Anda di halaman 1dari 5

BUKU JAWABAN TUGAS MATA KULIAH

TUGAS 2

Nama Mahasiswa : DIKI MAULANA

Nomor Induk Mahasiswa/ NIM : 043901206

Kode/Nama Mata Kuliah : ESPA4110/Pengantar Ekonomi Makro

Kode/Nama UPBJJ : 23/Bogor

Masa Ujian : 2020/21.2 (2022.1)

KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN


UNIVERSITAS TERBUKA
1. Jelaskan komponen-komponen yang ada pada permintaan agregat, yaitu: Y = C + I + G + NX dan gambarkan
kurvanya!
Konsumsi (C)
Ditentukan oleh besarnya pendapatan disposabel. Hasil studi mengindikasikan bahwa, saat tingkat harga mengalami
kenaikan, konsumen cendrung untuk membelibarang dan jasa dalam jumlah sedikit karena kenaikan harga barang tidak
sebandingdengan tingkat pendapatan mereka. Pada fungsi konsumsi dapat terjadi pergeseran-pergeseran yang disebabkan
oleh beberapa hal, yaitu perubahan selera, perubahan harapan dan suku bunga, perubahan pajak dan perubahan
pembayaran transfer.

Investasi (I)
Ialah pembelian barang-barang modal seperti Gedung dan perlengkapan serta penambahan inventori yang dilakukan oleh
pihak swasta. Dalam permintaan agregatdijelaskan bahwa penentu utama tingkat investasi ialah tingkat output, biaya yang
dikeluarkan untuk membeli barang modal, dan harapan di masa yang akan datang. Kebijakan yang dapat dilakukan untuk
mempengaruhi investasi adalah kebijakan moneter, yaitu menaikkan suku bunga atau menurunkan suku bunga untuk
mengurangi investasi. Jika suku bunga rendah maka biaya barang modal (cost of capital) menjadi murah.

Pengeluaran pemerintah (G)


Pengeluaran pemerintah akan barang dan jasa. Contoh pengeluaran pemerintah di antaranya belanja aparatur sipil negara,
belanja infrastruktur, subsidi, bantuan sosialdan sebagainya. Bagaimana peran pemerintah dalam perekonomian sangat
penting.Ketika perekonomian sedang lesu. Maka pengeluran pemerintah menjadi mesin penggerak perekonomian nasional
dan daerah. Belanja pemerintah juga sering dialokasikan untuk belanja barang publik dimana mekanisme pasar gagal
menyediakannya karena tidak ada sektor swasta yang bersedia.

Ekspor neto (NX)


Ekspor neto yang didapat dari selisih nilai ekspor dikurangi nilai impor. Ekspor kita keluar negeri mencerminkan permintaan
luar negeri terhadap barang dan jasa kita.Sebaliknya, impor mencerminkan permintaan dalam negeri terhadap barang
danjasa dari luar negeri
2. Jelaskan pandangan teori kuantitas uang yang dikemukakan oleh Irving Fisher beserta asumsi dasar yang
digunakan!
Teori kuantitas uang yang dikemukakan oleh Irving Fisher, yaitu perubahan dalam penawaran uang akan
menimbulkan perubahan yang sama tingkatannya terhadap harga-
harga dan perubahan kedua variabel tersebut adalah kearah yang sama. Jadi jika penawaran uang bertambah
sebanyak 5% maka harga akan bertambah sebanyak 5% juga, demikian pula jika penawaran uang berkurang.
Pandangan dari teori kuantitas di dasarkan pada dua asumsi, yaitu:
 Laju peredaran uang (V) adalah tetap
Laju peredaran uang bergantung pada beberapa faktor seperti sistem pembayaran gaji, ciri kegiatan
perdagangan, efisiensi sistem pengangkutan dan kepadatan penduduk. Karena dalam jangka pendek faktor-
faktor tersebut tidak megalami perubahan, maka cara-cara masyarakat untuk menggunakan uang dan belanja
juga tidak akan berubah.
 Kesempatan kerja penuh selalu tercapai dalam ekonomi
Jumlah barang adalah tetap dan tidak dapat ditambah karena kesempatan kerja penuh selalu tercapai. Selain itu
penawaran tidak akan pernah berkurang dari produksi barang yang diproduksi akan dibeli masyarakat (supply
creates its own demand). Sehingga untuk memaksimumkan keuntungan, mereka akan selalu memproduksi
barang di tingkat kesempatan kerja penuh. Artinya T adalah tetap jumlahnya.
Implikasinya, jika terjadi perubahan pada M maka hanya akan mengubah nilai P pada tingkat yang sama dengan
perubahan M. sebagai contoh, misalkan dalam suatu perekonomian diketahui pendapatan, Y = 600. Penawaran
uang, M, 300 dan laju peredaran uang, V, adalah 4. Berdasarkan teori kuantitas, berapakah besar tingkat harga?
Untuk mencari besarnya tingkat harga (P), digunakan persamaan (5.3), maka
M.V = P.Y
300 X 4 = PX600
1200 = 600 P
P=2
Jadi tingkat harga (P) adalah sebesar 2
Jika terjadi kenaikan penawaran uang sebesar 30% dari 300 menjadi 390, maka tingkat harga juga akan
mengalami kenaikan sebesar 30% menjadi 2,6 yang dibuktikan dengan:
M.V = P.Y
390 X 4 = PX600
1560 = PX600
P = 2.6
Dari terjadinya kenaikan penawaran uang, maka tingkat harga juga meningkat sebesar kenaikan penawaran
uang.
3. Jelaskan kritik golongan Keynesian terhadap Teori Klasik tentang penawaran uang!

Teori ini mendapat kritikan dari ahli ekonomi yang beraliran modern bahwa Teori kuantitas mengandung dari
beberapa kelemahan dan tidak dapat memberikan penjelasan yang baik mengenai sifat hubungan antara
penawaran uang dan tingkat harga serta kegiatanekonomi negara.

4. Jelaskan kedudukan pajak sebagai salah satu stabilisator utama dalam kebijakan fiskal dengan mengamati
tabel di bawah ini!

Terlihat pada tabel di atas bahwa tarif pajak 20 persen, perubah pendapatan
nasional sebesar Rp 1.000 miliar akan mengakibatkan terjadinya perubahan pendapatan disposabel sebesar Rp
800 miliar, konsumsi akan menjadi Rp 640 miliar dikarenakan nilai MPC 0,8 sehingga kecendrungan
pembelanjaan marjinal dari pendapatan nasional berubah menjadi 64 persen.
Demikian juga dengan tarif pajak yang sebesar 40 persen. Untuk perubahan pendapatan nasional sebesar Rp
1.000 miliar diperoleh perubahan pendapatan disposabel sebesar Rp 600 miliar. Karena nilai MPC adalah 0,8
maka konsumsinya akan berubah menjadi Rp 480 miliar sehingga kecendrungan pembelanjaan marjinal dari
pendapatan nasional berubah menjadi 48 persen.

5. Jelaskan perbedaan kebijakan fiskal ekspansif dan kontraktif dan berikan contohnya!
Kebijakan fiskal ekspansif adalah dapat dilakukan dengan melakukan penurunan nilai pajak dan peningkatan
pada pembelanjaan negara. Dengan menerapkan kedua cara ini, kebijakan tersebut akan mampu meningkatkan
pertumbuhan ekonomi secara perlahan.
Sedangkan untuk kebijakan fiskal jenis kontraktif, hanya dilakukan saat kondisi ekonomi berada pada keadaan
yang memprihatinkan. Tanda dari kondisi ekonomi yang terpuruk adalah tingkat inflasi yang tinggi serta kurs
mata uang yang rendah.
Contoh dari kebijakan fiskal ekspansif dan kontraktif :

Pemerintahan Presiden Jokowi pernah memberikan program pengampunan pajak atau tax amnesty kepada
individu dan badan usaha yang termasuk ke dalam wajib pajak.
Khusus bagi mereka yang pernah menunggak pajak, menunda pembayaran pajak, sampai tidak melaporkan
harta bendanya yang berada di negara-negara lain, pada momen ini tidak akan dikenakan sanksi administrasi,
sanksi pidana, dan denda keterlambatan bayar pajak.
Saat itu total harta yang dilaporkan oleh wajib pajak bisa mencapai Rp 4 triliunan dan negara mendapatkan
penerimaan tambahan mencapai Rp130 triliunan.

Anda mungkin juga menyukai