MK : EKONOMI PUBLIK
DISUSUN OLEH :
Kelas : B Reguler
2021
1
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur penulis panjatkan kehadirat Tuhan Yang Maha Esa, karena artas berkat
dan rahmatnya penulis dapat menyelesaikan makalah ini sesuai dengan waktu yang ditetapkan
oleh dosen kami.
Kedua, penulis ingin mengucapkan terimakasih kepada dosen yang telah membimbing
penulis, mengajari penulis dan juga memberi informasi pada penulis bagaimana cara membuat
tugas critical book report yang baik dan benar. Dan juga penulis mengucapkan terimakasih
kepada teman-teman yang selalu mendukung dan memotivasi saya dalam proses pembuatan
makalah ini, sehingga makalah ini dapat selesai tepat pada waktunya.
Ketiga, penulis menyadari bahwa makalah ini belum lengkap dan sempurna sesuai
dengan yang tetapkan, untuk itu penulis sangat mengharapkan masukan dan dan kritik yang
membangun dari para pemabaca sekalian. Semoga makalah ini dapat bermanfaat bagi kita
semua, terimakasih.
SASTI PRAMITA
2
DAFTAR ISI
KATA PENGANTAR.........................................................................................................2
DAFTAR ISI.......................................................................................................................3
BAB I PENDAHULUAN....................................................................................................4
a. Latar belakang.........................................................................................................4
b. Tujuan......................................................................................................................4
c. Manfaat....................................................................................................................4
BAB II PEMBAHASAN.....................................................................................................5
a. Kelebihan.................................................................................................................77
b. Kelemahan...............................................................................................................77
BAB IV PENUTUP.............................................................................................................78
a. Kesimpulan..............................................................................................................78
b. Saran........................................................................................................................78
3
BAB I
PENDAHULUAN
a. Latar Belakang
Montesqieu, seorang ahli tata Negara, menyebutkan bahwa kekuasaan negara dapat
dipisahkan menjadi kekuasaan legislatif, eksekutif, dan yudikatif. Kekuasaan eksekutif yang
dipegang oleh pemerintah yaitu presiden dan para pembantunya, pada umumnya paling
berpengaruh terhadap suatu perekonomian. Hal ini karena eksekutif paling banyak
bersinggungan secara langsung dengan aktivitas ekonomi melalui pembelanjaan dan kebijakan
ekonominya. Ruang lingkup ekonomi publik merupakan kawasan dimana ekonomi publik
dijalankan oleh pemerintah untuk mensejahterahkan masyarakatnya.
b. Tujuan
1. Mencari dan mengetahui informasi mengenai topik yang terkadung dalam buku.
2. Memperbaiki dan meresensi isi buku.
3. Mencari tahu kekurangan dan kelebihan dari buku yang dikaji.
c. Manfaat
1. Untuk memperbaiki dan merensensi isi buku.
2. Untuk mengetahui kekurangan dan kelebihan buku yang dikaji
3. Untuk menyelesaikan tugas Critical Book Report
4
BAB II
PEMBAHASAN
BAB 6
EKSTERNALITAS
A. KOMPETENSI INTI
B. KOMPETENSI DASAR
1. Sifat-sifat eksternalitas
2. Pajak dan subsidi
3. Penetapan hak milik
4. Implikasi untuk distribusi pendapatan
5. Petunjuk baru dalam kebijakan lingkungan.
C. BAHAN AJAR
“Kita selalu tau bahwa apabila tidak memperhatikan kepentingan sendiri hal itu merupakan
moral yang buruk; sekarang kita tau bahwa itu adalah ekonomi yang buruk.”
1. FRANKLIN D. ROOSEVELT
Sebuah observasi umum bahwa dunia akan menjadi sebuah tempat yang saling
berketergantungan. Pemikiran tentang ketergantungan menempati sebuah posisi yang terpusat
pada ekonomi. Kemudian, pasar yang seperti apa semua itu, orang-orang berinteraksi sebagai
penjual barang dan jasa.
5
Model penawaran dan permintaan yang sederhana menjelaskan bahwa orang-orang
bertindak untuk kesejahteraan orang-orang. Seandainya besar angka dari orang-orang yang
tinggal di pinggiran kota menentukan bahwa mereka ingin tinggal di daerah perkotaan. Apabila
mereka pindah ke kota, harga lahan kota meningkat. Pemilik property kota tak begitu baik, tapi
kesejahteraan para penyewa akan menurun. Perdagangan dalam hal keuntungan kota dari
meningkatnya permintaan dari produk mereka, sementara rekan pinggiran kota mereka tak begitu
buruk. Tak lama kemudian ekonomi menyelesaikannya pada ekulibrium yang baru, distribusi
dari pendapatan yang nyata berubah pada hakikatnya.
Dalam contoh ini, semua efek menunjukkan lewat perubahan harga di pasar. Seandainya
sebelum adanya perubahan dalam selera, pengalokasian sumber daya adalah effisiensi Pareto.
Pergeseran dalam kurva penawaran dan permintaan mengalami perubahan harga yang relatif,
tapi teorema dasar ekonomi kesejahteraan menjamin bahwa ini akan dibawa ke dalam kesetaraan
dengan tingkat marjinal substitusi yang relevan. Dengan demikian, fakta bahwa perilaku
beberapa orang dapat mempengaruhi kesejahteraan orang lain tidak selalu menyebabkan
kegagalan pasar. Asalkan dampak dikirim melalui harga, tidak ada konsekuensi yang merugikan
untuk efisiensi ekonomi.
Namun, orang juga saling mempengaruhi secara tidak langsung di luar pasar, sering
sebagai yang tidak diinginkan oleh-produk dari beberapa aktivitas. Yang mengasumsikan Sluggo
yang mengoperasi pabrik membuang sampah ke sungai yang tidak ada pemiliknya. Bill mencari
nafkah dengan memancing dari sungai. Kegiatan Sluggo membuat Bill memburuk hal ini bukan
hasil dari perubahan harga. Eksternalitas terjadi ketika aktivitas satu entitas mempengaruhi
kesejahteraan lain dalam luar pasar. Tidak seperti efek yang ditularkan melalui harga pasar,
eksternalitas mempengaruhi efisiensi ekonomi.
Dalam bab ini kita menganalisis inefisiensi ini dan solusi kemungkinan untuk mereka.
Salah satu aplikasi yang paling penting dari teori eksternalitas telah diperdebatkan yakni kualitas
lingkungan, dan banyak diskusi berfokus pada masalah ini.
2. SIFAT-SIFAT EKSTERNALITAS
Dalam contoh polusi dapat diberikan, air bersih merupakan masukan untuk proses
produksi Sluggo ini. Air bersih dianggap seperti semua input lain: tanah, tenaga kerja, modal,
6
dan bahan. Air bersih juga merupakan sumber daya yang langka dengan penggunaan alternatif,
seperti memancing seperti Bill dan berenang. Dengan demikian, efisiensi mensyaratkan seperti
untuk air yang dia gunakan, Sluggo harus membayar harga yang mencerminkan fakta bahwa air
merupakan sumber daya yang langka yang harus dihargai untuk kegiatan orang lain.
Misalkan Bill pemilik sungai. ia bisa mengenakan Sluggo biaya untuk polusi yang
mencerminkan kerusakan yang dilakukan tangkapannya. Sluggo akan mengambil pengisi ini
ketika membuat keputusan produksi dan tidak lagi menggunakan air dalam efisien. Di sisi lain,
jika Sluggo pemilik sungai, dia bisa menghasilkan uang dengan pengisian Bill untuk hak
istimewa memancing di dalamnya. jumlah uang yang Bill akan bersedia membayar Sluggo untuk
hak untuk ikan di sungai akan tergantung pada jumlah polusi ini. Oleh karena itu, Sluggo akan
memiliki insentif untuk tidak terlalu banyak menimbulkan polusi. Jika tidak, ia tidak bisa
membuat banyak uang dari Bill.
Intinya adalah bahwa selama seseorang memiliki sumber daya, harga mencerminkan nilai
untuk penggunaan lain, dan sumber daya karena itu digunakan secara efisien. Sebaliknya,
sumber daya yang dimiliki kesamaan disalahgunakan karena tidak ada yang memiliki insentif
untuk menghemat dalam penggunaannya.
Untuk lebih memperjelas pada subjek ini, perhatikan karakteristik eksternalitas berikut:
1. Mereka dapat diproduksi oleh konsumen serta perusahaan. Orang yang merokok cerutu di
ruangan yang tertutup dan sesak, menurunkan kesejahteraan orang lain dengan
menyebabkan sumber daya umum rusak, udara segar.
2. Kemahalan eksternalitas tergantung pada apa yang di sekitar menjadi rusak. dalam
contoh kita, tampaknya wajar untuk merujuk Sluggo sebagai "pencemar". Namun, kita
7
bisa juga memikirkan Bill sebagai "yang dicemari" sungai dengan nelayan, meningkatkan
biaya sosial pembuangan limbah Sluggo ini. Sebagai alternatif untuk memancing,
menggunakan sungai untuk pembuangan limbah tidak jelas buruk dari sudut pandang
sosial, seperti yang kita tunjukkan nanti, itu tergantung pada biaya alternatif untuk kedua
kegiatan.
3. Eksternalitas bisa positif atau negatif. Jika saya menyemprot pohon saya untuk
membunuh ngengat gipsi, tetangga saya mendapatkan keuntungan langsung oleh
tindakan saya. Jika tidak ada cara untuk membuat tetangga saya untuk membayar saya
atas manfaat ini, saya tidak menganggap mereka ketika memutuskan seberapa banyak
untuk menyemprot. Oleh karena itu, saya melakukan penyemprotan kurang dari yang
dibenarkan oleh limpahan keuntungan yang saya buat. Dalam kasus eksternalitas positif,
tingkat efisien rendah terhada aktivitas yang dilakukan tersebut.
4. Barang publik dapat dilihat sebagai jenis dari eksternalitas. Terutama, ketika seorang
individu menciptakan eksternalitas dengan efek penuh dirasakan oleh setiap orang dalam
perekonomian, eksternalitas merupakan barang publik murni. Kadang kala, batas antara
barang publik eksternalitas ang agak kabur. Dalam contoh penyemprotan pohon,
misalnya, klasifikasi akan tergantung pada jarak di mana efek dari insektisida hilang. Jika
saya membunuh ngengat gipsi seluruh masyarakat, maka saya, pada dasarnya,
menciptakan barang publik murni, jika hanya sedikit tetangga yang terpengaruh, maka
hal tersebut merupakan eksternalitas. Meskipun eksternalitas dan barang publik cukup
mirip dari sudut pandang formal, dalam prakteknya biasanya berguna untuk membedakan
antara mereka.
Sebuah masalah ekternalitas
s
MSC = MPC + MD
MPC
MD
MB
8
o
Q* Q1 Q per tahun
Efisiensi Sosial
(gambar 1)
3. Analisis Grafik
Jika Sluggo tertarik memaksimalkan keuntungan, berapa banyak output yang dia
hasilkan? Sluggo menghasilkan setiap unit output yang manfaat marjinal darinya melebihi biaya
marjinal kepadanya. Dalam gambar, dia memproduksi semua tingkat output MPC yang melebihi
MB, tetapi tidak menghasilkan mana MPC melebihi MB, pada output Q1.
Dari sudut pandang masyarakat, produksi harus dilakukan selama manfaat marjinal bagi
masyarakat melebihi biaya marjinal untuk masyarakat. biaya marjinal untuk masyarakat
memiliki dua komponen: pertama adalah input dibeli oleh Sluggo. nilai mereka tercermin dalam
MPC. kedua adalah kerusakan marjinal dilakukan untuk Bill yang tercermin dari MD. oleh
karena itu, biaya sosial marjinal MPC ditambah MD. grafis, jadwal biaya sosial marginal
ditemukan dengan menambahkan bersama-sama ketinggian MPC dan MD pada setiap tingkat
9
output. itu digambarkan dalam gambar sebagai MSC, perhatikan bahwa, berdasarkan konstruksi,
jarak vertikal antara MSC dan MPC adalah MD. (karena MSC = MPC + MD, berarti MSC -
MPC = MD) .
Efisiensi dari sudut pandang sosial memerlukan produksi hanya mereka unit output yang
melebihi MSC MB. dengan demikian, output yang harus diproduksi hanya sampai ke titik di
mana jadwal bunga, di Q *.
4. Implikasi
Analisis ini menunjukkan pengamatan berikut: pertama, tidak seperti kasus di mana
eksternalitas tidak hadir, tidak ada alasan untuk mengharapkan pasar swasta untuk menghasilkan
tingkat sosial output yang efisien. pada khususnya, ketika baik yang berhubungan dengan
eksternalitas negatif, terlalu banyak diproduksi relatif terhadap output yang efisien.
Kedua, model tidak hanya menunjukkan bahwa efisiensi akan ditingkatkan dengan
pindah dari Q1 ke Q *, tetapi juga menyediakan cara untuk mengukur manfaat dari
melakukannya. Angka 2 ulangan dari angka 1 manfaat marjinal (MB), biaya pribadi marjinal
(MPC), kerusakan marginal (MD) dan biaya sosial marjinal (MSC) jadwal. ketika output
dipotong dari Q1 ke Q *, Sluggo kehilangan keuntungan. untuk menghitung ukuran yang tepat
dari kehilangan, mengingat bahwa keuntungan marjinal terkait dengan unit output adalah
perbedaan antara manfaat marjinal dan biaya marjinal pribadi. jika biaya pribadi marjinal unit
kedelapan adalah $ 10 dan manfaat marjinal adalah $ 12, keuntungan marjinal adalah $ 2.
geometris, keuntungan marjinal pada unit output tertentu adalah jarak vertikal antara MB dan
MPC. jika Sluggo dipaksa untuk memotong kembali dari Q1 ke Q *, ia kehilangan karena itu
perbedaan antara kurva MB dan MPC untuk setiap unit produksi antara Q1 dan Q *. pada
gambar 2 ini diwakili sebagai daerah dcg.
s
MSC = MPC + MD
MPC
MD
10
MB
O Q* Q1 Q per tahun
Keuntungan dan kerugian dari bergerak ke tingkat output yang efisien (gambar 2)
Pada saat yang sama, bagaimanapun, Bill menjadi lebih baik karena Sluggo kurang
menghasilkan, semakin kecil kerusakan dilakukan untuk perikanan Bill. untuk setiap unit output
Sluggo ini berkurang, Bill keuntungan jumlah yang sama dengan kerusakan marjinal yang terkait
dengan unit output. pada gambar 2, gain Bill untuk setiap unit pengurangan output jarak vertikal
antara MD dan sumbu horisontal. Oleh karena itu, keuntungan Bill ketika output berkurang dari
Q1 ke Q * adalah area di bawah kurva kerusakan marginal antara Q * dan Q1, abfe. sekarang
diketahui bahwa abfe sama dengan daerah cdhg. ini adalah dengan konstruksi-jarak vertikal
antara MSC dan MPC adalah MD, yang merupakan sama dengan jarak vertikal antara MD dan
sumbu horisontal.
Singkatnya, jika output dikurangi dari Q1 ke Q *, Sluggo akan kehilangan daerah dcg dan
Bill akan mendapatkan daerah cdgh. jika dari sudut pandang masyarakat, dolar untuk Sluggo
setara dengan satu dolar ke Bill, kemudian bergerak dari Q1 ke Q * menghasilkan keuntungan
bersih untuk masyarakat sama dengan perbedaan antara cdgh dan dcg, yang dhg.
Ketiga, analisis menunjukkan bahwa polusi nol diinginkan sebagai aturan umum.
menemukan jumlah yang tepat dari polusi memerlukan perdagangan dari manfaat dan biaya, dan
ini umumnya terjadi pada beberapa tingkat positif polusi. karena hampir semua aktivitas
produktif melibatkan beberapa polusi, persyaratan bahwa polusi ditetapkan pada nol akan setara
dengan tidak ada produksi sama sekali, jelas merupakan solusi yang tidak efisien. jika semua ini
tampaknya hanya seperti akal sehat, itu. tetapi perhatikan bahwa kongres AS setelah ditetapkan
sebagai tujuan nasional yang "pembuangan polutan ke perairan dilayari dihilangkan oleh 1985"
[Baumol dan Oates, 1979, hal. 211]. adopsi tujuan tidak layak dan tidak efisien tersebut tidak
hanya konyol tapi, seperti yang akan dikatakan nanti, mungkin juga benar-benar menghambat
setiap gerakan dari titik seperti Q1.
Akhirnya, untuk menerapkan kerangka gambar 2, itu tidak cukup untuk dapat menarik
beberapa kerusakan dan manfaat kurva marjinal hipotetis. bentuk mereka yang sebenarnya untuk
setiap polutan yang diberikan harus ditentukan, setidaknya sekitar. Namun, pertanyaan praktis
11
sulit muncul ketika datang untuk mengidentifikasi dan menilai kerusakan yang dilakukan oleh
polusi.
Kegiatan apa yang menyebabkan polutan? jenis dan jumlah polusi yang terkait dengan
berbagai proses produksi harus diidentifikasi. mempertimbangkan hujan asam, sebuah fenomena
yang telah menyebabkan kekhawatiran yang meluas. ilmuwan telah menunjukkan bahwa bentuk-
bentuk hujan asam ketika sulfur oksida dan nitrogen oksida yang dipancarkan ke udara bereaksi
dengan uap air untuk membuat asam. asam ini jatuh ke bumi dalam hujan dan salju,
meningkatkan tingkat umum keasaman dengan efek berpotensi berbahaya pada kehidupan
tumbuhan dan hewan.
Namun, tidak diketahui berapa banyak dari hujan asam dikaitkan dengan kegiatan
produktif dan berapa banyak dengan kegiatan alam seperti pembusukan tanaman dan letusan
gunung berapi. Selain itu, sulit untuk menentukan apa jumlah nitrogen dan sulfur emisi yang
dihasilkan di suatu wilayah tertentu akhirnya menjadi hujan asam. itu tergantung sebagian pada
kondisi cuaca lokal dan sebagian pada memperpanjang mana polutan lain seperti hidrokarbon
non metana yang hadir. Akhirnya, beberapa studi ilmiah telah menunjukkan tidak ada bukti kuat
bahwa pengasaman telah semakin parah dari waktu ke waktu [Funkhauser. 1983, p, A27]
Polutan yang membahayakan ? kemampuan praktisi kesehatan dan ecoogists untuk
melakukan percobaan terkontrol besar pada efek dari polusi sangat terbatas . oleh karena itu,
seringkali sulit untuk menentukan apa efek polutan tertentu memiliki . hujan asam mungkin
kasus di titik : hasil awal dari 10 tahun pemerintah federal , $ 500.000.000 asam nasional
program penilaian curah hujan " menunjukkan bahwa hujan asam adalah memiliki hampir tidak
berpengaruh pada hasil pertanian , dan bahwa dampaknya pada foresta terbatas pada puncak-
puncak gunung di Amerika Serikat timur laut " [ Portney , 1990, hal . 175 ] . Temuan ini telah
menyebabkan beberapa ilmuwan tidak setuju dengan konsensus bahwa hujan asam menyebabkan
kerusakan besar di Amerika Serikat . semacam ini ragu jelas dapat menyebabkan masalah serius
dalam merumuskan kebijakan lingkungan . Lester Lave dan Gilbert Omenn [ 1981, hal . 45 ]
berpendapat bahwa beberapa polutan udara yang telah menjadi fokus dari kebijakan lingkungan
yang jauh kurang berbahaya daripada polusi lain yang secara resmi diabaikan .
Kerusakan nilai apa yang dilakukan? bahkan jika kerusakan fisik polutan menciptakan
ditentukan , nilai menyingkirkan itu harus dihitung . ketika ekonom berpikir tentang pengukuran
12
nilai sesuatu , biasanya mereka berpikir tentang kesediaan orang untuk membayar untuk itu . jika
Anda bersedia membayar $ 162 untuk sepeda , yang nilainya kepada Anda.
Tidak seperti sepeda , tidak ada pasar eksplisit di mana polusi dibeli dan dijual .
bagaimana bisa kesediaan marjinal orang untuk membayar untuk menghilangkan polusi diukur ?
beberapa upaya mengatasi telah dibuat untuk menyimpulkan secara tidak langsung dengan
mempelajari harga rumah . ketika orang berbelanja untuk rumah , mereka mempertimbangkan
baik kualitas rumah itu sendiri dan karakteristik lingkungan , seperti kebersihan jalan-jalan dan
kualitas sekolah . kira selain bahwa keluarga peduli tentang tingkat polusi udara di lingkungan .
mempertimbangkan dua rumah identik terletak di dua lingkungan yang identik , berharap bahwa
yang pertama adalah di daerah tercemar , dan yang kedua adalah di daerah yang tercemar . kami
berharap bahwa rumah di daerah tercemar memiliki harga yang lebih tinggi . mengukur
perbedaan harga ini kesediaan orang untuk membayar untuk udara bersih .
Pengamatan ini menunjukkan strategi alami untuk memperkirakan kesediaan orang untuk
membayar untuk udara bersih . pemeriksaan setempat terhadap rumah identik dalam segala hal
kecuali untuk kualitas udara sekitar dan membandingkan harga mereka . masalah jelas adalah
untuk menemukan rumah tersebut . Untungnya , perlunya hal itu dapat dihindari jika teknik
statistik analisis regresi berganda adalah menggunakan . David Harrison dan Daniel Rubinfeld
[ 1978 ] memperkirakan persamaan regresi dimana variabel tangan kiri adalah nilai dari pemilik
rumah yang ditempati dalam suatu masyarakat . variabel tangan kanan memuat ukuran polusi
udara , konsentrasi nitrogen oksida diukur dalam bagian per seratus juta .
Jika persamaan ditentukan dengan benar , parameter mengalikan variabel oksida nitrogen
menunjukkan efek indepandent dari polutan pada nilai-nilai rumah , dan karenanya , kesediaan
orang untuk membayar untuk dihapus mereka . Harrison dan Rubinfeld ini setimates [ 1978 ,
p.91 ] menunjukkan bahwa ketika concertation rata-rata tahunan nitrogen oksida adalah sekitar
lima bagian per seratus juta , keluarga berpenghasilan menengah akan bersedia membayar
jumlah yang sama dengan sekitar 6 persen dari nilai rumah mereka pengembalian untuk satu
bagian per seratus juta perbaikan .
validitas analisis Econometrica sebagian bergantung pada kelengkapan dengan yang
model ditentukan . jika merupakan penentu penting harga perumahan dihilangkan oleh Harrison
dan Rubinfeld , perkiraan mereka dari efek polusi mungkin tidak dapat diandalkan . lebih
mendasar , penggunaan kemauan untuk membayar ukuran bisa dipertanyakan . orang mungkin
13
tahu tentang pengaruh poilution udara pada kesehatan mereka , dan karenanya meremehkan nilai
menguranginya. pendekatan economentric cukup menjanjikan , tetapi tidak menutup perdebatan .
Materi di atas kurang lengkap oleh karena itu kami menambahkan materi di bawah ini:
B. Jenis-Jenis Eksternalitas
Jenis-jenis ekternalitas yang dapat terjadi dalam interaksi ekonomi (Pearee dan
Nash, 1991; Bohm, 1991):
14
2. Dampak Produsen Terhadap Konsumen
Suatu produsen dikatakan mempunyai ekternal efek terhadap konsumen,
jika aktivitasnya merubah atau menggeser fungsi utilitas rumahtangga
(konsumen). Dampak atau efek samping yang sangat populer dari kategori
kedua yang populer adalah pencemaran atau polusi. Kategori ini meliputi polusi
suara (noise), berkurangnya fasilitas daya tarik alam (amenity) karena
pertambangan, bahaya radiasi dari stasiun pembangkit (polusi udara) serta
polusi air, yang semuanya mempengaruhi kenyamanan konsumen atau
masyarakat luas. Dalam hal ini, suatu agen ekonomi (perusahaan-produsen)
yang menghasilkan limbah (wasteproducts) ke udara atau ke aliran sungai
mempengaruhi pihak dan agen lain yang memanfaatkan sumber daya alam
tersebut dalam berbagai bentuk. Sebagai contoh, kepuasan konsumen terhadap
pemanfaatan daerah-daerah rekreasi akan berkurang dengan adanya polusi
udara.
15
Dampak jenis ini misalnya terjadi ketika limbah rumahtangga terbuang ke
aliran sungai dan mencemarinya sehingga menganggu perusahaan tertentu yang
memanfaatkan air baik oleh ikan (nelayan) atau perusahaan yang
memanfaatkan air bersih.Lebih jauh Baumol dan Oates (1975).
Karena sifat barang publik yang tidak ekslusif dan merupakan konsumsi
umum. Keadaan seperti akhirnya cendrung mengakibatkan berkurangnya
insentif atau rangsangan untuk memberikan kontribusi terhadap penyediaan
dan pengelolaan barang publik. Kalaupun ada kontribusi, maka sumbangan itu
tidaklah cukup besar untuk membiayai penyediaan barang publik yang efisien,
karena masyarakat cendrung memberikan nilai yang lebih rendah dari yang
seharusnya (undervalued).
16
3. Ketidaksempurnaan Pasar
Masalah lingkungan bisa juga terjadi ketika salah satu partisipan didalam
suatu tukar manukar hak-hak kepemilikan (property rights) mampu
mempengaruhi hasil yang terjadi (outcome). Hal ini bisa terjadi pada pasar
yang tidak sempurna (imperfect market) seperti pada kasus monopoli (penjual
tunggal).
4. Kegagalan Pemerintah
Sumber ketidakefisienan dan atau eksternalitas tidak saja diakibatkan
oleh kegagalan pasar tetapi juga karena kegagalan pemerintah (government
failure). Kegagalan pemerintah banyak diakibatkan tarikan kepentingan
pemerintah sendiri atau kelompok tertentu (interest groups) yang tidak
mendorong efisiensi. Kelompok tertentu ini memanfaatkan pemerintah untuk
mencari keuntungan (rent seeking) melalui proses politik, melalui
kebijaksanaan dan sebagainya.
17
Yang dimaksud dengan eksternalitas positif adalah dampak yang
menguntungkan dari suatu tindakan yang dilakukan oleh suatu pihak terhadap
orang lain tanpa adanya kompensasi dari pihak yang diuntungkan. meskipun
banyak pasar dimana biaya social melebihi biaya pribadi, ada pula pasar-pasar
yang justru sebaliknya, yakni biaya pribadi para produsen lebih besar dari biaya
sosialnya.di pasar inilah, eksternalitasnya bersifat positif, dalam arti
menguntungan pihak lain (selain produsen dan konsumen). Contoh yang dapat
di kemukakan disini adalah pasar robot industry (robot yang khusus di rancang
untuk melakukan kegiatan atau fungsi tertentu di pabrik-pabrik).Robot adalah
ujung tombak dari kemajuan tekhnologi yang mutakhir. Sebuah perusahaan
yang mampu membuat robot, akan berkesempatan besar menemukan
rancangan-rancangan rekayasa baru yang serba lebih baik. Rancangan ini tidak
hanya akan menguntungkan perusahaan yang bersangkutan, namun juga
masyarakat secara keseluruhan karena pada akhrnya rancangan itu akan
menjadi pengetahuan umum yang bermanfaat.
19
tinggi yang membentuk yayasan yang menghimpun sumbangan dari para alumni,
perusahaan, atau pihak-pihak lain, untuk kemudian disalurkan sebagai beasiswa.
Pasar swasta terkadang juga mampu mengatasi masalah eksternalitas, dengan
membiarkan pihak-pihak yang berkepentingan untuk mengatasinya. Motif utama
mereka memang untuk memenuhi kepentingannya sendiri, namun dalam melakukan
suatu tindakan , mereka juga sekaligus mengatasi eksternalitas. Sebagai contoh, kita
lihat saja apa yang akan dilakukan oleh seorang petani apel dan seorang peternak
lebah yang hidup berdekatan. Pada saat lebah-lebah itu mencari madu dari satu
bunga apel ke bunga lainnya, mereka membantu penyerbukan dan mempercepat
pohon-pohon apel itu berbuah. Ini menguntungkan si petani apel. Sedangkan si
peternak juga untung karena ia tidak perlu memberi makan lebah-lebahnya. Namun
jika kerja sama terselubung yang saling menguntungakan itu tidak dipehitungkan,
maka kedua belah pihak bisa merugi. Jika pohon apel yang ditanam si petani terlalu
sedikit, maka lebah-lebah itu akan kekurangan makanan. Sebaliknya, jika lebah yang
dipelihara si peternak terlalul sedikit, maka proses penyerbukan tidak lancar.
Eksternalitas ini dapat diinternalisasikan dengan cara penggabungan kedua usaha. Si
petani membeli seluruh atau sebagian usaha peternakan lebah, atau sebaliknya si
peternak membeli seluruh atau sebagian pohon apel. Jika kedua usaha itu disatukan,
maka pengelolanya akan lebih mudah menentukan berapa banyak pohon apel yang
harus ditanam, dan berapa ekor lebah yang harus dipelihara, demi membuahkan hasil
yang maksimal. Dalam kenyataannya, niat untuk mengupayakan internalisasi
eksternalisasi seperti itulah, yang merupakan penyebab mengapa banyak perusahaan
yang menekuni lebih dari satu bidang/ jenis usaha sekaligus. Cara lain di pasar swasta
dalam mengatasi eksternalitas adalah, penyusunan kontrak atau perjanjian di antara
pihak-pihak yang menaruh kepentingan.
2. Teorema Coase
Ada sebuah pemikiran yang disebut teorema Coase (Coase therem) mengambil
nama perumusnya, yakni ekonom Ronald Coase-yang menyatakan bahwa solusi swasta
bisa sangat efektif seandainya memenuhi satu syarat. Syarat itu adalah pihak-pihak
yang berkepentingan dapat melakukan negosiasi atau merundingkan langkah-langkah
20
penanggulangan masalah eksternalitas yang ada diantara mereka, tanpa menimbulkan
biaya khusus yang memberatkan alokasi sumber daya yang sudah ada. Menurut
teorema Coase, hanya jika syarat itu terpenuhi, maka pihak swasta itu akan mampu
mengatasi masalah eksternalitas dan meningkatkan efisiensi alokasi sumber daya.
1. Regulasi
Mengatasi suatu eksternalitas dengan melarang atau mewajibkan perilaku
tertentu dari pihak-pihak tertentu yang disebut regulasi atau pendekatan komando
dan kontrol untuk melenyapkan eksternalitas. Seperti pemerintah dapat menindak
pihak-pihak tertentu yang mencemari lingkungan dengan limbah produksinya.
21
yang kedua, mereka akan dikenai pajak sebesar $50,000 untuk setiap ton limbah yang
dibuang oleh setiap pabrik.
Memberi subsidi untuk kegiatan-kegiatan yang memunculkan eksternalitas positif
D. Kesimpulan
Kita menyimpulkan bahwa penerapan kerangka gambar 2 membutuhkan keterampilan
ahli biologi , insinyur ekologi , dan praktisi kesehatan , antara lain . pendekatan tegas
interdisipliner untuk investiagting masalah polusi diperlukan . Setelah mengatakan hal ini ,
namun, kami menekankan bahwa bahkan dengan insinyur luar biasa dan data biologis ,
keputusan yang efisien hanya tidak dapat dicapai tanpa menerapkan alat ekonom analisis
marjinal .
22
Maksimalisasi keuntungan mengharuskan Sluggo hingga output pada manfaat marjinal
whuch sama dengan biaya marjinal . sekarang ini terjadi di persimpangan MB dan MPC + cd
yang di efisien keluaran Q * . pada dasarnya, pasukan pajak Sluggo memperhitungkan biaya
eksternalitas bahwa ia menghasilkan , dan karenanya , mendorong dia untuk menghasilkan
efisien. dicatat bahwa pajak menghasilkan pendapatan dolar cd untuk masing-masing unit id
yang dihasilkan ( id = 0Q * ) . oleh karena itu, penerimaan pajak adalah cd * id, yang sama
dengan luas persegi panjang ijcd pada gambar 3 akan tergoda untuk menggunakan pendapatan
tersebut untuk mengkompensasi Bill , yang masih sedang terluka oleh kegiatan Sluggo ,
meskipun pada tingkat lebih rendah dari sebelumnya pajak . Namun , hati-hati harus dilakukan .
jika menjadi diketahui bahwa siapa pun yang ikan di sepanjang sungai reseives kompensasi
untuk memancing di sana , maka beberapa orang mungkin memilih untuk ikan di sana yang
dinyatakan tidak akan melakukannya . maka jumlah tidak efisien besar untuk memancing tidak
akan dilakukan di sungai . titik kunci adalah bahwa kompensasi kepada korban pencemaran tidak
perlu efisiensi .
$ MSC = MPC + MD
d MPC + cd
MPC
c MD
MB
o
Q* Q1 Q per tahun
23
pajak penjualan tidak akan mengarah pada hasil yang paling efisien mungkin , tetapi masih
mungkin menyebabkan sebuah peningkatan yang substansial atas status quo .
Lebih umum , pendekatan pajak berasumsi bahwa diketahui siapa yang melakukan
polusi dan dalam jumlah berapa . dalam banyak kasus , pertanyaan-pertanyaan ini sangat sulit
untuk menjawab . tentu saja, isu yang relevan bukan apakah pajak Pigouvian adalah metode yang
sempurna berurusan dengan eksternalitas , tapi apakah atau tidak mereka mungkin lebih baik
daripada alterbatives lainnya .
Meskipun kita telah membahas perpajakan Pigouvian dalam konteks kerusakan
lingkungan , adalah sama , revelant untuk menangani eksternalitas lainnya . truk-truk besar ,
misalnya , eksternalitas creat oleh jalan raya merusak . kerusakan marjinal tergantung pada berat
truk dan as roda numberof . Kenneth Kecil dan Clifford Winston [ 1986 ] memperkirakan bahwa
jika perusahaan angkutan truk dipaksa untuk membayar pajak sama dengan kerusakan marginal
yang disebabkan oleh kendaraan mereka , keuntungan kesejahteraan ke daerah masyarakat DHG
pada gambar 2 akan menjadi $ 1200000000 per tahun .
$ MSC = MPC + MD
d MPC + cd
MPC
c MD
MB
o
Q* Q1 Q per tahun
24
Anggaplah pemerintah mengumumkan akan membayar Sluggo subsidi cd untuk setiap
unit output yang ia tidak menghasilkan . apa Sluggo akan lakukan? pada gambar 4 , marjinal
manfaat Sluggo di tingkat keluaran Q1 diukur dengan jarak antara MB dan sumbu horisontal , ge
. biaya marjinal memproduksi di Q1 adalah jumlah dari jumlah yang Sluggo membayar untuk
input (yang kita baca dari kurva MPC ) , dan subsidi dari cd yang ia forgoes dengan
memproduksi . sekali lagi , maka , jadwal biaya marjinal yang dirasakan adalah MPC + cd . pada
output Q1 , ini adalah jarak ek ( = misalnya + gk ) . tapi ek melebihi manfaat marjinal , ge .
selama biaya marjinal melebihi manfaat marjinal , itu tidak membuat rasa untuk Sluggo untuk
menghasilkan unit Q1st output . sebagai gantinya , ia harus melupakan produksi dan menerima
subsidi . baris yang sama penalaran menunjukkan bahwa Sluggo akan memilih untuk tidak
menghasilkan output apapun lebih dari Q * . di semua tingkat output di sebelah kanan Q * ,
jumlah biaya pribadi marjinal dan subsidi melebihi manfaat marjinal . di sisi lain , di semua titik
di sebelah kiri Q * , akan lebih bermanfaat untuk Sluggo untuk memproduksi meskipun ia harus
menyerah subsidi . untuk tingkat output ini , total biaya oppoertunity , MPC + cd , kurang dari
manfaat marjinal . oleh karena itu, subsidi menginduksi Sluggos untuk memproduksi hanya
untuk Q * , output yang efisien .
Konsekuensi distribusi dari skema pajak, dan subsidi berbeda secara dramatis .
daripada harus membayar pajak idcj , Sluggo menerima pembayaran sama dengan jumlah unit
produksi yang hilang , ch , kali subsidi per unit , cd , yang sama dengan persegi panjang dfhc
pada gambar 4. bahwa solusi yang efisien dapat dikaitkan dengan distribusi pendapatan yang
berbeda tidak mengherankan . ada jumlah tak terbatas alokasi efisien dalam Edgeworth Box ,
yang masing-masing terkait dengan distribusi sendiri pendapatan riil .
Selain masalah yang terkait dengan skema pajak Pigouvian , program subsidi memiliki
beberapa sendiri . pertama , ingat bahwa analisis gambar 4 didasarkan pada asumsi jumlah tetap
perusahaan . subsidi mengarah ke higherprofits , sehingga dalam jangka panjang , perusahaan-
perusahaan yang tidak akan terletak di sepanjang sungai dapat dirangsang untuk melakukannya
oleh iming-iming keuntungan tersebut . oleh karena itu, subsidi dapat menyebabkan begitu
banyak perusahaan baru untuk pindah di sungai bahwa polusi keseluruhan benar-benar
meningkat .
25
kedua, pembayaran subsidi harus dinaikkan oleh pajak yang dikenakan di suatu tempat
dalam perekonomian . secara umum , perpajakan mendistorsi insentif masyarakat . dan tidak
jelas bahwa efek distorsi ini akan lebih murah dibandingkan dengan eksternalitas itu sendiri .
Akhirnya , subsidi mungkin tidak diinginkan dari perspektif moral. sebagai E.J. Mishan
[ 1971a , hal. 25 ] catatan :
dapat dikatakan [ yang ] freedon untuk mengoperasikan kendaraan yang bising , atau tanaman
pollutive , apakah kebetulan merusak kesejahteraan orang lain , sedangkan kebebasan yang
diinginkan oleh anggota masyarakat untuk tinggal di sorroundings bersih dan cukup tidak ,
dengan sendirinya , mengurangi kesejahteraan orang lain . jika argumen tersebut dapat
dipertahankan , ada kasus ... untuk membuat pencemar secara hukum bertanggung jawab .
Metode lain untuk mencapai Q * adalah untuk menjual izin produsen untuk mencemari
. pemerintah mengumumkan bahwa mereka akan menjual izin untuk membuang ke sungai
jumlah sampah yang terkait dengan output Q * . perusahaan tawaran untuk hak untuk memiliki
izin ini mencemari , dan izin pergi ke perusahaan dengan tawaran tertinggi . biaya yang
dikenakan adalah yang " membersihkan pasar " jumlah polusi sama dengan tingkat yang
ditetapkan oleh pemerintah .
Dalam model sederhana , izin polusi dan dan pajak Pigouvian identik . baik mencapai
tingkat efisien polusi . menerapkan kedua membutuhkan pengetahuan tentang siapa yang
mencemari dan dalam jumlah berapa . Baumol dan Oates [ 1979, hal . 251 ] berpendapat bahwa
izin polusi memiliki beberapa keuntungan atas skema pajak dari sudut pandang praktis . salah
satu yang paling penting adalah bahwa skema izin mengurangi ketidakpastian tentang tingkat
tertinggi dari polusi . jika pemerintah yakin tentang bentuk biaya pribadi marjinal dan jadwal
manfaat marjinal dari gambar 3 , dengan aman dapat memprediksi bagaimana pajak Pigouvian
akan mempengaruhi perilaku . tetapi jika ada informasi yang buruk tentang jadwal , sulit untuk
mengetahui dengan pasti berapa banyak pajak tertentu akan mengurangi polusi . jika kurangnya
informasi memaksa pembuat kebijakan untuk memilih standar polusi sewenang-wenang , dengan
sistem izin , ada kepastian bahwa tingkat ini akan diperoleh . di samping itu, dengan asumsi
bahwa perusahaan yang maximizers keuntungan , mereka akan menemukan teknologi minimasi
biaya untuk mencapai standar .
Selain itu , ketika ekonomi sedang mengalami inflasi , harga pasar hak polusi akan
diharapkan untuk mengikuti secara otomatis , saat mengganti tarif pajak bisa diperlukan prosedur
26
administrastrative panjang . di sisi lain , salah satu kemungkinan masalah dengan skema lelang
adalah bahwa perusahaan besar mungkin dapat membeli lisensi polusi lebih dari kebutuhan biaya
meminimalkan perusahaan ' untuk mencegah perusahaan lain untuk masuk ke pasar . apakah
perilaku strategis seperti ini mungkin terjadi sulit untuk memprediksi .
Penatapan Hak Milik
Menurut Coase, apabila pabrik es diberi hak milik atas aliran sungai tersebut maka
pemilik pabrik es dapat menuntut pabrik semen untuk membayar atas tindakannya yang
menyebabkan polusi air sungai. Pembayaran tersebut akan masuk ke dalam kalkulasi harga
semen sehingga pabrik semen mempunyai insentif untuk tidak menimbulkan polusi terlalu
banyak. Hal ini dapat dilihat dalam diagram berikut:
P MSC=MPC+MD
MPC
27
MD
MB
q* q1 Q
Apabila hak milik diberikan kepada penyebab polusi (pabrik semen), maka pabrik
tersebut akan menentukan tingkat produksi sebesar q1, yaitu dimana MB = MPC sedangkan
output yang optimal bagi seluruh masyarakat sebesar pada q* yaitu dimana MB=MPC+MD.
Karena hak milik sungai berada pada pabrik semen, maka pihak yang menderita polusi (pabrik
es) akan mengadakan negosiasi dengan pabrik semen agar bersedia mengurangi polusi dengan
cara mengurangi produksi semen dengan suatu pembayaran. Pabrik semen akan bersedia
mengurangi produksi apabila jumlah uang yang dibayar oleh pabrik es lebih besar daripada MB-
PMC(harga > MB-MPC) sedangkan pabrik es bersedia mengadakan neosiasi apabila jumlah
pembayaran lebih sedikit daripada kerugian akibat polusi (harga < MD). Jadi negosiasi akan
terjadi apabila kesediaan untuk membayar lebih besar daripada biaya yang hilang karena
pengurangan produksi, atau MD > MB-MPC.
Apabila hak milik sungai diberikan pada pihak penderita polusi (pabrik es) maka pabrik
semen akan membayar hak untuk membuang limbah ke sungai. Pihak pabrik es bersedia
memberikan hak tersebut apabila jumlah yang dibayar oleh pabrik semen lebih besar daripada
MD (harga > MD). Pabrik semen bersedia membayar apabila jumlah yang dibayar lebih kecil
daripada MB-MPC (harga < MB-MPC). Jadi dapat disimpulkan bahwa dalam mengatasi
masalah eksternalitas yang penting adalah ketegasan mengenai hak pemilikan, sebab dengan
diketahuinya hak pemilikan secara tegas maka mekanisme pasar akan dapat membuat alokasi
sumber-sumber ekonomi yang efisien siapapun yang mempunyai hak milik, pihak penyebab
polusi atau pihak penderita.
28
Teori coase yang sangat baik ini pada kenyataannya tidak dapat dilaksanakan dalam
kenyataan sehari-hari, sehingga untuk mengatasi masalah polusi diperlukan campur tangan
pemerintah.Teori coase mengenai eksternalitas diatas dapat dilaksanakan hanya untuk masalah-
masalah dimana pihak-pihak yang terlibat jumlahnya sedikit sehingga dapat dilakukan negosiasi
antara kedua belah pihak. Pada umumnya pihak yang tersangkut dalam eksternalitas jumlahnya
besar. Misalnya pada masalah pencemaran air sungai, kenyataannya yang mencemarkan air
sungai jumlahnya banyak sekali selain pabrik-pabrik juga rumah-rumah penduduk yang
membuang sampah ke dalam sungai. Untuk melaksanakan negosiasi, pemilik sungai harus
mampu menghitung jumlah polusi yang dilakukan dan mengenakan denda polusi kepada setiap
orang / pabrik. Selain itu pihak yang terkena akibat polusi juga banyak sekali baik pabrik
maupun orang, sehingga biaya untuk mengadakn negosiasi menjadi sangat mahal. Teori coase
yang sangat baik ini pada kenyataannya tidak dapat dilaksanakan dalam kenyataan sehari-hari,
sehingga untuk mengatasi masalah polusi diperlukan campur tangan pemerintah.
Peraturan
Pemerintah juga dapat mengeluarkan peraturan bagi pabrik untuk mengurangi polusi
dalam jumlah tertentu, atau akan dihukum apabila melakukan pelanggaran. Kelemahan cara ini
untuk meningkatkan efisiensi pengguna sumber-sumber ekonomi adalah justru timbulnya
inefisiensi apabila terdapat dua pabrik yang menimbulkan polusi. Misalnya antara pabrik X dan
Y, jika pemerintah mewajibkan masing-masing pabrik untuk mengurangi polusi pada tingkat
tertentu. Jika setiap pabrik diwajibkan untuk mengurangi polusinya dalam jumlah yang sama,
padahal penurunan sama rata, bukan merupakan cara termurah menurunkan polusi. Ini
dikarenakan kapasitas dan keperluan setiap pabrik untuk berpolusi berbeda-beda. Mungkin
pabrik X mampu untuk menurunkan polusi karena biaya penurunan polusinya lebih murah.
Namun bagi pabrik Y penurunan polusi membutuhkan biaya yang lebih mahal sehingga akan
mengganggu jalannya proses produksi. Yang berarti justru malah akan timbul adanya inefisiensi
produksi.
Jadi peraturan pemerintah yang menetapkan jumlah polusi yang diperkenankan dalam
jumlah yang sama untuk semua pabrik akan menyebabkan ada pabrik yang tidak optimal. Karena
adanya perbedaan struktur dan biaya, tingkat polusi yang ditimbulkan dan juga struktur
29
keuntungan antara pabrik yang satu dengan pabrik lainnya, maka jumlah polusi yang
diperkenankan juga harus berbeda-beda antara pabrik-pabrik tersebut.
30
input mereka berkurang, yang cenderung membuat para pemilik masukan ini semakin terpuruk.
Beberapa buruh mungkin menderita pengangguran dalam jangka pendek dan dipaksa untuk
bekerja dengan upah yang lebih rendah dalam jangka panjang. Jika para pekerja ini memiliki
pendapatan rendah, pembersihan lingkungan membuat distribusi pendapatan riil yang lebih
setara.
Jika polusi perusahaan dipaksa untuk memperhitungkan biaya sosial marginal, produk
mereka akan cenderung menjadi lebih mahal. Karena biaya sosial yang disebabkan oleh polusi
mereka akan dibebankan kepada harga produk perusahaan mereka.
Eksternalitas fositif
Meskipun sebagian kegiatan menimbulkan biaya terhadap pihak ketiga, sebagian lain
memberikan manfaat. Misalnya, pendidikan menghasilkan eksternalitas fositif karena populasi
yang lebih terdidik melahirkan pemerintahan yang lebih baik yang menguntungkan semua pihak.
31
perusahaan untuk meningkatkan emisi di kemudian hari. Atau dapat dijual ke perusahaan lain,
yang dapat menggunakan kredit untuk meningkatkan emisi sendiri. Program perdagangan emisi
ini adalah eksperimen penting dan menarik dalam penggunaan pendekatan berorientasi pasar
untuk menangani eksternalitas. EPA telah menggunakan sistem ini untuk mengendalikan polusi.
BAB 7
PILIHAN PUBLIK
A. KOMPETENSI INTI
Mahasiswa diharapkan mampu memahami bagaimana Teori Pemungutan Suara dalam
Pilhan Publik .
B. KOMPETENSI DASAR
Pengertian, tujuan, dan fungsi Pemungutan Suara dalam Pilihan Publik, unsur-unsur yang
terkait dan pengaplikasian teori tersebut .
C. INDIKATOR PENCAPAIAN
1. Menjelaskan pengertian, tujuan dan fungsi Pemungutan Suara
2. Menjelaskan unsur-unsur yang terkait dalam penggunaan kebulatan
suara 3.Pengaplikasian teori Pemungutan Suara dalam Pilihan Publik.
D. TUJUAN PEMBELAJARAN
32
E. PILIHAN PUBLIK
Monarkhi adalah seperti sebuah perahu kecil, berlayar mulus hingga terjadi beberapa
gangguan ketika Kapten membawanya ke bebatuan; demokrasi pada sisi lain, adalah seperti
sebuah perahu. Tiak pernah turun tetapi ketika ada kecelakaan, kakimu akan selalu basah.
Buku teks ini membahas tentang kegagalan pasar dan penanggulangannya cenderung
membawa pndangan yang lebih menyenangkan dari pemerintah. Dengan pajak disini,
pengeluaran ada, maka negara siap memeperbaiki semua ketidaksempurnaan pasar, sementara
dengan melihatnya maka pendapatan akan didistribusikan dalam suatu cara yang
menggambarkan penilaian etika dari komunitas. Beberapa pandangan adalah variasi dengan
ketidakpuasan publik dengan kinerja pemerintah. Hasil polling opini publik misalnya secara
konsisten melaporkan bahwa dalam 40 persen orang yang menaruh kepercayaan kepada kongres.
Mantan Presiden Ronald Reagen kemungkinan meringkaskan entimen dari beberapa hal ketika
telah diperlengkapi, “Ketika anda pergi ke temapt tidur bersama dengan pemerintah,anda tentu
akan mendapatkan lebih dari sekedar tidur pada malam hari.
Sangat dimungkinkan bahwa ini merupakan komen tak berdasar di pihak individu.
Sesuai dengan definisi, dalam demokrasi kita akan mendapatkan pemerintah yang kita butuhkan.
Kemungkinan yang lain adalah bahwa ini merupakan sebuah pebedaan untuk pemerintahan yang
dipilih scara demokratis untuk merespon kepentingan nasional.
Bab ini tentu membahas dan mengevaluasi berbagai mekanisme untuk membuat pilihan
publik. Dalam hal ini kita akan menguji demokrasi langsung dan bagaimana mereka
menterjemahkan keinginan anggotanya ke dalams sebuah tindakan kolektif. Kemudian kita akan
kembali pada komplikasi yang muncul ketika keputusan itu dibuat bukan hanya oleh orang itu
sendiri, tetapi oleh perwakilan yang dipilih.
33
Tabel 2.1.
Inefisiensi dalam Mayoritas Sederhana
Pemilih Biaya Manfaat Manfaat Neto Setuju/Tidak
Adil 10 15 5 Setuju
Bei 10 11 1 Setuju
Surya 10 2 -8 Tidak
30 28 -2
Dari tabel tersebut dilihat bahwa adil, Bei, dan Surya harus membayar Rp. 30,00 untuk
membangun suatu proyek, sedangkan hanya Adil dan Bei yang menerima manfaat neto yang
positif sehingga mereka menyetujui pembangunan proyek tersebut. Sebaliknya, Surya karena
menerima manfaat neto yang negative tidak menyetujui pembangunan proyek, tetapi karena
hanya dia sendiri yang tidak setuju maka proyek tersebut akan dilaksanakan. Proyek tersebut
hanya memberikan manfaat neto bagi yang tidak setuju sebesar -8, sehingga yang memperoleh
manfaat tidak disetujui oleh satu orang saja, maka proyek tersebut akan dilaksanakan dan Surya
terpaksa membayar dan menikmati proyek tersebut.
A. Teori Wicksell
Menurut Wicksell cara pemungutan dengan suara mutlak 100% (unanimous) hasilnya akan
sama dengan system harga pada pasar persaingan sempurna. Jadi menurut Wicksell penentuan
harga untuk barang public tidak dapat dilakukan dengan cara system pasar pada masyarakat yang
jumlahnya besar dan hanya pemungutan suara dengan suara mutlak 100% yang dapat menyamai
hasil yang dicapai melalui system harga untuk barang swasta. Namun wicksell menyadari
dengan cara pemungutan suara secara mutlak sulit dilakukan karena sangat sulit memperoleh
suara bulat dan bisa menghambat pelaksanaan perekonomian maka dia mengusulkan cara yang
kedua yaitu relative suara, dimana 5/6 suara yang menang.
34
Buchanan dan Tullock juga mengemukakan pendapat mengenai faktor-faktor yang
mempengaruhi cara pengambilan keputusan. Mereka menganalisa berapa jumlah suara sebaiknya
yang menang dalam suatu pemungutan suara.
Kurva SS pada diagram diatas menunjukkan biaya yang harus dipikul oleh golongan
masyarakat yang tidak setuju dengan pembangunan suatu proyek. Apabila jumlah orang yang
setuju dengan adanya suatu proyek sebesar satu persen dan proyek tersebut dilaksanakan, maka
orang lain yang tidak setuju dengan adanya proyek tersebut harus ikut memikul biaya
pembangunan proyek di atas. Ini berarti, biaya bagi orang yang tidak suka (sebesar 99 persen)
menjadi sangat tinggi karena biaya ini mencerminkan ketidaksukaan mereka akan proyek yang
akan dilaksanakan tersebut. Semakin banyak orang yang setuju maka semakin sedikit orang yang
tidak setuju sehingga semakin sedikit pula biaya yang mencerminkan ketidaksukaan orang yang
tidak setuju akan adanya proyek tersebut. Pada titik A semua orang setuju sehingga biaya yang
mencerminkan ketidaksenangan akan proyek yang akan dibangun menjadi nol.
Kurva DD, menunjukkan biaya yang di perlukan untuk mendapatkan suara setuju akan
dibangunnya suatu proyek. Apabila diinginkan lebih banyak suara setuju akan proyek tersebut
maka biaya yang harus dikelurkan untuk mendapatkan suara yang menyetujui adanya proyek
menjadi semakin besar. Biaya tersebut meliputi biaya untuk mendatangkan orang, biaya rapat
dan sebagainya. Kurva TT menunjukkan biaya keseluruhan untuk mendapatkan suara setuju,
yang merupakan penjumlaha secara vertical kurva SS dan DD. Biaya minimum dicapai pada
jumlah suara sebesar Gₒ persen suara menyatakan setuju.
Jadi, dalam hal pemungutan suara, ada suatu hubungan searah antara efisiensi dan biaya,
semakin besar efisiensi hasil pemungutan suara, semakin besar pula biaya pemungutan suara,
dan begitu sebaliknya.
Demokrasi langsung
Sebagaimana kita lihat dalam bab 5, cakupan dimana tujuan tertentu harus diberikan
secara kolektif adalah bersifat kontroversial. Untuk beberapa brang public yang penting, maka
beberapa pertahanan, sangat sulit untuk membaangkan sistem pasar yang terdesentaliasi.
Keoputuan publik juga tlah dibuat. Dalam masyarakat demokratis, berbagai prosedur voting
digunakan untuk memutuskan apa kuantitas barang publik yang diberikan. Bagian ini akan
terlihat pada berbagai prosedur.
35
C. Teori Pemungutan Suara
Dalam berbagai teori pemungutan suara terdapat beberapa system yaitu:
Untuk memahami prosedur Lindahl, mengasumsikan kembali bahwa ada dua orang,
Adam dan Hawa, dan satu barang publik, roket untuk kembang api (r). Nyatakan Adam
mengatakan bahwa bagiannya dari biaya penyediaan roket adalah sebesar 30 persen. Kemudian
bila harga paasr per roket adalah Pr, maka harga Adam per roket adalah .30 x Pr. Dengan harga
itu, harga dari barang lain, seleranya dan pendapatannya, maka ada sejumlah roket yang ingin
dipeorleh oleh Adam. Secara umum, naytakan SA menotasikan bagian Adam dari biaya
penyediaan roket. Untuk nilai tertentu dari SA, Adam meminta sejumlah roket. Ketika
bagianpajaknya meningkat an menjadi lebih mahal baginya untuk memperoleh roket, maka dia
meinta jumlah yang lebih kecil.
Dalam gambar 7.1, sumbu horizontal mengukur jumlah roket. Bagian pajak Adam diukur
oleh jarak vertikald ari titik O. Kurva Dr memeprlihatkan bagaimana jumlah roket yang diminta
oleh Adam berkurang ketika bagian pajaknya meningkat.
Dengan cara yang sama, definisikan SE sebagai bagian Eve dari biaya penyediaan roket.
(Berdasarkan definisi SA + SE = 1). Dimana SE meningkat, jumlah yang diminta oleh Eve
berkurang. Dalam Gamabr 7.1, bagian pajakl dari Eve meningkat ketika ktia bergerak turun
sepanjng sumbu vertikal O’. (Sehingga, ajrak OO’ adalah 1). Skedul permintaannya
didenotasikand engan DrE. Ini condong ke atas karena gerakan ke atas seopanjang sumbu
vertikal menunjukkan harga terendah baginya.
36
Kesamaan yang telah ada muncul diantara peran bagian pajakl dalam model Lindahl dan
harga pasar dalam teori permintaan yang umum. Tetapi tentu ada perbedaan penting. Disamping
setiap individu enghadapio harga yang smaa, masing-masing menghadpi harga priabdiper satuan
abrang publik yang tergantung pada bagian pajaknya. Bagian pajak dirujuk sebagai harga
Lindahl.
Keseimbangan dalam model ini adalah bagian dari harga Lindahl seperti harga dalam
setiaop suara orang untuk jumlah yang sama dari barang publik. Dalam Gambar 7.1, ini terjadi
ketika bgioanj pajak Adam adalah OS* dan bagian pajak Eve adalah O’S”. Poaa proses Lindahl
ini, kedua pihak setuju bahwa r roket harus diberikan.
Sebagai metode praktis untuk menyediakan barang publik, ada dua masalah utama terkait
prosedur Lindahl. Pertama, mengasumsikan bahwa orang memberikan suara dengan sungguh-
sungguh. Bila Adam dapat memperkirakan atau menaksir jumlah maksimumyang dikeluarkan
oleh Eve untuk roket dari pada tanpa mereka, maka dia apat mencoba untuk memaksanya untuk
memberikan alokasi itu. Eve memiliki insentif yang sama. Perilaku strategi juga daat mencegah
Adam dan Eve mencapai keseimbangan Lindahl.
Kedua, dibutuhkans sejumlah waktu untuk mendapatkan bagian pajak yang tlah disetujui
oleh setiap orang. Dalam contoh ini, maka hanya ada dua pihak. Dalam kasus yang lebih penting,
beberapa orang kemungkinan akan dilibatkan. Untuk meminta stiaop orang setuju adalah
37
melibatkan setiap biaya pengambilan keputuan. Dalam hal ini, meskipun aturan suratbulat itu
menjamin bahwa tak seorangpun yang tereksploitasi, namun mreka seringkali gagal pada situasi
dimana tidak ada keputuan yang diambil.
Secara historis, ketika organisasi mengadopsi aturan suara bulat, maka seringkali harus
diekspresikan karena peserta ingin memastikan bahwa tidak ada aksi atau tindakan yang diambil.
Meskipun mekanika voting mayoritas adalah sama, namun biasanya sangat bermanfaat
untuk melihatnya dengan cermat. Perhatikan komunits dengan tiga voter, Denise, Rudy dan Theo
yang memiliki pilihan diantara tiga tingkatan ketentuan yang ada, A, B dan C. level A adalah
kecil, level B adalah sedang dan level C adalah besar. Selera pemilik suara digambarkanj dalam
Tabel 7.1. Masing-masing kolom memperlhiatkan bagaimana pemilik suara membuat rangking
pilihan. Misalnya, Rudi lebih menyukai lkevel C, tetapi tentu dengan pilihan diantara B dan A,
yang lebih menginginkan B.
Apakah kita selalu mengharapkan keputusan mayoritas menghasilkan hasil yang lebih
jelas ? Tidak terlalu penting. Nytakan bahwa preferensi untuk berbagai tingkat penyediaan misile
adalah digamabrkan dalam tabel 7.2. demikian juga, bayangkan serangkaian pemilhan pasangan
untuk menentukan elvel yang lebih disukai. Dalam pemilihan antara A an B, A akan menang
38
dengan suara 2 banding 1. Bila pemilihan diselenggarakan antara B dan C, B akan mening
dengansuara 2 banding 1. Akhirnya, dalam pemilihan antara A dan C maka C akan menang
dengan margin yang sama. Ini mrupakan hasil yang membingungkan. Pemilihan pertama
menaytakan bahwa A lebih baik dibandingkan B; yang kedua bahwa B lebih mengarah ke C.
catatan konvensional dari konsistensi ini menyatakan bahwa A harus lebh merujuk ke C. tetapi
dalam pemilihan ketiga, ketika sesuatu yang berlawnaan terjadi, meskioun masing-masing
selera pemilik suara adalah konsisten, namun selera komunitas tiak. Fenomena ini dinyatakan
sebgia paradoks pemberian suara atau voting.
Lebih lanjut, dalam situsi yang digamabrkand alam Tabekl 7.2, hasil yang terakhir
sangat tergantung pada urutan dimana suara itu diambil. Bila pemilihan pertama adalah antara
proposisi A dan B dan pemenang (A) menjalankannya terhaap C, maka C adalah merupakan
pilihan terakhir. Pada sisi lain, bila pemilihan pertama dalah B versus C, dan pemenang (B)
unggul trhadapo A, maka A akan dipilih. Dalam keadaan ini, kemampouan untuk mengontrol
urutan suara – agenda – juga memiliki kemamouan yang lebih besar. Manipulasi agenda adalah
proses dari pengorganisasian order untuk menjamin hasil yang diinginkan.
Masalah yang lebih terkait adalah gangguan voting yang apat diarahkan tanpa keputusan
yang dicapai. Stelah pemilihan antara A an B, A menang. Bila C menantang A, maka C menang.
Bila B kemudian menantang C, B menang. Proses ini berlanjut tanpa bats, sebuah fenomena
yang disebut siklus. Beberapa kasus hsitoris penting dari siklus ini telah teridentifikasi. Contoh
yang baik menyangkut amandemen ke 17 Konstitusi Amerika Serikat, yang menetapokan
pemilihan langsung bagi senator Amerika Serikat. Penerapan “yang terlambat selama 10 tahun
oleh manuver parlementer yang tergantung pada siklus voting melibatkan status quo
(pengangkatan senator oleh legislatur engara) dan dua versi amandemen.
Jelasnya, sebagian besar aturan ini tidak mengalami permasalahan ini. Setelah itu,
pemilihan sesuai dengan tabel 7.1 adalah menjadi lebih semopurna dan brjalan mulus. Apa
sumber yang ebrebda ? Ini kembalio apa struktur preferensi individu untuk berbagai tingkatan
pengadaan misile. Perhatikan kembali dalam tabel 7.2. Karena denise lebih mengacu kepada A –
B ke C, maka dapat mengikuti bahwa A memebrikanj Denise manfaat yang lebih dari apa B dan
B lebih dari C. skedule yang ada menotasikan Denise dalam Gambar 7.2, yang menggambarkan
suatu hubungan. Skedul ini diberi label Rudy dan Theo do dengan suara yang sama.
39
Kita mendefinisikan puncak di dalam rpeferensi individu sebagai suatu titik dimana
semua hal menjadi lebh renah. Votr memiliki prefrensi tunggal bila dia telah ebrgerak dari hasil
yang diinginkan dan semua petunjuk, dengan utilitas yang sesuai.; dia juga memiliki preferensi
pouncak ganda, ila ketika dia menjauh dari hasil yang lebih disukai, utiltias akan turun, tetapi
kemudian nbaik kembali. Sehingga, Denise memiliki satu puncak di titik A; Theoi memiliki
puncak tunggal di titik B; dan Rudy memiliki dua puncak, satu di A dan satu lagio di C. ini tentu
mengarh pada preferensi Ruddy yang menjadi salah satu paradoks voting. Bila Rudy memilikio
prferensi puncak tugngal, sebagian besar mengarahh pada keoputusan yang lebih konsisten.;
itulahs ebabnya mengapa tidak ada voting paratoks yang munculd ri Gambar 7.2.. juga setiap
voter memiliki preferensi yang lebih bik. Secara umum bila preferensi voter atau pemilik suara
memiliki satu puncak maka tidak terjadi paradoks voting.
Karena preferensi multi puncak ini dapat digambarkan pada sebagian besar cvoting, maka
perlu untuk mengetahuio apakah mereka menjadi sangat penting ketika ada masalah praktis.
Perhatikan kembali dalam Tabel 7.2. Rudy yang memilikio preferensi memiliki dua puncak. Dia
lebih menyukai pengeluarabn misil yang sangat besar atau sangat kecil untuk mengkuantifikasi
kelas menengah. Meskiopun preferensi ini tidak terlalu penting sebagai hal yang irrasional,
namun mereka lebih memiliki sikapo tertentu.
Nyatakan bahwa disamoping missle, voter atau pemilik suara memilih diantra level pengeluaran
untuk parkir publik – brang untuk mana ada substitusi privat. Asumsikan bahwa dengan adanya
pengeluarna parklir publik yang kecil atau sedang, maka pemilik suara Smith akan bergabung
dengan country claub swasta, tetapi tentu dengan pengeluaran yang cukup besar, dia akan
menggunakan parkir publik. Ditekankan bahwa beban pajak Smith meningkat seiring dengan
pengeluaran parkirrnya, sehingga dia lebih menyukai aprkir kecil hingga sedang – karena tak
satupun opsi ini yang memberi manfaat bagi Smith, dia lebih menyukai parkir dengan beban
pajak yang lebih kecil. Tetapi hasil yang lebih diinginkannya adalah merupakajn pengeluaran
besar dari parkir publik. (Ini tergantung apa bagian beban pajak yang trkait dibandingkan dengan
biaya keanggotaan country lub). Singkatnya, Smith juga lebih menyukai parkir publik yang kecil
atau besar untuk satu yang berukuran sedang sehingga, ketika ada substitusi swasta untuk
40
publisits yang baik, maka pola multi pouncak seperti Rudy dalam gambar 7.2 dapat muncul
dengan mudah.
Lebih lanjut, ketika masalah ini tidak didasrkan atas satu dimensi, maka preferensi multio
puncak ini juga menjadi kemungkinan yabng lebih serius. Nyatakan bahwa komunits itu adalah
mencoba memutuskan bagaimana menggunakan bangunan kosong. Pilihan A adalah dengan
menjadikannya sebagai klinik aborsi, piihan B adalah sebagai toko buku dewasa dan piihan C
adalah kantor rekruitmen tentara. Tidak seperti pilihan antara level pengeluaran misil yang
berbeda, disini altenatifnya tidak menunjukkan sesuatu yang lebih atau kurang dari satu
karakteristik. Sangat mudha untuk membayangkan kemunculan rpeferensi multi puncak.
Untuk memperlihtkan teorema voter median ini, asumsikan bahwa ada lima pemilih :
Donald, Daisy, Huey, dewey dan Lousie. Mereka memutuskan seberapoa besar yang akan
diberikan oleh masing-masing pihak. Level yang lebih diinginkan untuks tiap pemilih dicatat
dalam Tabel 7.3. Karena preferensi ini memiliki satu puncak, maka semakin mendekati elvelk
pengeluaran adalah memberikan puncak voter, semakin dia lebih enyukainya. Pergeseran dari
pengeluaran phak adalah nol hignga #5m, maka akan lebih disukai tanpa membyar uang kepada
semua partai oleh pemilih. Pergesran dari $5 ke $100 juga akan disetujui oleh Daisy, Duey,
Dewey dan Lousie dan dari $100 - $150 oleh Huey, Dewey dan Louse. Peningkatan di dalam
$150 juga akan dihamabt oelhs etidaknya tiga voter : Donald, Daisy dan Huey. Disini, suara
mayoritas untuk $150. Tetapi ini tntu hanya menjadi suatu jumlah yang disukai oleh Huey, voter
menengah. Hasilo pemilihan mencerminkan selera pada voter median.
41
Perdagangan suara adalah masih bersifat kontroversial. Penonjolannya mengemukakan
bahwa perdagangan suara mengarah pada pengadaan barang publik yang efisien, tepat sebagai
perdagangan dalam komoditas yang mengarah pada pengadan barang publik yang lebih efisien.
Pendukung ini juga menekankan potensialnya untuk mengungkaopkan intensitas rpeferensi dan
menetapokan keseimbangan yang stabil. Lebih lanjut, kompromi akan lebih tertekan apa
perdagangan yang diprlukan untuk sistem demokrasi agar dapat berfungsi. Seperti seorang
negarawan Inggris Edmund Burke yang mencatat, “Semua pemerintah – dalam hal ini, setiap
manfaat dan kenikmatan manusia, setiaop hal nyata dan setiap tindakan yang diprcaya – adalah
ditemukan dalam kompromi dan barter”.
Contoh numerik ini akan mengilsutrsikan keuntungan dari logrolling ini. Nyatakanlah bahwa
komuntias memeprtimbangkan tiga proyek, rumah sakit, perpustakaan dan kolamn renang.
Komunits memiliki tiga pemilik hak suara, Bat, Lisa dan Magie. Tabel 7.4 memperlihatkan
manfaat untuk steiap proyek. (Tanda A minus menunjukkan kerugian bersih; biaya melebihi
manfaat).
Hal pertama yang dicatat tentang tabel ini adalah bahwa total manfaat untuk setiap
proyek adalah positif. Sehingga, berdasarkan definisi, komunitas secara keseluruhan akan lebih
baik bila masing-masing proyek akan diadopsi. tapi apa yang terjadi bila poroyek ini divoting
pada satu waktu ? Bart tentu akan memberikan suaranya untuk pengadaanrumah sakit karena
manfaat yang diperolehnya adalah positif, tetapi Lisa dan maggie akan memebri suara
menentangnya karena manfaatna bagi mereka adalah negatif. Rumah sakit tentu akan hilang.
Demikian juga perpustakaan dan kolam renang yang akan menurun.
Perdagangan suara tentu dapat mengatasi situasi seperti ini. Nyatakan Bart setuju untuk memberi
suaranya bila Lisa mengizinkan memberi suara untuk rumah sakit. Bart akan memimpin dengan
160 (200 – 40) dengan beberapa perdagangan; Lisa memimpin 100 (150 – 50). Oleh karena itu
mereka akan mengarah pada kesepakatan dan rumah sakit serta perpustakaan akan lulus.
Dengan cara yang sama, Bart dan maggie dapat membuat kesepakatan di mana dukungan Bart
untuk pool itu diberikan untuk suara Maggie untuk rumah sakit. Sehingga logrolling ini
memungkinkan ketiga ukuran ini lolos, dengan hasil yang diinginkan.
42
Pada sisi lain, lawan dari logrolling ini menekankan berbagai hasil dalam poerolehan
kepentingan khusus tanpa adanya bobot yang cukup dengan kehilangan secara umum.
Sejumlah besar limbah dapat ditanggung. Misalnya, di pertengahan negosiasi untuk mengurangi
belanja dan defisit tahun 1990, Kongres menandai jutaan dollar untuk proyek air bersih,
pembangunan jalan raya dan perbaikan bandar udara di Miwsissippi, disamping fakta bahwa
proyek ini secara umum diyakini memiliki sedikit nilai. Mengapa ? Salah satu alasan yang
penting adalah bahwa proyek ini brlokasi di darah Representative Jamie L Whitten, ketua
Komite Pengadaan Bangunan; suasra ini tentu penting bagi sejumlah proyek anggota Kongres.
Laporan anektor lainnya dari pengaruh logrolling ini seringkali terdengar dalam konteks belanja
pemerintah. Seperti diindikasikan oleh kartun di atas, sebagian pengamat meyakini bahwa ketika
uang Pentagon didistribusikan, anggota Kongres terlihat kurang memikirkan dengan sistem
senjata yang lebih efisien dibandingkan dengan s ejumlah uang dalam negara mereka. Mantan
senator John Towr dari Texas pernah menanyakan bahwa masing-masing Senator telah
mengacukan daftar dengan proyek militer di neganya yang akan dihilangkan untuk memangkas
anggaran pertahanan. Dalam merespon hal itu, audiend alam ruang eprsidangan tertawa.
Contoh numerik dapat digunakan untuk mengilustrasikan situasi di dalam mana logrolling
mengarah pada hasil yang tidak diinginkan. Asumsikan bahwa kita memiliki tiga pemilik hak
suara yang sama dan tiga proyek yang dibahas dalam tabel 7.4, tetapi sekarang berbagai manfaat
telah digambarkand alam Tabel 7.5. Setiap proyekl memilkiki manfat netto negatif. Masing-
masing harus ditolak, termasuk kasus bila proyek itu diberi suara satu dalam sekali waktu.
Dengan logrolling, sebagian ataus emua proyek yang tidak efisien akan lulus. Nyatakan bahwa
Bart menawarkan dukungan prpustakaan untuk kembalio pada suara Lisa untuk rumah sakit.
Kesepakatan itu diarahkan karena keduanya telah maju ke depan. Bart pada tahunj 160 (= 200 –
40) dan Lisa sebesar 40 (=150 – 110). Dengan dukungan Bart dan Lisa bersama-sama, maka
kedua proyek ini akan lolos. Dengan cara yang sama, Lisa dan maggie dapat memperdagangkan
suara untuk kolam dan perpsutakaan sehingga kedua proyek ini akan diadopsi.
43
Untuk memahami sumber hasil ini,l perhatikan kembali perdagangan suara Bart an Lisa atas
rumah sakit dan rpustakaan. Perlu dicatat bahwa Maggie itu berasal di belakang proyek. Ini
memeprlhitkan bagaimana dengan logrolling,l sebagian besar voter dapat membntuk koalisi
untuk suasra untuk royek yang melayani kepentingan mreka, tetapi yang biayanya
ditanggungkan untuk cakupan yang ebsar oleh kaum minoritas. Disini, disamoipng fakta bahwa
manfaat ini telah diproyeksikan, ini tiak akan diarahkan pada masyaakat secara keseluruhan. Kita
menyimpuolkan bahwa meskipun dalam kondisi logrolling dapat memeprbaiki hasil dari voting
mayoritas sedehana, maka ini tidak menjadi suatu kasus tersendiri.
1. Dapat menghasilkan keputusan yang dapat menggambarkan selera dari para voter atau
pemilik hak suara. Sehingga misalnya prosedur harus tidak terpisah jauh bila orang memiliki
selera yang bervariasi.
2. Juga harus mampu mengurutkan semua hasil yang mungkin didapat
3. Harus respoonsif terhadap selera perorangan. Secara khusus, bila stiaop individu menyukai A
hingga B, maka rangking masyarakat harus menyukai A hingga ke B.
4. Juga harus sesuai dalam pengertian bahwa bila A diskuaio terhadap B maka B disukait
erhaapo C, maka A juga disukai terhadap C.
5. Rangking masyarakat dariA dan B hannya tergantung pada rangkign individu dari A dan B.
Sehingga, rangking kolektif dari pengelauran eprtahanan dan bantuan asing tidak tergantung
pada badgaimana rangking individu relatif terhadap penelitian untuk AIDS. Asumsi ini tentu
kadangkala disebut sebagai independensi dari alternatif yang tiak relevan.
6. Kediktatoran adalah aturan. Prefrensi sosial harus tidakl merfleksikan preferensi untuk satu
individu.
44
Secara bersama-sama, kriteria ini terlhiat masuk akal. Apa dasarnya, mereka mengatakan bahwa
mekanisme pilihan masyarakat haruslah logis dan mengacu kepada prefrensi individu. Namun
demikian, kesimpulan dari analisis Arrow adalah bahwa secara umum hampir tidak
dimungkinkan untuk mendapatkan aturan yang memenuhi semua kriteria ini. Masyarakat
demokrasi tidak boleh diharapkan mampu mengambil keputusan yang konsisten.
Hasil ini kadangkala disebut teorema imposibilitas Arrow, sehingga masih ada keaguan dalams
eietap kemamouan demokrasi untuk berfungsi dengan baik. Secara alami, teorema ini juga tentu
menghasilkan suatu perdebatan, terutama yang fokus pada apakah kriteria ini memungkiinkani
pembentukand ari aturan pengambilan keputusan. Kemudian juga bila enam kriteria telah
ditetapkan, aturan pengambilan kiepoutusan telah memenuhi lima yang lainnya untuk dapat
dibangun. Ttapi apakah ini diizinkan atau tidak tentu akan meniadakanj kriteria tergantung pada
pandangan yang telah ada terkait dengan validitas.
Teorema Arrow tidakl menekankan bahwa sangat tidak dimungkinkan untuk menemukan aturan
pengambilan keputusan yang konsisten. Selaion itu, teorema ini hanya mengatakan bahwa tiak
dapat menjamin bahwa masyarakat akan mampu melakukannya. Untuk pola preferensi individu
tertentu, tidak ada maslah yang muncul. Contohnya adalah ketika anggota masyarakat memiliki
preferensi yang identik.s ebagian pakar teori radikal menekankan bahwa makna real dari teorema
Arrow ini adalah memeprlahtkan perlunjya kesearagamand ari selra bila demokrasi akan
ebrfungsi dengan baik. Mereka kemudianj mengemukakan beberapa lembaga modal yang
memiliki tujuan ekspresi dalam memodelkan selera seseorang untuk memastikan bahwa
kemunculan ini akan ada. Contoh pendidikan publik yang dianggap wajib.
Yang lain mengemukakan bahwa teorema Arrow ini tidak banyak hal yang ingin disampaikan
tentang viabiltis proses demokrasi. James Buchanan (1960) memandang inkonsistensid ari
votiong mayoritas sebagai sesuatu yang memiliki aspek yang bermanfaat :
Aturan mayoritas ini adalahd apat diterima dalam masyaakat yang bebas karna memungkinkan
berbagai hal yang terjadi diantara alternatif, dimana tak satuopun kebulatan suara relatif yang
dieproleh. Ini bermaksud untuk memastikan bahwa penyelesaian alternatif ini dapat dilakukan
secara ekseprimental dan ketentuan yang ada, diuji dan digantikan oleh alternatif kompromi
45
baru yang telah disetujui oleh kelompok mayoritas komposisi yang ebrubah. Ini tentu proses
pilihan demokrasi.
Pertanyaan penting lainnya muncul dari teorema Arrow menyangkut menggunakan fungsi
kesejahteraan sosial dalam analisis ekonomi. Terlihat dari Bab 4 bahwa fungsi kesejahteraan
sosiala dalah aturan yang mengevaluasi keinginan dari konfigurasi utilitas individu yang
diberikan. Dalam masyarakat demokrasi, memilih fungsi eksejahteraan sosial harus dilakukans
eara kolektif. Tetapi teorema Arrow mengatakan bahwa hampir tidak dimungkinkan ubntuk
mengambil beberapa keputusan dan disini kita tidak mengausmsikan bahwa fungsi kesejahteraan
sosial telah ada. Bagaimanaopiun, bila tiak ada, badgaimana ekonomi menggunakan fungsi
kesejahteraan sosial untuk mengurutkan keadaan alternatif ? Sejumlah pakar ekonomi telah
menolak penggunaan fungsi ini. Mereka mengemukakan bahwa ini adalah ara memeprkenalkan
pandangan etika tentang keinginan berbagai keadaan ekonomi dan bukan mrupakan perwakilan
dari selera masyarakat. Demikian juga fungsi kesejahteraan sosial tidak mengisolasi alokasi
sumebhr dengan benar. Para ekonoi meyakini bahwa fungis ini menjadi alat yang penting. Juga
tidak memberikan jawaban, tetapit entu digunakan untuk menggambarkan implikasi atu alternatif
dari penilaians ebuah nilai yang ada. Sepoanjang interpretasi yang telah dipikirkan, fungsi
kesejahteraan sosial ini dapat memberikan poetunjuk yang lebih berharga.
46
mendapat nilai terkecil adalah proyek yang menang, sedangkan proyek yang nilainya paling
besar atau banyak adalah proyek yang kalah.
Tabel 2.7
Pemilihan Berdasarkan Pilihan Ganda
Pemilih
Proyek
Andi David Tom Total Nilai
Jalan Raya 1 3 3 7
Dam 2 1 1 5
Polisi 3 2 2 6
Tabel pilihan berdasarkan pilihan ganda, menunjukkan hasil pilihan berdasarkan pilihan
ganda , Andi sangat menyukai Jalan Raya dan mempunyai nilai 1 sedangkan David dan Tom
tidak menyukainya sehingga memberi nilai 3. Dari nilai ketiga orang tersebut terlihat bahwa
proyek pembangunan Dam memperoleh nilai terkecil (5) sehingga proyek tersebutlah yang
menang. Sebaliknya proyek pembuatan jalan raya memperoleh nilai terbesar (7) sehingga
menjadi proyek yang kalah.
D. Demokrasi perwakilan
Meskipun pembahasan tentang pengambilan keputuan publik adalah terlihat dalam
beberapa pertanyaan penting, namun ini didasrkan ats pandangan yang tidakr alistis dari
pemerintah. Dalam pandangan ibni, poemerintah adalah merupakan komputr ebsr yang
berkembang dari warganya dengan selera mereka dan menggunakan informasi untuk
menghasilkan keputusan sosial. Keadaan ini tidak menjadi keopentingan sendiri; ini adalah
brsifat netral dan jinak.
Dalam kenyatananya tentu saja pemerintah dilakukan oleh setiap orang – politisi, hakim, birokrat
dan lainnya. Untuk memahami realitas pilihan publik, kita harus meneliti tujuand an perilaku
sseorang. Sisa dari bab ini akan membahas beberapa teori tidnkan pemerintah didasarkan atas
mnotivasi dan perilaku individu. Hasilnya akan digunakan untuk enguji pertanyaan penting dari
pertumbuhan yang cepat dari sektor publik. Kita juga akan membahas beberapa reformasi
kelembagaan untuk memeprbaiki kinerja pemerintahan.
47
E. Koalisasi Dalam Pemungutan Suara
Banyak proyek pemerintah yang tidak dilakukan secara sendiri-sendiri tetapi dalam satu
paket yang terdiri dari beberapa proyek . disini para pemilih tidak memilih satu-satu proyek yang
akan dilaksanakan pemerintah, akan tetapi mereka memilih dalam satu paket yang terdiri dari
beberapa jenis proyek .dalam hal ini ,mungkin para pemerintah mengadakan suatu koalisi untuk
memenangkan suatu proyek yang disukai .misalkan dalam suatu pemilihan terhadap 3 oprang
wakil rakyat yaitu individu I,II,dan III yang memilih empat buah proyek A,B,C dan D yang
dijadikan dua paket ,tiap pemilih diberikan angka 100 yang dapat didistribusikan diantara dua
proyek dalam satu paket. Hasil pemungutan suara ditunjukkan dalam tabel berikut:
Tabel 2.8
Hasil Pemungutan Suara
Kasus 1 Kasus 2
I II III I II III
Paket 1
1 51 60 1 51 60
Proyek A
99 49 40 99 49 40
Proyek B
Paket 2
51 52 45 51 52 20
Proyek C
49 48 55 49 48 80
Proyek D
Kombinasi
52 103 105 52 103 80
Unggulan A dan C
148 97 95 148 97 120
Kalah B dan D
Kombinasi terpilih (B,D) (A,C) (A,C) (B,D) (A,C) (B,D)
Dari tabel 2.8. pada kasus 1, apabila setiap proyek dipilih secara sendiri-sendiri maka kita
akan memperoleh hasil sebagai berikut: antara proyek A dan proyek B, individu I memilih
proyek B, sedangkan individu II dan III memilih proyek A. Karena itu proyek A yang menang
48
dalam system pemungutan suara berdasarkan suara terbanyak. Antara proyek B dan D, individu I
dan II memilih proyek C sedangkan individu III memilih proyek D, jadi berdasarkan suara
tebanyak proyek C yang menang. Apabila kita kombinasikan antara proyek-proyek yang menang
(A dan C) dalam satu paket dan proyek-proyek yang kalah (B dan D) dalam paket lain, maka
individu I memilih proyek (B,D) sedang individu II dan III memilih proyek (A,C). Jadi di sini
terlihat adanya keserasian dalam dua kali pemilihan. Pemilihan untuk setiap jenis proyek secara
sendiri-sendiri mamberikan hasil yang sama dengan apabila pemilihan didasarkan pada
kombinasi pilihan, yaitu proyek A dan C menang dalam pilihan proyek secara individu maupun
dalam paket unggulan.
Walaupun demikian, penggunaan sistem plurality voting dengan cara kombinasi paket
unggulan mungkin saja tidak menghasilkan keputusan apa-apa karena adanya Arrow’s Paradox.
Ini dapat dilihat pada kasus 2 dimana individu III mempunyai skala preferensi yang tinggi pada
proyek D sehingga ia memberikan nilai 80 untuk proyek tersebut dan hanya nilai 20 untuk
proyek C. Kita lihat bahwa apabila pemilihan proyek didasarkan pada sistem paket, maka pada
paket I proyek A yang menang, sedangkan pada paket 2 proyek C mendapat suara terbanyak.
Kalau proyek-proyek tersebut dikombinasikan dalam satu peket antara proyek-proyek yang
menang dan proyek-proyek yang kalah, maka individu I dan III ternyata mimilih kombinasi
proyek yang kalah (B,D), sedangkan individu II memilih kombinasi proyek yang menang (A,C).
Karena itu atas dasar suara terbanyak paket dengan kombinasi proyek (B,D) memperoleh suara
terbanyak. Disini terlihat adanya ketidakselarasan antara pilihan proyek secara sendiri-sendiri (A
dan C) dan secara kombinsasi paket (B,D). Jadi preferensi pemilih dapat menimbulakan
ketidakselarasan di antara berbagai proyek pilihan, sehingga dalam pemungutan suara secara
mayoritas dengan kombinasi proyek dan skala preferensi mungkin terjadi Voting paradoks.
49
proyek B yang sangat disukainya, sedangkan individu III kalah pada proyek D yang sangat
disukainya. Dalam hal ini individu I dan III dapat melakukan logrolling, yaitu individu I akan
memberikan nilai yang lebih besar pada proyek D apabila individu III bersedia memberikan nilai
yang lebih besar pada proyek A. Kedua individu tersebut memperoleh kepuasan karena dengan
logrolling tersebut maka proyek-proyek yang sangat disukai menjadi pemenang. Dalam proses
logrolling ini individu II yang tadinya puas karena proyek-proyek yang disukainya menang
(proyek A dan C) berbalik menjadi tidak puas karena sekarang menjadi kalah. Proyek yang
menang adalah proyek B dan D.
Dari analisa di atas dapat kita simpulkan bahwa pemulihan proyek-proyek dengan sistem
mayoritas sederhana dapat menimbulkan masalah karena adanya Arrow paradoks, kecuali pada
suatu masyarakat yang sangat homogeny di mana preferensi mereka semuanya sama sehingga
dapat dilakukan pemilihan secara aklamasi.
Dalam dunia nyata, pelaksanaan pemungutan suara banyak dilakukan oleh wakil-wakil
rakyat sehingga hasil pemungutan suara tergantung pada kemampuan para politisi dalam
melakukan strategi untuk mensukseskan proyek yang dipilih.
Pembentukan karakter
Poroses pengambilan keputusan politik adalah jelas sangat komplikasi. Kita mengujinya
dengan menggunakan model ekonomis ederhana dari perilaku beberapa orang yang terlibat di
dalamnya. Model ini secara khusus mengasumsikan bahwa orang dalam pemerintahan berusaha
untuk memaksimumkan kepentingan mereka. Dua hal yang penting menyangkut asumsi ini
adalah :
Egoisme tidak perlu mengarahklan hasil yang tidak efisien. Sebagaimana kita lihat dalam bab
4, di dalam kondisi tertentu, kekeraan paasr telah didorong untuk mengakhiri sisi sosial.
Pertanyaan nya adalah apakah, bila ada, dapat melakukan peran dalam pasar politik ?
Sementara memaksimumkan asumsi tentu tidak lebih akurat secara total, seperti dalam
kondisi konvensioal yang mampu memberikan titik awal bagi analisis.
50
eopajjang dimensi tugngal, maka hasil voting mayoritas ini menggambarkan rpeferensid ari voter
median. Dalam kenaytaannya, refernsi langsung terhdapo masalah fiskal adalah tidak biaa. Yang
lebih umum, warga yang memiliki perwakilan yang mengambil keputusan atas nama mereka
sendiri. Namun demikian dalam asumsi tertentu, teori voter median dapat membantu
menjelaskan bagaimana representasi ini menetapkan posisi yang telah ada.
Perhatikan pemilihan diantara dua kandidat, Smith dan Jones. Asumsikan bahwa voter memiliki
rpeferensi berpuncak tunggalk sepoanjang spektrumd ri pandangan politik. Pemilik suara atau
voter tentu memiliki suara untuk memaksimumkan utilitasnya sendiri dan kandidat berusaha
memaksimumkan jumlah suara yang diterima.
Apa yang terjadi ? Anthony downs (1957) mengemukakan bahwa dalam kondisi ini,
politisi yang memaksimumkan suara mengadopsi program yang disukaid ari voter median –
voter yang memiliki prefrensi yang tepat sama pada badgian tengah distribusi rpeferesi yang ada.
Untuk itu, diasumsikan bahwa voter merangking semua posisi atas dasar apakah mereka itu
konservatif atau liveral. Gambar 7.3 memperlahtkan distribusio hipotesis dari pemilih yang
sebagian ebar menginginkan setiap titik dalam spektrum politik. Nyastakan bahwa Kandidat
Jones yang mengadopsio posisi M, pada median, dengan Kandidat Smith memilih posisi S
dengan hak senteral. Karena semua voter memiliki preferensi puncak tugngal dan ingin
memaksimumkan utilitas, masing-masing mendukung kandidat dengan berbagai bagian yang
lain. Smith juga akan memenangkanjs emua suara ke kanan S, termasuk beberapoa suasra
antara S dan M. Karena M adalah median, satu setengah suara yang terletak pada sisi kiri dari M.
Joens akan menerima semua suara dan juga dengan hak M, yang menjamin mauyoritasnya.
Demikian juga cara badgi Smith untuk mencegah dirinya dari outlfnake untuk bergerak ke
posisio M. oleh karena itu, akan membayar kedua kandidat untuk menempatkan dirinya sendiri
setertutup mungkin untuk poosisi median voter.
Model ini memiliki dua implikasi striking : pertama, sistem dua pihak cenderung untuk
lebihstabil dalam pengertian kedua pihak memiliki posisi di sekitar tengah. Dalam berbagai hal,
ini adalah uraian yang baik dari klehidupan politik Amerika. Misalnya terlihat bahwa ini
merupakan uraian yang baik dari kehidupan politik orang Amerika. Juga telrihat misalnya bahwa
kandidat presidensialk yang telah menerima jauh dari tengah jalan tidak mengembangkannya
dengan elektorat. Di tahunj 1988, pemilihan kandidat George Bush dan Micahelk Dukakis
51
terlihat memiliki konsistensid engan model voter median. Masing-masing mebncoba
menggambarkannya sendiris ebgaio bagian yang sedang sehingga seorang komentator akan
menulis bahwa ini adalah merupakan hal poenting yang bersifat fundamental; demikian juga L
Lower Fderal dan defisit perdagangan, dengan kejahastan daobat-obatan, memeprbaiki
pendiduikan yang lebih kompetitif dalam pasar dunia, mempertahankan psotur militer yang kuat
sementara melakukan negosiasio dengan Soviet. Tidak ada sesuatu yang cukup spesifik untuk
membedakan dirinya sendiri secara dramatis untuk berbagai hal yang telah ada.
Kedua, penempatan referendum langsung dengan sistem representatif juga tiak akan
memiliki pengaruh terhadap hasil. Kedua bagian ini mencerminkan preferensi dari voter
median.s ehingga, pemerintah membelanjakan bukan hanya suatu kelebihan karena kompetisi
politik untuk berbagai elvel ekspenditur namuns esuai dengan keinginan voter median.
Sebelum melihat hasil yang lebih optimistis ini sebagai inti, bagaimanapun, beberapa aspek dari
analisis membutukan penilaian yang lebih cermat.
Ideologi
Sementara diasumsikan bahwa politisi adalah pemaksimum suara tunggal, mereka tentu
akan memperhatikan lebih daris ekedar memenangkan pemilihian. Ideologi tentu dapat
memainkan epran yang lebih penting. Setelah itu di tahun 1850-an, Henry Clay mengatakan,
“Tuan, saya lebih berhak dibandingkan dengan presiden”
52
pemilihan. Sebagian dikemukakan misalnbya bahwa sebagian presiden Dwight D. eisenhover
menyetujui kepribadian itu.
Kepemimpinan
Dalam model, politisi secara pasif merespon prefrensi voter atau pemilih. Tetapi
preferensi ini tentu dipoengaruhi oeh poloitisi itu sendiri. Inia dalah cara lain dengan mengatakan
bahwa politisi menghasilkan kepemimpinan. Dalam hal ini, terkait dengan sejarah, perhitungan
nasionald ari kepoentingan ini akan diarahkan ebrama pada politisi karismatik. Poolitika alah
magic. Dia mengetahui bagaimana mengarahkannya dari dalam.
53
Ray Fair (1982) mendasari kajian ekonometriknya dari hasil pemilihan presiden atas
catatan bahwa kinerja ekonomi yang baik akan meningkatkan kemungkinan partaio inkumebnt
masih tetapo berkuasa. Dia memperkriakan bahwa peramaan regresi dimana proporsi demokrasi
pemilihan presiden dua partai (yang kita notasikan dengan D) tergantung pada variabel
penjelasan berikut :
g Angka pertumbuhan real poroduk nasional bruto per kapita dalam kwartlan ekdua
dan ketiga daloam tahun pemilihan, dikalikan dengan -1 bila pasdrtaio inkumebt
adalah Republik. Bila pemilih menghargai partai yang memiliki presiden terkait
dengan angka pertumbuhan yang tinggi, maka variabel ini akan memiliki koefisien
positif. Alasan untuk -1 adalah bahwa bila Repoublik berjalan baik, maka ini
mengurangi jumlah suara Demokrat, sementara yang lainnya adalah sama.
INF angka inflasi, diukur sebagai nilai absolut angka pertumbuhan harga rata-rata dalam
waktu dua tahun sebelum pemilihan dikalikan -1 bila partai inkumebt adalah
Republikan. Bila pemilih menghukum partai yang inkumbent terkait dengan inflasi,
maka keofisien atas variabel ini akan bernilai negatif
DEM 1 bila ada inkumbent Demokrat, dan dia menjalani pemilihan ulang; -1 bila ada
inkumbernt Republikan yang menjalani pemilihan ulang; nol bila sebaliknya. Bila
inkumbent ini menghasilkan keunggulan elektoral, maka koefisien variabel ini
adalah positif.
INCUM 1 bila ada inkumebt Demokrat; -1 bila ada inkumebt Republikan. Bila memiliki
jumlah partaio anda yang sedang menjabat selama pemilihan akan membantu
(bahkan bila inkumbent tidak terlihat terpilih kembali), koefisien variabel ini
haruslah positif.
Ketika Fair memperkriakan regresi menggunakan data dari pemilihan presiden tahun 1916
hingga 1980, maka dia memep0roleh hasil sebagai berikut :
Tanda dari parameter perkiraan ini adalah memenuhi harapan. Tanda positif pada g
memeperlihatkan bahwa partai yang berkaitan dengan angka pertumbuhan ekonomi yang tinggi
54
memiliki kesempatan prospek untuk mendapatkan gedung putih. (Masing-masing persentase
merujuk pada peningkatan angka eprtumbuhand engan meningkatkan propo9rsi suara untukd
emokrsi sebesar .008). Inflasi, pada sisi lain, mengurangi bagian suara patia. Keofisien atas
DEM menunjukkan bahwa dengan inkumebt itu, kandidat demokratis dapoat meningkatkanf
raksi suaranya sebear .047. Koefisien atas INKUM menyatakan bahwa pasrtai dengan inkumebt
(bahkan bila dia tidakl ikut serta) akan menikmati keunggulan 0.0230. kecuali untuk koefisien
atas INKUM, semuanya adalah cukup signifikans ecasra statistik, yaitu tidak memungkinkan
hasilna bersift acak.
Tes yang menarik dari manfaat persamaan ini adalah melihat bagaimana memprediksi
hasil pemilihan setelah tahun 1980, pemiolihna rpesiden terakhir termasuk dalam kajian Fair.
Perhatikan kontest Bush – Dukakis tahun 1988. Dalam tahun tersebut, nilai absolut dari g dan
INF adalah 2.75 dan 4.4. DEM memeprsamakan 0 dan INCUM sama dengan -1.0, karena ada
inkumebt Repoublik (reagan) yang tidakl menjalani jabatannya. Substitusi nilai ini ke dalam
poersamaan (7.1), kita eproleh prediksi untukf aksi Dukakis dari suara dua partai 0.475. dalam
kenaytaannya, Dukakis menerima 0.461. sehingga, prediksio persamaan adalah hanya 0.014.
Beberapa komentar tentang pilihan variabel Fair untuk menunjukkan kinerja ekonomi
sangat dibutuhkan. Pertama, disamiong fakta bahwa angka pengangguran adalah merupakan
statistik yang banyak dikutip, Fair menemukan bahwa angat sedikit atau tidak ada kekuatan
penjelas untuk itu. Implikai adalah bahwa persepsi seseorang tentang kinrja ekonomi adalah
didasarkan atas pertumbuhan pendapatan selain dari pengangggurna. Barangkali ini terutama
karena pengangguran terkosentrasi pada bagian populasi yabng relatif kecil.
Kedua, perlu dicatat bahwa g mengukur angka pertumbuhan pendapatan untuk masa
enam bulan sebelum pemilihan. Dikatakan bahwa pataio inkumbent adalah memegang jabatan
presiden selama empat tahun melalui waktu pemilihan, kit tentu memeprkriakan bahwa angka
pertumbuhan mengukur seluruh epriode yang dianggapos esuai. Tetapi ini tidak hanya
mengarah kepaa suatu kasus. Angka pertumbuhan dihitung pada rentang horizon untuk pekrjaan
yang lebih buruk dalam memprediksikan hasil pilihan. Bila hasilnya benar, maka dinyatakan
abhwa voter adalah sangat singkat; semuanya adalah tentang perilaku ekonomi dalam beberapa
tahun terakhir. Ini tntu mejnjelaskan tendensi yang diamati dari inkumebt untuk meningkatkan
belanja pemerintah sebelunmm memilih untuk mendongkrak nilai ekonomi. Ssecara umum,
55
temuan ini adalah sesuai dengan catatan bahwa pengambilan keputusan politik adalah
meerupakan miopi. Politisi yang berada di bawah tekanan untuk memberikan hasil yang lebih
mendukung melalui poemiiuhan berikutnya tentu memiliki insentif untuk mengambil tindakan
yabng memiliki payoff yang singkat tetapi tentu dengan efek detrimental yang lama.
Akhirnya, model Fair ini tidak melibatkan kepribadian, isu sosial, biaya kampanye, atau
urusan asing. Fakta bahwa model ekonomi yang sederhana ini tentu dapat dikaitkand engan
memrpediksikan pemilihn adalah sesuatu yang imkpresif. Namun demikian, variabel lain tentu
menjadi hal yang sangat penting dengan inklusi akan mempengaruhi hasilnya. Dalam kasus ini,
poenggunaan model ekonomi dan ekonometrik untuk mejnjelaskan periolaku suara dan politisi
adalah bidang aktif dari poenelitian yang menjanjikan upaya memberikan suatuhasl yang
diinginkan.
Karyawan publik
Kelompok berikutnya yang harus kita pertimbangkan adalah karyawan publik, yang juga
dirujuk sebagai birokrat. Untuk memahami peran mereka, poerlu dicatat bahwa legislasi itu
diberlakukan oleh politisi yang dipilih. Cara yang tepat dalam menjalankan program ini adalah
karyawan publik. Contoh klasik adalah layanan penerimaan intrnal, yang kemudian telah
membuat aturan tentang ratusan aspek pengelolaan pajak yang tidak dipertimbangkan oleh
pembuat undang-undang. Demikian juga, rincian penting dlam pengelolaan program
kesejahteraan seringkali tidak dispesifikasikan, sehingga hal menyangkut eligibilitas adalah
terkait dengan birokrasi di departemen kesehatan dan layanan kesehatan manusia dan lembaga
lain. Seperti diperlihatkan oleh Tavel 7.6, jumlah karyawan publik adalah lebih besar dan
mengalami pertumbuhan. Trakhir, birokrat ini tentu menjadi target dari kritikan yabng ada.
Mereka tentu diarahkan untuk lebih respoonsif, lebih kreatif dan juga termasuk paa berbapa
urusabn warga yang telah ada. Bahkan dengan kelompok yang berkembang dengan berbagai
serangannya.
Pita merah, saya dapat melihat apa yang tidak dapat anda
56
Pita merah, membunuhmu dan membunuhku
Perlu diingat bahwa pemerintahan modren secara sederhana tidak dapat berfungsi dengan
baik tanpa birokrasi. Birokrat memberikan keahlian teknis yang sangat berharga dalam disain
dan pelaksanaan program. Lebih lanjut, fakta bahwa hal ini terkait dengan kelebihan jabatan
yang memberikan kelanjutan dalam pemerintahan yang telah aa.
Pada sisi lain, akan sangat naif untuk mengasumsikan ahwa birokrat pemerintahan adalah
ditujukan untuk memahamio berbagai penggenapan pasif dari berbagai elektorat dan juga
representatifnya. Dapat diaktakan bahwa ini masih mengarha pada eprmaaslahan yang
menspeisifikasikan tujuan birokrt. Williamk Niskanen (1971) mengemukakan bahwa dalam
sektor swasta yang ebrorientais pasar, seseorang yang ingin maju akan melakukan sesuatu
dengan mengambilk profit perusahaan sebesar mungkin. Ketika profit perusahaan nbaik, maka
upah individu juga akan naik. Sebaliknya, birokrat cenderung fokus pada item seperti prasyarat
jabatan, remunerasi reputasi publik, kekuasan, dan patronasi karena kesempatan untuk perolehan
momentum yang dipikirkan. Niskanen menyatakanin bahwa semua tujuan ini adalah berkroelasi
positif dengan ukuran anggaran birokrat dan disini menyimpulkan bahwa tujuan birokrat adalah
untuk memaksimumkan anggarannya.
Untuk menilai implikasi hipotesis ini, perhatikan Gamabr 7.4. output dari birokrasi Q,
adalah trukur dalam sumbu hotizontal. Q tentud apat menunjukkan jumlah unit perumahan
publik yang dikelola oleh departemen perumahan dan juga perkembangan perkotaan atau jumlah
misil yang dicadadngkan oleh departemen pertahanan. Dollar diukur pada sumbu vertikal. Kurva
VV menunjukkan total nilai yang ditempatkani paa level Q oleh sp0onsor legislatif yang
mengontrol anggran. Kemiringan VV adalah manfaat sosial margind ari output; ini digambarkan
atas asumsio yang berlasand ari pengurangan manfaast marginal. Total biaya yang diobeerikan
untuks tiapo level output adalah dinyatakan dengan CC. Kemiringannya mengukur biaya
marginal dari setiap ujit output. CC digambarkan atas asumsi peningkatan biaya margin.
57
Nyatakan bahwa birokrat mengetahui bahwa sponsor ini akan menerima proyek dengan
manfaat total yang melebihi biaya total. Kemudian birokrat (bc) mengajukan Qb, output yang
memaksimumkan ukuran biro yang mengarah pada pembatasan dimana CC adalah berada di atas
VV. Qbc adalah level output yang tidak efisien. Efisiensi itu menuntut unit output dihasilkan
hanya sepanjang manfaast tambahand ari output itu melebihi biaya tambahan. Disini, outut yang
efisien adalah dimana biaya marginalnya sama dengan manfaat masrginal, bukan total biaya
yang sama dengan total manfaat. Dalam Gamabr 7.4, level efisien dari Q*, dimana kemiringan
VV dan CC adalah sama. Sehingga, keinginan birokrat untuk membangun ‘kekaisaran’ sangat
dimungkinkan mengarah pada birokrasi yang besar yang tidak efisien.
Implikasi yang penting dari mdoel Niskanen adalah bahwa birokrasi memiliki insentif
untuk berusaha melakukan aktivitas promosi guna meningkatkan persepsi sponsor dari manfaast
output birokrasi – untuk menggeser kurva VV., ini adalah analogi dengan penggunaan perikalnan
dalam sektor swasta. Bila usaha ini telah berhasilm maka nilai keberhasilan Qbc adalah bergerak
ke kanan. Disini, pejabat departemen eprtahanan diharapkan untuk menekankan ancaman
keamanan dan juga berbagai bagian dalam layabnan kesehatan dan manusia untuk mendorong
kesadarand ari masalah kemiskinan. Prlu dicatat bahwa birokrasi yang tidak terganggut entu akan
meminta dana yang dibutuhkan untuk memncapaio level output dan atau menyatakan manfaat
dari program. Kenedeurngan birokrasi ujhntuk melebihi ukuran efisien ini tidak tergantung pada
trik yang ada.
Pertanyaan yang jelas adalah mengapa spnsor memungkinkann birokrat beroperasi pada
Qbc dari pada Q*. dalam halo ini, Niskanen mengsumsikan bahwa birokrat dapat menghadirkan
outoputnya kepaa spoonsor sebagai proporsi yang ada; dengan mengambilk Qbbc atau tidak
sama sekali,. Tetapi, bila sponsor ini telah diinfomsikan dengan baik dan kehati-hatian adalah
tentang efisien, dia juga harus membutuhkan output Q* dan juga menekankan apa yang
dihaislkand alam biaya minimum. Impedimen yang ada menunjukkan kesulitan untuk sponsor
yang diketahui. Proses dari menghasilkan output birokrasi ini adalah triomliaksi dan
membutuhkan ifnormasi khusus yang tidak mudah diperoleh melalui sponsor. Dengan hanya
memeprtimbangkan keahlian teklnis maka dibutuhkan untuk memonitor produksiod ario
panduan sistem elektronik untuk misile.
58
Tabel 7.7. rat-arat aenerimaan bulanan karyawan di sektor publik dan swasta
Apakah birokraiso poemerintah lebih dimungkinkan untuk dioeprasikan pada titik Qbc atau Q*?
salahs atu cara untuk mengetahui cara membandingkan biaya dan output biro pemerintahan
terhadap perusahaan swasta akan menghasilkan poroduk yang sama. Misalnya layanan rumah
sakit yang diberikan oleh lembaga publik dan lembaga swasta. Namun, dalam beberapa kasus
penting seperti departemen perahanan, tidak ada operasi swasta yang berhubungan dengan biro
publi. Lebih lanjut sebgaimana dicatat dalam bab 5, birokrais pemerintah cenderung
menghasilkan output yang sangat sulit untuk diukur. (Bagaimana kuantitas dan kualtias
perawatna kesehatan dihasilkan oleh rumahs akit pubolika tau swasta dapat diukur ?) sehingga
kecurigaan yang meluas dari pemikiran utama birokrasi adalah mengarah pada kesulitan untuk
mengkonfirmasinya.
Upah birokrat
Keluhan lain tentang birokrat adalah bahwa mereka dibayar berlebihan. Dikemuikakan
bahwa karena lembaga pemerintah tidak mengarayh pada tekanan kompetitif untuk
meminimumkan biayanya, mereka membayar lebihd arisperusahaan swasta. Menurut
pandanganini, pembayaran berlebihan ini didorong oleh fakta bahwa karyawan publik dan
keluarganya memebneri suara untuk politisi yang akan memberi mereka peningkatan yang lebih
besar.
Tabel 7.7 memberikan beberapa data tentang upah bagi karyaw2ans ektor publik dan
mreka yang beraa dalams ektor sswata. Tingakt pembayran lokal federal dan engara bagian
melebihi sektor swasta, meskiiopun margin itu adalah lebih besar untuk karyawan federal.
Kemudian dapat diarahkan untuk disimpulkand ari berbagai gambaran bahwa karyawanf ederal
telah dibayar berlebihan, karena ini mendorong karyawan membutuhkan lebih banyak keahlian
dibandingkan dengan karyawan swasta. Untuk alasan yang sama, ktia tidak hanya sampaio pada
kesimpoulan bahwa pekerja negara dan lokalo adalah dibayarkans ecasra ekuivalen untuk
pekerja sektor swasta. Upah untuk pekerja swasta dan pekerja publik dengan kualifiaksi yang
sama harus dibandingkan.
Richard Freeman (1985) menganalisa upah karyawan dalam ekdua sektor dengan
memprhitungkan perbedaan dalam pendidikan, pengalaman kerja, status perkawinan, jenis
59
kelamin, ras dsb. Dia menemukan bahwa pekerja pemeritahan secara kesleurhhan memiliki upah
hanya 2 peren lebih tinggid rio pada pekerja sektor swasta. Tetapi hal ini melihat adanya
eprbedaan diantara berbagai jenis kerja. Pekerja dalam administrasi publik ini menikmati
persentase dibandingkan dengan bagian yang lain; terutama untuk administtrator publik, gambar
ini adalah terkait 5 persen dan juga untuk pekerja yang mencapai 26 persen. Pada sisi lain, guru
publik adalah menerima 6 persen kurang dari pada pekerja sektor swasta yang telah ada.
Figur Freeman ini tidak memeprhitungkan eprbedan manfaat yang diterima oleh sektor swasta
publik. Demikian juga ada perbedaan ebar oleh tingkat pemerintahan dan pekerjaan. Tetapi hasil
umum adalah bahwa rencana sektor publik adalah lebih bersifat umum. Misalnya, Howard Frant
dan herman leonard (1984) mengestimasi bahwa diantara pekerja negra dan pekrja swasta,
persentase dari penerimaan akhir rata-rata yang diterima oleh para pekerja per tahun adalah 1.9
persen; dibandingkan dengan sektor swasta mencapai 1.0 persen.
Kepentingan khusus
Kita tentu mengasumsikan sejauh ini bahwa wasrga negara yang berusaha mempengaruhi
kebijakan pemerintah dapat bertindak sebgaio pemiloik suara individu. Dalam kenyataannya,
orang dengan epentingan umum dapat mengembangkan daya dispropo9rsional dengan bekerja
bersama-sama. Sumber kekautan kelompok adalah anggotanya yang cenderung memiliki angka
partisipasio pemilik hak suara dibandingkan dengan populasi secara keseluruhan. Sebagai
alternatif, anggota ini tentu ingin menggunakan pendpatannya untuk membuat kotribusi
kampoanya dan atau pembayaran suap. Sebagai contoh, di tahunj 1987 – 88, anggota Dewan dan
Senat menerima $476.5 juta dalam kontribusi kampanye.
Atas dasar ini, maka ada kelompok kekautan yang telah ditetapkan. Apakah ada banyak
kemungkinan ?
60
tenaga kerja. Dengan demikian maka sangat sulit untuk mengidentifiaksikan siapa yang
tergoilong kapitalist dajn siapa yang tergolong pekrja. Dalam hal ini di Amerika Serikat lebih
dari separuh ketiaksamaan dalam total pendapatan terkait dengan ketiaksamaan dalam
poenghasilan tenaga kerja dan kurang lebih 10 poersen akiabt ketiaksamaan dalam pendapatan
modal.
Ukuran pendapatan
Atas isu kebijakan ekonomi, orang kaya dan miskin memiliki pandangan yang berbeda,
tidak tergantung pada sumber pendapatan mereka. Orang miskin tentu mendorong
pendistribusian program blanja dan juga yang kaya menentangnya.d emikian juga masibng-
masibng kelompok mendukung subsidio imkpolsiit atau ekspilisit untuk barang yang cenderung
mengkonsumsinya secara itnensif. Disini, dukungan orang kaya terhadap subsidi untuk
prumahan yang ditempatio oleh pemiliknya sendiri, sementara orang miskin mendorong
perlakuan khusus untuk rumah sewa.
Wilayah
Penduduk darah geografis tertentu seringkali saling berbagio kepentingan.w arga dari
Sun Belt adalaht ertarik dlam penanganan pajak minyak; yang mana perhatian ditujukan pada
subsidi pertanian dan bagian utara melaklukan lobbi untuk poengeluaran atas pengembangan
perkotaan.
61
pendanaan aborsi dan juga mengemukakan tujuan untuk bantuan sekolah swasta. Kelompok etis
ini adalah diarahkan pada belanja pemerintah untuk program pendidikan bilingual. Sebagian
analist mengemukakan bahwa gender itua dlaah mulaio menjadi dasar penting bagi pembentukan
kelompok kepoentingan. Di dalam pemilihan kongres tahubn 1990an, wanita memeberi suara
dalam jumlah yang tidakl sebanding untuk demokrat, dan sebagian oleh republik atas
kesenjangan gender.
Daftar ini tentu tidak terbatas. Demikianjuga sejumlah dasar dimana kelompok
berkepentingan dapat ditetapkan, juga tiak mengejutkan bahwa orang yang berada pada sisi
berlawanan adalah sesuaid engan yang laibn, politik tentu mengambilks esuatu yang lebih
teratur.
Segitiga besi
Sekarang kita akan memeprtimbangkan interaksi kelompok kepentingand engan birokrat
dan pemilihan perwakilan. Dalam pandngan beberapa komentator sosial, ketiga hubungan ini –
segitiga besi -- adalah aspekl yang terpenting dari politik Amerika Modern. Gagasannya adalah
bahwa anggota Kongres yang mengautirisasi program tertentu, birokrasio yang mengelolanya,
dan juga kepentingan khusus mendapastkan manfaat drinya untuk menjalankan program./
sehingga kita akan mngamati sejumlah ksontruksi, lumebr dan juga indutrio permesinan dengan
birokrat dari departemen perumahan dan juga pengembnagan perkotaan dan anggota kongres
dengan konstituen untuk mendukung perumahan publik.
62
Pertanyaan yang jelas untuk mempertanyakan bagaimana tagihan itu dapat serahkan oleh
mayoritas bilka mereka hanya anggota dari segitiga besi. Ada dua penjelasan yangmungkin;
satu alasannya adalah bahwa keompok kepoentingan dan birokrat dapat terorganisir dengan baik
dan dilengkapid engan ifnormasi, sementadra mereka yang memikirkan biaya tidak terorganisir
dan tidak menyadari apa yang ebrlangsung. Bahkan bila warga yang ingin menanggung biaya
telah menapatkan informasi, maka tiak mengabaikan upaya untuk berjuang kembali. Karena
biaya program adalah dibelanjakant erhadap populasis ecara keselurudhan, saham warga lebihr
endah dan bahkan bila total melebihi total manfaat, maka tidak akana da waktu dan usaha untuk
mengorganisir hal yang brlawanan. Sebaliknya, manfaat inia alah relatif trkonsentrasi dan
membuat organsiasi lebih memiliki mabnfaat.
Alasan lain untuk keberhasilan tagihan itu adalah representatif lainnya yang terliabt
dalam segitiga besi ini dan oleh karena itu berkeingian memeprdagangkan suara untuk
memeproleh dukungan bagi proyeknya. Menurut seorang anggota dewan eprwakilan, sistem ini
bekerja sedemikian; masing-masing anggota tentu akan membiarkanproyeklnya kepada ketua
dari komite yang relevan, yang memadukannya ke dalam tagihanyang lebihs esuai. Tetapi tentu
ada aturan ibu jari dan memeprtahankan bagian yang didapat.
Secara umum, belum jelas bagaimana bobot ini diberikan apa anekdot. Menentukan
tingkat kepentingan aktual dari fenomena segitiga bes yang merupakan tugas yang sulit.
Aktor lain
Tanpa bruaha lebih ekshaustif, kita akan mencatat beberapa pihak lain yang
mempengaruhi keputusan fiskal pemerintah.
Judisiari
Keputuan pengadilan atas legalitas dari berbagai pajak tentu memiliki pengruh utama
terhadap pembiayaan pemnerintah.s alah satu aturan mahkamah agung terkenal atas pajak adalah
keputuan tahun 1895 bahwa pajak federal untuk pendapatna pribadi tidak ebrsift konstutisional.
Ini dikondisikan tahunj 1913 oleh amandemen konstitusi ke 16. Judisiari ini juga mempengaruhi
sisi pengeluaran dari perkiraan yang aa. Hakim tentu mewajibkan pengeluaran pubolika tas item
itu sebagai pendidikan bilingual dalam sekolah publik dan juga pemodelan ulang poenjara.
63
Pertanyan yang umum adalah sejauh mana judisiari itu dapat melhiat bahwa pengeluaran
yang diwajibkan akan dilakukan. Di tahun 1987, hakim pengadilan distrik menawarkan
peningkatan pajakl properti untuk Kansas City stelah pemilik suara menolak poeniongkatan
pajak yang dieprlukan untuk membiayai perbaikan wajib dari sekolah negri di perkotaan. Dalam
memeprtahankan tindakan ini, Hakim russell Clark menulis “Sebagian ebar tidak memiliki hak
untuk menyangkal yang lain dengan jaminan konstitusional dimana mereka diberi hak untuk itu.;
Jurnalis
Kemampuan untuk membawa isu kepada eprhatian publik akan memebrikans ebuah
pengruh tertentu. Misalnya, opublisitas yang diberikan di pihak rencana administrasi Reagen
untuk memangkas peluncuran sekolah dalam mempertahankannya di Kongres. Politisi, birokrat
dan kelompok kepoentingan khusus seringkali mencoba menggunakan media untuk
mempengaruhi hasil perdebatan untuk masalah fiskal. Misalnya, dalam tahunt erakhir,
pendampingan korban AIDS juga telah membawa pada perhatian publik dengan sejumlah even
media. Perhatian ini tnetu mengarah ap pemebrlakuan subsidi federal yang terus meningkat
untuk poenelitiant entang AIDS.
Pakar
Informasi juga secara potensial merupakan sumber kekuasaanyang terpenting. Legislatif
membantu mereka yang memeproleh keahlian dalam program tertentu yang seringkali
memainkan epran penting dalam membuat draft undang-undang. Mreka juga harus dapat
mempengaruhi pendapatan oleh kemampoiuan mereka untuk mempengaruhis etiap item yang
ada untuk agenda legislatif. Tentu saja, juga akan ada pakar di luar pemerintah. Banyak ilmuwan
sosial akademik yang berusaha mengugnakan keahlian mereka untuk mempengaruhi kebijakan
ekonomi. Padra ekonomi juga menginginkan kutipan John Maynard Keynes tentang gagasan
ekonom dan filusuf politikl keduanya adalah benar dan kemudian mreka salah, yang memiliki
hal yang biasa dipahamis ecara umum. Bagaimanapoun, kesulitandalam menentukan paakah
penelitian ilmu sosial mempengaruhi kebijakan dan dengan demikian meleatio berbagai saluran
dalam pengaruh yang telah aa. Dalam poenelitian tentang hubungan antara openelitian akademik
dan formula program Great Socxiety selama pemeritnahan Lyndon Johnson, Henry Aaron
(1978) mengamati bahwa dalam banyak hal, temuan ilmu sosial munculk setelah dari
pada
64
sebelum perubahan dalam kebijakan yang menyatakan bahwa kejadian politik dapat
mempengaruhi para arjana.
Selera warga
Pertumbuhan dalam belanja pemerintah adalah merupakan ekspresi selera wasrga.
Nyatakan bahwa voter median meminta barang dan jasa sektor publik (G) yang dapat dituliskan
sebagai fungsi (f) dari harga reltif dari barang sektor publik dan jasa.
G = f(P,I) (7.2)
Ada sejumlah cara yang berbeda dimana fungsi permintaan itu dapat mengarah pada
peningkatan proporsio poendapastan yayng dibelanjakan untuk barang sektor publik dan jasa.
Naytakann bahwa ketika pendapaddtan meningkat dalam persentase tertentu, maka kuantitas
yang diminta dari barang dan jaa publik meningkat dengan persetnase yang lebihbear –
elastisitas pendapatna eprmitnaan adalah lebihbear dari satu. Bila ini adalah kasus, maka proses
pertumbuhan pendapatan adalah mengarah apa peningkatan saham pendapadtan untuks ektor
publik,s elain dari hal yang sama. Demikian juga bila elastisits G yang mengarah ke I adalah
kruang dari satu tetapi P tentu cukupo dalam berbagai halkd alam meningkatkan pendapatna
yang terjadi.
65
Hal penting adalah bahwa peningkatanr elatif dlam ukurans ektor publik tidak terlalu
menekankan apa yang salah dalam proses politik dimaksud. Pertumbuhan pemerintah tentu akan
menjadi kosnekuensid ario keinginan para pemilih yang secara rasional akan memeprhitungkan
biaya kesemaptanyang aa dalam konsumsi di sektor swasa. Pertanyaan ini adalah menjadi
sesuatu eprubhahan aktuald alam P dan I yang kemudian diperhitungkan dalam perubahan
historis dalam G. untuk menjawab pertanyaan ini, Thomas Borcherding mulai dengan
menghitung perubahan persentase dalam PO dan I yang telah berlangsung selama beberapa
waktu. Kemudian dia akan mengalikan perubahan persentase dalam I dengan elastisitas G
dengan mengacu keapda P, dan perubahan persentase dalam I oleh elastisitas engan mengacu
kepaa I. poerhitungan ini tentu menghsilan eprubahand alam G yang terkait dengan perubahan
dalam P dan I. Borcherding kemudianj membandingkan fitur ini dengan perubahan aktual di
dalam G dan menemukan 38 persen mengalami pertumbuhand alam anggaran publik Amerika
Serikat yang dijelaskan oleh persamaan (7.2). Sementara dapat diperhitungkan dengan apa yang
menjuadi sejarah voter median.
Richard Musgrave (1980) mengemukakan bahwa faktra historis adalah tidak sesuai
dengan analisis ini. ‘ada sedikit bukti bahwa pengeluaran diarahkan pada ekspresi sosial yang
terus mengalami peningkatan. Juga dicatat bahwa di Eropa Barat sejumlah peningkatan ukuran
dan ruang lingkup pemerintahan dalam paska perang dunia II telah dicapaiod engan sesuatu,
tetapi tentu dengan melihat resurgensi dalam dubnia militer. Ikontribusi utama dari analisis
Marxist ini adalah pengenalan eksplisit dari hubungan antara sistem ekonomi dan politik sebagai
pertumbuhan sumber.
66
Kesempatan kejadian
Berbeda dengan teori yanbg memandng pertumbuhan pemerintah menjadi sesuatu yang
tidak dapat dielakkan. Dalam periode normal, maka hanya ada pertumbuhan sedikit dalam
belanja publik. Kadangkala, shock eksternal untuk sistem sosial dan ekonomi mmbutuhkan
tingkat p belanja pemerintahan dan juga metode pembiayaan khusus. Bahkan stelah shock
menhilang, maka level ini akan terus muncul. A.T. Peakock dan J. wiseman menhebut hal ini
sebagai efek pergeseran. Contoh shock ini adalah depresi yang lebih besar, perang dunia II,
Great Society dan Perang Vietnam.
Sikap masyarakat
Dalam pembahasan yang lebih populer, kadangkala dinyatakan bahwa perubahan spesifik
dalam sikapo masyarakat juga telah mendorong pertumbuhan pemerintah,. Robert lubar (1980)
mengemukakan bahwa trend sosial mendorong pebnilaian priabdi yang mengarahkan mereka
kepaa permintaan eksdtravagansi untuk sistem politik. Pada saat yang sama, periklanan televisi
jgua telah menciptakan suatu harapan yang lebh tinggi dengan mendorong pada mentalitas Santa
Claus yang menyebabkan olrang kekurangan trak fakta dalam program pemerintahan dengan
oportunity cost yang telah ada.
Bagaimanapun dapat dikemukakan bahwa orang yang salah pemahamio manfaat proyek
poemerintah tentu terkait dengan biaya. Dlam kasus ini, akan ada kecenderungna untuks etktor
swassta menjadi lebihkecil, tanpoa melihat apa yang lebihbear. Secara umum meskipun
fenomena sosial ini tentu diperhitungkan ubntuk beberapa pergerakan dalam pertumbuhan
belabnja pemerintah, namun tentu juga dibutuhkan waktu dalam beberapa tahun.
Redistribusi pendpatan
Pemerintah mengalami pertumbuhan karena orang yang berpenghasilan rendah
menggunakan sistem politik untuk mendistribusikan pendapatannyakepada mereka. Gagasannya
adalah bahwa para politisi dapat menarik pemilih yang memiliki penghasilan diobawha
menengah untuk menawarkan manfaat yang trkait dengan penghasilan mereka. Ketika
penbghasilan rendah dan rta-rata melebihi median, maka mekanisme yang digunakan untuk itu
adalah redistribui yang mengarah kepada isnentif, politisio memiliki insentif untuk
meningkatkan ruang lingkupo distribusi pendpatan yang disponsorio oleh epmerintah.
Nyaatakanlah abhwa ada lima pemilih yang berpenghasilan $5.000, $10.000, $15.000; $25.000
67
dan $40.000. pendapadtan menengah adalah $15.000 dan penghasilan rata-rata $19.000. politisi
yang mendukugn program pemerintah mengalihkan penghasilkan mereka dengan kruang dari
$25.000 yang memenangkan suara mayoritas.
Bila ini menjadi sebuah kasus, maka harus dijelaskan mengapa saham pengeluaran
publik ini meningkat secara gradual. Mengapa tidak ada pengalihan yang besar terhadap
konfiskasi yang kurang baik dari orang kaya >? Karena negara barat, propertidan atau ketentuan
status dari voting tentu telah dihilangkan secara aktuals elama abad terakhir., di Amerika Serikat,
beberapa poenghalang yadng tersisa terhapovoting alaah dihilangkan oleh undang-undang hak
sipil yang dikeluarkanditahun 1960-an. Perluasan hak untuk suara opada dasar skala penghasilan
meningkatkan proporsi pemilih untuk mendukung politisi yang mnenjanjikan redistribusi. Disini,
akan ada perluasan waralaba yang mendorong pada pertumbuhan did alampemerintah
dibandingkan dengan yang lain.
Salah satu amsalah terkait teori ini adalah kegaglaan untuk menjelaskanmetode yang
digunakan oleh pemerintah dalam pendapatan redistribusi. Bila ini benar,s ebgian besar
pengalihan pendapatan harus ditujukan kepaa orang miskin dan tentud engan memaksimu8mkan
kesejahteraan mereka, yaitu transfer tunai. Disamoping itu akan aa bab 8, dengan pengali8han di
Amerika Serikat yang dapat diekmbangkan untuk kelas berpenghasilan menengah ke atas.
Pandangan alternatif dari pandangan redistribusi pendapatan ini fokus bukan hanya pada
orang miskin, ttapi juga pada mereka kelas menengah. Sepertio dikemukakan oleh George
Stigler (1970), “Belanja umum adalah dibuat untukl kepoentingan kelas menengah dan dibiayai
oleh pajak yang telah ditanggung oleh orang miskion dan orang kaya. Tetapit entu akan ada
program alih pemerintahandengan kepentingan bagi orang kaya misalnya pembahasan medicare
di bab 11.
Program transfer yang memberikan manfaat bagi kelas berpenghasilana dalahd pat
terlihat secara bersamaan,s ehingga berbagai pandangan dari redistribusi pemerintah ini aldaah
tidak terlalu eksklusif secara mutual. Hal penting disini adalah thema yang umum. Pertumbuhan
pemerintahan adalah mrupakan kosnekuensid ario mereka yang berusaha menggunakan sistem
politik untuk penghasilan yang ada. Pertumbuhan pemerintahan ini adalah merupakan usaha
yang ditujukan paa pendapatan.s ecara umum, aktivitas ini disebut mencari sewa mengguakan
68
pemerintah untuk memeproileh pengembalian normal yang lebih tinggi. Melalui segitiga besio
yang dibahas terdahulu, koalisio politisio juga dengan kelompok keopentingan khusus dan
birokrat mengarah pada program peningkatan ukuran.
Juga ada beberapa hipotesis yang berbeda untuk menjelaskan pertumbuhan peran
ekonomi negara mreka. Demikian juga, kesmepatan untuk mengujinya secara ekonomis. Dapat
dimulaid engan tindakan yang sulit untuk mengukur ukuran pemerintahan. Disamping itu, maka
sangat sulit unjtuk mengkuantifikasi beberapa variabel yang pentibng dalamt eorio yang
berorientasis eara politik – bagaimana misalnya kekuasaan birokrasi dapat diukur.
Dua jenis argumen telah dibuat menyangkut perdepatan yang dapat terkontrol. Salah satu
pandangannya adalah bahwa masalah dasar itu muncul dari komitmenyang dibuat oleh
pemerintahan di masa lalu, sehingg akan ada sedikit elgislator dan esekutif yang dapat
melakukan perubahan terhadap nilai pertumbuhan komposisi belanja pemerintah. Porogram ini
tentu memberikan manfaast bagi mereka yang pensiun, yang disabel, pengangguran, yang sakit
dan jga orang lain yang termasuk dalam kategori pengeluaran yang tidak terkontrol.
Ada beberapa kontroversi terhaap pengeluaran yang tidak terkontrol ini. Bila elegislasio
menciptakan program, maka akan lebih baik. Menurut teori, sebagian program ini tentu dapat
direduksi atau bahkan dihilangkan. Dalam kenyataannya, pertimbangan moral dan politik
terhadap kemunculan janji masa lalu kepada berbagai kelompok dalam populasio. Rduksi yang
srius tentu harus dijadwal jauh ke masa depan sehingga akan ada komitmen didasarkan pada hal
dimaksud.
Menurut argumen kedua, lembaga pol9tik kita telah berkembang dan membawanya di
bawah kontrol sebagai abgiand ario perubahan programyang telah ada.
69
Perubahan insentif birokrasi
Niskanen yang memandang birokrasi sebagai penyebab pertumbuhan pemerintahan,
menyatakan bahwa isnentif keuangan harus diciptakan untuk memitigasio tendensi birokrat.
Msialnya, upah dari manajer pemerintahan yang dibuat tergantung sara engatif pada jumlahd
alam ukuran yang ada. Birokrat yang memangkas asnggarant entud apat dimunculkan,.
Bagaimanapoun, sangt mudah untuk membayangkan sistem yang mengarah kepoada hasil
yhagn tidak diinginkan. Untuk meningkatkan upah ini, maka birokrat tentu dapat mengurangi
berbagai bagiand alam manfaast margin untuk biaya marginal yang ada.
Pada dasarnya, tujuan reformasi tahun 1974 adalah ubntuk menambahkan rasionalitas
terhadap proses anggarandengan mendorong Kongres memberikan suara total, diampoing item
individu. Kritik dari reformasi ini mengemukakan proses belanja tentang apa yang telah ada
70
dengan defisit federal. Tentu saja, keberaaan defisit ini tidakl memeporlahtklan pengeluaran
yang terlalu tinggi.
Menurut HRG, separuh dari potongan wajib itu berasal dari pertahanan dan separuh lainnya dari
belanja diluar pertahanan. Tetapi beberapa rpogram ini menjadi pengecualian termasuk jaminan
sosial, pembayaran bunga untuk hutang nasional, pembayaran baiay kesehatan dan juga kontrak
multi year Pentagon. Program pertahanan yang tidak dikecualikan dipangkas dengan proporsi
yang sama.
Semua waktu yang berlalu HRG adalah bersifat kontroversial.; ini akan dijelaskan
sebagai tindakan desperasi legislatif, klumsi dan sebagainya sebagai hal penting dalam
eksperimen politik. Mereka yang mendukung GRH meyakini bahwa logrolling dan kepentingan
politik khusus mengarha pada insentif untuk meningkatkan belajna pemerintah. GRH
memungkinkan legislator untuk mengembangkan kosntituen mereka dalam menghabiskan
potongan GRH yang telah ada.
Untuk lebih kritis, maka akan ada Kongrs untuk mengembangkan tanggung jawab untuk
mengambil keoputuan anggasran, satu poroponen yang ada. Dalam kehdupan pribadi sebagai
kebhidupan politik,m maka sangat bijaksana agar kepentingan ini didorong oleh strategi yang
lebih baik dan formula yang telah berkembang.d emikian juga berbagai sisi utama yang memang
telah dilakukan untuk tugas itu.
71
Kritik GRH ini memfokuskan pehatian paa prosedur pemangkasan secara otomatis. Bila
belabja itu dikruangi, maka harus dilakukan dalam suatu cara dimana tunjangan sosial marginald
ari jumlah uang yang dihabiskan dalam setiap program adalah sama. Secara umum,d engan
persentase yang sama dari anggaran program tiak akan konsisten dengan aturan. Sehingga, GRH
tidak memungkinkan prioritas yang ditetapkans ecara rasional. Misalnya dengan lembaga
penegakkan obat yang memang mengalami pemangkasan anggaran dalam pemanfaatan zat yang
ilelgal. Dengan kata lain bahwa Pilihan Gramm Rudman ini adalah memberikan arahan
pemikiran.
Demikian juga kita kembali paa sisi kritik dan penonjolan GRH. GRH ini tidak
mendorong pada trauma dari potongan dalam pembelanjaan,d alam berbagai defisit anggaran.
Dalam beberapa tahun, legislator mengggunakan gerakanj untuk memenuhi target GRH dan juga
menghidnari sekuester., demikian jgua operasi yang memang telah diekmbangkand enganr
atusan juta engeluaran dalam settahun. Merokok dan bercermin adalah dilarang tetapi
sedikitdilaksanakan. Untuk mengurangi defisit tahujn 1990-an, misalnya, maka epruahaan
telepon adalah membayar pajak mingguan dengan penambahan $120 juta .
Disamping tricker, legislator juga emrubah legislasi GRH. Misalna, legislasi GRH juga
disebutkan ntuk anggaran seimbang tahun 1991. Target untuk tahun 1988 juga akan
diamandemenkan, dan akan sampai paa defisit tahun 1991 yang ditargetkan untuk tahun 1988.m
anggaran initentu dilewatkan tahunj 1991 yabng memaut berbagai estimasi sebesar $260 juta;
namun demikian pemangkasan belnaj aGRH adalah tidak ada.
Target GRH sebelumnya untuk tahun 1990 adalah $36 milyar. Gamabran ktual adalah
$220 milyar. Ini mengarah pada eprasdaand ari apa yang tleah ada dan jgua perubahan utama
dlam GRF yang telah diungkngkantahun 1990an. Pertama adalah membuat kegagaland alam sisi
acak yang mencapaio target defisit dengan aksi yang ada, fokus untuk pergeseran target yang
telah ada. Secara khusus, untuk tahunj 1991 hiungga 1994, undang-undang baru telah
diembangkan dalam kategori program yang telah ada dengan berbagai konsekuensi yang
diadakan. Bila target itu dilampaui, maka administrasid ari autorisasi ini adalah mengarah pada
program di dalam beberapa kategori. Dalam versi sebelumnya, semua kategori blanja ini adalah
telah dilampaui. Alasan untuk eprubhahan ini adalah undang-undang GRH yang mengarah pada
berbagai potongan yang telah ada.
72
Melihat keterbatasan kelembagaan
Sebagian komentator meyakini bahwa kelemahan Gramm Rudman Holling inia dalah adanya
legislasi dan kesiapan yang dapat diamandemenkan, disucirgai atau diulangi oleh mayoitas suara
dari Kongres. Mereka juga terus harus mengembangkan suatu aturan anggaran k dalam
kosntitusi itus endiri. Di awal tahun 1980-an, amandemen kosntitusional yang diajukand engan
ketentuan berikut dapat memberikan perhatian khusus :
1. Kongres harus mengadoipsio pernaytaan anggaran “Di dalam mana total outley adalah tidak
lebih besar dari total penerimaan.
2. Total penerimaan tiak meningkat dengan nilai yang lebih beasr dari pada laju peningkatan
dalam pendapatan ansional
3. Kongres dan Presiden yang harus memastikan bahwa outlay aktual tidak melebihi rangkaian
yang ditetaopklan dalam lapooran anggaran
4. Ketentuan dapat diarahkani pada waktu perang.
Meskipun amandemen ini telah menerima dukungan politik (termasuk presiden) setelah
menjalani perdebatan yang panjang lebar, mengalami kegagalan untuk melewatkannya ke dalam
kongres. Sebagian pakar ekonomi liberal dan persuasi politik konservatif meyakini adanya
beberapa alasan amandemen yang telah ada.
Pertama, mengadopsio pernyataan outlay dan penerimaan yang menuntut perkiraan tentang
bagaimana ekonomi dapat ebrjalan. Permasalahan ini tentu sangat sulit sehsingga perkiraand
engan itnegritas inid apat sampai pada estimasi yang ebrebda. Badgiamana Kongres memilih
diantara perkiraan yang telah ada ? Bila ini dipilih, maka Kongres tentu akan dapat
dikembangkand engan sesuatu yang lebih baik dengan bias pertimbangan politik. Mereka yang
ingin mengembangkan pengeluaran, akan mendorong perkitaan yang menunjukkan angka
pertumbuhan penerimaan pajakl dalam tahun mendatang.
73
anggaran. Secara umum eksperimen dengan GRH yang dibahas terdahulu menunjukkan bahwa
bila politisio memilikio insentif untuk meningkatkan pengeluaran yang telah ada.
Akhirnya, sarjana hukum juga menctat beberapa pertanyaan penting. Apa yang terjadi bila
ada defisit ? Apoakah keseluruhan Kongres ini telah ada ? Apakah Kongres telah mendapatkan
sesuatu yang lebih ?” Apakah warga tugngal pergio ke pengadilan dan mendapatkan injungsi
untuk menghentidkan aktivitas pemerintahan ataud efisit ? Demikian jgua pengalamand engan
GRH dalam rangkaian informasi. Vberbagaio deadline dinyatakan dalam berbagai kesalahan
yang telah ada.
Kesimpulan
Pilihan publik ini adalah dibuat secara lengkap meskipun belum dapat dipahami dengan
sempurna. Berbeda dengan model demokrsi yang sederhana, terlihat ada kekuatan yang
mendorong belanja pemerintah jauhd ari tingkatan yang diinginkan oleh voter median. Kritik
proses anggaran saat ini belumn dapat dikaitkand engan alternatif yang telah ada. Formualsi
aturand an pembatas untuk rpsoes anggaran, baik level statutori ataupun konstitusional adalah
item yang lebih baik dari agenda politiks elama beberapa tahun ke depan, dalamn konteks ini
harus ditekankan penilaian yang memang tidak dapat dipersamakan ataut idak cukup untuk
mengarahkan pemerintahsebagai sebuah institusi atau lembaga yang buruk. Orang akanj lebih
menyukaio pendekatan berorientasi pasar untuk alokasi sumber yang tidak pernah berusaha
memperbaiki paasr. Hal yang sama juga terjadi di pemerintahan.
F. Ringkasan
Bab ini menguji beberapa masalah pilihan publik dalam konteks demokrasi langsung dan
demokrasi perwakilan
Demokrasi langsung
Para ekonomi meneliti beberapa metode penyediaan barang publik :
o Lindahl menentukan hasil dalam keputuan yang tegas untuk menetapkan sejumlah
barang publik yang efisien tetapidengan tetap bergantung pada preferensi yang jujur
o Voting mayoritas dapat mengarah kepada keputusan yang tidak konsisten menyangkukt
barang publik bila beberapa selera orang tidak memiliki satu puncak.
74
o Logrolling memungkinkani pemiih mengungkapkan itnensita kesukaan mereka dengan
memeprdagangkan suara. Perolehan minoritas tentuj menimbulkan biaya atas kerugian
yang lebih besar.
Teorema ketidakmungkinan Arrow menaytakan bahwa secara umum hampir tidak
dimungkinkan menemukan aturan pengambilan keputuan yang secara simultan memenuhi
sejumlah kriteria yang masuk akal. Imkpoliaksio inia dalah demokrasi yang rentan terhadap
ionkonsistensi meynangkut barang publik dan keputusan lainnya.
Demokrasi perwailan
Penjelasan kinerja pemerintahan aktualk membutukan kajian itneraksi dari pejabat yang
dipilih, karyyawan publoik dan kelompok berkepentingan khusus
Di bawah asumsi yang terbatas, aksi dari pejabat yang dipilih tentu meniru keinginan voter
median.
Voter atau pemilih dapat merespon kienrja ekonomi terakhir. Bila demikian, tindakan
poolitisiyang dipiolih adalah terfokus pada pengaruh ekoomi. Penelitian belakangan ini
menunjukkan bahwa kondisi ekonomi jangka dekat adalah merupaikan prediktor yang
memiliki kekautand rio periolaku voting dalam pemilihan presiden.
Karyawan publik memiliki dampak yang penting terhadap perkembangan dan implementasi
kebijakan ekonomi. Salah satu teori yang memrpediksikan birokrasi adalah berusaha
memaksimumkan ukuran anggaran yang ada, mengahsilkan suplai jasa.
Wasrga swasta yang mencaris ewa membentuk kelompok untuk memepngruhi aktivitas
pemerintah. Minat khusus dapat terbentuka tas dasar sumber pendapoatan, ukruan
pendapatan, industri, wilayah dan karakteristik personal.
Pertumbuhan pemerintah telah dipercepat oleh berbagai tindakan. Penjelasan fenomena ini
meliputi
o Preferensi harga
o Teori marxist. Masrcisme secara sederhana memprediksikan bahwa sektor publik harus
diokembangkan dan dioprluas untuk menyerapo kelebihan produksi di swastaa
o Kesempatan. Kejadian acak (seperti perang) meningkatkan pertumbuhan pemerintah
sementara inersia mencegah kembali pada level sebelumnya.
o Sikap masyarakat. Harapoan yang tidak realsitis menghasilkan peningkatan permitnaan
yang mengabaikan opportunity cost dari program publik.
75
o Redistribusi pendapastan. Dua teorio ini sangat populer. Salahs atunya memrpediksikan
politisi yang membentuk koalisi miskin dan redistribusi atau pembagian kekuasaan.
Yanglain menekankan kelompok menengah dan kelompok berpenghasilan atas
menggunakan segitiga besi untuk meningkatkanpangsa pendapatan mereka.
Proposal untuk mengontrol pertumbuhan dalam pemerintahan meliputi desentralisasi untuk
mengurangi kekautan birokrasi, mendorong kompetisi sektor swasta, membentuk proses
anggaran, dan mengarahkan pembatasan legislatif.
Sebagaimana diamandemen tahun 1990, undang-undang Gramm – Rudman – Holling
meminta Kongres untuk memenuhi target belanja setiap tahunna. Bila target ini tidak terpenuhi,
maka pemangkasan belanja otomatis akan dimandatkan.
76
BAB III
a. Kelebihan
1. Buku ini menggunakan bahasa yang komunikatif, sehingga buku mudah dimengerti oleh
pembaca.
2. Buku ini menggunakan banyak referensi dari beberapa pendapat ahli dalam penguatan isi
materi.
3. Buku ini juga bisa digunakan sebagai pedoman mahasiswa yang mempelajari Ekonomi
Publik dan bisa menjadi bahan ajar guru/dosen yang mengajarkan tentang Ekonomi
Publik.
4. Pada buku ini juga dilengkapi soal-soal latihan yang dapat membantu pembaca untuk
lebih mengerti lagi tentang isi materi.
b. Kekurangan
1. Walaupun menggunakan banyak referensi dari beberapa ahli dalam penguatan isi
materi, tetapi materi yang di paparkan dalam buku ini kurang lengkap.
2. Dalam buku ini, banyak terdapat kesalahan dalam pengetikan sehingga akan menghambat
pembaca untuk lebih mengerti isi materi.
3. Buku ini tidak memiliki isbn.
4. Penjelasan dalam bab 6 dan 7 pada buku ini terlalu berbelit belit, dan tidak
menyertakan ringkasan isi buku dalam setiap materi babnya.
77
BAB IV
PENUTUP
a. Kesimpulan
Terlepas dari kekurangannya, buku ini sudah sangat bagus dalam hal penyampaian materi.
Dengan menggunakan banyak referensi dari ahli atau dari buku lain yang mendukung dalam
penguatan materi. Ditambah dengan latiahan–latihan soal yang ada dapat lebih membantu
pembaca untuk lebih mengerti isi dari materi yang ada di buku. Sehingga buku ini bias dijadikan
pedoman bagi mahasiswa yang mempelajarinya atau bagi guru yang mengajarkan Ekonomi
Publik.
a. Saran
Seharusnya buku tidak memberikan penjelasan tentang isi materi secara berbelit-belit dan buku
seharusnya menyertakan ringkasan di setiap babnya, untuk mempermudah pembaca mengambil
inti sari dari setiap materi dalam buku. Sehingga dapat membantu pembaca untuk lebih
memahami isi materi.
78