Anda di halaman 1dari 4

TUGAS TUTORIAL KE-2

PROGRAM STUDI EKONOMI PEMBANGUNAN

Nama Mata Kuliah : Ekonomi Moneter


Kode Mata Kuliah : ESPA4227
Jumlah sks : 3 (tiga) sks
Nama Pengembang : Esa Kukuh Imana, M.M
Nama Penelaah : Rini Febrianti, S.E., M.E.

Skor
No Tugas Tutorial
Maksimal
1 Jelaskan faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran 25
uang!

2 Jelaskan yang anda ketahui tentang Inflationary gap! 25

3 Jelaskan alat ukur kebijakan moneter untuk mencapai kestabilan 30


ekonomi!

4 Jelaskan Mekanisme transmisi kebijakan moneter menurut Taylor! 20

* coret yang tidak sesuai

Jawaban
1. Jelaskan faktor yang mempengaruhi pergeseran kurva penawaran uang!
Faktor-faktor yang menyebabkan pergeseran kurva permintaan agregat adalah :

Pendapatan masyarakat
Pendapatan masyarakat sangat berpengaruh pada permintaan akan barang dan jasa,
jika pendapatan masyarakat tinggi maka konsumsi akan barang dan jasa juga ikut
meningkat, dan hal ini akan mempengaruhi pergeseran kurva permintaan.

Intensitas kebutuhan
Intensitas kebutuhan seperti kebutuhan primer, kebutuhan sekunder dan tersier sangat
mempengaruhi kurva permintaan, karena masing-masing kebutuhan orang berbeda-
beda.

Perubahan harga barang lain yang berhubungan


Perubahan harga barang lain yang berhubungan mempengaruhi pergeseran kurva
permintaan.

Selera
Selera konsumen sangat mempengaruhi kurva permintaan.

Jumlah penduduk
Jumlah penduduk yang banyak akan berpengaruh jumlah permintaan, oleh sebab itu
jumlah penduduk mempengaruhi kurva permintaan.

Kurva penawaran menunjukkan hubungan antara harga suatu produk dengan kuantitas
yang ditawarkan (kuantitas yang bersedia diproduksi/dijual). Kurva penawaran ber-
slope positif, yaitu jika harga naik maka kuantitas penawaran akan bertambah, dan
sebaliknya. Kurva permintaan menunjukkan hubungan antara harga suatu produk
dengan kuantitas yang diminta. Permintaan ber-slope negatif terhadap harga (hukum
permintaan). Dengan kata lain, ketika harga naik permintaan akan turun, dan ketika
harga turun permintaan akan naik.

2. Jelaskan yang anda ketahui tentang Inflationary gap


Kesenjangan inflasi atau inflationary gap adalah kondisi yang terjadi ketika permintaan
barang dan jasa melebihi produksi karena faktor-faktor seperti tingkat pekerjaan yang lebih
tinggi secara keseluruhan. Begitu juga faktor peningkatan aktivitas perdagangan atau
peningkatan pengeluaran pemerintah.
Hal ini dapat menyebabkan PDB riil melebihi potensi PDB, yang mengakibatkan kesenjangan
inflasi. Inflationary gap terjadi karena peningkatan relatif dalam PDB riil yang menyebabkan
perekonomian meningkatkan konsumsinya. Ini menyebabkan harga-harga naik dalam jangka
panjang.
Penting diperhatikan bahwa inflationary gap terjadi ketika PDB riil lebih tinggi dari PDB
perekonomian dengan kesempatan kerja penuh (juga dikenal sebagai PDB potensial).
Pertimbangan ekonomi di mana tingkat pendapatan ekuilibrium adalah USD 200 M
sedangkan pendapatan potensial adalah USD 100 M. Ketika pendapatan ekuilibrium
melebihi pendapatan potensial, dikatakan ada inflationary gap, yang dalam hal ini sebesar
USD 100 M.
Kesenjangan inflasi ini, bagaimanapun, mewakili titik dalam siklus bisnis ketika ekonomi
berkembang. Karena jumlah dana yang lebih tinggi tersedia dalam perekonomian, konsumen
lebih cenderung untuk membeli barang dan jasa.
Dengan demikian, permintaan barang dan jasa meningkat tetapi produksi belum
mengimbangi pergseran tersebut. Harga naik untuk memulihkan keseimbangan pasar.
Keitka potensi PDB lebih tinggi dari PDB riil, kesenjangan tersebut disebut sebagai
kesenjangan deflasi.

Mari kita asumsikan bahwa Yf adalah tingkat ketenagakerjaan penuh dari pendapatan
nasional. Jika C + I + G + (X - M) adalah kurva permintaan agregat (AD) yang memotong garis
45 ° pada titik A maka pendapatan keseimbangan ditentukan pada Yf. Tidak akan ada
kenaikan harga karena permintaan agregat sama dengan pasokan agregat. Sekarang jika
kurva AD bergeser ke AD', output keseimbangan tidak akan meningkat karena output tidak
dapat ditingkatkan di luar tingkat ketenagakerjaan penuh.
Dengan kata lain, karena pekerjaan penuh, output tidak dapat meningkat menjadi Y*.
Dengan demikian pada tingkat Yf output ketenagakerjaan penuh, terjadi kesenjangan inflasi
sejauh AB. Jarak vertikal antara permintaan agregat dan garis 45° pada tingkat
ketenagakerjaan penuh pendapatan nasional diratakan kesenjangan inflasi. Atau pada
pekerjaan penuh, ada kelebihan permintaan AB yang menarik harga.

Untuk menggambarkan kesenjangan inflasi dengan cara yang sederhana, kami menggunakan
Gbr. Dalam angka ini, kami menimbang permintaan agregat (yaitu, C + I + G + X-M) dan
pasokan agregat. Karena yang pertama melebihi yang terakhir, kesenjangan inflasi muncul.

3. Jelaskan alat ukur kebijakan moneter untuk mencapai kestabilan ekonomi


a. Kesempatan kerja
Semakin besar gairah untuk berusaha, maka akan mengakibatkan peningkatan
produksi.Peningkatan produksi ini akan diikuti dengan kebutuhan tenaga kerja.
b. Kestabilan Harga
Apabila kestabilan harga tercapai maka akan menimbulkan kepercayaan di
masyarakat.Masyarakat percaya bahwa barang yang mereka beli sekarang akan
sama dengan harga yang akan masa depan.
c. Neraca Pembayaran Internasional
Necara pembayaran internasional yang seimbang menunjukan stabilisasi ekonmi
di suatu negara, agar neraca pembayaran internasional seimbangan, maka
pemerintah sering melakukan kebijakan-kebijakan moneter.

4. Jelaskan Mekanisme transmisi kebijakan moneter menurut Taylor


Secara spesifik Taylor (1995) menyatakan bahwa mekanisme transmisi kebijakan
moneter adalah “the process through which monetary policy decision are transmitted
into changes in real GDP and inflation”.Artinya MTKM merupakan jalur-jalur yang
dilalui oleh kebijakan moneter untuk dapat memperngaruhi sasaran akhir kebijakan
moneter yaitu pendapatan nasional dan inflasi

Kebijakan Tujuan
Moneter

? akhir
inflasi

Secara teoritis, konsep standar mekanisme transmisi kebijakan moneter dimulai dari Ketika bank
sentral mengubah instrument-instrumennya yang selanjunya mempengaruhi sasaran operasional,
sasaran antara dan sasaran akhir.Misalnya Bank Sentral (BI) menaikkan SBI. Peningkatan tersebut
akan mendorong naiknya Suku Bungan pasar uang antar Bank (PUAB), suku bunga deposito,kredit
perbankan, harga asset, nilai tukar dan ekspetasi inflasi di masyarakat.

Secara empiris, besarnya permintaan agregat tidak selalu sama dengan penawaran agregat, Jika
terjadi selisih antara ermintaan dan penawaran atau terjadi output gap maka akan memberi
terkanan terhadap kenaikan harga-harga (inflasi) dari sisi domestik, sementara itum tekanan inflasi
dari sisi luar negeri terjadi melalui pengaruh langsung dan tdak langsung perubahan nilai tukar
terhadap perkembangan harga barang-barang yang diimpor.

Anda mungkin juga menyukai