Anda di halaman 1dari 11

AGREGAT DEMAND KEYNESIAN

Dibuat Oleh :
Olivia Cleverly
A031191159
Pengertian Permintaan Agregat
Permintaan agregat adalah seluruh permintaan terhadap barang dan jasa yang terjadi dalam suatu
perekonomian, baik yang berasal dari dalam negeri maupun yang berasal dari luar negeri. Banyak faktor
yang mempengaruhi besarnya permintaan agregat, diantaranya tingkat harga secara umum, jumlah uang
yang beredar nominal, jumlah obligasi pemerintah, defisit tertimbang dan pemanfataan tenaga kerja secara
penuh dan lain-lain.
Pergerakan aktifitas perkonomian dari tahun ke tahun ditentukan oleh 3 hal yang dalam perekonomian
makro saling berkaitan satu dengan lainnya; yaitu: Produksi, Pendapatan dan Permintaan. Interaksi
ketiganya dapat dinyatakan sebagai berikut:
1. Perubahan permintaan untuk barang menyebabkan perubahan produksi.
2. Perubahan produksi menyebabkan perubahan pendapatan.
3. Perubahan pendapatan menyebabkan perubahan permintaan barang.
Fungsi Konsumsi
Fungsi konsumsi adalah suatu fungsi yang menggambarkan hubungan antara tingkat konsumsi rumah tangga
dengan pendapatan nasional dalam perekonomian. Teori Konsumsi Keynes terkenal dengan teori konsumsi
dengan Hipotesis Pendapatan Absolut (Absolute Income Hypothesis) yang pada intinya menjelaskan bahwa
konsumsi seseorang dan atau masyarakat secara absolut ditentukan oleh tingkat pendapatan.
Keynes menjelaskan bahwa konsumsi agregat sangat dipengaruhi oleh pendapatan disposabel. Menurut
Keynes, ada batas konsumsi minimal yang tidak tergantung dari tingkat pendapatan. Artinya, tingkat
konsumsi tersebut harus dipenuhi, walaupun tingkat pendapatan sama dengan nol. Itulah yang disebut
dengan konsumsi otonomus. Jika pendapatan disposabel meningkat, maka konsumsi juga akan meningkat.
Hanya saja tidak sebesar peningkatan pendapatan disposabel.
Fungsi konsumsi Keynes dapat dijabarkan dengan rumus :
C = a + MPC (Yd)
dimana:
C = Konsumsi agregat
a = autonomous consumption (tingkat konsumsi minimal untuk bertahan hidup walaupun pendapatan=0)
Yd = Disposable Income; atau pendapatan yang siap dibelanjakan

Pendapatan disposable menyesuaikan dengan keadaan perekonomian yang dianalisa. Apabila kondisi
perekonomian tidak terdapat pajak dan transfer pemerintah maka Yd = Y. Namun Yd menjadi Y – T ketika
dalam
perekonomian terdapat pajak, dan menjadi Y – T + R ketika terdapat pajak dan transfer pemerintah.
MPC = Marginal Prospensity to Consume = angka yang menunjukkan besaran perubahan konsumsi sebagai
respon terhadap kenaikan disposable income. Angka yang dihasilkan dari perubahan konsumsidibagi
perubahan disposable income karena perubahan konsumsi
Faktor-Faktor yang mempengaruhi tingkat konsumsi:
■ TINGKAT PENDAPATAN DAN KEKAYAAN MASYARAKAT yaitu tingkat pendapatan masyarakat yang dapat
digunakan baik untuk konsumsi maupun tabungan, dan fungsi dari ketiganya dapat terbentuk.
■ BUDAYA, GAYA HIDUP, SELERA KONSUMEN yaitu setiap orang memiliki keinginan yang berbeda dalam
memenuhi kebutuhannya dan mencapai kepuasan. Hal ini mempengaruhi tingkat dan pola konsumsi
secara agregat dalam suatu perekonomian.
■ HARGA BARANG DAN JASA hal ini sangat erat berkaitan dengan elastisitas setiap barang dan jasa
dalam suatu perekonomian. Seberapa besar perubahan harga akan mempengaruhi tingkat
permintaan terhadap barang dan jasa tersebut berbeda-beda antara masyarakat yang satu dengan
masyarakat yang lain.
■ TINGKAT PENDIDIKAN yaitu pendidikan membentuk karakter pribadi yang secara agregat akan
mempengaruhi pola konsumsi masyarakat dalam suatu negara.
■ JUMLAH PENDUDUK yaitu Tsemakin besar jumlah penduduk suatu negara, semakin besar jumlah
konsumsi dan produksi negara tersebut.
■ LINGKUNGAN DAN MEDIA yait seberapaa besar masyarakat suatu negara atau perekonomian
dipengaruhi oleh sikap dan perilaku masyarakat lain disekitarnya. Bagaimana lingkungan
mempengaruhi selera masyarakat merupakan satu hal yang sangat mempengaruhi pola konsumsi.
Fungsi Tabungan
Tabungan nasional (national saving) dapat didefinisikan sebagai pendapatan total dalam perekonomian yang tersisa setelah dipakai untuk
pengeluaran pemerintah dan konsumsi. Dalam suatu negara, investasi domestik dapat dibiayai oleh tabungan nasional dan pinjaman dari
luar negeri.
Menurut Keynes, besarnya tabungan yang dilakukan oleh rumah tangga bukan tergantung kepada tinggi rendahnya suku bunga. Ia terutama
tergantung kepada besar kecilnya tingkat pendapatan rumah tangga itu. Hal ini berbeda dengan pandangan klasik yang menyatakan bahwa
tabungan ditentukan oleh besarnya bunga dalam perekonomian. Keynes berpendapat bahwa Tabungan merupakan salah satu sebab
seseorang menahan uangnya dan tidak membelanjakan untuk konsumsi. Pada fungsi tabungan (saving) dikenal istilah MPS = Marginal
Prospensity to Saving yaitu perbandingan antara perubahan pendapatan disposabel dengan perubahan jumlah tabungan. Sedangkann
Avarage Prospensity to Consume APS adalah perbandingan antara tingkat tabungan dengan tingkat pendapatan.
Fungsi Tabungan adalah semua pendapatan setelah dikurangi dengan konsumsi. Pada perekonomian yang lebih luas pengurang pendapatan
lebih banyak, seperti pajak dan lain-lain. Fungsi tabungan secara matematis dapat di rumuskan sebagai berikut:
S = Yd – C
Dimana : S = Tingkat tabungan agregat
Y = Tingkat pendapatan
C = Tingkat konsumsi
Sementara kita ketahui diatas bahwa C = a + MPC(Yd) maka:
S = Y – (a + MPC(Yd)
S = Y – a – MPC(Yd)
ada perekonomian 2 sektor dimana Yd = Y maka,
S = –a + Y – MPC(Y)

S = –a + (1 – MPC)Yd
S = Tabungan agregat
a = autonomous Income
MPC = Marginal Propensity to Consume
1—MPC = MPS (Marginal Prospensity to Saving)
Yd = Pendapatan disposable
Fungsi Investasi
Investasi berarti pembelian (dan produksi) dari modal barang yang tidak dikonsumsi tetapi digunakan untuk
produksi yang akan datang (barang produksi). Contohnya membangun rel kereta api ataupabrik. Investasi
adalah suatu komponen dari PDB (Produk Domestik Bruto) dengan rumus:
PDB = C + I + G + (X-M)
Dimana:
■ C = Consume/ Konsumsi
■ I = Investasi
■ G = Goverment/ Pemerintah
■ X = Export = Ekspor
■ M = Import = Impor
Ada dua peran investasi dalam ekonomi makro, antara lain :
a) Investasi merupakan komponen pengeluaran yang cukup besar dan tidak mudah habis, maka perubahan
besar dalam investasi akan sangat mempengaruhi pernintaan.
b) Investasi mendorong terjadinya akumulasi modal, penambahan stok bangunan gedung dan peralatan
lainnya, akan meningkatkan output potensial suatu bangsa dan merangsang pertumbuhan ekonomi untuk
jangka panjang.
Faktor-faktor yang mempengaruhi investasi agregat
■ Pengaruh Nilai Tukar
Perubahan nilai tukar dengan investasi bersifat uncertainty (tidak pasti). Shikawa (1994),
mengatakan pengaruh tingkat kurs yang berubah pada investasi dapat langsung lewat
beberapa saluran, perubahan kurs tersebut akan berpengaruh pada dua saluran, sisi
permintaan dan sisi penawaran domestik. sehingga didapatkan kenyataan nilai tukar mata
uang domestik akan mendorong ekspansi investasi pada barang-barang perdagangan
tersebut.

■ Pengaruh Tingkat Suku Bunga


Tingkat suku bunga mempunyai pengaruh yang signifikan pada dorongan untuk
berinvestasi. Pada kegiatan produksi, pengolahan barang-barang modal atau bahan baku
produksi memerlukan modal (input) lain untuk menghasilkan output / barang final.

■ Tingkat Inflasi
Tingkat inflasi berpengaruh negatif pada tingkat investasi hal ini disebabkan karena tingkat
inflasi yang tinggi akan meningkatkan resiko proyek-proyek investasi dan dalam jangka
panjang inflasi yang tinggi dapat mengurangi rata-rata masa jatuh pinjam modal serta
menimbulkan distrosi informasi tentang harga-harga relatif.
Government Expenditure
(Pengeluaran Pemerintah)
Pengeluaran Pemerintah Secara Makro yaitu suatu tindakan pemerintah untuk mengatur jalannya seluruh
perekonomian dengan cara menentukan besarnya pengeluaran pemerintah setiap tahunnya, yang tercermin
dalam dokumen Anggaran Pendapatan Belanja Negara (APBN) untuk nasional dan Anggaran Pendapatan
Belanja Daerah (APBD) untuk daerah atau regional. Jumlah pengeluaran pemerintah yang akan dilakukan
dalam suatu periode tertentu tergantung kepada banyak faktor. Yang terpenting diantaranya:
1. Proyeksi jumlah pajak yang diterima
Salah satu faktor yang penting dalam menentukan besarnya pengeluaran pemerintah adalah jumlah pajak
yang diramalkan. Dalam menyusun anggaran belanjanya pemerintah harus terlebih dulu membuat proyeksi
mengenai jumlah pajak yang diterimanya. Makin banyak jumlah pajak yang dikumpulkan, makin banyak pula
perbelanjaan yang akan dilakukan.

2. Tujuan-tujuan ekonomi yang ingin dicapai


Pemerintah penting sekali peranannya dalam perekonomian. Beberapa tujuan penting dari kegiatan
pemerintah adalah mengatasi masalah pengaguran, terhidar infalasi dan mempercepat pembanguna ekonomi
dalam jangka panjang. Untuk memenuhi tujua-tujuan tersebut sering sekali pemerintah membelanjakan uang
yang jauh lebih besar dari pendapatan yang diperoleh oleh pajak.
3. Pertimbangan politik dan keamanan
Kekacauan politik, perselisihan diantara berbagai golongan masyarakat dan daerah sering berlaku di
berbagai negara di dunia. Keadaan seperti itu akan menyebabkan kenaikan perbelanjaan
pemerintah akan sangat besar, terutama apabila operasi militer perlu dilakukan.
Ada beberapa faktor yang mempengaruhi pengeluaran pemerintah yaitu :
a. Perubahan permintaan akan barang publik
b.Perubahan dari aktivitas pemerintah dalam menghasilkan barang publik
c. Perubahan kualitas barang publik
d. Perubahan harga faktor-faktor produksi

Teori Pengeluaran Pemerintah :


Teori Keynes
Persamaan keseimbangan pendapatan nasional menurut Keyes adalah Y=C+I+G(X-M). dimana (Y)
merupakan pendapatan nasional, (C) merupakan pengeluaran konsumsi dan (G) adalah pengeluaran
pemerintah. Menurut Keynes, dengan membandingkan nilai (G) terhadap (Y) serta mengamati dari
waktu ke waktu dapat diketahui seberapa besar kontribusi pengeluaran pemerintah dalam
pembentukan pendapatan nasional.
Sektor Luar Negeri
Sektor Luar Negeri adalah bagian dari Perekonomian (ECONOMY) yang berhubungan dengan
transaksi luar negeri. Sektor luar negeri termasuk IMPOR (IMPORTS) dan EKSPOR (EXPORTS) dari
barang dan jasa, juga ALIRAN MODAL (CAPITAL MOVEMENTS) yang berkaitan dengan transaksi
investasi dan perbankan.
Peran Sektor Luar Negeri pada perekonomian Indonesia terbagi beberapa yaitu :
1. Perdagangan antar Negara
2. Hambatan Perdagangan antar Negara
3. Neraca Pembayaran Luar Negeri
4. Kurs Valuta Asing
Sekian dan Terima Kasih

Anda mungkin juga menyukai