Anda di halaman 1dari 8

PENGANTAR EKONOMI MAKRO

“RMK Sub-CPMK 01”

Kelas :
Akuntansi B Malam
Dosen :
Luh Pande Eka Setiawati,SE,M,SI
Nama Kelompok :
I Gusti Bagus Agung Hendrawan P (02)/2102622010205
I Kadek Sastrawan (03)/2102622010206
I Gede Ryan Arsana Praditya (05)/2102622010208
Khatina Angelica (21)/2102622010224

PRODI AKUNTANSI
FAKULTAS EKONOMI DAN BISNIS
UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR
2023
1.1 Ruang Lingkup Ekonomi Makro
1. Kebijakan pemerintah
Kebijakan pemerintah meliputi kebijakan moneter, fiskal dan segi penawaran merupakan
bentuk upaya pemerintah dalam mengatasi permasalahan inflasi, pengangguran, atau
persoalan ekonomi makro lainnya.
2. Menentukan perekonomian Negara
Ruang lingkup kedua yang dijelaskan dalam ekonomi makro adalah kemampuan produksi
produk ataupun jasa dari suatu negara. Rincian pembahasannya yaitu mulai dari
pengeluaran pemerintah, pengeluaran perusahaan atau investasi, pengeluaran konsumsi
rumah tangga, serta ekspor dan impor.
3. Pengeluaran agregat atau menyeluruh
Ruang lingkup terakhir yang dibahas dalam ekonomi makro adalah tingkat pengeluaran
agregat atau secara menyeluruh. Jika tingkat pengeluaran agregat tidak ideal, maka akan
muncul masalah perekonomian lainnya.
1.2 Permasalahan Ekonomi Makro

a. Inflasi
Inflasi merupakan salah satu masalah ekonomi yang selalu dialami oleh hampir
semua negara. Pembicaraan tentang inflasi selalu dikaitkan dengan kenaikan harga, karena
harga merupakan indikator penentuan inflasi. Yang dimaksud inflasi adalah suatu keadaan
dimana terdapat kecenderungan kenaikan harga-harga secara umum dan terus menerus.
Dengan demikian, bila dalam masyarakat terjadi kenaikan satu atau beberapa barang dan
bersifat sementara, maka kondisi semacam itu tidak dianggap sebagai inflasi. Oleh sebab
itu kondisi semacam itu tidak dianggap sebagai suatu masalah dan tidak diperlukan
kebijakan khusus untuk mengatasinya.
Meskipun inflasi tidak secara otomatis menurunkan standar hidup, namun inflasi
tetap merupakan masalah, karena tiga alasan sebagai berikut:
1) Mengakibatkan redistribusi pendapatan di antara anggota
2) Menyebabkan penurunan efisiensi
3) Menyebabkan perubahan output dan kesempatan kerja dalam pengangguran

b. Pengangguran.
Pengangguran ini terjadi karena jumlah tenaga kerja atau angkatan kerja melebihi
tingkat kesempatan kerja yang tersedia. Di negara-negara yang sedang berkembang
tingkat pertumbuhan angkatan kerja cukup tinggi, sehingga tidak seimbang dengan
kesempatan kerja yang ada, kalau kenyataan tersebut terjadi, maka angka pengangguran
cukup tinggi. Berdasarkan tingkat pengangguran, dapat diketahui apakah perekonomian
berada pada tingkat kesempatan kerja penuh (full employment) atau tidak. Secara teoritis
perekonomian dianggap mencapai tingkat kesempatan kerja penuh apabila tenaga kerja
yang tersedia seluruhnya digunakan.
Di dalam praktik, tingkat kesempatan kerja penuh mengandung arti yang sedikit
berbeda. Guna menentukan apakah perekonomian telah mencapai full employment belum
yang menjadi ukuran bukanlah penggunaan tenaga kerja 100%, tetapi penggunaan tenaga
kerja yang sedikit lebih rendah dari itu. Di Amerika Serikat, misalnya, full employment
telah dianggap tercapai bila tingkat pengangguran paling banyak sekitar 4%. Di negara kita
upaya untuk menekan tingkat pengangguran dilakukan melalui pengendalian tingkat
pertumbuhan penduduk. Program keluarga berencana adalah salah satu alternatif
untuk menekan laju pertumbuhan penduduk. Hal ini disebabkan pembangunan
ekonomi tidak mempunyai arti kalau dibarengi dengan tingkat pertumbuhan penduduk
yang terlalu tinggi.

c. Ketimpangan Neraca Pembayaran Pembayaran.


Neraca pembayaran adalah neraca yang memuat ihktisar dari segala transaksi yang
terjadi antara penduduk suatu negara dengan penduduk negara lain selama jangka waktu
tertentu, biasanya satu tahun. Transaksi transaksi yang terdapat dalam neraca pembayaran
menyangkut barang-barang dan jasa, dalam bentuk ekspor maupun impor, transaksi
finansial seperti pemberian atau penerimaan kredit kepada atau dari negara lain,
penanaman modal di luar negeri dan transaksi-transaksi yang bersifat unilateral seperti
pembayaran transfer dari orang-orang yang tinggal di luar negeri dan bantuan dari luar
negeri.
1.3 Peran Pemerintah di Bidang Ekonomi
Pada dasarnya ada tiga peran pemerintahan dalam perekonomian di suatu negara selaku
penyelenggara rumah tangga pemerintah, diantaranya ialah peran stabilisasi, peran alokasi, dan
peran distribusi. Untuk dapat memahami arti dari peran-peran tersebut, maka berikut adalah
penjelasan tiga peran pemerintahan dalam perekonomian:
1. Peran Stabilisasi
Peran stabilisasi diartikan sebagai fungsi pemerintah yang berperan untuk menciptakan
kestabilan di bidang ekonomi, sosial politik, hukum, pertahanan, dan keamanan. Peran stabilisasi
dapat disebut pula sebagai peran regulasi/regulator. Sebagai pelaku ekonomi selaku rumah tangga
pemerintah, maka pemerintah di suatu negara berperan penting dalam mengatur serta
mengendalikan kegiatan perekonomian yang bermuara pada perumusan kebijakan ekonomi di
negara tersebut. Adapun peran stabilisasi tersebut dapat berupa contoh berikut:
a. Menetapkan kebijakan fiskal terkait belanja negara yang meliputi pendapatan dan
pengeluaran Negara
b. Menetapkan kebijakan moneter, yakni mengatur jumlah uang yang beredar sebagai upaya
pengendalian inflasi
c. Menetapkan kebijakan ekonomi internasional terkait perdagangan dan kerja sama ekonomi
antarnegara

2. Peran Alokasi
Peran alokasi adalah peran pemerintah dalam menyediakan barang dan jasa yang dapat
dipergunakan atau dimanfaatkan oleh masyarakat. Dalam hal ini, maka peran alokasi dapat
diartikan sama dengan peran produsen. Adapun contoh nyata dari pemberlakuan peran alokasi atau
produsen ini ialah dengan menyediakan fasilitas penerangan, sarana prasarana jalan, jembatan, dan
lain sebagainya.
3. Peran Distribusi
Peran distribusi ialah peran pemerintah untuk mengurus pemerataan distribusi pendapatan
masyarakat. Hal ini dilakukan agar daerah tertentu di suatu negara tidak mengalami kesenjangan
akibat tidak meratanya distribusi pendapatan masyarakat.
1.4 Menguraikan tujuan dan instrument ekonomi makro
Selain menciptakan perekonomian yang seimbang dan ideal, tentunya masih ada banyak
tujuan lainnya. Beberapa tujuan dari kebijakan makro ekonomi adalah sebagai berikut.
1. Menciptakan pertumbuhan ekonomi
Tujuan pertama dari kebijakan ekonomi makro adalah untuk menciptakan
pertumbuhan ekonomi yang tinggi. Hal tersebut akan meningkatkan pendapatan
nasional secara otomatis. Sehingga kegiatan perekonomian pun akan meningkat dalam
jangka panjang.
2. Meningkatkan pendapatan nasional
Tingginya pendapatan nasional menunjukkan adanya peningkatan pula dalam kegiatan
produksi suatu negara. Hal tersebut tentunya berpengaruh pada meningkatnya
kesejahteraan dan pendapatan per kapita negara tersebut.
3. Menstabilkan keadaan perekonomian
Selanjutnya, tujuan ekonomi makro adalah untuk menstabilkan perekonomian negara.
Dapat dikatakan stabil adalah ketika ekonomi suatu negara bisa mencapai
keseimbangan pada neraca pembayaran dan permintaan persediaan barang. Kestabilan
ekonomi ini penting karena akan menjadi cerminan kondisi dan kemampuan ekonomi
negara di mata pelaku ekonomi dari negara lainnya.
4. Meratakan distribusi pendapatan
Distribusi pendapatan yang merata bisa dikatakan sebagai impian semua negara, sebab
ketika distribusi pendapatan ini merata, maka kemakmuran masyarakat juga akan
tercapai.
5. Mengembangkan kapasitas produksi nasional
Dengan mengembangkan kapasitas produksi, negara juga akan mampu meningkatkan
pertumbuhan serta pembangunan ekonominya.
6. Membuat neraca pembayaran seimbang
Tujuan selanjutnya dari analisis ekonomi makro adalah membuat neraca pembayaran
luar negeri seimbang agar tidak terjadi defisit, serta meningkatkan devisa negara lewat
peningkatan kegiatan ekspor.
7. Meningkatkan kesempatan kerja
Peningkatan produktivitas nasional tidak hanya berpengaruh pada kapasitas produksi,
namun juga membuka peluang kesempatan kerja yang lebih tinggi.
8. Mengendalikan inflasi
Tujuan terakhir dari analisis ekonomi makro adalah sebagai upaya untuk
mengendalikan inflasi. Hal tersebut dilakukan dengan menekan harga yang berlaku
seminimal mungkin lewat beberapa kebijakan, seperti cash ratio politik pasar terbuka,
hingga politik diskonto.

1.5 Permintaan dan penawaran aggregate

Penawaran agregat adalah jumlah penawaran keseluruhan bagi barang & jasa dalam ekonomi.
Jadi penawaran agregat adalah jumlah seluruh penawaran suatu barang dan jasa dari seluruh
perusahaan yang ada di suatu negara.
Dengan kata lain penawaran agregat adalah agregasi dari setiap penawaran yang dilakukan
setiap perusahaan atas produk dan jasanya. Harga dalam penawaran ini adalah menggambarkan
penawaran individu bagi barang & jasa.

Penawaran Agregat dalam Jangka Pendek


Fungsi Penawaran Agregat terdiri dari 3 bagian :
1. Mendatar (Keynesian). Bagian ini menunjukkan ekonomi berada pada tahap ketidakseimbangan
& tingkat pengangguran berada pada kondisi tinggi. Apabila terdapat peningkatan output, harga
tidak akan naik.
2. Menurun. Persaingan antar perusahaan terjadi untuk mendapatkan sumber ekonomi yang semakin
menurun. Keadaan ini akan mendorong harga input naik. Dengan demikian biaya pengeluaran juga
akan naik.
3. Menaik (Klasik). Pada tahap ini, ekonomi mencapai penggunaan tenaga penuh (full employment).
Jadi, pasti ada kesulitan untuk meningkatkan output kecuali berlakunya peningkatan harga. Pada
tahap ini, perusahaan-perusahaan akan bersaing untuk mendapatkan sumber-sumber &
peningkatan output.

Permintaan agregat adalah keseluruhan permintaan terhadap barang & jasa oleh
masyarakat dalam suatu perekonomian. Permintaan agregat dapat ditunjukkan dengan
menggunakan fungsi atau schedule yang menunjukkan berbagai jenis barang & jasa yang dibeli
secara kolektif pada tingkat harga tertentu.

Bentuk fungsi Permintaan Agregat dan fungsi Permintaan pasar adalah equlibrium, tetapi
faktor yang menyebabkan fungsi tersebut ber-slope negatif. Faktor-faktor yang
menyebabkan schedule permintaan agregat bercerung negatif ialah :

1. Tingkat Kekayaan. Pengeluaran atau penggunaan yang dilakukan oleh pengguna ekonomi
tergantung kepada kekayaan, yaitu adanya hubungan yang positif. Kekayaan ditunjukkan uang
yang dimiliki, saham, tagihan, rumah serta asset tetap yang lain. Kekayaan yang dimiliki
dipengaruhi oleh tingkat harga.
2. Tingkat Bunga. Tingkat bunga ditunjukkan perubahan tingkat harga menunjukkan terhadap nilai
tingkat bunga. Tingkat bunga ini berpengaruh terhadap pengeluaran dan tabungan.
3. Pengeluaran Luar Negeri (Eksport&Import ). Jumlah eksport & import dalam suatu perekonomian
tergantung kepada harga domestik & luar negeri.

1.6 Menjelaskan siklus aliran pendapatan dan interaksi pasar

a. Siklus Aliran Pendapatan (Circular Flow)


Siklus aliran pendapatan (circular flow) adalah sebuah model yang menggambarkan
bagaimana interaksi antarpelaku ekonomi menghasilkan pendapatan yang digunakan
sebagai pengeluaran dalam upaya memaksimalkan nilai kegunaan (utility) masing-masing
pelaku ekonomi.
Model Circular Flow membagi perekonomian menjadi empat sektor:
1. Sektor Rumah Tangga (Households Sector), yang terdiri atas sekumpulan individu
yang dianggap homogen dan identik.
2. Sektor Perusahaan (Firms Sector), yang terdiri atas sekumpulan perusahaan yang
memproduksi barang dan jasa.
3. Sektor Pemerintah (Government Sector), yang memiliki kewenangan politik untuk
mengatur kegiatan masyarakat dan perusahaan.
4. Sektor Luar Negeri (Foreign Sector), yaitu sektor perekonomian dunia, di mana
perekonomian melakukan transaksi ekspor-impor.

b. Tiga Pasar Utama (Three Basic Markets)


Untuk analisis ekonomi makro, pasar-pasar yang begitu banyak dikelompokkan menjadi tiga pasar
utama (Three Basic Markets):
1) Pasar Barang dan Jasa (Goods and Services Market)
2) Pasar Tenaga Kerja (Labour Market)
3) Pasar Uang dan Modal (Money and Capital Market)
c. Interaksi Pasar
Dalam ekonomi, interaksi pasar merujuk pada aksi atau pengaruh timbal balik antara pembeli
dan penjual di pasar. Interaksi tersebut adalah evaluasi perilaku sosial dalam suatu aktivitas di
mana setiap pelaku ekonomi berusaha untuk memaksimalkan pengembalian dan meminimalkan
biaya.
1) Pasar barang dan Jasa
Pasar barang dan jasa adalah pertemuan antara permintaan dan penawaran barang dan jasa.
Dalam perekonomian tertutup, permintaan utamanya berasal dari sektor rumah tangga dan
pemerintah. Permintaan tersebut umumnya merupakan permintaan barang dan jasa akhir.
Penawaran barang dan jasa berasal dari sektor perusahaan.
2) Pasar Tenaga Kerja
Pasar tenaga kerja adalah interaksi antara permintaan dan penawaran tenaga kerja. Dalam
perekonomian tertutup, penawaran tenaga kerja berasal dari sektor rumah tangga.
Sedangkan permintaannya berasal dari sektor perusahaan dan sektor pemerintah. Dalam
perekonomian terbuka, penawaran dan permintaan tenaga kerja dapat berasal dari sektor
luar negeri.
3) Pasar Uang dan Modal
Pasar uang adalah interaksi antara permintaan uang dengan penawaran uang. Yang
diperjualbelikan dalam pasar uang bukanlah fisik uang, melainkan hak penggunaan uang.
Penawaran uang berasal dari pihak-pihak yang bersedia menunda hak penggunaan
uangnya, entah dalam jangka pendek atau jangka panjang. Permintaan akan uang berasal
dari pihak-pihak yang membutuhkan uang dengan berbagai alasan.
Jika hak penggunaan uang yang diperjualbelikan adalah setahun atau kurang, maka pasar
tersebut masuk kategori pasar uang (money market). Jika hak penggunaan uang yang
diperjualbelikan lebih dari setahun, pasar tersebut adalah pasar modal (capital market)
DAFTAR PUSAKA

Redaksi OCBC NISP. 2022. “Ekonomi Makro: Pengertian, Tujuan, Kebijakan & Ruang Lingkup”.
https://www.ocbcnisp.com/id/article/2022/01/27/apa-itu-ekonomi-makro, Diakses pada tanggal
12 Februari 2023 pukul 21.10.
Kumparan. 2021. “Tiga Peran Pemerintah dalam Perekonomian di suatu Negara”.
https://kumparan.com/berita-update/tiga-peran-pemerintah-dalam-perekonomian-di-suatu-
negara-1wu6WcXiEDB/full , Diakses pada tanggal 12 Februari 2023 pukul 21.15.
An Nur Lampung. 2021.”Masalah Ekonomi Makro”. https://an-nur.ac.id/masalah-ekonomi-
makro/ , Diakses pada tanggal 12 Februari 2023 pukul 21.30.
Bendy Emeraldi Alvaro. 2018.”Siklus Aliran Pendapatan dan Interaksi”
http://ilmuekonomi123.blogspot.com/2018/04/siklus-aliran-pendapatan-dan-interaksi.html ,
Diakses pada tanggal 12 Februari 2023 pukul 21.40

Anda mungkin juga menyukai