Anda di halaman 1dari 10

PENGAUDITAN INTERNAL

“TEKNIK-TEKNIK AUDIT”

Dosen:

Made Laksmi Sena Hartini, SE.,M.Ak

Kelas:

Akuntansi B Malam 2021

NAMA KELOMPOK

Ni Luh Wayan Rika Ari Rahayu 13/2102622010216


Ni Wayan Eka ArinI 14/2102622010217
Ni Kadek Aryani Wulandari 15/2102622010218
Ni Koming Mooniari 16/2102622010219
Komang Putri Mars Trisyani 17/2102622010220

UNIVERSITAS MAHASARASWATI DENPASAR 2023

FALKUTAS EKONOMI DAN BISNIS

PRODI AKUNTANSI
1.1 Peneraapan Teknik -Teknik Audit

Teknik-teknik audit seperti melakukan pengamatan, mengajukan pertanyaan, menganalisis,


mem- verifikasi, menginvestigasi, dan mengevaluasi diterapkan pada beragam kondisi. Teknik-
teknik tersebut digunakan sendiri-sendiri maupun secara gabungan, kapan pun auditor melakukan
pemeriksaan. Namun teknik-teknik ini diterapkan dalam kerangka tertentu, tergantung pada masalah
yang menjadi subjek yang di audit. Hasil akhirnya adalah opini dan rekomendasi audit. Tetapi
pendekatan tersebut akan berbeda sesuai dengan misi auditor dan rencana tertentu. Kebanyakan
penugasan audit akan dilakukan dalam satu dari empat bentuk yaitu audit fungsional, audit
organisasional, studi manajemen, dan audit atas program. Banyak auditor internal juga terlibat
dalam audit atas biaya yang dihasilkan dari kontrak dengan organisasi lain.

1. Audit Fungsional
Audit fungsional (functional audit) adalah audit yang mengikuti proses dari awal hingga akhir,
melintasi lini organisasi. Audit fungsional cenderung lebih berkonsentrasi pada operasi dan proses
dibandingkan pada administrasi dan orang-orang yang ada dalam organisasi. Audit ini bertujuan
untuk menentukan seberapa baik fungsi-fungsi dalam organisasi akan saling berinteraksi dan
bekerja sama. Audit fungsional yang bernilai bagi sebuah organisasi mencakup audit atas:
1) Pemesanan, penerimaan, dan pembayaran bahan baku dan perlengkapan. Pengiriman
langsung perlengkapan atau jasa ke departemen
2) Penerapan perubahan pada produk.
3) Pengumpulan, pemisahan, dan penjualan barang sisa. Pengendalian dan praktik
keselamatan.
4) Program untuk mendeteksi konflik kepentingan.. Pengelolaan aset-aset modal.
5) Formulasi anggaran,
6) Fungsi-fungsi pemasaran.
Dalam melakukan audit fungsional, dan audit jenis lainnya, auditor internal harus selalu
menyadari apa yang diharapkan oleh manajemen senior dari auditor internal. Manajemen harus
mengevaluasi informasi yang menjadi dasar pengambilan keputusan oleh manajemen. Mereka
harus memastikan bahwa sistem kontrol berfungsi seperti yang diinginkan. Pada saat yang sama,
auditor internal harus mewaspadai kontrol yang berlebihan-karena kontrol yang berlebihan
membuat karyawan terpenjara oleh instruksi-instruksi kerja, tidak mampu menggunakan akal
sehat untuk memecahkan masalah sehari-hari.
Manajemen senior mengharapkan auditor auditor memiliki karakteristik beriku dalam
penugasannya:
1) Mampu menetapkan sumber-sumber informasi faktual
2) Memiliki kapasitas untuk secara mendalam menganalisis informasi yang diterima
3) Memiliki kemampuan untuk membuat rekomendasi berdasarkan bukti-bukti yang kuat
Memiliki sifat bersungguh-sungguh, penuh integritas, dan rendah hati dalam melakukan
semua penugasan audit.
4) Memiliki kemampuan untuk membuat rekomendasi berdasarkan bukti-bukti yang kuat
Memiliki sifat bersungguh-sungguh, penuh integritas, dan rendah hati dalam melakukan
semua penugasan audit

2. Audit Organisasional (dan Evaluasi Produktivitas)


Audit organisasional (organizational audit) tidak hanya memerhatikan aktivitas yang
dilakukan dalam organisasi tetapi juga dengan kontrol administratif yang digunakan untuk
memastikan bahwa aktivitas- aktivitas tersebut dilaksanakan. Oleh karena itu auditor tertarik
pada seberapa baik manajer organisasi memenuhi tujuan organisasi dengan sumber daya yang
ada. Khususnya dalam organisasi yang besar dengan berbagai operasi dan fungsi, auditor
sebaiknya disarankan untuk menentukan seberapa baik manajemen telah melakukan pengelolaan
seberapa baik transaksi mengalir atau mengucur melalui saluran pipa organisasi. Tolok ukur
audit, atau standar yang diterapkan pada operasi organisasi dibangun dari elemen-elemen yang
membentuk kontrol administratif yang dapat diterima.
Auditor internal harus mengetahui prinsip-prinsip perencanaan yaitu menetapkan tujuan,
membuat kebijakan dan prosedur, mempertahankankontinuitas, dan menilai ulang rencana dan
sasaran dalam kondisi yang berubah. Mereka harus mengenal prinsip-prinsip pengorganisasian
yaitu pemberian tanggung jawab, pendelegasian wewenang, dan pengembangan staf. Auditor
internal harus mengetahui prinsip-prinsip pengarahan yaitu kepemimpinan, motivasi, dan
komunikasi. Mereka harus mengenal prinsip-prinsip kontrol yaitu menetapkan standar,
mempertahankan standar, melatih karyawan agar mematuhi standar, menerapkan sistem
persetujuan dan penelaahan, memastikan kepatuhan terhadap standar, merencanakan sistem
pencatatan, pelaporan, dan kontrol induk, serta mengawasi keseluruhan proses yang sedang
berjalan.
Setiap organisasi harus ditelaah produktivitasnya yaitu efisiensi dan efektivitas pengguna
sumber daya yang dipercayakan kepada manajer. Meningkatkan produktivitas merupakan kunci
bertahannya organisasi dalam lingkungan yang kompetitif.
3. Audit atas Program

Program merupakan istilah umum yang mencakup setiap upaya yang didanai yang sejalan
dengan aktivitas normal organisasi yang sedang berlangsung-program
ekspansi, program baru untuk manfaat karyawan, kontrak baru, program kesehatan
pemerintah atau program pelatihan yang berhubungan erat dengan tujuan organisasi. Tujuan
auditnya adalah memberikan informasi kepada manajemen mengenai biaya, pelaksanaan,
dan hasil-hasil program serta membuat evaluasi yang informatif, bermanfaat, dan objektif.
Dalam penelahan ini akan membantu semua pihak terkait bila mereka memiliki pemahaman
yang sama atas istilah- istilah yang digunakan. Berikut beberapa diantaranya:

a) Evaluasi. Memastikan nilai sesuatu dengan membandingkan antara penawaran


dengan standar atas tujuan.
b) Evaluasi program. Secara umum, mengevaluasi apa yang telah dicapai, terkait dengan
sumber daya yang digunakan, dan di atas itu, apakah program tujuan-tujuan layak dan
sesuai.
c) Study Biaya Manfaat. Mempertimbangkan hubungan antara sumber daya yang
digunakan dan biaya (masukan) dan manfaat (keluaran atau hasil).
d) Study efektitas biaya. Mempertimbangkan manfaat (hasil) yang tidak dapat diukur
dalam nilai uang (Dollar-Rupiah), manfaat-manfaat program magang yang baru,
misalnya, atau mengajar siswa-siswi yang cacat.

Intinya, auditor internal ingin menetukan tiga hal dalam program audit atas. Dalam sektor
swasta, penawaran umumnya diukur dalam pendapatan dan keuntungan. Dalam sektor
publik auditor internal memperhatikan:

a) Keluaran. Mencakup hal-hal seperti jasa yang diberikan, barang yang diproduksi, dan
biaya, dan bantuan yang diberikan. Misalnya siswa-siswa yang diajar, kasus-kasus
yang diproses.
b) Manfaat atau Hasil. Manfaat mencerminkan dampak dari keluaran. misalnya, jumlah
siswa yang diajar merupakan pengeluaran. Tetapi, peningkatan tingkat pengetahuan,
keahlian, motivasi, dan aspirasi dari para siswa merupakan manfaat. Manfaat atau
hasil yang lebih sulit diukur dari keluaran namun jelas manfaat yang lebih relevan
dalam mengevaluasi suatu program.
c) Dampak. Merupakan efek dari suatu program terhadap suatu komunitas, masyarakat
atau bahkan dunia.
1.2 Studi dan Konsultasi Manajemen

konsultasi manajemen yang mendukung perusahaan dalam membuat keputusan strategis


yang mungkin berdampak langsung pada keseluruhan bisnis perusahaan. Dengan
mengevaluasi permasalahan atau kendala yang dihadapi klien, konsultan manajemen
memfasilitasi mereka dalam membuat rencana tindakan untuk menyelesaikan permasalahan
tersebut.Konsultasi manajemen mencakup berbagai jenis bidang layanan termasuk konsultasi
strategis, konsultasi SDM, dan konsultasi Operasi.Konsultan manajemen dipekerjakan untuk
menyarankan dan merekomendasikan strategi dan cara dan sarana untuk meningkatkan
profitabilitas perusahaan. Ini dapat mencakup operasi, keuangan, pemasaran, strategi,
perencanaan, sumber daya manusia, dan sifat dan tujuan perusahaan. Tujuan Konsultasi
Manajemen:

1. Memberikan informasi.
Salah satu tujuan perusahaan yang paling umum, mencari bantuan konsultasi
manajemen adalah untuk mendapatkan informasi. Kegiatan atau tugas yang berbeda
seperti studi biaya, survei pasar, survei sikap, studi kelayakan, dan analisis struktur
persaingan bisnis mungkin diperlukan dalam proses kompilasi informasi. Untuk ini,
perusahaan mungkin mencari keahlian khusus dari konsultan manajemen karena
mungkin tidak layak untuk menyisihkan sumber daya atau waktu yang diperlukan
untuk menghasilkan data secara internal.

2. Untuk menyelesaikan masalah klien


Tujuan penting berikutnya dari konsultasi manajemen adalah untuk menyelesaikan
masalah yang diberikan oleh klien mereka. Perusahaan sering memberikan masalah
sulit atau masalah strategis kepada konsultan seperti perusahaan klien mungkin ingin
tahu apakah sebuah komponen atau produk harus dibeli atau dibuat, untuk melepaskan
atau memperoleh lini bisnis, untuk membuat perubahan dalam strategi pemasaran, dll.
Selain itu, manajemen organisasi juga dapat mencari restrukturisasi organisasinya,
kebijakan keuangan yang dapat diadopsi, atau solusi terbaik berorientasi praktis dari
masalah yang berkaitan dengan efisiensi, kompensasi, pengendalian, manajemen
internal, dll.

3. Untuk melakukan diagnosis yang efektif. Nilai sebagian besar konsultan manajemen
terletak pada tingkat keahlian mereka dalam melakukan diagnosis masalah yang
efektif. Tujuan ini termasuk mendiagnosis masalah strategis dalam kaitannya dengan
masalah di tingkat organisasi.

4. Memberikan rekomendasi tindakan yang akan diambil.


Tujuan lain dari konsultasi manajemen termasuk memberikan rekomendasi akhir
tentang solusi untuk masalah yang diberikan oleh klien mereka. Keseluruhan latihan
konsultasi manajemen memiliki kesimpulan termasuk laporan akhir dan rekomendasi
yang harus dilakukan oleh klien. Ini melibatkan usaha yang besar yaitu untuk
merancang laporan yang membawa analisis yang jelas, informasi, dan rekomendasi
berdasarkan diagnosa.

5. Membantu pelaksanaan perubahan


Tujuan berikutnya dari konsultasi manajemen adalah untuk memberikan bantuan dalam
implementasi rekomendasi yang dibuat oleh mereka karena tidak adanya implementasi
atau implementasi yang buruk menyebabkan pemborosan waktu dan uang. Konsultan
manajemen memfasilitasi klien mereka dengan menginstal sistem yang
direkomendasikan.

6. Membangun kesepakatan dan komitmen


Tujuan konsultasi manajemen juga termasuk membuat atau membangun kesepakatan
untuk langkah-langkah yang diperlukan dalam pelaksanaan solusi atas masalah yang
diberikan oleh klien. Dengan kata lain, satu tujuan adalah untuk membuat kesepakatan
yang tepat di dalam perusahaan untuk memberikan dukungan yang cukup kepada klien
untuk mengambil tindakan.

7. Membantu pembelajaran klien


Tujuan ini terkait dengan memfasilitasi klien untuk mempelajari metode yang
diperlukan untuk menghadapi tantangan di masa depan. Perusahaan konsultan
manajemen memenuhi tujuan ini dengan menambahkan anggota organisasi dalam
proses penugasan.

8. Untuk meningkatkan efektivitas perusahaan


Efektivitas perusahaan menunjukkan kemampuan untuk mengimplementasikan strategi
masa depan dan konsultasi manajemen mencakup tujuan ini untuk berkontribusi dalam
menjaga kelayakan organisasi di masa depan dalam mengubah dunia bisnis

1.3 Sifat Bukti Audit, Bukti Fisik, Bukti Pengakuan, Bukti Dokumen, dan
Bukti Analitis

Bukti audit didefinisikan sebagai setiap informasi yang digunakan oleh auditor untuk
menentukan apakah informasi yang diaudit telah sesuai dengan kriteria yang ditetapkan. Bukti
audit mencakup informasi yang sangat persuasif, seperti perhitungan auditor atas surat
berharga yang dapat diperjual belikan, dan informasi yang kurang persuasif, seperti berbagai
tanggapan atas pertanyaan-pertanyaan dari para karyawan klien. Adapun jenis-jenis bukti audit
sebagai berikut:

1. Bukti Fisik adalah inspeksi atau perhitungan yang dilakukan oleh auditor atas
aktiva yang berwujud (tangible asset). Jenis bukti ini sering berkaitan dengan
persediaan dan kas, tetapi dapat pula diterapkan untuk berbagai verifikasi atas surat
berharga, surat piutang, serta aktiva tetap yang berwujud.
2. Bukti Pengakuan. Menggambarkan penerimaan tanggapan baik secara tertulis
mupun lisan dari pihak ketiga yang indevenden yang memverifikasikan keakuratan
informasi sebagaimana yang diminta oleh auditor. Permintaan ini ditujukan bagi klien,
dan klien meminta pihak ketiga yang indevenden untuk memberikan tnggapannya
secara langsung kepada auditor. Karena konfirmasi-konfirmasi ini datang dari berbagai
sumber yang independent terhadap klien,maka jenis bukti audit ini sangatlah dihargai
dan merupakan jenis bukti yang paling sering dipergunakan.
3. Bukti Dokumen adalah pengujian auditor atas berbagai dokumen dan catatan klien
untuk mendukung informasi yang tersaji atau seharusnya tersaji dalam laporan
keuangan. Berbagai dokumen yang di uji auditor adalah catatan-catatan yang
dipergunakan oleh klien untuk menyediakan informasi bagi pelaksanaan bisnis yang
terorganisasi. Karena pada umumnya setip transaksi dalam organisasi klien ini minimal
didukung oleh selembar dokumen,maka jenis bukti audit ini tersedia dalam
jumlah besar. Sebagai contoh, klien sering kali menyimpan bukti pemesanan
pelanggan, dokumen pengapalan, serta salinan faktur penjualan bagi masing-
masing transaksi penjualan yang terjadi. Ketiga dokumen ini merupakan bukti
yang berguna untuk verifikasi oleh auditor dalam menilai keakuratan catatan-catatan
klien untuk berbagai transaksi penjualan. Bukti Dokumen adalah suatu bentuk bukti
yang dipergunakan secara luas dalam setiap penugasan audit karena pada umumnya
jenis bukti ini telah tersedia bagi auditor dengan biaya perolehan bukti yang
relative rendah, seringkali jenis bukti ini merupakan satu- satunya jenis bukti audit yang
layak dan siap pakai.
4. Bukti Analits. Mengunakan berbagai perbandingan dan hubungan-hubungan untuk
menilai apakah saldo-saldo akun atau data lainnya nampak wajar. Prosedur
analitis digunakan untuk tujuan berbeda atas sebuah audit. Tujuannya adalah berikut
ini:
➢ Memahami industri dan bisnis klien
➢ Menilai kemampuan keberlanjutan bisnis entitas
➢ Menunjukkan munculnya kemungkinan kesalahan penyajian dalam laporan
keuangan
➢ Mengurangi ujian audit rinci
1.4 Standar-standar dan Penanganan Bukti yang Sensitif
A. Standar-standar Audit.
Jika mengacu pada audit standar, dimana semua bukti audit harus mencukupi
memenuhi 3 uji yaitu sebagai berikut:
1. Kecukupan
Bukti dianggap memadai jika bersifat factual, memadai, danmeyakinkan sehingga
bisa menuntun orang yang memiliki sifat hati-hatiuntuk mengambil kesimpulan
yang sama dengan auditor. Hal ini tentu saja,merupakan masalah pertimbangan;
tetapi pertimbangan tersebut haruslahobjektif. Jadi, jika digunakan sampel, sampel
tersebut haruslah merupakanhasil metode pengambilan sampel yang objektif dan
dapat diterima.
2. Kompetensi
Bukti yang kompeten adalah bukti yang andal. Bukti tersebutharuslah yang terbaik
yang dapat diperoleh. Dokumen asli lebih kompetendibandingkan salinannya.
Pernyataan lisan yang menguatkan adalah lebihkompeten dibandingkan pernyataan
biasa.Bukti langsung lebih andaldibandingkan bukti kabar angin.
3. Relevansi
Relevansi mengacu pada hubungan antara informasi denganpenggunaannya. Fakta
dan opini yang digunakan untuk membuktikan atau menyangkal suatu masalah
harus memeiliki hubungan logis dan masuk akaldengan masalah tersebut. Pesanan
pembelian yang asli, yang disetujui dandikeluarkan dengan layak, tidak relevan
untuk mengetahui apakah barangyang dibeli telah diterima.

B. Penanganan Bukti yang Sensitif


Harus terdapat rencana yang dibuat untuk menangani dan mengamankan bahan-bahan
yang sensitive ini. Rencana ini harus mencakup metode untuk menjaga integritas dokumen
yang harus dipisahkan dari dokumen kertas kerja biasa dan harus disimpan dalam lemari
terkunci atau kotak penyimpanan yang aman. Penyimpanan juga bisa digunakan di lokasi
luar.
Hal yang perlu dilakukan adalah mengamankan informasi bukti terkomputerisasi untuk
menghindari akses ke bentuk aslinya. Metode penyajian tambahan adalah mengembangkan
dokumen-dokumen pendukung yang disimpan pada lokasi selain penyimpanan catatan atau
dokumen asli. Basis data bukti harus diorganisasi menggunakan system pengelolaan
dokumen, lebih disukai menggunakan computer secara kronologis dan menurut subjek.
Jenis basis data ini bisa memberikan bantuan tak terduga dalam mendukung laporan audit,
tetapi juga bisa bernilai untuk mengembangkan kronologis kegiatan yang merupakan
subjek laporan audit.

1.5 Pekerjaan Lapangan dalam Lingkungan Berteknologi Tinggi

Dikarenakan system informasi berkaitan erat dengan pemrosesan tepat waktu, auditor
menghadapi komplikasi yang biasanya tidak ditemukan pada system yang lama. Komplikasi
ini makin luas bila perusahaan menerapkan system untuk perusahaan secara keseluruhan
(enterprise wide system) yang memiliki potensi mengintegrasikan fungsi-fungsi bisnis
perusahaan mulai dari pemasaran hingga manufaktur dan logistic hingga hingga ke sumber
daya dan pelaporan keuangan.
A. Enterprise wide system
Perusahaan yang berkembang menggunakan system ini, yang juga disebut dengan
system perencanaan sumber daya perusahaan. System ini memberikan kemungkinan besar
terciptanya operasi yang lebih efisien dan efektif bagi perusahaan dengan menggunakan
system standar yang cukup fleksibel terhadap komponen-komponen usaha yang berbeda di
negara yang berbeda dan menghasilkan informasi yang dibutuhkan untuk tingkat
manajemen yang sesuai. System ini bisa menangani bisnis dan fungsi-fungsi dalam kisaran
yang luas termasuk yang tercakup dalam e-commerce yang substansial selain itu system ini
menjadi standar bagi perusahaan besar untuk memiliki bidang audit internal sendiri.
B. Audit berkelanjutan
Sifat system yang ada di enterprise wide system memungkinkan dilakukannya audit
berkelanjutan. Ikatan akuntan kanada dan AICPA mendefinisikan audit berkelanjutan
(continuous auditing) sebagai “sebuah metodologi yang memungkinkan auditor
independent memberikan keyakinan keyakinan tertulis mengenai suatu subjek
permasalahan menggunakan serangkaian laporan auditor yang dikeluarkan secara simultan
dengan atau setelah suatu periode yang pendek, terjadinya suatu kejadian yang melandasi
masalah tersebut” Studi penelitian menyimpulkan bahwa kondisi berikut memerlukan
diselenggarakannya audit berkelanjutan:
1. Subjek masalah dengan karakteristik yang sesuai
2. Keandalan system yang melandasi subjek tersebut.
Bukti audit yang diberikan oleh prosedur audit dengan tingkat otomatisasi yang
tinggi
Sarana yang dapat di andalkan untuk mendapatkan hasil-hasil prosedur audit secara
tepat waktu
3. Tingkat keahlian auditor yang tinggi dalam teknologi informasi dan subjek masalah
Berikut masalah yang terjadi perhatian utama yang berdampak pada pekerjaan lapangan
dan pelaporan auditor internal:
1. Keterlibatan auditor internal dengan subjek masalah
2. Pengetahuan auditor internal mengenai keandalan subjek masalah
3. Keterlibatan auditor internal dalam pelaporan dan evaluasi tanggapan manajemen
terhadap laporan
4. Keahlian auditor internal dengan teknologi informasi dan masalah-masalah yang
sedang diaudit
Salah satu komponen kunci dalam audit berkelanjutan adalah perancangan dan
implementasi control otomatis dan pemicu tanda bahaya. Pemicu tanda bahaya menjadi
penanda bagi auditor internal dan manajemen akan:
1. Control berfungsi dan mereka telah mengidentifikasi sebuah kesalahan yang arus
diinvestiasi dan atau diperbaiki
2. Control tidak berfungsi berdasarkan informasi yang diidentifikasi
DAFTAR PUSTAKA

Sawyer, Lawrence B., et al. 2005. Sawyer’s Internal Auditing, Buku I. Pekerjaan Lapangan II: Teknik-
Teknik Audit. Jakarta: Salemba Empat. (diakses pada 12 Maret 2023)

Konsultasi Manajemen: Sejarah, Tujuan Dan Proses Konsultasi Manajemen. (2021). Dari
https://belajarekonomi.com/konsultasi-manajemen-sejarah-tujuan-dan-proses-konsultasi-
manajemen/

Pekerjaan Lapangan II. (2013). Scribd. Dari https://www.scribd.com/doc/147307034/Pekerjaan-


Lapangan-II#

Pekerjaan Lapangan II. (2021). Studocu. Dari https://www.studocu.com/id/document/universitas-


lambung-mangkurat/akuntansi-biaya/kel-10-audit-internal-pekerjaan-lapangan-ii/14759878

Anda mungkin juga menyukai