TEKNIK-TEKNIK AUDIT
Berikut masalah yang menjadi perhatian utama yang berdampak pada pekerjaan lapangan
dan pelaporan auditor internal:
a. Keterlibatan auditor internal dengan subjek masalah.
b. Pengetahuan auditor internal mengenai keandalan subjek masalah.
c. Keterlibatan auditor internal dalam pelaporan dan evaluasi tanggapan manajemen
terhadap laporan.
d. Keahlian internal auditor dengan teknologi informasi dan masalah-masalah yang sedang
diaudit.
Salah satu komponen kunci dalam audit berkelanjutan adalah perancangan dan implementasi
kontrol otomatis dan pemicu tanda bahaya. Pemicu tanda bahaya ini akan menjadi penanda
bagi auditor internal dan manajemen bahwa salah satu hal berikut ini terjadi:
a. Kontrol berfungsi dan mereka telah mengidentifikasi sebuah kesalahan yang harus
diinvestigasi dan atau diperbaiki.
b. Kontrol tidak berfungsi berdasarkan informasi yang diidentifikasi.
Dalam enterprise wide system, auditor internal harus memainkan peran kunci dalam
mengurangi risiko hingga ke tingkat yang dapat diterima.
Masalah-masalah Audit Internal Terkait dengan Risiko
Begitu enterprise-wide systems dimodifikasi, masalah-masalah harus dirubah. Perbedaan
yang jelas harus dibuat antara apa yang dilaporkan ke manajemen pada tingkat yang mana
dan apa yang dilaporkan ke audit internal. Karena enterprise-wide systems telah semakin
berkembang dan perusahaan bergerak menuju perlengkapan audit berkelanjutan yang
konsisten dengan evaluasi risiko mereka, pekerjaan lapangan tradisional yang dilakukan
auditor akan berubah, khususnya untuk bidang-bidang berisiko tinggi. Pekerjaan lapangan
tidak akan dilakukan dalam periode waktu yang berlainan tetapi dalam periode yang
berkelanjutan, laporan yang akan dikeluarkan berupa laporan pengecualian untuk audit yang
sedang berjalan dan laporan ringkas di akhir periode tertentu.
Perdagangan Elektronik (E-Commerce / E-Business) dan Audit Berkelanjutan
Karena perusahaan bergerak menuju E-commerce dan E-business, audit berkelanjutan
mungkin diharuskan untuk mengurangi risiko ke tingkat yang dapat diterima. Jika suatu
entitas menggunakan e-commerce untuk menjual produk ke palanggan, terdapat beberapa
risiko yang harus dipertimbangkan auditor dalam merencanakan pekerjaan lapangannya.
Risiko-risiko ini mencakup kemungkinan penjualan dan retur fiktif dan kemungkinan pesaing
bisa mengakses informasi yang penting dari perusahaan yang mengakibatkan kerugian besar
bagi entitas, dalam hal ini audit kelanjutan dapat memberikan tanda bagi auditor atas masalah
tersebuut.