Anda di halaman 1dari 8

SIKLUS BISNIS (KONJUNKTOR), FLUKTUASI PEREKONOMIAN,

PERMINTAAN DAN PENAWARAN AGREGATIF, KEBIJAKAN


STABILISASI

NAMA ANGGOTA KELOMPOK 4 :


1. DELVIA IRENE TERESIA SIHALOHO
NIM : 7201141003
2. SANTI FITRIANI MUNTHE
NIM : 7203341017
Siklus Bisnis (Konjuktur) Fluktuasi Perekonomian

Siklus bisnis adalah fluktuasi ekonomi yang melanda produksi nasional,


pendapatan, kesempatan kerja, yang biasanya berlangsung selama 2 sampai
10 tahun, yang di tandai dengan adanya kontraksi dan ekspansi di seluruh
sector ekonomi. Atau Siklus ekonomi adalah periode yang terulang secara
teratur dalam pengembangan sebuah pasar perekonomian. Keseluruhan trend
dari pertumbuhan ekonomi disertai dengan adanya fluktuasi secara periodik
dalam aktivitas perekonomian, yaitu : kemunduran dan perluasan yang terjadi
secara silih berganti pada produksi, investasi, peningkatan dan penurunan
pada level pendapatan, ketenagakerjaan, harga-harga, suku bunga dan rate
pada sekuritas. Siklus aktivitas ekonomi meliputi 4 fase berikut:
1. Ekspansi
2. Peak
3. Resesi
4. Bottom
Fluktuasi ekonomi

Fluktuasi ekonomi adalah kenaikan dan penurunan aktivitas ekonomi secara relative dibandingkan dengan
tren pertumbuhan jangka panjang dari ekonomi.Fluktuasi ini atau business cycle (siklus bisnis), bervariasi
dalam intensitas dan jangka waktunya.Kenaikan dan penurunan biasanya meliputi Negara dan bahkan dunia,
dan mempengaruhi seluruh dimensi dari kegiatan ekonomi, tidak hanya tingkat pengangguran dan produksi.

A. Teori Real Business Cycle


Teori Real Business Cycle memberi kontribusi penting dalam ilmu ekonomi dengan memberi sudut pandang
baru yang berbeda dalam mengkaji fluktuasi jangka pendek dari output dan kesempatan kerja (employment)
yang dijelaskan dengan menggunakan substitusi tenaga kerja antar waktu. Dalam teori ini, fluktuasi dianggap
sebagai perubahan dalam tingkat output alami atau keseimbangan dengan tetap mempertahankan model
klasik sebagai acuan. Teori ini mengasumsikan bahwa harga dan upah adalah fleksibel, bahkan dalam jangka
pendek. Dengan asumsi complete price flexibility, teori ini menganut classical dichotomy dimana variabel-
variabel nominal seperti pergerakan uang dan tingkat harga tidak mempengaruhi variabel-variabel di sektor
riil seperti output dan pengangguran (Mankiw, 2000). Teori ini menyatakan bahwa pergerakan di sektor riil
disebabkan oleh faktor alami di sektor ini sendiri. Seperti terjadinya technological shock yang membuat
produktivitas meningkat yang kemudian berakhir pada perekonomian yang semakin meningkat.
B. Teori Business Cycle Keynesian
Para pengkritik teori Real Business Cycle umumnya berasal dari penganut aliran Keynesian.
Banyak dari mereka percaya bahwa fluktuasi output dan kesempatan kerja dalam jangka
pendek disebabkan oleh terjadinya fluktuasi dalam permintaan agregat akibat lambatnya
upah dan harga menyesuaikan dengan kondisi ekonomi yang sedang berubah. Dengan kata
lain teori ini percaya bahwa upah dan harga bersifat kaku/sulit berubah, sehingga peranan
pemerintah dalam kebijakan fiskal dan moneter sangat diperlukan untuk menstabilkan
perekonomian. Karena teori ini dibangun diatas model permintaan agregat dan penawaran
agregat tradisional, maka dalam teori ini dikatakan bahwa perubahan harga dari biaya
sekecil apapun akan memiliki dampak makroekonomi yang besar karena adanya
eksternalitas permintaan agregat.

C. Teori Business Cycle Moneter


Teori business cycle moneter menekankan pada pentingnya guncangan permintaan,
khususnya terhadap fluktuasi ekonomi, tetapi hanya dalam jangka pendek. Dalam business
cycle moneter dan keynesian, uang mempengaruhi output sedangkan teori real business
cycle menyatakan bahwa output mempengaruhi uang.
Permintaan Agregat
Permintaan agregat ( aggregate demand, AD) adalah hubungan antara jumlah output yang
diinginkan dan tingkat harga agregat. Dengan kata lain, kurva permintaan agregat menyatakan
jumlah barang dan jasa yang ingin dibeli orang pada tingkat harga tertentu.

Mengapa kurva permintaan agregat miring ke bawah


Kurva permintaan agregat AD menunjukan hubungan antara tingkat harga P dan jumlah barang
dan jasa yang diminta Y. Kurva itu digambar untuk nilai penawaran uang M tertentu. Kurva
permintaan agregat miring ke bawah : semakin tinggi harga P, semakin rendah tingkat
keseimbangan riil M/F, dan karena itu semakin rendah jumlah barang dan jasa yang diminta Y.
Kita juga bisa menjelaskan kemiringan dari kurva permintaan agregat dengan memikirkan
penawaran dan permintaan untuk keseimbangan uang riil. Jika output lebih tinggi, orang-orang
terlibat dalam lebih banyak transaksi dan membutuhkan keseimbangan riil yang lebih tinggi.

Pergeseran dalam kurva permintaan agregat


Kurva permintaan agregat digambar untuk nilai penawaran uang. Dengan kata lain, kurva tersebut
menyatakan kombinasi yang mungkin dari P dan Y untuk nilai M tertentu. Jika Fed mengubah
penawaran uang, maka kombinasi yang mungkin dari P dan Y berubah, yang berarti kurva
permintaan agregat bergeser.
Penawaran Agregat
Penawaran egregat ( aggregate supply AS) adalah hubungan antara jumlah barang dan jasa
yang di tawarkan dan tingkat harga. Karena perusahaan yang menawarkan barang dan jasa
memiliki harga fleksibel dalam jangka panjang tetapi harga yang kaku dalam jangka
pendek, hubungan penawaran agregat bergantung pada horison
waktu.

1. Jangka panjang : Kurva penawran agregat vertical


Jika kurva penawaran agregat adalah vertikal, maka perubahan dalam permintaan agregat
mempengaruhi harga tetap tetai tidak output.
2. Jangka pendek : Kurva penawara agregat horizontal
Keseimbangan jangka-pendek dari perekonomian adalah perpotongan kurva permintaan
agregat dan kurva penawaran agregat jangka-pendek horisontal ini.
3. Dari jangka pendek ke jangka panjang
Selama periode waktu yang panjang, harga-harga adalah fleksibel, kurva penawaran
agregat adalah vertikal, dan perubahan dalam permintaan agregat mempengaruhi tingkat
harga tetapi tidak output.
Kebijakan stabilisasi

Kebijakan stabilisasi pada dasarnya adalah kebijakan ekonomi


makro, yang digunakan oleh pemerintah untuk mengandung
fluktuasi di suatu negara inflasi dan kerja tingkat sementara sisi-
by-side mengoptimalkan pertumbuhan pendapatan Nasional.
Kebijakan stabilisasi digunakan untuk membantu perekonomian
pulih dari krisis ekonomi.
Thank you

Anda mungkin juga menyukai