PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Ekonomi makro atau makro ekonomi adalah studi tentang ekonomi secara
keseluruhan. Makro ekonomi menjelaskan perubahan ekonomi yang
mempengaruhi banyak masyarakat, perusahaan, dan pasar. Makro ekonomi dapat
digunakan untuk menganalisis cara terbaik untuk mempengaruhi target-target
kebijaksanaan seperti pertumbuhan ekonomi, stabilitas harga, tenaga kerja dan
pencapaian keseimbangan neraca yang berkesinambungan.
Ekonomi makro merupakan bidang pembelajaran yang luas, ada sua area
penelitian yang menjadi ciri khusus disiplin ini. Kegiatan untuk mempelajari
sebab dan akibat dari fluktuasi penerimaan negara jangka pendek (siklus bisnis)
dan kegiatan untuk mempelajari faktor penentu dari pertumbuhan ekonomi jangka
panjang (peningkatan pendapatan nasional).
1
Manusia dalam kehidupan sehari-harinya tidak bisa dilepaskan dengan
kegiatan konsumsi, baik konsumsi dalam memenuhi kebutuhan pokok seperti
sandang, pangan, dan papan maupun kegiatan konsumsi dalam memenuhi
kebutuhan lainnya. Pengeluaran konsumsi melekat pada setiap manusia dari mulai
lahir sampai akhir hidupnya, artinya setiap orang sepanjang hidupnya melakukan
kegiatan konsumsi. Oleh karena itu, kegiatan konsumsi memegang peranan
penting dalam kehidupan manusia.
Besarnya perbedaan pendapatan antar lapisan masyarakat, antar daerah
perkotaan dan daerah pedesaan, serta antar provinsi, kawasan dan negara. Keynes
dalam Arsad Argandhi (2011:33) menyatakan bahwa konsumsi seseorang
berbanding lurus dengan pendapatannya. Semakin besar pendapatan seseorang
maka akan semakin besar juga pengeluarannya. Berdasarkan uraian di atas kami
tertarik untuk menulis makalah yang berjudul “TEORI DETERMINASI
PENDAPATAN NASIONAL TIGA SEKTOR”
B. Rumusan Masalah
C. Tujuan
2
BAB II
PEMBAHASAN
Tax atau pajak (T) dalam analisis makro dipandang sebagai daya beli
masyarakat berupa uang yang diserahkan kepada pemerintah. Penyerahan uang
tersebut tidak ada pemberian balas jasa secara langsung dari pemerintah.
3
Government Expenditure (G) merupakan pengeluaran pemerintah dan atas
pengeluaran tersebut, pemerintah akan memperoleh hasil secara langsung.
Misalnya pengeluaran pemerintah untuk membayar gaji pegawai negeri. Hasil
yang diperoleh pemerintah berupa prestasi kerja dari pegawai negeri tersebut.
Tujuan kebijakan fiskal adalah untuk menjaga stabilitas ekonomi. Cara yang
dilakukan adalah sebagai berikut:
1. Menaikkan atau menurunkan penerimaan pemerintah melalui pajak.
Misalnya, bila terjadi inflationary gap, kondisi ini dapat dicegah dengan
kebijakan fiskal yang bersifat kontraksioner, seperti menaikan pajak,
sehingga jumlah uang yang beredar dapat terkendali.
2. Menurunkan atau menaikkan pengeluaran pemerintah
Misalnya terjadi deflationary gap kondisi ini bisa dicegah melalui
kebijakan fiskal yang bersifat ekspansioner, seperti peningkatan
pengeluaran pemerintah berupa pembelian produk yang berlebih dipasar,
agar kondisi pasar stabil.
B. Pendekatan analisis determinasi pendapatan nasional (perekonnomian
tiga sektor)
4
Secara matematisakan terlihat persamaannya.
GNI Y = C + S + TX
Y = PN
C = Konsumsi
S = Tabungan
TX = Pajak
GNP Y = C + I + (G+TR)
Y = PN
C = Konsumsi
I = Investasi
Tr = Goverment Transfer
G = Goverment Expenditure
keseimbangan.
5
b. AS > AD atau Y > C + I + G, artinya terjadi ketidak seimbangan jumlah produk
nasional
S + Tx = I + G
6
D. Pengaruh Kebijakan Fiskal terhadap Pendapatan Nasional dan Multiplier
Effect dalam Perekonomian 3 sektor
KG = Koefisien Multiplier G
MPC = marginal propencity to consume
Selanjutnya untuk menentukan berapa besar kenaikan PN ( ∆𝑌 ) sebagai
akibat ( kenaikan ) pengeluaran pemerintah ( ∆𝐺 ) dapat di tentukan melalui
rumus beriut.
∆𝑌 1 1
= ∆𝑌 = × ∆𝐺 ∆𝑌 = 𝐾𝐺 × ∆𝐺
∆𝐺 1−𝑀𝑃𝐶 1−𝑀𝑃𝐶
7
Setiap ada perubahan pajak atau subsidi ( transfer payment ) akan
memengaruhi besarnya PN. Bentuk dari pengaruh pajak dan subsidi terhadap PN
adalah sebagai berikut :
1. PN akan bertambah besar apabila dalam kegiatan ekonomi terjadi
penurunan pajak dan pertambahan transfer payment ( subsidi )
∆𝑌 ↑ 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑎𝑏𝑘𝑎𝑛 𝑜𝑙𝑒ℎ ∆𝑇𝑥 ↓ 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑇𝑟 ↑
2. PN akan turun semakin kecil, apabila dalam kegiatan ekonomi terjadi
kenaikan pajak dan penurunan subsidi .
∆𝑌 ↓ 𝑑𝑖𝑠𝑒𝑏𝑎𝑏𝑘𝑎𝑛 𝑜𝑙𝑒ℎ ∆𝑇𝑥 ↑ 𝑑𝑎𝑛 ∆𝑇𝑟 ↓
𝐾𝑇𝑥 bernilai negatif => akibat pajak, daya belli masyarakat turun dan ini
menyebabkan PN turun.
8
fungsi saving mengalami kenaikan dan kurvanya bergeser ke atas sebesar
b × ∆Tx.
∆𝑌 𝑀𝑃𝐶 +𝑏
𝐾𝑇𝑟 = 𝑎𝑡𝑎𝑢 𝐾𝑇𝑟 = → 𝐾𝑇𝑟 =
∆𝑇𝑟 𝑀𝑃𝑆 1−𝑏
𝑲𝑻𝒓 𝒃𝒆𝒓𝒏𝒊𝒍𝒂𝒊 𝒑𝒐𝒔𝒊𝒕𝒊𝒇 → akibat transfer,daya beli masyarakat naik dan ini menyebabkan PN naik.
+𝑏 ∆𝑌 = 𝐾𝑇𝑟 × ∆𝑇𝑟
∆𝑌 = × ∆𝑇𝑟
1 − 𝑏𝑟
9
BAB III
PENUTUP
A. KESIMPULAN
B. Saran
10
DAFTAR PUSTAKA
https://id.wikipedia.org/wiki/Ekonomi_makro
http://masdodicahpraja.blogspot.com/2016/03/teori-determinasi-perekonomian-
tiga.html?m=1
https://www.academia.edu/9507392/BAB_4_TEORI_DETERMINASI_PENDAP
ATAN_NASIONAL_PEREKONOMIAN_TIGA_SEKTOR_
http://fadiluddin09.blogspot.com/2014/04/determinasi-pendapatan-nasional-
dan.html
11