aktual dieprtimbnagkan. Voter median inid engan emrujuk pada
pertanyaan femiist tidak dapat menjadi orang yang sama sebagai median voter atas masalah
energi atom. Demikian juga, seperti alamk kasus rferendam langsung, bila porferensi tidak
memiliki satu puncakl, maka tiak akan ada keseimbangan voting yang ada.

Ideologi
Sementara diasumsikan bahwa politisi adalah pemaksimum suara tunggal, mereka tentu
akan memperhatikan lebih daris ekedar memenangkan pemilihian. Ideologi tentu dapat
memainkan epran yang lebih penting. Setelah itu di tahun 1850-an, Henry Clay mengatakan,
“Tuan, saya lebih berhak dibandingkan dengan presiden”

Apakah itu hanya isu ?


Asumsi bahwa utilitas pemilih hanya tergantung pada isu yang tidak realistis. Dalam
bebrapoa kasus, kepribadian tntu akan menjadi lebih penting dalam menentukan hasilo

52
pemilihan. Sebagian dikemukakan misalnbya bahwa sebagian presiden Dwight D. eisenhover
menyetujui kepribadian itu.

Kepemimpinan
Dalam model, politisi secara pasif merespon prefrensi voter atau pemilih. Tetapi
preferensi ini tentu dipoengaruhi oeh poloitisi itu sendiri. Inia dalah cara lain dengan mengatakan
bahwa politisi menghasilkan kepemimpinan. Dalam hal ini, terkait dengan sejarah, perhitungan
nasionald ari kepoentingan ini akan diarahkan ebrama pada politisi karismatik. Poolitika alah
magic. Dia mengetahui bagaimana mengarahkannya dari dalam.

Keputusan untuk suara


Analisis mengasumsikan bahwa setiap warga yang berhak memilih untuk melaksanakan
waralabanya. Biola posisi kandidat adalah trlalu dekat, maka bberapa roang akan menjadi terlalu
apatis untuk suara. Individu dengan pandangan yang sangat ekstrim tentu akan gagalk
memberikan suaranya. Mdoel ini juga mengabaikan biaya yang memeproleh informasi dan
voting. Pemilih yang rasional tentu harus menentukan atas kesesuaiand ari polatform kandidat,
probabilits bahwa kandidat mampou dan berkeinginan untuk menjanjikannya dans ebagainya.
Fakta bahwa biaya ini terlalu tinggi berama dengan eprepsio yang mana suara tunggal tidak
mempengaruhi hasil, yang kemudian mempengaruhi warga untuk berahan dari voting. Masalah
kebebasan ini masing-masing orang memiliki insentif untuk tidak membri suara tetpai bila tidak
mengarah pada latihan mereka dengan warlaba, dengan demokrasi yang tidakd pat berfungsi.
Meskipun angka partisipasi pemilih yang rendah adalah sering dipertimbangkan, dengan cara itu
maka persentasenya cukup tinggi. Bagian dari jawaban ini tentu meruakan keberhasilan dimana
sistem pendidikan akan mengembangkan suatu gagasan dari ekwajiban warga untuk memberikan
hak suaranya.

Voting dan kinerja ekonomi


Sebagaimana telah dicatat, model voter median tidak memepertimbangkan bagiamana
pemilih mendapatkan informasi tentang kandidat politik dan partainya. Salah satu cara yang jelas
yaitu menamasti kinerja kandidat ketika menjabat. Bila kienrjanya memuaskan, maka suara
untuk memilihnya kembali. Sebaliknya, tidak lagi memilihnya.

53
Ray Fair (1982) mendasari kajian ekonometriknya dari hasil pemilihan presiden atas
catatan bahwa kinerja ekonomi yang baik akan meningkatkan kemungkinan partaio inkumebnt
masih tetapo berkuasa. Dia memperkriakan bahwa peramaan regresi dimana proporsi demokrasi
pemilihan presiden dua partai (yang kita notasikan dengan D) tergantung pada variabel
penjelasan berikut :

g Angka pertumbuhan real poroduk nasional bruto per kapita dalam kwartlan ekdua
dan ketiga daloam tahun pemilihan, dikalikan dengan -1 bila pasdrtaio inkumebt
adalah Republik. Bila pemilih menghargai partai yang memiliki presiden terkait
dengan angka pertumbuhan yang tinggi, maka variabel ini akan memiliki koefisien
positif. Alasan untuk -1 adalah bahwa bila Repoublik berjalan baik, maka ini
mengurangi jumlah suara Demokrat, sementara yang lainnya adalah sama.

INF angka inflasi, diukur sebagai nilai absolut angka pertumbuhan harga rata-rata dalam
waktu dua tahun sebelum pemilihan dikalikan -1 bila partai inkumebt adalah
Republikan. Bila pemilih menghukum partai yang inkumbent terkait dengan inflasi,
maka keofisien atas variabel ini akan bernilai negatif

DEM 1 bila ada inkumbent Demokrat, dan dia menjalani pemilihan ulang; -1 bila ada
inkumbernt Republikan yang menjalani pemilihan ulang; nol bila sebaliknya. Bila
inkumbent ini menghasilkan keunggulan elektoral, maka koefisien variabel ini
adalah positif.

INCUM 1 bila ada inkumebt Demokrat; -1 bila ada inkumebt Republikan. Bila memiliki
jumlah partaio anda yang sedang menjabat selama pemilihan akan membantu
(bahkan bila inkumbent tidak terlihat terpilih kembali), koefisien variabel ini
haruslah positif.

Ketika Fair memperkriakan regresi menggunakan data dari pemilihan presiden tahun 1916
hingga 1980, maka dia memep0roleh hasil sebagai berikut :

D = .478 + .0080g - .0096 INF + .0479 DEM + .0230 INKUM (7.1)

Tanda dari parameter perkiraan ini adalah memenuhi harapan. Tanda positif pada g
memeperlihatkan bahwa partai yang berkaitan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi

54
memiliki kesempatan prospek untuk mendapatkan gedung putih. (Masing-masing persentase
merujuk pada peningkatan angka eprtumbuhand engan meningkatkan propo9rsi suara untukd
emokrsi sebesar .008). Inflasi, pada sisi lain, mengurangi bagian suara patia. Keofisien atas
DEM menunjukkan bahwa dengan inkumebt itu, kandidat demokratis dapoat meningkatkanf
raksi suaranya sebear .047. Koefisien atas INKUM menyatakan bahwa pasrtai dengan inkumebt
(bahkan bila dia tidakl ikut serta) akan menikmati keunggulan 0.0230. kecuali untuk koefisien
atas INKUM, semuanya adalah cukup signifikans ecasra statistik, yaitu tidak memungkinkan
hasilna bersift acak.

Tes yang menarik dari manfaat persamaan ini adalah melihat bagaimana memprediksi
hasil pemilihan setelah tahun 1980, pemiolihna rpesiden terakhir termasuk dalam kajian Fair.
Perhatikan kontest Bush – Dukakis tahun 1988. Dalam tahun tersebut, nilai absolut dari g dan
INF adalah 2.75 dan 4.4. DEM memeprsamakan 0 dan INCUM sama dengan -1.0, karena ada
inkumebt Repoublik (reagan) yang tidakl menjalani jabatannya. Substitusi nilai ini ke dalam
poersamaan (7.1), kita eproleh prediksi untukf aksi Dukakis dari suara dua partai 0.475. dalam
kenaytaannya, Dukakis menerima 0.461. sehingga, prediksio persamaan adalah hanya 0.014.

Beberapa komentar tentang pilihan variabel Fair untuk menunjukkan kinerja ekonomi
sangat dibutuhkan. Pertama, disamiong fakta bahwa angka pengangguran adalah merupakan
statistik yang banyak dikutip, Fair menemukan bahwa angat sedikit atau tidak ada kekuatan
penjelas untuk itu. Implikai adalah bahwa persepsi seseorang tentang kinrja ekonomi adalah
didasarkan atas pertumbuhan pendapatan selain dari pengangggurna. Barangkali ini terutama
karena pengangguran terkosentrasi pada bagian populasi yabng relatif kecil.

Kedua, perlu dicatat bahwa g mengukur angka pertumbuhan pendapatan untuk masa
enam bulan sebelum pemilihan. Dikatakan bahwa pataio inkumbent adalah memegang jabatan
presiden selama empat tahun melalui waktu pemilihan, kit tentu memeprkriakan bahwa angka
pertumbuhan mengukur seluruh epriode yang dianggapos esuai. Tetapi ini tidak hanya
mengarah kepaa suatu kasus. Angka pertumbuhan dihitung pada rentang horizon untuk pekrjaan
yang lebih buruk dalam memprediksikan hasil pilihan. Bila hasilnya benar, maka dinyatakan
abhwa voter adalah sangat singkat; semuanya adalah tentang perilaku ekonomi dalam beberapa
tahun terakhir. Ini tntu mejnjelaskan tendensi yang diamati dari inkumebt untuk meningkatkan
belanja pemerintah sebelunmm memilih untuk mendongkrak nilai ekonomi. Ssecara umum,

55
temuan ini adalah sesuai dengan catatan bahwa pengambilan keputusan politik adalah
meerupakan miopi. Politisi yang berada di bawah tekanan untuk memberikan hasil yang lebih
mendukung melalui poemiiuhan berikutnya tentu memiliki insentif untuk mengambil tindakan
yabng memiliki payoff yang singkat tetapi tentu dengan efek detrimental yang lama.

Akhirnya, model Fair ini tidak melibatkan kepribadian, isu sosial, biaya kampanye, atau
urusan asing. Fakta bahwa model ekonomi yang sederhana ini tentu dapat dikaitkand engan
memrpediksikan pemilihn adalah sesuatu yang imkpresif. Namun demikian, variabel lain tentu
menjadi hal yang sangat penting dengan inklusi akan mempengaruhi hasilnya. Dalam kasus ini,
poenggunaan model ekonomi dan ekonometrik untuk mejnjelaskan periolaku suara dan politisi
adalah bidang aktif dari poenelitian yang menjanjikan upaya memberikan suatuhasl yang
diinginkan.

Karyawan publik
Kelompok berikutnya yang harus kita pertimbangkan adalah karyawan publik, yang juga
dirujuk sebagai birokrat. Untuk memahami peran mereka, poerlu dicatat bahwa legislasi itu
diberlakukan oleh politisi yang dipilih. Cara yang tepat dalam menjalankan program ini adalah
karyawan publik. Contoh klasik adalah layanan penerimaan intrnal, yang kemudian telah
membuat aturan tentang ratusan aspek pengelolaan pajak yang tidak dipertimbangkan oleh
pembuat undang-undang. Demikian juga, rincian penting dlam pengelolaan program
kesejahteraan seringkali tidak dispesifikasikan, sehingga hal menyangkut eligibilitas adalah
terkait dengan birokrasi di departemen kesehatan dan layanan kesehatan manusia dan lembaga
lain. Seperti diperlihatkan oleh Tavel 7.6, jumlah karyawan publik adalah lebih besar dan
mengalami pertumbuhan. Trakhir, birokrat ini tentu menjadi target dari kritikan yabng ada.
Mereka tentu diarahkan untuk lebih respoonsif, lebih kreatif dan juga termasuk paa berbapa
urusabn warga yang telah ada. Bahkan dengan kelompok yang berkembang dengan berbagai
serangannya.

Pita merah, saya dapat melihat apa yang tidak dapat anda

lihat Pita merah, lakukan kepadamu, juga kepadaku

Pita merah L: birokrais di DC

56
Pita merah, membunuhmu dan membunuhku

Pajak ini, pajak itu, pajak ini, pajak itu

Tidka (Tidak) lebih dari pita merah

Perlu diingat bahwa pemerintahan modren secara sederhana tidak dapat berfungsi dengan
baik tanpa birokrasi. Birokrat memberikan keahlian teknis yang sangat berharga dalam disain
dan pelaksanaan program. Lebih lanjut, fakta bahwa hal ini terkait dengan kelebihan jabatan
yang memberikan kelanjutan dalam pemerintahan yang telah aa.

Pada sisi lain, akan sangat naif untuk mengasumsikan ahwa birokrat pemerintahan adalah
ditujukan untuk memahamio berbagai penggenapan pasif dari berbagai elektorat dan juga
representatifnya. Dapat diaktakan bahwa ini masih mengarha pada eprmaaslahan yang
menspeisifikasikan tujuan birokrt. Williamk Niskanen (1971) mengemukakan bahwa dalam
sektor swasta yang ebrorientais pasar, seseorang yang ingin maju akan melakukan sesuatu
dengan mengambilk profit perusahaan sebesar mungkin. Ketika profit perusahaan nbaik, maka
upah individu juga akan naik. Sebaliknya, birokrat cenderung fokus pada item seperti prasyarat
jabatan, remunerasi reputasi publik, kekuasan, dan patronasi karena kesempatan untuk perolehan
momentum yang dipikirkan. Niskanen menyatakanin bahwa semua tujuan ini adalah berkroelasi
positif dengan ukuran anggaran birokrat dan disini menyimpulkan bahwa tujuan birokrat adalah
untuk memaksimumkan anggarannya.

Tabel 7.6. Karyawan pemerintah versus karyawan sektor swasta

Untuk menilai implikasi hipotesis ini, perhatikan Gamabr 7.4. output dari birokrasi Q,
adalah trukur dalam sumbu hotizontal. Q tentud apat menunjukkan jumlah unit perumahan
publik yang dikelola oleh departemen perumahan dan juga perkembangan perkotaan atau jumlah
misil yang dicadadngkan oleh departemen pertahanan. Dollar diukur pada sumbu vertikal. Kurva
VV menunjukkan total nilai yang ditempatkani paa level Q oleh sp0onsor legislatif yang
mengontrol anggran. Kemiringan VV adalah manfaat sosial margind ari output; ini digambarkan
atas asumsio yang berlasand ari pengurangan manfaast marginal. Total biaya yang diobeerikan
untuks tiapo level output adalah dinyatakan dengan CC. Kemiringannya mengukur biaya
marginal dari setiap ujit output. CC digambarkan atas asumsi peningkatan biaya margin.

57
Nyatakan bahwa birokrat mengetahui bahwa sponsor ini akan menerima proyek dengan
manfaat total yang melebihi biaya total. Kemudian birokrat (bc) mengajukan Qb, output yang
memaksimumkan ukuran biro yang mengarah pada pembatasan dimana CC adalah berada di atas
VV. Qbc adalah level output yang tidak efisien. Efisiensi itu menuntut unit output dihasilkan
hanya sepanjang manfaast tambahand ari output itu melebihi biaya tambahan. Disini, outut yang
efisien adalah dimana biaya marginalnya sama dengan manfaat masrginal, bukan total biaya
yang sama dengan total manfaat. Dalam Gamabr 7.4, level efisien dari Q*, dimana kemiringan
VV dan CC adalah sama. Sehingga, keinginan birokrat untuk membangun ‘kekaisaran’ sangat
dimungkinkan mengarah pada birokrasi yang besar yang tidak efisien.

Gambar 7.4. Model birokrasi Niskanen

Implikasi yang penting dari mdoel Niskanen adalah bahwa birokrasi memiliki insentif
untuk berusaha melakukan aktivitas promosi guna meningkatkan persepsi sponsor dari manfaast
output birokrasi – untuk menggeser kurva VV., ini adalah analogi dengan penggunaan perikalnan
dalam sektor swasta. Bila usaha ini telah berhasilm maka nilai keberhasilan Qbc adalah bergerak
ke kanan. Disini, pejabat departemen eprtahanan diharapkan untuk menekankan ancaman
keamanan dan juga berbagai bagian dalam layabnan kesehatan dan manusia untuk mendorong
kesadarand ari masalah kemiskinan. Prlu dicatat bahwa birokrasi yang tidak terganggut entu akan
meminta dana yang dibutuhkan untuk memncapaio level output dan atau menyatakan manfaat
dari program. Kenedeurngan birokrasi ujhntuk melebihi ukuran efisien ini tidak tergantung pada
trik yang ada.

Pertanyaan yang jelas adalah mengapa spnsor memungkinkann birokrat beroperasi pada
Qbc dari pada Q*. dalam halo ini, Niskanen mengsumsikan bahwa birokrat dapat menghadirkan
outoputnya kepaa spoonsor sebagai proporsi yang ada; dengan mengambilk Qbbc atau tidak
sama sekali,. Tetapi, bila sponsor ini telah diinfomsikan dengan baik dan kehati-hatian adalah
tentang efisien, dia juga harus membutuhkan output Q* dan juga menekankan apa yang
dihaislkand alam biaya minimum. Impedimen yang ada menunjukkan kesulitan untuk sponsor
yang diketahui. Proses dari menghasilkan output birokrasi ini adalah triomliaksi dan
membutuhkan ifnormasi khusus yang tidak mudah diperoleh melalui sponsor. Dengan hanya
memeprtimbangkan keahlian teklnis maka dibutuhkan untuk memonitor produksiod ario
panduan sistem elektronik untuk misile.

58
Tabel 7.7. rat-arat aenerimaan bulanan karyawan di sektor publik dan swasta

Apakah birokraiso poemerintah lebih dimungkinkan untuk dioeprasikan pada titik Qbc atau Q*?
salahs atu cara untuk mengetahui cara membandingkan biaya dan output biro pemerintahan
terhadap perusahaan swasta akan menghasilkan poroduk yang sama. Misalnya layanan rumah
sakit yang diberikan oleh lembaga publik dan lembaga swasta. Namun, dalam beberapa kasus
penting seperti departemen perahanan, tidak ada operasi swasta yang berhubungan dengan biro
publi. Lebih lanjut sebgaimana dicatat dalam bab 5, birokrais pemerintah cenderung
menghasilkan output yang sangat sulit untuk diukur. (Bagaimana kuantitas dan kualtias
perawatna kesehatan dihasilkan oleh rumahs akit pubolika tau swasta dapat diukur ?) sehingga
kecurigaan yang meluas dari pemikiran utama birokrasi adalah mengarah pada kesulitan untuk
mengkonfirmasinya.

Upah birokrat
Keluhan lain tentang birokrat adalah bahwa mereka dibayar berlebihan. Dikemuikakan
bahwa karena lembaga pemerintah tidak mengarayh pada tekanan kompetitif untuk
meminimumkan biayanya, mereka membayar lebihd arisperusahaan swasta. Menurut
pandanganini, pembayaran berlebihan ini didorong oleh fakta bahwa karyawan publik dan
keluarganya memebneri suara untuk politisi yang akan memberi mereka peningkatan yang lebih
besar.

Tabel 7.7 memberikan beberapa data tentang upah bagi karyaw2ans ektor publik dan
mreka yang beraa dalams ektor sswata. Tingakt pembayran lokal federal dan engara bagian
melebihi sektor swasta, meskiiopun margin itu adalah lebih besar untuk karyawan federal.
Kemudian dapat diarahkan untuk disimpulkand ari berbagai gambaran bahwa karyawanf ederal
telah dibayar berlebihan, karena ini mendorong karyawan membutuhkan lebih banyak keahlian
dibandingkan dengan karyawan swasta. Untuk alasan yang sama, ktia tidak hanya sampaio pada
kesimpoulan bahwa pekerja negara dan lokalo adalah dibayarkans ecasra ekuivalen untuk
pekerja sektor swasta. Upah untuk pekerja swasta dan pekerja publik dengan kualifiaksi yang
sama harus dibandingkan.

Richard Freeman (1985) menganalisa upah karyawan dalam ekdua sektor dengan
memprhitungkan perbedaan dalam pendidikan, pengalaman kerja, status perkawinan, jenis

59
kelamin, ras dsb. Dia menemukan bahwa pekerja pemeritahan secara kesleurhhan memiliki upah
hanya 2 peren lebih tinggid rio pada pekerja sektor swasta. Tetapi hal ini melihat adanya
eprbedaan diantara berbagai jenis kerja. Pekerja dalam administrasi publik ini menikmati
persentase dibandingkan dengan bagian yang lain; terutama untuk administtrator publik, gambar
ini adalah terkait 5 persen dan juga untuk pekerja yang mencapai 26 persen. Pada sisi lain, guru
publik adalah menerima 6 persen kurang dari pada pekerja sektor swasta yang telah ada.

Figur Freeman ini tidak memeprhitungkan eprbedan manfaat yang diterima oleh sektor swasta
publik. Demikian juga ada perbedaan ebar oleh tingkat pemerintahan dan pekerjaan. Tetapi hasil
umum adalah bahwa rencana sektor publik adalah lebih bersifat umum. Misalnya, Howard Frant
dan herman leonard (1984) mengestimasi bahwa diantara pekerja negra dan pekrja swasta,
persentase dari penerimaan akhir rata-rata yang diterima oleh para pekerja per tahun adalah 1.9
persen; dibandingkan dengan sektor swasta mencapai 1.0 persen.

Kepentingan khusus
Kita tentu mengasumsikan sejauh ini bahwa wasrga negara yang berusaha mempengaruhi
kebijakan pemerintah dapat bertindak sebgaio pemiloik suara individu. Dalam kenyataannya,
orang dengan epentingan umum dapat mengembangkan daya dispropo9rsional dengan bekerja
bersama-sama. Sumber kekautan kelompok adalah anggotanya yang cenderung memiliki angka
partisipasio pemilik hak suara dibandingkan dengan populasi secara keseluruhan. Sebagai
alternatif, anggota ini tentu ingin menggunakan pendpatannya untuk membuat kotribusi
kampoanya dan atau pembayaran suap. Sebagai contoh, di tahunj 1987 – 88, anggota Dewan dan
Senat menerima $476.5 juta dalam kontribusi kampanye.

Atas dasar ini, maka ada kelompok kekautan yang telah ditetapkan. Apakah ada banyak
kemungkinan ?

Sumber pendapatan : modal atau tenaga keerja


Menurut kepentingan politik rakyat Marisme ortodoks adalah ditentukan oleh apakah
mereka itu mrupakan kapitalist atau tenaga krja. Pandangan ini tentu terlalus ederhana untuk
menjelaskan pembentukan kelompok kepentingan di Amerika Serikat. Bahkan meskiopiun ada
kecenderungan untuk mereka dengan yang berpenghasilan lebih tinggi untuk menerima baigan
disproporsionald ario pendapoatan modal, sepertio penghasilan orang kaya yang diturunkand ari

60
tenaga kerja. Dengan demikian maka sangat sulit untuk mengidentifiaksikan siapa yang
tergoilong kapitalist dajn siapa yang tergolong pekrja. Dalam hal ini di Amerika Serikat lebih
dari separuh ketiaksamaan dalam total pendapatan terkait dengan ketiaksamaan dalam
poenghasilan tenaga kerja dan kurang lebih 10 poersen akiabt ketiaksamaan dalam pendapatan
modal.

Ukuran pendapatan
Atas isu kebijakan ekonomi, orang kaya dan miskin memiliki pandangan yang berbeda,
tidak tergantung pada sumber pendapatan mereka. Orang miskin tentu mendorong
pendistribusian program blanja dan juga yang kaya menentangnya.d emikian juga masibng-
masibng kelompok mendukung subsidio imkpolsiit atau ekspilisit untuk barang yang cenderung
mengkonsumsinya secara itnensif. Disini, dukungan orang kaya terhadap subsidi untuk
prumahan yang ditempatio oleh pemiliknya sendiri, sementara orang miskin mendorong
perlakuan khusus untuk rumah sewa.

Sumber pendapatan : industri pekerjaan


Pekerja dan pemilik memiliki kepentingan dalam pemerintah yang mendukung industri.
Contoh yang baik diberikan oleh usaha industri tekstilke untuk mendirikgan penghalang
perdagangan : “Tenaga kerja dan manajemen berusaha mendapatkan sejumlah hal di Selatan
dalam beberapa tahun terkahir terhadap unionisasi pabrik tkstile. Tetapi dio Capitao Hill hari ini,
antaognist yang lama adalah bekerjasama untukl masalah yang umum; melindungi idnustri
tekstil dari bajnjir barang impor.

Wilayah
Penduduk darah geografis tertentu seringkali saling berbagio kepentingan.w arga dari
Sun Belt adalaht ertarik dlam penanganan pajak minyak; yang mana perhatian ditujukan pada
subsidi pertanian dan bagian utara melaklukan lobbi untuk poengeluaran atas pengembangan
perkotaan.

Karakteristik kepoendudukan dan kepribadian


Usia yang mendukung perawatan kesehatan subsidi dan juga program pensiun umum;
pasangan muda yang baru menikah tertarik untuk sekolah yang baik dengan pajak pendaftaran
yang rendah. Keyakinan keagamaan memainkan peran utama dalam perdebatan terhadap

61
pendanaan aborsi dan juga mengemukakan tujuan untuk bantuan sekolah swasta. Kelompok etis
ini adalah diarahkan pada belanja pemerintah untuk program pendidikan bilingual. Sebagian
analist mengemukakan bahwa gender itua dlaah mulaio menjadi dasar penting bagi pembentukan
kelompok kepoentingan. Di dalam pemilihan kongres tahubn 1990an, wanita memeberi suara
dalam jumlah yang tidakl sebanding untuk demokrat, dan sebagian oleh republik atas
kesenjangan gender.

Daftar ini tentu tidak terbatas. Demikianjuga sejumlah dasar dimana kelompok
berkepentingan dapat ditetapkan, juga tiak mengejutkan bahwa orang yang berada pada sisi
berlawanan adalah sesuaid engan yang laibn, politik tentu mengambilks esuatu yang lebih
teratur.

Pembahasan ini tentu mengabaikan pertanyaan tentang bagaimana individu dengan


kepoentingan umum secara aktual mengelola organisasinya sndiri. Termasuk dalam kelompok
ini alah biaya keanggotaan, sumbangan waktu dans ebagainya. Masing-masing orang tentu
memiliki isnentif untuk membiarkan orang lain bekrja sementara tetap dengan suatu anfat yang
menjadi lebih baik. Geoge Stigler (1974) menyaakan bahwa probabiltias dari kelompok ini
adalah mupakan bentuk peningkatan ketika jumlah individu dapat diokembnagkan dengan yang
lain. Tetapi barangkaloi peran pembiayaan rasional harus tidak ebrgantung pada penjelasan
konteks. Juga perlu mengamati perdebatan terhadap pembiayaan publik untuk mrealsiasikan
pengaruh ideologi dan emosi keputuan yang telah ada.

Segitiga besi
Sekarang kita akan memeprtimbangkan interaksi kelompok kepentingand engan birokrat
dan pemilihan perwakilan. Dalam pandngan beberapa komentator sosial, ketiga hubungan ini –
segitiga besi -- adalah aspekl yang terpenting dari politik Amerika Modern. Gagasannya adalah
bahwa anggota Kongres yang mengautirisasi program tertentu, birokrasio yang mengelolanya,
dan juga kepentingan khusus mendapastkan manfaat drinya untuk menjalankan program./
sehingga kita akan mngamati sejumlah ksontruksi, lumebr dan juga indutrio permesinan dengan
birokrat dari departemen perumahan dan juga pengembnagan perkotaan dan anggota kongres
dengan konstituen untuk mendukung perumahan publik.

62
Pertanyaan yang jelas untuk mempertanyakan bagaimana tagihan itu dapat serahkan oleh
mayoritas bilka mereka hanya anggota dari segitiga besi. Ada dua penjelasan yangmungkin;
satu alasannya adalah bahwa keompok kepoentingan dan birokrat dapat terorganisir dengan baik
dan dilengkapid engan ifnormasi, sementadra mereka yang memikirkan biaya tidak terorganisir
dan tidak menyadari apa yang ebrlangsung. Bahkan bila warga yang ingin menanggung biaya
telah menapatkan informasi, maka tiak mengabaikan upaya untuk berjuang kembali. Karena
biaya program adalah dibelanjakant erhadap populasis ecara keselurudhan, saham warga lebihr
endah dan bahkan bila total melebihi total manfaat, maka tidak akana da waktu dan usaha untuk
mengorganisir hal yang brlawanan. Sebaliknya, manfaat inia alah relatif trkonsentrasi dan
membuat organsiasi lebih memiliki mabnfaat.

Alasan lain untuk keberhasilan tagihan itu adalah representatif lainnya yang terliabt
dalam segitiga besi ini dan oleh karena itu berkeingian memeprdagangkan suara untuk
memeproleh dukungan bagi proyeknya. Menurut seorang anggota dewan eprwakilan, sistem ini
bekerja sedemikian; masing-masing anggota tentu akan membiarkanproyeklnya kepada ketua
dari komite yang relevan, yang memadukannya ke dalam tagihanyang lebihs esuai. Tetapi tentu
ada aturan ibu jari dan memeprtahankan bagian yang didapat.

Secara umum, belum jelas bagaimana bobot ini diberikan apa anekdot. Menentukan
tingkat kepentingan aktual dari fenomena segitiga bes yang merupakan tugas yang sulit.

Aktor lain
Tanpa bruaha lebih ekshaustif, kita akan mencatat beberapa pihak lain yang
mempengaruhi keputusan fiskal pemerintah.

Judisiari
Keputuan pengadilan atas legalitas dari berbagai pajak tentu memiliki pengruh utama
terhadap pembiayaan pemnerintah.s alah satu aturan mahkamah agung terkenal atas pajak adalah
keputuan tahun 1895 bahwa pajak federal untuk pendapatna pribadi tidak ebrsift konstutisional.
Ini dikondisikan tahunj 1913 oleh amandemen konstitusi ke 16. Judisiari ini juga mempengaruhi
sisi pengeluaran dari perkiraan yang aa. Hakim tentu mewajibkan pengeluaran pubolika tas item
itu sebagai pendidikan bilingual dalam sekolah publik dan juga pemodelan ulang poenjara.

63
Pertanyan yang umum adalah sejauh mana judisiari itu dapat melhiat bahwa pengeluaran
yang diwajibkan akan dilakukan. Di tahun 1987, hakim pengadilan distrik menawarkan
peningkatan pajakl properti untuk Kansas City stelah pemilik suara menolak poeniongkatan
pajak yang dieprlukan untuk membiayai perbaikan wajib dari sekolah negri di perkotaan. Dalam
memeprtahankan tindakan ini, Hakim russell Clark menulis “Sebagian ebar tidak memiliki hak
untuk menyangkal yang lain dengan jaminan konstitusional dimana mereka diberi hak untuk itu.;

Jurnalis
Kemampuan untuk membawa isu kepada eprhatian publik akan memebrikans ebuah
pengruh tertentu. Misalnya, opublisitas yang diberikan di pihak rencana administrasi Reagen
untuk memangkas peluncuran sekolah dalam mempertahankannya di Kongres. Politisi, birokrat
dan kelompok kepoentingan khusus seringkali mencoba menggunakan media untuk
mempengaruhi hasil perdebatan untuk masalah fiskal. Misalnya, dalam tahunt erakhir,
pendampingan korban AIDS juga telah membawa pada perhatian publik dengan sejumlah even
media. Perhatian ini tnetu mengarah ap pemebrlakuan subsidi federal yang terus meningkat
untuk poenelitiant entang AIDS.

Pakar
Informasi juga secara potensial merupakan sumber kekuasaanyang terpenting. Legislatif
membantu mereka yang memeproleh keahlian dalam program tertentu yang seringkali
memainkan epran penting dalam membuat draft undang-undang. Mreka juga harus dapat
mempengaruhi pendapatan oleh kemampoiuan mereka untuk mempengaruhis etiap item yang
ada untuk agenda legislatif. Tentu saja, juga akan ada pakar di luar pemerintah. Banyak ilmuwan
sosial akademik yang berusaha mengugnakan keahlian mereka untuk mempengaruhi kebijakan
ekonomi. Padra ekonomi juga menginginkan kutipan John Maynard Keynes tentang gagasan
ekonom dan filusuf politikl keduanya adalah benar dan kemudian mreka salah, yang memiliki
hal yang biasa dipahamis ecara umum. Bagaimanapoun, kesulitandalam menentukan paakah
penelitian ilmu sosial mempengaruhi kebijakan dan dengan demikian meleatio berbagai saluran
dalam pengaruh yang telah aa. Dalam poenelitian tentang hubungan antara openelitian akademik
dan formula program Great Socxiety selama pemeritnahan Lyndon Johnson, Henry Aaron
(1978) mengamati bahwa dalam banyak hal, temuan ilmu sosial munculk setelah dari
pada

64
sebelum perubahan dalam kebijakan yang menyatakan bahwa kejadian politik dapat
mempengaruhi para arjana.

Menjelaskan pertumbuhan pemerintah


Sebagian besar pemikiran tenang apakah pemerintah berjalan secara efisien juga telah
distimulasi oleh angka pertumbuhand alam pemerintahan. Sebagaimana didokumentasikan
dalam bab 2, dalam jangka panjang, p\pengeluaran eptahanan dan non pertahanan di Amerika
Serikat tumbuhd engan luas, baik dalam pengertian absolut dan proporsional. Pertumbuhans
ektor publik tidak unik bagi Amerika Serikat, termasuk gambaran untuk beberapa engara Barat
lain dalam tabel 7.8. sehingga kita tentu menari untuk menjelaskan pertumbuhan dalam
pemerintah, kehati-hatian harus diambilk bukan hanya semata terhadap kejadian dan
kelembagaan yang mengarah apa pengalaman di Amerika Serikat. Demikian juga berbgai
penjelasan yang tidak terlalu bersifat eksklusif. Tidak ada teori tunggal untukl fenomena
menyeluruh. Bahkan secara bersama, mereka masih meninggalkan hal-hal yang belum dijelaskan
sebagai berikut :

Selera warga
Pertumbuhan dalam belanja pemerintah adalah merupakan ekspresi selera wasrga.
Nyatakan bahwa voter median meminta barang dan jasa sektor publik (G) yang dapat dituliskan
sebagai fungsi (f) dari harga reltif dari barang sektor publik dan jasa.

G = f(P,I) (7.2)

Tabel 7.8. Rasio belanja pemerintah terhaap PDBn di negara tertentu

Ada sejumlah cara yang berbeda dimana fungsi permintaan itu dapat mengarah pada
peningkatan proporsio poendapastan yayng dibelanjakan untuk barang sektor publik dan jasa.
Naytakann bahwa ketika pendapaddtan meningkat dalam persentase tertentu, maka kuantitas
yang diminta dari barang dan jaa publik meningkat dengan persetnase yang lebihbear –
elastisitas pendapatna eprmitnaan adalah lebihbear dari satu. Bila ini adalah kasus, maka proses
pertumbuhan pendapatan adalah mengarah apa peningkatan saham pendapadtan untuks ektor
publik,s elain dari hal yang sama. Demikian juga bila elastisits G yang mengarah ke I adalah
kruang dari satu tetapi P tentu cukupo dalam berbagai halkd alam meningkatkan pendapatna
yang terjadi.

65
Hal penting adalah bahwa peningkatanr elatif dlam ukurans ektor publik tidak terlalu
menekankan apa yang salah dalam proses politik dimaksud. Pertumbuhan pemerintah tentu akan
menjadi kosnekuensid ario keinginan para pemilih yang secara rasional akan memeprhitungkan
biaya kesemaptanyang aa dalam konsumsi di sektor swasa. Pertanyaan ini adalah menjadi
sesuatu eprubhahan aktuald alam P dan I yang kemudian diperhitungkan dalam perubahan
historis dalam G. untuk menjawab pertanyaan ini, Thomas Borcherding mulai dengan
menghitung perubahan persentase dalam PO dan I yang telah berlangsung selama beberapa
waktu. Kemudian dia akan mengalikan perubahan persentase dalam I dengan elastisitas G
dengan mengacu keapda P, dan perubahan persentase dalam I oleh elastisitas engan mengacu
kepaa I. poerhitungan ini tentu menghsilan eprubahand alam G yang terkait dengan perubahan
dalam P dan I. Borcherding kemudianj membandingkan fitur ini dengan perubahan aktual di
dalam G dan menemukan 38 persen mengalami pertumbuhand alam anggaran publik Amerika
Serikat yang dijelaskan oleh persamaan (7.2). Sementara dapat diperhitungkan dengan apa yang
menjuadi sejarah voter median.

Inteaksi politik ekonomi


Menurut beberapa teori marksit, peningkatan pengeluaran pemerintah dilihat sebagai
maksud bagi sistem politik ekonomi. Dalam model Marxist, sektor swasta cenderung
berproduksi ebrlebihan sehingga pemerintah yang menguasai kapitalist harus mengembangkan
pengeluarannya untuk menyrapo produksi ini. Secara khusus ini dicapai melalui augmentasi
belanja militer. Paa saat yang sama, negara berusaha mengurangi diskonten pekerja dengan
meningkatkan belanja layanan sosial. Peningkatan belanja dari kapasitas penerimaan pajak dan
poemerintahan.

Richard Musgrave (1980) mengemukakan bahwa faktra historis adalah tidak sesuai
dengan analisis ini. ‘ada sedikit bukti bahwa pengeluaran diarahkan pada ekspresi sosial yang
terus mengalami peningkatan. Juga dicatat bahwa di Eropa Barat sejumlah peningkatan ukuran
dan ruang lingkup pemerintahan dalam paska perang dunia II telah dicapaiod engan sesuatu,
tetapi tentu dengan melihat resurgensi dalam dubnia militer. Ikontribusi utama dari analisis
Marxist ini adalah pengenalan eksplisit dari hubungan antara sistem ekonomi dan politik sebagai
pertumbuhan sumber.

66
Kesempatan kejadian
Berbeda dengan teori yanbg memandng pertumbuhan pemerintah menjadi sesuatu yang
tidak dapat dielakkan. Dalam periode normal, maka hanya ada pertumbuhan sedikit dalam
belanja publik. Kadangkala, shock eksternal untuk sistem sosial dan ekonomi mmbutuhkan
tingkat p belanja pemerintahan dan juga metode pembiayaan khusus. Bahkan stelah shock
menhilang, maka level ini akan terus muncul. A.T. Peakock dan J. wiseman menhebut hal ini
sebagai efek pergeseran. Contoh shock ini adalah depresi yang lebih besar, perang dunia II,
Great Society dan Perang Vietnam.

Sikap masyarakat
Dalam pembahasan yang lebih populer, kadangkala dinyatakan bahwa perubahan spesifik
dalam sikapo masyarakat juga telah mendorong pertumbuhan pemerintah,. Robert lubar (1980)
mengemukakan bahwa trend sosial mendorong pebnilaian priabdi yang mengarahkan mereka
kepaa permintaan eksdtravagansi untuk sistem politik. Pada saat yang sama, periklanan televisi
jgua telah menciptakan suatu harapan yang lebh tinggi dengan mendorong pada mentalitas Santa
Claus yang menyebabkan olrang kekurangan trak fakta dalam program pemerintahan dengan
oportunity cost yang telah ada.

Bagaimanapun dapat dikemukakan bahwa orang yang salah pemahamio manfaat proyek
poemerintah tentu terkait dengan biaya. Dlam kasus ini, akan ada kecenderungna untuks etktor
swassta menjadi lebihkecil, tanpoa melihat apa yang lebihbear. Secara umum meskipun
fenomena sosial ini tentu diperhitungkan ubntuk beberapa pergerakan dalam pertumbuhan
belabnja pemerintah, namun tentu juga dibutuhkan waktu dalam beberapa tahun.

Redistribusi pendpatan
Pemerintah mengalami pertumbuhan karena orang yang berpenghasilan rendah
menggunakan sistem politik untuk mendistribusikan pendapatannyakepada mereka. Gagasannya
adalah bahwa para politisi dapat menarik pemilih yang memiliki penghasilan diobawha
menengah untuk menawarkan manfaat yang trkait dengan penghasilan mereka. Ketika
penbghasilan rendah dan rta-rata melebihi median, maka mekanisme yang digunakan untuk itu
adalah redistribui yang mengarah kepada isnentif, politisio memiliki insentif untuk
meningkatkan ruang lingkupo distribusi pendpatan yang disponsorio oleh epmerintah.
Nyaatakanlah abhwa ada lima pemilih yang berpenghasilan $5.000, $10.000, $15.000; $25.000

67
dan $40.000. pendapadtan menengah adalah $15.000 dan penghasilan rata-rata $19.000. politisi
yang mendukugn program pemerintah mengalihkan penghasilkan mereka dengan kruang dari
$25.000 yang memenangkan suara mayoritas.

Bila ini menjadi sebuah kasus, maka harus dijelaskan mengapa saham pengeluaran
publik ini meningkat secara gradual. Mengapa tidak ada pengalihan yang besar terhadap
konfiskasi yang kurang baik dari orang kaya >? Karena negara barat, propertidan atau ketentuan
status dari voting tentu telah dihilangkan secara aktuals elama abad terakhir., di Amerika Serikat,
beberapa poenghalang yadng tersisa terhapovoting alaah dihilangkan oleh undang-undang hak
sipil yang dikeluarkanditahun 1960-an. Perluasan hak untuk suara opada dasar skala penghasilan
meningkatkan proporsi pemilih untuk mendukung politisi yang mnenjanjikan redistribusi. Disini,
akan ada perluasan waralaba yang mendorong pada pertumbuhan did alampemerintah
dibandingkan dengan yang lain.

Salah satu amsalah terkait teori ini adalah kegaglaan untuk menjelaskanmetode yang
digunakan oleh pemerintah dalam pendapatan redistribusi. Bila ini benar,s ebgian besar
pengalihan pendapatan harus ditujukan kepaa orang miskin dan tentud engan memaksimu8mkan
kesejahteraan mereka, yaitu transfer tunai. Disamoping itu akan aa bab 8, dengan pengali8han di
Amerika Serikat yang dapat diekmbangkan untuk kelas berpenghasilan menengah ke atas.

Pandangan alternatif dari pandangan redistribusi pendapatan ini fokus bukan hanya pada
orang miskin, ttapi juga pada mereka kelas menengah. Sepertio dikemukakan oleh George
Stigler (1970), “Belanja umum adalah dibuat untukl kepoentingan kelas menengah dan dibiayai
oleh pajak yang telah ditanggung oleh orang miskion dan orang kaya. Tetapit entu akan ada
program alih pemerintahandengan kepentingan bagi orang kaya misalnya pembahasan medicare
di bab 11.

Program transfer yang memberikan manfaat bagi kelas berpenghasilana dalahd pat
terlihat secara bersamaan,s ehingga berbagai pandangan dari redistribusi pemerintah ini aldaah
tidak terlalu eksklusif secara mutual. Hal penting disini adalah thema yang umum. Pertumbuhan
pemerintahan adalah mrupakan kosnekuensid ario mereka yang berusaha menggunakan sistem
politik untuk penghasilan yang ada. Pertumbuhan pemerintahan ini adalah merupakan usaha
yang ditujukan paa pendapatan.s ecara umum, aktivitas ini disebut mencari sewa mengguakan

68
pemerintah untuk memeproileh pengembalian normal yang lebih tinggi. Melalui segitiga besio
yang dibahas terdahulu, koalisio politisio juga dengan kelompok keopentingan khusus dan
birokrat mengarah pada program peningkatan ukuran.

Juga ada beberapa hipotesis yang berbeda untuk menjelaskan pertumbuhan peran
ekonomi negara mreka. Demikian juga, kesmepatan untuk mengujinya secara ekonomis. Dapat
dimulaid engan tindakan yang sulit untuk mengukur ukuran pemerintahan. Disamping itu, maka
sangat sulit unjtuk mengkuantifikasi beberapa variabel yang pentibng dalamt eorio yang
berorientasis eara politik – bagaimana misalnya kekuasaan birokrasi dapat diukur.

Membawa pemerintahan di bawah kontrol


Sebagaimana kita lihat, pertumbuhan yang susbtansiald alams ektor publik perlu tidakl
hanya terhadap apa yang salahd engan proses anggaran politik. Bagi mereka yang meyakini
bahwa perilaku fiskaol sektor publik adalah lebih atau kurang pada ukuran yang diharapkan oleh
votuer median, membawa pemeritnahan di dalam kontrol adalah bukan hal penting. Pada sisi
lain, bagi mereka yang menganggap pertumbuhan pemerintahan sebagai gejala kegagalan dalam
proses poolitikl maka pemerintah harus dibawa di bawah kontrol.

Dua jenis argumen telah dibuat menyangkut perdepatan yang dapat terkontrol. Salah satu
pandangannya adalah bahwa masalah dasar itu muncul dari komitmenyang dibuat oleh
pemerintahan di masa lalu, sehingg akan ada sedikit elgislator dan esekutif yang dapat
melakukan perubahan terhadap nilai pertumbuhan komposisi belanja pemerintah. Porogram ini
tentu memberikan manfaast bagi mereka yang pensiun, yang disabel, pengangguran, yang sakit
dan jga orang lain yang termasuk dalam kategori pengeluaran yang tidak terkontrol.

Ada beberapa kontroversi terhaap pengeluaran yang tidak terkontrol ini. Bila elegislasio
menciptakan program, maka akan lebih baik. Menurut teori, sebagian program ini tentu dapat
direduksi atau bahkan dihilangkan. Dalam kenyataannya, pertimbangan moral dan politik
terhadap kemunculan janji masa lalu kepada berbagai kelompok dalam populasio. Rduksi yang
srius tentu harus dijadwal jauh ke masa depan sehingga akan ada komitmen didasarkan pada hal
dimaksud.

Menurut argumen kedua, lembaga pol9tik kita telah berkembang dan membawanya di
bawah kontrol sebagai abgiand ario perubahan programyang telah ada.

69
Perubahan insentif birokrasi
Niskanen yang memandang birokrasi sebagai penyebab pertumbuhan pemerintahan,
menyatakan bahwa isnentif keuangan harus diciptakan untuk memitigasio tendensi birokrat.
Msialnya, upah dari manajer pemerintahan yang dibuat tergantung sara engatif pada jumlahd
alam ukuran yang ada. Birokrat yang memangkas asnggarant entud apat dimunculkan,.
Bagaimanapoun, sangt mudah untuk membayangkan sistem yang mengarah kepoada hasil
yhagn tidak diinginkan. Untuk meningkatkan upah ini, maka birokrat tentu dapat mengurangi
berbagai bagiand alam manfaast margin untuk biaya marginal yang ada.

Niskanen jgua menekankan pengeluaran dari penggunaan eprusahaan swasta untuk


menghasilkan barang dan jasa, meskiopuns ektor publiok terus membiayaio mereka. Demikian
jgua privatisasi untuk menghurangi biaya yang dihasilkan oleh poemnerintahans ebagaimana
dibvahas dalam bab 5.

Perubahan dalam proses anggaran


Sebagioan ebar fokus terhadap pengeluaran emerintah di bawah kontrol adalah terkait
dengan proses pembuatan anggaran itus endiri. Sebelum tahaun 1970-ab, prosedur kongres
kekurangan koherensi. Presiden mengajukan pesan anggaran kepada Kongres. Subkomite tentu
empertimbangkan berbagai jenis pengeluaran yang menguji anggarans eara independen. Juga
masih ada koorinasi diantara komite dan keputusan yang dibut tentang pertimbangan total
anggaran. Demikian juga suami yang akan mengambilk kepoutusanb makanan dan juga
keputusan ibu rumah tangga terhadap pendapatan keluarga.

Anggarankongres dan undang-undang pengendlaian impundmen tahun 1974 berusaha


memeprbhaiki situasi ini. Komite anggaran khusus dibentuk disetiap tiongkatan dan merinci
kalender untuk proses anggaran yang telah ditetapokan itu. Undang-undang juga menciptakan
birorkasi anggaran untuk Konres, kantor anggaran kongres, dengan pekrjaan yang memberikan
keahlian teknik yang dibutuhkan untuk menghitung biaya legislasi yang diajukan.

Pada dasarnya, tujuan reformasi tahun 1974 adalah ubntuk menambahkan rasionalitas
terhadap proses anggarandengan mendorong Kongres memberikan suara total, diampoing item
individu. Kritik dari reformasi ini mengemukakan proses belanja tentang apa yang telah ada

70
dengan defisit federal. Tentu saja, keberaaan defisit ini tidakl memeporlahtklan pengeluaran
yang terlalu tinggi.

Pada pertengahan 1980-an, frustrasi kongresional untuk ketiakmamopuan mengurangi


defisit anggaran yang ditetapkan untuk perubahan dramatis dalam proses anggaran dimaksud.
Pada tahun 1985 Kongres mengeluarkannya dan Presiden Reagan menandatangani undang-
undang pengendaliand efisit emergensi dan anggaran berimbang yang dikenals ebagai Gramm
Rudman Holling (GRH) setelah sponsor legislatif, Phill Gramm, Warren B. Rudman dan Ernest
F. Hollings. Legislasi GRH ini adalah telah diamandemenkan menetapkans erangkaian
penurunan raget sweteelah tahun 1986 dengan titik kulminasio pada anggaran ebrimbang tahun
1991. Gambaran yang penting ari legislasi GRH ini adalah bila Kongres mengalami ekgagalan
untuk mengurangi defisit pada elvel target untuk memulai tahun fiskal, kelebihan anggaran
adalah dihilangkan secara otomatis dengan memangkas anghgaran.

Menurut HRG, separuh dari potongan wajib itu berasal dari pertahanan dan separuh lainnya dari
belanja diluar pertahanan. Tetapi beberapa rpogram ini menjadi pengecualian termasuk jaminan
sosial, pembayaran bunga untuk hutang nasional, pembayaran baiay kesehatan dan juga kontrak
multi year Pentagon. Program pertahanan yang tidak dikecualikan dipangkas dengan proporsi
yang sama.

Semua waktu yang berlalu HRG adalah bersifat kontroversial.; ini akan dijelaskan
sebagai tindakan desperasi legislatif, klumsi dan sebagainya sebagai hal penting dalam
eksperimen politik. Mereka yang mendukung GRH meyakini bahwa logrolling dan kepentingan
politik khusus mengarha pada insentif untuk meningkatkan belajna pemerintah. GRH
memungkinkan legislator untuk mengembangkan kosntituen mereka dalam menghabiskan
potongan GRH yang telah ada.

Untuk lebih kritis, maka akan ada Kongrs untuk mengembangkan tanggung jawab untuk
mengambil keoputuan anggasran, satu poroponen yang ada. Dalam kehdupan pribadi sebagai
kebhidupan politik,m maka sangat bijaksana agar kepentingan ini didorong oleh strategi yang
lebih baik dan formula yang telah berkembang.d emikian juga berbagai sisi utama yang memang
telah dilakukan untuk tugas itu.

71
Kritik GRH ini memfokuskan pehatian paa prosedur pemangkasan secara otomatis. Bila
belabja itu dikruangi, maka harus dilakukan dalam suatu cara dimana tunjangan sosial marginald
ari jumlah uang yang dihabiskan dalam setiap program adalah sama. Secara umum,d engan
persentase yang sama dari anggaran program tiak akan konsisten dengan aturan. Sehingga, GRH
tidak memungkinkan prioritas yang ditetapkans ecara rasional. Misalnya dengan lembaga
penegakkan obat yang memang mengalami pemangkasan anggaran dalam pemanfaatan zat yang
ilelgal. Dengan kata lain bahwa Pilihan Gramm Rudman ini adalah memberikan arahan
pemikiran.

Demikian juga kita kembali paa sisi kritik dan penonjolan GRH. GRH ini tidak
mendorong pada trauma dari potongan dalam pembelanjaan,d alam berbagai defisit anggaran.
Dalam beberapa tahun, legislator mengggunakan gerakanj untuk memenuhi target GRH dan juga
menghidnari sekuester., demikian jgua operasi yang memang telah diekmbangkand enganr
atusan juta engeluaran dalam settahun. Merokok dan bercermin adalah dilarang tetapi
sedikitdilaksanakan. Untuk mengurangi defisit tahujn 1990-an, misalnya, maka epruahaan
telepon adalah membayar pajak mingguan dengan penambahan $120 juta .

Disamping tricker, legislator juga emrubah legislasi GRH. Misalna, legislasi GRH juga
disebutkan ntuk anggaran seimbang tahun 1991. Target untuk tahun 1988 juga akan
diamandemenkan, dan akan sampai paa defisit tahun 1991 yang ditargetkan untuk tahun 1988.m
anggaran initentu dilewatkan tahunj 1991 yabng memaut berbagai estimasi sebesar $260 juta;
namun demikian pemangkasan belnaj aGRH adalah tidak ada.

Target GRH sebelumnya untuk tahun 1990 adalah $36 milyar. Gamabran ktual adalah
$220 milyar. Ini mengarah pada eprasdaand ari apa yang tleah ada dan jgua perubahan utama
dlam GRF yang telah diungkngkantahun 1990an. Pertama adalah membuat kegagaland alam sisi
acak yang mencapaio target defisit dengan aksi yang ada, fokus untuk pergeseran target yang
telah ada. Secara khusus, untuk tahunj 1991 hiungga 1994, undang-undang baru telah
diembangkan dalam kategori program yang telah ada dengan berbagai konsekuensi yang
diadakan. Bila target itu dilampaui, maka administrasid ari autorisasi ini adalah mengarah pada
program di dalam beberapa kategori. Dalam versi sebelumnya, semua kategori blanja ini adalah
telah dilampaui. Alasan untuk eprubhahan ini adalah undang-undang GRH yang mengarah pada
berbagai potongan yang telah ada.

72
Melihat keterbatasan kelembagaan
Sebagian komentator meyakini bahwa kelemahan Gramm Rudman Holling inia dalah adanya
legislasi dan kesiapan yang dapat diamandemenkan, disucirgai atau diulangi oleh mayoitas suara
dari Kongres. Mereka juga terus harus mengembangkan suatu aturan anggaran k dalam
kosntitusi itus endiri. Di awal tahun 1980-an, amandemen kosntitusional yang diajukand engan
ketentuan berikut dapat memberikan perhatian khusus :

1. Kongres harus mengadoipsio pernaytaan anggaran “Di dalam mana total outley adalah tidak
lebih besar dari total penerimaan.
2. Total penerimaan tiak meningkat dengan nilai yang lebih beasr dari pada laju peningkatan
dalam pendapatan ansional
3. Kongres dan Presiden yang harus memastikan bahwa outlay aktual tidak melebihi rangkaian
yang ditetaopklan dalam lapooran anggaran
4. Ketentuan dapat diarahkani pada waktu perang.
Meskipun amandemen ini telah menerima dukungan politik (termasuk presiden) setelah
menjalani perdebatan yang panjang lebar, mengalami kegagalan untuk melewatkannya ke dalam
kongres. Sebagian pakar ekonomi liberal dan persuasi politik konservatif meyakini adanya
beberapa alasan amandemen yang telah ada.

Pertama, mengadopsio pernyataan outlay dan penerimaan yang menuntut perkiraan tentang
bagaimana ekonomi dapat ebrjalan. Permasalahan ini tentu sangat sulit sehsingga perkiraand
engan itnegritas inid apat sampai pada estimasi yang ebrebda. Badgiamana Kongres memilih
diantara perkiraan yang telah ada ? Bila ini dipilih, maka Kongres tentu akan dapat
dikembangkand engan sesuatu yang lebih baik dengan bias pertimbangan politik. Mereka yang
ingin mengembangkan pengeluaran, akan mendorong perkitaan yang menunjukkan angka
pertumbuhan penerimaan pajakl dalam tahun mendatang.

Kedua, amandemen yang gagal mendefionisikan outpley dan penerimaan. Dengan


menggunakan metode akutnansi yagns esuai, Kongres dengan mudah akan mengkondisikan
hukum. Misalnya, opemerintah yang menciptakan berbagai kelembagaan dan operasi untuk
pengelauran dan pinjaman. seperti dicatat dalam bab 2 dalam judul “Ukuran pemerintah” maka
anggaran dalam aktivitas rkedit ini telah ada dengan cara penting untuk ukuran aktual dari

73
anggaran. Secara umum eksperimen dengan GRH yang dibahas terdahulu menunjukkan bahwa
bila politisio memilikio insentif untuk meningkatkan pengeluaran yang telah ada.

Akhirnya, sarjana hukum juga menctat beberapa pertanyaan penting. Apa yang terjadi bila
ada defisit ? Apoakah keseluruhan Kongres ini telah ada ? Apakah Kongres telah mendapatkan
sesuatu yang lebih ?” Apakah warga tugngal pergio ke pengadilan dan mendapatkan injungsi
untuk menghentidkan aktivitas pemerintahan ataud efisit ? Demikian jgua pengalamand engan
GRH dalam rangkaian informasi. Vberbagaio deadline dinyatakan dalam berbagai kesalahan
yang telah ada.

Kesimpulan
Pilihan publik ini adalah dibuat secara lengkap meskipun belum dapat dipahami dengan
sempurna. Berbeda dengan model demokrsi yang sederhana, terlihat ada kekuatan yang
mendorong belanja pemerintah jauhd ari tingkatan yang diinginkan oleh voter median. Kritik
proses anggaran saat ini belumn dapat dikaitkand engan alternatif yang telah ada. Formualsi
aturand an pembatas untuk rpsoes anggaran, baik level statutori ataupun konstitusional adalah
item yang lebih baik dari agenda politiks elama beberapa tahun ke depan, dalamn konteks ini
harus ditekankan penilaian yang memang tidak dapat dipersamakan ataut idak cukup untuk
mengarahkan pemerintahsebagai sebuah institusi atau lembaga yang buruk. Orang akanj lebih
menyukaio pendekatan berorientasi pasar untuk alokasi sumber yang tidak pernah berusaha
memperbaiki paasr. Hal yang sama juga terjadi di pemerintahan.

F. Ringkasan
Bab ini menguji beberapa masalah pilihan publik dalam konteks demokrasi langsung dan
demokrasi perwakilan

Demokrasi langsung
 Para ekonomi meneliti beberapa metode penyediaan barang publik :
o Lindahl menentukan hasil dalam keputuan yang tegas untuk menetapkan sejumlah
barang publik yang efisien tetapidengan tetap bergantung pada preferensi yang jujur
o Voting mayoritas dapat mengarah kepada keputusan yang tidak konsisten menyangkukt
barang publik bila beberapa selera orang tidak memiliki satu puncak.

74
o Logrolling memungkinkani pemiih mengungkapkan itnensita kesukaan mereka dengan
memeprdagangkan suara. Perolehan minoritas tentuj menimbulkan biaya atas kerugian
yang lebih besar.
 Teorema ketidakmungkinan Arrow menaytakan bahwa secara umum hampir tidak
dimungkinkan menemukan aturan pengambilan keputuan yang secara simultan memenuhi
sejumlah kriteria yang masuk akal. Imkpoliaksio inia dalah demokrasi yang rentan terhadap
ionkonsistensi meynangkut barang publik dan keputusan lainnya.

Demokrasi perwailan
 Penjelasan kinerja pemerintahan aktualk membutukan kajian itneraksi dari pejabat yang
dipilih, karyyawan publoik dan kelompok berkepentingan khusus
 Di bawah asumsi yang terbatas, aksi dari pejabat yang dipilih tentu meniru keinginan voter
median.
 Voter atau pemilih dapat merespon kienrja ekonomi terakhir. Bila demikian, tindakan
poolitisiyang dipiolih adalah terfokus pada pengaruh ekoomi. Penelitian belakangan ini
menunjukkan bahwa kondisi ekonomi jangka dekat adalah merupaikan prediktor yang
memiliki kekautand rio periolaku voting dalam pemilihan presiden.
 Karyawan publik memiliki dampak yang penting terhadap perkembangan dan implementasi
kebijakan ekonomi. Salah satu teori yang memrpediksikan birokrasi adalah berusaha
memaksimumkan ukuran anggaran yang ada, mengahsilkan suplai jasa.
 Wasrga swasta yang mencaris ewa membentuk kelompok untuk memepngruhi aktivitas
pemerintah. Minat khusus dapat terbentuka tas dasar sumber pendapoatan, ukruan
pendapatan, industri, wilayah dan karakteristik personal.
 Pertumbuhan pemerintah telah dipercepat oleh berbagai tindakan. Penjelasan fenomena ini
meliputi
o Preferensi harga
o Teori marxist. Masrcisme secara sederhana memprediksikan bahwa sektor publik harus
diokembangkan dan dioprluas untuk menyerapo kelebihan produksi di swastaa
o Kesempatan. Kejadian acak (seperti perang) meningkatkan pertumbuhan pemerintah
sementara inersia mencegah kembali pada level sebelumnya.
o Sikap masyarakat. Harapoan yang tidak realsitis menghasilkan peningkatan permitnaan
yang mengabaikan opportunity cost dari program publik.

75
o Redistribusi pendapastan. Dua teorio ini sangat populer. Salahs atunya memrpediksikan
politisi yang membentuk koalisi miskin dan redistribusi atau pembagian kekuasaan.
Yanglain menekankan kelompok menengah dan kelompok berpenghasilan atas
menggunakan segitiga besi untuk meningkatkanpangsa pendapatan mereka.
 Proposal untuk mengontrol pertumbuhan dalam pemerintahan meliputi desentralisasi untuk
mengurangi kekautan birokrasi, mendorong kompetisi sektor swasta, membentuk proses
anggaran, dan mengarahkan pembatasan legislatif.
Sebagaimana diamandemen tahun 1990, undang-undang Gramm – Rudman – Holling
meminta Kongres untuk memenuhi target belanja setiap tahunna. Bila target ini tidak terpenuhi,
maka pemangkasan belanja otomatis akan dimandatkan.

76
BAB III

PENILAIAN TERHADAP BUKU

a. Kelebihan
1. Buku ini menggunakan bahasa yang komunikatif, sehingga buku mudah dimengerti oleh
pembaca.
2. Buku ini menggunakan banyak referensi dari beberapa pendapat ahli dalam penguatan isi
materi.
3. Buku ini juga bisa digunakan sebagai pedoman mahasiswa yang mempelajari Ekonomi
Publik dan bisa menjadi bahan ajar guru/dosen yang mengajarkan tentang Ekonomi
Publik.
4. Pada buku ini juga dilengkapi soal-soal latihan yang dapat membantu pembaca untuk
lebih mengerti lagi tentang isi materi.

b. Kekurangan
1. Walaupun menggunakan banyak referensi dari beberapa ahli dalam penguatan isi
materi, tetapi materi yang di paparkan dalam buku ini kurang lengkap.
2. Dalam buku ini, banyak terdapat kesalahan dalam pengetikan sehingga akan menghambat
pembaca untuk lebih mengerti isi materi.
3. Buku ini tidak memiliki isbn.
4. Penjelasan dalam bab 6 dan 7 pada buku ini terlalu berbelit belit, dan tidak
menyertakan ringkasan isi buku dalam setiap materi babnya.

77
BAB IV

PENUTUP

a. Kesimpulan

Terlepas dari kekurangannya, buku ini sudah sangat bagus dalam hal penyampaian materi.
Dengan menggunakan banyak referensi dari ahli atau dari buku lain yang mendukung dalam
penguatan materi. Ditambah dengan latiahan–latihan soal yang ada dapat lebih membantu
pembaca untuk lebih mengerti isi dari materi yang ada di buku. Sehingga buku ini bias dijadikan
pedoman bagi mahasiswa yang mempelajarinya atau bagi guru yang mengajarkan Ekonomi
Publik.

a. Saran

Seharusnya buku tidak memberikan penjelasan tentang isi materi secara berbelit-belit dan buku
seharusnya menyertakan ringkasan di setiap babnya, untuk mempermudah pembaca mengambil
inti sari dari setiap materi dalam buku. Sehingga dapat membantu pembaca untuk lebih
memahami isi materi.

78

Anda mungkin juga menyukai